OLEH:
D111211050
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
acara V yang berjudul “Pengenalan Alat Ukur” ini tepat pada waktunya sesuai yang
diharapkan.
Pembuatan laporan praktikum pada kali ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Geologi Fisik. Selain itu, laporan ini bertujuan untuk memberi wawasan
tentang mekanisme cara penggunaan alat-alat survei serta fungsinya bagi para
pembaca dan saya sendiri. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Dr. Ir. Irzal Nur, MT. selaku Dosen Geologi Fisik. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan semuanya,
terimakasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Dalam pembuatan laporan praktikum ini, saya meminta maaf apabila ada
kesalahan, entah itu berupa kesalahan definisi ataupun data-data yang kami kutip
dalam laporan ini, serta sumber ataupun tahun penerbit buku dan jurnal yang kurang
tepat. Oleh karena itu, saya juga akan terus berkembang demi kesempurnaan laporan
ini. Saya juga sangat menyadari bahwa laporan yang dibuat ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak yang harus diperbaiki serta dikoreksi dari laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL…………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.2 Metodologi..................................................................................................17
4.1 Hasil...........................................................................................................18
iii
4.2 Pembahasan...............................................................................................18
BAB V PENUTUP..............................................................................................20
5.1 Kesimpulan.................................................................................................20
5.2 Saran.........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Palu batuan beku (Sandy, 2012).............................................................4
v
BAB I
PENDAHULUAN
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi. Ilmu geologi sangat
vital perannya dalam dunia pertambangan. Selain berfungsi untuk menunjang aktifitas
pertambangan seperti survei, ilmu geologi juga berfungsi untuk mengetahui daerah
mana saja yang berpotensial untuk ditambang dan dipergunakan pula sebagai acuan
suatu kegiatan lapangan yang bertujuan untuk memetakan suatu tempat yang
penyelidikan yang dilakukan pada sebuah batuan secara sistematis dan rinci untuk
mengetahui struktur fisik batuan dan kandungan yang terdapat pada batuan yang
membentuk lapisan paling atas dari kerak bumi. Namun, dalam melakukan survei
khususnya di alam terbuka pasti kita membutuhkan bantuan berupa alat-alat survei
terhadap suatu objek memerlukan metode pengukuran dan alat-alat yang digunakan
seperti kompas geologi, waterpass, theodolit, Gps, tripod, bak ukur, dan lainnya.
Pengukuran yang detail akan memberikan data ataupun informasi yang akurat. Akurasi
data sangat tergantung pada kerapatan titik detail yang akan diukur. Oleh karena itu,
1
pengetahuan dalam menggunakan alat-alat survei sangat dibutuhkan pada saat praktik
Oleh karena itu, dalam melakukan praktikum ini, diharapkan agar dapat
berupaya untuk bisa mengetahui bagian-bagian serta fungsi dari alat-alat survei yang
2. Apa yang dimaksud dengan kompas, Theodolit, Waterpass, dan palu geologi ?
Waterpass.
3. Mengetahui fungsi dari setiap bagian dari kompas, Theodolit, dan Waterpass.
Mineral Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa dengan acara kelima yaitu
”Pengenalan Alat Ukur” untuk mengetahui fungsi serta cara kerja dari alat-alat survei
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga batuan dapat diambil sampelnya. Palu Geologi berfungsi sebagai alat
sampling yang dibutukan pada saat survei geologi serta memecahkan batuan dari
ukuran yang relative besar ke ukuran lebih kecil. Palu geologi terbagi atas dua jenis,
yaitu palu geologi sedimen (geosedimen) dan palu geologi batuan beku (Rozy,2016).
Palu geologi terbuat dari baja baik kepala maupun tangkai palu. Panjang kepala
palu 15 cm, dan panjang tangkai palu 25 cm. Pegangan palu sepanjang 15 cm dari
ujung bagian tangkai dibalut dengan karet (pegangan palu), sedang sisanya (panjang
10 cm), berbentuk pipih. Pada ujung pegangan terdapat lubang untuk memasukkan
tali sebagai alat penggantung. Variasi ukuran palu masih dimungkinkan, dengan
tangkai yang lebih panjang. Salah satu jenis palu geologi adalah merek East Wing,
Palu geologi dibagi dua macam yaitu palu geologi batuan beku/metamorf dengan
palu geologi batuan sedimen. Perbedaan antara keduanya terletak pada bentuk
ujungnya. Ciri-ciri dari palu batuan beku dan metamorf cenderung lebih runcing dan
tajam sedangkan ciri-ciri dari palu batuan sedimen cenderung lebih pipih karena
kekompakkan batuan sedimen kecil. Palu geologi digunakan untuk mengambil sampel
(Maulana, 2013):
3
Palu batuan beku adalah palu yang digunakan untuk tipe batuan keras dan padat
(batuan Beku dan batuan Metamorf). Palu ini memiliki berat sekitar 1,8 kg. Palu untuk
batuan beku mempunyai dua mata palu, yang salah satunya tumpul dan lainnya
runcing, ini digunakan untuk memecah batuan yang keras. Cara memakai palu jenis ini
yaitu diawali dengan memukul batuan menggunakan “kepala” palu, dalam proses
penghancuran batuan kaki siap menahan batuan karena untuk safety. Selanjutnya
dengan mencongkel batuan yang sudah retak dengan “ekor” palu. Berikut pada
Palu jenis ini digunakan untuk tipe batuan lunak (batuan sedimen). Mempunyai
bentuk pipih disalah satu bagian yang digunakan untuk membuka kontak ketika
terdapat suatu yang menghalangi batuan yang akan diambil sampelnya. Berikut pada
4
Gambar 2.3 Palu batuan sedimen (Sandy, 2012)
Palu ini memilki berat sekitar 0,7-1,2 kg. Mempunyai kenampakan hampir sama
dengan palu batuan beku, tetapi salah satu palunya memiliki ujung yang pipih,
Kompas Geologi adalah alat yang navigasi yang menunjuk arah sesuai arah
magnetik bumi. Kompas Geologi memiliki fungsi sebagai alat mengukur suatu unsur
geologi, misalnya mengukur strike dan dip sebagai alat penunjuk arah. Karena sifat
dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Namun,
perlu diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah utara
magnet bumi, jadi bukan arah utara sebenarnya. Bulatan bidang datar berfungsi
sebagai alat pembacaan azimut atau arah lapisan batuan, jarum magnet berfungsi
sebagai alat penunjuk azimut dan klinometer berfungsi sebagai alat penunjuk besaran
sudut miring pada lapisan batuan. Cara pembacaan Kompas Geologi dimulai dari
lingkaran datar kanan hingga ke kiri disebut dengan pembacaan azimut timur. Kompas
Geologi memiliki satuan derajat. Alat apa pun yang memiliki memiliki batang atau
jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer
sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas perlu dijauhkan dari
5
pengaruh benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, jam
beda. Bagian-bagian yang paling utama pada Kompas Geologi ialah seperti bulatan
bidang datar, sebagai alat pembacaan azimut/arah lapisan batuan, jarum magnit
sebagai alat penunujuk untuk menentukan besarnya azimut dan klinometer untuk
menunjukan besarnya sudut miring lapisan batuan. Berikut pada gambar 2.3
Fungsi utama dari kompas geologi adalah untuk menentukan arah mata angin
terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnet yang digunakan. Kegunaan
lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau selatan adalah sebagai
penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik lain, yang ditunjukkan oleh besarnya
sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak
searah jarum jam sampai di arah yang dimaksud, mengukur sudut horizontal dan
membuat sudut siku-siku. Komponen utama dari kompas yaitu jarum magnit dan skala
lingkaran. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi atau magnit yang ditengahnya
6
terpasang pada suatu sumbu, sehinngga dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat
bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan.
Kompas yang baik dilengkapi dengan nivo (cairan untuk menstabilkan gerakan jarum)
struktur perlapisan, bidang sesar, bidang kekar, foliasi dan masih banyak lagi. Bagian
kompas yang selalu ada pada kompas geologi yang baik adalah lingkaran derajat,
jarum kompas, dan klinometer. Kompas yang sering dipakai oleh kita adalah kompas
Brunton yang lingkaran derajatnya dibagi 0– 360 o angka 0o pada north (N), angka 90o
pada East (E), angka 180o pada South (S), dan angka 270o pada west (W) tipe ini
disebut tipe azimut. Berikut merupakan beberapa fungsi dari kompas geologi,
1. Mengukur Deklinasi
Deklinasi adalah sudut yang terbentuk oleh utara magnetik ( magnetic North) dan
utara sebenarnya (True North), untuk itu kompas harus dikoreksi. Koreksinya adalah
putar lingkaran derajat sebesar deklinasi yang ada pada peta, tempatkan pada indek
2. Menentukan Bearing
Bearing adalah arah kompas dari satu titik ke titik lainnya. Kompas Brunton, bearing
ditunjukan oleh arah sighting arm dan besarnya dapat dibaca pada jarum Utara
kompas. Untuk membaca bearing dengan teliti, ada tiga hal yang harus diperlihatkan,
yaitu :
7
Jurus adalah garis yang dibentuk oleh perpotngan bidang mendatar dan permukaan
yang tegak lurus jurus. Pengukuran jurus dan kemiringan bidang pada bidang miring
sebagai berikut:
a. buku secara tegak, kemudian tempelkan sisi East (E) kompas pada buku, baca
diukur, pegang
struktur, lalu putar tuas klinometer sampai level dan dibaca angka
kemiringannya.
1. Waterpass
Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur
beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan
yang vertikal. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tinggi suatu titik yang
akan ditentukan ketiggiannya berdasarkan suatu sistem referensi atau bidang acuan.
sesuai dengan tujuan proyek yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan pada setiap
kesalahan tersebut agar di dapat suatu hasil pengukuran untuk memenuhi batasan
8
toleransi yang telah ditetapkan. Berikut pada gambar 2.4 merupakan gambar
Waterpass merupakan alat ukur menyipat datar dengan teropong yang dilengkapi
dengan nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ke arah
horizontal. Prinsip kerja alat ini yaitu garis bidik kesemua arah harus dalam keadaan
mendatar, sehingga membentuk bidang datar atau bidang horizontal, dimana titik-titik
Dalam penggunaan alat ini, perlu adanya kelengkapan alat-alat lain seperti kaki
tiga, unting-unting, dan rambu ukur. Ketiga alat tersebut merupakan kelengkapan
pengaturan sudut, serta bak ukur berfungsi sebagai pemberi tanda sementara dari titik
pengukuran dan untuk mengukur tinggi kedudukan alat waterpass di atas kaki tiga
2. Theodolit
pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan
9
sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut-sudut tersebut
berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik
lapangan. Berikut pada gambar 2.5 merupakan gambar theodolit (Syaripudin, 2014).
Theodolit merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai pada
poligon. Poligon digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik-titik
di mana titik tersebut mempunyai koordinat X dan Y. Poligon adalah serangkaian garis
lurus yang menghubungkan titik-titik yang ada di permukaan bumi. Pada jarak
tersebut diperlukan jarak sudut mendatar yang digunakan untuk menentukan posisi
horizontal relatif terhadap titik-titik poligon, artinya letak satu titik terhadap titik
lainnya dalam satu sistem koordinat. Dari konstruksi dan cara pengukurannya theodolit
a. Theodolit Reiterasi
Pada theodolit reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan
plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar
bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.
b. Theodolit Repetisi
10
Pada theodolit repetisi, plat lingkaran skala mendatar ditempatkan sedemikian
rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu
putar. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius.
optis dengan theodolit elektro optis hampir sama. Akan tetapi, mikroskop pada
pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan sistem lensa dan prisma lagi,
melainkan menggunkan sistem sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model
Semua alat-alat survei, dalam hal ini alat survei geologi pastinya memiliki
waterpass, theodolit dan lain-lain. Berikut merupakan kelebihan serta kekurangan dari
1. Kompas Geologi
Kompas geologi memiliki kelebihan, seperti ringan sehingga mudah untuk dibawah,
relatif murah. Kekurangan dari kompas geologi antara lain, yaitu piringan kompas
pengukuran yang cukup lama serta tingkat akurasi yang relatif rendah.
2. Theodolit
ditampilkan pada layar, mampu mengukut sudut vertikal dan horizontal secara
11
bersamaan dan tingkat akurasinya relatif lebih tinggi. Adapun kekurangan dari
theodolit yaitu seperti harganya yang relatif mahal, hasil pengukuran dipengaruhi oleh
3. Waterpass
melakukan pengukuran beda tinggi secara lebih tepat dan senteringnya lebih cepat.
Semua alat-alat survei geologi mempunyai cara dan mekanisme tersendiri dalam
Berikut akan di uraikan bagaimana cara mekanisme penggunaan alat-alat survei, yakni
1. Kompas Geologi
Adapun cara penggunaan kompas geologi, khususnya untuk mengukur strike dan
dip yaitu:
a. Mengukur Strike (arah jurus) caranya adalah dengan menempelkan sisi E ( east ),
lingkaran. Tunggu jarum kompas hingga tidak bergerak lagi hingga posisi diam.
Yang terakhir amatilah sudut jarum yg menuju sudut utara lalu tulis dengan
12
Kemudian klinometer diputar sampai gelembung udara tepat berada ditengah-
2. Theodolit
Adapun cara dan mekanisme penggunaan alat theodolit adalah sebagai berikut:
d. Kuatkan (injak) pedal kaki statif kemudian atur kembali ketinggian statif sehingga
sentering theodolit.
ukur tersebut.
ukur tersebut.
geser ke kiri atau ke kanan sehingga tepat pada tengah-tengah titik ikat (BM),
i. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda (T) pada
dinding dan periksa kembali ketepatan nilai indeks pada sistem skala lingkaran
dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk
3. Waterpass
Adapun cara penggunaan alat Waterpass yakni sebagai berikut (Tumpu, 2021):
13
a. Memasang alat di atas kaki tiga (static ). Kedudukan alat waterpass dengan kaki
b. Selanjutnya mendirikan alat. Setelah alat ukur sudah terpasang pada kaki tiga,
yaitu sumbu telah dalam keadaan tegak dan sejajar dengan garis nivo.
c. Membidik alat dengan cara mengarahkan teropong ke sasaran yang akan dibidik
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu sebagai berikut:
1. Kompas Geologi
Kompas Geologi adalah alat yang digunakan untuk menentukan arah strike dan dip
pada singkapan batuan. Berikut pada gambar 3.1 merupakan gambar kompas geologi.
14
2. Waterpass
sebuah benda dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal.
3. Theodolit
Theodolit merupakan alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berikut pada gambar 3.3 merupakan
gambar theodolit.
4. Tripod
Tripod adalah tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti Waterpass
5. Bak Ukur
Alat ini digunakan dalam pengukuran sipat datar memakai pesawat Waterpass yang
bertujuan untuk mencari beda tinggi antara dua titik. Berikut pada gambar 3.5
6. Kertas
Kertas adalah bahan yang digunakan sebagai media untuk menggambar strike dan
dip dalam praktikum. Berikut pada gambar 3.6 merupakan gambar kertas.
16
Gambar 3.4 Kertas
7. Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk menggambar strike dan dip pada singkapan batuan.
3.2 Metodologi
17
1. Memasuki Laboratorium Eksplorasi Mineral Gedung Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
BAB IV
4.1 Hasil
Pelaksanaan praktikum kali ini bertujuan untuk mengukur strike dan dip pada
batuan sebagai objeknya dengan alat ukur berupa kompas geologi. Berdasarkan hasil
yang kami dapatkan pada saat melakukan pengukuran, yaitu kami dapat menentukan
arah serta sudut strike dan dip. Berikut pada tabel 4.1 merupakan hasil dari
pengukuran strike dan dip yang kami peroleh, yaitu sebagai berikut:
1 N 1750 E 30
2 N 1190 E 10
18
3 N 3220 E 10
4 N 2220 E 80
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang kami dapatkan pada saat praktikum, yaitu pada stasiun
1, kami memperoleh arah besaran strike dan dip yaitu N 175O E / 3O. Pada stasiun 2
arah besaran strike dan dip yaitu N 119o E / 1o. Pada stasiun 3 arah besaran strike dan
dip yaitu N 322O E / 1O. Dan pada stasiun 4 kami mendapatkan besaran strike dan dip
yaitu N 222O E / 8O. Berdasarkan hasil yang kami peroleh, kami menyadari bahwa ada
kesalahan pada hasil pengukuran yang kami dapatkan. Hal tersebut dapat terjadi
kemungkinan kesalahan yang dilakukan pada saat melakukan pengukuran strike dan
dip yaitu, kita harus memahami betul bagian-bagian pada kompas geologi beserta
fungsinya. Selain itu, kita juga harus memahami cara dan mekanisme penggunaan
kompas geologi dan bagaimana tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan
pengukuran. Dan yang paling penting yaitu, kita harus fokus pada saat melakukan
pengukuran sehingga tidak ada kesalahan perhitungan ataupun penulisan dari data-
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. alat ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk melakukan proses inspeksi
terhadap suatu benda. Juga mengatakan bahwa alat ukur adalah perangkat yang
2. Bagian utama dari palu geologi yang membedakan antar jenisnya adalah ujung
palu yang memiliki bentuk berbeda. Kompas geologi memiliki bagian utama yaitu
sebuah jarum magnit, lingkaran pembagi dalam derajat, nivo leveling dan sebuah
adalah lup, teropong, tombol fokus, sekrup level, dan lain sebagainya. Adapula
bagian utama dari theodolit yaitu 3 sekrup penyetel pada bagian atas dan 2
20
3. Kompas geologi, palu geologi, waterpass, theodolit adalah alat ukut yang
memiliki fungsi yang berbeda beda, begitu pula dengan setiap bagian dari alat
alat tersebut.
kompas dengan menekuk tangan sebesar 90°. Arahkan ke titik yang diinginkan
melalui lubang penglihatan yang dinamakan 'sighting window' dan 'peep sight'.
Pastikan titik tersebut sejajar dengan mata. Penggunaan theodolit yaitu dengan
membuka kunci penjepit Horizontal atas, dan putar theodolit hingga panah di
tempat yang kasar berbaris dengan titik yang ingin Anda ukur, lalu kunci klem.
Gunakan adjuster horizontal atas untuk menyelaraskan objek antara dua lampu
5.2 Saran
Setelah apa yang kita pelajari bersama entah itu bagaimana cara
mengoperasikan alat-alat survei geologi dan menentukan fungsi-fungsi dari bagian alat
survei tersebut, maka dibuatlah laporan praktikum ini. Dalam penulisan laporan
praktikum kali ini kami memohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
laporan kami, sehingga kami sangat menghormati dan mengharapkan kritikan ataupun
masukan dari anda. Dalam laporan praktikum ini sebaiknya diadakan pengkajian ulang
atau pemeriksaan ulang terkait hasil laporan ini, sehingga seluruh data dan informasi
dalam laporan praktikum ini benar dan tepat. Saran kami dalam pelaksanaan
21
1. Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum, praktikan diberikan waktu lebih untuk
2. Saran bagi praktikan agar tetap mematuhi peraturan dan tata tertib Laboratorium
bersama.
22
DAFTAR PUSTAKA
Miswar Tumpu., D. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Ukur Tanah. Yayasan Kita Menulis.