Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan praktikum mata kuliah Pemetaan II.
Laporan ini membahas tentang bagaimana hasil pengamatan tentang
menggunakan alat pengukuran dan data cara pengambilan dilapangan praktikum
ini dilakukan di Universitas Halu Oleo. Tak lupa kami mengucapkan banyak
terimah kasih kepada dosen pengajar kami dalam melakukan praktek.
Penulis juga menyadari bahwa didalam laporan ini masih banyak kesalahan
atau kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
guna untuk memperbaiki laporan yang sudah kami kerjakan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR NILAI
KARTU ASISTENSI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3. Tujuan ..........................................................................................................4
1.4. Alat dan Bahan...............................................................................................4
1.4.1. Theodolit.............................................................................................4
1.4.2. Statif ( Kaki Tiga )...............................................................................5
1.4.3. Rambu Ukur........................................................................................6
1.4.4. Payung.................................................................................................6
1.4.5. Kompas...............................................................................................7
1.4.6. Patok.....................................................................................................7
1.4.7. Roll Meter...........................................................................................8
1.4.8. Alat Penunjang Lainnya......................................................................8
1.5. Tim Pengukur................................................................................................9
BAB V PENUTUP..........................................................................................................40
5.1. Kesimpulan...............................................................................................40
5.2. Saran.........................................................................................................40
1.6.1. Theodolit
1.6.4. Payung
Payung, berfungsi untuk melindungi pesawat dari sinar matahari
maupun hujankarena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar
matahari.dan jugaapabila lensa teropong basah maka akan mengganggu dalam
pembacaan rambuukur.
1.6.6. Patok
Patok, berfungsi sebagai suatu tanda dimana kita meletakkan rambu
ukur untuk mengukur suatu titik di lapangan.Terbuat dari kayu dan mempunyai
penampangberbentuk lingkaran atau segi empat dengan panjang kurang lebih
25 cm danujung bawahnya dibuat runcing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PENLITIAN
a. Bentuk-Bentuk Poligon
i. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah poligon yang titik awalnya merupakan titik
akhir pengukuran.
b. Garis Kontur
Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik
yang mempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang referensi yang
digunakan. Kecurangan dari suaru lereng (Stepriess) dapat ditentukan
dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan
kontur jarak horizontal antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan
cara interplasi. Garis kontur tidak boleh berpotongan satu sama lain. Selain
itu, garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik dalam maupun
luar peta. Pada gambar berikut ditujukan jenis-jenis kontur:
1. Sungai
2. Daerah Datar
Keterangan:
Δ β =Jumlah sudut horizontal
∑K = Kesalahan Koreksi.
Keterangan:
Dpn = Jarak proyeksi (mm)
Do = Jarak Optis patok utama(mm)
γ=Sudut vertikal patok utama(mm)
Keterangan:
Xn = Koordinat sudut horizontal(mm)
Xn-1 = Koordinta sudut horizontal titik sebelumnya (mm)
Dxn-1= Jarak sudut horizontal titik sebelumnya (mm)
L=
∑ (( xn . yn+1 )−( yn . xn+1 ) )
2
Keterangan:
L =Luas areal (mm²)
yn = Koordinat sudut vertikal (mm)
xn = Koordinat sudut horizontal (mm)
q. Sumbu Horizontal
Rumus :
(xn – yn + 1)
Keterangan:
xn = koordinat sudut horizontal (mm)
yn = koordinat sudut vertikal (mm)
r. SumbuVertikal
Rumus:
(yn – xn + 1)
Keterangan:
yn = koordinat sudut vertikal (mm)
xn = koordinat sudut horizontal (mm)
s. Perhitungan kemiringan patok utama (/Tn)
Rumus:
∆H
/Tn = x 100
Dn
Keterangan:
/Tn = kemiringan patok utama (mm)
∆H = beda tinggi patok utama (mm)
Rumus:
α n det =α n+ β n det ± 180 °/540°
Keterangan:
αndet = azimuth benar pada patok detail (mm)
αn = azimuth benar sudut terkoreksi (mm)
βndet = sudut horizontal detail (mm)
Keterangan:
Pndet = Tinggi titik detail (mm)
Pn = Tinggi titik patok utama(mm)
∆H det = beda tinggi titik (mm)
∆ H det
/Tndet = x 100
Dpn det
Keterangan:
/Tndet = kemiringan titik det (mm)
∆Hdet = beda tinggi titik (mm)
D pn det = jarak proyeksi titik detail (mm)
BAB IV
ANLISIS DATA
Do P₁ - P₂ = 1,590−1,202×100 = 38,8m
Do P₂ - P₃ = 1,582−1,220 ×100 = 36,2m
Do p3 – p4 = 1,582−1,265 ×100 =31,7m
Do p4 – p1 = 1,723−1 , , 227 ×100 =49,6m
4.2. Perhitungan sudut horizontal (∑ β )
Rumus:
∑ β = β 1+ β 2+ β 3+ β 4 +…+ β n
βP₁ - P₂ = 92,583
βP₂ - P₃ = 295,735
βP3 – P4 = 261,912
Βp4 – P1 = 302,767
∑β = 952,997
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dari pokok-pokok materi diatas
dapat ditarik kesimpulan materi adalah sebagai berikut :
1. Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-
cara pengukuran dipermukaan bumi dan dibawah tanah untuk keperluaan
pemetaan dan penentuan posisi relatif sempit sehingga unsur
kelengkungan bumi dapat diabaikan.
2. Ilmu geodesi mempunyai dua maksud antara lain :
a. Maksud ilmuan yaitu maksud untuk mentukan bentuk permukaan
bumi.
b. Maksud praktis yaitu membuat bayangan yang dinamakan peta dari
sebagaian besar atau kecil permukaan bumi.
3. Pengukuran-pengukuran dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan
bayangan dari keadaan lapangan dengan menentukan tempat titik-titik
diatas permukaan bumi terhadap satu sama lain.
5.2. Saran
Berdasarkan praktikum pelaksanaan yang kami lakukan di lapnagan, saya
menyarankan agar asisten selalu mendampingi praktikum dalam lapangan,
saya menyarankan agar asisten selalu mendampingi praktikum dalam
lapangan agar jika terjadi kendala dapat segera diatasi.
LAMPIRAN