Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul PENGUKURAN POLIGON
TERTUTUP ini.
Penulis menyadari bahwa hingga akhir penyusunan laporan ini tidak lepas dari berbagai
hambatan dan tantangan, namun itu semua dapat teratasi dengan ketabahan, ketekunan, kesabaran,
dan kerja keras serta bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak, sehingga penulis merasa bersyukur
dan tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing, serta teman-
teman yang ikut memberikan sumbangsihnya demi menyelesaikan laporan ini. Akhirnya penulis
menyadari bahwa, laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritikkan dan saran dari segala pihak dalam penyempurnaan laporan berikutnya.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga karya sederhana ini bisa memberikan manfaat baik
ilmu pengetahuan maupun pemanfaatan praktis.
Penulis,
Joe Messakh
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................iv
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN....................................................................................................1
1.3 LOKASI DAN WAKTU PRAKTIKUM...............................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
TEORI DASAR.....................................................................................................................................3
2.1 TEORI...................................................................................................................................3
2.2 PERALATAN.......................................................................................................................3
2.3 LANGKAH KERJA..............................................................................................................7
2.4 HASIL PERHITUNGAN....................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................14
3.2 SARAN...............................................................................................................................14
LAMPIRAN........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4.1 Hasil Pengukuran .................................................................................................10
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1Theodolite............................................................................................................3
Gambar 2.2.6Payung.................................................................................................................6
Gambar 2.2.8Piloks....................................................................................................................7
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan geodesi mencakup kajian dan pengukuran yang lebih luas, tidak
sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat, namun juga di dasar laut untuk
pengukuran di bumi dan dengan bantuan pesawat udara, maupun satelit dan sistem
informasinya. Tujuan, cakupan, lingkup dan wahana untuk penyajian tersebut
berbeda-beda, oleh karenanya disiplin dari surveying dapat digolongkan dalam
beberapa bidang study.
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah :
1. Sebagai dasar untuk keperluan pemetaan atau keperluan teknis lainnya.
2. Memudahkan dalam menentukan perhitungan ataupun ploting dalam suatu
pemetaan.
3. Dapat mengolah data hasil pengukuran dari lapangan yang sudah diolah berupa
koordinat horizontal (x,y,z) serta menggambarkannya.
1
Hari, Tanggal : Jumat, 14 January 2022
Waktu : 9.30 – selesai
2
BAB II
TEORI DASAR
2.1 TEORI
Poligon berasal dari kata poli yang artinya banyak dan gonos yang artinya sudut, jadi
poligon artinya sudut banyak. Dalam Ilmu Ukur Tanah poligon dipahami sebagai rangkaian
titik-titik berurutan yang terhubung oleh garis lurus, guna menentukan posisi horizontal dari
sejumlah titik dilapangan, sehingga membentuk suatu kerangka dasar pemetaan. (Riani)
Metode poligon sendiri adalah metode yang paling sering digunakan karena metode
ini memiliki keuntungan tersendiri dibanding metode lainnya.
Poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan akhirnya menjadi satu. Poligon
macam ini merupakan poligon yang paling disukai dilapangan karena tidak membutuhkan
titik ikat yang banyak yang memang sulit didapatkan dilapangan. Namun, hasil
pengukurannya tetap terkontrol.
2.2 PERALATAN
Peralatan yang digunakan selama praktikum, antara lain :
Theodolite
Thodolite merupakan suatu alat yang dibuat untuk mengukur suatu sudut, yaitu
sudut datar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertikal).
Bagian dari theodolite serta fungsinya :
1. Handle, berfungsi sebagai pegangan ketika pesawat diangkat dari kotak alat.
2. Teropong, berfungsi untuk membidik obyek pengukuran pada pengukuran
poligon maupun situasi (membidik rambu/jalon).
3. Sealed Baterry Compartmet , berfungsi sebagai penutup tempat baterai
sebagai daya untuk menyalakan LCD pembacaan.
4. Visir, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat bidikan
obyek.
5. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak maupun nivo tabung agar
sumbu I vertikal.
6. Nivo tabung, berfungsi untuk mengetahui apakah pesawat sudah benar-benar
datar .
3
7. Nivo kotak, berfungsi untuk mengetahui posisi pesawat benar-benar datar
(sumbu I vertikal).
8. LCD pembacaan, berfungsi sebagai monitor untuk pembacaan hasil
pengukuran
9. Tombol Pengaturan (Operation keys), berfungsi untuk mengatur
pengoperasian pesawat.
10. Lensa okuler, berfungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati bacaan
benang (pada rambu ukur).
11. Lensa Objektif berfungsi untuk menangkap objek atau benda yang diamati
12. Base Plate berfungsi sebagai dudukan pesawat pada statif.
13. Sekrup penggerak halus vertikal (Vertical Tangent Screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
14. Sekrup pengunci vertikal (Vertical Motion Clamp), berfungsi mengunci
perputaran teropong arah vertikal secara halus.
15. Sekrup penggerak halus horisontal (Horizontal Tangent Screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
16. Sekrup pengunci horisontal (Horizontal Motion Clamp), berfungsi
mengunci perputaran teropong arah horisontal secar halus.
17. Centering optic (Optical Plummet Telescope), berfungsi untuk mengecek
kadudukan pesawat agar berada tepat di atas patok.
18. Sekrup Centering optic, berfungsi untuk memperjelas tampilan benda yang
ditangkap oleh Optical Plummet Telescope.
19. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang
pada lensa (benang atas, benang tengah, benang bawah).
20. Sekrup pengatur fokus teropong (Telescope Focusing Knob), berfungsi
untuk memperjelas obyek yang dibidik.
Statif
Statif/ Tripod/ Kaki Tiga merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat
seperti waterpass dan theodolite. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan
bisa dirubah ukuran ketinggiannya.Statif/ Tripod/ Kaki Tiga terdiri dari bidang
level/kepala statif, sekrup pengunci, tali pembawa, sekrup penyetel dan kaki statif.
4
Rambu Ukur
Rambu Ukur Rambu ukur / bak ukur, merupakan alat bantu ukur pada
pengukuran penyipat datar untuk memperoleh beda tinggi antara dua titik, dan
juga merupakan alat bantu ukur untuk memperoleh jarak secara optis dengan
menggunakan alat Theodolit. Alat ini terbuat dari kayu atau alumunium dan
anjangnya antara 2-5 meter. Skala rambudibuat dalam skala sentimeter (cm), tiap-
tiap sentimeter adalah blok merah, putih, dan hitam.
Pembacaan Rambu Ukur, sebagai berikut :
a. Setiap selisih strip warna pada rambu ukur besarnya 10 mm
b. Setiap penambahan dari kotak garis lurus sampai huruf E pada rambu ukur
besarnya 10cm
Meter saku
Meter saku atau meter tangan biasanya digunakan untuk mengukur panjang atau
tinggi suatu benda akan tetapi meter saku hanya dapat mengukur benda atau objek
hingga 10 meter.
5
Kompas
Berfungsiuntukmembantumencariarahutarasaatpengukuran.
Payung
Payung berfungsi untuk melindungi alat atau benda agar tidak terkena paparan
sinar matahari secara langsung.
Mememiliki fungsi sebagai pemberi tanda pada suatu titik. Sedangakan palu
berfungsi untuk memakukan paku pada titik yang ditentukan.
6
Piloks
Piloks berfungsi untuk memberi tanda pada suatu titik yang telah ditentukan
PENGUKURAN
1. Meminjam alat di Lab. Ilmu Ukur Tanah dan pergi ke lokasi pengukuran untuk
melakukan pengukuran.
2. Survey lokasi, sket lokasi yang akan diukur, menentukan titik-titik poligonnya, dan
merencanakan jalannya pengukuran.
3. Setelah sampai ke lokasi dirikan statif pada titik P1 yang sudah ditentukan, kemudian
ambil pesawat theodolite dalam kotak alat dan satukan theodolit dan statif
menggunakan sekrup pengunci pada statif.
4. Setelah itu center point dan beri tanda pada bawah theodolite itu.
5. Kemudian atur nivo denganmenggunakan kaki statif agar gelembung nivo berada di
tengah-tengah lingkaran untuk membuat theodolit datar.
6. Kemudian atur arah utara dengan menggunakan kompas kemudian kunci theodolite
dengan menggunakan sekrup pengunci horizontal agar theodolite tidak bisa bergerak.
7. Kemudian nyalakan Theodolit dengan menekan tombol power pada layar theodolite
dan atur bacaan sudut horizontal pada arah utara 0°0’0” dengan nmenekan O set pada
layar theodolite 2x, kemudian catat pada tabel pengukuran.
8. Setelah itu dirikan rambu pada titik terakhir sebagai bacaan belakang, kemudian
longgarkan theodolite dengan memutar sekrup pengunci horizontal agar bisa berputar
dan arahkan teropong theodolite ke titik terakhir kemudian baca bacaan sudut
horizontal, vertical, dan bacaan rambunya kemudian di tulis pada tabel pengukuran.
9. Setelah itu putar teropong ketitik P2 sebagai bacaan depan dan lakukukan sama
seperti titik terakhir tadi baca bacaan sudut horizontal, vertical, dan baacaan rambu x
serta tulis pada tabel.
7
10. Kemudian putar teropong terbalik lalu arahkan ke titik terakhir untuk membaca sudut
horizontal luar biasa dan arahkan lagi ke titik P2 untuk membaca bacaan horizontal
luar biasa, setelah itu putar kembali teropong ke keadaan biasa.
11. Kemudian arahkan teropong lagi ke detail yang dapat dijangkau oleh teropong dan
baca baacan seperti bacaan pada titik P2 kecuali bacaan luar biasa.
12. Pindah alat ke titik P2 lakukan sama seperti pada titik P1 kecuali tidak buat lagi
utaranya, tetapi arahankan alat ke P1 sebagai bacaan belakang lalu buat bacaan
0°0’0”.
13. Kemudian lakukan sama seperti alat di titik P1 dengan mengambil bacaan belakang,
muka, belakang luar biasa, muka luar biasa, bacaan detail dengan lakukan hal yang
sama seperti sebelumnya.
14. Untuk titik berikutnya sampai titik terakhir lakukan sama seperti pada alat di titik P2.
15. Setelah selesai periksa kembali kelengkapan alat, bersihkan, dan kembalikanke lab.
PERHITUNGAN
1. Buat data pengukurankedalam excel.
2. Mengoreksibenanggatas :BA = 2x BT – BB
3. Mengoreksibenangtengah :BT = BA + BB 2
4. Menghitungbenangbawah : BB = 2 x BT – BA
5. Sudut β biasa dan β luarbiasa= Horizontal Muka – Horizontal Belakang
6. Sudut β rata-rata =AVERAGE(β biasa;β luarbisa)
7. Hitunganke Decimal = Derajat + Menit/60 + Detik/3600
8. Azimuth =Azimut Awal + sudut β terkoreksi
9. KoreksiSudut β = ((n ± 2)*180 - ∑βrata-rata) / banyaktitik
10. Helling = 90 – Decimal Vertikal
11. Jarak = 100*(BA-BB)*(COS(RADIANS(Helling)))^2
12. Beda Tinggi (Δh) = Jarak*TAN(RADIANS(Helling)+(Tinggi Alat – BT))
13. ΔX = Jarak*SIN(RADIANS(Azimuth))
14. ΔY= Jarak*COS(RADIANS(Azimuth))
15. Koreksi ΔX= (Jarak/∑Jarak)*∑ΔX
16. Koreksi ΔY = (Jarak/∑Jarak)*∑ΔY
17. ΔX terkoreksi= ΔX + koreksi ΔX
18. ΔY terkoreksi = ΔY + koreksi ΔY
19. Koordinat X = Koordinat X awal + ΔXterkoreksi
20. Koordinat Y= Koordinat Y awal + ΔY terkoreksi
21. Tinggi Titik Z = Tinggi Titik Z awal + Beda Tinggi
8
PENGGAMBARAN
9
2.4 HASIL PERHITUNGAN
β syarat (n+2)*180
1080,00
koreksi -0,39
10
β Rata- SV
Koreksi Terkoreksi α
Rata
D M S DD Helling
11
91 27 5 91 -1,45
270,49 -0,39 270,10 2,16 96 2 25 96 -6,04
30,13 93 54 5 94 -3,90
53,58 93 55 25 94 -3,92
76,45 94 55 45 95 -4,93
88 46 0 89 1,23
270,74 -0,39 270,35 92,51 80 24 15 80 9,60
123,65 87 4 5 87 2,93
74,14 92 1 40 92 -2,03
92,65 90 38 0 91 -0,63
89 40 0 90 0,33
270,34 -0,39 269,95 182,46 90 19 15 90 -0,32
345,80 94 27 15 94 -4,45
255,34 92 1 55 92 -2,03
92 46 0 93 -2,77
269,98 -0,39 269,60 272,06 88 24 15 88 1,60
317,83 90 12 50 90 -0,21
182,87 90 12 15 90 -0,20
Jarak ∆x ∆y ∆h
12
15822,83 7941,96 -1313,62 6628,34 15811,59 -43,57 15768,03 -1174,29 -1124,72 -2299,02
995,37 800,97 860,90 -537,88
9555,05 9289,09 5672,76 -815,35
7742,41 1814,00 -947,73
16192,49 16176,95 16192,49 1168,61
60082,71 50017,55 -4988,08 45029,47 -2632,05 -165,43 -2797,47 10687,74 -4270,81 6416,92
3590,58 3453,90 -1989,39 203,90
19974,96 19953,67 5458,82 -887,24
51993,65 -2400,14 55,25
71997,56 -3092,54 71997,56 48,87
14999,53 -3679,94 -1245,27 -4925,20 -14985,69 -41,30 -15026,98 316,01 -1066,20 -750,19
6361,40 -6154,30 6166,98 -715,53
1997,49 -505,53 389,13
14965,05 -14955,38 14965,05 -153,19
61951,92 -41589,34 -5143,27 -46732,61 2227,00 -170,57 2056,43 1035,96 -4403,68 -3367,71
2599,96 -130,31 1927,02 290,29
5999,92 226,11 -5992,38 88,62
∑∆x = 12690,23 -12690,23 0,00 420,86 -420,86 0,00 10865,41 -10865,41 0,00
Fx = 12690,23 Fy = 420,86
∑d = 152856,99
x y z Ket
13
P E N Z D
2002000,00 6000,00 11000,00 P4 1 2002,00 6,00 11,00 P4
2008628,34 21768,03 8700,98 P2 2 2008,63 21,77 8,70 P2
2002800,97 6860,90 10462,12 D1 3 2002,80 6,86 10,46 D1
2011289,09 11672,76 10184,65 D2 4 2011,29 11,67 10,18 D2
2002000,00 7814,00 10052,27 D3 5 2002,00 7,81 10,05 D3
P1 6 2053,66 18,97 15,12 P3
2053657,81 18970,56 15117,91 P3 7 2012,08 19,78 8,90 D4
2012082,24 19778,64 8904,88 D4 8 2028,58 27,23 7,81 D5
2028582,01 27226,85 7813,75 D5 9 2008,63 19,37 8,76 D6
2008628,34 19367,89 8756,24 D6 10 2048,73 3,94 14,37 P4
P2 11 2047,50 25,14 14,40 D7
2048732,61 3943,57 14367,71 P4 12 2053,66 18,47 15,51 D8
2047503,51 25137,54 14402,37 D7 13 2002,00 6,00 11,00 P1
2053657,81 18465,02 15507,04 D8 14 2048,60 5,87 14,66 D9
P3 15 2048,96 -2,05 14,46 D10
2002000,00 6000,00 11000,00 P1
2048602,29 5870,59 14658,01 D9 KETERANGAN TITIK BANTU
2048958,71 -2048,81 14456,33 D10 16 2009,29 11,3224 25,18 C1
17 2006,698 14,67 25,18 C2
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam pengukuran poligon tertutup terikat sempurna menggunakan alat
thedolit dibutukan konsetrasi dan ketelitian dalam pengukuran agar pada saat
perhitunggan data mendapat koreksi bacaan yang kecil dan dalam pengukuran poligon
tertutup pengukuran dilakukan dengan cara melakukan bacaan sudut horizontal biasa,
sudut horizontal luar biasa dan bacaan rambu dan bacaan horizontal awal di gunakaan
sebagai bacaan azimuth awal dan pengukuran dilakukan dari titik awal dan kembali
pada titik awal agar pengukuran tersebut menjadi pengukuran poligon terikat
sempurna.
3.2 SARAN
Pada saat pelaksanaan praktek sebaiknya ditingkatkan kerja sama antar
anggota kelompok agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar juga teliti dalam
pengukuran dan pengambilan data sehingga meminimalisir kesalahan dalam
pengukuran dan pengambilan data.
14
LAMPIRAN
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Hayer, Yacob. 2020. Bahan Ajar Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah I
https://www.academia.edu/38246826/LAPORAN_PENGUKURAN_POLIGON_TERTUTUP
http://anggieyuliasari.blogspot.com/2017/01/poligon.html?m=1
https://www.academia.edu/22647554/BAB_II_DASAR_TEORI
https://www.buildingengineeringstudy.com/2019/07/theodolite.html?m=1
16