Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUGAS BESAR

MATAKULIAH MANAJEMEN PROYEK


“PEMBANGUNAN GUDANG PERTANIAN”

Disusun Oleh:

NAMA : JOE H.CHR. MESSAKH


NIM : 2023716142
PROGRAM STUDI : DIII – TEKNIK SIPIL
SEMESTER/KELAS : III/C
TANGGAL LAHIR : 11-06-2002

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul PENGUKURAN POLIGON
TERTUTUP ini.

Penulis menyadari bahwa hingga akhir penyusunan laporan ini tidak lepas dari berbagai
hambatan dan tantangan, namun itu semua dapat teratasi dengan ketabahan, ketekunan, kesabaran,
dan kerja keras serta bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak, sehingga penulis merasa bersyukur
dan tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing, serta teman-
teman yang ikut memberikan sumbangsihnya demi menyelesaikan laporan ini. Akhirnya penulis
menyadari bahwa, laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritikkan dan saran dari segala pihak dalam penyempurnaan laporan berikutnya.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga karya sederhana ini bisa memberikan manfaat baik
ilmu pengetahuan maupun pemanfaatan praktis.

Kupang, 29 Januari 2022

Penulis,

Joe Messakh

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................iv
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN....................................................................................................1
1.3 LOKASI DAN WAKTU PRAKTIKUM...............................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
TEORI DASAR.....................................................................................................................................3
2.1 TEORI...................................................................................................................................3
2.2 PERALATAN.......................................................................................................................3
2.3 LANGKAH KERJA..............................................................................................................7
2.4 HASIL PERHITUNGAN....................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................14
3.2 SARAN...............................................................................................................................14
LAMPIRAN........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4.1 Hasil Pengukuran .................................................................................................10

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.3.1Lokasi Praktek.....................................................................................................2

Gambar 2.2.1Theodolite............................................................................................................3

Gambar 2.2.2Statif ....................................................................................................................4

Gambar 2.2.3 Rambu Ukur ......................................................................................................5

Gambar 2.2.4Meter Saku..........................................................................................................5

Gambar 2.2.5 Kompas...............................................................................................................6

Gambar 2.2.6Payung.................................................................................................................6

Gambar 2.2.7 Palu dan Paku.....................................................................................................6

Gambar 2.2.8Piloks....................................................................................................................7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut Hayer (2020) Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang
mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk
berbagai keperluan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang
relatif sempit sehingga unsur kelemgkungan permukaan buminya dapat diabaikan.

Sedangkan geodesi mencakup kajian dan pengukuran yang lebih luas, tidak
sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat, namun juga di dasar laut untuk
pengukuran di bumi dan dengan bantuan pesawat udara, maupun satelit dan sistem
informasinya. Tujuan, cakupan, lingkup dan wahana untuk penyajian tersebut
berbeda-beda, oleh karenanya disiplin dari surveying dapat digolongkan dalam
beberapa bidang study.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dari pelaksanaan praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah :
1. Agar mahasiswa dapat mengenal Ilmu Ukur Tanah.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi daripada Theodolite serta poligon
terutama tentang polygon tertutup.
3. Agar mahasiswa bisa memahami, mengolah, menghitung data dan
menggambarkan hasil dari pengukuran dilapangan ke dalam bidang datar.

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah :
1. Sebagai dasar untuk keperluan pemetaan atau keperluan teknis lainnya.
2. Memudahkan dalam menentukan perhitungan ataupun ploting dalam suatu
pemetaan.
3. Dapat mengolah data hasil pengukuran dari lapangan yang sudah diolah berupa
koordinat horizontal (x,y,z) serta menggambarkannya.

1.3 LOKASI DAN WAKTU PRAKTIKUM


Tempat pelaksanaan praktikum ukur tanah berlangsung di :
Kampus Politeknik Negeri Kupang.
Lokasi : Gedung Lab Pariwisata

1
Hari, Tanggal : Jumat, 14 January 2022
Waktu : 9.30 – selesai

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1 TEORI
Poligon berasal dari kata poli yang artinya banyak dan gonos yang artinya sudut, jadi
poligon artinya sudut banyak. Dalam Ilmu Ukur Tanah poligon dipahami sebagai rangkaian
titik-titik berurutan yang terhubung oleh garis lurus, guna menentukan posisi horizontal dari
sejumlah titik dilapangan, sehingga membentuk suatu kerangka dasar pemetaan. (Riani)
Metode poligon sendiri adalah metode yang paling sering digunakan karena metode
ini memiliki keuntungan tersendiri dibanding metode lainnya.
Poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan akhirnya menjadi satu. Poligon
macam ini merupakan poligon yang paling disukai dilapangan karena tidak membutuhkan
titik ikat yang banyak yang memang sulit didapatkan dilapangan. Namun, hasil
pengukurannya tetap terkontrol.

2.2 PERALATAN
Peralatan yang digunakan selama praktikum, antara lain :

 Theodolite

Gambar 2.2.1 Theodolite

Thodolite merupakan suatu alat yang dibuat untuk mengukur suatu sudut, yaitu
sudut datar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertikal).
Bagian dari theodolite serta fungsinya :
1. Handle, berfungsi sebagai pegangan ketika pesawat diangkat dari kotak alat.
2. Teropong, berfungsi untuk membidik obyek pengukuran pada pengukuran
poligon maupun situasi (membidik rambu/jalon).
3. Sealed Baterry Compartmet , berfungsi sebagai penutup tempat baterai
sebagai daya untuk menyalakan LCD pembacaan.
4. Visir, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat bidikan
obyek.
5. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak maupun nivo tabung agar
sumbu I vertikal.
6. Nivo tabung, berfungsi untuk mengetahui apakah pesawat sudah benar-benar
datar .

3
7. Nivo kotak, berfungsi untuk mengetahui posisi pesawat benar-benar datar
(sumbu I vertikal).
8. LCD pembacaan, berfungsi sebagai monitor untuk pembacaan hasil
pengukuran
9. Tombol Pengaturan (Operation keys), berfungsi untuk mengatur
pengoperasian pesawat.
10. Lensa okuler, berfungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati bacaan
benang (pada rambu ukur).
11. Lensa Objektif berfungsi untuk menangkap objek atau benda yang diamati
12. Base Plate berfungsi sebagai dudukan pesawat pada statif.
13. Sekrup penggerak halus vertikal (Vertical Tangent Screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
14. Sekrup pengunci vertikal (Vertical Motion Clamp), berfungsi mengunci
perputaran teropong arah vertikal secara halus.
15. Sekrup penggerak halus horisontal (Horizontal Tangent Screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
16. Sekrup pengunci horisontal (Horizontal Motion Clamp), berfungsi
mengunci perputaran teropong arah horisontal secar halus.
17. Centering optic (Optical Plummet Telescope), berfungsi untuk mengecek
kadudukan pesawat agar berada tepat di atas patok.
18. Sekrup Centering optic, berfungsi untuk memperjelas tampilan benda yang
ditangkap oleh Optical Plummet Telescope.
19. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang
pada lensa (benang atas, benang tengah, benang bawah).
20. Sekrup pengatur fokus teropong (Telescope Focusing Knob), berfungsi
untuk memperjelas obyek yang dibidik.

 Statif

Gambar 2.2.2 Statif

Statif/ Tripod/ Kaki Tiga merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat
seperti waterpass dan theodolite. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan
bisa dirubah ukuran ketinggiannya.Statif/ Tripod/ Kaki Tiga terdiri dari bidang
level/kepala statif, sekrup pengunci, tali pembawa, sekrup penyetel dan kaki statif.

4
 Rambu Ukur

Gambar 2.2.3 Rambu Ukur

Rambu Ukur Rambu ukur / bak ukur, merupakan alat bantu ukur pada 
pengukuran penyipat datar untuk memperoleh beda tinggi antara dua titik, dan
juga merupakan alat bantu ukur untuk memperoleh  jarak secara optis dengan
menggunakan alat Theodolit. Alat ini terbuat dari kayu atau alumunium dan
anjangnya antara 2-5 meter. Skala rambudibuat dalam skala sentimeter (cm), tiap-
tiap sentimeter adalah blok merah, putih, dan hitam.
Pembacaan Rambu Ukur, sebagai berikut :
a. Setiap selisih strip warna pada rambu ukur besarnya 10 mm
b. Setiap penambahan dari kotak garis lurus sampai huruf E pada rambu ukur
besarnya 10cm

 Meter saku

Gambar 2.2.4 Meter Saku

Meter saku atau meter tangan biasanya digunakan untuk mengukur panjang atau
tinggi suatu benda akan tetapi meter saku hanya dapat mengukur benda atau objek
hingga 10 meter.

5
 Kompas

Gambar 2.2.5 Kompas

Berfungsiuntukmembantumencariarahutarasaatpengukuran.

 Payung

Gambar 2.2.6 Payung

Payung berfungsi untuk melindungi alat atau benda agar tidak terkena paparan
sinar matahari secara langsung.

 Palu dan paku

Gambar 2.2.7 Palu dan Paku

Mememiliki fungsi sebagai pemberi tanda pada suatu titik. Sedangakan palu
berfungsi untuk memakukan paku pada titik yang ditentukan.

6
 Piloks

Gambar 2.2.8 Piloks

Piloks berfungsi untuk memberi tanda pada suatu titik yang telah ditentukan

2.3 LANGKAH KERJA

PENGUKURAN

1. Meminjam alat di Lab. Ilmu Ukur Tanah dan pergi ke lokasi pengukuran untuk
melakukan pengukuran.

2. Survey lokasi, sket lokasi yang akan diukur, menentukan titik-titik poligonnya, dan
merencanakan jalannya pengukuran.

3. Setelah sampai ke lokasi dirikan statif pada titik P1 yang sudah ditentukan, kemudian
ambil pesawat theodolite dalam kotak alat dan satukan theodolit dan statif
menggunakan sekrup pengunci pada statif.

4. Setelah itu center point dan beri tanda pada bawah theodolite itu.

5. Kemudian atur nivo denganmenggunakan kaki statif agar gelembung nivo berada di
tengah-tengah lingkaran untuk membuat theodolit datar.

6. Kemudian atur arah utara dengan menggunakan kompas kemudian kunci theodolite
dengan menggunakan sekrup pengunci horizontal agar theodolite tidak bisa  bergerak.

7. Kemudian nyalakan Theodolit dengan menekan tombol power pada layar theodolite
dan atur bacaan sudut horizontal pada arah utara 0°0’0” dengan nmenekan O set pada
layar theodolite 2x, kemudian catat pada tabel pengukuran.

8. Setelah itu dirikan rambu pada titik terakhir sebagai bacaan belakang, kemudian
longgarkan theodolite dengan memutar sekrup pengunci horizontal agar bisa berputar
dan arahkan teropong theodolite ke titik terakhir kemudian baca bacaan sudut
horizontal, vertical, dan bacaan rambunya kemudian di tulis pada tabel pengukuran.

9. Setelah itu putar teropong ketitik P2 sebagai bacaan depan dan lakukukan sama
seperti titik terakhir tadi baca bacaan sudut horizontal, vertical, dan baacaan rambu x
serta tulis pada tabel.
7
10. Kemudian putar teropong terbalik lalu arahkan ke titik terakhir untuk membaca sudut
horizontal luar biasa dan arahkan lagi ke titik P2 untuk membaca bacaan horizontal
luar biasa, setelah itu putar kembali teropong ke keadaan biasa.

11. Kemudian arahkan teropong lagi ke detail yang dapat dijangkau oleh teropong dan
baca baacan seperti bacaan pada titik P2 kecuali bacaan luar biasa.

12. Pindah alat ke titik P2 lakukan sama seperti pada titik P1 kecuali tidak buat lagi
utaranya, tetapi arahankan alat ke P1 sebagai bacaan belakang lalu buat bacaan
0°0’0”.

13. Kemudian lakukan sama seperti alat di titik P1 dengan mengambil bacaan belakang,
muka, belakang luar biasa, muka luar biasa, bacaan detail dengan lakukan hal yang
sama seperti sebelumnya.

14. Untuk titik berikutnya sampai titik terakhir lakukan sama seperti pada alat di titik P2.

15. Setelah selesai periksa kembali kelengkapan alat, bersihkan, dan kembalikanke lab.

PERHITUNGAN
1. Buat data pengukurankedalam excel.
2. Mengoreksibenanggatas :BA = 2x BT  –  BB
3. Mengoreksibenangtengah :BT = BA + BB 2
4. Menghitungbenangbawah : BB = 2 x BT – BA
5. Sudut β biasa dan β luarbiasa= Horizontal Muka – Horizontal Belakang
6. Sudut β rata-rata =AVERAGE(β biasa;β luarbisa) 
7. Hitunganke Decimal = Derajat + Menit/60 + Detik/3600
8. Azimuth =Azimut Awal + sudut β terkoreksi 
9. KoreksiSudut β = ((n ± 2)*180 - ∑βrata-rata) / banyaktitik
10. Helling = 90  –  Decimal Vertikal
11. Jarak = 100*(BA-BB)*(COS(RADIANS(Helling)))^2
12. Beda Tinggi (Δh) = Jarak*TAN(RADIANS(Helling)+(Tinggi Alat  –  BT))
13. ΔX = Jarak*SIN(RADIANS(Azimuth))
14. ΔY= Jarak*COS(RADIANS(Azimuth))
15. Koreksi ΔX= (Jarak/∑Jarak)*∑ΔX
16. Koreksi ΔY = (Jarak/∑Jarak)*∑ΔY
17. ΔX terkoreksi= ΔX + koreksi ΔX
18. ΔY terkoreksi  = ΔY + koreksi ΔY
19. Koordinat X = Koordinat X awal + ΔXterkoreksi
20. Koordinat Y= Koordinat Y awal + ΔY terkoreksi
21. Tinggi Titik Z = Tinggi Titik Z awal + Beda Tinggi

8
PENGGAMBARAN

Langka gambar dan langka plot sebagai berikut :


1. Buka Aplikasi Civil 3d metrik
2. Setelah terbuka lalu pilih new untuk membuat lembar kerja baru
3. Setelah lembar kerja terbuka, pilih menu insert point from file
4. Bagian select file klik tanda "+" unutk memilih dokumen/data yang telah disimpan
sebelumnya dalam soft Notepad yang berisi format PENZD ; dimana P adalah
Point/data berurutam, Easting (E) yaitu data nilai X dalam tabel perhitungan, North
(N) yaitu data Y pada tabel, Z (elevation) yaitu data Z yang diambil dari table
5. Setelah itu pilih Open
6. Setelah itu pada bagian specify point file format pilih PENZD, laku klik OK
7. Untuk memunculkan gambar klik "Z" Enter "A" Enter pada keyboard.
8. Blok seluruh gambar di workspace dengan cara "Ctrl+A"
9. Pilih menu "cogo point" lalu klik "point group properties" setelah itu akan muncul
sebuah jendela
10. Jika ingin mengubah point style, lihat dibagian "informasi" untuk mengubahnya
11. Pada bagian label, pilih untuk munculkan dekripsi, lalu klik "OK"
12. Gambar untuk membentuk lokasi dengan tool "Line"
13. Jika ingin mengubah warna, bentuk line klik 2 kali pada garis tersebut.
14. Setelah selesai menggambar dan pengeditan selesai di layar model, klik pada bagian
layout 1 dan atur skla gambar serta membuat garis pinggir dan legenda atau kop
gambar
15. Setelah selesai tekan CTRL+P kemudian muncul jendela plot gambar
16. Setelah muncul jendela plot gambar pada bagian printer/plotter ubah nama menjadi
DWG TO PDF
17. Kemudian pada bagian ukuran kertas pilih Iso A4 (297.00 X 210.00 MM)
18. Setelah itu bagian plot area pilih layout setelah selesai klik pada bagian Preview untuk
melihat apakah sudah sesuai atau belum. Apabila belum selesai atur gambar agar rata
kiri dan kanan serta periksa apakah gambar sudah benar atau belum kemudian gambar
siap di prin atau di plot pada file PDF.

9
2.4 HASIL PERHITUNGAN

Tempat Bacaan Rambu SH (B) SH (LB)


Target
Alat
BA BT BB D M S DD β D M S DD β
P4 1210 900 590 91 36 10 91,60   271 36 20 272  
P2 980 900 820 2 9 35 2,16 270,56 182 1 15 182 270,42
P1 D1 1875 1870 1865 30 7 40 30,13 298,53          
D2 1608 1560 1512 53 34 50 53,58 321,98          
D3 1719 1680 1641 76 27 0 76,45 344,85          
P1 656 580 494 0 0 0 0,00   180 5 5 180  
P3 1109 800 491 270 36 10 270,60 270,60 90 57 25 91 270,87
P2 D4 1328 1310 1292 301 29 10 301,49 301,49          
D5 1610 1510 1410 251 58 50 251,98 251,98          
D6 960 700 440 270 29 10 270,49 270,49          
P2 2110 1700 1390 0 0 0 0,00   180 53 0 181  
P4 1175 1100 1025 270 36 10 270,60 270,60 90 57 20 91 270,07
P3
D7 1752 1720 1688 73 17 15 73,29 73,29          
D8 1050 1040 1030 342 49 45 342,83 342,83          
P3 1005 930 855 0 0 0 0,00   180 6 5 180  
P1 2500 2190 1880 270 6 50 270,11 270,11 89 57 25 90 269,86
P4
D9 1213 1200 1187 315 22 10 315,37 315,37          
D10 1420 1390 1360 180 24 40 180,41 180,41          

β syarat (n+2)*180
1080,00
koreksi -0,39

10
β Rata- SV
Koreksi Terkoreksi α
Rata
D M S DD Helling

11
        91 27 5 91 -1,45
270,49 -0,39 270,10 2,16 96 2 25 96 -6,04
      30,13 93 54 5 94 -3,90
      53,58 93 55 25 94 -3,92
      76,45 94 55 45 95 -4,93
        88 46 0 89 1,23
270,74 -0,39 270,35 92,51 80 24 15 80 9,60
      123,65 87 4 5 87 2,93
      74,14 92 1 40 92 -2,03
      92,65 90 38 0 91 -0,63
        89 40 0 90 0,33
270,34 -0,39 269,95 182,46 90 19 15 90 -0,32
      345,80 94 27 15 94 -4,45
      255,34 92 1 55 92 -2,03
        92 46 0 93 -2,77
269,98 -0,39 269,60 272,06 88 24 15 88 1,60
      317,83 90 12 50 90 -0,21
      182,87 90 12 15 90 -0,20

Jarak ∆x ∆y ∆h

d ∆x Koreksi Terkoreksi ∆y Koreksi Terkoreksi ∆h Koreksi Terkoreksi


61960,22 2334,99     61960,22          

12
15822,83 7941,96 -1313,62 6628,34 15811,59 -43,57 15768,03 -1174,29 -1124,72 -2299,02
995,37 800,97     860,90     -537,88    
9555,05 9289,09     5672,76     -815,35    
7742,41       1814,00     -947,73    
16192,49 16176,95     16192,49     1168,61    
60082,71 50017,55 -4988,08 45029,47 -2632,05 -165,43 -2797,47 10687,74 -4270,81 6416,92
3590,58 3453,90     -1989,39     203,90    
19974,96 19953,67     5458,82     -887,24    
51993,65       -2400,14     55,25    
71997,56 -3092,54     71997,56     48,87    
14999,53 -3679,94 -1245,27 -4925,20 -14985,69 -41,30 -15026,98 316,01 -1066,20 -750,19
6361,40 -6154,30     6166,98     -715,53    
1997,49       -505,53     389,13    
14965,05 -14955,38     14965,05     -153,19    
61951,92 -41589,34 -5143,27 -46732,61 2227,00 -170,57 2056,43 1035,96 -4403,68 -3367,71
2599,96 -130,31     1927,02     290,29    
5999,92 226,11     -5992,38     88,62    
∑∆x = 12690,23 -12690,23 0,00 420,86 -420,86 0,00 10865,41 -10865,41 0,00
Fx = 12690,23 Fy = 420,86
∑d = 152856,99

TAHUN BLN TGL


2002 6 11

x y z Ket

13
P E N Z D
2002000,00 6000,00 11000,00 P4 1 2002,00 6,00 11,00 P4
2008628,34 21768,03 8700,98 P2 2 2008,63 21,77 8,70 P2
2002800,97 6860,90 10462,12 D1 3 2002,80 6,86 10,46 D1
2011289,09 11672,76 10184,65 D2 4 2011,29 11,67 10,18 D2
2002000,00 7814,00 10052,27 D3 5 2002,00 7,81 10,05 D3
      P1 6 2053,66 18,97 15,12 P3
2053657,81 18970,56 15117,91 P3 7 2012,08 19,78 8,90 D4
2012082,24 19778,64 8904,88 D4 8 2028,58 27,23 7,81 D5
2028582,01 27226,85 7813,75 D5 9 2008,63 19,37 8,76 D6
2008628,34 19367,89 8756,24 D6 10 2048,73 3,94 14,37 P4
      P2 11 2047,50 25,14 14,40 D7
2048732,61 3943,57 14367,71 P4 12 2053,66 18,47 15,51 D8
2047503,51 25137,54 14402,37 D7 13 2002,00 6,00 11,00 P1
2053657,81 18465,02 15507,04 D8 14 2048,60 5,87 14,66 D9
      P3 15 2048,96 -2,05 14,46 D10
2002000,00 6000,00 11000,00 P1
2048602,29 5870,59 14658,01 D9 KETERANGAN TITIK BANTU
2048958,71 -2048,81 14456,33 D10 16 2009,29 11,3224 25,18 C1
17 2006,698 14,67 25,18 C2

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam pengukuran poligon tertutup terikat sempurna menggunakan alat
thedolit dibutukan konsetrasi dan ketelitian dalam pengukuran agar pada saat
perhitunggan data mendapat koreksi bacaan yang kecil dan dalam pengukuran poligon
tertutup pengukuran dilakukan dengan cara melakukan bacaan sudut horizontal biasa,
sudut horizontal luar biasa dan bacaan rambu dan bacaan horizontal awal di gunakaan
sebagai bacaan azimuth awal dan pengukuran dilakukan dari titik awal dan kembali
pada titik awal agar pengukuran tersebut menjadi pengukuran poligon terikat
sempurna.

3.2 SARAN
Pada saat pelaksanaan praktek sebaiknya ditingkatkan kerja sama antar
anggota kelompok agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar juga teliti dalam
pengukuran dan pengambilan data sehingga meminimalisir kesalahan dalam
pengukuran dan pengambilan data.

14
LAMPIRAN

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Hayer, Yacob. 2020. Bahan Ajar Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah I

https://www.academia.edu/38246826/LAPORAN_PENGUKURAN_POLIGON_TERTUTUP

http://anggieyuliasari.blogspot.com/2017/01/poligon.html?m=1

https://www.academia.edu/22647554/BAB_II_DASAR_TEORI

https://www.buildingengineeringstudy.com/2019/07/theodolite.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai