JURUSAN GEOMATIKA
LEMBAGA PELATIHAN KERJA BUDIKARYA MANDIRI
2019
BUDI KARYA MANDIRI
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan
karunianya, sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan
Proyek Akhir Dua ini dengan baik. Laporan Proyek akhir dua yang telah kami
susun ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
pendidikan di LVKP Budikarya Mandiri.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan
penting dalam kegiatan Proyek Akhir Dua ini. Dan kami menyadari laporan ini
masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu kami akan menerima kritik
maupun saran terhadap laporan Proyek Akhir Dua yang telah kami susun ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Kelompok 4
Proyek Akhir Dua
KELOMPOK 4 i
BUDI KARYA MANDIRI
DAFTAR ISI
KELOMPOK 4 ii
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 iii
BUDI KARYA MANDIRI
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan Proyek akhir dua merupakan salah satu bentuk nyata dari
pelaksanaan atau praktik pengukuran dilapangan karena untuk memahami
keilmuan geomatika tidak cukup hanya dengan pembelajaran diruang
perkuliahan. Mahasiswa yang telah mengikuti Proyek akhir dua ini
diharapkan dapat paham akan profesi yang akan dijalankannya setelah masa
perkuliahan selesai, mampu mengaplikasikan teori-teori yang didapatkan
selama perkuliahan, mempunyai keterampilan dalam menggunakan alat-alat
pengukuran, dan mampu berinteraksi dengan masyarakat disekitar wilayah
survei.
Pelaksanaan Proyek akhir dua ini bermaksud agar mahasiswa teknik
geomatika memiliki kemampuan dalam melaksanakan pemetaan terestris dan
menerapkan konsep dari disiplin ilmu geomatika, dalam pembuatan peta
topografi suatu daerah.
Proses kegiatan Proyek akhir dua dilakukan sebagaimana halnya
membuat peta yang diawali dengan survei lapangan, persiapan teknik dan
non-teknis, dilanjutan pengukuran langsung dilapangan, pengolahan data dan
analisis, hingga diperoleh hasil akhir berupa peta.
Penyusunan laporan kegiatan Proyek akhir dua merupakan bukti fisik
seseorang mahasiswa telah melaksanakan Proyek akhir dua.
KELOMPOK 4 1
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 2
BUDI KARYA MANDIRI
PENANGGUNG JAWAB
Anne Dess Setiadi, S.E.
KETUA
Ridwan Nurseha Ali
BENDAHARA
Jihan Fitria Rantika Saleh
KELOMPOK 4 3
BUDI KARYA MANDIRI
BAB II
DASAR TEORI
Posisi titik-titik tersebut di atas (titik kontrol, titik bantu, titik detail)
dapat dinyatakan dalam sistem koordinat umum ataupun dalam sistem
koordinat lokal. (J. Andy Hartanto, S.H., M.H.n lr., M,M.T. dan Ir.D.W.
Hendro Kustarto, M.T., 2012).
KELOMPOK 4 4
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 5
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 6
BUDI KARYA MANDIRI
a. Poligon
1) Poligon Tertutup
Untuk sudut :
dalam = (m – 2) . 180o
luar = (m + 2) . 180o
KELOMPOK 4 7
BUDI KARYA MANDIRI
Untuk koordinat :
Xakhir = Xawal
Yakhir = Yawal
di mana :
dalam ; luar = jumlah sudut dalam/luar
m = banyaknya sudut/titik
Xawal , Yawal = koordinat titik awal
Xakhir , Yaakhir = koordinat titik awal
0 = X FX ; 0 = Y FY atau
FX = X
FY = Y
Agoes soedomo, ITB
KELOMPOK 4 8
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 9
BUDI KARYA MANDIRI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
✓/X
✓/X
✓/X
Hasil
KELOMPOK 4 10
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 11
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 12
BUDI KARYA MANDIRI
yang tidak terambil dari titik poligon utama. Pengukuran detail situasi dibagi
menjadi 4 wilayah, Kelompok 4 melakukan wilayah pengukuran di wilayah
2. Pengukuran detail dan situasi dilakukan di titik BM, CP, P04, P09, P10, A4
(titik bantu 1), B4 (titik bantu 2).
Langkah-langkah Pengukuran :
2. ETS diberdirikan di titik P10 dan prisma diberdirikan di titik BM. Setelah
keduanya centering dilakukan backsight ke titik BM. Selanjutnya
melakukan tembakan foresight ke titik A4 untuk dijadikan titik bantu.
Dan setelah itu dilakukan pengukuran detail situasi yang terlihat
disekitaran titik P10.
4. ETS diberdirikan di titik P09 dan prisma diberdirikan di titik P10. Setelah
keduanya centering dilakukan backsight ke titik P10. Selanjutnya
dilakukan pengukuran detail dan situasi.
6. ETS diberdirikan di titik P04 dan prisma diberdirikan di titik P03. Setelah
keduanya centering dilakukan backsight ke titik P03. Selanjutnya
dilakukan pengukuran detail dan situasi.
KELOMPOK 4 13
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 14
BUDI KARYA MANDIRI
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
KELOMPOK 4 15
BUDI KARYA MANDIRI
Untuk mengubah format file dari txt menjadi fbk diperlukan dua software
lainnya yang menunjang (software disesuaikan dengan alatI) untuk alat
Hi-Target ZTS 320R menggunakan software PC-Port dan juga Stringer
Connect, berikut adalah langah-langkahnya.
1. Buka software PC-Port kemudian klik open setelah itu pilih filenya
klik open.
2. Klik save muncul menu seperti pada gambar untuk meubah nama
file ada di kolom fileman, dan ubah format data menjadi GTS-7
kemudian klik save.
KELOMPOK 4 16
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 17
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 18
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 19
BUDI KARYA MANDIRI
3. Setelah itu, klik database yang tadi diberi nama (area2) kemudian
Edit Survey DataBase Settings untuk mengatur kembali datum dan
satuan jarak yang digunakan klik OK dan Next.
KELOMPOK 4 20
BUDI KARYA MANDIRI
4. Setelah itu pilih data FBK yang akan di plot kan kemudian klik
Next.
KELOMPOK 4 21
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 22
BUDI KARYA MANDIRI
9. Setelah itu border kontur hanya akan sampai kepada garis batas
pengukuran saja. Untuk situasi seperti jalan,sungai, bangunan dan
yang lainnya diberi breakline dengan mengklik kanan breakline
lalu add berinama dan klik situasi yang hendak di breakline.
Pengolahan data pun sudah selesai.
KELOMPOK 4 23
BUDI KARYA MANDIRI
BAB V
KESIMPULAN DAN HASIL
5.1. Simpulan
3. Jumlah patok yang digunakan untuk pembuatan poligon utama yang akan
digunakan untuk pengukuran yaitu 12 patok, yaitu 10 titik poligon, 1 titik
BM (Bench Mark) dan 1 titik CP (Control Point) yang sudah diketahui
koordinatnya sebagai titik ikat dan kontrol. Selain itu kelompok kami
juga mengukur titik bantu yakni A4 dan B4 untuk mendapatkan data
yang tidak didapat dari titik yang sudah ada.
4. Pengukuran detail situasi dilakukan di titik BM, CP, P04, P09, P10, A4
(titik bantu 1), B4 (titik bantu 2). Jumlah keseluhuran titik detail dan
situasi adalah 1071 titik dengan detail diantaranya sungai, bukit,
bangunan, kolam, spot, saluran dll.
KELOMPOK 4 24
BUDI KARYA MANDIRI
5.2. Saran
5. Sebaikmya alat yang digunakan harus dalam keadaan baik, seharusnya alat
sebalum dipakai terlebih dahulu diperiksa kembali.
5.3. Hasil
Hasil Kelompok 4
KELOMPOK 4 25
BUDI KARYA MANDIRI
KELOMPOK 4 26
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H. (2006). Penentuan Posisi dengan GPS & Aplikasinya. Jakarta: PT. Pradnya
Paramitha.
J Andy Hartanto, S. (2012). Ilmu Ukur Tanah Metode dan Aplikasi. Malang: DIOMA.
Purwohardjo, U. (1986). Ilmu Ukur Tanah Seri A Pengukuran Horisontal. Bandung: Dept.
Teknik Geodesi ITB.
Soedomo, A. (2003). Surveying & Mapping. Bandung: Dept. Teknik Geodesi ITB.