Disusun Oleh:
Page 1
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh,
Mengetahui,
Ketua
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas perkenanan-Nya
sehingga laporan kegiatan magang ini dapat diselesaikan. Laporan kegiatan
magang ini disusun sebagai bukti tertulis telah menyelesaikan kegiatan magang
untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Magang Geotermal dan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Manado. Kegiatan
magang secara umum bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa
dinamika dunia kerja, melatih dan mempersiapkan mahasiswa menjadi calon
tenaga kerja yang handal dan profesional di bidang eksplorasi, pengembangan dan
pengusahaan panasbumi.
Ucapan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Utara lewat Kepala Dinas
ESDMD Provinsi Sulawesi Utara yang telah menerima kami mahasiswa peserta
magang kerja geotermal UNIMA dengan segala fasilitas pendukung. Ucapan
terima kasih kepadaKepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang
Ketenagalistrikan, Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah, Kepala Bidang
Pertambangan Umum, Kepala Bidang Energi, Kasubag Hukum Kepegawaian,
Kasubag Keuangan dan Perencanaan, Kasubag Umum, Kepala Seksi di tiap
bidang dan semua Staf Pegawai yang telah mendampingi, membimbing, dan
melatih kami.
Page 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5.1. Hasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5.2. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB V PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia kerja merupakan suatu realita hidup yang wajib dijalani setiap insan
untuk mendapatkan penghidupan yang layak sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Ketenagakerjaan. Untuk memasuki dunia kerja setiap warga Negara perlu
dibekali dengan ilmu dan keterampilan yang sinkron.
Page 5
2) Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dinamika dunia kerja
serta melatih tanggung jawab, disiplin dan kreatifitas mahasiswa dalam
berkontribusi terhadap lingkungan pekerjaan;
3) Mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang profesional dan
siap bersaing dalam dunia kerja era globalisasi baik di instansi
pemerintahan maupun industri swasta.
Page 6
3) Mahasiswa mendapatkan suasana dan ritme hidup yang berbeda
ketika keluar dari aktivitas kampus dan menjadi bagian dan
menyesuaikan diri di instansi tempat kerja.
Page 7
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Page 8
BAB III
KONDISI LOKASI MAGANG
Page 9
9. Ir. Bach A. Tinungki M.Eng
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No 821.2/BKD/SK/613/2017
pada tanggal 10 Juli 2017, Dinas ESDMD Provinsi Sulawesi Utara
dipimpin oleh Ir. Bach A. Tinungki M.Eng sampai pada saat ini.
Page
10
3.2. Struktur Organisasi Lokasi Magang
Page
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
TANGGAL KERJA JENIS PEKERJAAN
2 Juli – 6 Juli 2018 - Apel pagi dipimpin oleh Kabid Geologi
- Pengenalan
- Membantu dalam pembuatan surat perjalanan dinas
- Membantu dalam Pembuatan SPPD
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Ketenagalistrikan
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Apel Sore
9 Juli – 13 Juli 2018 - Apel Pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Berkunjung ke salah satu pegawai bidang Geologi
dalam rangka ulangtahun ibu Sandra bersama
bidang Geologi
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Minerba
- Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Minerba
- Ibadah oikumene bersama pegawai Dinas ESDMD
- Membantu Pembuatan SKA
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Minerba
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Geologi
- Olahraga pagi di Dinas ESDM
16 Juli- 20 Juli 2018 - Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Membantu dalam pengetikan KAK dan SubKAK
Perencanaan
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Minerba
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Membantu dalam pengetikan surat undangan rapat
- Mengikuti upacara KORPRI
- Olahraga (senam tobelo)
23 Juli- 27 Juli 2018 - Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Membantu dalam pengetikan Daftar Honorium
Perda
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel sore dipimpin oleh ibu Meiti Polii
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
Page
12
- Apel sore dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Minerba
- Ibadah oikumene bersama pegawai Dinas ESDMD
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Minerba
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Olaraga pagi di Dinas ESDMD
30 Juli – 3 Agustus - Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
2018
- Apel sore dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Mengikuti Rapat monitoring dan evaluasi
- Apel sore dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Apel pagi
- Mengikuti Pembahasan Peraturan Daerah Prov
Sulut tentang Penyelenggaraan Ketenaga Listrikan
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Ibadah oikumene bersama pegawai Dinas ESDMD
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Geologi
- Olaraga pagi di Dinas ESDMD
6 Agustus – 10 - Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
Agustus 2018
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Minerba
- Apel Sore dipimpin oleh Kabid Minerba
- Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Energi
- Ibadah oikumene bersama pegawai Dinas ESDMD
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Olaraga pagi di Dinas ESDMD
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Energi
13 Agustus – 17 - Apel pagi dipimpin oleh Sekertaris dinas
Agustus 2018
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Energi
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Energi
- Apel pagi dipimpin oleh Kepala Dinas
- Membantu mengerjakan tupoksi inspektorat
- Apel sore dipimpin oleh Kepala Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Ketenagalistrikan
- Mengikuti rapat bersama pengusaha tambang
Page
13
20 Agustus – 24 - Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
Agustus 2018
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Minerba
- Apel pagi dipimpin oleh sekretaris Dinas
- Apel sore dipimpin oleh Sekertaris dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
27 Agustus – 31 - Apel pagi dipimpin oleh Kabid Listrik
Agustus 2018
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Listrik
- Apel pagi dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel sore dipimpin oleh Sekretaris Dinas
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel sore dipimpin oleh Kabid Geologi
- Apel pagi dipimpin oleh Kabid Energi
- Ibadah oikumene dinas ESDM
- Penarikan oleh Kaprodi Fisika mner Donny Wenas
- Perpisahan bersama pegawai dan staff ESDM
4.2 Pembahasan
Apel pagi dan apel sore dilaksanakan untuk memenuhi tugas dan
tanggungjawab Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan yang
mengatur tentang tata cara Aparatur Sipil Negara;
Agenda surat masuk-keluar merupakan mekanisme pencatatan dan
birokrasi disposisi tugas di lingkungan DESDM Prov. Sulut;
Mengevaluasi laporan, check list serta membuat rekap dokumen-
dokumen (laporan-laporan kerja) merupakan salah satu tugas dari
bidang-bidang yang ada untuk mengontrol dan mengawasi pekerjaan
di lapangan yang berkaitan dengan tugas di bidang masing-masing.
Rapat Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Usaha adalah
rapat yang dilaksanakan setiap tiga bulan (triwulan) untuk mengetahui
bagaimana keadaan ataupun masalah, yang di diskusikan bersama
dengan dengan semua dinas yang bersangkutan yang ada di semua
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara.
Page
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selama mengikuti program magang kerja geotermal, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Pemerintah memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan
sektor energi baik dalam bidang minyak dan gas bumi,
ketenagalistrikan, maupun sumberdaya geologi dan pertambangan
melalui regulasi dan perizinan yang strategis dan tepat.
Sulawesi Utara kaya akan potensi panasbumi dan sumberdaya geologi
lainnya termasuk potensi air tanah, untuk itu Dinas ESDMD Prov.
Sulawesi Utara memiliki mandat pemerintah untuk melakukan survey
eksplorasi, pemetaan, dan rekomendasi pengembangan.
5.2 Saran
Pengembangan potensi keenergian dan pertambangantermasuk
sumberdaya panasbumi yang strategis di Sulawesi Utara tidak dapat
dilakukan sepihak tanpa ada dukungan dari pihak pemangku
kepentingan lain (pemerintah, investor, pengembang, swasta, dan
masyarakat), untuk itu perlu dijalin kerjasama yang kuat dan
terstruktur tanpa melibatkan praktik KKN apapun termasuk gratifikasi,
karena Sulawesi Utara merupakan salah satu pelopor Good
Governance.
Page
15
LAMPIRAN
A. TUGAS
NAMA : Deddy Wolley
Page
16
Cara paling sederhana menghitung sumber daya panas bumi saat tahap eksplorasi
adalah dengan menghitung jumlah panas yang hilang secara alamiah.
Air tanah terbentuk jika air yang tidak tertahan di dekat permukaan masuk
ke zona saturasi. Batas antas zona ini disebut muka air tanah. Muka air tanah
umumnya mengikuti permukaan topografi di atasnya. Daerah dimana air hujan
meresap ke bawah sampai ke zona saturasi dinamakan daerah rembesan,
sedangkan daerah dimana air tanah keluar dinamakan daerah keluaran (discharge
area). Semua kondisi dipengaruhi oleh porositas dan premabilitas batuan. Mata air
adalah keluaran air tanah yang terjadi secara alamiah saat muka air tanah
memotong topografi. Porositas adalah perbandingan antara ruang kosong dengan
seluruh volume batuan atau sedimen yang dinyatakan dalam persen. Porositas
menentukan banyaknya air yang dapat dikandung dalam batuan. Premabilitas
adalah daya suatu batuan untuk meloloskan cairan. Premabilitas tergantung pada
Page
17
factor-faktor, seperti besarnya rongga dan derajat hubungan antar rongga. Akuifer
merupakan lapisan pembawa air yang mempunyai porositas dan premabilitas yang
tinggi. Akuifer dibedakan menjadi akuifer tidak tertekan dan akuifer tertekan
(akuifer dangkal dan dalam). Air panas bumi umumnya berasal dari air meteorik.
Air ini meresap kebawah dari daerah resapan. Di bawah permukaan, air dingin ini
akan terpanasi oleh sumber panas. Karena air panas mempunyai densitas rendah,
air ini kemudian dapat naik dan tersimpan di reservoir atau muncul di daerah
keluaran.
Beberapa metode geofisika yang biasa digunakan dalam survei panas bumi
antara lain adalah geolistrik (DC resistivity), gaya berat, geomagnet,
magnetotelluric (MT), dan Time Domain Electro Magnetic (TDEM). Metode
penyelidikan geolistrik ini merupakan salah satu metode yang digunakan dalam
eksplorasi panas bumi dengan dasar pemikiran bahwa bumi merupakan material
yang mempunyai sifat kelistrikan. Tanah jenis semu batuan diadapat dari hasil
pengukuran dengan asumsi bahwa bumi merupakan material yang homogeny
isotropis. Hasil pengukuran setelah melalui proses pengolahan data, menghaislkan
peta sama tahanan jenis semu AB/2 = 250 , 500, 750, dan 1000 meter serta
penampang tahanan jenis semu. (pseudo section dengan AB/44 vs tahanan jenis
semu). Survey gaya berat diharapkan dapat menggambarkan bentuk/struktur
geologi bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi bumi yang muncul
akibat perbedaan densitas batuan (rapat massa), sedangkan daerah prospek panas
bumi yang tersusun dari unsur batuan penudung, reservoir, dan batuan dasar
masing-masing mempunyai densitas yang berbeda. Pengukuran yang dilakukan
umumnya menghasilkan peta anomaly Bouguer, peta anomali Bouguer Regional,
peta anomali Bouguer sisa (residual), dan model gaya berat 2-D.
Page
18
Metode survey TDEM mendasarkan pada terbangkitnya suatu medan
magnet akibat induksi dari arus listrik dialirkan ke dalam bumi yang bervariasi
terhadap perubahan waktu. Arus listrik ini begitu dialirkan kedalam suatu
material/tanah akan menimbulkan medan magnet, sehingga dapat diketahui
karakteristik dan ciri-ciri batuan bawah permukaan pada presentasi yang sangat
dalam. Metode ini pada daerah panas bumi dapat menduga kedalaman batuan
penudung yang biasanya mempunyai tahanan jenis kecil dan batuan reservoir
yang ada di bawahnya. Hasil yang diharapkan dalam survey TDEM pada panas
bumi adalah peta sebaran tahanan jenis semu dan penampang tahanan jenis/cross
section. Berdasarkan peta dan penampang tahanan jenis ini, kemudian dilakukan
interpretasi sehingga dapat diduga kedalaman lapisan bawah permukaan dan batas
sebaran prospek panas bumi. Metode potensial diri atau self potensial (SP)
digunakan dengan dasar terdapatnya potensial alam yang dimiliki oleh masing-
masing material/batuan bawah permukaan. Selain itu juga merupakan metode
kualitatif yang tidak bisa menghitung volime benda, bentuk volumetric, dan
material tak teratur, konsentrasi/densitas masa yang berbeda-beda dan sifat
kelistrikan dari media penghasil listrik. Pengukuran metode potensial dilapangan
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan salah satu elektroda tetap/stasioner
dan lainya bergerak pada lintasan yang telah ditentukan, atau kedua elektroda
potensinya bergerak bersamaan secara simultan dengan jarak yang tetap.
Page
19
anomaly tersebut kemudian diplot dalam peta yang menghasilakan peta-peta
anomaly Bouguer, anomaly Bouguer sisa (residual), dan anomia Bouguer
regional. Dengan membuat satu lisan tertentu (memotong struktur terduga)
kemudian dibuat suatu model gaya berat 2-Dimensi, yang menggambarkan jenis
material/batuan di bawah permukaan dan struktur geologi yang ada.
Page
20
Koreksi terhadap data pembacaan anomaly magnetic dilakukan dengan:
1. Koreksi apungan (drift) biasanya sangat kecil dalam orde 2 sampai 4 nT per
normal hari kerja, sehingga sering tidak diterapkan.
2. Koreksi harian(diurnal correction) berdasarkan hasil perekaman data base
station terhadap perubahan medan magnit akibat pengaruh extra terrestrial
terutama matahari.
3. Koreksi IGRF, hamper sama dengan koreksi latitude dalam pengukuran
gaya berat. Nilai IGRF bias didapatkan dari beberapa sumber sperti USGS
atau NOAA atau NASA.
Pengolahan data geomagnet dibagi dala dua tahap yaitu pengolahan data
awal dilapangan dan dan lanjutan di studio. Pengolahan data dilapangan melalui
koreksi perhitungan anomali magnet dengan variasi harianya dan nilai magnetic
normal daerah tersebut. Pengolahan data upward continuation (pada ketinggian
tertentu) sehingga memberikan respon anomaly yang optimum. Anomaly magnet
juga diproses dengan reduction to pole untuk merotasi arah inklinasi dan deklinasi
magnet yang dapat memberikan respon anomaly magnet ideal agar lebih jelas
untuk interpretasi. Hasil pengolahan data dilapangan atau pengolahan data
lanjutan distudio disajikan dalam peta-peta anomaly magnet total. Secara garis
besar, peta anomaly magnet diinterpretasikan sebagai zona anomaly magnet tinggi
dan zona anomaly magnet rendah.
Page
21
apungan (drift), efek tarikan bulan(efek pasang surut), perbedaan nilai r(jarak
antara 2 benda) di setiap titik permukaan (pengaruh percepatan bumi bergantung
posisi lintang), pengaruh ketinggian dari permukaan serta pengaruh topografi
permukaan.Sebelum pengukuran gaya berat dilapngan,terlebih dahulu dilakukan:
Page
22
Model vertical susunan batuan (bentuk perlapisan atau blok-blok) di daerah
survey.
Adanya struktur geologi bawah permukaan (struktur sesar normal, struktur
graben dll).
Page
23
Sebagai bagian dari system bumi, system panas bumi memiliki (1) bentuk
dan dimensi ( luas, kedalaman) – diketahui dari penelitian geologi bawah
permukaan dan geofisika (2) tersusun atas batuan, cairan, dan gas – diselidiki
secara geologi dan geokimia (3) tidak lepas dari proses endogenic dan eksogenik
– dipahami berdasarkan kaidah-kaidah geologi (4) memiliki sejarah (lahir,
berubah, mati) terekam pada batuan, “dibaca” menggunakan ilmu geologi.
Macam-macam manifestasi
Page
24
Pemunculan kondensat uap: mata air asam sulfat, kolam lumpur gunung
lumpur, mata air bikarbonat dengan/tanpa endapan travertine.
Pemunculan mata air khlorida dengan/tanpa endapan sinter silica
Rembasan fluida hidrotermal ke dalam tubuh air permukaan Erupsi
hidrotermal.
Salah satu proses dalam sitem panas bumi yang penting untuk dipelajaari
adalah alterasi hidrotermal – yaitu proses perubahan batuan asal menjadi batuan
yang telah berubah komposisi mineral dan sifat fisiknya akibat berada pada
lingkungan hidrotermal (T<50 – 350oC, fluida hidrotermal ≠ air murni).
Pemunculan system panas bumi tersebar di daerah dengan heat flow tinggi
dan sirkulasi fluida yang besar. Anomaly gradient geothermal berhubungan
dengan : (1) residual magmatic activity (e.g. cooling magmas di kedalaman) (2)
anomalous crustal conditions, seperti pengangkatan tektonik kerak bagian bawah
yang panas mendekati zona air meteoric (contoh: Alpine zone di New Zealand,
atau Himalaya Collision zone). (3) terdapat zona gunung api sepanjang batas
convergence palte, di dalam spereading center dan rift, dan di dalam hot spots.
Komponen utama penyusun system panas bumi (Goff dan Janik, 2000):
Sumber panas, air bersirkulasi, batuan permeable sebagai reservoir. Karakter
fisika: Suhu lebih tinggi dari pada suhu normal udara sekitar, keluar di
permukaan sebagai air panas atau uap air, di reservoir berupa satu fase air atau
dua fase campuran air dan uap. Karakter kimia: mempunyai kandungan unsur
kimia dalam bentuk aqueous, gas dan isotope, satu unsur mungkin elemen utama
di fluida panas bumi tetapi minor di batuan (Fe, Al), yang mempengaruhi
komposisi kimia fluida geothermal: (1) pelarutan mineral primer (2) presipitasi
mineral sekunder, yang menjadikan fluida panas bumi antar area berbeda: (1)
sumber dari air yang masuk ke system geothermal, (2) kontribusi volatile
magmatic maupun metamorfik, (3) hidrologi : mixing & boiling.
Page
25
Jenis fluida panas bumi: (1) Air panas bumi primer: terdapat di bagian
dasar dari system panas bumi yang bisa berasal dari air meteoric, air laut dan gas
vulkanik. Air primer ini bisa berupa air alkali klorida , air asam sulfat dalam dan
air brine. (2)Air panas bumi sekunder: merupakan air primer yang mengalami
perubahan sewaktu naik ke permukaan,
Page
26
Air panas dari reservoir panas bumi mengandung beberapa unsur
berbahaya seperti arsen (As), air raksa (Hg), boron (B). dalam kondisi alami air
panas bumi keluar dari manifestasi sebagai mata air panas. Air dari mata air panas
mengandung unsur berbahaya namun dalam jumlah yang diijinkan. Polusi air (As)
dari pembangkit pernah terjadi di New Zealand di awal penggunaan panas bumi
karena pada saat itu air panas sisa dibuang ke sungai.
Page
27
B. FOTO-FOTO SAAT MAGANG
Page
28
Foto Bersama Seluruh Teman-teman Magang di Dinas ESDMD
Page
29
Foto bersama Kabid Geologi
Page
30
Foto bersama pegawai bidang energi beserta Kabid energi
Page
31
Foto bersama pegawai bidang Kelistrikan beserta Kabid bidang Kelistrikan
Page
32
Foto Upacara KORPRI bersama pegawai, staff, dan THL dinas ESDMD
Rapat Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Usaha bersama Kepala Dinas
ESDMD dan Kabid Minerba
Page
33