Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KEGIATAN MBKM MEMBANGUN DESA/KKNT

“ MEMBANGUN DESA PRODUKTIF DENGAN PENERAPAN PERTANIAN


BERKELANJUTAN DI DESA MOISO, KECAMATAN JAILOLO SELATAN,
KABUPATEN HALMAHERA BARAT”

OLEH :

NURLELA BADER
0431 19 11 009

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2022
HALAMAN PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN

Laporan individu pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)


Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dengan Tema “Membangun Desa
Produktif Dengan Penerapan Pertanian Berkelanjutan di Desa Moiso Jailolo Selatan”, oleh
Mahasiswa Universitas Khairun Ternate pada 22 Januari s.d. 22 Juli 2022.

Telah disahkan pada hari:…………… Tanggal:…………..

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

DR.Rima Melati S.P., M.P DR.Rima Melati S.P., M.P


NIP 197703122006042002 NIP 197703122006042002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan nikmat
kesehatan dan nikmat kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas laporan kegiatan MBKM membangun desa/KKNT tepatnya di Desa Moiso, Kecamatan
Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara ini dengan baik. Tak
lupa pula sholawat serta salam penulis haturkan kepada nabi Allah, nabi Muhammad SAW
yang sudah membawa kita semua dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah
membantu penulis menyelesaikan tugas laporan ini baik secara material maupun non
material. Rasa terima kasih ini penulis persembahkan khususnya kepada :

1. Ibu Dr. Rima Melati SP.,MP selaku ketua program studi agroteknologi sekaligus
dosen pembimbing pada kegiatan MBKM membangun desa/KKNT yang sudah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan nasehat serta masukan kepada
penulis dari awal penyusunan laporan hingga terselesainya laporan kegiatan MBKM
membangun desa/KKNT.
2. Bapak Idris Gula selaku Kepala Desa Moiso yang sudah banyak memberikan nasehat
serta arahan kepada penulis selama kegiatan MBKM membangun desa/KKNT.
3. Kedua Orang tua tercinta, yang sudah banyak memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis selama penulis mengikuti kegiatan MBKM membangun desa/KKNT.
4. Masyarakat Desa Moiso khususnya orang tua asuh yang sudah menerima keberadaan
penulis dengan baik selama berjalannya kegiatan MBKM membangun desa/KKNT.
5. Pemuda-pemudi Desa Moiso yang sudah meluangkan waktu serta tenaga untuk
membantu penulis selama berjalannya kegiatan MBKM membangun desa/KKNT
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu penulis mengucapkan banyak terima
kasih.
6. Teman-teman seperjuangan yang sudah banyak memberikan dorongan serta motivasi
kepada penulis selama kegiatan MBKM membangun desa/KKNT yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu penulis mengucapkan banyak terima kasih.

ii
Penulis menyadari jika dalam penulisan laporan kegiatan MBKM membangun
desa/KKNT ini masih banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik dari teman-teman semua khusunya bagi para pembaca demi tercapainya
kelengkapan penulisan laporan kedepannya. Semoga dengan adanya penulisan laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin….

Ternate, 30 Juli 2022

penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN...........................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................vi

DAFTAR TABEL..................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Analisis Situasi...............................................................................................................1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah................................................................................2

1.3 Tujuan Kegiatan.............................................................................................................2

1.4 Manfaat Kegiatan...........................................................................................................2

BAB II METODE PELAKSANAAN KEGIATAN MEMBANGUN DESA/KKNT.........3

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah........................................................................................3

2.2 Khalayak Sasaran............................................................................................................4

2.3 Metode Kegiatan............................................................................................................4

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MEMBANGUN DESA/KKNT...........................6

3.1 Hasil Program Kegiatan Desa Moiso..............................................................................6

3.2 Pembahasan……………………………..……………………………………………..13
3.3 Program Yang Tidak Terlaksana...................................................................................15

3.4 Program Tambahan.......................................................................................................15

3.5 Evaluasi Kegiatan..........................................................................................................16

BAB I V PENUTUP...............................................................................................................17

4.1 Kesimpulan....................................................................................................................17

4.2 Saran..............................................................................................................................17

BAB V REFLEKSI................................................................................................................18

iv
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….20

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................................21

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Assesment Desa...............................................................................................6

Gambar 2. Pembuatan Dokumen Profil Pertanian.............................................................8

Gambar 3. Pembuatan Demplot.......................................................................................10

Gambar 4. Pembuatan Pupuk Kompos..............................................................................8

Gambar 5. Pembuatan POC dan Pestisida Nabati...........................................................10

Gambar 6. Pelatihan POC dan Pemeliharaan Tanaman....................................................9

Gambar 7. Pelaithan Pembuatan Simplisia......................................................................11

Gambar 8. Pelatihan Perbanyakan Buah dan Tanaman Hias..........................................12

Gambar 9. Pelatihan Pembuatan Mikroba Bermanfaat...................................................12

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan..................................................................................2

Tabel 1.2 Kerangka Pemecahan Masalah..........................................................................3

Tabel 1.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan...............................................................................6

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)/ Membangun Desa/KKNT merupakan
suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa
untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung bersama-sama
masyarakat mengidentifikasi potensi serta menangani masalah sehingga diharapkan mampu
mengembangkan potensi desa/daerah dan mampu meramu solusi untuk masalah yang ada di
desa. Kegiatan Membangun Desa /KKNT diharapkan dapat mengasah soft skill kemitraan,
kerja sama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam
mengelola program pembangunan wilayah pedesaan.

Kegiatan MBKM Membangun Desa/KKNT ini, salah satu daerah yang menjadi
tujuannya adalah Desa Moiso yang terletak di Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten
Halmahera Barat. Moiso adalah sebuah nama desa yang berada diwilayah Kecamatan Jailolo
Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Letak geografis
Desa Moiso berada pada rentang koordinat E 127º30´42,84936” (Bujur) dan N 0º54´24,
32844” (Lintang). Dengan batas-batas wilayah desa meliputi bagian Utara : Desa Gamlenge,
Timur: Desa Ake Ara, Selatan: Desa Sidangoli Gam, Barat: Darat Laut Ternate.

Aturan batas wilayah Desa Moiso sudah ditetapkan oleh pemerintah dan badan
informasi geospsial yang memiliki wewenang dalam menetapkan batas wilayah dan sudah
memiliki ketetapan. Desa Moiso memiliki luas wilayah 141.160 km². Luas lahan untuk
kegiatan pertanian yaitu tanah kering seluas 100 Ha, tanah pekarangan seluas 250 Ha. Lahan
pemukiman 20 Ha, Lahan yang digunakan untuk kuburan, lapangan, jalan dan sungai seluas
2.550 Ha, lahan hutan 22.600 Ha .

Pelaksanaan MBKM Membangun Desa/KKNT ini , telah dilakukan observasi untuk


melakukan permasalahan-permasalahan dan potensi yang ada di Desa Moiso. Dari hasil
observasi ini kemudian dibuat beberapa program kerja yang diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut dan dapat meningkatkan potensinya, serta memberikan dampak positif
di masyarakat.

1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi lapangan serta wawancara dengan perangkat Desa Moiso
dan masyarakat ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang bisa dikembangkan
di Desa Moiso. Permasalahan dan potensi tersebut tercantum dalam tabel 1.1.

Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan

N Permasalahan Lokasi
O
1. Tingkat kesuburan tanah yang masih rendah Wilayah Desa Moiso
2. Minimnya pengetahuan tentang hama dan penyakit pada Desa Moiso
tanaman.
3. Pengetahuan tentang manfaat pupuk organic yang masih minim Desa Moiso
,sehingga masyarakat hanya mengandalkan pupuk kimia.
4. Pengetahuan tentang aturan dosis penggunakan bahan kimia Demplot percontohan
pada tanaman sehingga hama dan penyakit menjadi kebal
terhadap obat kimia yang diberikan secara terus menerus
sehingga memeberikan dampak penurunan hasil
panen/produksi.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan menyebabkan Desa Moiso
menurunnya hasil produksi akibat buah pecah/jatuh saat buah
masih muda.

1.3 Tujuan Kegiatan


2. Mendampingi pemerintah desa untuk membuat program perencanaan pembangunan
desa berupa dokumen profil pertanian
3. Memperkenalkan sistem pertanian organik kepada Kelompok Wanita Tani
Gramakusu di Desa Moiso sebagai solusi sistem pertanian berkelanjutan.

1.4 Manfaat Kegiatan


1. Menyediakan buku profil pertanian sebagai bagian dalam pembangunan desa.
2. Petani bisa menerapkan sistem pertanian organik dengan memanfaatkan bahan-bahan
di sekitar desa.

2
BAB II
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN MEMBANGUN DESA/KKNT

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah


Desa Moiso adalah Desa yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan MBKM
membangun desa. Desa Moiso dipilih karena memiliki sumber daya alam yang cukup
melimpah terutama dalam bidang pertanian. Selain memiliki sumber daya alam yang
cukup melimpah, penduduk Desa Moiso juga rata-rata berprofesi sebagai petani.

Pelaksaan kegiatan MBKM/KKNT yang dilaksanakan di desa Moiso seringkali


mengalami permasalahan. Permasalahan yang di dapat dalam pelaksanaaan kegiatan
MBKM tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :

Tabel 1.2 Kerangka Pemecahan Masalah

Permasalahan Pemecahan Masalah

1. Tingkat kesuburan tanah yang masih 1. Meningkatkan kesuburan tanah dengan


rendah. cara membuat pupuk organik dengan
memanfaatkan limbah kotoran sapi dan
serbuk gergaji/tai skaf.
2. Minimnya pengetahuan tentang
hama dan penyakit pada tanaman.
2. Di lakukan pelatihan manajemen
pemeliharaan tanaman dari serangan OPT.
3. Pengetahuan tentang manfaat pupuk
organic yang masih minim ,sehingga 3. Dilakukan Pelatihan pembuatan pupuk
masyarakat hanya mengandalkan organik yang bertujuan untuk
pupuk kimia. meminimalisir penggunaan pupuk kimia
secara berlebih.
4. Pengetahuan tentang aturan dosis
penggunakan bahan kimia pada 4. Dilakukan pelatihan pembuatan pestisida
tanaman sehingga hama dan penyakit nabati dengan memanfaatkan tanaman yang
di anggap mampu mengusir hama dan
menjadi kebal terhadap obat kimia
mengobati penyakit pada tanaman yang
yang diberikan secara terus menerus
tentunya ramah lingkungan seperti ( daun
sehingga memeberikan dampak sirsak, serai, bawang putih).
penurunan hasil panen/produksi.
5. Dilakuan pelatihan penerapan pertanian
5. Penggunaan pupukkimia yang organic dan demonstrasi pembuatan pupuk
berlebihan menyebabkan organik cair (POC).
menurunnya hasil produksi akibat
buah pecah/jatuh saat buah masih
muda.

3
2.2 Khalayak Sasaran
Kegiatan Membangun Desa yang dilakukan ditargetkan kepada kelompok tani Desa
Moiso khususnya kelompok wanita tani. Melalui kegiatan ini diharapkan kepada kelompok-
kelompok tani Desa Moiso khususnya kelompok wanita tani dapat membudidayakan tanaman
dengan system pertanian organic untuk mengurangi pemakaian bahan kimia pada tanaman
budidaya.

2.3 Metode Kegiatan


Metode kegiatan ini terbagi ke beberapa bagian yaitu :

1. Metode Observasi (Pengamatan)


Metode observasi adalah cara mengumpulkan informasi dan data yang relevan dengan
mengamati gejala-gejala yang ada di Desa Moiso. Data yang diperlukan dalam
metode ini yaitu, identifikasi tanaman obat, mengamati secara langsung gejala hama
dan penyakit yang menyerang tanaman budidaya,
Observasi kegiatan ini yaitu :
 Mahasiswa bekerja sama dengan kelompok wanita tani, peran mahasiswa yaitu
ikut serta membantu dalam budidaya tanaman hortikultura, mahasiswa ikut serta
memelihara serta mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit, dan
mahasiswa mendemonstrasi penggunaan pupuk alami dan pestisida nabati.
 Mahasiswa berkonsultasi, peran mahasiswa yaitu melakukan konsultasi dengan
pihak dosen yang bersangkutan terkait pencegahan gejala-gejala yang terdapat
pada tanaman. Mahasiswa pun berkonsultasi dengan pihak kelompok tani,
utamanya penyuluh di ‘desa moiso.
2. Metode Sensus
Metode sensus adalah suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah, serta menyajikan
data kependudukan secara menyeluruh. Metode ini dilakukan karena terdapat
beberapa kegiatan yang memerlukan data kependudukan, kegiatan yang termasuk
didalam metode ini yaitu assessment desa, pembuatan buku profil pertanian desa.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah memperagakan atau mempertunjukan objek sebenarnya
pada peserta untuk lebih bisa jauh lebih paham terhadap apa yang diberikan. Metode
demonstrasi ini dilakukan karena terdapat kegiatan yeng memerlukan penggunan
metode ini yaitu, demonstrasi produk, pembuatan pupuk kompos, Pembuatan Pupuk
Organik Cair (POC) dan Pestisida Nabati.

4
4. Metode Pelatihan
Metode pelatihan adalah penyampaian materi, metode pelatihan dilakukan karena
terdapat kegiatan yang memerlukan metode ini yaitu, pelatihan pembuatan pupuk
organik dan pelatihan manajemen pemeliharaan tanaman dari serangan OPT,
pelatihan pembuatan simplisia sederhana dan manual, pelatihan teknis perbanyakan
buah dan tanaman hias, pelatihan pembuatan mikroba bermanfaat.
5. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang paling
mudah, metode ini dibutuhkan untuk melengkapi penyusunan laporan, adapun
dibutuhkan untuk foto-foto selama program kegiatan berlangsung.

5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN MEMBANGUN DESA/KKNT

3.1 Hasil Program Kegiatan Desa Moiso

Kegiatan MBKM membangun desa Universitas Khairun Ternate, tahun akademik


2021/2022 yang telah dilaksanakan di Desa Moiso, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten
Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara berjalan dengan lancar berkat kerjasama yang baik
antara mahasiswa MBKM dengan masyarakat Desa Moiso. Kegiatan MBKM Universitas
Khairun yang dilaksanakan mulai dari tanggal 22 Januari sampai 22 Juli 2022. Jadwal
kegiatan MBKM disesuaikan dengan jadwal aktivitas masyarakat Desa Moiso, sehingga
pelaksanaan kegiatan tidak mengganggu kegiatan warga yang sudah ada.

MBKM yang diselenggarakan Program Studi Agroteknologi terdiri dari 2 program yang
yang telah dilaksanakan yang terdiri dari sejumlah kegiatan. Program tersebut ialah
Pendampingan perencanaan pembangunan desa, penerapan sistem pertanian berkelanjutan.
Hasil program kegiatan tersebut dijelaskan pada tabel 1.3 berikut ini :

Tabel 1.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Program Jenis
No Uraian Dokumentasi
Kegiatan Kegiatan
1. Pendampingan Assesment Kegiatan Asessment Desa
perencanaan Desa dilakukan pada tanggal 25
desa Januari 2022 sampai 08 Februari
2022. Proses pendataan
dilakukan dengan mendata
seluruh masyarakat Desa Moiso.
RT di Desa Moiso terdiri dari 4
RT sehingga Assessment Desa
dilakukan dengan membagi 2
orang untuk mendata tiap RT.

6
Identifikasi Kegiatan ini dilakukan pada
Jenis Tanaman tanggal, identifikasi dengan cara
dan hama observasi seperti turun langsung
penyakit pada melihat jenis tanaman
pertanaman hortikultura, perkebunan,
petani di Desa tanaman hias dan tanaman obat
Moiso yang ada di Desa Moiso

Pembuatan Kegiatan pembuatan dokumen


dokumen desa dilakukan pada tanggal 09
profil Februari 2022 sampai 28
pertanian desa februari 2022. Hasil dokumen
profil pertanian desa di rekap
tiap RT dengan menyusun dan
menghitung komoditi yang
dibudidayakan, luas kepemilikan
lahan pertanian, teknik budidaya
mulai dari pembibitan,
pemeliharaan, sistem drainase,
pemupukan, panen, pasca panen,
hingga pemasaran. Dokumen ini
dibuat untuk menyusun buku
profil pertanian desa. Pembuatan
profil pertanian desa dilakukan
dengan cara membagi tugas,
setiap 2 orang diberikan
tanggung jawab untuk
mengerjakan 1 bab profil
pertanian. Selama penyusunan
dilakukan juga konsultasi
kepada Dosen Pembimbing.

7
Setelah proses konsultasi selesai,
kemudian dilakukan pencetakan
buku profil pertanian.

2. Penerapan Pembuatan lahan percontohan


Sistem dimulai dengan membuka dan
Pertanian mengolah lahan pada tanggal 07
Berkelanjutan Februari 2022 sampai 11
Februari 2022. Pembukaan lahan
percontohan dimulai dengan
penyiapan lahan, pembuatan
bedengan, pengolahan tanah
dengan memberikan pupuk
Pembuatan kompos, penyemaian.
Demplot Penyemaian dilakukan selama 1
Percontohan bulan, setelah itu pemindahan
bibit ke lahan percontohan,
pemeliharaan termasuk
penyiraman, pembersihan
gulma, penyulaman, dan
pemberian pupuk organik cair
(POC). demplot percontohan
ditanami cabai merah, cabai
keriting, terong, dan sawi.

Pembuatan Pembuatan pupuk kompos


pupuk kompos dilakukan pada tanggal 12
Februari 2022 sampai 14
Februari 2022. Hasil dari
kegiatan ini adalah produk
berupa pupuk kompos.
Pembuatan pupuk kompos
dengan memanfaatkan bahan
yang tersedia di dalam desa

8
yaitu kotoran sapi kering, serbuk
gergaji dan EM4. Pencarian
bahan-bahan dilakukan di bantu
oleh pemuda Desa Moiso.
Proses pembuatan dimulai
dengan menggemburkan
kotoran sapi kering, kemudian di
campur dengan serbuk gergaji
dan EM4, setelah itu di aduk
secara merata. Semua bahan-
bahan tersebut di pindahkan ke
karung yang tertutup kemudian
di simpan di ruangan yang tidak
terkena sinar matahari secara
langsung. Proses fermentasi
dilakukan selama 4 minggu.
Setelah itu pupuk dapat
diaplikasikan.

Pelatihan Pelatihan Pembuatan Pupuk


Pupuk Organik Organik dan Pelatihan
Cair (POC) Manajemen Pemeliharaan
dan Tanaman Dari Serangan
Manajemen OPTdilakukan pada tanggal 15
Pemeliharaan Februari 2022 sampai 19
Tanaman dari Februari 2022. Kegiatan
Serangan OPT pelatihan ini dilaksanakan di
SMK Negeri 6 Halmahera Barat
yang dihadiri oleh Kepala Dinas
Pertanian Halmahera Barat,
Kepala BPP Jailolo, Pemerintah
Desa, Dosen-dosen
Agroteknologi, Tokoh
Masyarakat, dan Masyarakat

9
desa moiso serta Mahasiswa
MBKM. Kegiatan ini
berlangsung selama 4 hari yang
terdiri dari 4 pemateri, pemateri
pertama yaitu Kepala Dinas
Pertanian Halmahera Barat
dengan materi Sistem Pertanian
Terintegrasi, pemateri kedua
oleh Ibu Dr. Sri Soenarsih DAS.,
S.P., M.Si dengan materi Pupuk
Organik Cair (POC). Ibu Sarni
S.P., M.Si dengan materi
Pemeliharaan tanaman dari
serangan OPT, dan pemateri
kedua oleh Ibu Dr. Rima Melati.,
S.P.,M.P tentang Sistem
Pertanian Berkelanjutan. Setelah
selesai penyampaian materi,
pemateri memberikan kuis yang
akan diberikan hadiah kepada
petani yang dapat menjawab
terkait materi yang telah
disampaikan.
Pembuatan Pembuatan pupuk organik cair
pupuk organik dilakukan pada tanggal 07 Maret
cair (POC) dan 2022 Sampai 11 Maret 2022.
pestisida bertempat di balai Desa Moiso.
nabati Pembuatan Pupuk Organik Cair
(POC) N.P.K bersama ibu-ibu
Desa Moiso dengan
memanfaatkan bahan-bahan
yang ada di sekitar desa meliputi
tanaman pacar air, daun pepaya,

10
daun gamal, daun turi, air beras
dan EM4. Keseluruhan bahan
tersebut dihaluskan dan setelah
itu dicampur. Kemudian setelah
semua bahan telah dicampur,
bahan pupuk tersebut di simpan
selama satu malam. Selanjutnya
di lanjutkan dengan pembuatan
pestisida nabati dengan
menggunakan bahan-bahan
seperti daun sirsak, batang serai
dan sejumput deterjen. Setelah
selesai dicampur, pupuk
disimpan selama 7 hari dan
pestisida disimpan selama 1
malam, setelah itu dapat
diaplikasikan.
Pelatihan Pelatihan Pembuatan simplisia
Pembuatan sederhana dan manual dilakukan
Simplisia pada tanggal 16 Maret 2022
Sederhana dan sampai 19 Maret 2022,
Manual bertempat di Balai Desa Moiso.
Pelatihan Pembuatan simplisia
dari tanaman mahkota dewa dan
sambiloto, yang disampaikan
oleh ibu Dr. Zauzah A. Latif,
S.P., M.P. penjelasan mengenai
cara pembuatan dengan cara,
tanaman yang diambil
dibersihkan, kemudian dipotong-
potong, setelah itu dijemur
menggunakan kain hitam di
bawah sinar matahari sampai

11
tanaman kering. Setelah kering,
disimpan di suhu ruang. Untuk
proses penyajian, diambil
sejumput tanaman yang telah
dikeringkan,untuk diseduh
dengan air panas, kemudian
ditutup, setelah itu disaring dan
siap dikonsumsi.
Pelatihan teknis perbanyakan
buah dan tanaman hias pada
tanggal 30 Mei 2022 sampai 31
Mei 2022, bertempat di lahan
demplot kelompok wanita tani
bramakusu. Sosialisasi bersama
Pelatihan
Kelompok Tani Bramakusu
perbanyakan
membahas mengenai teknik
buah dan
perbanyakan tanaman secara
tanaman hias
vegetatif seperti stek, selain itu
juga memberikan informasi
mengenai zat Pengatur Tumbuh
(ZPT) dengan menggunakan air
kelapa muda, dan bawang
merah.
Pelatihan Pembuatan pupuk kompos
mikroba dilakukan pada tanggal 30 Mei
bermanfaat 2022 sampai 31 Mei 2022,
bertempat di balai Desa Moiso..
Sosialisasi bersama Kelompok
Tani Bramakusu membahas
mengenai pembuatan mikroba
bermanfaat, dilakukan dengan
menyampaikan terkait cara
pembuatan trichoderma dan

12
beauveria bassiana

3.2 Pembahasan
Kegiatan MBKM Membangun Desa/KKN Tematik di Desa Moiso, Kecamatan Jailolo
Selatan dilaksanakan dalam waktu 5, 6 Bulan, dengan memperhatikan kebutuhan yang ada
pada desa sasaran. Setelah mengetahui permasalahan yang ada pada desa, maka dirumuskan
beberapa program kerja untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut. Program yang di
laksanakan dalam kegiatan ini adalah program pendampingan perencanaan desa dan
penerapan sistem pertanian berkelanjutan. Program pendampingan perencanaan desa
merupakan salah satu program yang menjadi bagian untuk membantu pemerintah desa dalam
menjalankan pembangunan desa, upaya tersebut dilakukan dengan cara melakukan
assessment desa guna untuk mendatai potensi desa yang berkaitan dengan pertanian di Desa
Moiso mulai dari identitas masyarakat desa, jenis tanaman yang di budidaya, cara budidaya
mulai dari, bibit, pembibitan, pemeliharaan, sistem drainase, pola tanam, penggunaan pupuk
dan pestisida, proses panen dan pasca panen, sampai pada sistem pemasaran. Asessment Desa
merupakan langkah awal untuk mendapatkan data sebagai dokumen yang disiapkan untuk
membuat buku profil pertanian Desa, Buku profil pertanian dianggap penting untuk dibuat
mengingat karena belum tersedianya di desa data yang khusus membahas terkait pertanian
yang ada di Desa Moiso, sehingga penyusunan buku profil pertanian sebagai wujud atau
bagian dari pendampingan perencanaan pembangunan desa kedepan mengingat sektor
pertanian merupakan sektor yang penting untuk pembangunan ekonomi desa.

Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam menopang kehidupan manusia yang
sangat bergantung pada faktor teknis dan lingkungan. Selama bertahuntahun sistem pertanian
yang ada selalu mengandalkan penggunaan input kimiawi yang berbahaya untuk
meningkatkan hasil atau produksi pertanian. Hal ini menuntut adanya penerapan teknologi
yang dapat mengoptimalkan hasil tanpa menimbulkan degradasi pada lingkungan. Salah satu
inovasi yang dilakukan adalah penerapan sistem pertanian ramah lingkungan dan
berkelanjutan . Agar teknologi yang diterapkan dapat diaplikasikan dilingkungan petani maka
perlu adanya metode yang tepat untuk mengkomunikasikan teknologi ini terhadap petani.
Kegiatan MBKM membangun Desa/ KKN Tematik di Desa Moiso merupakan salah satu
bentuk transfer informasi teknologi dari akademisi terhadap petani. Petani diharapkan akan
memperoleh informasi tentang teknik budidaya yang baik dan berorientasi pada kelestarian
lingkungan. Melalui kegiatan ini akan terjadi hubungan interpersonal yang baik sehingga arus

13
informasi lebih lancar. Mahasiswa berperan untuk memberikan konsep tentang pertanian
ramah lingkungan dan berkelanjutan sedangkan petani yang menjalankan konsep tersebut
dilahan pertanian mereka sesuai dengan komoditas yang biasa ditanam. Teknik-teknik yang
dikembangkan oleh petani yang sesuai dengan prinsip sistem pertanian ramah lingkungan
tetap diterapkan,

Pertanian berkelanjutan adalah sebuah sistem pertanian yang secara ekonomis dan
ekologis (lingkungan) layak (iable) untuk berbagai tipe petani dengan latar belakang
pengetahuan, keterampilan, motivasi usaha, dan lokasi pertanian yang berbeda (Dahuri 1998).
Pertanian berkelanjutan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan produksi pertanian secara
bersamaan ramah lingkungan, adil secara sosial, dan bermanfaat secara ekonomi (Wezel et al.
2014). Desa moiso merupakan salah satu desa yang petaninya belum mengenal dan
menerapkan pertanian berkelanjutan sehingga program penerapan sistem pertanian
berkelanjutan dirasa penting untuk dilaksanakan, dalam mewujudkan hal tersebut langkah
awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi jenis tanaman yang ada di desa seperti
tanaman hortikultura, perkebunan, tanamna hias maupun tanaman obat, selain itu juga
dilakukan identifikasi berbagai hama dan penyakit yang seringkali menyerang pertanaman
petani dan kelompok tani Desa Moiso. Identifikasi dilakukan agar dapat diketahui jenis
tanaman apa saja yang tersedia serta hama dan penyakit yang menyerang sehingga diterapkan
cara pembudidayaan dan cara mengatasi hama dan penyakit dengan cara yang lebih
mengarah pada konsep sistem pertanian berkelanjutan yakni menggunakan pertanian organik.

Program penerapan sistem pertanian berkelanjutan terdiri dari beberapa jenis kegiatan
yaitu pembuatan demplot percontohan, pelatihan yang tediri dari pelatihan pembuatan pupuk
organik cair (POC), pemeliharaan tanaman dari serangan OPT, pelatihan teknis perbanyakan
buah dan tanaman hias, pelatihan pembuatan mikroba bermanfaat, serta demonstrasi yang
terdiri dari pembuatan pupuk organik cair, pestisida nabati, serta pembuatan pupuk kompos.
Pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan mahasiswa dan dosen-dosen Program Studi
Agroteknologi yang berpengalaman di bidangnya, serta didukung oleh berbagai pihak yang
ada di desa, baik dari pemerintah desa, masyarakat, penyuluh yang ada di desa sampai pada
kelompok tani sasaran yakni kelompok wanita tani gramakusu. Kegiatan tersebut ada yang
dilaksanakan di Balai desa, SMK Negeri 6 Halmahera Barat, hingga lahan percontohan
kelompok wanita tani gramakusu. Beberapa kegiatan pelatihan disampaikan langsung oleh
dosen-dosen Agroteknologi dan dilanjutkan dengan jenis yang lain yaitu kegiatan
demonstrasi oleh mahasiswa MBKM.

14
Penerapan kedua program pada kegiatan MBKM membangunDesa/ KKN Tematik
sangat penting, mengingat sebagian besar petani Desa Moiso belum memahami terkait apa itu
pertanian berkelanjutan dan bagaimana penerapannya. Penerapan sistem pertanian
berkelanjutan ditujukan agar petani lebih mengadopsi pertanian organik degan memanfaatkan
bahan-bahan organik yang lebih ramah lingkungan yang telah tersedia di Desa Moiso, hal ini
dikarenakan pertanian organik merupakan salah satu solusi untuk pertanian yang
berkelanjutan. Akhirnya dengan adanyaprogram penerapan sistem pertanian
berkelanjutan,petani khususnya kelompok wanita tani gramakusu Desa Moiso telah
mengetahui, dan mampu untuk menerapkan pertanian organik dengan tidak terlalu
mengandalkan penggunaan pupuk maupun pestisida kimia.

Pertanian
berkelanjutan adalah sebuah
sistem pertanian yang secara
ekonomis dan ekologis
(lingkungan) layak (iable)
untuk berbagai tipe petani
dengan latar belakang
pengetahuan, keterampilan,
motivasi usaha, dan lokasi
pertanian yang berbeda

15
(Dahuri 1998). Pertanian
berkelanjutan dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan
produksi pertanian secara
bersamaan ramah lingkungan,
adil secara sosial, dan
bermanfaat secara ekonomi
(Wezel et al. 2014).
Pertanian
berkelanjutan adalah sebuah
sistem pertanian yang secara
ekonomis dan ekologis
(lingkungan) layak (iable)
untuk berbagai tipe petani
dengan latar belakang

16
pengetahuan, keterampilan,
motivasi usaha, dan lokasi
pertanian yang berbeda
(Dahuri 1998). Pertanian
berkelanjutan dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan
produksi pertanian secara
bersamaan ramah lingkungan,
adil secara sosial, dan
bermanfaat secara ekonomi
(Wezel et al. 2014).
3.3 Program Yang Tidak Terlaksana
Program yang tidak terlaksana yaitu program pasar desa, hal ini dikarenakan sebelumya
di Desa Moiso telah tersedia pasar desa namun karena lokasi yang kurang strategis sehingga
sampai saat ini sudah tidak dimanfaatkan. Masyarakat lebih cenderung memilih untuk
menjual hasil pertanian di depan rumah. Selain itu juga telah tersedia pasar desa yang
menjadi pasar pusat perbelanjaan yang berada di desa tetangga yaitu Desa Sidangoli.
3.4 Program Tambahan
Programn tambahan merupakan program yang terlaksana tanpa perencanaan kegiatan di
awal KKN, program tambahan yang dimiliki antara lain :
1. Bakti Sosial (Baksos)

17
Bakti Sosial (Baksos) merupakan salah satu kegiatan wujud dari rasa kemanusiaan
antara sesama manusia, dimana dengan adanya kegiatan ini dapat merapatkan
kekerabatan, menumbuhkan rasa simpati dan empati serta kepeduliaan sosial dalam
masyarakat. kegiatan bakti sosial ini melibatkan mahasiswa MBKM serta masyarakat
Desa Moiso , kegiatan ini dilakukan setiap Hari Jumat dengan lokasi bakti yang
berbeda tiap minggu sekali.
2. Senam
Kegiatan senam merupakan program tambahan yang di buat untuk menjalin tali
silaturahmi sekaligus meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani bersama
masyarakat Desa Moiso. Kegiatan ini di lakukan setiap seminggu sekali tepatnya
setiap hari minggu di lapangan Desa Moiso, yang diikuti mulai dari ibu-ibu , remaja
sampai anak-anak.
3. Pembuatan 10 Program PKK
Program pembuatan papan nama PKK di buat dalam rangka membantu aparat desa
dalam menjalankan program-program mereka. Mahasiswa MBKM dilibatkan dalam
menjalankan program tersebut sebagai wujud gotong royong.

3.5 Evaluasi Kegiatan


Evaluasi dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan, hal ini di maksudkan untuk
menilai masalah-masalah yang di hadapi pada saat pelaksanaan kegiatan MBKM serta
cara mengatasinya. Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan MBKM secara garis besar
dapat berjalan dengan baik.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat selama proses kegiatan
sebagai berikut :
3.5.1 Faktor Pendukung
1. Tersedianya lahan percontohan (demplot)
2. Adanya kelompok tani
3. Tersedianya fasilitas peralatan pertanian
4. Kesediaan pemuda Desa Moiso yang membantu dalam proses kegiatan
5. Partisipasi masyarakat Desa Moiso dalam kegiatan sosialisasi dan demonstrasi

18
6. Ketersediaan bahan-bahan dalam pembuatan pupuk, baik pupuk kompos maupun
pupuk organik cair, dan bahan-bahan dalam pembuatan pestisida nabati yang
digunakan dalam kegiatan demonstrasi
3.5.2 Faktor Penghambat
1. Kondisi tanah yang kurang subur
2. Tidak tersedia alat yang digunakan untuk menghaluskan bahan-bahan pembuatan
pupuk organik cair dan pestisida nabati dari Desa
3. Terkendala tempat percetakan urusan administrasi kegiatan yang cukup jauh

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)/ Membangun Desa/KKNT merupakan
suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa
untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung bersama-sama
masyarakat mengidentifikasi potensi serta menangani masalah sehingga diharapkan mampu
mengembangkan potensi desa/daerah dan mampu meramu solusi untuk masalah yang ada di
desa.Kegiatan MBKM membangun desa Universitas Khairun Ternate, tahun akademik
2021/2022 yang telah dilaksanakan di Desa Moiso, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten
Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara terdiri dari 2 program yang yang telah dilaksanakan
yang terdiri dari sejumlah kegiatan.
Program tersebut ialah Pendampingan perencanaan pembangunan desa, dan penerapan
sistem pertanian berkelanjutan. hasil akhir dari program pendampingan perencanaan desa
meupakan buku profil pertanian yang menjadi bagian dari upaya pendampingan
pembangunan desa. Program penerapan sistem pertanian berkelanjutan terdiri dari beberapa
program yang mengarah pada sistem pertanian organik. Hal ini dikarenakan petani masih
banyak menggunakan sistem pertanian yang menggunakan bahan-bahan kimia. Akhirnya
melalui kegiatan MBKM Membangun Desa/KKN Tematik petani diarahkan untuk
memamahi dan dapat menerapkan sistem pertanian organik dengan meninggalkan

19
penggunaan bahan-bahan kimia agar sistem pertanian berkelanjutan dapat dijalankan dengan
memanfaatkan bahan-bahan organik yang tesredia di Desa Moiso.

4.2 Saran
Penulis menyadari kekurangan dalam pembuatan laporan ini serta kekurangan pada
saat peluncuran program MBKM Kampus Merdeka ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan perubahan kedepannya agar bisa lebih baik lagi. Semoga penulisan laporan ini
dapat menjadi bahan acuan dalam pembuatan laporan MBKM membangun desa kedepannya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

BAB V
REFLEKSI

Nilai-nilai positif yang penulis dapatkan selama mengikuti kegiatan MBKM


membangun desa/KKNT di Desa Moiso ialah bisa berbagi ilmu pengetahuan antara penulis
dengan kelompok-kelompok tani di desa Moiso, penulis bisa menyampaikan ilmu yang
didapat selama proses perkuliahan sebaliknya juga kelompok-kelompok tani menyampaikan
ilmu yang di dapat melalui pengalaman mereka. Disini penulis bisa menarik kesimpulan
bahwa ilmu yang paling berharga ialah pengalaman sebab teori saja belum tentu bisa
mendapatkan hasil yang sesuai harapan. Selain itu penulis juga dapat berbaur dengan
masyarakat setempat yang dimana penulis juga bukan asalya dari Desa Moiso jadi butuh
penyesuaian anatara penulis dengan masyarakat setempat, Alhamdulillah masyarakat di Desa
Moiso memiliki pembawaan yang baik bisa memperlakukan penulis dengan sangat baik
sehingga penulis dapat beradaptasi dengan cepat dengan masyarakat setempat khusunya
orang tua asuh penulis.
Selain itu penulis juga melihat masyarakat Desa Moiso yang kreatif yang mana
mereka memanfaatkan pekarangan rumah mereka dengan menanam tanaman hortikultura
seperti cabe dan tomat untuk kebutuhan sehari-hari. Selain tanaman hortikultura masyarakat
desa Moiso juga sangat suka menanam bunga. Walaupun tanah di desa tersebut kurang unsur
hara tetapi masyarakat desa Moiso tidak patah semangat bahkan mereka menanam tanaman
mereka menggunaan polybag. Dari situ penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap

20
ada kemauan dan usaha pasti akan membuahkan hasil, dan kendala yang dihadapi bukan
menjadi alasan ataupun penghalang untuk tidak bisa melakukan.
Identifikasi nilai selama Kegiatan MBKM membangun desa yang penulis dapatkan
selama kurang lebih 6 bulan di Desa Moiso ialah nilai sosial masyarakat setempat. Contoh
nilai sosial yang penulis lihat dari masyarakat Desa Moiso ialah pada saat warga desa
setempat meninggal dunia warga desa akan menyumbangkan bahan-bahan makana seperti
beras, pisang sagu, minyak kelapa , buah kelapa bahkan kayu bakar pun ikut disumbangkan
dengan tujuan meringankan beban pihak keluarga yang di tinggalkan. Hal itu dilakukan juga
untuk menciptakan suasana yang harmonis dilingkungan desa setempat. Sebaliknya juga
dengan warga desa yang mengadakan hajatan seperti pesta pernikahan hal serupa pun
dilakukan. Selain nilai sosial terdapat juga nilai material, nilai vital, serta nilai kerohanian. Di
desa Moiso rasa kekeluargaan antara warga desa yang satu dengan yang lain sangat di
junjung tinggi tidak heran jika warga Desa Moiso tingkat kesolidaritasnya bagus mereka suka
tolong-menolong dalam kegiatan apapun yang dilakukan di Desa tersebut hal ini berlaku
bukan hanya dikalangan orang tua saja tetapi dikalangan pemuda dan anak-anak pun sama
halnya demikian. Dari situ penulis bisa belajar bagaimana harusnya hidup dan berinteraksi
dengan baik dilingkungan masyarakat sosial.

21
DAFTAR PUSTAKA

Arham, I. (2019). Perencanaan Pembangunan Desa Pertanian Berkelanjutan Berbasis Citra


Drone (Studi Kasus Desa Sukadamai Kabupaten Bogor) Ihsan Arham. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Desa Moiso (2016). RPJM Desa Tahun 2016. Halmahera Barat : Desa Moiso.
Dahuri, R. O. K. H. M. I. N. (1998). The Application of Carrying Capacity Concept for
Sustainable Coastal Resources Development in Indonesia. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia (Indonesia).
Haris Hasnawi, dkk. (2021). Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata. Makassar: Badan
Penerbit UNM.
Melati, R. (2021). Petunjuk Teknis MBKM Membangun Desa. Ternate: Badan Penerbit
Universitas Khairun.
Wezel, A., Casagrande, M., Celette, F., Vian, J. F., Ferrer, A., & Peigné, J. (2014).
Agroecological practices for sustainable agriculture. A review. Agronomy for
sustainable development, 34(1), 1-20

22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Rekomendasi Penasehat Akademik

23
Lampiran 2. Surat Pernyataan Orang Tua/Wali

24
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan

1. Rapat Pembagian Tugas

25
2. Rapat Bersama Pemuda

3. Assessment Desa

26
4. Identifikasi hama dan penyakit

27
5. Sosialisasi penggunaan obat kimia pada hama dan penyakit

6. Penyemaian dan pemupukan

28
7. Panen tanaman cabai dan pemasangan paranet pada tanaman sawi

8. Senam dan Baksos

9. Persemaian Benih

29
10. Pengolahan lahan demplot

11. Pembuatan pupuk POC & kompos

12. Pemindahan tanaman ke bedengan

30
13. Pelatihan Pertanian Berkelanjutan Bersama Kadis Pertanian

31
14. Demonstrasi Pembuatan POC & Pembuatan Pestisida Nabati Bersama Kelompok
Wanita Tani.

15. Pelatihan pembuatan simplisia dan pembuatan minuman herbal telang rempah

32
16. Penanaman pohon mangga di Balai Desa

17. Penarikan sekaligus penyerahan buku profil pertanian desa

33
34

Anda mungkin juga menyukai