Anda di halaman 1dari 37

JUDUL KERJA PRAKTEK AKHIR, MAKSIMUM TIGA

BARIS, LIMA BELAS KATA TIDAK TERMASUK KATA


DEPAN DAN KATA SAMBUNG

PROPOSAL
KERJA PRAKTEK AKHIR (KPA)

Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


JURUSAN ILMU KALAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2020
JUDUL KERJA PRAKTEK AKHIR, MAKSIMUM TIGA
BARIS, LIMA BELAS KATA TIDAK TERMASUK KATA
DEPAN DAN KATA SAMBUNG

PROPOSAL
KERJA PRAKTEK AKHIR (KPA)

Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Mengikuti Rangkaian Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA)
di Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak

Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


JURUSAN ILMU KALAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2020
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

Judul KPA : Pengamatan Nilai Organoleptik Pada Proses Pengolahan Ubur-Ubur


(Aurelia spp) di PT. Cahaya Abadi Pemangkat, Kalimantan Barat.
Nama : Suheryansah
NIM : 3200810021
Program Studi : Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Jurusan : Ilmu Kelautan dan Perikanan

Proposal ini diterima dan disyahkan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Rangkaian
Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) di
Politeknik Negeri Pontianak

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

Dr. Teguh Setyo Nugroho, S.Pi., M.Si.


NIP. 19800408 200501 1 001

Diketahui oleh:

Ketua Jurusan Ketua Program Studi


Ilmu Kelautan dan Perikanan, Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan,

Lukas Wibowo Sasongko, S.St.Pi., M.Si. Evi Fitriani, S.St.Pi., M.Si.


NIP.19781209 200501 1 004 NIP.19781209 200501 1 004

Tanggal Seminar Proposal :


RINGKASAN

ISWAN PURNAMA. Ekstrak Etanol Daun Salam dan Fraksinya sebagai Inhibitor -
Amilase. Dibimbing oleh TEGUH SETYO NUGROHO.

Ringkasan merupakan ulasan mengapa Kerja Praktek Akhir (KPA) dilakukan; tujuan yang
ingin dicapai dalam KPA; bagaimana melaksanakannya atau metode pelaksanaan dari
kegiatan KPA. Ringkasan disusun dalam bentuk paragraf yang diuraikan secara terperinci
dan diketik dengan spasi satu dengan maksimal 300 kata. Sebagai contoh sbb:
Eugenia polyantha yang dikenal dengan nama salam adalah tanaman obat yang banyak
digunakan dalam mengobati berbagai penyakit, termasuk diabetes. Tujuan penelitian ini
adalah memperoleh fraksi teraktif penghambat aktivitas
-amilase dari ekstrak etanol daun salam serta mengidentifikasi kandungan fitokimianya.
Ekstrak etanol kasar difraksinasi menggunakan ekstraksi cair-cair memperoleh 3 fraksi,
yaitu fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air. Uji aktivitas inhibisi -amilase
menunjukkan bahwa semua fraksi aktif menghambat -amilase, dengan fraksi air
menunjukkan aktivitas tertinggi sebesar 22.52%. Fraksinasi lanjutan fraksi air
menggunakan kromatografi kolom silika gel dengan elusi gradien menghasilkan 4 fraksi.
Semua fraksi menunjukkan aktivitas hambat -amilase; fraksi 2 menunjukkan aktivitas
tertinggi, yaitu 57.57%. Berdasarkan uji fitokimia, komponen kimia yang terkandung dalam
fraksi teraktif adalah golongan alkaloid, flavonoid, dan saponin.

Kata kunci: alkaloid, -amilase, salam, flavonoid, saponin

i
SUMMARY

ISWAN PURNAMA. Ethanolic Extract of Eugenia polyantha Leaves and Its Fraction as -
Amylase Inhibitor. Supervised by TEGUH SETYO NUGROHO.

Summary merupakan ringkasan dalam bentuk bahasa Inggris. Isinya merupakan ulasan
mengapa kerja praktek akhir (KPA) dilakukan; tujuan yang ingin dicapai dalam KPA;
bagaimana melaksanakannya atau metode pelaksanaan dari kegiatan KPA. Ringkasan
disusun dalam bentuk paragraf yang diuraikan secara terperinci dan diketik dengan spasi
satu dengan maksimal 300 kata. Sebagai contoh sbb:
Eugenia polyantha known as salam in Indonesia is widely used as herbal medicinal plant to
treat various diseases, including diabetes. The objectives of this research are to obtain the
active fraction of ethanolic salam leaves extract, which is inhibitory against -amylase
activity, and to identify phytochemical constituents of the fractions. Crude ethanolic extract
fractionated by liquid-liquid extraction gave 3 fractions, namely n-hexane, ethyl acetate,
and water fractions. All fractions showed inhibitory activity against -amylase and water
fraction showed the highest activity with the inhibition of 22.52%. Subsequent fractionation
of the water fraction using silica gel column chromatography with gradient elution
produced 4 fractions. All fractions showed inhibitory activity against -amylase; fraction 2
showed the highest activity with the inhibition of 57.57%. Phytochemical screening showed
that alkaloids, flavonoids, and saponins were the chemical constituents of the active
fraction.

Keywords: alkaloids, -amylase, Eugenia polyantha, flavonoids, saponins

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Kerja Praktek Akhir (KPA) ini. Penulis
menyadari akan keterbatasan penulis dalam pembuatan proposal KPA sehingga diharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan proposal ini.
Pada proposal ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan secara moril
dan materil.

2. Bapak Lukas Wibowo Sasongko, S.St.Pi., M.Si. selaku kepala Jurusan Ilmu Perikanan
dan Kelautan.

3. Bapak Evi Fitriani, S.St.Pi., M.Si. selaku Kepala Program Studi Teknologi Pengolahan
Hasil Perikanan.

4. Ibu Vivin Primadini, S.St.Pi., M.Si selaku koordinator Kerja Praktek Akhir.

5. Bapak Dr.Teguh Setyo Nugroho, S.Pi., M.Si. selaku dosen pembimbing.

6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal Kerja Praktek
Akhir (KPA) ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proposal KPA ini, baik dalam
penyusunan maupun penempatan kata-kata yang masih belum sempurna, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan
proposal ini.

Pontianak, 23 Agustus 2020


Penulis

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii


DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN viii
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Tinjauan Pustaka 3
2.2 Penggunaan Tabel, Gambar, Grafik, Bagan atau Lampiran 3
2.3 Panduan Teknis Penulisan dengan Template 3
2.3.1 Pengaturan Style Tulisan 3
2.3.2 Pengaturan Judul Bab, Subbab, dan Subsubbab 4
2.3.3 Pembuatan Daftar Isi 5
2.3.4 Pengaturan Tata Letak Tabel dan Gambar 5
2.3.5 Pemberian Judul Tabel, Gambar, dan Lampiran 7
2.3.6 Pembangkitan Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran 8
2.3.7 Pengaturan Persamaan Matematika 9
2.3.8 Penggunaan Page Break 9
2.4 Panduan Teknis Sitasi Pustaka dan membuat Daftar Pustaka 9
2.5 Tata Tulis dan Kebahasaan 11
2.5.1 Aturan Penulisan KPA 11
2.5.2 Kebahasaan 12
2.6 Pedoman Lain 18
2.6.1 Tabel dan Gambar 18
2.6.2 Satuan dan Singkatan 19
2.6.3 Angka 19
3 METODOLOGI 21
3.1 Waktu dan Tempat 21
3.2 Alat dan Bahan (hanya untuk KPA penelitian/percobaan) 21
3.3 Rancangan Kegiatan KPA 21
3.4 Metode Pengumpulan Data 23
3.4.1 Data yang dikumpulkan 23
3.4.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 23
3.5 Pengolahan dan Analisis Data. 24
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN 26

iv
DAFTAR TABEL

1. Alat yang digunakan 21


2. Bahan-bahan yang digunakan 21
3. Komponen data dan informasi yang di kumpulkan dalam kegiatan KPA 23

DAFTAR GAMBAR

1. Style yang tersedia pada templat 4


2. Style heading Judul Bab, Sub bab, dan Sub sub bab yang tersedia pada template 4
3. Opsi pembuatan bagian Daftar Isi 5
4. Membuat text box 6
5. Jendela Layout 7
6. Pilih Top and Bottom pada jendela Text Wrapping 7
7. Jendela untuk memasukkan judul ilustrasi 8
8. Jendela pembuatan Daftar Gambar, Tabel, dan Lampiran 8
9. insert citation pada menu references 10
10. Format isian create sources 10
11. insert bibliography untuk menampilkan daftar pustaka 11

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal Kegiatan Kerja Prakter Akhir (KPA) 26


2. Score Sheet Uji Hedonik 27
3. Score Sheet Organoleptik Ikan Segar (SNI 01-2346-2006) 28
4. Analisis Perlakuan Terbaik dengan MCA 31

v
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang mengulas alasan mengapa topik/judul kerja praktek akhir (KPA) ini
perlu dilakukan, atau dengan kata lain hal-hal yang melatar-belakangi pengambilan
topik/judul ini. Uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, dan pendapat yang
mendasari dilakukannya pengambilan topik/judul pada KPA ini. Di dalamnya diuraikan
juga alasan teoretis dan alasan praktis dari perlunya topik/judul pada KPA ini dilakukan,
dan bagaimana masalah tersebut dapat dipecahkan dan manfaat dari penyelesaian masalah.
Pentingnya topik/judul KPA ini untuk diambil di jabarkan secara lugas dan tidak bertele-
tele. Latar belakang hendaknya juga menampilkan keunggulan dan daya tarik/keseksian
dari topik/judul KPA yang diambil.
Kalimat yang digunakan dalam latar belakang hendaknya merupakan ide orisinal dari
penulis yang di perkuat dengan referensi atau data. Posisi referensi atau data posisinya
hanya mendukung/menyokong pernyataan penulis terhadap ide-ide orisinal yang menjadi
dasar/alasan pengambilan topik KPA ini.
Paparan latar belakang tidak berbelit-belit atau tidak juga dimulai dengan hal-hal
yang terlalu umum. Pernyataan mengenai apa yang amati dan apa yang diharapkannya
diawali dengan pemikiran logis.

1.2 Rumusan Masalah


Setelah latar belakang, dilanjutkan dengan perumusan masalah dari tema yang akan
diambil pada kerja praktek akhir. Rumusan masalah menjawab pertanyaan “apa yang
menjadi masalah di lapangan atau di kondisi riel/nyata, sehingga topik/judul KPA ini perlu
untuk diambil?”.
Masalah yang dirumuskan Masalah yang dirumuskan harus jelas dan fokus pada kata
kunci utama yang unik dan menarik. Dalam merumuskan masalah, deskripsi keunikan
bahan baku, penanganan dan pengolahan, sistem kinerja sudah termasuk dalam
pertimbangan. Untuk memperjelas perumusan masalah, dapat juga dibuat beberapa
pertanyaan yang hendak dijawab dalam KPA ini. Dalam uraian harus tercakup pendekatan
yang digunakan dalam perumusan masalah. Untuk membantu mengikuti alur pikir secara
skematis, dapat juga dibuat bagan alir kerangka proses dan rumusan masalah serta
pencapain tujuan penelitian.

1
1.3 Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang akan dicapai dari
KPA ini sebagai solusi atau upaya pemecahan masalah yang telah dijelaskan dalam latar
belakang dan perumusan masalah.
Tujuan KPA ditulis dengan memilih awalan kata kerja yang hasilnya dapat diukur
dan dilihat, seperti: menguraikan, menerangkan, membuktikan, menjajaki, menguji,
membuktikan, mengukur, atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau bahkan
membuat suatu prototipe. Jangan menggunakan kata kerja mengetahui atau memahami.

1.4 Manfaat
Manfaat merupakan kegunaan dari hasil KPA ini terhadap dunia ademisi, masyarakat
luas, dunia usaha/bisnis, serta kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi

2
2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Pustaka yang digunakan dalam bab ini ialah acuan primer, diutamakan artikel jurnal
dan paten yang relevan dengan bidang yang dikaji, terkini (< 5 thn), dan asli. Diktat dan
buku ajar tidak termasuk acuan primer. Tinjauan pustaka memuat telaah singkat, jelas, dan
sistematis tentang kerangka teoretis, kerangka pikir, temuan, postulat-postulat, prinsip,
asumsi, dan hasil-hasil kajian yang relevan dengan topik KPA, yang menjadi landasan
gagasan/ide guna menggali pemahaman mengenai suatu masalah dan solusi pemecahannya.
Tinjauan pustaka berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan akan
topik kajian. Pada hakikatnya, tinjauan pustaka berkaitan dengan tema Kerja Praktek Akhir,
paradigma, cara pandang, tinjauan pustaka terhadap penulis terdahulu, atau pun ulasan
singkat tentang pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari tema yang diambil.
Dengan demikian maka Tinjauan Pustaka BUKANLAH uraian mengenai metoda
dan/ataupun dasar-dasar teori yang sudah lazim. Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa
pustaka terbaru yang relevan dengan tema atau judul yang diangkat.

2.2 Penggunaan Tabel, Gambar, Grafik, Bagan atau Lampiran


Untuk mempermudah penampilan data yang anda dapatkan dapat ditampilkan dalam
bentuk tabel, gambar, grafik, atau bagan. Jika data yang dimiliki terlalu rumit maka cukup
dilampirkan, karena akan membuat pembaca menjadi bosan dan tidak tertarik dengan
tulisan anda.

2.3 Panduan Teknis Penulisan dengan Template


Dalam pembuatan karya tugas akhir, kendala teknis dalam penggunaan aplikasi
pengolah kata sering ditemui. Pada bagian ini, beberapa langkah untuk menyelesaikan
kendala tersebut akan diberikan. Penyelesaikan kendala tersebut disesuaikan dengan
templat ini.

2.3.1 Pengaturan Style Tulisan


Judul bab, subbab, dan subsubbab masing-masing memiliki format penulisan
tersendiri. Format tersebut dapat diatur secara otomatis menggunakan fitur styles pada
Microsoft Word. Pada templat ini, beberapa style yang sering digunakan dalam penulisan
karya ilmiah telah tersedia (Gambar 1). Style dapat diakses pada menu Home.
Style yang disediakan oleh templat ialah style untuk daftar ilustrasi (tabel, gambar,
dan lampiran), daftar pustaka, tubuh tulisan, judul bab, judul subbab, judul subsubbab, dan
judul ilustrasi. Beberapa style tersebut tetap memerlukan pengaturan secara manual yang

3
dilakukan oleh penulis karya ilmiah. Contohnya, penomoran pada daftar tabel, gambar, dan
lampiran harus diulang pada setiap daftar ilustrasi. Oleh karena itu, pengecekan format oleh
penulis tetap disarankan untuk dilakukan sebelum karya ilmiah dicetak.

Gambar 1 Style yang tersedia pada templat

2.3.2 Pengaturan Judul Bab, Subbab, dan Subsubbab


Untuk mengatur format judul bab, subbab, dan subsubab, fitur Style dapat digunakan.
Untuk memberikan Style pada ketiga judul tersebut, sorotlah judul tersebut, kemudian pilih
Style yang sesuai dengan jenis judul yang diatur. Contohnya, teks yang akan dijadikan judul
bab disorot, kemudian Style judul bab dipilih. Pengaturan Style pada judul-judul tersebut
dapat mempermudah proses pembuatan daftar isi pada karya ilmiah. Jarak antara judul dan
bagian di bawahnya telah diatur secara otomatis. Akan tetapi, jarak antara judul dan bagian
di atasnya tetap harus diatur secara manual karena beberapa kendala teknis. Berikan jarak
yang sesuai dengan yang tercantum pada panduan.

Gambar 2 Style heading Judul Bab, Sub bab, dan Sub sub bab yang tersedia
pada template

2.3.3 Pembuatan Daftar Isi


Daftar isi dapat dibuat secara otomatis menggunakan Microsoft Word. Syaratnya
ialah setiap judul bab, subbab, dan subsubbab telah diatur menggunakan style yang tersedia.
Untuk membuat Daftar Isi, letakkan kursor pada halaman Daftar Isi. Kemudian, pilihlah
References, Table of Contents, dan Insert Table of Contents. Pada jendela yang muncul,

4
pilih opsi seperti yang tergambar pada Error: Reference source not found. Kemudian, tekan
tombol OK. Apabila setelah Daftar Isi dibuat terdapat perubahan pada tulisan, tekan tombol
kanan tetikus pada daerah Daftar Isi, kemudian pilih Update Field. Apabila yang berubah
hanya halaman saja, pilihlah opsi Update page number only. Apabila sistematika tulisan
juga berubah, pilihlah opsi Update entire table. Setelah itu, tombol OK ditekan. Nomor
halaman untuk Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, Lampiran, dan Riwayat Hidup
harus disesuaikan secara manual karena beberapa kendala teknis.

Gambar 3 Opsi pembuatan bagian Daftar Isi

2.3.4 Pengaturan Tata Letak Tabel dan Gambar


Kesulitan yang sering ditemui dalam penulisan karya ilmiah ialah peletakan tabel dan
gambar yang kurang tepat. Hal ini menimbulkan ruang kosong yang cukup banyak pada
bagian bawah halaman atau terpotongnya tulisan dalam sebuah halaman. Untuk mengatasi
hal tersebut, gambar atau tabel dapat diletakkan dalam sebuah text box yang diletakkan di
bagian atas atau bawah halaman (opsional).

Gambar 4 Membuat text box

Pertama, buatlah sebuah text box. Pada Microsoft Word 2007 dan 2010, text box
dapat dibuat pada menu Insert  Text Box (Error: Reference source not found). Kemudian,
pindahkan gambar atau tabel beserta judulnya ke dalam text box tersebut, dan sesuaikan

5
ukuran text box tersebut Sesuaikan ukuran text box sesuai dengan besarnya gambar atau
tabel. Lebar text box disarankan sama dengan bidang gambar agar lebar judul tidak
melebihi bidang gambar atau tabel. Namun, jika lebar gambar kurang dari 10 cm, lebar text
box diatur sebesar 10 cm. Hal ini dilakukan agar bidang judul tidak terlalu sempit.
Selanjutnya, tata letak text box harus diatur agar sesuai dengan format yang diberikan
dalam Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Opsi pengaturan tata letak berada pada jendela
Layout. Untuk masuk ke jendela tersebut pada Word 2007, klik kanan pada text box
kemudian pilih Format Text Box  Layout  Advanced. Pada Word 2010, klik kanan pada
text box kemudian pilih More Layout Options.
Pada Position, atur nilai horizontal alignment dan vertical alignment sesuai dengan
Error: Reference source not found. Pastikan pilihan Allow overlap tidak dicentang. Setelah
itu, pilih Wrapping Style, Top and Bottom (Error: Reference source not found). Setelah
tombol OK ditekan, posisi text box akan disesuaikan dengan opsi yang telah diatur
sebelumnya. Jangan lupa untuk menghilangkan warna garis text box yang secara default
bewarna hitam. Dengan menggunakan text box, posisi gambar atau tabel dapat diatur
dengan mudah tanpa menimbulkan ruang kosong yang signifikan pada karya ilmiah.

Gambar 5 Jendela Layout

6
Gambar 6 Pilih Top and Bottom pada jendela Text Wrapping

2.3.5 Pemberian Judul Tabel, Gambar, dan Lampiran


Tabel, Gambar, dan Lampiran yang dicantumkan dalam karya ilmiah harus diberi
judul. Untuk mempermudah pembuatan Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran, sebaiknya
fitur caption pada Word digunakan. Caption dapat diberikan dengan menekan tombol
kanan tetikus pada Gambar atau Tabel. Setelah itu, muncul jendela caption (Error:
Reference source not found). Pilihlah label yang sesuai dengan jenis ilustrasi. Judul
ilustrasi dimasukkan pada text box Caption. Aturlah format judul ilustrasi sesuai dengan
yang tercantum pada panduan.

Gambar 7 Jendela untuk memasukkan judul ilustrasi

7
2.3.6 Pembangkitan Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran
Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran dicantumkan pada tulisan. Ketiga daftar
tersebut dapat dibuat dengan menggunakan fitur Table of Figures. Namun, setiap judul
Tabel, Gambar, dan Lampiran harus diberi judul dengan menggunakan caption agar fitur
ini dapat digunakan.
Fitur ini dapat digunakan dengan memilih menu References  Insert Table of
Figures. Setelah itu, jendela seperti pada (Gambar 8) akan muncul. Pastikan semua kolom
terisi sesuai dengan Gambar 8. Bagian Caption label diisi dengan jenis ilustrasi yang ingin
dibuat daftarnya.

Gambar 8 Jendela pembuatan Daftar Gambar, Tabel, dan Lampiran

Setelah daftar dibuat, sorotlah seluruh bagian daftar tersebut, kemudian berikan style
Daftar Ilustrasi. Setiap baris pada daftar akan diberi nomor secara otomatis. Apabila terjadi
ketidaksesuaian penomoran, pengaturan penomoran harus diatur kembali. Contohnya, poin
pertama Daftar Gambar diberi nomor 3, padahal seharusnya diberi nomor 1. Apabila hal ini
terjadi, tekanlah tombol kanan tetikus pada nomor poin pertama, kemudian pilih opsi
Restart Numbering.

2.3.7 Pengaturan Persamaan Matematika


Seringkali, persamaan perlu dituliskan dalam karya tulis ilmiah. Persamaan dapat
dibuat dengan menggunakan fitur equation editor. Persamaan yang disajikan dalam bentuk
gambar tidak disarankan karena kualitas pada saat pencetakan akan menurun. Equation
editor dapat dibuka dengan memilih menu Insert, Equation, lalu pilih Insert New Equation.
Harus diperhatikan bahwa Word akan memberikan fon Cambria Math pada setiap
persamaan yang dibuat. Untuk mengubah fon menjadi Times New Roman, persamaan

8
harus diubah terlebih dahulu dalam bentuk normal text. Pengubahan dilakukan dengan
menyorot persamaan, memilih menu Design, kemudian mengaktifkan tombol normal text
yang terdapat pada sisi kiri. Setelah hal tersebut dilakukan, barulah jenis fon untuk
persamaan dapat diubah. Pastikan penulisan persamaan sesuai dengan yang terdapat pada
buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Berikut merupakan contoh persamaan yang fonnya
telah diubah menjadi Times New Roman.

nπx n πx
n =1
(
f ( x ) = a0 + ∑ an cos
L
+ b n sin
L ) ; dengan x ≥ 0

2.3.8 Penggunaan Page Break


Bab yang baru tidak harus ditulis pada halaman baru, termasuk penulisan Daftar
Pustaka. Jika bab baru ingin ditulis pada halaman baru, page break disarankan untuk
digunakan. Pada beberapa kasus, penulis karya ilmiah memberikan beberapa baris kosong
pada halaman yang berada tepat di bab baru tersebut. Hal tersebut tidak efisien karena
apabila dilakukan pengubahan pada bagian di atasnya, awal bab baru akan turun. Untuk
mempermudah, gunakan fitur page break. Page break dapat dimasukkan dengan memilih
menu page layout  breaks  page breaks (Error: Reference source not found). Dengan
page breaks, posisi judul bab pada awal halaman tidak akan mengalami perubahan
walaupun bagian sebelum halaman tersebut mengalami perubahan.

2.4 Panduan Teknis Sitasi Pustaka dan membuat Daftar Pustaka


Sitasi Pustaka laporan Kerja Praktek Akhir (KPA) mengikuti aturan umum dalam
penulisan karya ilmiah internasional, yaitu mengikuti format APA (American Psychological
Association) Style.
Cara sitasi pustaka otomatis pada MS word adalah sbb:
1. Klik references, pilih style dengan APA, selanjutnya →insert citation →add new
source.
2. Selanjutnya pilih jenis referensi (buku, jurnal, laporan, dll), yang diteruskan dengan
mengisi nama pengarang, judul, tahun, dll.→ok
3. Ulangi dengan cara yang sama untuk memasukan sumber pustaka yang lain.
4. Untuk mengatur dan mengedit kumpulan sumber pustaka yang telah di input, gunakan
→manage sources
5. Untuk menampilkan daftar pustaka, letakan kursor pada tempat yang diinginkan, klik
bibliography→ insert bibliography

9
Gambar 9 insert citation pada menu references

Gambar 10 Format isian create sources

Gambar 11 insert bibliography untuk menampilkan daftar pustaka

10
2.5 Tata Tulis dan Kebahasaan

2.5.1 Aturan Penulisan KPA


Laporan kerja praktek akhir (KPA) mengikuti aturan umum dalam penulisan karya
ilmiah internasional, dengan aturan antara lain:
Margin kertas: kiri (left) 4, kanan (right), atas (top), dan bawah (down) 3. Jenis kertas
yang digunakan HVS A4 (21,5 cm x 29,7 cm)warna putih 80 g (Untuk proposal cukup 70
g). Pencetakan laporan dan proposal dengan aturan satu muka (single side), sampul
berwarna biru tua, untuk proposal KPA dijilid terusan (langsung) sedangkan untuk laporan
KPA dijilid hard cover dengan hurup hitam.
Pengetikan menggunakan huruf Times New Roman ukuran (font) 12 dan spasi 1,5,
untuk judul bab menggunakan font 14. Jarak antara judul bab dengan subbab 3 spasi, jarak
antar subbab juga 3 spasi sedangkan antar anak subbab (sub-subbab) tetap 2 spasi.
Pengetikan judul subbab dimulai dari batas kiri tanpa menjorok (tabs) sedangkan awal
paragraf menjorok 1 cm. Penomoran halaman diletakkan pada pojok kanan bawah, dan
judul bab berada 2 cm dibawah nomor halaman. Setiap awal bab tanpa menampilkan nomor
halaman. Catatan kaki dituliskan di bagian bawah dengan ukuran huruf (font) 10 dan
dituliskan dihalaman teks yang memerlukan catatan kaki. Sedangkan pengetikan untuk
proposal KPA menggunakan 1,5 spasi dan 2 spasi untuk jarak antar subbab, aturan lainnya
tetap sama mengikuti aturan penulisan laporan KPA.

2.5.2 Kebahasaan
Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi kepada orang lain. Untuk penulisan laporan KPA, bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia yang telah disempurnakan. Kosakata bahasa Indonesia
baku dapat dirujuk pada kamus besar bahasa Indonesia. Dalam pembuatan laporan KPA
sangat dianjurkan menggunakan tata bahasa yang efisien dan efektif dengan mengikuti
kaidah tata bahasa yang dibakukan dan dianggap baku, dengan mempertimbangkan
kehematan kata dan ungkapan.
Penulisan bahasa Indonesia menggunakan huruf latin, dengan bentuk umum huruf
latin yang lazim digunakan adalah huruf romawi dan italik. Penampilan huruf latin dapat
ditampilkan secara tipis, tebal, kecil, dan kapital.

Huruf romawi
Huruf romawi selalu berdiri tegak sehingga dalam semua penulisan dan percetakan
huruf romawi banyak digunakan sebagai standar. Untuk keperluan tertentu penulisan huruf
romawi dapat dibuat dalam bentuk italik atau miring. Huruf miring dapat digunakan untuk
9 hal berikut:

11
1 Kata dan ungkapan asing yang ejaanya tetap dipertahankan dalam banyak bahasa
termasuk bahasa Indonesia, seperti: ad hoc, et al., invitro, invivo, dll.
2 Nama kapal atau satelit: KRI Rencong, KRI Macan Tutul, Palapa 1, Palapa B12, dll.
3 Tetapan dan peubah yang tidak diketahui dalam matematika, misalnya (x, y, z).
4 Kata atau istilah yang diperkenalkan untuk diskusi khusus seperti sanitasi, higiene.
5 Pernyataan rujukan silang dalam indeks; lihat, lihat juga.
6 Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan, belian, iprekas,
hayati.
7 Kata atau frase yang diberi penekanan, seperti ....hal itu tidak dibenarkan.
8 Tiruan bunyi, seperti; terdengar bunyi ayam ku-ku-ru-yuk.
9 nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas, dan forma mahluk, contohnya: Penaeus
monodon, Eucheuma cottonii, Clarias gariepinus, Olium sativum, Manihot utilisima,
Salacca zalacca var. Untuk nama takson diatas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf
italik: Felidae, Streptomycetaceae, Moraceae, Claridae, Teleostei.

Huruf romawi yang dicetak kapital digunakan penulisan berikut:


1 Huruf pertama pada awal kalimat.
2 Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh, peristiwa sejarah, takson
mahluk hidup diatas genus, jabatan, gelar, lembaga, dan pangkat yang diikuti nama
orang atau tempat, misal bahasa Indonesia, Gubernur Kalimantan Barat, Sultan
Pontianak.
3 Setiap kata dalam judul buku atau berkala, kecuali kata tugas; dan, yang, untuk, di, ke,
dari, terhadap, sebagai, tetapi, berdasarkan, dalam, antara, melalui, secara yang tidak
terlatak pada awal kalimat.
4 Nama-nama geografi seperti nama sungai, provinsi, kota, negara, kecamatan, desa,
pulau, gunung, planet, bulan, satelit. Namun tidak digunakan untuk nama geografi yang
digunakan untuk nama jenis seperti kacang bogor, garam inggris, gula jawa, durian
bangkok, sawi cina, atau sebagai bentuk dasar kata turunan seperti mengindonesiakan,
pengaraban, keinggris-ingrisan.
5 Setiap unsur ulang sempurna yang terdapat pada judul buku atau nama lembaga seperti
dimaksud pada point 1 dan 2 diatas, seperti Undang-Undang Dasar 1945, Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
6 Penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, teori, dan metode, contohnya; hukum
Dalton, hukum Archimedes, uji Duncan, uji Friedman, metode Grosowich, analisis
Fourier. Untuk penamaan rancangan, proses, uji, atau metode yang tidak diikuti nama
orang ditulis dengan huruf kecil, misalnya rancangan acak lengkap, uji morfometri, atau
uji mortalitas. Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatannya

12
menggunakan huruf kapital, seperti; rancangan acak lengkap (RAL), proses hierarki
analitik (PHA) atau metode immunodifusi ganda (MIG).

Selain hurup kapital dan italik dalam penulisan juga sering digunakan huruf tebal,
seperti untuk judul atau heading ‘sirahan utama’. Bentuk huruf ini dapat dipakai untuk
nama ilmiah takson yang baru ditemukan atau diusulkan pertama kali. Vektor atau matriks
dalam matematika pada umumnya juga ditampilkan dengan huruf tebal. Selain huruf latin
juga sering digunakan huruf yunani dalam karya tulis ilmiah. Bentuk huruf kapital yunani
sama dengan huruf latin, tetapi semua huruf kecilnya mempunyai bentuk yang sangat
berbeda. Huruf yunani banyak digunakan untuk rumus kimia (πr2), lambang astronomi
(deklinasi δ) satuan ukuran (µL), istilah kimia (β-laktamase) atau kedokteran (γ-globulin).

Pengejaan kata
Pengakuan huruf latin sebagai huruf Indonesia maka dalam penulisan kata-kata
serapan dari bahasa asing pada umumnya dilakukan dengan mendekati bentuk dan lafal
aslinya. Sehingga dalam pelaksanaannya penyesuaian diatur dalam Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembantukan Istilah. Beberapa
masalah yang sering terjadi dalam penggunaan huruf atau pengejaan istilah serapan antara
lain:
1 Bahasa Indonesia tidak mengenal adanya konsonan kembar seperti; klasifikasi bukan
klassifikasi, efektif bukan effektif, tetapi ada massa dan masa yang memiliki makna yang
berbeda.
2 Berhati-hati dalam menggunakan huruf f dan v, yang sering dipertukarkan atau diganti
dengan huruf p (negatif bukan negatip; aktif bukan aktip, aktivitas bukan aktifitas,
provinsi bukan propinsi).
3 Huruf x hanya dipakai di awal kata sedangkan ditempat lainnya diganti ks. Contohnya
xilem bukan silem atau ksilem; taksonomi bukan taxonomi; kompleks bukan komplex
atau komplek.
4 huruf y tetap y jika lafalnya y, contoh yen, yuan; y menjadi i jika lafalnya i, contoh
hipokotil bukan hypokotil, analisis bukan analisa, analysis atau analysa.
5 Huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan hurup ph menjadi f dan ch
menjadi k, contoh; sorgum bukan sorghum, kromatografi bukan khromatografhi, ritme
bukan rhitme atau rhitma, metode bukan methode atau metoda, morfologi bukan
morphologi atau morpologi.
6 Nama-nama ilmu tertentu berakhiran –ika, seperti sistematika bukan sistematik atau
sistimatik; karena bukan ilmu maka dibakukan seperti kosmetik bukan kosmetika dan
antibiotik bukan antibiotika, demikian juga tropik bukan tropika atau tropis, karena
dibakukannya Samudera Pasifik.
13
7 Beberapa kata sulit sering dituliskan salah karena kurang memahami bentuk bakunya,
seprerti; kualitas bukan kwalitas, jadwal bukan jadual, sintesis bukan sintesa, ameba
bukan amuba, projektor bukan proyektor, atmosfer bukan atmosfir atau atmosfera,
varietas bukan varitas, automatis bukan otomatis, mikrob bukan mikroba, mikrobia,
atau mikrobe sebab dibakukannya aerob; standar dan standardisasi bukan standarisasi.

Penulisan Kata
Kata depan adalah kata yang bila diikuti dengan kata lain akan menunjukkan
tempat, seperti di, ke, dari, pada. Dalam penulisannya kata depan harus selalu dipisahkan
dari kata yang mengikutinya, contoh: di dalam bukan didalam, di antaranya bukan
diantaranya, di samping itu bukan disamping itu, ke dalam bukan kedalam, di lapangan
bukan dilapangan, ke laboratorium bukan kelaboratorium, dari dalam tabung bukan
daridalam tabung, pada dasarnya bukan padadasarnya.
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang memperoleh imbuhan (awalan, sisipan,
akhiran). Hingga saat ini masih ada kendala dalam penulisan awalan di-. Sesuai kaidah
bahasa, penulisan imbuhan harus serangkai dengan kata yang mengikutinya; dengan
demikian awalan di- harus dirangkai seperti dilakukan bukan di lakukan, diamati bukan di
amati, dinyatakan bukan di nyatakan.
Kata gabung adalah dua buah kata yang memiliki arti baru (frase). Pada umumnya
kata gabung ditulis terpisah, contohnya budi daya, usaha tani, terima kasih, kerja sama,
sumber daya, kecuali kata yang sudah padu benar, misalnya olahraga, kepada, daripada.

Tanda Baca
Tanda titik(.), tanda ini selalu dipakai untuk:
1 Pada akhir kalimat
2 Pada singkatan tertentu (A. A. Nasution, gb., hlm., S.Si.),
3 Di belakang angka dan huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau gambar (7.0, 8.1, 7.1.2,
7.1.2),
4 Sebagai pemisah angka jam dan menit yang menunjukkan waktu, misalnya: pukul 11.35;
02.15,
5 Dalam penulisan desimal (0.888, 0.776)
6 pada akhir judul gambar
Tanda titik tidak boleh dipakai pada:
1 Di belakang angka atau huruf terakhir dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar (2.1, 2.1.1,
2.1.2, 2.2.1), demikian juga pada bagan yang hanya terdiri atas satu tingkat, misalnya:
1 ....
2 ....

14
2 untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah
contoh: tahun 2013, halaman 136, NIP 132317919,
3 pada akhir judul dan akhir judul yang merupakan kepala karangan.

Tanda koma(,), tanda ini dipakai untuk:


1 memisahkan unsur-unsur dalam suatu deret, seperti; oksigen, nitrogen, kalium,
magnesium, natrium, dan hidrogen
2 memisahkan unsur-unsur sintaksis dalam kalimat, misalnya; Jika kendala penulisan
masih belum jelas, anda dapat melihat bab ini.
3 memisahkan nama, alamat serta bagian-bagiannya; tempat dan tanggal; nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan, contohnya: Ketua Jurusan Ilmu Kelautan dan
Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak, Jalan Ahmad Yani, Pontianak 78124; Jakarta,
12 Desember 2012; Singkawang, Indonesia.
4 memisahkan nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan
dari singkatan nama atau keluarga, misalnya: Prof. Dr. Ir. Ahmad Subardja, M.Sc. atau
Ahmad Subardja, Prof., Dr., M.Sc., Ir.

Tanda titik dua(:) dapat dipakai untuk:


1 memperkenalkan senarai
2 menandakan pengutipan yang panjang, misalnya: Rifai (2006) mengungkapkan
keanekaragaman penampilan bentuk, ukuran, warna, perilaku, dan cara hidup jamur: “
Semua jamur ini sering dapat dikatakan serba unik sehingga tidak ada bandingnya di
tempat lain. Beberapa di antaranyatelah menyebabkan terjadinya keajaiban biologi
seperti sapu setan, pendar hayati, patogen termakankan, sayur berkayu, kenyataan yang
dapat disebut ‘fenomenajamur trofik’. Ascoparassis heinricherii sempat
mencengangkanpara ilmuan”.
3 Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap, misalnya misi
budaya dan stratregi adaftasi migran perempuan: penjual jamu gendong asal Tebas di
Pontianak.
4 menandakan nisbah (angka banding), misalnya Nisbah mahasiswa perempuan dan laki-
laki di Jurusan IKP yaitu 3:1.
5 memisahkan nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka (Food Chemistry 3: 182-
191)
6 memisahkan judul dan anak judul, Kepustakaan Gen: Bagaimana mengonstruksinya?
7 memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci, misalnya Surat Al Mukminun: 15
8 memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada sistem Nama-
Tahun dalam teks, contohnya Hidayat et al. 2006: 125.

15
Tanda titik koma (;) merupakan tanda koordinasi yang dapat dipakai untuk:
1 memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah
mengandung tanda baca lain, misalnya: saya datang; saya lihat; saya menang.
2 memisahkan unsur-unsur dalam deret yang rumit, terutama jika unsur-unsur tersebut
mengandung tanda baca, misalnya: kajian berdasarkan tiga kelompok hewan: udang,
lobster, kepiting; hiu, paus, kembung; kerang, koral, plankton.
3 memisahkan nama-nama pengarang pada pengacuan ganda, contohnya: Ilyas et al.
1998; Purwaningsih 2003; Winarno dan Sugiarto 2007.

Tanda kurung ((....)), tanda ini digunakan untuk mengapit hal-hal berikut:
1 tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral atau dapat dilepaskan
dari pokok pembicaraan. Contohnya, “Pengujian lanjut terhadap jumlah koloni E. Coli
(langkag 3) membuktikan bahwa sampel sosis ikan berbahaya”.
2 Huruf untuk memperkenalkan suatu singkatan, misalnya, “Makanan yang dibakar atau
dipanggang mengandung poliaromatik hidrokarbon (PAH) yang tinggi”.
3 penomoran yang dimasukkan dalam kalimat. Misalnya: Tahapan penanganan ikan
sebelum dibekukan adalah (a) penerimaan, (b) pencucian 1, (c) sortasi, (d) pencucian 2,
(e) penyusunan dalam pan, (f) pembekuan.

Tanda Petik (“....”), tanda ini digunakan untuk:


1 petikan atau kutipan pembicaraan langsung, misalnya:
Direktur POLNEP berkata, “Kita harus selalu mengutamakan pelayanan prima”.
2 judul karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat, misalnya:
Kami telah membaca buku panduan penulisan laporan KPA, bab “Tata tulis dan
kebahasaan”.
3 istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus, seperti: Daerah
Semanggi, Gatot Subroto, Kuningan dinamakan daerah “segi tiga emas”.

Tanda Elipsis (....) merupakan tanda yang digunakan untuk:


1 menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada suatu kutipan, contohnya: Pola
distribusi pemasaran.....berdasarkan pengamtan cuplikan.
2 mengganti tanda alipsis dalam matematika, untuk meluruskannya dengan tanda
pengoperasian (x1, x2...x3).

Tanda Garis Miring (/) adalah tanda yang banyak digunakan untuk:
1 tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan (3/4 = 0,75)
2 kata tiap (25 g/Kg)
3 tanda garis miring tidak dipakai untuk menunjukkan atau.

16
Tanda Ampersan (&) yaitu tanda yang berfungsi sebagai pengganti kata dan bila
bentuknya lebih singkat yang diinginkan. Tanda ini dianjurkan dipakai dalam pengacuan
pustaka karena akan mengurangi pengulangan, contohnya:
Produksivitas...menurun (Reid & Webster dan Nandika & Tampubolon).

2.6 Pedoman Lain

2.6.1 Tabel dan Gambar


Yang tergolong gambar adalah gambar, grafik, dan diagram. Ketentuan pembuatan
tabel dan gambar adalah sebagai berikut.
a. Gambar, grafik, dan diagram diberi nama.
b. Penulisan nama tabel, gambar, dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata(title
case).
c. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak membahasnya.
Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri, agar
dapat dimengerti oleh pembaca tanpa membaca keterangan dalam teks.
d. Jika tabel ditulis dalam posisi landskap, sisi atas tabel adalah sisi yang dijilid.
e. Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap halaman.
f. Nomor tabel dan gambar diurut dari satu dan seterusnya tanpa memperhatikan ada di bab
berapa. Misalnya Tabel 1. Jika dalam suatu tugas akhir hanya terdapat 1 (satu) buah
tabel atau gambar, maka tidak perlu diberi nomor.Berlaku juga untuk gambar.
g. Daftar notasi dan daftar singkatan ditulis dengan huruf aslinya (tidak dibuat kapital
ataupun lowercase) dan disusun berdasarkan abjad. Penulisannya diurutkan dari huruf
kecil, huruf besar, dan simbol (contoh : a, B, ?)
h. Penulisan judul tabel dan gambar. Tabel: judul ditulis di atas tabel, simetris di tengah
(center) berjarak 2 spasi dari tubuh tulisan. Judul tabel ditulis langsung mengikuti
nomor tabelnya. Gambar: judul ditulis di bawah gambar berjarak 2 spasi, simetris
(center) terhadap gambar yang bersangkutan. Judul gambar ditulis langsung mengikuti
nomor gambarnya.
i. Penulisan sumber gambar dan tabel. Tabel: sumber tabel (jika bukan olahan sendiri)
ditulis di bagian bawah tabel berjarak 1 spasi dari tabel, huruf tegak tipe Times New
Roman 10 poin.. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah
kembali”. Gambar: sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus ditulis di bagian
bawah judul gambar berjarak 1 spasi dari judul gambar, huruf tegak tipe Times New
Roman 10 poin.. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah
kembali”.

17
j. Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks. Penulisan teks setelah tabel
atau gambar dilanjutkan dengan jarak 2 spasi dari baris terakhir judul gambar.
k. Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris, penulisannya simetris di tengah
(center) dan diketik dengan satu spasi.
l. Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat diputus dan dilanjutkan dengan mengetikkan
nomornya dan keterangan “sambungan” dalam tanda kurung.
m. Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:
ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri; ditempatkan pada kertas lebar
kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas; diperkecil ukurannya sesuai format
tugas akhir, tetapi ukuran huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh lebih kecil dari
10 poin (ukuran sebenarnya).

2.6.2 Satuan dan Singkatan


Satuan yang digunakan dalam tesis adalah satuan S.I. Singkatan satuan
yangdigunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh S.I. Singkatan satuan ditulis dengan
huruf kecil tanpa titik di belakangnya atau dengan lambang. Singkatan satuan tidak
dituliskan dengan huruf dicetak miring (italic). Singkatan satuan dapat terdiri atas satu, dua
atau sebanyak-banyaknya empat huruf Latin. Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal
atau lambang seperti μ (mikro), m (mili), c (centi), d (desi), h (hekto), k (kilo), atau M
(mega). Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap. Demikian juga satuan yang terdapat
pada awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan jumlah dan ditulis
dibelakang, ditulis dengan singkatannya.

2.6.3 Angka
Yang dimaksud dengan angka pada anak-bab ini adalah angka Arab. Angka
digunakan untuk menyatakan:
(1) besar-tentu ukuran (misalnya, 174 cm), massa (81,0 kg), suhu (250), persentase (95,7%)
dan lain-lain;
(2) nomor halaman;
(3) tanggal (17 Desember 1962);
(4) waktu (pukul 10.45 pagi);
(5) bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus, termasuk bilangan pecahan;
(6) lain-lain.

Tanda desimal dinyatakan dengan koma, misalnya 25,5 (dua puluh lima setengah).
Tanda ribuan dinyatakan dengan titik, misalnya 1.000.000 (satu juta). Bilangan dalam
kalimat yang lebih kecil dari sepuluh dapat ditulis dengan kata-kata, misalnya enam
perguruan tinggi; tetapi lebih besar dari sepuluh digunakan angka, misalnya 17 buah

18
mangga. Besar tak tentu dan bilangan yang digunakan untuk menyatakan besar secara
umum ditulis dengan kata-kata, misalnya sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh tahun,
setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter dan lain-lain.
Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat
memerlukan bilangan atau angka, tulislah bilangan tersebut dengan kata-kata; atau ubahlah
susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal
kalimat. Hindarilah penggunaan angka Romawi untuk menyatakan bilangan karena tidak
segera dapat dimengerti dengan mudah.

19
3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Uraiankan waktu pelaksanaan kegiatan KPA dan tempat dimana kegiatan KPA
dilaksanakan. Sebaiknya alamat tempat praktek di tulis lengkap berikut email, no telp
maupun web-nya.

3.2 Alat dan Bahan (hanya untuk KPA penelitian/percobaan)


Uraikan alat-alat yang digunakan dalam percobaan yang meliputi: nama alat,
spesifikasi alat, jumlah yang digunakan, dan kegunaan alat. Penyebutan merek dagang
perlu dihindari sebab karya ilmiah bukan media iklan.

Tabel 1 Alat yang digunakan


No Nama dan Spesifikasi Alat Satuan Jumlah Kegunaan dan Fungsi
Alat Percobaan
1.
2.
3.
Alat Pengujian
1.
2.
3.

Uraikan bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan, baik untuk pembuatan


produk maupun untuk parameter ujinya. Uraikan nama bahan, satuan, besaran, dan
fungsi/kegunaannya.

Tabel 2 Bahan-bahan yang digunakan


No Nama Bahan Satuan Jumlah Kegunaan dan Fungsi
Bahan Percobaan
1.
2.
3.
Bahan Pengujian
1.
2.
3.

3.3 Rancangan Kegiatan KPA


Rancangan kegiatan KPA menggambarkan bagaimana mahasiswa akan merancang
kegiatan yang akan dilakukan. Uraikan rancangan kegiatan/tahapan-tahapan yang akan
dilakukan selama pelaksanaan kegiatan KPA guna mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Jadwal kegiatan KPA yang beirisi berisi rincian kerja praktek dapat dibuat di lampiran.
Rancangan/metodologi kegiatan KPA dapat berupa percobaan laboratorium,
percobaan lapangan, praktek kerja, dan survei lapangan yang dirancang sesuai dengan

20
tujuan atau jenis kajian, seperti: eksploratif, deskriptif, koreksional, kausal, komparatif,
eksperimen, tindakan (action research), pemodelan, analisis suatu teori, atau kombinasi
dari berbagai jenis penelitian tersebut.
Untuk KPA penelitian/percobaan, uraikan juga prosedur/cara melakukan percobaan
(prosedur/cara pembuatan produk, formulasi, beserta diagram alirnya), jumlah perlakuan
yang diterapkan dalam percobaan, dan berapa kali pengulangannya. Pengulangan sangat
penting dilakukaan untuk konsistensi hasil percobaan. Contoh diagram alir dapat dilihat
pada Gambar 2; dan contoh tabel rancangan percobaan dapat dilihat pada Tabel 3.

Ikan Kakap

Disiangi dan dicuci

Difillet dan lepas kulit

Dicuci dan dibekukan

Dicuci packing dan simpan beku

Gambar 2 Diagram alir

Tabel 3 Rancangan percobaan


Perlakuan
Ulangan
Kontrol Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3
Ulangan ke 1 KU1 P1U1 P2U1 P3U1
Ulangan ke 2 KU2 P1U2 P2U2 P3U2
Ulangan ke 3 KU3 P1U3 P2U3 P3U3
Keterangan:
Kontrol : tanpa penambahan garam
Perlakuan 1 : penambahan garam 10 %
Perlakuan 2 : penambahan garam 20 %
Perlakuan 3 : penambahan garam 30 %

Penggunaan metode percobaan yang digunakan harus mencantumkan pustaka yang


dirujuk. Jika dilakukan modifikasi terhadap metode, maka dipustaka dijelaskan jika telah
mengalami modifikasi. Penggunaan kata pasif dalam membuat prosedur kerja sangat
dianjurkan, seperti pernyataan “timbang daging ikan sesudah difillet” sebaiknya ditulis
“daging ikan difillet lalu ditimbang”.

21
3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data yang dikumpulkan


Sebutkan data dan informasi apa saja yang di kumpulkan dalam kegiatan KPA, baik
data primer (penulis sebagai sumber pertama data/informasi) maupun data sekunder
(penulis bukan sebagai sumber pertama data/informasi). Data dan informasi yang
dikumpulkan difokuskan pada upaya mencapaian tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Data dan informasi yang di kumpulkan dalam kegiatan KPA dapat disusun dalam
bentuk tabel seperti contoh Tabel berikut:

Tabel 3 Komponen data dan informasi yang di kumpulkan dalam kegiatan KPA
Jenis data Teknik Pengumpulan
No Komponen Data Sumber Data
Primer Sekunder Data
I Proses ekstraksi kolagen
Uraian rinci ekstraksi kolagen saat Observasi, Praktek
- √ Lokasi KPA
praktek Kerja, Studi Pustaka
Bahan yang digunakan (jenis, berat, Observasi, Praktek
- √ Lokasi KPA
kondisi, dll) Kerja, Studi Pustaka
Hasil yang didapatkan (kuantitas dan Observasi, Praktek
- √ Lokasi KPA
kualitas) Kerja, Studi Pustaka
- dst
II Parameter Uji Kolagen
Lokasi KPA (Lab & Praktek Kerja,
- pH √
workshop THi) Pengukuran
Lokasi KPA (Lab & Praktek Kerja,
- Rendemen, Daya kembang √
workshop THi) Pengukuran
Lokasi KPA (Lab &
- Hedonik √ workshop THi), Kuisioner
Responden
- dst
III Kondisi Umum Lokasi Praktek
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Sejarah tempat praktek √ √
Responden Studi Dokumen
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Sarana kerja √ √
Responden Studi Dokumen
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Struktur organisasi √ √
Responden Studi Dokumen
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Visi, misi dan tujuan tmpat praktek √ √
Responden Studi Dokumen a
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- SDM √ √
Responden Studi Dokumen
IV dst

3.4.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Uraikan teknik/metode yang digunakan untuk mendapatkan data/informasi yang
perlukan. Uraikan secara rinci bagaimana cara mendapatkan data/informasi tesebut,
referensi atau rujukan yang digunakan. Instrumen yang digunakan pengumpulan data juga
perlu ditampilkan.
Instrumen pengumpulan data seperti SOP, SNI, kuisioner, scoresheet, dan
prosedur/panduan jika terlalu rumit maka dapat dilampirkan, karena akan membuat
pembaca menjadi bosan dan tidak tertarik dengan tulisan anda.
22
3.5 Pengolahan dan Analisis Data.
Uraikan metode/cara yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dan
informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya. Pengolahan dan analisis data hendaknya
menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak capai. Setelah
data/informasi diolah dan dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah menafsirkan hasil
olahan/analisis data tersebut.

23
DAFTAR PUSTAKA

Nuraenah, N. (2013). Ekstraksi Dan Karakterisasi Kolagen Dan Nanopartikel Kolagen


Dari Kulit Ikan Pari (Pastinachus Solocirostris) Sebagai Bahan Baku Kosmetik
[tesis]. Bogor: Intitut Pertanian Bogor.
Riska, Zulfandi, A., & Nugroho, T. s. (2019). Kimia Organik. Pontianak: Polnep press.
Sumarno, A., & Nugroho, T. (2018). Pembahasan merupakan wadah tempat penulis
menuangkan analisis, argumen, dan pendapat. ManFish Journal, 211-235.

24
LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Kerja Prakter Akhir (KPA)

Maret s/d April 2020


No Kegiatan (Minggu ke-)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan alat dan bahan pembuatan kolagen                
2 Proses ekstraksi kolagen                
3 Pengujian kolagen                
  a. Derajat Pengembangan                
  b. Randemen                
  c. Analisis Ph                
4 Persiapan alat dan bahan pembuatan masker
peel off I                
5 Pembuatan masker peel off I                
6 Pengujian Masker peel off I                
  a. Viskositas                
  b. Uji Ph                
7 Persiapan alat dan bahan pembuatan masker
peel off II                
8 Pembuatan masker peel off II                
9 Pengujian Masker peel off II                
  a. Viskositas                
  b. Uji Ph                
10 Persiapan alat dan bahan pembuatan masker
peel off III                
11 Pembuatan masker peel off III                
12 Pengujian Masker peel off III                
  a. Viskositas                
  b. Uji Ph                

25
Lampiran 2 Score Sheet Uji Hedonik

HEDONIK
Nama:……………………… Tanggal:…………………….
Jenis Produk: Kerupuk Basah
Beri tanda √
kenampakan Bau Rasa Tekstur
Spesifikasi Nilai
U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3
Amat sangat
9
suka
Sangat Suka 8
Suka 7
Agak suka 6
Netral 5
Agak tidak
4
Suka
Tidak suka 3
Sangat tidak
2
suka
Amat sangat
1
tidak suka

26
Lampiran 3 Score Sheet Organoleptik Ikan Segar (SNI 01-2346-2006)

SNI 01-2346-2006
Nama Panelis : ……………… Tanggal: …………………
 Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.
 Berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.
Kode contoh
Spesifikasi Nilai
1 2 3 4
a. Mata
9
- Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih
- Cerah, bola mata rata, kornea jernih 8
- Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu-abuan,
7
kornea agak keruh
- Bola mata agak cekung, pupil berubah kebu-abuan,
6
kornea agak keruh
- Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan, kornea
5
agak keruh
- Bola mata cekung, pupil putih susu, kornea keruh 4
- Bola mata cekung, 3
- Bola mata tenggelam, ditutup lendir kuning yang
1
tebal
b. Insang
9
- Warna merah cemerlang, tanpa lendir
- Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir 8
- Warna agak kusam, tanpa lender 7
- Warna agak kusam, sedikit lender 6
- Mulai ada diskolorisasi merah muda, merah cokelat,
5
sedikit lender
- Mulai ada diskolorisasi, sedikit lendir 4
- Warna merah cokelat, lender tebal 3
- Warna merah cokelat atau kelabu, lendir tebal 2
- Warna putih kelabu, lendir tebal sekali 1
C. Lendir Permukaan Badan
- Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah, 9
belum ada perubahan warna
- Lapisan lendir di permukaan mulai keruh agak putih
7
susu, warnanya mulai suram
- Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna 5
- Lendir tebal menggumpal dan berwarna kuning 3
- Lendir berwarna kekuningan sampai cokelat dan
tebal, warna cerah hilang, pemutihan nyata, menjadi 1
pengeringan lendir terkena udara
d. Daging Dan Perut
- Sayatan daging sangat cemerlang, berwarna asli,
tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, 9
perut utuh, ginjal merah teranng, dinding perut
dagingnya utuh, bau isi perut segar
- Sayatan daging cemerlang, berwarna asli, tidak ada
pemerahan sepanjang tulang belakang, perut utuh,
8
ganjal merah terang, dinding perut dagingnya utuh,
bau isi perut netral
- Sayatan daging sangat cemerlang, berwarna asli, 7
tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang,
perut agak lembek, ginjal mulai merah pudar,

27
Kode contoh
Spesifikasi Nilai
1 2 3 4
dinding perut dagingnya utuh, bau netral
- Sayatan daging masih cemerlang, di dua perut agak
lembek, agak kemerahan pada tulang belakang, perut 6
agak lembek, sedikit bau susu
- Sayatan daging mulai pudar, di dua perut lembek,
banyak pemerahan pada tulang belakang, bau seperti 5
susu
- Sayatan daging tidak cemerlang, di dua perut lunak,
pemerahan sepanjang tulang belakang, rusuk mulai 4
lembek, bau perut sedikit asam
- Sayatan daging tidak cemerlang, di dua perut lunak,
pemerahan sepanjang tulang belakang, rusuk mulai 2
lembek, bau perut sedikit asam
- Sayatan daging kusam sekali, warna merah jelas
sekali pada sepanjang tulang belakang, dinding perut 1
membubar, bau busuk
e. Bau
9
- Segar, bau khas rumput laut, spesifik menurut jenis
- Bau segar, bau rumput laut hilang 8
- Tidak berbau netral 7
- Bau susu, belum ada bau asam, ada bau-bau ikan
6
asin/bau coldstorage
- Bau susu asam, bau susu kental 5
- Bau asam asetat, bau rumput atau bau sabun 4
- Bau amoniak, mulai tercium 3
- Bau amoniak kuat, ada bau H2S 2
- Bau busuk, bau indol 1
f. Konsistensi
- Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit 9
menyobek daging dari tulang belakang
- Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari,sulit
menyobek daging dari tulang belakang, kadang- 8
kadang agak lunak sesuai dengan jenisnya
- Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
7
sulit menyobek daging dari tulang belakang
- Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
6
mudah menyobek daging dari tulang belakang
- Agak lunak, belum ada bekas jari bila ditekan,mudah
5
menyobek daging dari tulang belakang
- Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan tetapi cepat
hilang, mudah menyobek daging dari tulang 4
belakang
- Lunak, bekas jari terlihat lama bila ditekan, mudah
3
menyobek daging dari tulang belakang
- Lunak, bekas jari terlihat lama bila ditekan, mudah
2
sekali menyobek daging dari tulang belakang
- Sangat lunak, bekas jari tidak mau hilang bila
ditekan, mudah sekali menyobek daging dari tulang 1
belakang

28
Lampiran 4 Analisis Perlakuan Terbaik dengan MCA

Perlakuan
Paramter Bobot P1 P2 P3 P4 P5
No
Uji (B) Skor Skor Skor Skor Skor
BxS BxS BxS BxS BxS
(S) (S) (S) (S) (S)
1 Penampakan 0.19444 7,07 1,34 6,19 1,17 6 1,14 5,8 1,10 5,88 1,11
2 Bau 0.19444 6,57 7,81 5,43 1,03 6,07 1,15 6,33 1,20 5,33 1,01
3 Warna 0.18519 6,67 1,20 6,59 1.13 5,72 1,02 5,39 0,97 5,65 1,08
4 Tekstur 0.20370 5,23 1,04 5,41 1,08 5,67 1,13 6,47 1,29 6,86 1,37
5 Rasa 0.22222 5,89 1,29 5,89 1,29 6,05 1,33 6,69 1,47 6,76 1,48
Jumlah 1   12,68   5,7   5,77   6,03   6,05

29

Anda mungkin juga menyukai