LAPORAN MAGANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
2013
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
2013
TTD
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul “Prosedur
Audit atas Akun Pendapatan dan Piutang PT SH”. Judul ini dipilih karena penulis
melihat sebuah masalah mengenai mekanisme pengakuan pendapatan dan
masalah terkait piutang. Akun pendapatan dan piutang menjadi sangat penting
selama proses audit ini karena proses audit ini menjadi faktor yang menetukan
atas pembelian kepemilikan yang dilakukan oleh perusahaan asal korea. Penulisan
laporan magang ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Saya menyadari bahwa banyak pihak telah memberikan kontribusinya baik secara
langsung maupun tidak langsung dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
laporan magang. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
v Universitas Indonesia
Penulis
vi Universitas Indonesia
Laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit atas akun pendapatan
dan piutang untuk dua divisi PT SH. Pembahasan dimulai dari pemahaman siklus
pendapatan PT SH, penilaian dan pengujian pengendalian internal, dan pengujian
substantif atas akun pendapatan dan piutang. Kemudian, dibahas pula
permasalahan yang terdapat pada siklus pendapatan dan solusi yang diberikan
oleh auditor. Laporan magang ini menyimpulkan terdapat permasalahan terkait
dengan kesalahan pengakuan pendapatan atas divisi perawatan PT SH, tetapi
permasalahan dapat diselesaikan dengan dilakukannya penyesuaian atas nilai
salah saji tersebut.
Kata Kunci :
Pengujian pengendalian internal, pengujian substantif, pengendalian internal,
siklus pendapatan
This internship report discusses audit procedure for revenue and receivable from
two divisions of PT SH. The discussions start with understanding the revenue
cycles of PT SH, assessment and test of internal control, and test of substantive
for revenue and receivables. This report also discusses the problem in revenue
cycles and the solutions offered by the auditor. This report concludes that there
are problem in revenue recognition in maintenance division PT SH, but this
problem can be solved by adjustment.
Keywords:
Test of control, test of substantive, internal control, revenue cycle
ix Universitas Indonesia
1. PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Program Magang dan Topik laporan magang ............... 1
1.1.1 Latar Belakang Program Magang .................................................... 1
1.1.2 Latar Belakang Topik Laporan Magang .......................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Program Magang ................................................... 2
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang ............................................... 2
1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang ............................................................... 2
1.5 Ruang Lingkup Laporan Magang ........................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 3
2. LANDASAN TEORI....................................................................................4
2.1 Pendapatan .............................................................................................. 4
2.1.1 Pengertian Pendapatan ................................................................. 4
2.1.2 Pengakuan Pendapatan ................................................................ 4
2.1.3 Pengukuran Pendapatan ............................................................... 6
2.2 Piutang .................................................................................................... 6
2.2.1 Pengertian Piutang ....................................................................... 6
2.2.2 Pengakuan Piutang. ..................................................................... 7
2.2.3 Pengukuran Piutang ..................................................................... 7
2.3 Audit. ..................................................................................................... 7
2.3.1 Pengertian Audit. ......................................................................... 7
2.3.2 Tujuan Audit. ............................................................................... 9
2.3.3 Proses Audit ............................................................................... 12
2.3.4 Bukti Audit ................................................................................. 16
2.3.5 Proses Audit Siklus Pendapatan ................................................. 18
2.3.6 Proses Audit Siklus Piutang ....................................................... 21
Universitas Indonesia
xi
Universitas Indonesia
xii
Universitas Indonesia
xiii
Universitas Indonesia
xiv
Universitas Indonesia
1
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
2
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.1 Pendapatan
2.1.1 Pengertian Pendapatan
Menurut PSAK 23 (revisi 2010), pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu periode
jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal. Pendapatan hanya meliputi atas arus masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang ditujukan kepada entitas. Arus masuk yang ditujukan
untuk pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat
ekonomi yang ditujukan ke entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.
Oleh karena itu, hal tersebut dikeluarkan dari pendapatan. Termasuk juga
hubungan keagenan yang berupa arus masuk bruto manfaat ekonomi meliputi
jumlah yang ditagih atas nama prinsipal dan tidak mengakibatkan kenaikan
ekuitas entitas, bukan merupakan pendapatan. Komisi dari hubungan keagenan
tersebut yang dapat diakui sebagai pendapatan.
4
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.2 Piutang
2.2.1 Pengertian Piutang
Menurut Kieso, et al (2009:369) piutang adalah klaim kepada pelanggan
atas uang, barang, atau jasa. Piutang atas uang biasanya terjadi ketika perusahaan
menjual barang atau jasa dalam bentuk kredit. Piutang dapat diklasifikasikan
berdasarkan waktu tertagihnya piutang. Piutang yang diharapkan dapat tertagih
dalam kurun waktu setahun atau dalam kurun waktu satu tahun buku
diklasifikasikan ke dalam piutang lancar dan selain piutang lancar diklasifikasikan
ke dalam piutang tidak lancar. Piutang juga dapat diklasifikasikan menjadi
piutang dagang (trade receivables) dan piutang lain-lain. Piutang dagang adalah
piutang yang terjadi dari aktivitas utama penjualan barang dan jasa. Terdapat dua
jenis piutang dagang (trade receivables), yaitu:
1. Account receivables adalah piutang dengan bentuk perjanjian lisan dari
pembeli untuk membayar barang dan jasa yang dijual.
2. Notes receivables adalah piutang dengan bentuk perjanjian tertulis untuk
membayar sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan.
Universitas Indonesia
2.3 Audit
2.3.1 Pengertian Audit
Menurut Elder et al. (2009:4), definisi audit adalah akumulasi dan evaluasi
dari bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat
Universitas Indonesia
kesesuaian antara informasi tersebut dengan suatu kriteria yang telah dibuat.
Pengauditan hanya dapat dilakukan oleh seorang yang profesional, kompeten dan
independen. Berdasarkan definisi yang diterangkan di atas, terdapat beberapa kata
kunci, yaitu:
1. Informasi and kriteria yang telah ditentukan
Dalam melakukan audit, diperlukan informasi serta membuat kriteria yang
telah ditentukan untuk mengevaluasi informasi tersebut. Kriteria yang
digunakan dalam mengevaluasi informasi berbeda-beda tergantung pada
jenis informasi yang diaudit. Contohnya terdapat perbedaan kriteria yang
digunakan dalam mengaudit laporan keuangan dan mengaudit
pengendalian internal. Dalam mengaudit laporan keuangan, kriteria yang
digunakan adalah Generaly Accepted Accounting Principles (GAAP),
sedangkan dalam audit pengendalian internal, kriteria yang digunakan
adalah Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
Commission (COSO).
2. Mengakumulasi dan mengevaluasi bukti audit
Bukti audit adalah segala informasi yang digunakan auditor dalam
menentukan kesesuaian informasi yang sedang diaudit dengan kriteria
yang dibuat.
3. Kompetensi dan independensi
Auditor harus memiliki kompetensi yang baik di bidangnya sehingga
auditor dapat memahami proses audit yang dijalankan, memahami kriteria
audit yang digunakan dan mengumpulkan bukti-bukti audit. Independensi
juga penting bagi seorang auditor. Auditor yang independen adalah
seorang auditor dapat dipercaya oleh para pengguna laporan keuangan dan
stakeholder perusahaan.
4. Pelaporan
Di tahap pelaporan, auditor harus mengeluarkan sebuah laporan audit yang
laporan keuangan beserta opini audit.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
d. Classification
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi pada
akhir periode akuntansi telah diklasifikasikan dalam akun yang benar.
e. Cutoff
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi
yang terjadi telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat.
f. Detail Tie-In
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan bahwa nilai saldo yang
terdapat pada akhir periode akuntansi telah didukung oleh dokumen.
g. Realizable Value
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan bahwa nilai saldo akun pada
akhir periode akuntansi telah merepresentasikan nilai sebenarnya.
h. Rights and Obligations
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan hak atas aset dan kewajiban
atas hutang dalam laporan keuangan memang benar-benar dimiliki
oleh perusahaan.
Selain auditor, manajemen perusahaan juga memiliki asersi terhadap
laporan keuangan. Menurut Elder et al (2009:90), asersi manajemen adalah
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Asersi ini menilai bahwa benar adanya mengenai hak atas aset dan
kewajiban atas liabilitas perusahaan yang tercatat dalam laporan
keuangan.
3. Asersi terkait dengan Presentasi dan Pengungkapan
a. Occurrence, and rights and obligations
Asersi ini menilai bahwa pengungkapan kejadian memang terjadi dan
menjadi hak dan kewajiban entitas tersebut.
b. Completeness
Asersi ini menilai bahwa semua pengungkapan telah disajikan di
dalam laporan keuangan.
c. Accuracy and valuation.
Asersi menilai bahwa semua informasi keuangan telah diungkapkan
dengan jumlah yang wajar dan sesuai.
d. Classification and understandability
Asersi ini menilai bahwa nilai dari laporan keuangan telah
diklasifikasi dengan benar dan informasi dan pengungkapan relasi
yang telah disajikan dapat dipahami.
Dari uraian di atas, terdapat beberapa kesamaan antara tujuan audit dengan
asersi manajemen, seperti valuation dan allocation dan accuracy terkait dengan
saldo akun. Oleh karena itu, dengan mengumpulkan bukti audit yang cukup dan
menjalankan tujuan audit, auditor telah membantu manajemen dalam mengasersi
laporan keuangan. Tujuan audit memiliki komponen penilaian yang lebih lengkap
dibandingkan dengan asersi manajemen.
Universitas Indonesia
Dalam audit, terdapat banyak cara dalam mengumpulkan bukti audit untuk
mencapai tujuan audit. Auditor harus memperhatikan dua aspek penting
dalam memilih metode yaitu bukti yang dikumpulkan haruslah bukti yang
sesuai dengan tanggung jawab professional auditor dan biaya
pengumpulan bukti harus diminimalkan. Terdapat pilihan antara
keefektivan dan keefisienan dalam mengumpulkan bukti audit. Oleh
karena itu, dalam proses audit diperlukan proses perencanaan audit agar
kegiatan audit dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dalam
perencanaan audit perlu diperhatikan 3 aspek, yaitu:
a. Obtain and understanding of the Entity and Its Environment
Di tahapan ini, seorang auditor harus melakukan pemahaman
lingkungan industri klien agar dapat mengukur seberapa besar risiko
salah saji dari laporan keuangan dan auditor juga harus paham
perlakuan akuntansi yang berbeda di industri klien.
b. Understand Internal Control and Assess Control Risk
Di tahapan ini, seorang auditor harus memahami pengendalian internal
klien. Kemudian, auditor harus menilai keefektivan pengendalian
internal klien.
c. Assess Risk of Material Misstatement
Setelah penilaian pengendalian internal klien, auditor juga harus
menilai seberapa besar risiko klien melakukan salah saji di laporan
keuangan.
2. Perform Test of Controls and Substantive Test of Transactions
Di tahapan ini, seorang auditor harus melakukan pengujian terhadap
pengendalian internal klien dan pengujian substantif. Pengujian internal
adalah penilaian auditor terhadap tingkat keefektivan pengendalian
internal klien. Pengujian substantif adalah penilaian auditor mengenai
terdapat kesalahan saji yang material di laporan keuangan sesuai dengan
tujuan audit yang terkait.
3. Perform Analytical Procedures and Test of Detail of Balances
Di tahapan ini, seorang auditor harus melakukan prosedur analisis dan
pengujian atas detail saldo. Prosedur analisis adalah prosedur audit dengan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
d. Adverse
Pendapat Tidak Wajar diberikan ketika auditor merasakan bahwa
terdapat salah saji yang material terhadap laporan keuangan dan tidak
disajikan secara wajar dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
e. Disclaimer
Auditor tidak memberikan pendapatnya ketika auditor tidak merasakan
kepuasan mengenai penyajian laporan keuangan. Beberapa alasan
mengapa auditor tidak memberikan pendapat yaitu ketika auditor
menghadapi keraguan mengenai kelangsungan hidup klien atau
terdapat relasi hubungan antara auditor dengan klien.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
benar ke dalam master file, penjualan telah diklasifikasi dengan benar, dan
penjualan telah dicatat pada waktu yang benar.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
analisis terhadap perbedaan atas konfirmasi dan terakhir menarik kesimpulan atas
prosedur yang telah dilakukan auditor.
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
3.2 Profil PT SH
PT SH adalah perusahaan dagang dan jasa yang bergerak di bidang
pemasangan dan perawatan lift, escalator, mesin parkir, dan travelator.
Perusahaan ini didirikan pada 30 Juni 2008. Perusahaan ini memiliki dua divisi
utama, yaitu divisi instalasi dan divisi perawatan. Divisi instalasi sendiri memiliki
tanggung jawab untuk melakukan pemasangan lift, escalator dan lain-lainnya.
Kemudian, divisi perawatan memiliki tanggung jawab untuk melakukan jasa
perawatan untuk lift dan escalator.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
28
Penjualan Gudang
Pelanggan
A
PO
Kontrak
3
Membuat
kontrak
Memeriksa
ketersedian
barang
PO
Kontrak
3
Kontrak
Persediaan
N Membuat
Mengotorisasi
kontrak (GM) tanda Mengedit
terima Persediaan
3
2
1 Kontrak 3
Kontrak
Tanda
terima
Mengotorisasi
N A B Tanda
tanda terima
terima
(Manajer
gudang)
Tanda
Otorisasi
terima
(Pelanggan)
d. Pembuatan invoice
Berdasarkan rangkap kedua dari kontrak dan tanda terima, bagian
keuangan menyiapkan invoice dalam 3 rangkap dengan otorisasi
manajer keuangan. Rangkap yang pertama diserahkan ke bagian
akuntansi untuk dilakukan pencatatan atas penjualan sparepart. Bagian
yang kedua dikirimkan kepada pelanggan dalam proses penagihan.
Sisa invoice akan disimpan untuk dokumen perusahaan.
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
29
f. Proses pembayaran
Setelah melakukan pengakuan penjualan, setiap harinya bagian kasir
memeriksa rekening bank untuk melihat pembayaran atas penjualan
sparepart. Apabila terdapat pembayaran atas penjualan sparepart
tersebut, maka bagian kasir akan melakukan pemeriksaan atas
kesesuaian nilai pembayaran dengan nilai invoice. Ketika terjadi
pelunasan piutang, PT SH akan menjurnalnya sebagai berikut:
g. Retur sparepart
Kemudian, proses pengembalian sparepart (retur) terjadi ketika orang
operasional PT SH yang sedang melakukan jasa instalasi dan
perawatan menilai sparepart dalam kondisi yang tidak baik. Proses ini
dilakukan oleh orang operasional dengan menukar sparepart yang ada
di gudang. Pemberitahuan penukaran ini dilakukan secara lisan kepada
bagain gudang. Proses pengembalian sparepart sangat jarang terjadi di
PT SH. Hal ini disebabkan orang operasional selalu melakukan
pemeriksaaan terhadap kondisi barang sebelum dikirim ke pelanggan.
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
30
Keuangan Akuntansi
B C D
2
3 2
Tanda
Kontrak Invoice
terima
Membuat Menjurnal
Invoice pendapatan dan
piutang
2
Tanda terima
Kontrak Invoice
3
2
11
Invoice N
N
Mengedit
pendapatan
dan piutang
Mengotorisasi
invoice
(Manajer
Piutang
keuangan)
3 Pendapatan
2
1
Invoice
Pelanggan
D
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
31
b. Pembuatan kontrak
Apabila pelanggan setuju dengan daftar harga tersebut, maka bagian
penjualan akan menyiapkan kontrak. Kontrak tersebut diberikan
kepada General Manager (GM) untuk dilakukan pengotorisasian.
Kontrak ini berisikan mengenai perihal pekerjaan, waktu pelaksanaan,
nilai kontrak, cara pembayaran, dan hak dan kewajiban masing-masing
pihak yang bertransaksi.
c. Pembuatan service record
Setelah diotorisasi, kontrak tersebut dibuat menjadi tiga rangkap
dimana rangkap yang pertama diserahkan ke pelanggan, rangkap yang
kedua diserahkan kepada bagian keuangan untuk membuat invoice,
dan sisanya diserahkan ke bagian operasional perusahaan untuk
membuat service record.
Penjualan Operasional
Pelanggan
A
PO 3
Kontrak
Membuat
kontrak
Membuat
service
record
PO
Kontrak Kontrak 3
service
record
N
Mengotorisasi N
kontrak (GM)
Otorisasi
(Pelanggan)
3
2
1
Kontrak
service
record
Pelanggan A B C
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
32
d. Pembuatan invoice
Setelah pembuatan service record, orang operasional PT SH
melakukan jasa perawatan dan pemeliharaan. Dalam melakukan
jasanya, orang operasional harus mengisi lembaran service record.
Service record adalah lembaran yang mencatat mengenai perawatan
apa saja yang telah dilakukan. Setiap bulannya, Service record
diotorisasi oleh pelanggan dan diserahkan ke bagian estimasi untuk
dilakukan penghitungan biaya. Kemudian, service record diberikan ke
bagian keuangan untuk dibuatkan invoice.
e. Pengakuan pendapatan
Bagian keuangan merangkap invoice menjadi 3 rangkap. Rangkap
pertama diberikan kepada bagian akuntansi untuk dilakukan
pencatatan, rangkap kedua disimpan oleh bagian keuangan dan
rangkap ketiga dikirimkan kepada pelanggan dalam proses penagihan
dimana invoice-nya telah otorisasi oleh manajer keuangan. PT SH
melakukan pengakuan pendapatan pada saat dikirimkanya invoice
kepada pelanggan. Dalam praktiknya, pengiriman invoice tidak
dilakukan setiap bulan. Pengiriman invoice biasanya dilakukan dengan
mengumpulkan nilai invoice dalam beberapa bulan. Hal ini dilakukan
PT SH dengan alasan kepraktisan. PT SH melakukan penjurnalan atas
pengakuan pendapatan atas jasa perawatan dan pemeliharaan elevator
dan escalator sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
33
f. Proses pembayaran
Setelah melakukan pengiriman invoice atas jasa perawatan, setiap
harinya bagian kasir memeriksa rekening bank dan mencocokkan nilai
pembayaran dengan nilai invoice. Ketika terjadi pelunasan piutang
maka PT SH akan menjurnalnya sebagai berikut:
Keuangan Akuntansi
B C D
2
3 service 2
Kontrak Invoice
record
Membuat
Menjurnal
Invoice pendapatan dan
piutang
Service records
1
Invoice
3
2
1
Invoice N
N
Mengedit
pendapatan
dan piutang
Mengotorisasi
invoice
(Manajer
Piutang
keuangan)
3 Pendapatan
2
1
Invoice
Pelanggan
D
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
34
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
35
Penjualan Operasional
Pelanggan A
PO 3
Kontrak
Membuat Mengerjakan
kontrak proyek dan
membuat
berita acara
PO
Kontrak Kontrak 3
Berita acara
N
Mengotorisasi
kontrak (GM) N
Otorisasi
(Pelanggan)
3
2
1
Kontrak
Berita acara
Pelanggan A B
C
d. Pembuatan invoice
Ketika pekerjaan proyek instalasi telah selesai, orang operasional PT
SH memberikan berita acara yang telah diotorisasi oleh pelanggan
kepada bagian keuangan. Pemberian berita acara ini menjadi dasar
bagian keuangan untuk melakukan penagihan dengan menerbitkan
invoice. Hal ini membuat biaya-biaya yang muncul atas jasa instalasi
itu belum dapat diakui. Terdapat akun sementara atas biaya tersebut
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
36
e. Pengakuan pendapatan
Kemudian, bagian keuangan merangkap invoice menjadi 3 rangkap
setelah diotorisasi terlebih dahulu oleh manajer keuangan. Rangkap
pertama diberikan kepada bagian akuntansi untuk dilakukan
pencatatan, rangkap kedua dikirimkan kepada pelanggan dalam proses
penagihan, dan sisanya disimpan. Pengakuan pendapatan atas jasa
instalasi ini terjadi ketika invoice dikeluarkan perusahaan. PT SH
melakukan penjurnalan atas pengakuan pendapatan adalah sebagai
berikut:
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
37
g. Proses pembayaran
Bagian kasir selalu memeriksa rekening bank setiap bulannya untuk
meng-update dan mencocokkan nilai pembayaran dengan nilai invoice.
Ketika terjadi pelunasan piutang maka PT SH akan menjurnalnya
sebagai berikut:
Keuangan Akuntansi
B C D
2
3 2
Kontrak Berita acara Invoice
Membuat Menjurnal
Invoice pendapatan dan
piutang
Berita acara
1
Invoice
3
2
1
Invoice N
N
Mengedit
pendapatan
dan piutang
Mengotorisasi
invoice
(Manajer
keuangan)
Piutang
3 Pendapatan
2
1
Invoice
Pelanggan
D
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
38
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
39
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
40
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
41
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
42
Difference - - -
Sumber: Dokumentasi Audit KAP (telah diolah kembali)
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
43
besar. Cara ini dilakukan untuk memastikan nilai invoice sebagai nilai
pencatatan telah dicatat dengan nilai yang benar ke dalam buku besar.
Hasil pengujian ini menunjukkan semua invoice telah dicatat ke dalam
buku besar.
5. Timing
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi
selama periode akuntansi telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat
sehingga tidak terjadi kesalahan pencatatan terkait dengan waktu transaksi.
Pengujian substantif yang berkaitan dengan tujuan audit dilakukan dengan
pengujian pisah batas. Uji pisah batas bertujuan untuk memeriksa timing
dari sebuah pendapatan. Untuk sumber pendapatan sparepart, auditor
melakukan pengujian ini dengan mengambil sampel invoice pada bulan
Desember tahun 2012 dan Januari tahun 2013.
Tabel 4.2 – Pengujian pisah batas sebelum tutup buku
No No Invoice Date Invoice Amount Date tanda terima
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
44
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
45
semakin banyaknya pelanggan yang memakai jasa dari PT SH. Tabel 4.4
menunjukkan bahwa terdapat kenaikan sebesar 42% atas jasa instalasi, 3% atas
jasa perawatan, dan 13% atas penjualan sparepart. Semua sumber pendapatan
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Kenaikan yang signifikan terjadi
untuk sumber pendapatan instalasi. Berdasarkan hasil wawancara, kenaikan ini
disebabkan kenaikan pemesanan yang dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu,
sumber pendapatan atas jasa perawatan tidak mengalami kenaikan yang signifikan
dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan tidak terdapat kenaikan jumlah
pelanggan baru yang memakai jasa ini. Jasa ini masih didominasi oleh pelanggan
dari tahun sebelumnya.
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
46
setiap bulannya. Tren pendapatan PT SH per bulan pada tahun 2012 digambarkan
dalam gambar 4.7 di bawah ini
4,000,000,000.00
3,500,000,000.00 *
3,000,000,000.00
2,500,000,000.00
*
2,000,000,000.00
*
*
1,500,000,000.00 * *
1,000,000,000.00
500,000,000.00
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
47
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
48
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
49
Tabel 4.6 – Prosedur analisis perbandingan piutang tahun 2012 dengan 2011
Movement
Divisi Balance Audit 2012 Balance 2011
Amount %
Dari tabel di atas terlihat bahwa divisi instalasi di tahun 2011 hanya
sebesar 13% seluruh pendapatan yang berbentuk piutang dan divisi
perawatan sebesar 35%. Selanjutnya, jumlah piutang di tahun 2012 pada
divisi instalasi mengalami kenaikan menjadi 14% dan divisi perawatan
mengalami penurunan sebesar 31%. Penurunan ini disebabkan oleh
peningkatan pendapatan atas jasa perawatan dan penurunan jumlah
piutang.
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
50
Dari tabel aging schedule piutang di atas terlihat komposisi piutang pada
tanggal 31 Desember 2012 yang terdiri dari 63% piutang masih belum
jatuh tempo, 17% piutang yang sudah jatuh tempo dengan waktu sampai
dengan 90 hari, 7% piutang yang sudah jatuh tempo dengan waktu sampai
dengan 210 hari, dan 14% piutang yang sudah jatuh tempo dengan waktu
lebih dari 210 hari. Berdasarkan tabel di atas auditor menyimpulkan
bahwa terdapat 14% dari piutang yang memiliki kemungkinan tidak
tertagih.
3. Melakukan Konfirmasi
Konfirmasi dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan audit, seperti
existence, accuracy, and right&obligation. Auditor membuat surat
konfirmasi berdasarkan sampel yang telah dipilih. Jumlah piutang usaha
untuk semua entitas yang tercantum dalam trial balance. Jenis konfirmasi
yang digunakan adalah konfirmasi positif (Lampiran 1). Setelah
mengirimkan konfirmasi, auditor menyiapkan kontrol konfirmasi
(Lampiran 2). Kontrol konfirmasi adalah bentuk pencatatan atas balasan
konfirmasi. Hasil dari prosedur ini adalah terbalasnya konfirmasi dengan
beberapa nilai yang berbeda. Kemudian, perbedaan ini ditanyakan ke
bagian keuangan. Berdasarkan bagian keuangan didapatkan bahwa
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
51
terdapat kordinasi yang tidak baik antara bagian keuangan dengan bagian
akuntansi, sehingga piutang yang seharusnya sudah dilunasi tetapi masih
dicatat. Oleh karena itu, auditor melakukan penyesuaian atas piutang
tersebut.
4. Melakukan pengujian keakuratan aging piutang
Dalam prosedur audit ini, auditor melakukannya dengan mengambil
sampel invoice dari detail piutang dan memastikan bahwa aging piutang
yang dibuat klien telah akurat. Auditor memeriksa beberapa invoice
dengan melihat keakuratananaginyganpgiudtibuat oleh klien. Dari
hasil pemeriksaan, disimpulkan bahwa aging piutang yang dibuat telah
memenuhi tujuan audit yaitu accuracy.
5. Melakukan prosedur subsequent received
Prosedur audit ini merupakan prosedur audit alternatif jika konfirmasi
yang tidak terbalas. Tujuan dari prosedur audit ini adalah melihat
existence, accuracy, and right&obligation. Auditor melakukan prosedur
ini dengan memeriksa bank statements pada awal periode akuntansi tahun
berikutnya. Hal dilakukan untuk melihat pembayaran yang terjadi selama
beberapa bulan. Apabila terjadi pembayaran maka auditor harus
mencatatnya ke dalam subsequent control (lampiran 3)
6. Penyelesaian dan pelaporan
Berdasarkan pengujian substantif, PT SH memiliki salah saji yang
material, yaitu terlambatnya pengakuan pendapatan pada divisi perawatan.
Terlambatnya pengakuan pendapatan didapatkan oleh auditor dari
pengujian substantif untuk tujuan audit timing. Permasalahan ini terjadi
untuk kedua sumber pendapatan yang dimiliki divisi perawatan, yaitu
penjualan sparepart dan jasa perawatan. Untuk sumber pendapatan
penjualan sparepart, terlambatnya pengakuan pendapatan disebabkan
tidak adanya prosedur mengenai waktu penerimaan tanda terima oleh
bagian keuangan. Kemudian, untuk sumber pendapatan jasa perawatan,
terlambatnya pengakuan pendapatan disebabkan tidak adanya prosedur
mengenai kapan service record harus diterima oleh bagian keuangan.
Karena terdapat salah saji material akibat kesalahan pengakuan
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
52
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
53
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
54
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
55
4.3.4 Analisis perbandingan prosedur audit atas piutang yang dilakukan dengan
teori audit
Prosedur audit substantif atas piutang yang sesuai dengan teori audit
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan audit existence dapat dilakukan dengan cara konfirmasi, dan
subsequent event. Semua prosedur yang terkait dengan tujuan ini telah
dilakukan dan disimpulkan bahwa piutang yang dicatat benar-benar ada.
2. Tujuan audit completeness dilakukan dengan melakukan penelusuran
piutang yang mempunyai invoice dengan detail piutang. Kesimpulan
pengujian terkait dengan tujuan audit ini adalah semua piutang yang ada
telah dicatat oleh PT SH.
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
56
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
57
Universitas Indonesia
Prosedur audit ...,Indarnoto Kunto, FE UI, 2013
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa tujuan audit yang dari pengujian substantif atas
pendapatan dan piutang yang masih belum dilakukan dalam mengaudit PT
SH. Seperti halnya dalam melakukan pengujian substantif penjualan,
auditor tidak melakukan pengujian terkait dengan tujuan audit klasifikasi
dan untuk pengujian substantif atas piutang, auditor tidak melakukan
pengujian terkait dengan tujuan audit realizable value.
Prosedur evaluasi pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
untuk penjualan dan piutang tidak dilakukan terpisah.
Setelah dilakukannya penyesuaian atas kesalahan pengakuan pendapatan
untuk divisi perawatan PT SH, akun pendapatan dan piutang tidak
ditemukan salah saji material lainnya
Auditor menilai PT SH belum memiliki verifikasi terhadap batas kredit
untuk setiap pelanggan. Hal ini membuat seringnya pelanggan terlambat
dalam melakukan pembayaran yang membuat nilai piutang yang belum
tertagih cukup besar.
5.2 Saran
Untuk PT SH:
Memperbaiki prosedur atau aturan yang mengatur kapan penagihan
invoice harus dilakukan.
Memperbaiki prosedur yang menjamin tidak terlambat masukknya
bukti potong atas pemotong pendapatan jasa.
Membuat penilaian kredit setiap pelanggan yang bertujuan mengetahui
jumlah kredit di setiap pelanggan yang berguna untuk dasar pemberian
kredit atas pelanggan tersebut.
58
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Elder, Randal J, Mark S Beasley Alvin A. Arens, and Amir Abadi Jusuf 2009.
Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. New Jersey.
Prentice Hall.
Kieso, Donald, Jerry Weygandt, and Terry Warfield 2010. Intermediate Accounting
IFRS Edition 13th Edition. New Jersey. Wiley
Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 23 :
Pendapatan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba
Empat, Jakarta
Audit Prosedur KAP RTS, 2012
60
Universitas Indonesia
PT. XXX
Jl AA
Jakarta, 11111
Telp: (021) 1313131
Attn: Mr AAA
Dear Sir/Madam:
Please examine the accompanying statement as of December 31, 2012 carefully and
either confirm its correctness, or report any differences directly to our auditors, RTS
(member firm of MSI Global Alliance), who are performing an audit of our financial
statements.
Our auditors will advise us of any discrepancy reported, and the matter will have our
immediate attention. Your prompt attention to this request will be appreciated. Please
send your reply to the address below. This is not a request for payment; please do not
send your remittance to the auditors.
Sincerely yours,
Mr xxxx
Vice President
The balance receivable due to us of IDR xxx,xxx,xxx as of December 31, 2012 is correct
except as noted below:
Date:
Company
Signature
Title
Universitas Indonesia
Balance 31 per
Book Balance per
NO Confirmation No. Difference Ref Ket
December Reply
2012 (IDR)
1 01/HELSI_KTI/AR/RT/III/2013 34,805,873.00 34,805,873.00 -
2 02/HELSI_KTI/AR/RT/III/2013 48,934,000.00 48,934,000.00 -
3 03/HELSI_KTI/AR/RT/III/2013 10,560,000.00 10,560,000.00 -
4 04/HELSI_KTI/AR/RT/III/2013 15,400,000.00 15,400,000.00 -
5 05/HELSI_KTI/AR/RT/III/2013 30,000,000.00 30,000,000.00 -
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia