Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Praktik Kerja Lapangan pada Program Studi D-IV Akuntansi
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak

Disusun Oleh:

MARDIANA ELATA
4201914035

PROGRAM STUDI D-IV AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PADA
INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Disusun Oleh:

MARDIANA ELATA
NIM. 4201914035

Program Studi D-IV Akuntansi

Telah Diselesaikan Pada Tanggal 19 Mei 2023


dan Telah Mendapat Persetujuan Sebagaimana Berikut :

Menyetujui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing PKL Pembimbing Lapangan

Soraya, SE., M.Si Evi Rachmayanti, S.IP


NIP. 197911252014042001 NIP. 198610102015022002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Yani Riyani, S.E., M.S.A


NIP. 197505291998022001

ii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-
Nya penulis dapat menyekesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 11 minggu serta Menyusun
laporan PKL pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat secara tepat waktu sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama kurang lebih 11 minggu,
dimulai pada hari Selasa, 07 Maret 2023 sampai dengan hari Jum’at 19 Mei 2023. Laporan
PKL ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi DIV Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak.

Dengan disusun nya laporan PKL ini penulis berharap laporan ini dapat memberikan
manfaat maupun informasi tentang gambaran umum dalam dunia kerja secara nyata di
lingkungan instansi pemerintah. Penulis juga berharap informasi yang diperoleh dapat berguna
bagi pembaca dan bisa dijadikan sebagai pedoman untuk kedepannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan PKL ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan maka dari itu penulis menerima dengan senang hati kritikan dan saran yang
membangun dan menyempurnakan penulisan laporan ini kedepannya.

Pontianak, Mei 2023

Mardiana Elata

iii
SANWACANA

Selama melakukan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, penjelasan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang Maha Menguasai dan Mengetahui atas berkat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2. Kakek, Nenek, Mama, Abang dan keluarga tersayang yang selalu memberikan dukungan,
baik moral maupun material serta perhatian, semangat dan doa demi kelancaran kegiatan
yang penulis lakukan.
3. Bapak Dr. H. Widodo PS, ST., MT., selaku Direktur Politeknik Negeri Pontianak.
4. Ibu Yani Riyani, SE., MM., AK., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Pontianak.
5. Ibu Merry Triani, SST., M,Ak selaku Ketua Program Studi Diploma IV Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak.
6. Ibu Soraya, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing Praktik Kerja Lapangan.
7. Ibu Evi Rachmayanti, S.IP selaku pembimbing lapangan dan tim penilai.
8. Seluruh staf dan pegawai di Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat, khususnya di Subbag
Administrasi dan Umum yang sudah memberikan masukan, bimbingan dan pelajaran
kepada penulis dari awal hingga berakhirnya Praktik Kerja Lapangan.
9. Teman-teman kelas 8B ASP, atas kebersamaan dan bantuannya selama ini.
10. Dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan PKL sejak awal hingga
berakhirnya penulisan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan PKL ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan PKL ini. Akhir
kata, penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
laporan PKL ini, kiranya Tuhan senantiasa memberi segala karunia-Nya kepada kita semua.
Amin.

Pontianak, Mei 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................................................................... ii


PRAKATA ...............................................................................................................................................iii
SANWACANA ........................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ........................................................................... 1
1.2 Latar Belakang Tempat Pemilihan PKL ................................................................................... 1
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan .............................................................................................. 2
1.4 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan ......................................................................................... 2
1.5 Tujuan Penulisan Praktik Kerja Lapangan .............................................................................. 3
BAB IIGAMBARAN UMUM INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT ............................................ 4
2.1 Sejarah Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat ...................................................................... 4
2.2 Visi dan Misi .......................................................................................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat ................................................... 7
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat ............................................ 8
2.1 Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset .......................................................................... 11
2.2 Subbag Administrasi dan Umum ......................................................................................... 12
BAB IIIAKTIVITAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN ...................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................. 20

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Politeknik Negeri Pontianak khususnya Jurusan Akuntansi menerapkan


pembelajaran yang dilaksanakan di luar lingkungan kampus yang disebut dengan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di D-IV
Jurusan Akuntansi. Program Studi D-IV Akuntansi Sektor Publik Politeknik Negeri
Pontianak sebagai salah satu penghasil lulusan dalam jumlah yang cukup banyak
setiap tahunnya yang menetapkan Praktik Kerja Lapangan kepada seluruh
mahasiswa. Dengan harapan, mahasiswa yang telah melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan ini akan memiliki pengetahuan, keterampilan, skill dan pengalaman di
dunia kerja atau mencari kerja nantinya.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kejuruan yang diikuti oleh mahasiswa dengan bekerja secara langsung di dunia
usaha dan pemerintah. Praktik kerja lapangan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Dengan harapan para mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia pekerjaan. Praktik Kerja
Lapangan (PKL) merupakan suatu langkah nyata untuk membuat sistem pendidikan dan
pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan
yang bermutu.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama dua bulan dua minggu
dimulai sejak 07 Maret s.d 19 Mei 2023. Selama PKL berlangsung mahasiswa/i
dibimbing langsung oleh dosen dan pembimbing dari tempat pelaksanaan PKL.
1.2 Latar Belakang Tempat Pemilihan PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh
semua mahasiswa/i terutama di Jurusan Akuntansi Prodi D-IV Akuntansi Sektor
Publik semester delapan/semester akhir. Dalam pelaksaan PKL mahasiswa
diberikan kebebasan untuk memilih tempat untuk melaksanakan PKL. Penulis
memilih Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat sebagai tempat untuk

1
2

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), dengan harapan agar dapat


mengetahui tentang pembinaan dan pengawasan penyelanggaran pemerintah
daerah secara khusus di Kalimantan Barat.
Peran Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat sebagai APIP (Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah) dalam rangka pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara rinci dijelaskan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, sedangkan peran Inspektorat Provinsi
Kalimantan Barat sebagai APIP dalam pelaksanaan pengendalian intern pemerintah
dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan ini tentunya


mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dilaksanakannya PKL, yaitu:
1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pemahaman
yang tidak diperoleh langsung di perkuliahan.
2. Menerapkan ilmu teori yang didapat dalam perkuliahan agar dapat
menjadikan mahasiswa yang berkompeten dan berwawasan tinggi.
3. Dapat mengetahui gambaran tentang dunia perkerjaan yang didapat di
lapangan selama PKL berlangsung, secara khusus di Inspektorat Provinsi
Kalimantan Barat.
1.4 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

1. Bagi Mahasiswa
Dapat mengasah keahlian, pengtahuan, dan gagasan-gagasan seputar dunia
kerja pada instansi yang dijadikan tempat untuk melakukan praktik. Dari praktik
inilah mahasiswa mendapatkan pengalaman yang nyata dan mahasiswa juga akan
mempunyai rasa tanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan.
3

2. Bagi Jurusan Akuntansi


Dapat menambah relasi antara akademik dan instansi pemerintah melalui
kegiatan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, Program Studi D-IV Akuntansi
menghasilkan mahasiswa yang siap kerja.
3. Bagi Instansi
Dapat meningkatkan kerjasama antara instansi pemerintah dengan lembaga
pendidikan dan dapat membantu pegawai di instansi dalam menjalankan pekerjaan
selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan berlangsung.
1.5 Tujuan Penulisan Praktik Kerja Lapangan

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan hasil penulisan


mahasiswa/i setelah menyelesaikan PKL. Adapun tujuan penulisan Laporan PKL
ini, yaitu;
1. Sebagai syarat penyelesaian pendidikan D-IV di Politeknik Negeri Pontianak.
2. Sebagai bukti bahwa telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di
Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat.
3. Sebagai bentuk penanggungjawaban mahasiswa/i kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di Inspektorat Provinsi Kalimantan
Barat.
BAB II
GAMBARAN UMUM
INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2.1 Sejarah Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Pada awal berdirinya Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat mempunyai


nama Inspektorat Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, kemudian pada Tahun 2000
berubah menjadi Badan Pengawasan Daerah Kalimantan Barat dan berubah lagi
pada bulan November 2008 menjadi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat.
Dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Otonomi Provinsi Kalimantan Barat, tercantum juga
dalam Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65 dan Lembaran Negara Nomor
1106. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041. Undang-Undang Nomor 10 Tahun
Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Undang-Undang. Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah, dan Tambahan Lembaran
Negara 4437. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4438. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3952. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, ditetapkan pula dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Berdasarkan dengan
Perundang-Undangan di atas tersebut, maka disusunlah Organisasi Perangkat
Daerah yang dinamakan INSPEKTORAT PROVINSI, berdasarkan Peraturan

4
5

Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2008. Dengan


dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemeritahan Daerah Kabupaten/ Kota, maka disusunlah Peraturan Gubernur
Nomor 69 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat
Provinsi Kalimantan Barat dengan ketentuan, Pemerintah Daerah adalah
Penyelenggara Urusan Pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut
Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan Prinsip Otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan Prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memberikan
sebagai kewenangan kepada INSPEKTORAT PROVINSI untuk melaksanakan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota serta melaksanakan sebagian Tugas Dekonsentrasi dan
Pembantuan yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup tugasnya.

2.2 Visi dan Misi

Visi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan Visi Gubernur


dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat sebagaimana tertuang di dalam RPJMD
Tahun 2018-2023, yaitu:
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Barat Melalui Percepatan
Pembangunan Infrastruktur dan Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan”
Sesuai dengan visi tersebut, maka ditetapkan pula misi Inspektorat Provinsi
Kalimantan Barat, yaitu :
1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur, yaitu mempercepat
penyediaan infrastruktur jalan, jembatan, energi listrik dan air bersih,
menambah ruang terbuka hijau, membangun pelabuhan samudera, dan
meningkatkan kapasitas pelabuhan udara agar bisa didarati jenis pesawat
berbadan besar, yang diorientasikan untuk mendorong peningkatan kegiatan
ekonomi dan untuk membantu peningkatan kualitas dan kesejahteraan
masyarakat perbatasan.
6

2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Berkualitas dengan Prinsip-prinsip


Good Governance, yaitu meningkatkan kualitas aparatur baik intelektual
maupun moral agar lebih transparan, partisipatif, responsif, efisien, dan
akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan
pelayanan publik serta mampu mengikuti perubahan lingkungan eksternal
dan internal, sekaligus mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan
tersebut. Selanjutnya untuk mengurangi rentan kendali pemerintahan maka
akan diwujudkan melalui pemekaran daerah yaitu dalam jangka pendek
terbentuknya Provinsi di bagian timur Kalimantan Barat, yaitu Provinsi
Kapuas Raya beserta pemekaran Kabupaten Sambas, Sanggau, Ketapang, dan
Kapuas Hulu dan dalam jangka panjang terbentuknya Provinsi di bagian
selatan Kalimantan Barat, yaitu Provinsi Ketapang.
3. Mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Cerdas, Produktif, dan Inovatif, yaitu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan
dan derajat kesehatan, dan memperkuat kehadiran nilai-nilai keagamaan
dalam proses pendidikan untuk membentuk manusia yang bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
4. Mewujudkan Masyarakat Sejahtera, yaitu dengan mengurangi angka
kemiskinan dan pengangguran, mempertegas keberpihakan pemerintah
terhadap kelompok masyarakat dan wilayah kurang beruntung,
menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek pelayanan sosial, dan
mempercepat proses hilirisasi dengan memperkuat sinergi antara sektor
pertanian dalam arti luas dan sektor pertambangan dengan sektor industri
pengolahan.
5. Mewujudkan Masyarakat yang Tertib, yaitu dengan menciptakan kehidupan
masyarakat yang harmoni antar kelompok, etnis agama, dan wilayah.
6. Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan, yaitu dengan tetap
menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa
kini dan masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara
penggunaan dan permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya
konservasi.
7

2.3 Struktur Organisasi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Sebagaimana Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun


2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat,
Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat mempunyai struktur organisasi Tipe A.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Inspektorat
dengan Tipe A terdiri atas 1 (satu) Sekretariat yang terdiri atas atas 3 (tiga)
subbagian dan paling banyak 5 (lima) Inspektur Pembantu.
Lebih lanjut diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 148
Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 62 Tahun 2019
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat, Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat
mulai tahun 2022 mengalami perampingan jabatan administrasi ke dalam jabatan
fungsional sehingga hanya memiliki dua subbagian, yaitu Subbagian Perencanaan,
Keuangan dan Aset dan Subbagian Administrasi dan Umum. Dalam masa transisi
atas perampingan ini, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan yang telah dihapuskan
untuk sementara tetap menjalankan tugas dengan status sebagai subkoordinator.
Adapun bagan struktur Perangkat Daerah Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat
menurut Peraturan Gubernur Nomor 148 Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
8

Gambar 2.1 struktur organisasi inspektorat provinsi kalimantan barat

SEKRETARIS
GURUH PARYONO, S.IP., M.Si
196801110 198803 1 006

KASUBBAG PKA KASUBBAG ADUM KELOMPOK


SANTI RAHMAWATI, S.IP., EVI RACHMAYANTI,
M.Ec.Dev
19911009 201402 2 001
S.IP JABATAN
19861010 201502 2 002
FUNGSIONAL

INSPEKTUR PEMBANTU I INSPEKTUR PEMBANTU II INSPEKTUR PEMBANTU III INSPEKTUR PEMBANTU IV INSPEKTUR PEMBANTU V
SYARIF SUHARDIANSYAH, Drs. SARWOKO ASTRA SUBARKAH, SE, DEWI GINASARI, S.STP, AWAN YUDHA SETIAWAN,
S.Sos,M.Pd MARDIWALUYO, MM., CRA M.Si,ME M.Si., CRA. SE, MM
19780131 200012 1 001 19670328 199803 1 005 19731105 199803 1 007 19810616 199912 2 001 19740220 199903 1 004

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

Sumber: inspektorat provinsi kalimantan barat

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian berdasarkan


Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 148 Tahun 2021 tentang perubahan
atas Peraturan Gubernur Nomor 62 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Provinsi Kalimantan
Barat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Inspektur Provinsi
Inspektorat Provinsi dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah serta
mempunyai tugas memimpin, merumuskan, mengoordinasikan, membina,
mengarahkan, menyelenggarakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan di
9

bidang pengawasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk


melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Inspektur mempunyai fungsi:
a. penetapan program kerja di bidang pengawasan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan sebagai bahan pelaksanaan tugas;
b. perumusan kebijakan di bidang pembinaan dan pengawasan sesuai peraturan
perundang-undangan;
c. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan di bidang pembinaan dan
pengawasan sesuai peraturan perundang-undangan;
d. pengendalian kegiatan di bidang pembinaan dan pengawasan sesuai peraturan
perundang-undangan;
e. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pengawasan;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan reformasi
birokrasi, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan
pelayanan publik di lingkungan Inspektorat;
g. pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan
kebijakan di bidang pengawasan;
h. penyelenggaraan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di bidang pengawasan berdasarkan program kerja yang ditetapkan; dan
i. pelaksanaan tugas pembantuan dan fungsi lainnya dibidang pengawasan yang
diserahkan oleh Gubernur.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Inspektur. Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan, pengelolaan keuangan dan aset,
evaluasi dan pelaporan, administrasi umum dan kepegawaian, serta
bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan
administrasi pemerintahan di bidang pengawasan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, sekretariat mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana program kerja
pengawasan;
10

b. penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil


pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;
c. penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;
d. penyusunan, penginventarisasian dan pengkoordinasian data dalam rangka
penatausahaan proses penanganan pengaduan;
e. penyusunan rencana kerja di lingkungan sekretariat;
f. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan,
pengelolaan keuangan dan aset, evaluasi dan pelaporan, serta adminitrasi dan
umum;
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pengawasan;
h. pelaporan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi, Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan pelayanan publik;
i. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan sekretariat;
j. pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap tugas dan fungsi di lingkungan
sekretariat;
k. penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja di lingkungan
Inspektorat Provinsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
l. pemberian dukungan atas penyelenggaran pemerintahan daerah di bidang
pengawasan;
m. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang pengelolaan
keuangan dan aset, evaluasi dan pelaporan, adminitrasi kepegawaian, tata
usaha, organisasi, tata laksana, perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan
Inspektorat Provinsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
n. pelaksanaan tugas di bidang mengumpul, mengolah, menilai dan menyimpan
laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional, melakukan
administrasi pengaduan masyarakat dan menyusun laporan kegiatan
pengawasan;
o. penginventarisasian hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan,
pelaksanaan administrasi laporan, evaluasi laporan dan penyusunan statistik
hasil pengawasan, serta penyelenggaraan kerjasama pengawasan;
11

p. pemberian saran dan pertimbangan kepada Inspektur berkenaan dengan tugas


dan fungsi di bidang sekretariat;
q. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi
di lingkungan Inspektorat Provinsi;
r. pelaksanaan fungsi lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh
Inspektur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi, Sekretariat membawahi 2
subbagian yaitu:
2.1 Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset (PKA) dipimpin oleh seorang


Kepala Subbagian Perencanaan Keuangan dan Aset yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris serta mempunyai tugas mengumpulkan,
mengolah dan merumuskan bahan kebijakan penyusunan rencana kerja, rencana
strategis, pengelolaan keuangan dan asset serta mengendalikan pelaksanaan
kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Subbag PKA mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program kerja Subbag PKA
b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan bahan kebijakan teknis
bidang penyusunan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan aset;
c. Pelaksanaan kompilasi dan penyelearasan program dan rencana kerja di
lingkungan Inspektorat Provinsi;
d. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di Subbag PKA;
e. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan fungsi di
bidang perencanaan, pengelolaan keuangan dan aset;
f. Penyusunan anggaran pada Inspektorat Provinsi sesuai peraturan perundang-
undangan;
g. Penyiapan laporan dan statistik Inspektorat Provinsi, peraturan perundang-
undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan sesuai peraturan
perundang-undangan;
12

h. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan


sekretariat;
i. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan aset sesuai peraturan perundang-undangan;
j. Pelaporan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi, Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan pelayanan publik;
k. Penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada Sekretaris berkenaan
dengan tugas dan fungsi di bidang PKA;
l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang PKA;
m. Pelaksaan fungsi lain di bidang PKA yang diserahkan oleh Sekretaris.

2.2 Subbag Administrasi dan Umum

Subbag Administrasi dan Umum dipimpin oleh seorang Kasubbag


Adminstrasi dan Umum yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris serta mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan
kebijakan pengelolaan administrasi dan umum, kepegawaian, organisasi dan tata
laksana serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, subbag administrasi
dan umum mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program kerja subbag administrasi dan umum;
b. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan kebijakan teknis bidang
administrasi dan umum;
c. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di Subbagian
Administrasi dan Umum;
d. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
administrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Pengelolaan administrasi, inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan;
f. Pengelolaan urusan kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga di
lingkungan Inspektorat;
13

g. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan fungsi di


bidang administrasi dan umum;
h. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan
sekretariat;
i. Penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada Sekretaris berkenaan
dengan tugas dan fungsi di bidang administrasi dan umum;
j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang administrasi dan umum;
k. Pelaksanaan fungsi lain di bidang administrasi dan umum yang diserahkan
oleh Sekretaris.

3. Inspektur Pembantu I s.d IV


Inspektur Pembantu I s.d. IV dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur. Inspektur Pembantu
mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan serta
melaksanakan pengawasan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,
pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah kabupaten/kota, serta
bertanggung jawab memimpin seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di
bidang pengawasan wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu
Wilayah I s.d. IV mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan perencanaan pengawasan di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya;
b. penyelenggaraan pemeriksaan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan
terhadap perangkat daerah pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya;
c. pengawasan tugas dan fungsi, keuangan, barang, kepegawaian terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah provinsi pada wilayah yang
menjadi tanggung jawabnya;
d. pelaksanaan reviu rencana kerja pembangunan dan anggaran perangkat
daerah pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya;
14

e. pelaksanaan pendampingan (probity advice) atau pemeriksaan (probity audit)


pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya;
f. pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal Kementerian / Inspektorat
Utama / Inspektorat Lembaga Pemerintah non Kementerian, Inspektorat
Provinsi pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya;
g. pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah kabupaten/kota di
wilayah yang menjadi tanggung jawabnya;
h. pembinaan yang dilakukan dalam bentuk : fasilitasi, konsultasi, pendidikan
dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan pada wilayah yang menjadi
tanggung jawabnya;
i. pemantauan pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan tindak lanjut
hasil pengawasan pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya;
j. pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan pada wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya;
k. pengkoordinasian program pengawasan pada wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya;
l. pengkoordinasian program pengawalan reformasi birokrasi dan penegakan
integritas pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya;
m. penyelenggaraan pemeriksaan masa akhir jabatan Kepala Daerah pada
wilayah yang menjadi tanggung jawabnya; dan
n. Pelaksanan fungsi lain di bidang pengawasan yang diserahkan oleh Inspektur
Provinsi pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Inspektur Pembantu V
Inspektur Pembantu V dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur. Inspektur Pembantu V
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, investigasi dan pemeriksaan serta
pengusutan untuk tujuan tertentu maupun berdasarkan pengaduan masyarakat
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
15

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu V


mempunyai fungsi, sebagai berikut:
a. pelaksanaan perencanaan pengawasan khusus dan penanganan laporan
pengaduan masyarakat;
b. pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat;
c. pelaksanaan Pemeriksaan Khusus Dengan Tujuan Tertentu;
d. pelaksanaan reviu atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) pemerintah provinsi;
e. pelaksanaan evaluasi atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota;
f. pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintah Daerah (EKPPD) atas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kabupaten/kota;
g. pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan; dan
h. pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan yang diserahkan oleh
Inspektur.

5. Kelompok Jabatan dan Fungsional


Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional auditor, Auditor
Kepegawaian, P2UPD dan jabatan fungsional lainnya. Jabatan fungsional dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama (Inspektur), Pejabat Administrator (Irban dan Sekretaris),
atau Pejabat Pengawas yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas jabatan
fungsional berdasarkan jenjangnya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil
dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan bidang keahlian dan keterampilan
tertentu yang mempunyai tugas melakukan pengawasan pada instansi pemerintah
dan bersifat mandiri dalam melaksanakan tuga
BAB III

AKTIVITAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Tempat Penugasan


Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Inspektorat Provinsi
Kalimantan Barat dimulai pada tanggal 07 Maret 2023 s.d 19 Mei 2023. Selama
kegiatan PKL penulis diperkenankan dalam membantu tugas Bapak dan Ibu yang
ada di Subbag Administrasi dan Umum. Dalam praktik kerja lapangan (PKL)
Penulis ditempatkan pada Subbag Administrasi dan Umum dipimpin oleh seorang
kasubbag administrasi dan umum yang dikepalai oleh Ibu Evi. Subbag Administrasi
dan Umum mempunyai tugas mengumpul, mengelola dan merumuskan bahan
kebijakan pengelolaan administrasi dan umum, kepegawaian, organisasi dan tata
laksana serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan
fugsinya. Subbag administrasi dan umum memiliki 13 orang staf yang terdiri dari
Sembilan orang PNS, dua orang CPNS, dan dua orang honorer .

3.2 Aktivitas selama Praktik Kerja Lapangan


Pelaksanaan aktivitas Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Inspektorat Provinsi
Kalimantan Barat dimulai pada tanggal 07 Maret 2023 s.d 19 Mei 2023. Aktivitas
PKL dilaksanakan sesuai dengan jam kerja pada umumnya yaitu hari senin s.d
kamis dengan jam kerja dimulai pukul 07:15 WIB s.d 15:45 WIB dengan jam
istirahat pukul 12:00 WIB –s.d 13:00 WIB dan di hari jum’at jam kerja dimulai
pukul 07:15 WIB s.d 16.00 WIB dengan jam istirahat pukul 11.30 WIB s.d 13.00
WIB. Seluruh staf dan pegawai melaksanakan aktivitas sesuai dengan tugas
masing-masing.
Dalam pelaksaan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa/i magang bertepatan
dibulan puasa maka jam kerja pada bulan puasa dihari senin s.d kamis pukul 08:00
WIB s.d 15.00 WIB dengan jam istirahat 12:00 WIB s.d 13:00 WIB dan dihari

16
17

jumat pukul 08:00 WIB s.d 15:30 WIB dengan jam istirahat pukul 11:30 WIB
s.d 13:00 WIB.
Selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) berlangsung, seragam yang digunakan
sehari-hari menyesuaikan dengan pegawai di Inspektoarat Provinsi Kalimantan
Barat. Adapun seragam yang penulis kenakan selama magang pada hari senin dan
selasa mengenakan seragam Jurusan Akuntansi, hari rabu mengenakan baju kemeja
berwarna putih dan bawahan berwarna hitam, dihari kamis mengenakan baju batik
dan dihari jum’at mengenakan baju olahraga dan setelah olahraga menganti baju
dengan baju batik.

3.3 Uraian Aktivitas Praktik Kerja Lapangan


Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis diberikan tugas
pada Subbag Administrasi dan Umum seperti:
1. Merekap kehadiran dan kinerja pegawai
Penulis mendownload file dari E-Activity Pemprov Kalbar dan merekap ke
dalam excel agar mengetahui berapa persen kehadiran dan kinerja yang diperoleh
pegawai selama satu bulan.
2. Mengarsipkan dokumen
Penulis mengarsipkan beberapa jenis dokumen ke dalam jenis gobi yang telah
ditentukan. Adapun dokumen yang diarsipkan yaitu dokumen kwitansi, surat
masuk, surat keluar, surat interim, SK, berita acara serah terima dan nota dinas.
3. Mengetik dokumen
Penulis mengetik dokumen yang berikan oleh pegawai. Adapun dokumen
yang diketik seperti surat cuti pegawai, asistensi, rekap penyampaian LHKPN, dan
mengetik peta diklat.
4. Mengikuti sosialisasi
Penulis mengikuti kegiatan sosialisasi kanker dan esensial oil yang
dilaksanakan di aula inspektorat provinsi Kalbar.
5. Memindai dokumen
18

Penulis diberikan dokumen oleh pegawai untuk dipindai agar objek dokumen
yang berupa hard file diubah menjadi data digital berupa soft file. Adapun dokumen
yang di scan yaitu SKP, SK, dan surat masuk.

6. Fotocopy dokumen
Penulis diminta untuk memfotocopy dokumen yang berikan oleh pegawai
seperti surat edaran, laporan hasil pemeriksaan, laporan hasil audit, dan dokumen
untuk kenaikan gaji berkala.
7. Mengantar dokumen
Penulis mengantarkan dokumen berita acara ke instansi lain di biro hukum
sekretariat daerah provinsi Kalimantan barat. Penulis juga mengantarkan dokumen
kontrak ATK ke Badan Keuangan dan Aset Daerah.
8. Menulis kartu disposisi
Penulis diminta untuk menulis kartu disposisi agar dokumen/undangan
diteruskan kepada sekretaris.

3.4 Permasalahan dan Solusinya


Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Subbag
Administrasi dan Umum di inspektorat Provinsi Kalimantan Barat selama 50 hari,
terhitung sejak tanggal 06 Maret 2023 s.d 19 Mei 2023, penulis mengalami
hambatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan, antara lain ;
1. Pada saat penulis merekap kehadiran dan kinerja pegawai jaringan di kantor
sering mengalami gangguan oleh karena itu tidak bisa mengakses aplikasi
yang digunakan.
2. Pada saat mengarsipkan dokumen penulis masih belum bisa menentukan
jenis-jenis dokumen yang akan diarsipkan.
3. Pada saat fotocopy dokumen mesin fotocopy mengalami kendala seperti
kertas tersangkut di dalam mesin dan kertas habis.
4. Pada saat menulis kartu disposisi penulis masih memiliki kesulitan dalam
menentukan perihal yang terdapat pada surat.
19

Dari beberapa permasalahan diatas, Adapun cara penulis untuk mengatasi


permasalahan tersebut, yaitu dengan cara:
1. Penulis dapat menggunakan jaringan sendiri tidak hanya mengandalkan
jaringan wifi yang disediakan oleh kantor.
2. Penulis dapat menanyakan terlebih dahulu kepada pegawai jenis
dokumen/surat yang akan diarsipkan.
3. Penulis dapat meminta bantuan kepada pegawai untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
BAB IV

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Selama melaksanakan kegiatan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
penulis banyak mendapatkan pengetahuan secara nyata dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh selama perkuliahan, sehingga dapat diterapkan Ketika
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dilaksanakan kurang lebih 11 minggu dimulai pada tangga 07 Maret 2023
s.d 19 Mei 2023 pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat memberikan
pengalaman yang bermakna bagi penulis. Adapun kesimpulan yang dapat penulis
simpulkan selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, antara lain:
1) Dapat memberikan pandangan yang nyata kepada mahasiswa/I tentang dunia
kerja dan dapat terjun langsung dilapangan pekerjaan dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh selama perkuliahan serta dapat menambah wawasan dan
pengalaman untuk bekerja kelak.
2) Dapat melatih mahasiwa/I dalam beradaptasi di lingkungan kerja,
membangun sikap bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang diberikan oleh pegawai, melatih sikap disiplin, dapat melatih
cara berkomunikasi dengan baik dan sopan, melatih kejujuran dalam
menjalankan tugas, dan mampu menjalin hubungan baik dengan rekan kerja.
3) Melalui pelaksanaan PKL mahasiswa/I terlibat langsung dalam berbagai
aktivitas kerja di lingkungan perkantoran.

3.2 SARAN
Dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan penulis selama PKL berlangsung
di Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat, Adapun saran yang penulis berikan,
sebagai berikut;
1) Bagi Mahasiswa
Kepada mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan berikutnya diharapkan
mampu berkomunikasi dan bersikap dengan baik dengan pegawai yang ada di

20
21

Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Dapat aktif, inisiatif dan bertanggungjawab


dalam melaksanakan tugas yang diberikan serta dapat mengikuti aturan yang sudah
ditetapkan di Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat.
2) Bagi Jurusan Akuntansi
Diharapkan dosen pembimbing PKL dapat melakukan kunjungan ke tempat
pelaksaan PKL agar memudahkan mahasiswa untuk membuat laporan dan instansi
tempat pelaksanaan PKL untuk melakukan penilaian yang sesuai dengan yang
diharapkan.
3) Bagi Instansi
Diharapkan antara instansi dan lembaga pendidikan dapat saling bekerja sama
khususnya Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak melalui pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan ilmu
yang didapatkan selama perkuliahan agar dapat memberikan pengalaman dan
peluang bagi mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk
terjun langsung ke dunia kerja dan diharapkan Inspektorat Provinsi Kalimantan
Barat agar lebih meningkatkan kedisiplinan pegawai/staf.

Anda mungkin juga menyukai