Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN MAGANG

PENERAPAN APLIKASI E-SPT PPH PASAL 22 PADA


BAGIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

Disusun oleh,

1402164170 PUTRI HANIFA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TELKOM UNIVERSITY

2019
LEMBAR PENGESAHAN I

Yang bertandatangan di bawah ini


Nama : Phoe Saefulloh
NIP :
Jabatan : Kepala Bagian Keuangan

Menerangkan bahwa mahasiswa


Nama : Putri Hanifa
NIM : 142164170
Program Studi : S1 Akuntansi

Telah menyelesaikan magang di


Nama Perusahaan : Direktorat Jenderal Imigrasi
Alamat Perusahaan : Jalan H.R Rasuna Said Blok X-6 Kav. 8
Jakarta Selatan, 12940
Bidang : Keuangan
Waktu Pelaksanaan : 10 Juni 2019 – 19 Juli 2019
Jakarta, 18 Juli 2019

i
LEMBAR PENGESAHAN II

Laporan magang dengan judul


PENERAPAN APLIKASI E-SPT PPH PASAL 22 PADA
BAGIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Magang

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan S1 Akuntansi

Telkom University

Pada tanggal, 24 Juli 2019

Pembimbing Akademik,

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
magang untuk memenuhi mata kuliah Magang pada Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University. Adapun judul
laporan yang diangkat penulis berkaitan dengan kegiatan aktivitas yang
dilakukan dengan judul “Penerapan Aplikasi E-spt PPh Pasal 22 Pada Bidang
Keuangan Direktorat Jenderal Imigrasi”

Penulis menyadari terselesaikannya penulisan laporan magang ini


berkat dukungan dari berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:

1. Kedua orang tua, adik, dan keluarga penulis yang selalu memberikan
dukungan moril maupun materil.
2. Bapak Deannes Isyuwardhana, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University.
3. Bapak Kurnia selaku dosen wali sekaligus pembimbing laporan magang
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan
memberikan masukan dalam menyelesaikan laporan magang.
4. Bapak Phoe Saefulloh selaku Kepala Bagian Keuangan
5. Ibu Titim Fatimah selaku Kepala Subbagian Tata Usaha dan
Perbendaharaan
6. Bapak Johan Sugianto dan Bapak Ahmad Ajaji selaku Staff bagian Pajak
7. Mbak Ririn yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan
kepada penulis terkait pembelajaran dan pengetahuan terkait keuangan
pada sektor publik.
8. Rekan-rekan bagian keuangan lainnya yang memudahkan penulis
beradaptasi dengan lingkungan kerja serta membantu penulis agar lebih
mengerti keuangan sektor publik.

iii
9. Serta berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan
magang.

Semoga kebaikan pihak-pihak yang membantu penulis mendapatkan


balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Adapun tujuan pembuatan
laporan magang ini semoga dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang membutuhkan informasi terutama untuk penulis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat


kekurangan maupun kekeliruan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun dalam perbaikan penulis.

Jakarta, 18 Juli 2019

Putri Hanifa
NIM. 1402164170

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I ................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN II ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................... 1
1.1 Profil Perusahaan ........................................................................................... 1
1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 2
1.1.2 Struktur Organisasi ................................................................................. 3
1.1.3 Strategi Bisnis ......................................................................................... 4
1.1.4 Aspek Praktik Manajemen ...................................................................... 5
1.2 Lingkup Unit Kerja ..................................................................................... 11
1.2.1 Lokasi Unit Kerja Praktik ..................................................................... 11
1.2.2 Lingkup Penugasan ............................................................................... 11
1.2.3 Rencana dan Penjadwalan Kerja........................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORITIS ................................................................................. 13
2.1 Pajak ............................................................................................................ 13
2.2 PPh Pasal 22 ................................................................................................ 14
2.3 Surat Pemberitahuan (SPT) dan Elektronik Surat Pemberitahuan (E-SPT) 15
BAB III AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG ............................................... 16
3.1 Realisasi Kegiatan Magang ......................................................................... 16
3.2 Relevansi Praktik dan Teori ........................................................................ 31
3.3 Permasalahan ............................................................................................... 31
BAB IV REKOMENDASI ................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 36
LAMPIRAN .......................................................................................................... 37

v
DAFTAR GAMBAR

Bagan 1.1 Struktur Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi .................................. 3


Bagan 3.1 Flow Chart Penyampaian SPT ............................................................ 32

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Magang .................................................................................. 16

vii
BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Profil Perusahaan


Arus globalisasi mengakibatkan semakin sempitnya batas-batas wilayah
suatu negara (bordeless countries) dan mendorong semakin meningkatnya
intensitas lalulintas orang antarnegara. Dengan adanya Direktorat Jenderal
Imigrasi diharapkan dapat memberikan perlindungan dan penegakan HAM serta
demokratisasi bagi masyarakat.
Direktorat Jenderal Imigrasi merupakan salah satu direktorat yang berada
dibawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Yang memiliki
tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di
bidang imigrasi. Direktorat Jenderal Imigrasi telah terbentuk sejak zaman
penjajahandan menjadi instansi pusat yang memiliki kelembagaan imigrasi yang
tersebar diseluruh wilayah Indonesia maupun diluar negeri.Diantaranya sebagai
berikut:

1. 115 kantor imigrasi, yang terdiridari:


a. 7 kantor imigrasi kelas I khusus
b. 38 kantor imigrasi kelas I
c. 60 kantor imigrasi kelas II
d. 10 kantor imigrasi kelas III
2. 13 rumah detensi imigrasi
3. 33 tempat pemeriksaan imigrasi
a. Bandar udara
b. Pelabuhan laut
4. 79 pos lintas batas
5. 19 atase/konsulimigrasipadaPerwakilan RI
Direktorat Jenderal Imigrasi menjadi salah satu sumber pendapatan negara
bukan pajak yang bergerak dalam bidang pelayanan dengan output dokumen

1
perjalanan Republik Indonesiaberupa paspor, dan visa. Adapun fungsi
didirikannya Direktorat Jenderal Imigrasi antara lain sebagai berikut:
1. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang dokumen perjalanan,
visa dan fasilitas, izin tinggal dan status, intelijen penyidikan dan penindakan,
lintas batas dan kerjasama luar negeri serta sistem informasi keimigrasian.
2. Pelaksana kebijakan di bidang dokumen perjalanan, visa dan fasilitas, izin
tinggal dan status, intelijen penyidikan dan penindakan, lintas batas dan
kerjasama luar negeri serta sistem informasi keimigrasian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang dokumen
perjalanan, visa dan fasilitas, izin tinggal dan status, intelijen penyidikan dan
penindakan, lintas batas dan kerjasama luar negeri serta sistem informasi
keimigrasian.
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi.
5. Pelaksana urusan administrasi Direktorat Jenderal.

1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan


Visi :
Masyarakat memperoleh kepastian hukum
Misi :
Melindungi hak asasi manusia

2
1.1.2 Struktur Organisasi
Bagan 1.1
Struktur Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi merupakan salah satu direktorat


yang berada dalam Direktorat Jenderal Imigrasi. Kewenangan Sekretariat
Direktorat Jenderal Imigrasi yaitu membawahi bagian program dan pelaporan,
bagian kepegawaian, bagian keuangan, bagian pengelolaan BMN dan pelayanan
pengadaan dan bagian humas dan umum.
Bagian keuangan merupakan bidang yang berkaitan erat dengan proses
akuntansi. Bagian keuangan terbagi menjadi kebeberapa subbagian diantaranya:
1. Subbagian Pelaksanaan Anggaran
2. Subbagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan
3. Subbagian Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
4. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

3
1.1.3 Strategi Bisnis
Direktorat Jenderal Imigrasi didirikan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Direktorat Jenderal Imigrasi merupakan satu-satunya lembaga
yang diamanatkan oleh pemerintah salah satunya untuk menghasilkan dokumen
negara seperti paspor dan visa. Sehingga tidak ada kompetitor yang harus
dikalahkan dari segi produk maupun pelayanan. Namun kepuasan masyarakat
menjadi tolak ukur dalam kesuksesan kinerja Dirjen Imigrasi. Oleh karena itu,
salah satu strategi bisnis yang dijalankan untuk mencapai kesuksesan tersebut
yaitu dengan selalu memperbaiki fasilitas baik di Direktorat Jenderal Imigrasi
maupun kelembagaan Imigrasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
maupun luar negeri. Perbaikan yang diupayakan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi
diharapkan dapat meningkatkan mutu serta efisiensi pelayanan kepada
masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan antara lain
sebagai berikut:
1. Pembangunan fisik gedung kantor-kantor Imigrasi di daerah
2. Pembangunan fisik rumah detensi imigrasi
3. Peningkatan fasilitas pos lintas batas di daerah-daerah perbatasan antar negara
4. Pengadaan fasilitas visa on arrival/visa kunjungan saat kedatangan di
beberapa bandara internasional,
5. Pengadaan full inteligent character recognation (ICR) di beberapa unit
pelaksana teknis yang membawahi tempat pemeriksaan imigrasi (TPI)
6. Pengadaan electronic filing system di Direktorat Jenderal Imigrasi
7. Perencanaan pembangunan sistem informasi manajemen keimigrasian
(SIMKIM)
8. Pembangunan laboratorium forensik di DirektoratJenderal Imigrasi
9. Pengadaan alat EDISON untuk mengetahui spesifikasi paspor kebangsaan
seluruh negara
10. Pengadaan alat untuk mendeteksi dokumen palsu
11. Rencana pembangunan border management information system dan alert
system bekerja sama dengan Department of Imigration and Multi Cultural

4
and Indigeneous Affairs (DIMIA) dan International Organization for
Migration (IOM).
12. Pengadaan aplikasi Imigrasi yang tersedia di AppStore dan PlayStore

1.1.4 Aspek Praktik Manajemen


1. Aspek Produksi
Bidang usaha Direktorat Jenderal Imigrasi yaitu menyediakan layanan bagi
masyarakat dalam negeri maupun luar negeri guna melindungi hak asasi manusia.
Untuk itu pelayanan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi adalah
sebagai berikut:
a. Paspor Indonesia
Paspor Republik Indonesia adalah dokumen perjalanan yang diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
dan perwakilan negara Indonesia di luar negeri. Paspor ini hanya diberikan kepada
Warga Negara Indonesia. Paspor berisi 24 atau 48 halaman yang berlaku selama 5
tahun. Saat ini papor tidak hanya dalam bentuk fisik. Dengan adanya
pengembangan teknologi, Imigrasi telah menyediakan e-paspor. Namun e-paspor
tersebut baru tersedia dibeberapa kantor wilayah saja, pengembangannya belum
terjadi secara merata.
Menurut undang-undang nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian, paspor
terdiri dari tiga jenis, sebagai berikut:
1. Paspor Diplomatik
Paspor diplomatik diterbitkan bagi warga negara indonesia yang akan
melakukan perjalanan keluar Wilayah Indonesia dalam rangka penempatan
atau perjalanan tugas yang bersifat diplomatik.
2. Paspor Dinas
Paspor dinas diterbitkan bagi warga negara Indonesia yang akan melakukan
perjalanan keluar Wilayah Indonesia dalam rangka penempatan atau perjalanan
dinas yang tidak bersifat diplomatik.
3. Paspor Biasa
Paspor biasa diterbitkan bagi warga negara Indonesia yang akan melakukan
perjalanan ke luar negeri.

5
b. Visa
Visa adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang di Perwakilan Republik Indonesia atau di tempat lain yang ditetapkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia yang memuat persetujuan bagi Orang Asing
untuk melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dan menjadi dasar untuk
pemberian Izin Tinggal.
Jenis visa RI adalah visa kunjungan dan visa tinggal terbatas. Visa
Kunjungan terdiri dari visa kunjungan satu kali perjalanan, visa kunjungan
beberapa kali perjalanan dan visa kunjungan saat kedatangan, untuk Visa Tinggal
Terbatas terdiri dari visa tinggal terbatas dan visa tinggal terbatas saat kedatangan.

2. Aspek Keuangan
Imigrasi tidak mencari sumber pendanaan dari pihak luar, karena Imigrasi
merupakan sektor publik. Selain itu, sumber dana yang digunakan untuk
operasional Direktorat Jenderal Imigrasi berasaldari pendapatan lembaga Imigrasi
atas pelayanan yang diberikan.
Meskipun Imigrasi merupakan lembaga non profit tetapi Imigrasi selalu
mendapatkan keuntungan atas kegiatan operasionalnya. Hal tersebut terjadi karena
Imigrasi tidak memiliki kompetitor yang menyaingi produknya. Keuntungan yang
dihasilkan merupakan salah satu pendapatan negara bukan pajak. Pendapatan
yang dihasilkan sifatnya berbeda dengan pajak. Pendapatan yang didapat oleh
Imigrasi sebagian besar akan diperuntukan kembali bagi kegiatan operasional
Imigrasi.
Untuk efisiensi pendanaan agar pengalokasian terbagi secara merata
kesetiap kegiatan dan juga divisi yang ada di Imigrasi. Keuntungan tersebut
dikelola oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. Setiap kegiatan telah
memiliki batasan anggaran yang dapat digunakan.
3. Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang mendasari tercapainya kesuksesan suatu


perusahaan ataupun lembaga. Pemasaran dilakukan guna mencari kentungan serta
konsumen sebanyak-banyaknya. Dalam hal ini upaya pemasaran yang dilakukan

6
oleh Direktorat Jenderal Imigrasi tidak begitu banyak. Hal tersebut didasari pada
latar belakang Direktorat Jenderal Imigrasi yang merupakan satu-satunya lembaga
yang diberi wewenang oleh kementerian Hukum dan HAM dalam memberikan
pelayanan dokumen perjalanan. Sehingga Imigrasi tidak memiliki pesaing dalam
pelayanan tersebut. Produk yang dihasilkan pun tidak memiliki tuntutan untuk
selalu berinovasi. Bagaimana pun produknya serta pelayanannya, masyarakat
akan tetap menggunakan pelayanan yang disediakan oleh Imigrasi.

Adapun pemasaran yang dilakukan bukan untuk mencari keuntungan dan


menarik para konsumen, melainkan untuk memberi reward karena terdapat
perayaan khusus seperti hari ulang tahun Direktorat Jenderal Imigrasi. Pada
perayaan khusus seperti itu, Imigrasi memberikan pembuatan paspor gratis bagi
masyarakat dengan kuota tertentu. Selain itu, pemasaran juga dilakukan terhadap
fasilitas yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Saat ini Imigrasi telah
memiliki aplikasi yang dapat digunakan untuk mendaftar nomor antrian
pembuatan dokumen perjalanan. Pemasaran aplikasi tersebut dilakukan dengan
mengiklankan di kantor wilayah Imigrasi.

4. Aspek Sumber Daya Manusia

a. Recruitment
Ada 2 cara untuk penerimaan pegawai di Diektorat Jenderal Imigrasi, yaitu:
1. Politeknik Imigrasi
Persyaratan:
a. Warga Negara Republik Indonesia
b. Pria atau wanita
c. Pendidikan SLTA sederajat dengan nilai rat-rata yang terdapat di ijasah
sekurang-kurangnya 7,0 (skala penilaian 1-10)/70,00 ( skala penilaian 10-
100) / 2,85 (skala penilaian 1-4) / B (skala penilaian 1-4 dengan huruf) dan
nilai Bahasa Inggris pada rapot kela XII sekurang-kurangnya 7,0 (skala
penilaian 1-10)/ 70.00 (skala penilaian 10-100) / 2,85 (skala penilain 1-4) /
B (skala penilaian 1-4 dengan huruf)

7
d. Khusus untuk lulusan SLTA sederajat dari wilayah Maluku, Maluku Utara,
Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat diberikan afirmasi berupa
niai rata-rata yang terdapat dalam ijaah sekurang-kurangnya 6.2 (skala
penilaian 1-10) / 62.00 (skala penilaian 10-100) / 2,51 (skala penilaian 1-4) /
B- (skala penilaian 1-4 dengan huruf) dan nilai Bahasa Inggris pada raport
kelas XII sekuran-kurangnya 6,2 (skala penilaian 1-10) / 62.00 (skala
penilaian 10-100) / 2,51 ( skala penilaian 1-4) / B- (skala penilaian 1-4
dengan huruf)
e. Usia pada tanggal 1 April 2018 serendah-rendahnya 17 tahun dan tidak
lebih dari 22 tahun (dibuktikan dengan akte Kelahian/ surat keteranan lahir)
f. Tinggi badan minimal pria 165 cm, wanita minimal 158 cm, berat badan
seimbang (ideal) berdasarkan hasil pengukuran yang dilaksanakan pada saat
verifikasi dokumen asli
g. Berbadan sehat, tidak cacat fiik dan mental, bebas HIV/AIDS, bebaas
narkoba, tidak memakai kacamata dan/atau softlens, tidak tuli, dan tidak
buta warna
h. Bagi pria tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindak/bekas tindik telinganya
atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan
agama/adat
i. Bagi wanita tidak bertato/beka tato dan tidak ditindik/bekas tindik anggota
badan lainnya selain telinga dan tidak bertindik/bekas tindik di telinga lebih
dari 1 pasang (telinga kiri dan kanan)
j. Bersedia ditempatkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dan
Imigrasi di seluruh Wilayah Indonesia
k. Tidak pernah putu studi/ drop out (DO) dari POLITEKNIK ILMU
PEMASYARAKATAN dan POLITEKNIK IMIGRASI dana tau
Akademi/Sekolah Kedinasan Pemerintah lainnya
l. Membuat dan mengisi dormulir pernyataan dan melengkapi surat-surat
keterangan lainnya setelah dinyatakan diterima sebagai Calon
Taruna/Taruni

8
m. Tidak sedang menjalani ikatan dinas/pekerjaan dengan instansi/perusahaan
lain
n. Bagi pelamar yang telah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil Kementrian
Hukum dan HAM, selain harus memenuhi peryaratan diatas (angka 1 s.d
13), juga harus memenuhi syarat :
1. Mendapakan persetujuan untuk mengikuti pendidikan ikatan dinas
dengan pangkay/gol. Ruang setinggi-tingginya Pegatur Muda Tk. I/ (II/b)
dibuktikan dengan surat pengantar dari Pejabat Pimpinan Tinggi
(Pimpinan Unit Eselon I atau Kepala Kantor Wilayah)
2. Umur pada tanggal 1 April 2018 setinggi-tingginya 25 tahun, yang
dibuktikan dengan akte/surat keterangan lahir
3. Tidak dalam proses pemeriksaan atau sedang menjalani hukuman disiplin
tingkat sedang atau berat sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010, dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Satuan Kerja
4. PPKP tahun 2016 dan PPKP tahun 2017 minimal bernilai baik dan
seluruh komponen / unsur penilaian PPKP minimal baik serta telah
membuat SKP tahun 2018 pada sistem informasi manajemen
kepegawaian (SIMPEG)
5. Hanya mendaftar di 1 (satu) program pendidikan yang sesuai dengan
formasi asal PNS (PNS di jajaran Pemasyarakatan hanya boleh mendaftar
di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP) dan PNS di jajaran
Imigrasi hanya boleh mendaftar di (POLTEKIM)

2. CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)

Seperti yang tlah diatu dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11


tahun 2017 pasal 23 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap warga negara
Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS
dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. usia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga
puluh lima) tahun pada saat melamar;

9
b. tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih;
c. tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
atau tidak dengan hormat sebagai PNS, prajurit Tentara Nasional
Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
d. tidak berkedudukan sebagai calon PNS, PNS, prajurit Tentara Nasional
Indonesia, atau anggota Kepolian Negara Republik Indonesia
e. tidak menjadi anggota atau pengurus parai politik atau terlibat politik
praktis
f. memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan
g. sehat jasani dan rhani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang dilamar
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Instansi Pemerintah dan
i. persyaratan lain sesuai kebutuhan Jabatan yang ditetapkan oleh PPK.

b. Komponen Kompensasi Bulanan

1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan sejumlah uang yang dibayarkan kepada seorang
pegawai negeri sipil, CPNS ataupun honorer yang besarannya sudah
ditentukan dalam tabel gaji yang disesuaikan dengan masa kerja dan
golongan ruang.
2. Tunjangan Jabatan
Tunjangan jabatan diberikan kepada pegawai negeri sipil yang memiliki
jabatan dalam suatu kesatuan organisasi atau memimpin suatu kesatuan
kerja seperti kepala bagian dan kepala subbagian.
3. Tunjangan Fungsional
Tunjangan fungsional diberikan kepada sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan denngan pelayanan fungsional yang berdasarkan
pada keahlian dan keterampilan.

10
4. Honor Rapat Dalam Kantor (RDK)
Honor rapat dalam kantor diberikan kepada pegawai yang mengikuti rapat
dalam kantor yang dilakukan setelah jam kantor.
1.2 Lingkup Unit Kerja

1.2.1 Lokasi Unit Kerja Praktik


Direktorat Jenderal Imigrasi berpusat di Jalan H.R. Rasuna Said No. Kav
X-6, 8 RT.16/RW.4 Kuningan Kota Jakarta Selatan. Penulis melakukan kerja
praktik di Subbidang perbendaharaan bagian perpajakan. Bidang perbendaharaan
bertugas untuk mengendalikan uang keluar selanjutnya melakukan pembayaran
pajak serta melaporkan pajak melalui e-spt yang telah disediakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.

1.2.2 Lingkup Penugasan


Tugas yang dilakukan oleh penulis di Direktorat Jenderal Imigrasi
mencakup pekerjaan terkait surat pencairan dana dan pajak pph pasal 22.
Penugasan yang diberikan meliputi mencetak surat perintah pencairan dana yang
telah diajukan ke kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN), menginput
surat perintah pencairan dana, menginput surat setoran pajak ke e-spt. Penjelasan
secara rinci mengenai penugasan magang akan dijelaskan pada Bab III Aktivitas
Penugasan Magang.

1.2.3 Rencana dan Penjadwalan Kerja


Penulis memulai kerja praktik di Direktorat Jenderal Imigrasi pada tanggal
10 Juni – 19 Juli 2019, terhitung sebanyak 30 hari kerja. Berikut tabel rencana dan
penjadwalan kerja selama Kerja Praktik di Direktorat Jenderal Imigrasi:

Hari Waktu
Senins.d.Kamis 07.30 – 16.00 WIB
Jumat 07.30 – 16.30 WIB

11
12
BAB II

KAJIAN TEORITIS
2.1 Pajak
Menurut (Hidayat & Purwana, 2017)pajak merupakan iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
mendapat kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Berdasarkan definisi pajak dapat diartikan bahwa pajak memiliki unsur-unsur
antara lain:
a. Iuran kepada negara. Ini menunjukkan bahwa iuran harus diterima oleh negara
secara langsung dan tidak dapat dipindah tangankan kepada orang lain atau
lembaga swasta. Apabila iuran tersebut diterima oleh pihak lain di luar dari
kepemerintahan, maka iuran tersebut bukan merupakan pajak.
b. Iuran harus berdasarkan undang-undang. Hal ini menunjukkan bahwa iuran
tersebut harus memiliki kekuatan yang mutlak. Oleh karena itu, peraturan-
peraturan harus memiliki kekuatan secara formal dan materiil dan secara
hukum harus mendapat pengesahan dari Pemerintah dan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).
c. Iuran tidak memiliki kontra prestasi secara langsung. Hal ini berarti seseorang,
badan atau siapapun yang membayar iuran tersebut tidak mendapat imbalan
secara nyata.
d. Iuran berguna untuk membiayai pemerintah yang bersifat umum. Hal ini
menunjukkan bahwa dana yag masuk di kas negara harus dimanfaatkan demi
kepentingan rakyat.
e. Pajak memiliki tujuan yaitu anggaran (budgetair), mengatur (regulator),
redistribusi dan stabilitas.

13
2.2 PPh Pasal 22
Menurut UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008, Pajak
Penghasilan Pasal 22 adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang
dilakukan satu pihak terhadap wajib pajak dan berkaitan dengan kegiatan
perdagangan barang.
Menteri keuangan menetapkan transaksi yang dikenakan PPh pasal 22
sebagai berikut:
1. Bendahara pemerintah untuk memungut PPh pasal 22 sehubungan dengan
pembayaran atas penyerahan barang
2. Badan-badan tertentu untuk memungut PPh pasal 22 dari Wajib Pajak yang
melakukan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain
3. Wajib pajak badan tertentu untuk memungut PPh pasal 22 dari pembeli atas
penjualan barang yang tergolong sangat mewah.
Berdasarkan penjelasan PPh Pasal 22 UU PPh, yang dapat ditunjuk
sebagai pemungut pajak adalah:
1. Bendahara pemerintah, termasuk bendahara pada Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga pemerintah, dan lembaga-
lembaga negara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan
barang, termasuk juga dalam pengertian bendahara adalah pemegang kas
dan pejabat lain yang menjalankan fungsi yang sama
2. Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta, berkenaan
dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain seperti
kegiatan usaha produksi barang tertentu
3. Wajib pajak badan tertentu untuk memungut pajak dari pembelian atas
penjualan barang yang digolongkan sangat mewah. Pemungutan pajak oleh
wajib pajak badan tertentu ini akan dikenakan terhadap pembelian barang
yang memenuhi kriteria tertenu sebagai barang yang tergolong sangat
mewah baik dilihat dari jenis baranngnya maupun harganya.

14
2.3 Surat Pemberitahuan (SPT) dan Elektronik Surat Pemberitahuan
(E-SPT)
Surat pemberitahuan (SPT) masa adalah sarana yang digunakan oleh wajib
pajak untuk melaporkan kegiatan perpajakannya atas transaksi penjualan maupun
pembelian barang dalam satu masa pajak tertentu. Surat pemberitahuan atas PPh
Pasal 22 yang pemungutannya dilakukan oleh bendaharawan batas
penyampaiannya dilakukan 14 hari setelah masa pajak berakhir.
Saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah meluncurkan aplikasi e-spt pph
pasal 22 yang berguna untuk melaporkan pembayaran pajak yang dilakukan
secara online. Aplikasi yang dapat digunakan saat ini yaitu e-spt masa pph pasal
22 versi 2.0. Aplikasi e-SPT memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:

1. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran
dalam bentuk media CD/disket.

2. Data perpajakan terorganisir dengan baik.


3. Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan
baik dan sistematis
4. Perhitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem
komputer
5. Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak
6. Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap, karena penomoran
formulir dengan menggunakan sistem komputer

15
BAB III

AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG


3.1 Realisasi Kegiatan Magang
Tabel berikut menjelaskan kegiatan yang dilakukan penulis selama 30 hari
melakukan Kerja Praktik (Magang) di Direktorat Jenderal Imigrasi.

Tabel 3.1
Kegiatan Magang

Hari Tanggal Jenis Aktivitas Tugas Yang Pencapaian


ke Magang Diberikan Tugas
1. 10 Juni Halal Bihalal Silaturahmi dengan Silaturahmi
2019 para pegawai telah terlaksana
2. 11 Juni Pengenalan Mengenal bidang- Memahami
2019 lingkungan kerja bidang yang terdapat bidang serta
di bagian keuangan tugas yang
dan pembagian tugas diberikan
selama magang selama magang
berlangsung
Menginput surat Menginput surat Seluruh data
perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Mei ke dalam (SP2D) selama
Microsoft Excel bulan Mei
sudah terinput
ke dalam
Microsoft Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah

16
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Mei
Excellalu diarsipkan sudah terarsip
kedalam file surat ke dalam file
perintah pencairan
dana (SP2D) bulan
Mei
3 12 Juni Menginput surat Menginput surat Seluruh data
2019 perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Mei ke dalam (SP2D) selama
Microsoft Excel bulan Mei
sudah terinput
ke dalam
Microsoft Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Mei
Excel lalu diarsipkan sudah terarsip
kedalam file surat ke dalam file
perintah pencairan
dana (SP2D) bulan
Mei
4 13 Juni Menginput surat Menginput surat Seluruh data
2019 perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana

17
bulan Mei dan Juni (SP2D) selama
ke dalam Microsoft bulan Mei dan
Excel Juni sudah
terinput ke
dalam Microsoft
Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Mei dan
Excel lalu diarsipkan Juni sudah
kedalam file surat terarsip ke
perintah pencairan dalam file
dana (SP2D) bulan
Mei dan Juni
5 14 Juni Menginput surat Menginput surat Seluruh data
2019 perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Mei dan Juni (SP2D) selama
ke dalam Microsoft bulan Mei dan
Excel Juni sudah
terinput ke
dalam Microsoft
Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana

18
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Mei dan
Excel lalu diarsipkan Juni sudah
kedalam file surat terarsip ke
perintah pencairan dalam file
dana (SP2D) bulan
Mei dan Juni
6 17 Juni Membuat SPT PPh Melakukan Proses
2019 22 pembuatan SPT pembuatan SPT
bulan April setelah telah terlaksana
mendapat NTPN
dari bank dan
menginput ke dalam
E-spt
7 18 Juni Membuat SPT PPh Melakukan Proses
2019 22 pembuatan SPT pembuatan SPT
bulan April setelah telah terlaksana
mendapat NTPN
dari bank dan
menginput ke dalam
E-spt
Mengarsipkan SSP Memeriksa Data hardcopy
PPh 22 kesamaan hardcopy SSP dengan
SSP dengan jumlah jumlah SPT
SPT yang telah yang telah
diinput di aplikasi E- diinput di
spt aplikasi E-spt
sudah sesuai
Mengarsipkan SPT Memindahkan data Data SPT dan
SPT bulan April hardcopy SSP

19
kedalam flashdisk sudah siap
dan dimasukkan ke dilaporkan ke
dalam file dengan Kantor Pajak
hardcopy SSP untuk
pelaporan ke Kantor
Pajak
8 19 Juni Membuat SPT PPh Melakukan Proses
2019 22 pembuatan SPT pembuatan SPT
bulan Mei setelah telah terlaksana
mendapat NTPN
dari bank dan
menginput ke dalam
E-spt
9 20 Mei Membuat SPT PPh Melakukan Proses
2019 22 pembuatan SPT pembuatan SPT
bulan Mei setelah telah terlaksana
mendapat NTPN
dari bank dan
menginput ke dalam
E-spt
Mengarsipkan SSP Memeriksa Data hardcopy
PPh 22 kesamaan hardcopy SSP dengan
SSP dengan jumlah jumlah SPT
SPT yang telah yang telah
diinput di aplikasi E- diinput di
spt aplikasi E-spt
sudah sesuai
Mengarsipkan SPT Memindahkan data Data SPT dan
SPT bulan Mei ke hardcopy SSP
dalam flashdisk dan sudah siap

20
dimasukkan ke dilaporkan ke
dalam file dengan Kantor Pajak
hardcopy SSP untuk
pelaporan ke Kantor
Pajak
10 21 Juni Print surat perintah Mencetak surat Surat peintah
2019 pencairan dana perintah pencairan pencairan dana
(SP2D) dana (SP2D) bulan (SP2D) pada
Juni pada website bulan Juni
OMSPAN sudah dicetak
Menginput surat Menginput surat Seluruh data
perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Juni ke dalam (SP2D) selama
Microsoft Excel bulan Juni
sudah terinput
ke dalam
Microsoft Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Juni
Excel lalu diarsipkan sudah sudah
kedalam file surat terarsip ke
perintah pencairan dalam file
dana (SP2D) bulan
Juni
11 24 Juni Menghitung PPh Menghitung PPh 21 Perhitungan

21
2019 21 untuk bukti potong PPh 21 telah
honor pegawai selesai
dilaksanakan
12 25 Juni Merekap nama Menginput nama Nama sudah
2019 pegawai yang pegawai yang diinput sesuai
terdapat dalam terdapat dalam setiap dengan yang
setiap SK SK ke dalam tercantum
Microsoft Excel dalam SK
13 26 Juni Merekap nama Menginput nama Nama sudah
2019 pegawai yang pegawai yang diinput sesuai
terdapat dalam terdapat dalam setiap dengan yang
setiap SK SK ke dalam tercantum
Microsoft Excel dalam SK
Menyiapkan Menyiapkan data Keperluan rapat
keperluan rapat dan ruangan yang telah disiapkan
dalam kantor dibutuhkan untuk sesuai dengan
(RDK) perihal rapat dalam kantor yang
honor (RDK) perihal honor dibutuhkan
14 27 Juni Print surat perintah Mencetak surat Surat perintah
2019 pencairan dana perintah pencairan pencairan dana
(SP2D) dana (SP2D) bulan (SP2D) pada
Juli pada website bulan Juli sudah
OMSPAN dicetak
Menginput surat Menginput surat Seluruh data
perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Juli ke dalam (SP2D) selama
Microsoft Excel bulan Juli sudah
terinput ke
dalam Microsoft

22
Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Juli sudah
Excel lalu diarsipkan sudah terarsip
kedalam file surat ke dalam file
perintah pencairan
dana (SP2D) bulan
Juli
15 28 Juni Merekap data Data bendahara Data bendahara
2019 bendahara pengeluaran diinput pengeluaran
pengeluaran ke dalam Ms. Excel sudah diinput ke
dalam Ms.
Excel
16 1 Juli Mengantar surat ke Mengantar surat Surat ditolak
2019 Bank BNI pengajuan kartu oleh Bank BNI
kredit pemerintah ke
Bank BNI
17 2 Juli Mengantar surat ke Mengantar surat Surat telah
2019 Bank BNI pengajuan kartu diterima oleh
kredit pemerintah ke costumer
Bank BNI service Bank
BNI
Menginput surat Menginput surat Seluruh data
perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Juni ke dalam (SP2D) selama

23
Microsoft Excel bulan Juni
sudah terinput
ke dalam
Microsoft Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Juni
Excel lalu diarsipkan sudah sudah
kedalam file surat terarsip ke
perintah pencairan dalam file
dana (SP2D) bulan
Juni
18 3 Juli Mencetak surat Mencetak surat Surat perjalanan
2019 perjalanan dinas untuk setiap pegawai dinas telah
yang akan hadir dicetak
dalam rekonsiliasi
nasional
Mengarsipkan surat Mengarsipkan surat Surat perjalanan
perjalanan dinas dinas telah
kedalam file diarsipkan ke
dalam file
19 4 Juli Mencetak kwitansi Mencetak kwitansi Kwitansi
2019 pembelian tiket pembelian tiket
pesawat untuk setiap pesawat untuk
pegawai perwakilan setiap pegawai
kantor wilayah telah dicetak
imigrasi

24
Menginput surat Menginput surat Seluruh data
perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Juni ke dalam (SP2D) selama
Microsoft Excel bulan Juni
sudah terinput
ke dalam
Microsoft Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Juni
Excel lalu diarsipkan sudah terarsip
kedalam file surat ke dalam file
perintah pencairan
dana (SP2D) bulan
Juni
20 5 Juli Mengambil buku Mengambil buku cek Buku cek sudah
2019 cek ke Bank BNI diambil
Print surat perintah Mencetak surat Surat peintah
pencairan dana perintah pencairan pencairan dana
(SP2D) dana (SP2D) bulan (SP2D) pada
Juli pada website bulan Juli sudah
OMSPAN dicetak
Menginput surat Menginput surat Seluruh data
perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Juli ke dalam (SP2D) selama

25
Microsoft Excel bulan Juli sudah
terinput ke
dalam Microsoft
Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Juli sudah
Excel lalu diarsipkan sudah terarsip
kedalam file surat ke dalam file
perintah pencairan
dana (SP2D) bulan
Juli
21 8 Juli Mencari harga tiket Mencari harga tiket Harga tiket
2019 pesawat pesawat pada pesawat untuk
website Garuda setiap pegawai
Indonesia dan perwakilan
diinput kedalam kantor wilayah
Microsoft Excel Imigrasi telah
terpenuhi
22 9 Juli Mengarsipkan surat Mengarsipkan bukti Surat-surat
2019 pembelian tiket tersebut telah
pesawat, kwitansi diarsipkan
pembelian tiket kedalam file
pesawat ke dalam
file
23 10 Juli Mengantar honor Mengantar honor Honor telah
2019 rapat dalam kantor rapat dalam kantor diberikan

26
(RDK) (RDK) ke setiap kepada setiap
divisi di Direktorat pegawai
Jenderal Imigrasi
24 11 Juli Print surat perintah Mencetak surat Surat peintah
2019 pencairan dana perintah pencairan pencairan dana
(SP2D) dana (SP2D) bulan (SP2D) pada
Juli pada website bulan Juli sudah
OMSPAN dicetak
Menginput surat Menginput surat Seluruh data
perintah pencairan perintah pencairan surat perintah
dana (SP2D) dana (SP2D) selama pencairan dana
bulan Juli ke dalam (SP2D) selama
Microsoft Excel bulan Juli sudah
terinput ke
dalam Microsoft
Excel
Mengarsipkan surat Menomori hardcopy Seluruh
perintah pencairan surat perintah hardcopy surat
dana (SP2D) pencairan dana perintah
(SP2D) sesuai pencairan dana
dengan nomor yang (SP2D) selama
terinput di Microsoft bulan Juli sudah
Excel lalu diarsipkan sudah terarsip
kedalam file surat ke dalam file
perintah pencairan
dana (SP2D) bulan
Juli
25 12 Juli Mengantar honor Mengantar honor Honor telah
2019 rapat dalam kantor rapat dalam kantor diberikan
(RDK) (RDK) ke setiap kepada setiap

27
divisi di Direktorat pegawai
Jenderal Imigrasi
Foto copy kartu Memfotocopy kartu Setiap kartu
kredit kredit setiap pegawai kredit telah di
fotocopy
Mengarsipkan data Kartu kredit yang Data telah
telah di fotocopy diarsipkan
diarsipkan kedalam kedalam file
file setiap pegawai
Menginput data Menginput nama Data telah
pegawai yang diinput kedalam
mendapatkan kartu Microsoft Excel
kredit kedalam
Microsoft Excel
26 15 Juli Mengarsipkan Mengarsipkan Dokumen sudah
2019 dokumen kwitansi UP, diarsipkan
subbidang Kwitansi
Pendapatan Negara pembayaran, nota
Bukan Pajak dinas, dan notulensi
(PNBP) rapat kedalam file
27 16 Juli Cetak e-billing Mencetak e-billing E-billing pajak
2019 melalui DJP Online masa bulan Juli
untuk pajak masa sudah dicetak
bulan Juli
28 17 Juli Mengarsipkan Mengarsipkan Dokumen sudah
2019 dokumen kwitansi UP, diarsipkan
subbidang Kwitansi
Pendapatan Negara pembayaran, nota
Bukan Pajak dinas, dan notulensi
(PNBP) rapat kedalam file

28
29 18 Juli Merekap data Data bendahara Data bendahara
2019 bendahara pengeluaran diinput pengeluaran
pengeluaran ke dalam Ms. Excel sudah diinput ke
dalam Ms.
Excel
30 19 Juli Mendistribusikan Mendistribusikan Absensi rapat
2019 absensi rapat absensi rapat ke sudah
setiap pegawai di didistribusikan
bidang keuangan

Selama kegiatan magang penulis ditempatkan di subbidang


perbendaharaan bagian perpajakan yang bertugas untuk melakukan pemotongan
dan pemungutan terhadap transaksi barang oleh pihak yang bekerjasama dengan
imigrasi. Selain itu, penulis juga membantu menyusun dokumen yang berkaitan
dengan perbendaharaan pengeluaran dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
untuk disimpan dalam satu folder sebagai bukti pemakaian realisasi anggaran
pada setiap kegiatan yang dilakukan.

Uraian mengenai aktivitas utama yang dilakukan penulis selama kerja


praktik (magang) di Direktorat Jenderal Imigrasi subbidang perbendaharaan
bagian perpajakan adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Lingkungan Kerja

Pada hari pertama melakukan magang, penulis dikenalkan dengan penjelasan


peraturan yang dimiliki Direktorat Jenderal Imigrasi. Kemudian, penulis
dikenalkan dengan Bagian Keuangan yang selanjutnya mejadi tempat penulis
memperdalam pengetahuan. Penulis dijelaskan alur birokrasi pada Bagian
Keuangan terutama bagian perpajakan dan tugas selama kegiatan praktik
magang.

29
2. Menginput Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Kegiatan ini dilakukan terhadap setiap transaksi yang dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Imigrasi baik itu transaksi atas jasa maupun barang.
Penginputan dilakukan setiap kali surat perintah pencairan dana diterbitkan dan
dilakukan secara manual dengan menggunakan bantuan Ms. Excel. Terbitnya
surat perintah pencairan dana diartikan bahwa surat perintah pembayaran telah
dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Untuk
melihat surat perintah pencairan dana yang sudah terbit, dapat diakses melalui
website OMSPAN. Untuk mempermudah dalam proses penginputan, surat
perintah pencairan dana di print berdasarkan surat perintah membayar yang
sudah dilaporkan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Format yang digunakan dalam melakukan penginputan sesuai dengan yang
diperintahkan bagian keuangan.
3. Pengarsipan Dokumen
Kegiatan ini dilakukan terhadap surat perintah pencairan dana (SP2D),
dokumen tersebut disusun berdasarkan angka yang sudah terinput dalam Ms.
Excel dari yang terkecil sampai yang terbesar. Selain itu, dokumen dipisahkan
kesetiap file berdasarkan bulan dan tahun. Dokumen diberikan tanda sign here
dibagian paling bawah untuk transaksi PPh Pasal 21, bagian tengah untuk PPh
pasal 23 dan bagian atas untuk PPh pasal 22.

4. Membuat Surat Pelaporan (SPT) PPh Pasal 22

Setelah bagian pajak melakukan pembayaran melalui Bank BRI dan


mendapatkan nomor NTPN selanjutnya melakukan pelaporan. Pembuatan SPT
dilakukan setiap kali pembayaran dilakukan. Pelaporan dibuat menggunakan
bantuan aplikasi E-spt PPh Pasal 22 dengan menginput nomor NTPN. Setelah
semua transaksi atas barang pada bulan tersebut diinput, penulis mencetak
surat pemberitahuan untuk dicocokan dengan bukti penerimaan negara yang
ada pada bulan tersebut. Ketika sudah sama antara data yang terdapat dalam
aplikasi E-spt dengan hardcopy, selanjutnya data dipindahkan ke dalam

30
flashdisk dan disatukan dalam file beserta hardcopy untuk dilaporkan ke kantor
pajak.

3.2 Relevansi Praktik dan Teori


Selama kegiatan magang berlangsung, penulis ditempatkandi subbidang
perbendaharaan bagian perpajakan. Dalam praktik kegiatan yang berlangsung di
Direktorat Jenderal Imigrasi, telah sesuai dengan teori yang penulis pelajari pada
saat proses perkuliahan serta teori yang dipaparkan sebelumnya, diantaranya:

1. Sesuai dengan UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008, Pajak


Penghasilan Pasal 22 adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang
dilakukan satu pihak terhadap wajib pajak dan berkaitan dengan kegiatan
perdagangan barang. Bendahara pemerintah menjadi salah satu pemotong dan
pemungut termasuk bendahara pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Instansi atau lembaga pemerintah, dan lembaga-lembaga negara lainnya,
berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang, termasuk juga dalam
pengertian bendahara adalah pemegang kas dan pejabat lain yang menjalankan
fungsi yang sama.
Dalam praktiknya ketika melakukan transaksi pembelian barang pada
Direktorat Jenderal Imigrasi, bagian keuangan selalu memotong PPh pasal 22.
2. Surat pemberitahuan (SPT) masa adalah sarana yang digunakan oleh wajib
pajak untuk melaporkan kegiatan perpajakannya atas transaksi penjualan
maupun pembelian barang dalam satu masa pajak tertentu.
Dalam praktiknya, pemotongan PPh pasal 22 disetorkan seluruhnya dan
penyampaian surat pemberitahuan (SPT) telah sesuai dengan prosedur dari
Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu penyampaian surat pemberitahuan sesuai
dengan bukti penerimaan pajak.
3.3 Permasalahan

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Direktorat Jenderal Imigrasi


memiliki proses atau alur kerja yang harus dijalankan oleh pegawainya agar hasil
yang diharapkan sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen dalam ke
efektivan pemakaian anggaran. Proses atau alur yang diterapkan dapat memiliki

31
kelebihan maupun kekurangan dalam penerapannya. Dengan banyaknya transaksi
setiap hari yang dilakukan lembaga, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya
suatu kesalahan yang tidak diinginkan pihak manajemen. Untuk itu mengetahui
proses atau alur yang berlaku dalam melakukan pencatatan atas data pemasukan
akan digambarkan dalam flowchart berikut ini:

Bagan 3.1 Flow Chart Penyampaian SPT

Flow Proses Rekaman/Dokumen

Mulai

SPM
Penerbitan SPM

Cetak SSP dan e-billing SSP dan e-billing

SSP dan e-billing Bukti penerimaan


dibawa ke Bank BRI negara

Membuat SPT pada SPT


aplikasi e-spt

SPT dilaporkan ke Kantor


Pajak

Keterangan:

1. Proses penyampaian SPT diawali dengan adanya pembuatan SPM atas


transaksi yang telah dilakukan oleh setiap bagian di Direktorat Jenderal
Imigrasi, SPM tersebut dibuat oleh BPP.
2. Selanjutnya staff PPK mencetak SSP dan e-billing untuk melakukan
penyetoran pajak ke Bank BRI

32
3. Staff bagian pajak membawa SSP dan e-billing ke Bank BRI untuk melakukan
pembayaran pajak terhutang dan Bank BRI menerbitkan bukti penerimaan
negara sebagai bukti penyetoran pajak
4. Setelah melakukan pembayaran, Bank BRI menerbitkan bukti penerimaan
negara yang akan digunakan untuk pelaporan pajak melalui aplikasi e-spt yang
telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
5. Staff bagian pajak akan memeriksa SPT yang terdaftar dalam aplikasi e-spt
dengan bukti penerimaan negara yang tersedia. Jika sudah sesuai maka SPT
masa dipindahkan kedalam flashdisk dan disatukan dalam file dengan bukti
penerimaan negara untuk selanjutnya dilaporkan ke Kantor Pajak.

Penerapan suatu sistem dalam operasional lembaga selalu diikuti dengan


kelebihan maupun kelemahan. Untuk memperbaiki kinerja lembaga tersebut,
kelemahan yang terdeteksi sebaiknya segera diperbaiki agar kedepannya dapat
berjalan lebih baik lagi. Direktorat Jenderal Imigrasi masih harus memperbaiki
beberapa kelemahan yang sebaiknya segera diperbaiki sehingga dapat
memaksimalkan kegiatan operasional. Kelemahan yang ditemukan oleh penulis
saat menjalankan praktik magang adalah:

1. Aplikasi E-spt PPh pasal 22 yang belum optimal

Penerapan aplikasi E-spt PPh pasal 22 diharapkan dapat mempermudah proses


pelaporan pajak yang tidak lagi dilakukan secara manual menggunakan kertas.
Namun faktanya, dalam penggunaan E-spt PPh pasal 22 masih memiliki
banyak kendala. Aplikasi tersebut tidak dapat menghapus ataupun mengedit
data jika ada data yang salah input.

2. Sumber daya manusia yang kurang memahami aplikasi

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap pegawai tentunya berbeda-beda. Adanya


penerapan aplikasi tidak selalu memudahkan beberapa pegawai dalam proses
penggunaannya. Hal tersebut tentunya dapat menghambat proses operasional.

33
Dibalik kelemahan tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai lembaga
pemerintahanjuga memiliki kelebihan, yaitu lembaga memiliki pegawai yang
kompeten sehingga dapat membantu para pegawai yang kurang memahami
penerapan aplikasi. Demikian kelemahan dan kelebihan yang penulis temukan
selama .melakukan praktik magang di Direktorat Jenderal Imigrasi.

34
BAB IV

REKOMENDASI

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan, penulis mengajukan


rekomendasi yang diharapkan dapat berguna serta dapat dipertimbangkan oleh
bagian keuangan terutama bagian perpajakan sehingga dapat memberikan
peningkatan kinerja dan meminimalisir kelemahan dalam sistem yang diterapkan
untuk kegiatan operasional. Rekomendasi penulis yaitu:

1. Direktorat Jenderal Imigrasi melakukan training sebelum penerapan aplikasi


baru atau sistem baru yang akan digunakan guna mengembangkangkan
kemampuan setiap individu sehingga karyawan perusahaan memiliki etos kerja
yang baik.
2. Bagian Perpajakan Direktorat Jenderal Imigrasi mencari cara untuk mengubah
kesalahan data dalam aplikasi E-spt PPh pasal 22 yang efektif dan efisien
sehingga setiap pegawai dalam bagian perpajakan dapat memahami cara
mengoperasikan aplikasi E-spt PPh pasal 22.

35
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, N., & Purwana, D. (2017). Perpajakan : Teori dan Praktik. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.

www.pajak.go.id

www.imigrasi.go.id

36
LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengajuan Magang

37
Lampiran 2 Surat Balasan Magang

Lampiran 3 Kegiatan Harian

38
39
Lampuran 4 Penilaian Pembimbing Lapangan

40
41

Anda mungkin juga menyukai