PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN
KAS (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Tujuan
9 PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI
TERHADAP DIVIDEN KAS (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Wiwin Leony Bidari, Putu Kepramareni, Ni Luh Gde Novitasari
(Universitas Mahasaraswati Denpasar)........................................................................ 75
Zaky Machmuddah1
Melati Oktafiyani2
(Universitas Dian Nuswantoro)
Kartika Hendra Titisari3
(Universitas Islam Batik)
3
email: kartikatitisari@yahoo.com
Abstract
Corporate Social Responsibility Practice, intellectual capital and corporate financial performance
are the main issues of the research. The aims of the current research are to prove the effect of Cor-
porate Social Responsibility Practice on Corporate Financial Performance with IC as a mediating
variable. All companies listed in Indonesian Stock Exchange, from 2012-2014 are the population
of the research. The total of research samples are 21 companies with 63 annual reports conduc-
ted by using purposive sampling method. Data analysis used is warpPLS version 4.0 with direct
effect models and indirect effect models. The research findings indicated that Corporate Social
Responsibility Practice positively and significantly affected to Intellectual Capital, Corporate Soci-
al Responsibility Practice positively and significantly affected to Corporate Financial Performance,
Intellectual Capital positively and significantly affected to Corporate Financial Performance and
Intellectual Capital mediated the effect of Corporate Social Responsibility Practice to Corporate Fi-
nancial Performance. The practical implication of the research is to give suggestions to all compa-
nies about the role of Corporate Social Responsibility Practice and intellectual capital to increase
Corporate Financial Performance. It can be used to companies to increase the Corporate Financial
Performance.
Catatan: *, **, and *** menunjukkan tingkat signifikansi (one-tailed) at the 0,10; 0,05;
and 0,01.
IC
(F)1i
R2=0.19
β=0.44 β=0.36
(P</01) (P</01)
Ketut Budiartha1
I Gusti Ayu Nyoman Budiasih2
Ida Bagus Darsana3
1,2,3
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)
1
email: budiartha_iketut@yahoo.co.id
Abstract
The type of stress that affects negative or dysfunctional (distress) on performance is called bur-
nout. Role stressors as the cause of stress due to the role of role conflict, role ambiguity, and
role overloads are factors that can affect burnout. This study aims to provide empirical evidence
and discuss about the influence of role conflict, role ambiguity, and role overloads on burno-
ut experienced by tax consultants. Role theory is used as the main theory that learned about
the behavior in accordance with the position performed in the work environment and society.
Population in this research is all tax consultants who work at Tax Consultant Office in Bali Pro-
vince which have license of practice according to IKPI Directory year 2015. The research sample
is determined by choosing purposive sampling method. The measurement instrument used in
this research is questionnaire. Multiple linear regression analysis is a data analysis technique
used in this study. The results showed tax consultants who experienced a burnout due to tax
consultants experience role conflict, role ambiguity, and role overload in running the profession.
Keywords: burnout, role conflict, role ambiguity, role overload, tax consultant
Tabel 1
Hasil Statistik Deskriptif
Variabel N Min. Max. Mean Standar deviation
Role Conflict (X1) 190 7 29 13,38 6,06
Role Ambiguity (X2) 190 6 23 10,33 5,49
Role Overload (X3) 190 3 12 5,34 2,76
Burnout (Y) 190 22 87 41,44 18,38
Sumber: Data primer, 2017
Hasil statistik deskriptif pada Tabel 1 me- 3, nilai maksimum 12 serta nilai rata-rata
nunjukkan kecenderungan variabel role con- sebesar 5,34. Memiliki arti bahwa rata-rata
flict memiliki nilai minimum sebesar 7, nilai responden cenderung mengalami role overlo-
maksimum 29 serta nilai rata-rata sebesar ad yang rendah. Nilai standar deviation tidak
13,38. Memiliki arti bahwa rata-rata respon- mendekati atau melebihi nilai mean, dapat di-
den cenderung mengalami role conflict yang interpretasikan bahwa responden dalam pe-
rendah. Variabel role ambiguity memiliki nilai nelitian ini memiliki persepsi yang cenderung
minimum sebesar 6, nilai maksimum 23 ser- sama terhadap variabel role conflict, role ambi-
ta nilai rata-rata sebesar 10,33. Memiliki arti guity, dan role overload dan burnout.
bahwa rata-rata responden cenderung meng- Semua butir pernyataan dalam penelitian
alami role ambiguity yang rendah. Variabel ini dinyatakan valid untuk digunakan. Instru-
role overload memiliki nilai minimum sebesar men penelitian yang valid berarti instrumen
Tabel 2
Hasil Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Hasil Uji
Variabel coefficients coefficients P - Value
Hipotesis
B Std. Error Beta
Constant 2,513 1,116 0,026
Berpengaruh
Role Conflict (X1) 0,684 0,124 0,225 0,000
Signifikan
Berpengaruh
Role Ambiguity (X2) 1,106 0,142 0,330 0,000
Signifikan
Berpengaruh
Role Overload (X3) 1,057 0,273 0,159 0,000
Signifikan
R-square 0, 896
Adjusted R-square 0, 894
F-hitung 384,883
Signifikansi 0,000
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Persamaan regresi berganda yang dapat arti bahwa role conflict berpengaruh positif
dijabarkan dari Tabel 2 sebagai berikut: pada burnout, atau semakin tinggi role confli-
Y = 2,513 + 0,684X1 + 1,106X2+ 1,057X3 ct yang dialami konsultan pajak maka sema-
Nilai konstanta positif (2,513), memiliki kin tinggi kecenderungan terjadinya burnout,
arti bahwa jika nilai variabel bebas sama de- maka hipotesis pertama (H1) diterima.
ngan nol, maka konsultan pajak di Provinsi Role Conflict merupakan konflik atau ke-
Bali sudah mengalami burnout. Nilai signifi- bingungan yang terjadi karena munculnya
kasi F sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, dua perintah atau lebih yang datang secara
yang berarti model yang digunakan dalam berturut turut tetapi tidak konsisten. Hal ini
penelitian ini telah layak (fit). Besarnya Ad- akan membuat seseorang akan bekerja lebih
justed R2 adalah sebesar 0,894. Nilai tesebut extra dari biasanya untuk memenuhi kebu-
menunjukkan bahwa 89,4% dari burnout tuhan tersebut. Konflik peran juga terjadi ke-
yang dialami konsultan pajak di Bali dijelas- tika dilaksanakan satu peran tertentu mem-
kan oleh variabel role conflict, role ambiguity, buatnya kesulitan memenuhi harapan peran
dan role overload. Sedangkan sisanya tidak yang satunya karena cara untuk memenuhi
dijelaskan dalam model penelitian ini. setiap peran tersebut saling bertentangan
Hipotesis pertama (H1) menyatakan bah- (Koustelios et al., 2004)
wa Role conflict berpengaruh positif pada bur- Konsultan pajak mengalami situasi Bo-
nout konsultan pajak. Hasil uji statistik pada undary Spanning Activites (BSA) yang sangat
Tabel 2 menunjukkan nilai koefisien regresi berpotensi mengalami tekanan peran. Sese-
sebesar 0,684 dan P-Value 0,000. Memiliki orang yang berada dalam situasi boundary
Abstract
The problem presented in this research is how the influence that occurs between CSR, GCG,
Inflation on profitability at companies that berkatagori high profile in Indonesia. The expected
goal is to know CSR, GCG, Inflation on profitability measured using ROA, ROE, EPS and NPM
ratio in high profile companies in Indonesia. This study has a population of 179 companies
with high profile category in 2013-2015. Sampling using purposive sampling method. Testing
of research hypothesis using multiple linear method. The results showed that Corporate Social
Responsibility Disclosure does not affect profitability measured using ROA, ROE and NPM, whi-
le the disclosure of Corporate Social Responsibility affects the profitability measured using EPS.
GCG measured by board size has an effect on profitability measured using ROA, ROE, EPS, and
NPM. Inflation did not affect profitability. Disclo sure of CSR, GCG, and Inflation together affects
profitability measured using ROA, ROE, EPS, and NPM.
20 PENGARUH CSR, GCG, INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DI
INDONESIA
peningkatan inflasi akan mengakibatkan pe- dan Sukirno (2013). Sulistiyanti (2014),
nurunan ROA. Return on Equity (rentabilitas modal sen-
Berdasarkan hal tersebut diatas, perma- diri) adalah kemampuan dari modal sen-
salahan yang diajukan dalam penelitian ini diri untuk menghasilkan keuntungan
adalah bagaimana pengungkapan Corporate bagi para pemegang saham. Jadi, setiap
Social Responsibility, Good Corporate Gover- rupiah modal sendiri menghasilkan ke-
nance dan Inflasi serta pengaruhnya ter- untungan netto yang tersedia bagi pe-
hadap profitabilitas pada perusahaan high megang saham. Return On Equity (ROE)
profile yang listing di Bursa Efek Indonesia yang tinggi mencerminkan kemampuan
tahun 2013-2015. perusahaan dalam menghasilkan keun-
tungan yang tinggi bagi pemegang sa-
II. KAJIAN PUSTAKA DAN ham.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 3) Earning Per Share (EPS)
1. Profitabilitas EPS menggambarkan jumlah rupiah
a. Pengertian Profitabilitas yang diperoleh untuk setiap lembar sa-
Menurut Munawir (2014) rentabilitas ham biasa. Para calon pemegang saham
atau profitability adalah menunjukkan tertarik dengan EPS yang besar, karena
kemampuan perusahaan untuk meng- hal ini merupakan salah satu indicator
hasilkan laba selama periode tertentu. keberhasilan suatu perusahaan (Putri
b. RasioProfitabilitas dkk., 2014).
Menurut Faser (dalam Sugiono dan 4) Net Profit Margin (NPM)
Untung) dalam Putri dan Christiawan NPM menunjukkan rasio antara laba
(2014) rasio profitabilitas (efisiensi dan bersih setelah pajak atau nett income ter-
kinerja keseluruhan) yaitu rasio untuk hadap total penjualan (Ang, 1997) dalam
mengukur kinerja perusahaan secara Candrayanthi dan Saputra (2013). Dar-
keseluruhan dan efisiensi dalam penge- sono dan Ashari (2005:56) dalam Almar.,
lolaan aktiva, kewajiban dan kekayaan dkk (2012), mendefinisikan NPM sebagai
yang terdiri dari Gross Profit Margin, Ope- berikut:
rating Profit Margin, Net Profit Margin, “NPM adalah laba bersih dibagi penju-
Cash Flow Margin, ROA, ROE dan Cash alan bersih. Rasio ini menggambarkan
Return On Asset (2008, p. 61). besarnya laba bersih yang diperoleh oleh
1) Return on Asset (ROA) perusahaan pada setiap penjualan yang
Nur dan Priantinah (2012) menjelaskan dilakukan. Rasio ini tidak menggambar-
bahwa Return on asset (ROA) merupa- kan besarnya persentase keuntungan
kan ukuran efektifitas perusahaan di da- bersih yang diperoleh perusahaan un-
lam menghasilkan keuntungan dengan tuk setiap penjualannya karena adanya
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. unsur pendapatan dan biaya non-opera-
Sedangkan menurut Sudana (2011:22) sional”.
dalam Winda dkk.,(2016), Return On
Asset menunjukkan kemampuan peru- 2. Corporate Social Responsibility
sahaan dengan menggunakan seluruh a. Pengertian Corporate Social Responsibi-
aktiva yang dimiliki untuk menghasil- lity
kan laba setelah pajak. Rasio ini penting Corporate Social Responsibility (CSR) me-
bagi pihak manajemen untuk mengeva- nurut Wikipedia CSR dapat dikatakan
luasi efektivitas dan efisiensi manajemen sebagai kontribusi perusahaan ter-
perusahaan dalam mengelola seluruh hadap tujuan pembangunan berkelan-
aktiva perusahaan. Semakin besar Re- jutan dengan cara manajemen dampak
turn On Asset, berarti semakin efisien (minimisasi dampak negative dan maksi-
penggunaan aktiva perusahaan artinya misasi dampak positif) terhadap seluruh
dengan jumlah aktiva yang sama bisa pemangku kepentingannya.
dihasilkan laba yang lebih besar, dan se- b. Pengungkapan Corporate Social Res-
baliknya. ponsibility
2) Return on Equity (ROE) Sulistiyanti (2014) menjelaskan peng-
Return on Equity (ROE) yaitu tingkat ungkapan tanggung jawab sosial peru-
pengembalian ekuitas dari aktifitas in- sahaan yang sering disebut juga sebagai
vestasi dan penjualan yang dilakukan Corporate Social Responsibility Disclosure
(Rangkuti, 2005:154) dalam Priyanka (CSRD) merupakan proses komunikasi
22 PENGARUH CSR, GCG, INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DI
INDONESIA
berikan dampak yang baik pula bagi perusa- itu 179 perusahaan. Kriteria untuk menen-
haan sehingga secara tidak langsung dapat tukan perusahaan berkategori high-profile
meningkatkan kinerja keuangan dan dapat dan low profile menggunakan pengelompok-
menaikkan citra suatu perusahaan dimata an Roberts (1992) dan Hackston dan Milne
para investor dan pihak-pihak yang memin- (1996) dalam Priyanka dan Sukirno (2013).
jamkan uang pada perusahaan tersebut ka- Perusahaan yang termasuk dalam industry
rena faktor kepercayaan sehingga perusaha- migas, kehutanan, pertanian, pertambang-
an tersebut dapat lebih mudah mendapatkan an, perikanan, kimia, otomotif, tembakau
pinjaman jika perusahaan tersebut mem- dan rokok, makanan dan minuman, kertas,
butuhkan uang untuk menjalankan proses farmasi, media, komunikasi, transportasi
operasionalnya, mengurangi resiko untuk dan pariwisata sebagai industry yang high-
para pemegang saham dan mampu mening- profile (Subiantoro dan Mildawati, 2015).
katkan kemampuan bersaing dipasar global Sampel dalam penelitian ini menggunakan
(Rosdwianti dkk., 2016). Dari uraian terse- metode Purpossive Sampling dengan kriteria
but didapat hipotesis sebagai berikut : sebagai berikut:
H2: Good Corporate Governance berpengaruh a. Perusahaan berkategori high profile ta-
terhadap profitabilitas yang diukur menggu- hun 2013-2015.
nakan ROA, ROE, EPS, NPM b. Mempunyai laba positif dari tahun 2013-
Tinggi rendahnya inflasi perusahaan menen- 2015.
tukan pertumbuhan sector produksi pada c. Konsisten mencantumkan laporan per-
tingkat aset makro ekonomi (Kalengkongan, tanggungjawaban sosial dalam annual
2013). Uche dkk., (2006) dan Ali dkk., (2011) report dari tahun 2013-2015.
mengemukakan bahwa inflasi berpengaruh d. Perusahaan menyajikan laporan tahun-
negatif dan signifikan terhadap ROA, bah- an dan keuangan dalam mata uang ru-
wa inflasi yang tinggi akan berdampak pada piah.
kinerja bank dan menjadi salah satu sebab Berdasarkan kriteria yang telah dibuat
utama kesulitan dalam institusi keuangan, dan yang memenuhi kriteria, maka diperoleh
inflasi yang tinggi mengakibatkan ketidak- sampel berjumlah 10 perusahaan.
stabilan ekonomi makro, meningkatkan risi-
ko bank, dan menurunkan profit bank. Hal 2. Pengukuran dan Definisi Operasional
ini berarti setiap peningkatan inflasi akan Variabel
mengakibatkan penurunan pada ROA (Dewi, a. Variabel Independen
2016). Inflasi berpengaruh positif dan signi- 1) Pengungkapan CSR yang diukur
fikan terhadap ROE (Adestian, 2015) artinya menggunakan CSRDI (Corpora-
Bank syariah harus mengukur tingkat inflasi te Social Responsibility Disclosure
agar para debitur mau meminjam dana dari Index) berdasarkan indicator GRI
bank dan dapat meningkatkan profitabilitas (Global Reporting Initiatives) G4 de-
bank syariah sehingga laba bank syariah se- ngan rumus (Wulolo dan Rahma-
makin besar dan mendapatkan keuntungan. wati (2017) :
Dari uraian tersebut didapat hipotesis seba-
gai berikut :
∑ Xij
CSRDIj = x 100%
H3: Inflasi berpengaruh terhadap profitabi- Nj
litas yang diukur menggunakan ROA, ROE,
EPS, NPM Keterangan :
CSRDIj = CorporateSocial Responsibility
III. METODE PENELITIAN Disclosure Indexperusahaan
1. Metode Penelitian dan Pengumpulan Σxij = Jumlah pengungkapanCSR per-
Data usahaan
Metode Deskriptif (mendeskripsikan), Nij = Jumlah item untuk perusahaan
yaitu metode yang digunakan untuk men- yaitu 149 indikator
cari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu
fenomena. Metode ini dimulai dengan me- 2) Good Corporate Governance yang
ngumpulkan data, menganalisis data dan diukur menggunakan ukuran de-
menginterprestasikannya. wan komisaris.
Populasi yang menjadi objek penelitian Indikator GCG sesuai dengan yang
ini adalah perusahaan berkategori high profi- dipergunakan oleh Ferial dkk
le yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ya- (2016) sebagai berikut:
24 PENGARUH CSR, GCG, INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DI
INDONESIA
Uji normalitas dalam penelitian ini nov Test. Hasilnya dijelaskan pada ta-
menggunakan uji Kolmogorov-Smir- bel di bawah ini:
Berdasarkan tabel terlihat jelas bah- semua variabel bebas dan nilai tole-
wa variabel ROA,ROE,EPS dan NPM rance mendekati 1. Kesimpulan dari
berdistribusi normal karena tingkat tabel adalah variabel CSR (x1), GCG
signifikansi > 0,05 (x2), dan inflasi (x3) terhadap profi-
b. Uji Multikolinieritas tabilitas (y) tidak terjadi multikolini-
Berdasarkan uji multikolinieritas ha- eritas antar variabel bebas. Hasilnya
silnya nilai VIF mendekati 1 untuk dijelaskan pada tabel di bawah ini:
d. Uji Heteroskedastisitas
1) Return On Asset (ROA) 2) Return On Equity
26 PENGARUH CSR, GCG, INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DI
INDONESIA
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan EPS, dan NPM).
bahwa CSR mempunyai pengaruh Berdasarkan tabel 6 terlihat bah-
yang signifikan terhadap EPS, dan wa GCG yang diukur menggunakan
pengungkapan CSR tidak berpenga- ukuran dewan komisaris mempunyai
ruh terhadap ROA,ROE dan NPM. pengaruh yang signifikan terhadap
b. Good Corporate Governance berpenga- ROA, ROE, dan NPM sedangkan tidak
ruh terhadap profitabilitas (ROA, ROE, berpengaruh terhadap EPS.
Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa In- oleh variabel lain yang tidak dimasukkan da-
flasi tidak mempunyai pengaruh yang signifi- lam model ini. Nilai Adjusted R Square ROE
kan terhadap ROA, ROE, EPS dan NPM. sebesar 25,9%, artinya variable ROE dapat
dijelaskan oleh variable pengungkapan CSR,
4. Koefisien Determinasi GCG dan Inflasi sebesar 25,9%, sedangkan
R Square (R2) atau kuadrat R menunjuk- sisanya sebesar 74,1% dipengaruhi oleh va-
kan koefisien determinasi. Angka ini akan di- riabel lain yang tidak dimasukkan dalam mo-
ubah ke bentuk persen, yang artinya persen- del ini. Nilai Adjusted R Square EPS sebesar
tase sumbangan pengaruh variabel indepen- 20,4%, artinya variabel EPS dapat dijelaskan
den terhadap variabel dependen. Hasilnya oleh variable pengungkapan CSR, GCG dan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Inflasi sebesar 20,4%, sedangkan sisanya se-
besar 79,6% dipengaruhi oleh variabel lain
Tabel 8 Hasil Koefisien Determinasi yang tidak dimasukkan dalam model ini. Ni-
Adjusted R lai Adjusted R Square NPM sebesar 36,3%,
Keterangan % Sign artinya variable NPM dapat dijelaskan oleh
Square
ROA 0,409 40,9 0,01 variabel pengungkapan CSR, GCG dan In-
flasi sebesar 36,3%, sedangkan sisanya se-
ROE 0,259 25,9 0,013
besar 63,7% dipengaruhi oleh variable lain
EPS 0,204 20,4 0,030 yang tidak dimasukkan dalam model ini.
NPM 0,363 36,3 0,002
5. Pembahasan
Tabel 8 pada bagian Adjusted R Square a. Hipotesis Pertama, hasil penelitian ini
dapat dilihat nilai ROA sebesar 0,409 atau menunjukkan bahwa pengungkapan CSR
40,9%, hal ini berarti bahwa variable ROA tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
dapat dijelaskan oleh variabel pengungkap- yang diukur menggunakan ROA, sehingga
an CSR, GCG dan Inflasi sebesar 40,9%, se- dapat diambil kesimpulan bahwa hipote-
dangkan sisanya sebesar 59,1% dipengaruhi sis H1 ditolak. Hasil penelitian ini berbeda
28 PENGARUH CSR, GCG, INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DI
INDONESIA
kategori high profile, agar hasil penelitian Sektor Kimia yang Terdaftar di BEI peri-
selanjutnya menjadi lebih tepat dan akurat. ode 2009-2013. Proceeding KRA II.
b. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya meng- Kalengkongan, 2013. Tingkat Suku Bunga
gunakan variabel lainnya yang dapat mem- Dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap Re-
pengaruhi pengungkapan CSR dan GCG. turn On Asset (Roa) Pada Industri Per-
bankan Yang Go Public Di Bursa Efek In-
DAFTAR PUSTAKA donesia. Jurnal EMBA 737. Vol 1 No. 4.
Almar, Multafia, Rima Rachmawati dan As- Lindayani, Dewi. 2016. Dampak Struktur
fia Murni. 2012. Pengaruh Pengungkap- Modal Dan Inflasi Terhadap Profitabilitas
an Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Return Saham Perusahaan Keuang-
terhadap Profitabilitas Perusahaan. Se- an Sektor Perbankan. E-Jurnal Manaje-
minar Nasional Akuntansi dan Bisnis men UNUD. Vol 5 No. 8.
(SNAB) 2012. Bandung: Universitas Wid- Munawir, S. 2014. Analisa Laporan Keuang-
yatama. an. Yogyakarta:Liberty.
Ali, et.al, Khizer. 2011. Bank-Specific and Nur, Marzully dan Denies Priantinah. 2012.
Macroeconomic Indicators of Profitability Analisis Faktor-Faktor Yang Mempenga-
Empirical Evidence from the Commercial ruhi Pengungkapan Corporate Social
Banks of Pakistan. International Journal Responsibility di Indonesia (Studi Em-
of Business and Social Science,(Online). piris pada Perusahaan Berkategori High
Vol 2 No. 6. Profile yang listing di Bursa Efek Indone-
Candrayanthi,A.A.Alit dan I D.G. Dharma sia). Jurnal Nominal. Vol 1 No. 1.
Saputra. 2013. Pengaruh Pengungkap- Novrizal, Muhammad Fajrul dan Meutia Fitri.
an CSR Terhadap Kinerja Perusahaan 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertam- Pengungkapan Corporate Social Respon-
bangan Di Bursa Efek Indonesia). E-Jur- bility pada Perusahaan yang Terdaftar di
nal Akuntansi Universitas Udayana. Vol Jakarta Islamic Index tahun 2012- 2015
4 No. 1. dengan Menggunakan Islamic Social
Citraningrum, Dwi Ayu, Siti Ragil Handayani Reporting Index sebagai Tolok Ukur. Jur-
dan Nila Firdausi Nuzula. 2014. Penga- nal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntan-
ruh CSR terhadap Financial Performance si (JIMEKA). Vol 1 No. 2:177-189.
dan Firm Value (Studi pada Perusahaan- Nugroho, Faizal Adi dan Shiddiq Nur Rahar-
Perusahaan yang Terdaftar pada Indeks djo. 2014. Analisis Pengaruh Corporate
SRIKEHATI Periode 2010-2012). Jurnal Social Responsibility dan Karakteristik
Administrasi Bisnis (JAB). Vol 14 No.1. Good Corporate Governance Terhadap
Djazilah, Rachma dan Kurnia. 2016. Penga- Kinerja Perusahaan. Diponegoro Journal
ruh Mekanisme GCG Dan Pengungkapan Of Accounting. Vol 2 No. 2:1-10.
CSR Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Priyanka, Felyna dan Sukirno. 2013. Pe-
Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol 5 No.10. ngaruh Pengungkapan Corporate Social
Ferial, Fery, Suhadak dan Siti Ragil Han- Responsibility (CSR) Terhadap Profitabi-
dayani. 2016. Pengaruh GCG Terhadap litas Pada Perusahaan High Profile. Jur-
Kinerja Keuangan Dan Efeknya Terha- nal Profita.
dap Nilai Perusahaan (Studi Pada Ba- Putri, Fitria Ayuning, Darminto dan Dwiat-
dan Usaha Milik Negara Yang Terdaftar manto. 2014. Pengaruh CSR terhadap
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012- Profitabilitas Perusahaan (Studi pada
2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Indeks SRI- KEHATI yang Listing di BEI
Vol. 33 No.1. Periode 2010-2012). Jurnal Administrasi
Indraswari, Gusti Ayu Dyah dan Ida Bagus Bisnis (JAB). Vol 13 No. 1.
Putra Astika. 2015. Pengaruh Profitabi- Putri, Rafika Anggraini dan Yulius Yogi Ch-
litas, Ukuran Perusahaan Dan Kepemi- ristiawan. 2014. Pengaruh Profatibilitas,
likan Saham Publik Pada Pengungkap- Likuiditas dan Leverage Terhadap Peng-
an CSR. E-Jurnal Akuntansi Universitas ungkapan CSR (Studi Pada Perusahaan
Udayana. Vol 9 No. 3. yang Mendapat Penghargaan Isra Dan
Kurniasih, Dwi, Wulan Retnowati dan Dina Listed di Bursa Efek Indonesia 2010-
Fajrin Maulina. 2015. Pengaruh Ukuran 2012. Business Accounting Review. Vol 2
Perusahaan dan Profitabilitas terhadap No. 1.
Corporate Social Responsibility Disclo- Putong, Iskandar. 2002. Ekonomi mikro dan
sure pada Perusahaan Manufaktur Sub Makro. Jakarta :Ghalia
30 PENGARUH CSR, GCG, INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DI
INDONESIA
PERAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN TERHADAP
KUALITAS AUDIT
Abstract
The purpose of this study is to find the influence of competence , independence of , experience
and ethics auditor on the quality of audit .As for population in research it is a whole auditor the
office public accountant se-bali which consisted of 88 auditor to technique the sample collection
using a technique probability of sampling that is simple random sampling. Independent vari-
able the research is competence, independence, experience and ethics auditors and variable
dependennya is the quality of the audit.For methods data collection was carried out by using a
questionnaire and testing hypothesis done by using analysis of multiple regression.Based on
the results of the conducted then we can conclude that both a partial simultaneous and compe-
tence, independence, experience and ethics auditors it has some positive effects on the quality
of audit.
Berdasarkan Tabel 4 di atas terlihat bah- demikian dapat disimpulkan bahwa model re-
wa nilai tolerance di atas 0,1 untuk seluruh gresi tidak terdapat masalah multikolinieritas
variabel dan nilai VIFnya di bawah 10. Dengan dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
1) Pengaruh kompetensi terhadap kualitas 0,002 yang lebih kecil dari tingkat α
audit (0,025). Hal tersebut menunjukkan bah-
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 6 wa variabel independensi berpengaruh
kompetensi yang dimiliki seorang audi- positif terhadap kualitas audit.
tor mempunyai koefisien regresi sebesar 3) Pengaruh pengalaman terhadap kualitas
0,290 dan tingkat signifikansi sebesar audit
0,002 yang lebih kecil dari tingkat α Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 6 peng-
(0,025). Hal tersebut menunjukkan bah- alaman kerja yang dimiliki seorang auditor
wa variabel kompetensi berpengaruh po- mempunyai koefisien regresi sebesar 0,383
sitif terhadap kualitas audit. dan tingkat signifikansi sebesar 0,005 yang
2) Pengaruh independensi terhadap kuali- lebih kecil dari tingkat α (0,025). Hal ter-
tas audit sebut menunjukkan bahwa variabel peng-
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 6 in- alaman berpengaruh positif terhadap kua-
dependensi yang dimiliki seorang audi- litas audit.
tor mempunyai koefisien regresi sebesar 4) Pengaruh etika auditor terhadap kuali-
0,376 dan tingkat signifikansi sebesar tas audit
Abstract
This study aims to analyze the factors that affect the performance of auditors. Factors studied
are organizational commitment, education level, amounts of fee and time budget pressure. The
study population is all auditors in the Public Accounting Firm registered in Indonesian Institute
of Certified Public Accountants of Bali in 2015. The sample is determined by non probabilty
sampling method with purposive sampling technique. Selection of study respondents is deter-
mined by certain criteria. This study uses quantitative data sourced from primary data. Primary
data is obtained from the spread of questionnaires on respondents and analyzed by using mul-
tiple linear regression analysis techniques. This research gives analysis result that organizatio-
nal commitment have positive effect on auditor performance, education level have positive effect
on auditor performance, fee has negative effect on auditor performance, and time pressure have
positive effect on auditor performance.
Keywords: auditor performance, organizational commitment, education level, fee, time pressure
42 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
gukan. Hal tersebut akan dapat menurun- sar sehingga mengganggu independensinya
kan kualitas kinerja auditor bersangkutan (Jong-Hag et al., 2010).
bahkan KAP naungannya ikut tersangkut. Pelaksanaan tugas audit tentu membu-
Saat ini perkembangan jasa akuntan tuhkan waktu yang panjang, tetapi tekan-
publik semakin pesat dan bersaing seiring an waktu dibutuhkan untuk menghindari
dengan pesatnya kemajuan kegiatan ekono- penundaan untuk penyelesaian tugas tepat
mi. Untuk itu seorang auditor dituntut un- waktu. Auditor akan membutuhkan rentang
tuk memiliki kinerja yang baik dan dapat waktu dalam melaksanakan tugas audit. Te-
menghasilkan laporan audit yang berkuali- kanan waktu merupakan kondisi tuntutan
tas. Beberapa faktor diduga dapat mempe- pada auditor untuk mengefisiensikan ang-
ngaruhi dalam peningkatan kinerjanya un- garan waktu yang disusun (Ahituv, 1998).
tuk menambah kualitas pemeriksaan, yaitu: Tekanan waktu cenderung membuat penu-
komitmen organisasi, tingkat pendidikan, runan kualitas audit (Simanjutak, 2008).
besaran fee, dan tekanan anggaran waktu. Kemajuan kegiatan ekonomi menye-
Komitmen organisasi merupakan si- babkan perkembangan jasa akuntan publik
kap senang dan peduli seorang anggota semakin pesat dan bersaing. Menuntut seo-
pada organisasinya (Robbins, 2002). Keter- rang auditor memiliki kinerja yang baik dan
libatan auditor pada KAP dijadikan untuk dapat menghasilkan laporan audit yang ber-
mengidentifikasi komitmen yang dimiliki kualitas. Oleh sebab itu auditor perlu me-
auditor tersebut. Seorang auditor yang me- ngetahui hal-hal yang mampu meningkat-
miliki komitmen yang tinggi dapat menim- kan kinerjanya untuk menambah kualitas
bulkan rasa memiliki pada organisasi ter- pemeriksaan.
sebut, sehingga auditor lebih bersemangat Seorang profesional diharuskan memi-
dan berusaha meningkatkan kinerjanya liki kinerja yang baik dengan memberikan
(Wati dkk., 2010). dampak positif pada organisasinya. Kinerja
Auditor harus memiliki kemampuan dan merupakan hasil pencapaian individu ma-
keterampilan dalam memeriksa dan menga- upun organisasi dalam penyelesaian tugas
tasi masalah dalam tugas audit yang dapat didasarkan pengalaman, kecakapan dan
diperoleh dari proses pendidikan formal ma- tepat waktu. Peningkatan kinerja auditor
upun non-formal. Standar Profesional Akun- merupakan pencapaian kualitas pemerik-
tan Publik (SPAP) menyatakan audit per- saan yang efektif dan efisien. Pencapaian
lu dilakukan individu atau organisasi yang tersebut menjadi satu keharusan untuk
mempunyai spesialisasi dan pendidikan tek- penilaian kemampuan pemeriksaan indivi-
nis yang cukup sebagai auditor. Tingkat pen- du auditor yang berdampak pada kredibili-
didikan auditor akan menambah kualitasnya tas organisasi KAP tempatnya bekerja.
karena pendidikan tinggi cenderung menam- Adanya inkonsistensi hasil penelitian
bah wawasan dan keahlian untuk bertang- dan ditambah adanya perbedaan penda-
gung jawab dan berperan dalam menjalan- pat beberapa auditor dengan beberapa ha-
kan tugas (Futri, 2014). Namun pendapat sil penelitian yang ditemukan di lapangan
yang berbeda bahwa hasil kinerja yang baik mengenai pengaruh komitmen organisasi,
bukan ditentukan oleh jenjang pendidikan tingkat pendidikan, besaran fee, dan tekan-
(Albar, 2009). Hal ini disebabkan karena te- an anggaran waktu pada kinerja auditor.
ori pendidikan memiliki perbedaan pada pe- Berdasarkan hal-hal tersebut maka perlu
nerapannya di lapangan. dilakukan penelitian kembali mengenai se-
Sering terjadi konflik keagenan yang di- berapa jauh pengaruh komitmen organisa-
sebabkan oleh sistem kelambagaan yang si, tingkat pendidikan, besaran fee, dan te-
dibentuk auditor dan manajemen (Gavious, kanan anggaran waktu pada kinerja auditor
2007). Manajemen menunjuk auditor untuk Kantor Akuntan Publik di Bali.
memeriksa laporan keuangan perusahaan-
nya, di sisi lain manajemen membayar jasa II. TINJAUAN TEORETIS DAN
yang dilakukan oleh auditor. Mekanisme ter- PENGEMBANGAN HIPOTESIS
sebut menimbulkan dilematis auditor yang Penelitian ini menggunakan teori peng-
berimplikasi pada kualitas auditnya, serta harapan untuk menjelaskan tentang harap-
fee audit yang besar akibat waktu audit yang an atau motivasi seseorang untuk mencapai
panjang menyebabkan manajemen memilih sesuatu. Di samping itu juga menggunakan
auditor yang kompetitif. Auditor menyetujui teori U terbalik untuk menjelaskan tentang
intervensi dari klien akibat fee audit yang be- kinerja yang menurun apabila seseorang
44 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
anggaran waktu yang telah ditetapkan bisa sampel jenuh atau menggunakan keselu-
tercapai. Keadaan tersebut mengakibatkan ruhan populasi sebagai sampelnya. Peneliti-
auditor kurang teliti dalam bekerja dan ber- an ini menggunakan metode survei dengan
dampak pada kinerja auditor di mana kiner- teknik kuesioner yang diukur menggunakan
ja auditor yang mengalami tekanan anggaran skala Likert 4.
waktu akan menurun dibandingkan dengan Kuesioner merupakan metode pengum-
kinerja auditor yang tidak mengalami tekan- pulan data dalam penelitian ini. Kuesioner
an anggaran waktu. dalam penelitian ini menggunakan empat
H4: tekanan anggaran waktu berpengaruh skala likert. Peneliti menggunakan empat
positif pada kinerja auditor Kantor Akuntan skala likert dalam penelitian ini dengan tuju-
Publik di Bali an untuk meminimalisir jawaban netral atau
ragu-ragu sehingga hasil jawaban responden
III. METODE PENELITIAN tidak bias.
Penelitian ini menggunakan desain pene- Lokasi penelitian ini yaitu pada Kantor
litian asosiatif untuk mengetahui pengaruh Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di In-
komitmen organisasi, tingkat pendidikan, stitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) wila-
besaran fee, dan tekanan anggaran waktu yah Bali tahun 2015. Terdapat sembilan KAP
sebagai variabel bebas pada kinerja auditor yang terdaftar pada IAPI untuk wilayah Pro-
sebagai variabel terikatnya. Objek peneliti- vinsi Bali tahun 2015.
annya adalah kinerja auditor pada KAP yang Intervalisasi data yaitu mentransforma-
terdaftar di Direktori Ikatan Akuntan Publik si data ordinal (skor kuesioner) menjadi data
Indonesia (IAPI) tahun 2015. interval dengan Method Successive of Internal
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (MSI), dengan rumus:
(independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable). Independent variable Z riil (1−i) – Z riil (i)
penelitian ini terdiri dari: komitmen organi- Skala (i) = ____________________ ………(1)
sasi (X1), yang merupakan sikap senang dan Prop.Kum (i) – Prop.Kum (i−1)
peduli seorang anggota pada organisasinya
(Robbins, 2002); tingkat pendidikan (X2), Setelah melalui proses intervalisasi maka
merupakan jenjang pendidikan formal dan selanjutnya data dapat dianalisis. Untuk
kompetensi yang dimiliki seorang auditor, di pengujian kualitas instrumen data diguna-
mana tingkat pendidikan akan menambah kan uji validitas dan reliabilitas. Untuk me-
kualitasnya karena pendidikan tinggi cende- menuhi syarat dan ketentuan dalam regresi
rung menambah wawasan dan keahlian un- menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri
tuk bertanggung jawab dan berperan dalam dari (1) uji normalitas, (2) uji multikolineari-
menjalankan tugas (Futri, 2014); besaran tas dan (3) uji heteroskedastisitas. Uji hipo-
fee (X3), adalah besaran balas jasa yang di- tesis dipakai untuk menjawab rumusan ma-
terima seorang auditor dalam melaksanakan salah dengan dibantu menggunakan analisis
proses audit; dan tekanan anggaran waktu regresi linier berganda. Adapun persamaan
(X4) yang mampu memberikan dorongan un- regresi untuk penelitian ini yaitu:
tuk meningkatkan kinerja dengan mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai Y = α + β1X1 + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + e..
dengan anggaran waktu yang direncanakan .................................................(2)
(Setyorini, 2011). Dependent variablenya Keterangan:
adalah kinerja auditor (Y); yang merupakan Y = kinerja auditor
tindakan atau pelaksanaan penugasan pe- X1 = komitmen organisasi
meriksaan (examination) secara objektif atas X2 = tingkat pendidikan
laporan keuangan suatu perusahaan atau X3 = besaran fee
organisasi lain yang telah diselesaikan oleh X4 = tekanan anggaran waktu
auditor dalam kurun waktu tertentu (Mulya- β1 = Koefisien regresi X1
di, 1998:11). β2 = Koefisien regresi X2
Populasi penelitian ini adalah seluruh β3 = Koefisien regresi X3
auditor yang ada di seluruh KAP di Provin- β4 = Koefisien regresi X4
si Bali yang terdaftar di IAPI tahun 2015. α = nilai konstanta
Sampel merupakan bagian dari karakteristik ε = eror time
yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013:
116). Penentuan sampelnya menggunakan Komitmen organisasi diukur dengan
Tabel 1
Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4,817 4,370 1,102 0,277
Komitmen Organisasi (X1) 0,450 0,141 0,509 3,186 0,003
Tingkat Pendidikan (X2) 0,785 0,277 0,382 2,828 0,007
Besaran Fee (X3) -1,050 0,340 -0,431 -3,085 0,004
Tekanan Waktu (X4) 0,448 0,189 0,301 2,378 0,023
Adjusted R2 0,540
F Hitung 13,309
Sig. F 0,000
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 1 dapat dibuat persa- Nilai koefisien β3 = -1,050 berarti menun-
maan regresi: jukkan bila nilai besaran fee (X3) mening-
Y = 4,817 + 0,450 X1 + 0,785 X2 – 1,050X3 kat, maka nilai dari kinerja auditor (Y) akan
+ 0,448X4 + ε ………………..(1) mengalami penurunan sebesar 1,050 dengan
Nilai konstanta 4,817 menunjukkan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
bahwa nilai komitmen organisasi (X1), ting- Nilai koefisien β4 = 0,448 berarti menun-
kat pendidikan (X2), dan tekanan waktu (X4) jukkan bila nilai tekanan waktu (X4) mening-
sama dengan nol, maka kinerja auditor me- kat, maka nilai dari kinerja auditor (Y) akan
ningkat sebesar 4,817 satuan. Nilai besaran mengalami peningkatan sebesar 0,448 de-
fee (X2) sama dengan nol, maka nilai kinerja ngan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
auditor menurun sebesar 4,817. Pada model summary besarnya Adjusted
Nilai koefisien β1 = 0,450 berarti menun- R2 adalah 0,540, ini berarti kinerja auditor
jukkan bila nilai komitmen organisasi (X1) dapat dijelaskan oleh variasi komitmen orga-
meningkat, maka nilai dari kinerja auditor nisasi, tingkat pendidikan, besaran fee, dan
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar tekanan waktu sebesar 54 persen, sedang-
0,450 dengan asumsi variabel bebas lainnya kan sisanya sebesar 46 persen dijelaskan
konstan. oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasuk-
Nilai koefisien β2 = 0,785 berarti menun- kan ke dalam model penelitian. Pada uji F
jukkan bila nilai tingkat pendidikan (X2) me- menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar
ningkat, maka nilai dari kinerja auditor (Y) 13,309, signifikan F atau P value 0,000<0,05
akan mengalami peningkatan sebesar 0,785 berarti bahwa model regresi tersebut layak
dengan asumsi variabel bebas lainnya kon- digunakan dalam penelitian ini. Hasil ini
stan. memberikan makna bahwa paling tidak satu
46 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
di antara keempat variabel independen mam- pengetahuan teori dan keterampilan untuk
pu memprediksi atau menjelaskan fenomena mempermudah memecahkan setiap perma-
kinerja auditor oleh auditor Kantor Akuntan salahan yang ada.
Publik di Bali. Besaran fee berpengaruh negatif
Hasil uji t (uji hipotesis) menunjukan pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik
besar pengaruh variabel independen secara di Bali. Hal ini berarti besar kecilnya fee yang
individual dalam menerangkan variasi vari- diterima auditor tidak berpengaruh terhadap
abel dependen. Tingkat signifikansi t uji dua kinerjanya, namun ada kecenderungan fee
sisi untuk variabel komitmen organisasi se- audit yang besar menyebabkan auditor me-
besar 0,003 dan signifikansi t pada uji satu nyetujui tekanan dan intervensi dari klien
sisi adalah 0,0015 lebih kecil dari 0,05. Ini yang mempengaruhi independensi auditor
menunjukan H1 diterima, hal ini menjelas- dan berimplikasi pada kinerja auditor, sela-
kan bahwa komitmen organisasi berpenga- in itu tingginya fee akibat jangka audit yang
ruh positif pada kinerja auditor. panjang akan berdampak pada auditor ka-
Tingkat signifikansi t uji dua sisi untuk rena manajemen akan memilih klien yang
variabel tingkat pendidikan sebesar 0,007. lebih kompetitif. Besaran fee seharusnya ti-
Maka tingkat signifikansi t pada uji satu sisi dak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah
adalah 0,0035 < 0,05. Ini menunjukan H2 dengan tetap mengacu pada kesepakatan
diterima, yang berarti bahwa tingkat pendi- manajemen dan auditor yang berdasarkan
dikan berpengaruh positif pada kinerja au- atas kompleksitas tugas, dead-line waktu
ditor. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan dan faktor lainnya, bukan sebagai alat mem-
tingkat pendidikan berpengaruh positif pada permudah intervensi manajemen kepada au-
kinerja auditor diterima. ditor untuk dapat memanipulasi hasil audit
Tingkat signifikansi t uji dua sisi un- laporan keuangan.
tuk variabel besaran fee sebesar 0,004 dan Tekanan waktu berpengaruh positif
signifikansi t pada uji satu sisi adalah 0,002 pada kinerja auditor Kantor Akuntan Pub-
< 0,05. Ini menunjukan H3 diterima, hal ini lik di Bali. Semakin tinggi tekanan terhadap
menjelaskan bahwa besaran fee berpenga- waktu yang diberikan untuk penyelesaian
ruh negatif pada kinerja auditor. tugas audit maka semakin baik kinerja audi-
Tingkat signifikansi t uji dua sisi un- tor. Adanya tekanan waktu dapat memban-
tuk variabel tekanan waktu sebesar 0,023 tu pengawasan kinerja agar tidak terjadi pe-
dan signifikansi t pada uji satu sisi adalah nundaan, sehingga tugas dapat diselesaikan
0,0115 lebih kecil dari 0,05. Ini menunjukan pada waktu yang telah ditentukan. Tekanan
H4 diterima, yang menjelaskan bahwa tekan- waktu yang diberikan pada pelaksanan tugas
an waktu berpengaruh positif pada kinerja pengauditan harus disikapi dengan positif
auditor. oleh auditor, karena tekanan waktu merupa-
Berdasarkan hasil analisis telah dilaku- kan kendali dari audit untuk mengidentifika-
kan maka dapat memberikan pembahasan si lingkup masalah yang mampu merangsang
bahwa komitmen organisasi berpengaruh staf auditor untuk mendapatkan kinerja yang
positif pada kinerja auditor Kantor Akun- efisien.
tan Publik di Bali. Artinya, semakin tinggi
komitmen auditor terhadap organisasi KAP V. SIMPULAN DAN SARAN
tempatnya bekerja maka semakin tinggi ki- Sesuai dengan pengujian dan pemba-
nerja auditor. Auditor dituntut selalu berko- hasan hasil penelitian maka dapat disimpul-
mitmen dengan bersungguh-sungguh dalam kan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh
melakukan tugas pemeriksaan. Sikap komit- positif pada kinerja auditor, besaran fee ber-
men terhadap organisasi mendorong auditor pengaruh negatif pada kinerja auditor, ko-
untuk bekerja dengan penuh dan sungguh- mitmen organisasi berpengaruh positif pada
sungguh demi menghasilkan kualitas audit kinerja auditor, dan tekanan waktu berpe-
yang baik. ngaruh positif pada kinerja auditor.
Tingkat pendidikan berpengaruh positif Berdasarkan atas simpulan tersebut
pada kinerja auditor Kantor Akuntan Publik maka dapat diberikan saran untuk peneliti
di Bali. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat selanjutnya dapat memperluas wilayah pe-
pendidikan auditor yang sesuai bidang audit nelitian di luar Bali yang dapat menggene-
akan semakin baik kinerja auditor. Pendidik- ralisasikan hasil penelitian. Hal ini karena
an merupakan pengembangan kemampuan kemungkinan adanya perbedaan hasil jika
sumber daya manusia dengan meningkatkan diterapkan pada KAP di luar Bali. Peneliti se-
48 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
Unhas Makassar. 26-27 Juli 2007. Kinerja Auditor Pemerintah (Studi pada
Wati, Elya. Lismawati, dan Nila A. 2010. Pe- Auditor Pemerintah di BPKP Perwakilan
ngaruh Independensi, Gaya Kepemim- Bengkulu). Simposium Nasional Akun-
pinan, Komitmen Organisasi, dan Pe- tansi XIII Purwokerto.Universitas Jende-
mahaman Good Governance terhadap ral Soedirman Purwokerto.
Abstract
This research aims to know the influence of moral obligation and the cost of compliance with taxpa-
yer compliance. Research done by the method of survey through the dissemination of questionna-
ires to taxpayers people personal at tax service office (kpp) east of denpasar. Further data obtained
were analyzed quantitatively using SPSS assistance 16.
Research results show that the positive effect significant moral obligation towards the taxpayer
compliance, while the costs of compliance negative effect against a compliance by tax payers.
50 PENGUJIAN KEWAJIBAN MORAL DAN BIAYA KEPATUHAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung penyelesaian, penulisan berkas pajak pen-
dapat ditunjukkan dan yang digunakan un- dapatan, biaya konsultasi pajak, dan biaya
tuk membayar pengeluaran umum (Yasa, tak terduga (surat-menyurat, telepon perja-
2016). lanan, dan komunikasi dengan pejabat per-
pajakan).
2.2 Wajib Pajak 2) Time cost
Menurut pasal 1 ayat 1 UU KUP No. 28 Waktu yang terpakai oleh wajib pajak da-
tahun 2007 wajib pajak adalah orang pri- lam memenuhi kewajiban perpajaknnya, mu-
badi atau badan, meliputi pembayar pajak, lai dari waktu membaca formulir surat pem-
pemotong pajak, dan pemungut pajak yang beritahuan dan buku petunjuknya, waktu
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak,
sesuai dengan ketentuan peraturan perun- waktu yang terpakai untuk pergi ke kantor
dang-undangan perpajakan. Berdasarkan pajak, serta waktu untuk menyetorkan lapor-
pengertian tersebut terdapat tiga jenis wajib an pajak.
pajak. 3) Physic or psychological cost
1) Wajib pajak badan Kecemasan karena telah melakukan
2) Wajib pajak orang pribadi penggelapan pajak (tax evasion) juga rasa
3) Wajib pajak pemotong/pemungut pajak. cemas dan rasa keingintahuan wajib pajak
timbul pada saat menunggu hasil pemerik-
2.3 Kewajiban Moral saan atau hasil pengajuan keberatan dan
Kewajiban moral adalah moral individu banding.
yang dimiliki oleh seseorang, namun ke-
mungkinan tidak dimiliki oleh orang lain. 2.5 Pengaruh Kewajiban Moral terhadap
Dalam hal ini, yang dimaksud adalah kepa- Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
tuhan wajib pajak. Seperti misalnya etika, Kewajiban moral adalah moral individu
prinsip hidup, perasaan bersalah, melaksa- yang dimiliki oleh seseorang, namun kemung-
nakan kewajiban perpajakan dengan sukare- kinan tidak dimiliki oleh orang lain (Agustini,
la dan benar yang nantinya dikaitkan terha- 2008). Seperti misalnya etika, prinsip hidup,
dap pemenuhan kewajiban (Agustini, 2008). perasaan bersalah yang nantinya dikaitkan
dengan pemenuhan kewajiban perpajakan
2.3 Biaya Kepatuhan Pajak dalam hal ini untuk kepatuhan Wajib Pajak
Salah satu faktor yang menentukan tinggi Orang Pribadi. Hasil penelitian yang dilaku-
rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak da- kan oleh Pramitari (2010), dan Santosa (2011)
lam rangka melakukan pemenuhan kewajiban menunjukan bahwa variabel kewajiban mo-
pajak adalah jumlah biaya-biaya yang harus ral berpengaruh positif dan signigfikan pada
dikeluarkan oleh wajib pajak yang dalam ber- kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan uraian
bagai literature disebut dengan compliance cost tersebut, maka hipotesis yang diajukan ada-
(Nurmantu, 2003:160). Menurut Sapiei dan lah sebagai berikut :
Abdullah (2007: 342) menyatakan bahwa: H1 : Kewajiban moral wajib pajak orang pri-
“Compliance costs of taxation are also badi berpengaruh positif terhadap kepatuh-
known as a hidden cost of taxation or the an wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pe-
excess burden of taxation”, layanan Pajak Pratama Denpasar Timur.
Artinya :
Biaya-biaya pemenuhan perpajakan 2.6 Pengaruh Biaya Kepatuhan Pajak
wajib pajak yang juga dikenal sebagai sua- terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
tu biaya perpajakan yang tersembunyi atau Orang Pribadi
beban kelebihan perpajakan selain pokok Biaya kepatuhan pajak adalah biaya yang ha-
pajak yang terutang. rus ditanggung oleh wajib pajak dalam meme-
Menurut Rahayu (2009: 151) biaya kepa- nuhi kewajiban pajaknya diluar pajak yang
tuhan (compliance cost), dibagi menjadi tiga : terhutang (Devano, 2006:122). Biaya-biaya
1) Direct money cost tersebut adalah biaya uang tunai, waktu, dan
Biaya-biaya uang tunai (cash money) psikologi. Pramitari (2010) dalam penelitian-
yang dikeluarkan wajib pajak dalam rang- nya menemukan hasil bahwa biaya kepatuh-
ka pemenuhan kewajiban pajak yang ber- an pajak berpengaruh negatif dan signifikan
hubungan dengan penghitungan pajak, bi- pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
aya pengarsipan (kuitansi-kuitansi, tanda Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis
terima, dan catatan-catatan penting), biaya yang diajukan adalah sebagai berikut :
52 PENGUJIAN KEWAJIBAN MORAL DAN BIAYA KEPATUHAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Berdasarkan hasil pengujian pada kuesioner memiliki nilai > 0,7. Bedasar-
Tabel 2, seluruh koefisien korelasi seti- kan hal tersebut, maka data dinyatakan
ap butir pertanyaan yang terdapat pada reliabel.
Variabel kewajiban moral mempunyai 6 menjawab dengan skor tertinggi (4) untuk se-
pernyataan dengan skor terendah bernilai 1 mua butir pernyataan. Rata-rata responden
dan skor tertinggi bernilai 4 memiliki kisaran mempunyai persepsi tentang biaya kepatuh-
teoritis 6 – 24, yang dimana dalam peneliti- an pajak yang rendah dan dapat ditunjukkan
an ini kisarannya adalah 16 – 24 yang berarti dengan skor rata-rata 15,43 atau 15,43/7 =
tidak ada responden yang menjawab dengan 2,204 dengan standar deviasi 3,276.
skor terendah (1) dan ada responden yang Variabel kepatuhan wajib pajak orang
menjawab dengan s kor tertinggi (4) untuk se- pribadi mempunyai 6 pernyataan dengan
mua butir pernyataan. Rata-rata responden skor terendah bernilai (1) dan skor tertinggi
memiliki kewajiban moralyang tinggi yang di- bernilai (4), memiliki kisaran teoritis 6 – 24,
tunjukkan dengan skor rata-rata 19,80 atau yang dimana dalam penelitian ini kisarannya
19,80/6= 3,3 dengan standar deviasi 2,274. adalah 14 - 24 yang berarti tidak ada respon-
Variabel biaya kepatuhan pajak mempu- den yang menjawab dengan skor terendah (1)
nyai 7 pernyataan dengan skor terendah ber- dan ada responden yang menjawab dengan
nilai (1) dan skor tertinggi bernilai (4), memi- skor tertinggi (4) untuk semua butir pernya-
liki kisaran teoritis 7 – 28, yang dimana dalam taan. Rata-rata responden mempunyai ke-
penelitian ini kisarannya adalah 7 – 28 yang patuhan yang tinggi dan dapat ditunjukkan
berarti ada responden yang menjawab dengan dengan skor rata-rata 20,39 atau 20,39/6 =
skor terendah (1) dan ada responden yang 3,398 dengan standar deviasi 2,399.
2) Uji Multikolonieritas
Tabel 5. Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Kewajiban_Moral 1.857 1.167
Biaya Kepatuhan 1.771 1.297
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa factor (VIF) tidak ada yang lebih dari 10, ber-
nilai tolerance variabel bebas tidak ada yang arti tidak ada multikolonieritas.
kurang dari 0,10 dan nilai variance inflation
Model Sig.
(Constant) .360
Kewajiban_Moral .152
Biaya Kepatuhan .186
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan de- atas 0,05. Hal ini berarti bahwa model regre-
ngan jelas bahwa seluruh variabel indepen- si tidak mengandung adanya heteroskedas-
den penelitian ini tingkat signifikansinya di tisitas.
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Eror Beta
(Constant) 7.165 2.013 3.559 .0001
Kewajiban Moral .133 .065 .146 2.044 .044
Biaya Kepatuhan -.128 .044 -.220 -2.919 .004
Sumber : Data diolah (2018)
Unstandardized Standardized
Model T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Eror Beta
(Constant) 7.165 2.013 3.559 .0001
Kewajiban Moral .133 .065 .146 2.044 .044
Biaya Kepatuhan -.128 .044 -.220 -2.919 .004
54 PENGUJIAN KEWAJIBAN MORAL DAN BIAYA KEPATUHAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Berdasarkan hasil analisis regresi pada wajiban moral meningkat/bertambah satu
Tabel 7, maka diperoleh model regresi seba- satuan maka nilai kepatuhan wajib pajak
gai berikut. orang pribadi akan meningkat sebesar 0,133
Y = 7,165 + 0,133 X1 + 0,105 X2 + 0,100 dengan syarat variabel kualitas pelayanan,
X3 - 0,128 X4 + 0,274 X5 sosialisasi perpajakan, biaya kepatuhan pa-
Sehingga dapat disusun analisis regresi jak dan persepsi wajib pajak tentang sanksi
sebagai berikut: perpajakan tetap (konstan).
1) Nilai konstanta alpha = 7,165 artinya 3) Nilai koefisien biaya kepatuhan pajak
apabila variabel kewajiban moral (X1), kualitas = -0,128 berarti bahwa, apabila variabel bi-
pelayanan (X2), sosialisasi perpajakan (X3), bi- aya kepatuhan pajak meningkat/bertambah
aya kepatuhan pajak (X4) persepsi wajib pajak satu satuan maka nilai kepatuhan wajib pa-
tentang sanksi perpajakan(X5), sama dengan jak orang pribadi akan menurun/berkurang
0 (nol) maka nilai Y (kepatuhan wajib pajak sebesar 0,128 dengan syarat variabel kewa-
orang pribadi) meningkat sebesar 7,165. jiban moral, kualitas pelayanan, sosialisasi
2) Nilai koefisien kewajiban moral = perpajakan dan persepsi wajib pajak tentang
0,133 berarti bahwa, apabila variabel ke- sanksi perpajakan tetap (konstan).
Berdasarkan Tabel 8, angka R sebesar dangkan sisanya 43,5% dapat dijelaskan oleh
0,766 menunjukkan bahwa hubungan antara faktor-faktor lain diluar model. Standard Error
kepatuhan wajib pajak orang pribadi dengan of Estimate (SEE) sebesar 1,033 satuan. Sema-
kewajiban moral, dan biaya kepatuhan pajak kin kecil nilai SEE akan membuat nilai model
mempunyai hubungan yang cukup tinggi ka- regresi semakin tepat dalam memprediksi va-
rena > 0,5 (50%) yaitu 76%. Nilai Adjusted R riabel dependen, jadi dalam penelitian ini nilai
Square adalah 0,565 hal ini berarti 56,5% va- SEE tinggi berarti ketepatan dalam mempre-
riasi kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan diksi variabel dependen rendah.
oleh kedua variabel independen yaitu kewa- Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat hasil
jiban moral dan biaya kepatuhan pajak, se- analisis sebagai berikut :
56 PENGUJIAN KEWAJIBAN MORAL DAN BIAYA KEPATUHAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Rahayu, Siti kurnia. 2009. Perpajakan Indo- Sapiei, Noor Sharoja dan Abdulah Mazni
nesia: Konsep dan Aspek Formal. Graha binti. 2007. Example Of Malaysia. Proce-
Ilmu: Yogyakarta. edings of the 13th Asia Pacific Manage-
Riharjo, Ikhsan Budi. 2007. Kajian Terhadap ment Conference, Melbourne, Australia,
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Ke- 2007, 338-343
patuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, Sri Mulyani. 2018. Tax Ratio Indonesia Te-
Manajemen Bisnis dan Sektor Pblik (JAM- rendah. Dikutip dari www.wartaekono-
BSP), 3(3): hal: 288-310 mi.co.id tanggal 19 Januari 2018
Santosa, Made Edi Septian. 2011. Pengaruh Wenzel, Michael. 2002. The Impact of Out-
Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan, come Orientation and Justice Concern
dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan on Tax ompliance: The Role of Tax Pa-
Pelaporan Wajib Pajak Badan Koperasi yers Identity. Journal of Applied Psycho-
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ba- logy, 87: p:629-645
dung Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi Yasa, I Nyoman Putra. 2016. Perpajakan: Te-
Universitas Udayana ori dan konsep. Istiqlal Publiser: Buleleng
Abstract
This study aims to determine the effect of the implementation of good corporate governance and
culture tri hita karana to managerial performance in nine Lembaga Perkreditan Desa (LPD) in
North Kuta District. Types of data used in this study are primary and secondary data. Sample
determination technique used in this research is saturated sampling technique by using qu-
estionnaire. The data testing technique used multiple linear regression with the first classical
assumption test consisting of normality test, multicolinearity test, and heteroscedasticity test.
The results showed that the principles of good corporate governance (X1) and tri hita karana cul-
ture (X2) had a significant positive effect on LPD Managerial Performance in North Kuta District.
Good corporate governance has important principles that must be implemented in each agency
as one form of corporate governance towards achieving a succession of agencies and gain high
confidence. Each value of the philosophy of tri hita karana must be a guideline to form a mental
attitude, work ethic and character of human resources noble character so that it can change the
performance of Lembaga Perkreditan Desa (LPD) grow better and gain public confidence. It is
suggested that LPD in South Kuta Subdistrict and in Bali can make the principles of good corpo-
rate governance and culture of tri hita karana as work guidance in LPD management.
Keyword: Principles Good Corporate Governance, Tri hita karana culture, Managerial Perfo-
mance, LPD
58 PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
masyarakat Hindu yang terdiri dari : parah- vernance diambil dari kata latin, yaitu gube-
yangan (hubungan manusia dengan Tuhan), mane yang artinya mengarahkan (directing)
pawongan (hubungan manusia dengan ma- dan mengendalikan (control). Dalam Ilmu
nusia), dan palemahan (hubungan manusia Manajemen Bisnis, kata tersebut diadaptas-
dengan lingkungan) yang bersumber dari ki- ikan menjadi Corporate Governance dan di
tab suci agama Hindu Bhagawad Gita. Oleh artikan sebagai upaya mengarahkan (direc-
karena itu, budaya tri hita karana yang tum- ting) dan mengendalikan (control) kegiatan
buh dan berkembang di kehidupan modern organisasi, termasuk perusahaan. Sedang-
masyarakat desa adat di Bali, merupakan kan menurut (Zarkasyi, 2008), GCG meru-
konsep budaya yang berakar dari ajaran aga- pakan suatu sistem (input, process, output)
ma hindu (Riana, 2010 dan Adiputra, 2014). dan seperangkat peraturan yang mengatur
Konsep harmonisasi hubungan masyarakat hubungan antara berbagai pihak yang ber-
Bali pada filosofi tri hita karana diyakini me- kepentingan (stakeholders) terutama dalam
ngandung nilai-nilai sebagai berikut (Guna- arti sempit hubungan antara pemegang sa-
wan, 2012) yaitu unsur parahyangan, unsur ham, dewan komisaris, dan dewan direksi
ini mengandung nilai integritas yang terdiri demi tercapainya tujuan perusahaan. Selain
dari bertakwa, penuh dedikasi dan kejujur- itu penerapan GCG juga perlu didukung oleh
an kepada sang pencipta. Unsur pawongan, tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu
unsur ini mengandung nilai etos kerja, yang negara dan perangkatnya sebagai regulator,
terdiri dari kreativitas, bekerja keras dalam dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan ma-
bekerja, menghargai waktu, bekerja sama se- syarakat sebagai pengguna produk dan jasa
cara harmonis, setia kepada janji, bertindak dunia usaha.
efisien, dan penuh prakarsa. Unsur palemah-
an, prinsip ini mengandung nilai kelestarian 2.2 Prinsip-prinsip Good Corporate
lingkungan yang terdiri dari membangun, Governance
memelihara, dan mengamankan. Setiap perusahaan harus memastikan
Adanya Prinsip-prinsip good gorporate bahwa prinsip-prinsip GCG diterapkan pada
governance dan budaya tri hita karana di da- setiap aspek bisnis dan di semua jajaran per-
lam lingkungan kerja LPD diharapkan mam- usahaan. Prinsip-prinsip GCG yaitu trans-
pu menciptakan suasana kerja yang tersu- paransi, akuntabilitas, responsibilitas, in-
ktur, transparan, harmonis dan mengubah dependensi serta kewajaran dan kesetaraan
pola pikir modernisasi dan globalisasi yang diperlukan untuk mencapai kesinambungan
berdasarkan kepentingan individual, dan usaha (sustainability) perusahaan dengan
materialisme dalam pola pikir pegawai LPD memperhatikan pemangku kepentingan
dalam melaksanakan fungsi manajerial yang (stakeholders). Berikut ini merupakan pen-
merupakan pilar untuk menunjang kreabi- jelasan prinsip-prinsip GCG menurut buku
litas dan sinergitas LPD sehingga, dapat te- pedoman KNKG (Komite Nasional Kebijakan
rus bertumbuh lebih baik dan memperoleh Governanc, 2006):
kepercayaan dalam lingkungan masyarakat 1) Transparansi (Transparency) meru-
desa adat. pakan prinsip GCG Untuk menjaga obyekti-
Berdasarkan latar belakang yang telah vitas dalam menjalankan bisnis. Prinsip ini
diuraikan maka perumusan masalah dalam mewajibkan perusahaan harus menyediakan
penelitian ini adalah Apakah Prinsip Good informasi yang material dan relevan dengan
Corporate Governance dan Budaya Tri hita cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
karana berpengaruh terhadap Kinerja Mana- pemangku kepentingan. Selain itu perusa-
jerial Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di haan juga dituntut untuk memiliki inisiatif
Kuta Selatan. tinggi untuk mengungkapkan tidak hanya
masalah yang disyaratkan dan diatur oleh
II. KAJIAN PUSTAKA peraturan perundang-undangan, tetapi juga
2.1 Good Corporate Governance hal-hal yang penting untuk pengambilan ke-
Tata kelola perusahaan yang baik (Good putusan oleh pemegang saham, kreditur dan
Corporate Governance) diperlukan untuk pemangku kepentingan lainnya. Pedoman
mendorong terciptanya pasar yang efsien, pokok pelaksanaan : (a) Perusahaan harus
transparan dan konsisten dengan peratur- menyediakan informasi secara tepat waktu,
an perundang-undangan. Menurut Siswan- memadai, jelas, akurat dan dapat diperban-
to sutojo dan John Aldiren dalam bukunya dingkan serta mudah diakses oleh pemang-
Good Corporate Governance (2015) kata Go- ku kepentingan sesuai dengan haknya. (b)
60 PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
memberikan kesempatan yang sama dalam akan dapat mengetahui tingkat pencapaian
penerimaan karyawan, berkarir dan melak- misi yang telah ditetapkan sebelumnya. De-
sanakan tugasnya secara profesional tanpa ngan adanya responsibility diharapkan akan
membedakan suku, agama, ras, golongan, menyadarkan manajer dalam melaksanakan
gender, dan kondisi fisik. kegiatannya agar menjadi lebih professional
dan penuh etika, terhindar dari penyalahgu-
2.3 Kinerja Manajerial naan kekuasaan dan dapat meningkatkan
Kinerja Manajerial yang dicapai mana- kinerjanya. Dengan dukungan semua pihak,
jer merupakan faktor yang dapat digunakan penerapan prinsip GCG akan lebih menjamin
untuk meningkatkan keefektifan organisasi. kinerja manajerial secara kuat dan berkelan-
Menurut Tjiptono dan Diana (dalam Anggra- jutan. Hal tersebut menunjukan bahwa GCG
eni, 2010) menyatakan kinerja manajerial merupakan instrumen pokok entitas dalam
yaitu kemampuan manajer dalam menggu- mencapai kinerja manajerial yang baik.
nakan pengetahuan, perilaku, dan bakat da-
lam melaksanakan tugasnya sehingga terca- 2.5 Tri Hita Karana
pai sasaran dan tugas dari manajer tersebut. Konsep kosmologi tri hita karana menu-
Tujuan pokok penilaian kinerja manajerial rut (Wiana, 2004) merupakan falsafah hidup
adalah untuk memotivasi bawahan dalam tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep
mencapai sasaran organisasi dan dalam yang dapat melestarikan keanekaragaman
mematuhi standar perilaku yang telah dite- budaya dan lingkungan di tengah hantaman
tapkan sebelumnya agar membuahkan tin- globalisasi dan homogenisasi. Sebuah falsa-
dakan dan hasil yang diinginkan (Mulyadi: fah kultur Bali yaitu tri hita karana yang me-
2001). nekankan pada teori keseimbangan menya-
Pengukuran kinerja manajerial merupa- takan bahwa masyarakat Hindu cenderung
kan suatu proses yang harus dilakukan da- memandang diri dan lingkungannya sebagai
lam pengendalian manajemen. Pengukuran suatu sistem yang dikendalikan oleh nilai
tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan keseimbangan dan diwujudkan dalam ben-
informasi yang akurat dan valid tentang pe- tuk prilaku.
rilaku dan kinerja anggota organisasi. Tri hita karana, secara etimologi ter-
bentuk dari kata : tri yang berarti tiga, hita
2.4 Pengaruh Good Corporate Governance berarti kebahagiaan, dan karana yang berar-
terhadap Kinerja Manajerial ti sebab atau yang menyebabkan, dapat di-
Emye 2009) menyatakan bahwa dengan maknai sebagai tiga hubungan yang harmo-
dukungan semua pihak, penerapan prinsip nis yang menyebabkan kebahagian. Prinsip
GCG dalam perusahaan akan lebih menja- pelaksanaannya harus seimbang, selaras an-
min kinerja manajerial secara kuat dan ber- tara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan
kelanjutan. Dari hasil penelitian terdahu- tercapai, manusia akan hidup dengan me-
lu (Triadi dan Suputra, 2016) memberikan ngekang dari pada segala tindakan berekses
indikasi bahwa semakin baik pelaksanaan buruk. Hidupnya akan seimbang, tenteram,
good corporate governance maka akan mem- dan damai. Hubungan antara manusia de-
berikan implikasi terhadap semakin baiknya ngan alam lingkungan perlu terjalin secara
kinerja manajerial. Masing-masing prinsip harmonis, bilamana keharmonisan tersebut
GCG perlu diterapkan dengan baik agar GCG di rusak oleh tangan- tangan jahil, bukan
dalam perusahaan tersebut dapat dijalankan mustahil alam akan murka dan memusuh-
dengan baik. Dengan adanya transparansi inya. Jangan salahkan bilamana terjadi mu-
yang ditunjang dengan payung hukum yang sibah, kalau ulah manusia suka merusak
jelas maka akan menambah wawasan dan alam lingkungan. Tidak disadari bahwa alam
pengetahuan masyarakat terhadap penye- lingkungan telah memberikan kebebasan ke-
lenggaraan perusahaan sehingga keperca- pada manusia untuk dimanfaatkan sebesar-
yaan publik terhadap perusahaan semakin besarnya guna kesejahteraan hidupnya.
baik. Dengan adanya fairness maka semua Penjelasan lainya mengenai Hakikat
hak dan kepentingan publik akan terpenuhi mendasar tri hita karana juga dikemukakan
tanpa ada perbedaan sehinga tidak ada ben- oleh (Wiana, 2004) Hakikat mendasar tri hita
turan-benturan kepentingan yang terjadi dan karana mengandung pengertian tiga penye-
target perusahaan dapat tercapai dengan bab kesejahteraan itu bersumber pada kehar-
baik. Dengan adanya accountability publik monisan hubungan antara manusia dengan
sebagai pihak yang memerlukan informasi Tuhan nya, manusia dengan alam lingkung-
62 PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
Tabel 3.1
Daftar LPD di kecamatan Kuta Selatan
NO NAMA LPD ALAMAT
3.3 Teknik Pengumpulan Data bagai bagian dari budaya Organisasi dalam
Penelitian ini menggunakan teknik pe- pemahaman konsep nasional. Budaya orga-
ngumpulan data kuisioner. Teknik pengum- nisasi merupakan nilai-nilai yang menjadi
pulan data kuisioner dilakukan dengan cara pedoman sumber daya manusia untuk meng-
memberi daftar pertanyaan dan pernyataan hadapi permasalahan eksternal dan usaha
sesuai indikator yang telah disusun dan di penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan
sebarkan di lingkungan kerja internal LPD. sehingga masing-masing anggota organisasi
Sebelum menyebarkan kuisioner peneliti harus memahami nilai-nilai yang ada dan
akan menjelaskan terlebih dahulu tentang sebagaimana mereka harus bertingkah laku
indikator-indikator penting yang ada dalam atau berprilaku. Dari hasil pemaparan dan
kuisioner. Data akan diperoleh dari hasil penjelasan keperluan variabel-variabel da-
pengisian kuisioner oleh ketua, sekretaris, lam penelitian ini, maka variabel-variabel
bendahara, kepala divisi dan koordinator tersebut akan dijabarkan kedalam bentuk
lapangan pada Lembaga LPD di Kecamatan indikator pengukuran yaitu parahyangan,
Kuta Selatan. pawongan dan palemahan (Cahyani: 2016)
64 PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
Tabel 4.1
Hasil Uji Reliabilitas
No Item Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan
1 GCG 0,997 Reliabel
2 Budaya tri hita karana 0,995 Reliabel
3 Kinerja 0,88 Reliabel
Sumber : Data Diolah, 2017
Semua instrumen memiliki nilai alpha simpulkan bahwa semua variabel tersebut
cronbach lebih dari 0,6 sehingga dapat di- reliabel.
Tabel 4.2
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Model
Coefficients Coefficients
t Sig.
Std.
B Beta
Error
Prinsip GCG 0,221 0,032 0,757 6,899 0,00
Budaya Tri hita karana 0,367 0,062 0,648 5,903 0,00
Konstanta = 5,499
R Square 0,651
Fhitung 30,761
Sig. Fhitung 0,00
Sumber : Data diolah 2017
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh suatu sebesar 1 satuan, maka nilai kinerja mana-
persamaan regresi berganda sebagai berikut. jerial LPD meningkat sebesar 0,367 dengan
Y = α + β1X1 + β2X2 asumsi variabel lain konstan.
= 5,499 + 0,221X1 + 0,367X2
1) Koefisien konstanta adalah sebesar 4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi
5,499, artinya bila variabel prinsip GCG Tabel 4.3
(X1), budaya tri hita karana (X2), konstan Hasil Uji Koefisien Determinasi
pada angka 0 (nol) maka kinerja manajerial
LPD (Y) adalah sebesar 5,499. Model Summaryb
2) Nilai koefisien regresi prinsip GCG Adjusted Std. Error of
(X1) = 0,221 secara statistik menunjukkan Model R R Square R Square the Estimate
1 ,807a ,651 ,630 2,49573
bahwa ada pengaruh positif variabel prinsip
a. Predictors: (Constant), Tri Hita Karana, GCG
GCG terhadap kinerja manajerial LPD. Ni-
lai koefisien sebesar 0,221 memiliki arti jika b. Dependent Variable: Kinerja
nilai prinsip GCG naik sebesar 1 satuan, Sumber: data diolah, 2017
maka nilai kinerja manajerial LPD mening-
kat sebesar 0,221 dengan asumsi variabel Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh besar-
lain konstan. nya koefisien determinasi sebesar 0,651 atau
3) Nilai koefisien regresi budaya tri hita 65,1%. Ini menunjukkan pengaruh prinsip
karana (X2) = 0,367, secara statistik menun- GCG (X1) dan budaya Tri hita karana (X2)
jukkan bahwa ada pengaruh positif variabel memberikan kontribusi naik turunnya kiner-
budaya Tri hita karana terhadap kinerja ma- ja manajerial LPD sebesar 65,1% dan 34,9
najerial LPD. Nilai koefisien sebesar 0,367 disebabkan oleh faktor lain yang tidak diba-
memiliki arti jika budaya Tri hita karana naik has dalam penelitian ini.
66 PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
dahulu mengenai good corporate governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
dan prinsip-prinsipnya. Penelitian ini terba- (Studi Kasus Pada PT. JAMSOSTEK Kan-
tas hanya mencari pengaruh prinsip GCG tor Cabang II Bandung). Skripsi. Ban-
(X1) dan budaya Tri Hita Karana (X2) terhadap dung. Universitas Widyatama.
kontribusi naik turunnya kinerja manajerial Gunawan, Ketut. 2009. Analisis Faktor Ki-
LPD sebesar 65,1% dan 34,9 disebabkan oleh nerja Organisasi LPD di Bali. Jurnal Ma-
faktor lain yang tidak dibahas dalam peneli- najemen dan Wirausaha, Vol 11, No. 2,
tian ini. September 2009, pp:172-182
Hamid, Amita Zainuddin. 2002. Pengaruh Bu-
5.4 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya daya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja
Diharapkan penelitian ini dapat terus Dan Prestasi di PTP Nusantara (Persero)
berlanjut dengan menggunakan metode pene- Sumatera Utara. Disertasi Tidak Dipubli-
litian yang berbeda yaitu dengan melakukan kasikan. Universitas Airlangga
wawancara langsung (metode kualitatif) dan Hamid, Amita Zainuddin. 2002. Pengaruh Bu-
dilakukan pada lokasi penelitian da waktu pe- daya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja
nelitian yang berbeda. Penelitian selanjutnya Dan Prestasi di PTP Nusantara (Persero)
dapat menambahkan variabel-variabel lain Sumatera Utara. Disertasi Tidak Dipubli-
yang mempengaruhi kinerja manajerial LPD kasikan. Universitas Airlangga
seperti CSR, auditor internal, sistem pengen- Jensen, Michael C., William H. Meckling. 1976.
dalian internal, gaya kepemimpinan dan pe- Theory of The Firm: Managerial Behavior,
ngembangan variabel lainnya. Agency Costs and Ownership Structure,
The Journal of Financial Economics.vol. 3
DAFTAR PUSTAKA issue 4, pp : 305-360.
Astuti, Feni. 2010. Analisis Pengaruh Pe- Kaler. 2000. Keseimbangan antar unsur Tri
ngendalian Intern, Budaya Organisasi, hita karana, IKIP Negeri Singaraja
dan Penerapan Penerapan Prinsip Good Kusumawati, Dwi Novi. 2006. Profitability and
Corporate Governance Terhadap Kinerja Corporate Governance Disclosure: An In-
Perusahaan (Studi empiris pada PT Bank donesia Study.Simposium Nasional Akun-
Mandiri (Persero) Tbk cabang Banyuwa- tansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.
ngi). Skripsi. Universitas Jember. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Ta-
Bulandari, I Gusti Agung Wita. 2014. Penga- hun 2002 Tentang Lembaga Perkreditan
ruh Prinsip-prinsip Good Corporate Go- Desa .
vernance pada Kinerja Keuangan Lem- Peraturan Daerah Provinsi Bali Tentang Per-
baga Perkreditan Desa di Kabupaten ubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Badung. E-Jurnal Akuntansi Universitas Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 Ten-
Udayana 8.2 (2014):641-659. tang Lembaga Perkreditan Desa
Cahyani, Trisna. 2016. Pengaruh Prinsip- Purwarni, Tri.2010. Pengaruh Good Corpora-
Prinsip Good Corporate Governance Fi- te Governance terhadap Kinerja Perusa-
losofi Tri hita karana Terhadap Kinerja haan. Majalah Informatika, vol. 1 tanggal
Keuangan (Studi Pada LPD se-Kota Den- 2 mei 2010.
pasar). Skripsi. Denpasar. Universitas Ristifani. 2009. Analisis Implementasi Prin-
Pendidikan Nasional. sip-Prinsip GCG dan Hubungannya Ter-
Dewi, Made Rusmala. 2014. Analisis Kinerja hadap Kinerja PT. Bank Rakyat Indone-
Kesehatan LPD dan Pengaruhnya terha- sia Tbk. Skripsi tidak dipublikasikan.
dap Pertumbuhan Aset LPD Kabupaten Universitas Gunadarma.
Badung. Jurnal Manajemen Strategi Bis- Rustiana, Siti Hamidah. 2004. Pengamh
nis dan Kewirausahaan Vol.8 No.1, Feb- Strategi dan Budaya Perusahaan Ter-
ruari 2014. hadap Kinerja Manajer PT Kinia Farma
Dwi Hastuti, Theresia. 2005. “Hubungan Apotek: Good Corporate Governance Se-
Antara Good Corporate Governance dan bagai Variabel Intervening. Tesis. Univer-
Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja sitas Sumatera Utara.
Keuangan (Study Kasus Pada Perusaha- Sastra, I Made Bhaskara. 2017. Pengaruh Pe-
an Yang Listing di Bursa Efek Indone- nerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
sia”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Governance dan Budaya Tri hita karana
Solo, 15-16 September 2005. Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada
Frediawan, Ridwan. 2008. Pengaruh Pene- LPD Kecamatan Abiansemal Kabupaten
rapan Prinsip Good Corporate Governance Badung). E-Jurnal Akuntansi Universitas
68 PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PENJUALAN BARANG DAGANG UNTUK
MENGUKUR EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA KOPERASI UNIT DESA MAMBAL DI
KABUPATEN BADUNG
Abstract
Economic is growing rapidly creates business opportunities for cooperatives in an effort to ma-
nage and expand its business operations. Cooperative operational development requires an
internal control system by cooperative management so that cooperative can generate maximum
profit, especially in the sales process. Internal control of the sales process is important becau-
se sales are one of the elements of property in the component of profit and loss. The internal
control system in the sales function is conducted through internal audit, especially the sales
operation examination, which aims to assess the compliance with the policies or sales proce-
dures established by the cooperative, evaluate the level of efficiency and effectiveness so that
the cooperative can know the constraints and weaknesses encountered in sales activities. KUD
Mambal is a cooperative that has a main field in the process of selling rice transactions, while
for penjulan fertilizer only get a fee only from each transaction. This study aims to determine
the efficiency and effectiveness of the sales function of the operational audit of Mambal Village
Unit Cooperative and to know the analysis of operational audit results of the Village Unit Coope-
rative Mambal. Methods of data collection is a systematic way through Library Studies (Library
Research and Field Studies (Field Research), namely by direct observation (observation), and
interviews directly (interview). Data analysis techniques carried out were preliminary surveys,
planned audits, conducted audits and reported findings in the form of audit reports. Based on
the research found the problem is the absence of written SOP, the dual position between the tre-
asurer doubles as head of sales. Nevertheless it can be concluded that KUD Mambal has done
a good internal control related to the sales function is indicated by the use fomulir barupa note
sheet and evidence of cash expenditure on each transaction and the pricing of a price using a
price based on the price of PERPADI Badung regency, and has been internal monitoring through
periodic evaluations every 3 (three) months against the target penjulannya so that operational
audit of the sales function merchandise has an important role in measuring the efficiency and
effectiveness seen from the survey and questionnaire research.
70 AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PENJUALAN BARANG DAGANG UNTUK MENGUKUR EFISIENSI
DAN EFEKTIVITAS PADA KOPERASI UNIT DESA MAMBAL DI KABUPATEN BADUNG
Dari pengertian di atas, penulis dapat antar manajemen mengemukankan bahwa
mengambil kesimpulan bahwa audit opera- efektivitas berarti menjalankan pekerjaan
sional merupakan pengkajian terhadap kegi- yang benar. Efektivitas berarti kemampuan
atan operasi suatu organisasi untuk menge- untuk memilih sasaran yang tepat. Manajer
valuasi efisiensi dan efektivitas kinerja suatu yang efektif adalah manajer yang memilih
bagian dalam Koperasi Unit Desa Mambal. pekerjaan yang benar untuk dijalankan. Se-
dangkan menurut Miller (dalam Tangkilisan,
2.2 Pengertian Penjualan 2007:138) mengemukakan bahwa:
Menurut Mulyadi (2001), kegiatan penju- “Effectiveness be define as the degree to
alan terdiri dari tranksaksi penjualan barang which a social system achieve its goal. Effec-
dan jasa, baik secara kredit maupun tunai. tiveness must be distinguished from efficien-
Pendapatan diperoleh dengan melakukan cy. Efficiency is mainly concerned with goal
penjualan baik penjulan penjualan langsung attainments”.
ataupun jasa. Menurut Kumaat (2010), pen-
jualan dan pelayanan adalah garda terdepan 2.5 Peranan Efektivitas Penjualan
di mana para konsumen (pelanggan/klien) Dalam rangka menetapkan strategi penju-
akan dengan menilai kapabilitas dan kredi- alan yang sudah ada, koperasi unit desa harus
bilitas perusahaan. mempertimbangkan biaya dari berbagai alter-
natif yang tersedia, hambatan masuk di pasar,
2.3 Pengertian efisiensi orientasi perantara, kemampuan saluran un-
Pengertian efisiensi adalah ukuran pen- tuk mendistribusikan rentang produk, serta
capaian terbaik dari perbandingkan antara karakteristik produk/jasa dan pelanggan.
usaha yang dilakukan dalam kegiatan pen- Selain itu, biaya atau investasi yang di-
capaian tujuan dengan hasil yang dicapai. butuhkan untuk mengembangkan dan mem-
Ukuran pencapaian terbaik dari perban- pertahankan saluran distribusi juga perlu
dingan antara biaya yang dikeluarkan untuk dikelola secara efisien. Koperasi unit desa
usaha mendapatkan calon pembeli. Usaha berusaha meminimumkan biaya seperti itu
menawarkan produk kepada pembeli se- yang biasanya bersifat variabel dan tergan-
hingga terjadi penjualan sampai pada usaha tung pada tingkat penjualan.
untuk pengiriman barang kepada pembeli
dengan pencapaian hasil yang sudah diraih. III. METODOLOGI PENELITIAN
Perbandingan terbaik yang dimaksud adalah 3.1 Lokasi Penelitian
jika hasil yang dicapai lebih besar dari biaya Penelitian ini dilakukan pada Kopera-
yang dikeluarka.Atau jika biaya telah dike- si Unit Desa Mambal yang terletak di Desa
luarkan memberikan kontribusi hasil yang Mambal Kecamatan Abiansemal Kabupaten
lebih optimal. Badung.Desa Mambal terletak kurang lebih
15 Km dari pusat Kota Denpasar. Adapun
2.4 Pengertian Efektivitas Biaya lokasi penelitian berdasarkan peta sebagai
Siswanto (2007:55) dalam bukunya peng- berikut:
72 AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PENJUALAN BARANG DAGANG UNTUK MENGUKUR EFISIENSI
DAN EFEKTIVITAS PADA KOPERASI UNIT DESA MAMBAL DI KABUPATEN BADUNG
staf admin penjualan berdasarkan keterang- - Kepala penjualan melakukan penca-
an mengenai alur penjualan beras dari hasil tatan jumlah penjualan, menyiapkan stok se-
wawancara pendahuluan dengan manager suai dengan permintaan, mengirim ke PERPA-
KUD Mambal dan juga disesuikan dengan DI, menerima dana dari transaksi umum
hasil studi pendahuluan yang telah dilaksa- - Buku penjualan tertulis manual
nakan oleh peneliti. tanpa ada pencatatan yang menggunakan
sistem
4.3 Melaksanakan Audit - Dapat terjadi traud data penjualan
a. Menuliskan proses penjualan di KUD dan ketidaksesuaian jumlah dan uang yang
Mambal berdasarkan keterangan manager diterima
KUD Mambal karena SOP tidak tertulis. Rekomendasi
b. Melakukan audit operasional pada - Disarankan ada SOP yang disepakai
fungsi penjualan dengan kuesioner (terlam- sebagai pedoman pelaksanaan kerja
pir). - Mengurangi rangkap pekerjaan se-
c. Analisis Hasil Audit hingga beban kerja lebih ringan dalam pem-
KUD Mambal telah melakukan pengen- buatan laporan kerja sesuai bidang masing-
dalian internal yang cukup baik terkait de- masing
ngan fungsi penjualan. Pengendalian inter- - Dapat menerapkan prosedur kerja
nal pada fungsi penjualan ini ditunjukkan seuai dengan SOP yang berlaku
dengan:
- Digunakan fomulir barupa lembar DAFTAR PUSTAKA
Nota dan Bukti Pengeluaran Kas pada setiap Agoes, S. (2012). Auditing: Pemeriksaan
transaksi yang terjadi. Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta:
- Penetapan harga menggunakan Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
satu harga berdasarkan ketetapan harga Universitas Indonesia.
dari PERPADI Alvin. A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Be-
- Adanya rencana anggaran dan be- asley, Amir Abadi Jusuf, 2011, Audit dan
lanja KUD Jasa Assurance: Pendekatan Terpadu
- Adanyana evaluasi yang dilakukan (AdaptasiIndonesia), Penerbit Salemba
secara berkala setiap 3 (tiga) bulannya terha- Empat, Jakarta.
dap target penjulan yang telah dicapai Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Su-
- Adanya bukti transaksi yang dilaku- atu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
kan via bank Cipta.
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen
4.4 Melaporkan Temuan Audit dalam Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Sa-
Bentuk Laporan Audit lemba Empat.
Kondisi: Bertha Elvina, 2008. Pemanfaatan Anggaran
- Dalam struktur organisasi, tidak Penjualan Sebagai Alat Bantu Manaje-
ada fungsi penjualan dimana bendahara me- men Dalam Mendukung Efektivitas Pen-
rangkap sebagai kepala penjualan jualan Pada CV. Metro aya Lestari Ban-
- Pembagian tugas hanya pada kepala dung.
penjualan dan buruh, dimana kepala penju- Iriyadi, 2004, Peranan Internal Auditor Dalam
alan mengerjakan semua aktivitas penjualan Menunjang Efektivitas Sistem Pengenda-
termasuk penerimaan dana saat transaksi lian Internal Penggajian PT. Organ Jaya,
umum Jurnal Ilmiah. Vol.2.No.2. Sekolah Tinggi
- Pencatatan penjualan masih secara Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.
manual Kumaat, Valery G. 2010. Internal Audit. Pe-
Kriteria: nerbit Erlangga. Jakarta.
- Tidak ada formulir (Bukti Pengeluaran Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Penerbit
Kas) dengan nomer urut tercetak Salemba Empat. Jakarta.
Penyebab: Tunggal Amin Widjaja, 2008. Audit Operasio-
- Keterbatasan pegawai nal. Jakarta Harvarindo.
- Kepala penjualan tidak menguasai Siswanto, 2007. Pengantar Manajemen. Ja-
komputer karta: PT. Bumi Aksara.
- Nomer sudah ditentukan sebelumnya Tangkilisan, Hessel Nogi.S., Drs.M.Si. (2007).
Akibat: Manajemen Publik. Jakarta. PT.Grasindo.
74 AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PENJUALAN BARANG DAGANG UNTUK MENGUKUR EFISIENSI
DAN EFEKTIVITAS PADA KOPERASI UNIT DESA MAMBAL DI KABUPATEN BADUNG
PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI
TERHADAP DIVIDEN KAS (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Abstract
The manufacture dividend’s policy is very important for the investors. Those because the com-
pany’s profits will be used more to pay dividend than retained earnings or vice versa. In case
of dividend’s policy, the most concerned factor by management is the amount of profit that ear-
ns by the company, such as accounting earnings, Earning Per Share (EPS), and cash income.
This study aimed to know the effect of accounting earnings, earning per share (EPS), and cash
income to cash dividend in Indonesia Stock Exchange (BEI). Sample selected using Purposive
Sampling Method, with total sample 37 companies that registered in Indonesia Stock Exchange
on period year 2014 to 2016. Multiple linear regression analysis used to test the hypothesis.
The results show that accounting earnings and earning per share (EPS) have no effect to cash
dividend, but cash income have positive determination to cash dividend in manufacture compa-
nies that registered in Indonesia Stock Exchange (BEI) year period 2014 – 2016.
Keywords: accounting earnings, earning per share (EPS), cash income, cash dividend.
76 PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS
(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
2.8 Pengaruh Laba Tunai Terhadap III METODE PENELITIAN
Dividen Kas 3.1 Pemilihan Sampel
Penetapan kebijaksanaan mengenai Menurut Sugiyono (2014:115), populasi
pembagian dividen, faktor yang menjadi per- adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
hatian manajemen adalah besarnya laba obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
yang dihasilkan perusahaan. Namun, ke- karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh pe-
banyakan perusahaan juga sering memper- nelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
timbangkan laba tunai yang pada dasarnya kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
merupakan laba akuntansi setelah diper- adalah laporan keuangan perusahaan manu-
hitungkan dengan beban – beban non kas faktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(Murtanto dan Febby, 2004). Terdapat pe- tahun 2014 sampai tahun 2016. Populasi per-
ngaruh positif laba tunai terhadap dividen usahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
kas sehingga ketika laba tunai naik maka berjumlah 143 perusahaan manufaktur. Tek-
dividen kas yang dibagikan perusahaan juga nik penentuan sampel penelitian ini adalah
akan naik, sebaliknya jika laba tunai turun dengan menggunakan metode Purposive Sam-
maka dividen kas yang dibagikan akan tu- pling, yaitu pengambilan sampel penelitian se-
run (Agung, 2014). Hasil penelitian dari Her- cara non random (tidak acak) sehingga setiap
mi (2004), Agung (2014), Fitri (2007), Mum- anggota populasi memiliki peluang yang sama
maiza (2008) dan Rosna (2007) menyatakan akan terpilih menjadi sampel penelitian (Su-
bahwa laba tunai berpengaruh positif terha- pardi, 2005:114). Penyeleksian sampel peneli-
dap dividen kas. Sehingga dirumuskan hipo- tian menggunakan teknik purposive sampling
tesis sebagai berikut : dimana terdapat kriteria-kriteria tertentu. Kri-
H3 = Laba tunai berpengaruh positif terha- teria dalam penentuan sampel berdasarkan
dap dividen kas teknik purposive sampling antara lain:
Tabel 3.1
Kriteria Sampel
No Kriteria Jumlah
Perusahaan Manufaktur yang telah terdaftar di BEI dari tahun 2014 143
1
sampai tahun 2016.
Perusahaan Manufaktur tersebut tidak menerbitkan laporan keuangan
2 (6)
pada tahun terakhir, yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.
Perusahaan Manufaktur yang mengalami rugi pada tahun 2014 sampai
3 (29)
tahun 2016.
Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki data lengkap pada tahun
4 (5)
2014 sampai tahun 2016.
Perusahaan Manufaktur tersebut tidak membayar dividen kas pada
5 (66)
tahun 2014 sampai tahun 2016.
Total Sampel 37 x 3 = 111
3.2 Definisi Operasional Variabel adalah laba bersih yang didapat dari selisih
1) Laba Akuntansi antara pendapatan yang operatif dan selu-
Suwardjono (2005:455) mendefinisikan ruh biaya operatif. Ukuran laba bersih seba-
laba sebagai pendapatan dikurangi biaya gai variabel laba akuntansi mendasar pada
merupakan pendefinisian secara struktu- penelitian Elizabeth (2000) dan Murtanto
ral atau sintaktik karena laba tak didefinisi (2004). Alasan penggunaan laba bersih seba-
secara terpisah dari pengertian pendapatan gai variabel laba akuntansi dikarenakan laba
dan biaya. Pengertian laba yang dianut oleh bersih adalah laba yang menunjukan kinerja
struktur akuntansi sekarang ini adalah laba dan pertanggungjawaban manajemen.
yang merupakan selisih pengukuran penda- 2) EPS
patan dan biaya secara akrual. Laba akun- Menurut Brigham (2006:196) EPS meru-
tansi yang digunakan dalam penelitian ini pakan rasio yang menunjukkan bagian laba
78 PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS
(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
dw < dU atau (4-dU) < dw < (4-dt), maka tidak penden (terikat). Jika hasil Anova atau F-test
dapat ditarik kesimpulan mengenai ada ti- menunjukkan tingkat signifikansi dibawah
daknya autokorelasi. 0,05 berarti variabel independen secara ber-
d) Uji Heteroskedastisitas sama-sama atau simultan berpengaruh ter-
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk hadap variabel dependen.
menguji apakah dalam model regresi terjadi c) Uji Secara Parsial (Uji Statistik t)
ketidaksamaan varians dari residual suatu Uji statistik t pada dasarnya menun-
pengamatan dengan pengamatan yang lain jukkan seberapa jauh pengaruh satu vari-
(Ghozali, 2016:69). Tingkat signifikansi yang abel independen secara individual dalam
digunakan adalah 0,05. Jika model regresi menerangkan variabel dependen (Ghozali,
lebih besar dari tingkat signifikan yang di- 2016:98). Penerimaan atau penolakan hipo-
gunakan maka model regresi tidak mengan- tesis dilakukan dengan kriteria :
dung heteroskedastisitas. Sebaliknya jika a. Jika nilai signifikan < 0,05 berarti va-
model regresi lebih kecil dari tingkat signifi- riabel independen berpengaruh signifikan
kan yang digunakan maka model regresi me- terhadap variabel dependen.
ngandung heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikan > 0,05 berarti va-
3) Regresi Linier Berganda riabel independen tidak berpengaruh signifi-
Analisis regresi linier berganda diguna- kan terhadap variabel dependen.
kan untuk mengetahui atau memperoleh
gambaran mengenai pengaruh variabel inde- IV HASIL DAN PEMBAHASAN
penden pada variabel dependen dan bertuju- 4.1 Uji Statistik Deskriptif
an untuk mengestimasi dan atau mempre- Hasil perhitungan Laba akuntansi me-
diksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata miliki nilai terendah 0,67 dan nilai terting-
variabel dependen berdasarkan nilai vari- gi 10064,87, nilai rata-rata 745,7873 pada
abel independen yang diketahui (Ghozali, variabel laba akuntansi dan standar deviasi
2016:93). Model regresi berganda ditunjukan pada variabel ini sebesar 1902,13515. EPS
dalam persamaan sebagai berikut: memiliki nilai terendah 6,00 dan nilai ter-
DK = a + β1LA+ β2EPS + β3LT+ e. tinggi 25921,00, nilai rata-rata 1534,7530
Dimana : pada variabel EPS dan standar deviasi pada
DK = Dividen Kas variabel ini sebesar 4325,92936. Laba tu-
a = Konstanta nai memiliki nilai terendah 1,88 dan nilai
LA = Laba Akuntansi tertinggi 6672,68, nilai rata-rata 645,8654
EPS =Earning Per Share pada variabel laba tunai dan standar deviasi
LT = Laba Tunai pada variabel ini sebesar 1537,24724. Divi-
e = error den kas memiliki nilai terendah 0,32 dan ni-
4) Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test) lai tertinggi 5783,5, nilai rata-rata 187,0461
Ketepatan dari fungsi regresi sampel da- pada variabel dividen kas dan standar devia-
lam menaksir nilai aktual dapat diukur dari si pada variabel ini sebesar 881,60131.
goodness of fit-nya. Secara statistik diukur
dari nilai koefisien determinasi (R2), uji F, dan 4.2 Uji Asumsi Klasik
uji t (uji secara parsial) (Ghozali, 2016:97). a) Uji Normalitas
a) Koefisien Determinasi Uji normalitas yaitu suatu pengujian untuk
Menurut Ghozali (2016:97) koefisien de- mengetahui apakah dalam model regresi,
terminasi (R2) merupakan suatu ukuran yang variabel pengganggu atau residual memi-
penting dalam regresi karena dapat mengin- liki distribusi normal atau tidak (Ghozali,
formasikan baik tidaknya model regresi yang 2016:154). Hasil uji normalitas Kolmogorov-
terestimasi. Nilai koefisien determinasi (R2) Smirnov Test nilai sig sebesar 0.281 lebih be-
mencerminkan seberapa besar variasi dan sar (0,05), sehingga dapat disimpulkan bah-
variabel terikat dapat diterangkan oleh vari- wa risidual dalam model regresi berdistribusi
abel bebas. Pada penelitian ini, koefisien de- normal.
terminasi diukur dengan Adjusted R2. b) Uji Multikolinearitas
b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji multikolinearitas bertujuan untuk meng-
Menurut Ghozali (2016:98) uji statistic uji apakah model regresi ditemukan adanya
F pada dasarnya menunjukkan apakah se- korelasi antar variabel bebas (independent).
mua variabel independen (bebas) yang dima- Nilai tolerance> 0,10 atau sama dengan nilai
sukkan dalam model mempunyai pengaruh VIF < 10 (Ghozali, 2016:105). Masing-masing
secara bersama-sama terhadap variabel de- variabel bebas memiliki nilai tolerance, Laba
80 PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS
(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
V PENUTUP Pada Perusahaan Manufaktur di BEI,
5.1 Kesimpulan Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Penelitian ini bertujuan untuk mengeta- Mahasaraswati Denpasar.
hui pengaruh Laba Akuntansi, Earning Per Ariyanti, Fitri, 2007. Analisis Hubungan An-
Share (EPS), dan Laba Tunai terhadap Divi- tara Laba Akuntansi dan Laba Tunai De-
den Kas pada perusahaan Manufaktur yang ngan Dividen Kas Pada Industri Barang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pe- Konsumsi di Indonesia, Skripsi. Fakultas
riode penelitian selama tiga tahun dari tahun Ekonomi, Universitas Islam Indonesia,
2014-2016, dengan meneliti 37 perusaha- Yogyakarta.
an manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Anthony dan Govindarajan. 2005, Manage-
Indonesia, sehingga memiliki jumlah amat- ment Control System, Edisi Pertama, Pe-
an 111. Penelitian ini menggunakan teknik nerbit Salemba Empat, Jakarta.
analisis regresi linier berganda. Berdasarkan Arifin, Zainal. 2005. Hubungan antara Cor-
hasil analisis data dan pembahasan hasil pe- porate Governance dan Variabel Pengu-
nelitian yang telah dilakukan, maka dapat di- rang Masalah Agensi. Jurnal Ekonomi
simpulkan sebagai berikut : dan Bisnis. No.10 vol. 1. Fakultas Eko-
1) Laba Akuntansi tidak berpengaruh nomi Universitas Islam Indonesia.
terhadap Dividen Kas. Arifin, 2013. Pengaruh Laba Akuntansi, Eps
2) Earning Per Share (EPS) tidak berpe- dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas
ngaruh terhadap Dividen Kas. Pada Perusahaan Manufaktur di BEI,
3) Laba Tunai berpengaruh positif ter- Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
hadap Dividen Kas. Mahasaraswati Denpasar.
Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accoun-
5.2 Saran ting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta; BPFE.
Berdasarkan hasil analisis dan simpul- Brigham, Eugene F and Joel F.Houston,
an, adapun saran-saran yang diberikan oleh 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuang-
peneliti adalah sebagai berikut : an, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku
1) Berdasarkan hasil uji koefisien deter- satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba Empat,
minasi dalam penelitian ini, pengaruh Laba Jakarta.
Akuntansi, EPS dan Laba Tunai terhadap Di- Darmadji T dan Hendy M. Fakhruddin. 2001.
viden Kas pada perusahaan manufaktur di Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta: Sa-
Bursa Efek Indonesia periode 2014 sampai lemba Empat.
dengan 2016 sebesar 36,4 persen sedangkan Elizabeth, 2000. Analisis Hubungan Laba
sisanya 63,6 persen dividen kas dipengaruhi Akuntansi dan Laba Tunai Dengan Dividen
oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada Kas pada Perusahaan yang Go Publik di
model penelitian ini. Oleh karena itu selanjut- BEI Periode 1999-2001, Skripsi, Fakultas
nya diharapkan mempertimbangkan adanya Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
penambahan variabel independen lainnya Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru.
yang berhubungan dengan dividen kas seper- Evans, Thomas G, 2003. Accounting Theory:
ti misalnya arus kas, return saham, current contemporary Accounting Issues, South-
ratio, cash ratio, serta variabel lain yang didu- Western, Ohio.
ga dapat mempengaruhi dividen kas. Febrianti, 2010. Pengaruh Laba Akuntansi,
2) Untuk penelitian selanjutnya, sebaik- Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan
nya melakukan penelitian dilakukan dengan Manufaktur di BEI, Skripsi, Fakultas Eko-
bermacam sektor perusahaan agar dapat me- nomi Universitas Mercu Buana Jakarta
munculkan hasil yang lebih baik dan macam Akuntansi, Terhadap Dividen Kas Pada Per-
– macam sektor perusahaan dapat dibanding- usahaan Manufaktur di BEI, Skripsi, Fa-
kan antara satu dengan yang lainnya. kultas Ekonomi Universitas Mercu Bua-
na Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Mul-
Agung, Dwi Cahyo. 2014. Pengaruh Laba tivariate dengan Program IBM 23 SPSS .
Bersih, Arus Kas Operasi dan Investment Semarang: Badan Penerbit Universitas
Opportunity set Terhadap Kebijakan Di- Diponogoro.
viden. Skripsi, Universitas Maritim Raja Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis
Ali Haji Tanjung Pinang. Atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo
Agung, 2014. Pengaruh Laba Akuntansi, Eps Persada, Jakarta.
dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Hermi, 2004. Hubungan Laba Bersih Dan
82 PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS
(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014 sampai dengan 2016
Kode Nama
No
Perusahaan Perusahaan
1 INTP PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk
2 SMGR PT SEMEN INDONESIA, Tbk.
3 WTON PT WIJAYA KARYA BETON, Tbk.
4 AMFG PT ASAHIMAS CITRA MULIA,Tbk.
5 ARNA PT ARWANA CITRA MULIA, Tbk.
6 BTON PT BETON JAYA MANUNGGAL, Tbk.
7 CTBN PT CITRA TURBINDO,Tbk.
8 INAI PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRI, Tbk.
9 LION PT LION METAL WORKS, Tbk.
10 LMSH PT LIONMESH PRIMA, Tbk.
11 BUDI PT BUDI STARCH AND SWEETWNER, Tbk.
12 EKAD PT EKADHARMA INTERNATIONAL, Tbk.
13 TPIA PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL, Tbk.
14 AKPI PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI, Tbk.
15 TALF PT TUNAS ALFIN, Tbk.
16 TRST PT TRIAS SENTOSA, Tbk.
17 ALDO PT ALKINDO NARATAMA, Tbk.
18 ASII PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk.
19 AUTO PT ASTRA AUTO PART, Tbk.
20 BRAM PT INDO KORDSA, Tbk.
21 SMSM PT SELAMAT SEMPURNA, Tbk.
22 SRIL PT SRI REJEKI ISMAN, Tbk.
23 BATA PT SEPATU BATA, Tbk.
24 IKBI PT SUMI INDO KABEL, Tbk.
25 SCCO PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE, Tbk.
26 DLTA PT DELTA DJAKARTA, Tbk.
27 ICBP PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk.
28 MLBI PT MULTI BINTANG INDONESIA,Tbk.
29 ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPORINDO, Tbk.
30 SKLT PT SEKAR LAUT, Tbk.
31 GGRM PT GUDANG GARAM, Tbk.
32 HMSP PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk.
33 DVLA PT DARYA VAIA LABORATORIA, Tbk.
34 KLBF PT KALBE FARMA, Tbk.
35 TSPC PT TEMPO SCAN PASIFIC,Tbk.
36 UNVR PT UNILEVER INDONESIA, Tbk.
37 CINT PT CHITOSE INTERNATIONAL,Tbk.
84 PENGARUH LABA AKUNTANSI, EARNING PER SHARE (EPS) DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS
(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Lampiran 2 (Lanjutan) : Hasil Analisis Data
Abstract
Some previous studies stated that he relationship between budgetary participation and mana-
gers’ performance was positive and significant, and the others confirmed otherwise. Inserting
intervening or moderating variables in that relationship, could solve the difference. This resear-
ch analyzes the influence of participation budget arrangement on the managers’ performance,
in which the organizational commitment and job-relevant information is treated as the interve-
ning variable. There in the direct, positive, and significant influence of the participation on the
managers performance. The more intense the budgetary participation, the higher his/her work
performance will be. Moreover, when the organizational commitment and job-relevant informa-
tion are the intervening variables, the recent influence of the participation on he manager’s per-
formance become weaker. This indicates that the strength of that influence is indirect, through
the organizational commitment and job relevant information.
Gambar 1
Kerangka Penelitian
Gambar 2
Diagram Analisis Jalur
Tabel 1
Korelasi Antar Variabel
Variabel X₁ X₂ X₃ X₄
Partisipasi (X1) 1,000 - - -
Komitmen (X2) 0,632** 1,000 - -
Informasi Job-Relevant (X3) 0,725** 0,741** 1,000 -
Prestasi (X4) 0,802** 0,834** 0,841** 1,000
Tabel 2
Hasil Pengujian Regresi Linear
Dari Tabel 2 diketahui bahwa koefisien intense partisipasi manajer dalam mengam-
regresi (β) dari hubungan X1 dengan X2 sebe- bil keputusan, khususnya dalam menyusun
sar 0,632 dengan standar error (SE) 0,116 dan anggaran, semakin meningkat komitmennya
thitung = 5,467. Ini menunjukkan bahwa parti- terhadap organisasi. Ini memberikan infor-
sipasi berpengaruh positif dan signifikan ter- masi bahwa untuk meningkatkan komitmen
hadap komitmen organisasi. Ini mendukung para menejemen terhadap organisasi, perlu
H1, karena thitung lebih besar dari ttabel strategis untuk mengembangkan partisipasi
(5,647>1,684). Dengan kata lain, semakin manajer dalam penyususnan anggaran yang
Tabel 3
Hasil Pengujian Regresi Berganda
Variabel Koefisien β SE Thitung
Partisipasi (x) 0,325 0,053 3,770
Komitmen (X) 0,123 0,123 4,051
Informasi Job-Relevant 0,310 0,072 3,106
R²(X₁,X₂,X₃) = 0,854, F = 84,070
Tabel 4
Tabel Langsung dan Tidak Langsung
Korelasi Pengaruh tidak
Pengaruh Langsung Total
Hubungan Variabel yang
Langsung Pengaruh
diamati X₂ X₃
X₂ dengan X₂ r₁₂ 0,632 - - 0,632
X₂ dengan X₃ r₁₃ 0,725 - - 0,725
X₂ dengan X₄
r₁₄ 0,325 0,252 0,252 0,802
(Melalui X₁ & x₂)
Tabel 4 merupakan kombinasi hasil peng- koefisien path. Koefisien path menunjukkan
ujian regresi dan analisis korelasi. tabel 4, de- pengaruh langsung dari suatu variabel terha-
mikian pula Gambar 3, menunjukkan bahwa dap variabel yang lain. Dengan demikian pe-
total pengaruh dari partisipasi terhadap pres- ngaruh langsung dari partisipasi (X) terhadap
tasi adalah 0,802. angka ini ekulvalen dengan prestasi (X) adalah sebesar 0,802
Gambar 3
Hasil Analisis Jalur
Abstract
Company value as an investor’s view of the company’s success rate. Good corporate governance
and profitability can affect the value of the company. Beside that, corporate social responsibi-
lity strategy could provide a good corporate image to external parties and support the value of
the company. This study aimed to test and obtained empirical evidence the ability of corporate
social responsibility to moderate the influence of good corporate governance and profitability
on company value. The population are real estate and property companies listed on Indonesia
Stock Exchange in the period 2013-2015. Determination of sample using purposive sampling
technique. The analysis technique used in this research is multiple linear analysis with Mo-
derated Regression Analysis (MRA). The results showed that the variables of good corporate
governance and profitability have a positive effect on company value. However, corporate social
responsibility is statistically unable to moderate the influence of good corporate governance and
profitability on company value.
Tabel 3.1
Ringkasan Perolehan Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
Perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
1 49
mempublikasikan laporan keungan tahun 2013-2015
2 Tidak memiliki periode laporan keuangan yang berakhir 31 Desember (0)
Data-data mengenai variabel yang akan diteliti tidak tersedia lengkap dalam laporan
3 (34)
keuangan
4 Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini 15
3.5 Metode Pengumpulan Data diamati (Sugiyono, 2015: 145). Pada pene-
Metode pengumpulan data yang digu- litian ini peneliti melakukan pengamatan
nakan adalah metode observasi non parti- pada data yang bersumber dari situs resmi
sipan yaitu pengamatan terhadap suatu Bursa Efek Indonesia, hasil-hasil peneliti-
objek yang tidak melibatkan peneliti dalam an sebelumnya, dan berbagai jurnal akun-
mengumpulkan data pada kegiatan yang tansi yang berkaitan dengan penelitian ini.
100 KEMAMPUAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MEMODERASI PENGARUH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) DAN PROFITABILITAS PADA NILAI PERUSAHAAN
penjelasan atau independen secara induvi- Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa dari
dual dalam menerangkan variasi variabel de- empat variabel yang akan dianalisis, terdapat
penden (Ghozali, 2016: 97). Dasar pengam- tiga variabel yang memiliki nilai Measures of
bilan keputusan adalah dengan melihat nilai Sampling Adequacy (MSA) < 0,5 yaitu varia-
signifikansi t masing-masing variabel pada bel kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan
output hasil regresi menggunakan SPSS de- institusional (KI), dan komisaris independen
ngan level signifikasi 0,05 (α = 5%). Jika nilai (IN). Karena terdapat tiga variabel yang nilai
signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis MSA nya < 0,5 maka variabel yang akan di-
ditolak, artinya variabel independen secara keluarkan adalah variabel yang memiliki nilai
parsial tidak berpengaruh terhadap variabel MSA paling kecil yaitu variabel kepemilikan
dependen. manajerial (KM) sebesar 0,308. Selanjutnya
dilakukan pengujian ulang terhadap ketiga
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN variabel lainnya. Adapun hasil KMO and Bart-
4.1 Analisis Faktor lett’s Test setelah variabel kepemilikan mana-
Analisis faktor digunakan untuk men- jerial (KM) dikeluarkan pada Tabel 4.3 sebagai
definisikan struktur suatu data matrik dan berikut:
menganalisis struktur saling hubungan (ko-
relasi) antar sejumlah besar variabel (test Tabel 4.3
scire, test item, jawaban kuesioner) dengan Hasil Uji Kaiser-Mayers-Olkin dan
cara mendefinisikan satu set kesamaan va- Bartlett’s (Analisis II)
riabel atau dimensi dan sering disebut de-
ngan faktor atau komponen. Asumsi yang KMO and Bartlett's Test
KMO and Bartlett's Test
mendasari dapat tidaknya digunakan ana- Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
lisi faktor adalah data matrik harus memi- Adequacy. ,625
liki korelasi yang cukup dan nilai KMO (Ka-
Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 12,413
iser-Meyer-Olkin) yang dikehendaki harus > Sphericity df 3
0.5. Sig. ,006
JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 101
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas 4.2.4 Uji Autokorelasi
Uji heteroskedastisistas dilakukan un- Uji autokorelasi dilakukan untuk meng-
tuk mengetahui bahwa pada model regresi uji apakah dalam model regresi ada korelasi
terjadi ketidaksamaan varian. Untuk men- kesalahan pada periode t dengan periode t-1
deteksi ada atau tidaknya heteroskedasti- (sebelumnya). Pengujian autokorelasi dilaku-
sitas digunakan model Glejser. Hasil uji he- kan melalui Durbin Watson Test, dimana mo-
teroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel del regresi dikatakan terbebas dari autoko-
4.5 sebagai berikut: relasi apabila sesuai dengan kriteria du < dw
< (4-du). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat
Tabel 4.5 pada Tabel 4.7 sebagai berikut:
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel B T Sig. Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
α 2,170 0,904 0,372
CG -0,163 -0,474 0,638 Durbin-
Model
ROA 0,031 0,276 0,784 Watson
CSR -3,651 -0,474 0,638 NP = α + β1CG + β2ROA + β3CSR + 1,949
CG*CSR 0,009 0,130 0,897 β4CG*CSR + β5ROA*CSR + e
ROA*CSR -0,026 -0,077 0,939
Hasil pengujian pada Tabel 4.7 menun-
Berdasarkan uji heterokesdastisitas jukan bahwa nilai dw sebesar 1,949 dimana
pada Tabel 4.5 memperlihatkan hasil yang nilai du didapatkan dari tabel statistik Durbin
diperoleh bebas dari heteroskedastisitas ka- Watson dengan banyaknya observasi (n) se-
rena semua variabel memiliki nilai signifi- banyak 45 observasi dan banyaknya variabel
kansi lebih besar dari 0,05. bebas (k’) yaitu 5 variabel, sehingga dida-
patkan du sebesar 1,776. Dengan demikian
4.2.3 Uji Multikolinieritas hasil uji autokorelasi dengan kriteria du < dw
Uji multikolinieritas bertujuan untuk < (4-du) adalah 1,776 < 1,949 < 2,224. Hasil
menguji apakah model regresi ditemukan ini membuktikan bahwa model regresi yang
adanya korelasi antar variabel bebas (inde- disusun bebas dari autokorelasi.
penden). Model regresi yang baik seharus-
nya tidak terjadi kolerasi diantara variabel 4.3 Moderated Regression Analysis
independen. Untuk menditeksi ada tidaknya Penelitian ini menggunakan Moderated
multikolinieritas maka dapat dilihat dari tole- Regression Analysisi (MRA) dalam model
rance dan variance inflation factor (VIF). Bila persamaan regresi linier berganda untuk
tolerance > 0,10 atau 10% dan nilai VIF < mengetahui kemampuan CSR memoderasi
dari 10 berarti tidak terjadi multikolinieritas. pengaruh GCG dan profitabilitas pada nilai
Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada perusahaan. Hasil uji interaksi dalam peneli-
Tabel 4.6 sebagai berikut: tian ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 4.8
Hasil Uji Moderated Regression Analysis
Collinearity Statistics (MRA)
Variabel
Tolerance VIF Variabel B t Sig.
CG 0,247 4,050 α 0,569 0,656 0,515
ROA 0,282 3,551 CG 0,344 2,808 0,008
CSR 0,749 1,334 ROA 0,084 2,095 0,043
CG*CSR 0,354 2,821 CSR 1,694 0,612 0,544
ROA*CSR 0,426 2,348 CG*CSR -0,037 -1,519 0,137
ROA*CSR -0,032 -0,263 0,794
Berdasarkan uji multikolinieriras pada
Tabel 4.6 diperoleh nilai tolerance masing- Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
masing variabel independen lebih besar dari hasil analisis pada Tabel 5.12 diketahui
10% atau 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka persamaan regresi sebagai berikut:
hasil tersebut tidak menunjukan adanya NP = 0,569 +0,344CG + 0,084ROA +
multikolinieritas. 1,694CSR – 0,037CG*CSR – 0,032ROA*CSR
102 KEMAMPUAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MEMODERASI PENGARUH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) DAN PROFITABILITAS PADA NILAI PERUSAHAAN
4.4 Menilai Kelayakan Model CSR, dan interaksi profitabilitis dengan CSR
4.4.1 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) berpengaruh signifikan pada nilai perusaha-
Koefisien determinasi digunakan untuk an. Dengan demikian, persamaan model re-
mengukur kemampuan model dalam mene- gresi ini bersifat fit atau layak digunakan.
rangkan variasi variabel dependen. Koefisien
determinasi pada penelitian ini diukur de- 4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Induvidu
ngan menggunakan Adjusted R Square. Hasil (Uji Statistik t)
uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Uji statistik t dilakukan untuk mengeta-
Tabel 4.9 sebagai berikut: hui seberapa besar pengaruh variabel inde-
penden terhadap variabel dependen secara
Tabel 4.9 parsial. Uji ini dilakukan dengan memban-
Hasil Uji Koefisien Determinasi dingkan nilai signifikansi yang dihasilkan
Adjusted dengan α=0,05. Hasil uji statistik t dapat di-
Model lihat pada Tabel 4.8 yang terdapat pada hasil
R Square
NP = α + β1CG + β2ROA + β3CSR MRA yang dapat menunjukkan bahwa hasil
0,493 masing-masing variabel independen terha-
+ β4CG*CSR + β5ROA*CSR + e
dap variabel dependen serta pengaruh dari
variabel moderasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat koe- 1) Pengaruh Good Corporate Governance
fisien determinasi model regresi ini diperoleh pada Nilai Perusahaan
nilai adjusted R square sebesar 0,493 atau Hipotesis pertama (H1) adalah GCG ber-
49,3 persen, artinya bahwa variasi dari nilai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
perusahaan mampu dijelaskan sebesar 49,3 Dari hasil pengujian analisis regresi menun-
persen oleh GCG, profitabilitas, CSR, inter- jukan bahwa variabel GCG memiliki nilai t
aksi GCG dengan CSR, dan interaksi pro- hitung sebesar 2,808 terhadap nilai perusa-
fitabilitas dengan CSR sedangkan sisanya haan dengan signifikansi 0,008 yang lebih
sebesar 50,7 persen dipengaruhi oleh faktor- kecil dari α = 0,05. Ini berarti bahwa variabel
faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam GCG berpengaruh positif terhadap nilai per-
model. usahaan, dapat disimpulkan bahwa H1 dite-
rima.
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statis- 2) Pengaruh Profitabilitas pada Nilai Per-
tik F) usahaan
Uji pengaruh simultan digunakan untuk Hipotesis kedua (H2) adalah profitabilitas
mengetahui apakah variabel independen se- berpengaruh positif terhadap nilai perusaha-
cara bersama-sama atau simultan mempe- an. Dari hasil pengujian analisis regresi me-
ngaruhi variabel dependen. Adanya kriteria nunjukan bahwa variabel profitabilitas me-
pengambilan keputusan yang digunakan miliki nilai t hitung sebesar 2,095 terhadap
adalah jika probabilitas signifikansi < 0,05 nilai perusahaan dengan signifikansi 0,043
maka variabel independen secara simultan yang lebih kecil dari α = 0,05. Ini berarti bah-
atau secara bersama-sama berpengaruh ter- wa variabel profitabilitas berpengaruh positif
hadap variabel dependen. Hasil uji statistik F terhadap nilai perusahaan, dapat disimpul-
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel kan bahwa H2 diterima.
4.10 berikut: 1) Pengaruh CSR pada Hubungan Anta-
ra GCG dengan Nilai Perusahaan
Tabel 4.10 Hipotesis ketiga (H3) adalah CSR berpe-
Hasil Uji Statistik F ngaruh positif pada hubungan antara GCG
Model F Sig. dengan nilai perusahaan. Dari hasil penguji-
an analisis regresi menunjukan bahwa nilai
NP = α + β1CG + β2ROA
+ β3CSR + β4CG*CSR + 9,558 0,000a t hitung sebesar -1,519 dengan signifikansi
β5ROA*CSR + e 0,137 yang lebih besar dari α = 0,05. Ini ber-
arti bahwa variabel CSR tidak berpengaruh
Berdasarkan hasil uji statistik F pada pada hubungan antara GCG dengan nilai
Tabel 4.10 menunjukan nilai F sebesar 9,558 perusahaan,dapat disimpulkan bahwa H3 di-
dengan signifikansi sebesar 0,000. Dengan tolak.
nilai signifikansi < 0,05, berarti bahwa seca- 2) Pengaruh CSR pada Hubungan Anta-
ra bersama-sama variabel bebas yaitu GCG, ra Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan
profitabilitas, CSR, interaksi GCG dengan Hipotesis keempat (H4) adalah CSR ber-
JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 103
pengaruh positif pada hubungan antara bahwa perusahaan menghasilkan dalam
profitabilitas dengan nilai perusahaan. Dari kondisi yang menguntungkan. Hal ini men-
hasil pengujian analisis regresi menunjukan jadi daya tarik investor untuk memiliki sa-
bahwa nilai t hitung sebesar -0,263 dengan ham perusahaan. Permintaan saham yang
signifikansi 0,794 yang lebih besar dari α = tinggi akan membuat para investor meng-
0,05. Ini berarti bahwa variabel CSR tidak hargai nilai saham lebih besar dari pada ni-
berpengaruh pada hubungan antara profi- lai yang tercatat pada neraca perusahaan,
tabilitas dengan nilai perusahaan, dapat di- sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai
simpulkan bahwa H4 ditolak. perusahaan pun tinggi. Dengan demikian
maka profitabilitas memiliki pengaruh positif
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian terhadap nilai perusahaan.
4.5.1 Pengaruh Good Corporate Hasil penelitian ini sejalan dengan ha-
Governance pada Nilai Perusahaan sil penelitian yang dilakukan oleh Deriya-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa so (2014), Septia (2015), dan Setianingrum
semakin tinggi GCG maka akan menyebab- (2015) yang menyatakan profitabilitas ber-
kan semakin meningkatnya nilai perusaha- pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
an. Implementasi penerapan GCG yang ba- Hasil penelitian ini tidak mendukung peneli-
gus menandakan bahwa perusahaan sudah tian yang dilakukan oleh Pranata (2004) serta
dikelola dengan efisien sesuai dengan kei- Kaaro (2002) yang menyatakan profitabilitas
nginan pemegang saham. Beberapa hal yang berpengaruh negatif pada nilai perusahaan.
dapat menyebabkan corporate governance
berpengaruh pada nilai perusahaan yaitu: 4.5.3Pengaruh CSR pada Hubungan
(1) tingginya kesadaran perusahaan untuk Antara GCG dengan Nilai Perusahaan
menerapkan GCG sebagai suatu kebutuhan, Hasil penelitian ini menunjukkan bah-
bukan sekedar kepatuhan terhadap regulasi wa CSR tidak mampu memoderasi hubung-
yang ada, (2) manajemen perusahaan terta- an antara GCG dan nilai perusahaan. Peng-
rik manfaat jangka panjang penerapan GCG, ungkapan CSR yang menunjukan kontribusi
(3) meningkatnya kepemilikan saham oleh perusahaan terhadap masyarakat ternyata
manajemen dan investor institusi menye- tidak dapat mempengaruhi hubungan antara
babkan tekanan kepada perusahaan untuk GCG dengan nilai perusahaan. Adanya peran
menerapkan GCG pun semakin besar, (4) ke- GCG yang baik di perusahaan dinilai sudah
beradaan dewan komisaris dan komite audit cukup membuat para investor tertarik me-
dalam perusahaan dapat memantau perusa- nanamkan modalnya pada perusahaan yang
haan dalam melaksanakan GCG, (5) unsur nantinya akan berpengaruh pada peningkat-
budaya yang berkembang di lingkungan usa- an nilai perusahaan, sehingga adanya CSR
ha nasional sangat menunjang perkembang- tidak mampu memoderasi hubungan antara
an penerapan GCG. GCG dengan nilai perusahaan. Hal tersebut
Hasil penelitian ini sejalan dengan ha- juga mungkin karena terdapat anggapan
sil penelitian yang dilakukan oleh Retno bahwa para investor tidak akan memper-
dan Prianditah (2012) dan Julianti (2015) dulikan pengungkapan CSR karena mereka
yang menyatakan GCG berpengaruh positif menganggap bahwa semua perusahaan real
pada nilai perusahaan. Hasil penelitian ini estate dan properti telah mengungkapkan
tidak mendukung penelitian yang dilakukan CSR dengan baik, mengikuti ketentuan yang
oleh Amanti (2012) yang menemukan GCG terdapat pada undang – undang tentang Per-
berpengaruh negatif pada nilai perusahaan. seroan Terbatas yaitu UU No 40 Tahun 2007.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian ini mendukung penelitian Amanti
Febhiant dan Setyaningrum (2013) menemu- (2012) yang menunjukkan CSR tidak mam-
kan bahwa GCG tidak berpengaruh pada ni- pu memoderasi pengaruh GCG pada nilai
lai perrusahaan. perusahaan.
4.5.2 Pengaruh Profitabilitas pada Nilai 4.54 Pengaruh CSR pada Hubungan
Perusahaan Antara Profitabilitas dengan Nilai
Hasil penelitian ini menunjukkan bah- Perusahaan
wa semakin tinggi profitabilitas maka akan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menyebabkan semakin meningkatnya nilai CSR tidak mampu memoderasi hubungan
perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan.
memberikan sinyal positif bagi investor Ketidaksesuaian dengan teori ini disebabkan
104 KEMAMPUAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MEMODERASI PENGARUH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) DAN PROFITABILITAS PADA NILAI PERUSAHAAN
oleh rendahnya kualitas pengungkapan CSR 5.5 Saran
pada perusahaan real estate dan properti Penelitian ini memiliki keterbatasan
yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat dilihat dari yang dapat diperbaiki dalam penelitian se-
presentase CSR yang dibawah nilai 50 persen. lanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian
Adanya profitabilitas yang tinggi dinilai sudah ini adalah penggunaan indikator GRI selain
cukup untuk meningkatkan nilai perusaha- memiliki keunggulan, namun juga memiliki
an. Selain itu dalam UU Perseroan Terbatas kelemahan, yaitu perusahaan tidak sepe-
No. 40 Tahun 2007 mengenai tanggung ja- nuhnya dapat mengiplementasikan seluruh
wab sosial dan lingkungan disebutkan bahwa item-item yang terdapat dalam GRI, hal ter-
perseroan menjalankan kegiatan usahanya sebut dikarenakan GRI merupakan pedoman
dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber internasional dalam laporan keberlanjutan,
daya alam wajib melaksanakan tanggung ja- yang tidak seluruhnya dapat dimplementa-
wab sosial dan lingkungan. Terdapat indikasi sikan di Indonesia karena perbedaan budaya
bahwa para investor tidak perlu melihat peng- dan adat istiadat. Saran -saran yang dapat
ungkapan CSR yang dilakukan oleh perusa- disampaikan bagi peneliti selanjutnya dan
haan, karena terdapat jaminan yang tertera perusahaan adalah:
pada UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 1) Penelitian selanjutnya dapat menggu-
2007, bahwa perusahaan pasti melaksana- nakan populasi yang berbeda untuk mem-
kan CSR dan pengungkapanya, karena apa- buktikan apakah pengungkapan tanggung
bila perusahaan tidak melaksanakan CSR, jawab sosial perusahaan mampu menjadi
maka perusahaan akan terkena sanksi sesu- variabel pemoderasi, misalnya sektor pertam-
ai dengan peraturan perundang-undangan. bangan yang terdiri dari perusahaan-perusa-
Hal ini mungkin yang menyebabkan investor haan yang memiliki GCG yang baik dengan
tidak merespon atas pengungkapan CSR yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan
telah dilakukan. hidup.
Penelitian ini mendukung penelitian Ko- 2) Tidak seluruh perusahaan yang ter-
mariyah (2015) yang menunjukkan CSR ti- daftar di real estate dan properti mengung-
dak mampu memoderasi pengaruh profitabi- kapkan informasi mengenai tanggung jawab
litas pada nilai perusahaan. Hasil penelitian sosial secara terpisah melalui sustainability
ini tidak mendukung penelitian yang dilaku- report, diharapkan perusahaan dapat meng-
kan oleh Yuniasih dan Wirakusuma (2009) ungkapkan informasi mengenai tanggung
yang menunjukkan bahwa CSR mampu me- jawab perusahaan secara terpisah dalam
moderasi hubungan antara profitabilitas de- sustainability report agar informasi tersebut
ngan nilai perusahaan. dapat direspon secara baik dan positif oleh
stakeholder.
5 PENUTUP
5.4 Simpulan DAFTAR PUSTAKA
Tujuan penelitian ini adalah untuk Amanti, Lutfilah. 2012. Pengaruh Good Cor-
menguji dan memperoleh bukti empiris pe- porate Governance Terhadap Nilai Peru-
ngaruh GCG dan profitabilitas pada nilai sahaan dengan Pengungkapan Corporate
perusahaan, serta pengaruh CSR pada hu- Social Responsibility sebagai Variabel Pe-
bungan antara GCG dan profitabilitas de- moderasi (Studi Kasus pada Perusahaan
ngan nilai perusahaan. Pemilihan sampel Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indo-
dengan menggunakan teknik purposive sam- nesia). AKTUAL. Vol. 1 (1). Universitas Ne-
pling dan diperoleh sebanyak 15 perusaha- geri Surabaya.
an real estate dan kontruksi yang memenuhi Ayuningtyas, Dwi. 2013. Pengaruh Profita-
kriteria sampel. Teknik analisis data dalam bilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebi-
penelitian ini menggunakan modereted re- jakan Deviden dan Kesempatan Investasi
gression analysis. sebagai Variabel Antara. Jurnal Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis dalam bab Keuangan (EKUITAS). Vol. 1 (1). STIESIA
sebelumnya maka dapat disimpulkan bah- Surabaya.
wa GCG dan profabilitas yang diproksikan Chan, Kam.C and Joanmen Li. 2008. Au-
dengan ROA berpengaruh positif terhadap diting Committee and Firm Value: Evi-
nilai perusahaan. Sedangkan CSR tidak ber- dence on Outside Top Executive as
pengaruh pada hubungan antara GCG dan Expert-Independent Directors. Corporate
profitabilitas dengan nilai perusahaan. Governance: An International Riview. Vol.
16 (1).
JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 105
Deriyaso, Irvan. 2014. Pengaruh Profitabili- Permana, Desak Made Riza Amelia. 2013. Ke-
tas Terhadap Nilai Perusahaan dengan mampuan Pengungkapan Tanggung Ja-
Corporate Sosial Responsibility sebagai wab Sosial Perusahaan dalam Memode-
Variabel Moderating (Studi Empiris pada rasi Hubungan antara Kinerja Keuangan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar dengan Nilai Perusahaan yang Terdaftar di
di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakul- Indeks Kompas 100. Tesis. Fakultas Eko-
tas Ekonomi UNDIP Semarang. nomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Febhiant, Cindy dan Dyah Setyaningrum. Purwaningtyas, Frysa Praditha. 2011. Ana-
2013. Pengaruh Corporate Governance lisis Pengaruh Mekanisme Good Corpo-
dan Kepemilikan Keluarga Terhadap Ni- rate Governance terhadap Nilai Perusa-
lai Perusahaan (Studi Empiris Perusa- haan (Studi Empiris pada Perusahaan
haan Manufaktur yang terdaftar di Bur- Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
sa Efek Indonesia Periode 2010-2011). Indonesia tahun 2007-2009). Jurnal Ma-
Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia najemen, Akuntansi dan Sistem Informasi
(JARI). Universitas Indonesia Jakarta. (MAKSI). Universitas Diponogoro Sema-
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Mul- rang.
tivariete dengan Program IBM SPSS 23. Retno, Reny Dyah dan Denies Priantinah.
Edisi 8.Semarang: Badan Penerbit Uni- 2012. Pengaruh Good Corporate Gover-
versitas Diponogoro. nance dan Pengungkapan Corporate So-
Gray, R, et. Al. 2001. Social and Environ- cial responsibility Terhadap Nilai Peru-
mental Dislosure and Corporate Charac- sahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
teristic: A Reserch Note and Extention. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Jurnal Businees Finance and Accounting. Peroade 2007-2010). Jurnal Nominal.
Vol. 28 (3). Vol. 1 (1). Universitas Negeri Yogyakarta.
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibi- Saridewi, Sisca Pradntyamita, Gede Putu
lity. Yogyakarta: Graha Ilmu. Agus Jana Susila, dan Fridayana Yudiat-
Harmoni, Ati dan Ade Andriyani. 2008. Peng- maja. 2016. Pengaruh Profitabilitas dan
ungkapan Corporate Sosial Responsi- corporate Social Responsibility Terhadap
biliry pada Official Website Perusahaan Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntan-
(Studi pada PT. Unilever Indonesia Tbk. si (JIA). Vol. 4. Universitas Pendidikan
Proceeding Disajikan dalam Seminar Il- Ganesha.
miah Nasional Komputer dan Sistem Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Eco-
Intelijen (KOMMIT 2008), Auditorium nomic Fith Edition. Singapore. Thomson
Universitas Gunadarma Depok, 20-21 Learning.
Agustus. Setianingrum, Wahyuning Ambar. 2015.
Haruman, Tedi. 2008. Pengaruh Struktur Pengaruh Corporate Social Responsibi-
Kepemilikan Terhadap Keputusan Keu- lity Terhadap Nilai Perusahaan dengan
angan dan Nilai Perusahaan. Simposium Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi
Nasional Akuntansi XI. Pontianak. (Studi pada Perusahaan Manufaktur
Jensen, M.C. and Meckling, W.H. 1976. Theory yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Of The Firm: Managerial Behavior, Agency Periode 2011-2013). Jurnal Ekonomi dan
Cost, and Ownership Structure. Jurnal of Fi- Kebijakan (JEJAK). Universitas Negeri
nancial Economic 3. Semarang.
Julianti, Defy Kurnia. 2015. Pengaruh Meka- Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Bisnis.
nisme Good Corporate Governance Ter- Bandung. Alfabeta.
hadap Nilai Perusahaan dengan Profita- Tarigan, Josua dan Yulius Jogi Christiawan.
bilitas sebagai Variabel Intervening pada 2007. Kepemilikan Manajerial: Kebijak-
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar an Hutang, Kinerja dan Nilai Perusaha-
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010- an. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vil.
2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi Univer- 9 (1). Universitas Kristen Petra.
sitas Negeri Semarang. Untung H. B. 2008. Corporate Social Res-
Nica, Febrina. 2010. Pengaruh Komisaris In- ponsibility. Jakarta: Sinar Grafika.
dependen dan Kinerja Keuangan Terha- Wahidawati. 2002. Pengaruh Kepemilikan
dap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Manajerial dan Kpemilikan Institusional
Perusahaan Wholesale yang Terdaftar di pad Kebijakan Hutang Perusahaan.: Se-
Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah Eko- buah Perspektif Theory Agency. Jurnal
nomi Bisnis. Universitas Gunadarma. Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 5 (1).
106 KEMAMPUAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MEMODERASI PENGARUH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) DAN PROFITABILITAS PADA NILAI PERUSAHAAN
Widarjo, Wahyu. 2010. Pengaruh Ownership Yuniasih, N. W. Dan Wirakusuma, M. Gede.
Retention Investasi dari Proces dan Re- 2009. Pengaruh kinerja Keuangan Ter-
putasi Auditor Terhadap Nilai Perusaha- hadap Nilai Perusahaan dengan Peng-
an dengan Kepemilikan Manajerial dan ungkapan Corporate Social Responsi-
Institusional sebagai Variabel Pemode- bility dan Good Corporate Governance
rasi. Tesis. Fakultas Ekonomi Universi- sebagai Variabel Pemoderasi. Denpasar.
tas Sebelas Maret Surakarta. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udaya-
www.idx.co.id na. Denpasar.
JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 107
KINERJA MANAJERIAL LPD DALAM PERSPEKTIF PARTICIPATIVE BUDGETING,
KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI
Desy Wedasari1
I Putu Edy Arizona2
(Universitas Mahasaraswati Denpasar)
1
email: desywedasari@yahoo.com
Abstract
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) is a village-owned financial institution that is required for its
managerial management. Some of the factors that can affect managerial performance are the
participation of budgeting where by participating in the budgeting managers will feel responsib-
le so that will improve managerial performance. Another factor that can affect is organizational
commitment that is a belief not to leave the organization and motivation which is the impetus
to work harder. This study aims to determine and prove empirically the influence of budge-
tary participation, organizational commitment, and motivation to managerial performance on all
LPDs in Denpasar City and Badung regency. Data collection techniques using survey method
and data analysis used is multiple linear regression. The results showed that the variable of
budgetary participation, organizational commitment and motivation had a significant positive
effect on the managerial performance of LPD.
108 KINERJA MANAJERIAL LPD DALAM PERSPEKTIF PARTICIPATIVE BUDGETING, KOMITMEN ORGANISASI
DAN MOTIVASI
Kinerja manajerial merupakan salah satu an yang dilakukan oleh Octavia (2009) dan
faktor yang dapat dipakai untuk meningkat- Nugrahani (2009) bahwa partisipasi anggar-
kan efektivitas organisasi (Sumadiyah dan an tidak berpengaruh terhadap kinerja ma-
Susanta, 2004) untuk tetap bertahan di te- najerial. Bahkan penelitian yang dilakukan
ngah persaingan usaha yang semakin tinggi. Bryan dan Locke dalam Hafiz (2007) menya-
Hehanusa (2010) menyatakan bahwa kinerja takan bahwa partisipasi anggaran berpenga-
berdasarkan pada kemampuan manajer da- ruh negatif terhadap kinerja manajerial.
lam melaksanakan tugas manajerial. Kiner- Faktor lain yang mendukung kinerja ma-
ja manajerial meliputi kemampuan manajer najerial adalah komitmen organisasi. Komit-
dalam perencanaan, investigasi, pengkoor- men organisasi merupakan dorongan dari
dinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan dalam individu untuk berbuat sesuatu agar
staff, negosiasi, dan perwakilan. dapat menunjang keberhasilan organisasi
Pencapaian kinerja manajerial yang tinggi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutama-
tidak lepas dari usaha organisasi untuk be- kan kepentingan organisasi dibandingkan
kerja dengan efektif dan efisien. Karenanya di- kepentingan sendiri. Manajer akan menge-
perlukan suatu cara agar perusahaan dalam sampingkan kepentingan pribadinya, agar
melakukan kegiatannya tidak mengeluarkan dapat memenuhi kepentingan organisasi-
sumber daya secara berlebihan yaitu dengan nya terlebih dahulu. Manajer yang memiliki
penyusunan anggaran. Anggaran merupakan komitmen yang tinggi pada organisasinya
pernyataan mengenai estimasi kinerja yang dapat meningkatkan kinerja manajerialnya
hendak dicapai selama periode waktu terten- demi kelangsungan organisasi tersebut.
tu yang dinyatakan dalam ukuran financial Penelitian yang dilakukan Haryanti dan
(Mardiasmo, 2009:61). Anggaran sering digu- Othman (2012) menyatakan komitmen orga-
nakan untuk menilai kinerja para manajer. nisasi dan kinerja manajerial memiliki hu-
Ada dua pertimbangan utama harus diperha- bungan positif dan signifikan. Semakin tinggi
tikan agar dapat digunakan dalam evaluasi komitmen terhadap organisasi, maka semakin
kinerja. Pertama adalah menetapkan jumlah tinggi pula kinerja manajerial setiap manajer
yang dianggarkan seharusnya dibandingkan dalam organisasi tersebut. Berbeda dengan
hasil aktual. Pertimbangan kedua melibatkan penelitian yang dilakukan oleh Nugrahani
dampak anggaran atas partisipasi manusia (2009), Wigati (2012), dan Dewi dkk (2017)
(Hansen dan Mowen, 2011:442). dimana komitmen organisasi tidak berpenga-
Participative budgeting atau partisipasi ruh terhadap kinerja manajerial.
dalam penyusunan anggaran merupakan ke- Selain komitmen organisasi yang meru-
terlibatan antara atasan dan bawahan dalam pakan dorongan dari dalam individu itu sen-
menentukan proses penggunaan sumber diri, terdapat faktor lain yang dapat mempe-
daya pada kegiatan dan operasi perusahaan ngaruhi kinerja manajerial, yaitu motivasi.
(Eker, 2007). Menurut Ratri (2010), partisi- Menurut Robbins (2015:127), motivasi me-
pasi penyusunan anggaran adalah tingkat rupakan proses yang menjelaskan mengenai
keterlibatan dan pengaruh seseorang dalam kekuatan, arah, dan ketekunan seseorang
proses penyusunan anggaran. Adanya parti- dalam upaya untuk mencapai tujuan. Oleh
sipasi anggaran, akan meningkatkan tang- karena motivasi secara umum adalah ber-
gung jawab serta kinerja dari manajer level kaitan dengan upaya menuju setiap tujuan
bawah dan menengah. Manajer dapat me- organisasi. Pentingnya motivasi disebabkan
nyampaikan ide-ide kreatif yang dimilikinya oleh karena motivasi adalah hal yang menye-
kepada manajer atas, yang mana ide tersebut babkan, menyalurkan dan mendukung peri-
mempunyai tujuan untuk mencapai tujuan laku manusia, supaya mau bekerja giat dan
perusahaan. Keikutsertaan para manajer le- antusias mencapai hasil yang optimal.
vel menengah dan bawah dalam penentuan Ferawati (2011) menyatakan bahwa motiva-
anggaran, maka akan didapatkan keputusan si berpengaruh positif terhadap kinerja ma-
yang lebih realistis sehingga tercipta kesesu- najerial, semakin tinggi motivasi seseorang
aian tujuan perusahaan yang lebih besar. dalam bekerja maka semakin tinggi pula ki-
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang di- nerja manajerial. Sesuai dengan teori moti-
lakukan oleh Maisyarah (2008) dan Nurcah- vasi, seseorang berperilaku untuk dapat me-
yani (2010) yang menemukan bahwa terda- menuhi kebutuhan pada dirinya. Untuk itu,
pat hubungan positif dan signifikan antara dirinya akan termotivasi untuk mencapai tu-
partisipasi dalam penyusunan anggaran dan juan perusahaan karena penilaian prestasi
kinerja manajerial. Berbeda dengan peneliti- dan kemungkinan penghargaan atas presta-
JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 109
si dinilai dari pencapaian tujuan perusaha- semakin tinggi pula kinerja manajerial peru-
an tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya sahaan. Berdasarkan uraian diatas maka hi-
motivasi ini para manajer dan supervisor potesis yang dikembangkan dalam penelitian
akan bekerja lebih giat agar dapat mencapai ini adalah sebagai berikut:
tujuan perusahaan. Berbeda dengan pene- H1: Partisipasi anggaran berpengaruh positif
litian yang dilakukan oleh Tornado (2014) terhadap kinerja manajerial.
yang menemukan tidak ada pengaruh antara Komitmen organisasi merupakan suatu
motivasi dengan kinerja manajerial. keadaan di mana individu memiliki keperca-
Penelitian ini akan dilakukan untuk yaan, keterikatan, serta perasaan memiliki
menguji kembali pengaruh partisipasi pe- atas organisasi, sehingga individu tersebut
nyusunan anggaran, komitmen organisasi akan lebih mementingkan kepentingan or-
dan motivasi terhadap kinerja manajerial ganisasi dibandingkan kepentingan priba-
pada LPD di Kota Denpasar dan Kabupaten dinya (Sunjoyo, 2008). Manajer bawah yang
Badung. Penelitian ini menjadi menarik un- memiliki komitmen terhadap organisasinya
tuk dilakukan karena pentingnya eksplorasi akan berusaha lebih keras dan kreatif untuk
atas aspek manajerial pada LPD di Kota Den- membuat organisasinya berkembang dan le-
pasar sebagai ibukota Provinsi Bali dan Ka- bih mementingkan kepentingan organisasi
bupaten Badung dengan trademark sebagai daripada kepentingan pribadinya. Dengan
kabupaten “terkaya” di Provinsi Bali. Hasil demikian manajer yang memiliki komitmen
dari penelitian ini diharapkan dapat membe- yang tinggi pada organisasinya akan mening-
rikan masukan mengenai faktor-faktor yang katkan kinerja manajerialnya demi kelang-
dapat mempengaruhi kinerja manajerial LPD sungan organisasi tersebut.
sehingga dapat meningkatkan pengelolaan Dalam penelitian yang dilakukan Har-
LPD secara mandiri dan professional. yanti dan Othman (2012), komitmen orga-
nisasi dan kinerja manajerial memiliki hu-
II. KAJIAN PUSTAKA DAN bungan positif signifikan. Semakin tinggi
PENGEMBANGAN HIPOTESIS komitmen terhadap organisasi, maka se-
Hubungan Partisipasi Penyusunan makin tinggi pula kinerja manajerial setiap
Anggaran, Komitmen Organisasi, dan manajer dalam organisasi tersebut. Peneliti-
Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial an tersebut sejalan dengan penelitian yang
Setiadi (2013) menyebutkan bahwa par- dilakukan Octavia (2009) dimana terdapat
tisipasi penyusunan anggaran merupakan hubungan positif dan signifikan antara ko-
proses yang melibatkan individu-individu mitmen organisasi dan kinerja manajerial.
secara langsung di dalamnya dan mempu- Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
nyai pengaruh dalam penyusunan tujuan yang dikembangkan dalam penelitian ini
anggaran yang prestasinya akan dinilai dan adalah sebagai berikut:
kemungkinan akan dihargai atas dasar pen- H2: Komitmen organisasi berpengaruh posi-
capaian tujuan anggaran mereka. Partisipasi tif terhadap kinerja manajerial.
anggaran berkaitan dengan seberapa jauh Menurut Robbins (2015:127-128) mo-
keterlibatan manajer dalam menentukan tivasi merupakan proses yang menjelaskan
atau menyusun anggaran yang ada dalam mengenai kekuatan, arah dan ketekunan se-
perusahaan atau organisasinya, baik secara seorang dalam upaya untuk mencapai tujuan.
periodik maupun tahunan. Tingkat partisi- Motivasi secara umum adalah berkaitan de-
pasi penyusunan anggaran yang tinggi akan ngan upaya menuju setiap tujuan organisasi.
menghasilkan kinerja manajerial yang tinggi Para individu yang termotivasi akan bertahan
pula, partisipasi dalam penyusunan anggar- cukup lama dengan tugasnya untuk menca-
an akan menimbulkan tanggung jawab yang pai tujuan mereka. Pentingnya motivasi dise-
lebih besar dari para manajer untuk dapat babkan oleh karena motivasi adalah hal yang
memenuhi anggaran sehingga kinerja mana- menyebabkan, menyalurkan dan mendukung
jerialnya akan meningkat. perilaku manusia, supaya mau bekerja giat
Penelitian yang dilakukan Eker (2007), dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Hafiz (2007) dan Suryanawa (2008) menemu- Sesuai dengan teori motivasi, seseorang
kan hubungan yang positif signifikan anta- berperilaku untuk dapat memenuhi kebu-
ra partisipasi penyusunan anggaran dengan tuhan pada dirinya. Untuk itu, dirinya akan
kinerja manajerial. Sehingga dapat disim- termotivasi untuk mencapai tujuan perusa-
pulkan semakin tinggi partisipasi manajer haan karena penilaian prestasi dan kemung-
dalam penyusunan anggaran, maka akan kinan penghargaan atas prestasi dinilai dari
110 KINERJA MANAJERIAL LPD DALAM PERSPEKTIF PARTICIPATIVE BUDGETING, KOMITMEN ORGANISASI
DAN MOTIVASI
pencapaian tujuan perusahaan tersebut. atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2014:156).
Oleh karena itu, dengan adanya motivasi ini Kriteria yang digunakan adalah pengurus
para manajer dan supervisor akan bekerja le- LPD yang terlibat langsung dalam penyu-
bih giat agar dapat mencapai tujuan perusa- sunan anggaran dan ikut bertanggung jawab
haan. Hal ini tentunya akan meningkatkan dengan pelaksanaan anggaran, yaitu Ben-
kinerja manajerial perusahaan. dahara LPD
Penelitian Ferawati (2011) menyatakan Teknik pengumpulan data mengguna-
bahwa motivasi berpengaruh positif terha- kan metode survei yaitu dengan mengajukan
dap kinerja manajerial, demikian pula de- kuesioner yang secara langsung dibagikan
ngan penelitian yang dilakukan Narmodo di masing-masing kantor LPD di setiap desa.
dan Wadji (2007) yang menemukan ada pe- Metode survei merupakan metode pengum-
ngaruh positif antara motivasi dan kinerja pulan data primer yang menggunakan per-
manajerial. Jadi, semakin tinggi motivasi se- tanyaan lisan ataupun tertulis. Metode ini
seorang dalam bekerja maka semakin tinggi memerlukan kontak dan komunikasi lang-
pula kinerja manajerial. Berdasarkan uraian sung antara peneliti dengan subyek peneliti-
diatas maka hipotesis yang dikembangkan an (responden) untuk memperoleh data yang
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: diperlukan.
H3: Motivasi berpengaruh positif terha- Teknik analisis data yang digunakan
dap kinerja manajerial. adalah uji instrument dan analisis regresi
berganda. Menurut Ghozali (2016:93) secara
III. METODE PENELITIAN umum, analisis regresi pada dasarnya ada-
Penelitian ini dilakukan di LPD yang lah studi mengenai ketergantungan variabel
tersebar di Kota Denpasar dan Kabupaten dependen (terikat) dengan satu atau lebih
Badung. Objek dalam penelitian adalah par- variabel independen (bebas) dengan tujuan
tisipasi penyusunan anggaran, komitmen untuk mengestimasi dan/atau memprediksi
organisasi, motivasi, dan kinerja manajerial. rata-rata populasi atau nilai rata-rata varia-
Variabel independen terdiri atas Participative bel dependen berdasarkan nilai variabel in-
budgeting/partisipasi penyusunan anggar- dependen yang diketahui. Persamaan regresi
an (X1) merupakan proses penentuan peng- berganda dirumuskan:
gunaan sumber daya pada aktivitas dan
operasi perusahaan, diukur menggunakan KM = α + b1PA + b2KO + b3MV +
instrumen oleh Octavia (2009); komitmen or- e…………………………(1)
ganisasi (X2) adalah keadaan dimana indivi- Keterangan:
du memiliki kepercayaan, keterikatan, serta KM : Kinerja Manajerial
perasaan memiliki atas perusahaan sehingga α : Konstanta
individu tersebut akan mengutamakan ke- b1b2b3 : Koefisien regresi
pentingan perusahaan dibandingkan kepen- PA : Partisipasi Anggaran
tingan pribadi, diukur dengan menggunakan KO : Komitmen Organisasi
instrumen Krismayani (2015); Motivasi (X3) MV : Motivasi
berkaitan dengan upaya menuju setiap tuju- e : Error
an organisasi, diukur dengan instrumen oleh
Krismayani (2015). Skala pengukuran meng- IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
gunakan skala likert 5 poin. Bendahara LPD/bagian akuntansi ada-
Variabel dependen dalam penelitian ini lah responden dalam penelitian ini, dengan
adalah kinerja manajerial yang didefinisikan jumlah sebanyak 110 responden dari 157
sebagai tindakan-tindakan atau pelaksa- kuesioner yang disebarkan. Hasil pengujian
naan-pelaksanaan tugas yang dapat diukur instrument pada variabel partisipasi penyu-
(Sardjito, 2005). Variabel kinerja manajeri- sunan anggaran, komitmen organisasi, mo-
al diukur dengan menggunakan instrument tivasi dan kinerja manajerial menunjukkan
self rating dari Hehanusa (2010) dengan ska- semua butir pernyataan dalam penelitian ini
la likert 5 poin. dinyatakan valid dan reliabel untuk diguna-
Populasi dalam penelitian ini adalah 35 kan. Instrumen penelitian yang valid berarti
LPD yang tersebar di Kota Denpasar dan 122 instrumen yang digunakan sudah tepat un-
LPD yang tersebar di Kabupaten Badung. tuk mengukur sesuatu yang akan diukur, di-
Teknik penentuan sampel yang digunakan tunjukkan dengan nilai pearson correlation <
adalah purposive sampling merupakan tek- 0,30. Sedangkan uji reliabilitas ditunjukkan
nik penentuan sampel dengan perhitungan dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70
JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 111
Model regresi yang baik diharapkan teroskedastisitas.
tidak menghasilkan hasil yang bias, se- Pengujian hipotesis dapat dilihat pada
hingga sebelum dianalisis dengan teknik Tabel 1 dengan menggunakan analisis regre-
regresi maka model persamaan regresi ha- si linier berganda. Pengolahan analisis regre-
rus melalui uji asumsi klasik. Suatu mo- si berganda dengan menggunakan Statistical
del regresi tidak layak untuk dilanjutkan Package for Social Science (SPSS) for Win-
atau digunakan jika tidak lolos uji asumsi dows. Hasil dari analisis menunjukkan ada-
klasik Pengujian normalitas, multikolinea- nya pengaruh positif partisipasi penyusunan
ritas dan heterokedastisitas menunjukan anggaran, komitmen organisasi dan motiva-
bahwa tidak terdapat masalah data dari si terhadap kinerja manajerial pada LPD di
segi normalitas, multikolineritas, dan he- kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Tabel 1
Hasil Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Variabel coefficients coefficients Hasil Uji
B Std. Error Beta P - Value Hipotesis
Constant 4,156 3,826 0,280
Participative Berpengaruh
0,280 0,066 0,323 0,000
Budgeting (X1) Signifikan
Komitmen Berpengaruh
0,242 0,105 0,220 0,022
Organisasi (X2) Signifikan
Berpengaruh
Motivasi (X3) 0,723 0,223 0,320 0,001
Signifikan
R-square 0, 449
AdjustedR-
0,434
square
F-hitung 28,840
Signifikansi 0,000
Persamaan regresi berganda yang dapat berpengaruh positif pada kinerja manajeri-
dijabarkan dari Tabel 2 sebagai berikut: al atau semakin tinggi penyusunan anggar-
Y = 4,156 + 0,280X1 + 0,242X2+ 0,723X3 an secara partisipasi maka semakin tinggi
kinerja manajerial, maka hipotesis pertama
Nilai signifikasi F sebesar 0,000 lebih ke- (H1) diterima.
cil dari α = 0,05, yang berarti model yang di- Tingkat partisipasi penyusunan anggar-
gunakan dalam penelitian ini telah layak (fit). an yang tinggi akan menghasilkan kinerja
Besarnya Adjusted R2 adalah sebesar 0,434. manajerial yang tinggi pula, partisipasi da-
Nilai tesebut menunjukkan bahwa 43,4 % lam penyusunan anggaran akan menimbul-
variabel kinerja manajerial dapat dijelaskan kan tanggung jawab yang lebih besar dari
oleh variabel partisipasi anggaran, komitmen para manajer untuk dapat memenuhi ang-
organisasi dan motivasi, sedangkan sisanya garan sehingga kinerja manajerialnya akan
sebesar 56,6 % dijelaskan oleh variabel lain meningkat. Hasil penelitian ini mendukung
yang tidak dimasukkan ke dalam model pe- temuan Eker (2007), Hafiz (2007) dan Sur-
nelitian. yanawa (2008) yang membuktikan hubung-
Hipotesis pertama (H1) menyatakan bah- an yang positif signifikan antara partisipasi
wa participative budgeting berpengaruh posi- penyusunan anggaran dengan kinerja mana-
tif pada kinerja manajerial. Hasil uji statistik jerial.
pada Tabel 1 menunjukkan nilai koefisien Hipotesis kedua (H2) menyatakan bah-
regresi sebesar 0,280 dan P-Value 0,000. wa komitmen organisasi berpengaruh positif
Memiliki arti bahwa participative budgeting pada kinerja manajerial. Hasil uji statistik
112 KINERJA MANAJERIAL LPD DALAM PERSPEKTIF PARTICIPATIVE BUDGETING, KOMITMEN ORGANISASI
DAN MOTIVASI
pada Tabel 1 menunjukkan nilai koefisien Jakarta: Salemba Empat.
regresi sebesar 0,242 dan P-Value 0,022. Me- Ardhani, Dian Ayu. 2015. Pengaruh Parti-
miliki arti bahwa komitmen organisasi berpe- sipasi Anggaran, Ketidakpastian Ling-
ngaruh positif pada kinerja manajerial, atau kungan, Desentralisasi dan Komitmen
semakin tinggi komitmen organisasi maka Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial
semakin tinggi kinerja manajerial, maka hi- Pada DPRD Kabupaten Blora. Skripsi.
potesis kedua (H2) diterima. Hasil penelitian Program Studi Akuntansi Fakultas Eko-
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan nomi Universitas Dian Nuswantoro, Se-
Octavia (2009) dimana terdapat hubungan marang.
positif dan signifikan antara komitmen orga- Eker, Melek. 2007. The Impact of Budget
nisasi dan kinerja manajerial. Participation On Managerial Perfor-
Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa mance Via Organizational Commitment :
motivasi berpengaruh positif pada kinerja A Study On The Top 500 Firms In Tur-
manajerial. Hasil uji statistik pada Tabel 1 key. Faculty of Economy, Ankara Univer-
menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar sity Turkey.
0,723 dan P-Value 0,001. Hal tersebut me- Ferawati, Galuh. 2011. Pengaruh Partisipasi
miliki arti motivasi berpengaruh positif pada Penyusunan Anggaran, Komitmen Orga-
kinerja manajerial atau semakin tinggi moti- nisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Ma-
vasi maka semakin tinggi kinerja manajerial, najerial (Studi pada PT. ASKES (Persero)
maka hipotesis ketiga (H3) diterima. Cabang Kediri. Skripsi. Program Studi
Penelitian ini memberikan hasil senada Akuntansi Fakultas Ekonomi Universi-
dengan penelitian Ferawati (2011) menya- tas Jember.
takan bahwa motivasi berpengaruh positif Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Mu-
terhadap kinerja manajerial, demikian pula livariate dengan Program IBM SPSS 23.
dengan penelitian yang dilakukan Narmodo, Edisi ke-8 Semarang: Universitas Dipo-
Wadji (2007), Dewi dkk (2017) yang mene- negoro.
mukan ada pengaruh positif antara motivasi Hafiz, Frisilia Wihasfina. 2007. Pengaruh
dan kinerja manajerial. Jadi, semakin tinggi Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
motivasi seseorang dalam bekerja maka se- Manajerial PT Cakra Compact Allumini-
makin tinggi pula kinerja manajerial. um Industries. Skripsi. Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universi-
V. SIMPULAN DAN SARAN tas Sumatera Utara, Medan.
Penelitian ini berhasil membuktikan Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen.
bahwa partisipasi penyusunan anggaran, 2011. Akuntansi Manajerial, Edisi Dela-
komitmen organisasi dan motivasi berpenga- pan. Jakarta: Salemba Empat.
ruh positif terhadap kinerja manajerial pada Haryanti, Ida dan Radiah Othman. 2012. Bud-
LPD kota Denpasar dan Kabupaten Badung. getary Participation: How it Affects Perfor-
Hal ini menunjukkan bahwa ketiga faktor di mance and Commitment. Working Paper.
atas penting untuk diperhatikan dalam pe- School of Accountancy, College of Business
ningkatan kinerja LPD. Massey University, New Zealand.
Penelitian ini tak lepas dari keterbatasan Hehanusa, Maria. 2010. Pengaruh Partisipa-
diantaranya adalah menggunakan kuisioner si Penganggaran Terhadap Kinerja Apa-
yang bersifat self assesment (responden me- rat: Integrasi Variabel Intervening dan
nilai dirinya sendiri), jadi dikhawatirkan res- Variabel Moderating Pada Pemerintah
ponden hanya akan mengarahkan responnya Kota Ambon dan Pemerintah Kota Sema-
ke arah yang positif. Penelitian selanjutnya rang. Skripsi. Program Pascasarjana Ma-
dapat dikembangkan melalui studi laborato- gister Akuntansi Universitas Diponegoro,
rium (eksperimen). Peluang bagi penelitian Semarang.
selanjutnya untuk mengembangkan peneliti- Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
an terkait faktor-faktor yang mempengaruhi Andi. Yogyakarta
kinerja manajerial yaitu gaya kepemimpinan Octavia, Diyah. 2009. Pengaruh Partisipasi
dan budaya organisasi. Penyusunan Anggaran, Gaya Kepemim-
pinan, dan Komitmen Organisasi Terha-
DAFTAR PUSTAKA dap Kinerja Manajerial pada PT Pos Indo-
Anthony, Robert N, Vijay Govindarajan. nesia (Persero) Medan. Skripsi. Program
2005. Management Control System (Sis- Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Uni-
tem Pengendalian Manajemen). Buku 2. versitas Sumatera Utara, Medan.
JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 113
Pramesthiningtyas, Arisha Hayu. 2011. Pe- Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada
ngaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Karyawan Tree Hotel Makassar). Skripsi.
Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Program Studi Manajemen Fakultas Eko-
Organisasi dan Motivasi Sebagai Vari- nomi Universitas Hasanudin, Makassar.
abel Intervening (Studi Kasus Pada 15 Wigati, Lia Ayu. 2012. Pengaruh Komitmen
Perusahaan Di Kota Semarang). Skripsi. Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Pe-
Program Studi Akuntansi Fakultas Eko- ran Manajer Pengelola Keuangan Daerah
nomi Universitas Diponegoro, Semarang. Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Ka-
Ratri, Nanda H.A. 2010. Pengaruh Partisipasi sus pada DPPKAD di Kabupaten Wono-
Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja giri). Skripsi. Program Studi Akuntansi
Manajerial Dengan Komitmen Organsasi Fakultas Ekonomi Universitas Muham-
dan Locus of Control Sebagai Variabel Mo- madiyah, Surakarta.
derating (Studi Kasus Pada PT Adhi Karya Krismayani, Kadek Devi. 2015. Pengaruh
(Persero) Tbk. Divisi Konstruksi I). Skripsi. Partisipasi Penyusunan Anggaran, Ko-
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekono- mitmen Organisasi dan Motivasi Terha-
mi Universitas Diponegoro, Semarang. dap Kinerja Manajerial (Studi Pada Lem-
Robbins, S.P. dan Timothy A. Judge. 2015. baga Perkreditan Desa Se-Kabupaten
Organizational Behaviour. Jakarta: Sa- Badung). Skripsi. Program Studi Akun-
lemba Empat. tansi Fakultas Ekonomi Universitas Ma-
Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen: In- hasaraswati, Denpasar.
formasi untuk Pengambilan Keputusan Nurcahyani, Kunvawiyah. 2010. Pengaruh
Manajemen. Jakarta: PT Grasindo. Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
Suryanawa, I Ketut dan Kadek Juli Suarda- Manajerial Melalui Komitmen Organisasi
na. 2008. Pengaruh Partisipasi Penyu- dan Persepsi Inovasi Sebagai variabel In-
sunan Anggaran Pada Kinerja Manajerial tervening. Skripsi. Program Studi Akun-
Dengan Komitmen Organisasi Sebagai tansi Fakultas Ekonomi Universitas Di-
Variabel Moderasi. Skripsi. Program Stu- ponegoro, Semarang.
di Akuntansi Universitas Udayana. Maisyarah, Renny. 2008. Pengaruh Partisi-
Susanta, Sumadiyah. 2004. Job Relevant In- pasi Penyusunan Anggaran Terhadap
formation dan Ketidakpastian Lingkung- Kinerja Manajerial Dengan Komunikasi
an Dalam Hubungan Partisipasi Penyu- dan Komitmen Organisasi Sebagai Vari-
sunan Anggaran dan Kinerja Manajerial. abel Moderating Pada PDAM Sumatera
Simposium Nasional Akuntansi VII. Utara. Skripsi. Sekolah Pasca Sarjana
Sunjoyo, dan Merry Christiana.2008. Penga- Universitas Sumatera Utara, Medan.
ruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Setiadi, Hidayat. 2013. Pengaruh Partisipa-
Organisasional yang Dimediasi Oleh si Anggaran Terhadap Kinerja Manajer-
Identifikasi Organisasional.Jurnal Mana- ial Melalui Komitmen Organisasi dan
jemen, Volume 7 Nomor 2, halaman 157- Budget Emphasis Sebagai Variabel In-
170. tervening (Studi Kasus pada SKPD Pe-
Narmodo, Hernowo dan M. Farid Wajdi.2007. merintah Kabupaten Boyolali). Skripsi.
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terha- Program Studi Akuntansi Fakultas Eko-
dap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian nomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Daerah Kabupaten Wonogiri.Tidak di- Dewi, Ni Ketut Sari Sukma, I Gede Cahyadi
publikasikan. Putra dan Luh Komang Merawati.2017.
Nugrahani, Tri Siwi. 2009. Pengaruh Parti- Pengaruh Partisipasi Penyusunan Ang-
sipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen garan, Komitmen Organisasi dan Moti-
Organisasi dan Self-Efficacy Terhadap vasi Terhadap Kinerja Manajerial. Jur-
Kinerja Manajerial. Universitas PGRI nal Riset Akuntansi Volume 7 No.2 Edisi
Yogyakarta. September 2017 Program Studi Akun-
Tornado, Randy Mars. 2014. Pengaruh Gaya tansi Fakultas Ekonomi Universitas Ma-
Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap hasaraswati, Denpasar.
114 KINERJA MANAJERIAL LPD DALAM PERSPEKTIF PARTICIPATIVE BUDGETING, KOMITMEN ORGANISASI
DAN MOTIVASI
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL RISET AKUNTANSI (JUARA)
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Berikut ini merupakan pedoman penulisan artikel dalam JUARA untuk menjadi pertimbangan
bagi penulis.
Sistematika Penulisan
Bagian ini memuat judul dan nama penulis (ditulis lengkap tanpa gelar), dan institusi asal
penulis.
2. Abstrak
a. Abstrak disajikan di awal teks dan merupakan ringkasan penelitian yang berisi
permasalahan, tujuan, metode, hasil, dan pembahasan hasil penelitian.
b. Bagi naskah berbahasa Indonesia, abstrak sebaiknya dibuat dalam bahasa Inggris. Bagi
naskah berbahasa Inggris, abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia. Abstrak ditulis
menggunakan huruf miring (italic).
c. Abstrak ditulis dengan panjang sekitar 150 s/d 400 kata serta memuat sedikitnya empat
keywords (kata kunci) untuk memudahkan penyusunan indeks artikel.
3. Batang tubuh
Batang tubuh memuat I. Pendahuluan (latar belakang dan masalah), II. Kajian Pustaka dan
Pengembangan Hipotesis, III. Metode Penelitian (metode seleksi dan pengumpulan data,
pengukuran dan definisi operasional variabel, dan metode analisis data), IV. Hasil dan
Pembahasan, V. Simpulan, Keterbatasan Penelitian, dan Saran.
Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang dikutip dalam penulisan artikel. Lampiran
memuat tabel, gambar, dan instrumen yang digunakan. Tabel dan gambar sebaiknya
disajikan pada halaman terpisah dari badan tulisan (umumnya di bagian akhir naskah).
Penulisan cukup menyebutkan pada bagian di dalam teks tempat pencantuman tabel atau
gambar. Setiap tabel dan gambar diberikan nomor urut, judul yang sesuai, dan sumber
kutipan.
Format Penulisan
4. Naskah diketik dengan MS Word, pada kertas ukuran A4, menggunakan spasi ganda,
ukuran font 11, huruf Bookman Old Style, dengan batas margin atas, bawah, kanan, dan
kiri adalah 1 inchi.
5. Panjang naskah yang diserahkan adalah 16-25 halaman (termasuk daftar pustaka dan
lampiran). Semua halaman termasuk daftar pustaka, lampiran (tabel dan gambar) harus
diberi nomor urut halaman.
a. Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diketik rata tengah, serta tebal.
b. Sub judul diketik rata kiri dan semua diketik tebal tanpa diakhiri dengan titik. Semua
kata menggunakan huruf kapital. Penulisan sub judul menggunakan angka romawi I,
II, III, IV, dan V.
c. Anak Sub Judul diketik rata kiri dan semua kata diawali huruf kapital tanpa diakhiri
dengan titik. Penulisan anak sub judul menggunakan angka Arab dan seterusnya.
7. Kutipan dalam teks sebaiknya ditulis diantara kurung buka dan kurung tutup yang
menyebutkan nama akhir penulis, tahun, dan nomor halaman (jika dipandang perlu).
Contoh:
a. Satu sumber kutipan dengan satu penulis (Jensen, 1976). Jika disertai nomor halaman
(Jensen, 1976:840) atau (Jensen, 1976:840-842).
b. Satu sumber kutipan dengan dua penulis (Jensen dan Meckling, 1976).
c. Satu sumber kutipan dengan lebih dari dua penulis (Dewi dkk., 2005 atau Hotstede et
al., 2000).
d. Dua sumber kutipan dengan penulis yang berbeda (David, 2005; Dina, 2006).
e. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama (Brownell, 1981, 1983). Jika tahun
publikasi sama (Brownell, 1982a, 1982b).
8. Setiap artikel harus ditulis memuat daftar pustaka (hanya yang menjadi sumber kutipan)
dengan ketentuan penulisan sebagai berikut:
a. Disusun alphabetis sesuai dengan nama akhir/keluarga (tanpa gelar akademik), baik
untuk penulis asing maupun penulis Indonesia.
b. Susunan setiap referensi: nama penulis, tahun publikasi, judul buku teks atau judul
jurnal, tempat terbit : nama penerbit.
Contoh:
Hartono, Jogiyanto dan Bambang Riyanto. 1997. The Effect of Asymetrical Information and
Risk Attitude on Incentive Scheme: A Contigency Approach. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol 12 No. 1 : 1-12.
Andayani, Wuryan. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah Ada
Kewajiban Rotasi Audit. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi
XIII, Purwokerto:13-15 Oktober 2010.
Albanese. 2009. Fairer Compensation for Travellers. Diunduh tanggal 30 Januari 2009.
http://www.minister.gov.au
9. Naskah dapat diserahkan langsung atau dikirimkan ke sekretariat redaksi dalam bentuk
hard copy (dua eksemplar) dan soft copy (dalam flashdisk/CD) atau attachment file(s)
melalui email.
10. Mencantumkan CV dan alamat korespondensi (disajikan dalam halaman terpisah).
11. Naskah dikirimkan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum bulan penerbitan (Februari dan
Agustus) ke alamat redaksi Jurnal Riset Akuntansi (JUARA) di bawah ini:
Email: juara_feunmas@yahoo.co.id