Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIKLUS HIDROLOGI

DISUSUN OLEH :
FARHAN AGAM ALQORI (213410377)

DOSEN PENGAMPU ˸ IDGHAM NUGRAHA S.SI., M.SI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


FAKULTAS TEKNIK
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
PEKANBARU
TP.2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Geologi tata lingkungan
dengan judul “ siklus hidrologi”.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari uluran tangan berbagai pihak. Oleh
karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Idham Nugraha,S.Si,M.Sc selaku dosen
pengampu mata kuliah Geologi tata lingkungan yang telah membimbing saya dan penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka penulis mohon
maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam makalah ini. Untuk tercapainya kesempurnaan
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk penulis maupun para pembaca.

Pekanbaru, 9 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4


1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
1.3Tujuan.......................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 5


2.1 Pengertian Siklus Hidrologi ....................................................................................................... 5
2.2 Proses Terjadinya Siklus Hidrologi............................................................................................ 6
2.3 Macam – Macam Siklus Hidrologi ............................................................................................ 7
2.4 Unsur – unsur Utama dalam Siklus Hidrilogi ............................................................................ 8
2.5 Dampak Negatif atau Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi ............................ 8
2.6 Manfaat Siklus Hidrologi ........................................................................................................... 9
2.7 Upaya Manusia untuk Me mperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi ............................ 10

BAB III .............................................................................................................................................. 11


3.1Kesimpulan................................................................................................................................ 11
3.2Saran .......................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 12

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrologi adalah cabang ilmu dari ilmu kebumian. Hidrologi merupakan ilmu yang penting
dalam asesmen, pengembangan, utilisasi dana manajemen summberdaya air yang dewasa ini
semakin meningkat realisasinya di berbagai level. Indonesia secara umum juga mengalami
berbagai permasalahan sumber daya air yang membutuhkan analisis hidrologi yang semakin rumit
dalam mengatasinya. Hal ini mendorong para peneliti bidang Hidrologi untuk semakin intensif
dalam mengumpulkan data dan informasi dari level global sampai pada tingkat prilaku air di sub-
sub daerah aliran sungai.

Pemahaman ilmu hidrologi akan membantu kita dalam menyelesaikan masalah berupa
kekeringan, banjir, perencanaan sumberdaya air seperti dalam disain irigasi/bendungan,
pengelolaan daerah aliran sungai, degradasi lahan, sedimentasi dan problem lain yang terkait
dengan kasus keairan.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apakah Pengertian Siklus Hidrologi?
2 Bagaimankah Proses Siklus Hidrologi?
3 Apakah Macam – macam Siklus Hidrologi Itu?
4 Apakah Unsur – unsur dari Siklus Hidrologi?
5 Apakah Manfaat Siklus Hidrologi Itu?
6 Apakah Dampak Negatif/Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi?
7 Bagaimanakah Upaya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus
Hidrologi?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahau Pengertian Siklus Hidrologi.


2. Untuk Mengetahui Proses Siklus Hidrologi.
3. Untuk Mengetahui Macam – macam Siklus Hidrologi.
4. Untuk Mengetahui Unsur – unsur dalam Siklus Hidrologi.
5. Untuk Mengetahui Manfaat Siklus Hidrologi.
6. Untuk Mengetahui Dampak Negatif/Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus
Hidrologi.
7. Untuk Mengetahui Upaya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus
Hidrologi.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau siklus air adalah pergerakan air di
bumi berupa cair, gas, dan padat baik proses di atmosfir, tanah dan badan-badan air yang tidak
terputus melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh
sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus
menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan
batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
• Evaporasi / transpirasi : Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap
air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam
bentuk hujan, salju, es.
• Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah : Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan
pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air
dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.
• Air Permukaan : Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu
sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah
aliran sungai menuju laut.
1. Presipitasi : Uap air yang jatuh ke permukaan bumi.
Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi
salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3
(121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari
terjadi di atas lautan.
2. Canopy intersepsi : Pengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap
kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
3. Pencairan salju : Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.
4. Limpasan (runoff) : Berbagai cara dengan mana air bergerak di seluruh negeri.
Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel
runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi
disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia pertanian atau lainnya.
5. Arus Bawah Permukaan : Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer.
Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau dipompa)
atau akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada elevasi lebih rendah
dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah cenderung
bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam akuifer selama
ribuan tahun.
6. Penguapan : Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau badan air
ke atmosfer atasnya.
Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan banyak yang implisit
meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai
evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi tahunan total sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mi)
volume air, 434.000 km3 (104.000 cu mi) yang menguap dari lautan.

5
7. Sublimasi : Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
8. Adveksi : Gerakan air dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer.
Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.

Karakteristik siklus Hidrologi :


1. Siklus hidrologi dapat berupa siklus pendek.
Misalnya hujan yang jatuh di laut, danau ataupun sungai yang segera dapat mengalir kembali
ke laut.
2. Tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu siklus.
Pada musim kemarau terlihat kegiatan daur berhenti, sedangkan pada musim penghujan daur
berjalan kembali.
3. Intensitas dan frekuensi siklus tergantung pada keadaan geografis dan iklim.
Hal ini diakibatkan adanya letak matahari yang berubah-ubah terhadap meridian bumi
sepanjang tahun (pada kenyataannya yang berubah-ubah adalah letak planet bumi terhadap
matahari).
4. Berbagai bagian dari siklus dapat menjadi sangat kompleks.
Sehingga kita hanya dapat mengamati bagian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh di
permukaan tanah dan kemudian mencari jalan untuk kembali ke laut.Meskipun konsep siklus
hidrologi telah disederhanakan, namun masih dapat membantu memberikan gambaran mengenai
proses-proses penting dalam siklus tersebut yang harus dimengerti oleh ahli hidrologi.

2.2 Proses Terjadinya Siklus Hidrologi


A. Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga berperan penting
dalam siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus
air,memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air
ke udara. 90 % air yang menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan
langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman
dan menguap dari tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer. Setelah air tadi
menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir.
Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di
atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap air
berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
B. Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak
prosesmeteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari
langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat
terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun.
Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah
sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke
laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
C. Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu
bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di
danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai
infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air
tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan tanah
dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Beberapa
tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar. Seiring
waktu, air kembali ke laut, di manasiklus hidrologi kita mulai.

6
keterangan gambar Siklus Hidrologi : (T = transpirasi, E = evaporasi, P = hujan,
R = aliran permukaan, G = aliran air tanah dan I = infiltras)

2.3 Macam – Macam Siklus Hidrologi


1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-
butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali
berulang.

2.Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses
kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap
ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.

7
3.Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu
terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di
pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan
karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu
mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

2.4 Unsur – unsur Utama dalam Siklus Hidrilogi

• Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.


• Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
• Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.
• Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.
• Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai
hasil pendinginan.
• Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang
meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
• Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
• Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga .
mencapai air tanah atau groundwater.
• Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut.

2.5 Dampak Negatif atau Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi
Dampak Negatif Aktivitas Manusia Terhadap Siklus Hidrologi :
1) Penebangan hutan
Penebangan hutan secara berlebihan yang mengakibatkan pengaruh terhadap resapan air ke
dalam tanah. Hutan yang gundul tidak akan dapat menyerap air sehingga ketika hujan turun air
akan mengalir langsung ke laut. Karena tidak ada resapan yang terjadi karena hutan gundul,
akibatnya lapisan atas tanah dan humus terkikis oleh air yang mengalir. Terbukanya permukaan
tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan menurun drastis, hujan yang jatuh langsung
memukul permukaan tanah dan memecahkan matriks tanah menjadi partikel tanah yang kecil‐
kecil. Sebagian dari partikel tanah menutup pori tanah dan memadatkan permukaan tanah,
sehingga menurunkan kapasitas infiltrasi. Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi maka jumlah
aliran permukaan meningkat dan jumlah aliran air yang menuju ke bawah permukaan untuk
mengisi air tanah berkurang. Aliran permukaan menjadi energi yang dapat menggerus partikel
tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai bagian dari proses erosi.
2) Pembangunan pemukiman
8
Pembangunan pemukiman yang tidak memperhatikan aspek lahan serapan air, akibatnya
lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air menjadi tertutupi pemukiman, dimana
dipastikan sebagian besar halaman pemukiman di tutup oleh jalanan, semen/beton.
3) Manipulasi manusia skala besar
Skala besar manipulasi manusia terhadap air secara signifikan mengubah pola global debit
sungai. Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan dalam sifat biofisik
dari permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia
dari aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun.
Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar 0,8 mm
/tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan permukaan laut yang diamati
dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan arah. Jadi, kalau bukan karena pengalihan manusia dari
limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
4) Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat
Penyimpanan air di waduk, pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran,
deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan
menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan,
permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
5) Pembukaan lahan
Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak
di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alihfungsikan menjadi lahan industri,
perumahan, atau lahan pertanian. Akibatnya daerah resapan air menjadi berkurang.

Dampak Positif Aktivitas Manusia Terhadap Siklus Hidrologi :


1) Skala besar manipulasi manusia air secara signifikan mengubah pola global debit sungai.
Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan dalam sifat biofisik dari
permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia dari
aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun.
Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar 0,8 mm
/tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan permukaan laut yang diamati
dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan ar ah. Jadi, kalau bukan karena pengalihan manusia dari
limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
2) Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat.
Penyimpanan air di waduk pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran,
deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan
menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan
laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
3) Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak
di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alih fungsikan menjadi lahan industri,
perumahan, atau lahan pertanian

2.6 Manfaat Siklus Hidrologi


a) Sebagai sarana transportasi aliran sungai, lautan, danau
b) Untuk menjadi kelembaban atmosfer maupun litosfer
c) Membentuk musim
d) Mempengaruhi iklim, pergerakan udara/angin
e) Menyebarkan berbagai mikroorganisme biji-bijian
f) Perpindahan lokasi air
g) Pencuci biosfer

9
2.7 Upaya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi
1. Dengan menjaga sanitasi lingkungan, terutama pada pengolahan limbah. Fungsi utama
pengolahan limbah adalah memecah kotoran dan menghapus mikroba berbahaya dari air.
Limbah tanaman juga memiliki peran untuk bermain dalam menghilangkan bahan kimia
berbahaya dari air. Campur tangan manusia dalam siklus hidrologi dapat menyebabkan
masalah yang sama dan terkait. Misalnya, pengalihan air sungai untuk irigasi banjir memiliki
dampak besar pada tabel air tanah setempat, dengan mengisi kembali akuifer secara lokal oleh
kebocoran dari kanal dan sawah irigasi, seperti irigasi banjir telah memberikan cara untuk
irigasi sprinkler selama beberapa dekade terakhir.Dibagian padat penduduk dunia, air
melewati sistem sanitasi merupakan proporsi yangsubstansial dari aliran air di sungai. Hal ini
untuk mencegah terjadinya pencemaran air permukaan dan air tanah yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia ataupun mahluk hidup lain.
2. Melakukan penghijauan pada daerah resapan air dan Stop Illegal Logging, penebangan hutan
secara serampangan dan terus menerus akan berakibat fatal terhadap siklus daur air, dimana
air hujan yang jatuh ke lahan yang telah gundul tidak mampu lagi deserap oleh tanah, sehingga
suplai air tanah lama kelamaan akan berkurang. Hutan yang telah gundul menjadi pemicu
terjadinya bencana alam, seperti banjir bandang, dan tanah longsor. Tidak kah kita merasa iba
terhadap saudara-saudara kita yang
3. Pembuatan teras dalam pengelolaan lahan dapat meningkatkan laju infiltrasi dan menurunkan
aliran permukaan. Vegetasi yang ditanam dan serasah yang dihasilkannya akan meningkatkan
kekasaran permukaan tanah, sehingga menurunkan laju aliran permukaan dan akhirnya
menurunkan energi gerusannya terhadap tanah. Penurunan laju aliran permukaan akan
menurunkan jumlah erosi yang terjadi. Pembuatan waduk atau dam untuk mengendalikan
banjir dapat mengancam kelestarian biota air. Aliran air yang masuk ke dalam waduk dan
membawa hara mineral akibat erosi di bagian hulu sungai, dapat meningkatkan kandungan
hara dalam waduk. Peningkatan hara mineral akan memacu pertumbuhan ganggang yang
menimbulkan peristiwa etrofikasi dan pada akhirnya mengancam kelestarian biota perairan
tersebut. Penjelasan tentang etrofikasi dibahas dalam bagian konservasi tanah dan air.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga
sangat membutuhkan air. Air secara terus-menerus mengubah posisinya dari satu ke bagian lain
dari siklus air, pada dasarnya melibatkan proses fisik berikut:
1. Penguapan dari lautan dan badan air lainnya dan transpirasi dari makhluk hidup (hewan dan
tumbuhan) ke atmosfer,
2. Curah hujan, disebabkan oleh kondensasi uap air, yang dapat beradaptasi beberapa bentuk,
3. Limpasan, atau gerakan air permukaan ke dalam lautan.
Siklus air ini membuat air seolah-olah tidak terbatas. Namun dapat kita lihat berbagai aktivitas
manusia dapat berpengaruh terhadap siklus hidrologi ini.Meskipun keseimbangan air di bumi tetap
konstan dari waktu ke waktu, molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer,
oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah
permukaan. Namun perbuatan manusia dapat berdampak terhadap keberlangsungan siklus air.

3.2 Saran
Air adalah kebutuhan vital yang harus dipenuhi semua makhluk hidup baik itu manusia,
hewan, ataupun tumbuhan. Namun makhluk hidup yang paling berpengaruh terhadap siklus air ini
tentu saja manusia. Berbagai kegiatan manusia seperti menebang hutan, menghilangkan resapan
air, membuang sampah di sungai, pembuangan limbah pabrik di aliran air maupun udara dapat
mengancam ketersediaan air bersih semakin menipis. Untuk itu, manusia perlu
mempertimbangkan aktivitas yang dilakukannya sehingga tidak merusak lingkungan dan
mengganggu siklus air itu sendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, dkk. (2019). Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) Kerentanan
Bencana (PDF). Jakarta: CV. Makmur Cahaya Ilmu. ISBN 978-602-53845-8-5.
Multi Fungsi Siklus Hydrologi. http://www.scribd.com
Anonim. 2013. Siklus Hidrologi. http:/referensi.dosen.narotama.ac.id. Diunduh pada tanggal 25
Oktober 2016
Gafatar, S. (2012). Proses Terjadinya Siklus Air. [Online]. Tersedia:http://sbrgafatar.org/proses-
terjadinya-siklus-air-sc-16-18/ (25 Oktober2016).
Refdino, A. (2013). Pengertian Siklus Hidrologi dan Macam-macam Siklus
Hidrologi./Online].Tersedia:http://assharrefdino.blogspot.com/2013/11/pengertian-siklus-hidrologi-
dan- macam.html (Diakses 25 Oktober 2016).
Anonim.2011. Siklus Hidrologi atau Siklus Air. http://id.shvoong.com. Diunduh padatanggal 25
Oktober 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai