HUJAN FRONTAL
OLEH : KELOMPOK 6
Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga kami bisa menyelesaikan “Makalah Tugas
Frontal” dengan baik dan tepat waktu.
Tugas ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa pembuatan tugas ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan perbaikan selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi sebagai planet Tata Surya yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup
memiliki banyak fenomena alam yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Fenomena
alam ini juga bisa kita temukan di planet lain. Beberapa fenomena alam tidak
menggambarkan karakteristik planet tertentu karena dapat terjadi di semua planet
dan dijelaskan oleh proses ilmiah. Beberapa fenomena alam yang sering kita jumpai
di bumi adalah hujan, gerhana bulan dan matahari, bulan purnama, letusan gunung
berapi, pasang surut air laut, gempa bumi, tsunami dan masih banyak lagi yang
lainnya. Semua fenomena di bumi ini dapat dijelaskan dengan alasan ilmiah.
Salah satu fenomena alam yang sering terjadi adalah hujan. Karena sering
turun hujan, kita tidak lagi menganggapnya sebagai fenomena alam. Bahkan,
ketika ditanya bagaimana datangnya hujan, itu digambarkan sebagai proses yang
panjang. Hal ini menunjukkan bahwa hujan ini merupakan fenomena alam.
Hujan merupakan bagian dari siklus hidrologi yang bersumber dari air laut
dan air tanah. Hujan mengalami proses penguapan dimana dihasilkan uap air, yang
terangkat oleh angin dan terbawa ke atmosfer, kemudian mengembun dan akhirnya
jatuh sebagai air hujan di darat atau laut. Sebagian air hujan yang jatuh di
permukaan diserap oleh tumbuhan, sebagian menguap kembali ke atmosfer, dan
sebagian lagi mengalir ke tanah, meresap ke dalam tanah dan dari sana ke sungai
dan mengalir ke laut. Indonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan yang
banyak, sehingga sering terjadi hujan sepanjang tahun. Hal ini dikarenakan
Indonesia memiliki keragaman yang besar baik secara temporal (waktu) maupun
secara spasial (tempat). Keadaan ini disebabkan letak Indonesia yang melintasi
garis khatulistiwa dan keberadaannya di antara dua benua dan dua samudera, yang
mempengaruhi pergerakan angin dan menyebabkan hujan.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hujan
1. Definisi Hujan
Hujan adalah presipitasi cair, tidak seperti presipitasi non-cair seperti salju,
es dan hujan es. Hujan membutuhkan atmosfer padat untuk tetap berada di atas suhu
leleh es di dekat tanah dan di atas tanah. Di Bumi, hujan adalah proses di mana uap
air di atmosfer mengembun menjadi tetesan air yang cukup berat untuk jatuh dan
biasanya mencapai tanah. Dua proses yang dapat terjadi secara bersamaan dapat
menyebabkan udara menjadi jenuh sebelum hujan, yaitu pendinginan udara atau
penambahan uap air ke udara. Hujan terbentuk ketika tetesan air atau kristal es
bertabrakan dengan awan. Tetesan hujan bervariasi dalam ukuran dari seperti
panekuk memanjang (butir besar) hingga bola kecil (butir kecil).
Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar wilayah di dunia
dan menyediakan kondisi yang sesuai untuk berbagai ekosistem dan air untuk
produksi tenaga air dan irigasi lapangan. Curah hujan dihitung dengan
menggunakan alat pengukur hujan. Curah hujan dihitung secara aktif oleh radar
cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca. Curah hujan tahunan rata-rata global
adalah 990 milimeter (39 inci). Sistem klasifikasi iklim, seperti sistem klasifikasi
iklim Köppen, menggunakan curah hujan tahunan rata-rata untuk membedakan
zona iklim.
3
banyak air yang menguap ke udara. Itu juga penyebab hujan deras.
Proses penguapan air di tempat yang suhunya sangat panas dan
pembakaran yang disebabkan oleh sinar matahari lebih cepat.
b) Langkah selanjutnya dalam proses pengendapan disebut kondensasi.
Uap air yang melalui proses penguapan dan naik ke atmosfer
mengembun dan air berubah menjadi partikel es yang sangat kecil.
Partikel es uap air membentuk massa putih yang bisa disebut awan
ketika mereka dekat. Proses di mana partikel es mendekati satu sama
lain kemudian disebut fusi. Pada tahap ini, partikel es memiliki jari-jari
sekitar 5-20 mm dan jatuh ke tanah dengan kecepatan 0,01-5 cm/s.
Pada saat yang sama, partikel tidak jatuh ke tanah jika aliran udara
lebih tinggi. Perbedaan antara suhu udara dan ketinggian awan
bertindak sebagai es uap air. Suhu lebih dingin ketika awan terbentuk
lebih tinggi. Uap air naik dalam proses kondensasi ketika terkena panas
matahari. Ketika uap air naik cukup tinggi, terbentuk kondensasi, yang
berubah menjadi tetesan air. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua
air yang mengembun membentuk awan. Ini karena sebagian air
mengembun di dekat tanah, sebagian mengembun menjadi kabut dan
naik ke langit membentuk awan.
c) Proses yang ketiga adalah proses presipitasi, yaitu proses di mana butir-
butir es yang terbentuk dari proses mencairnya awan jatuh ke tanah
sebagai titik-titik air hujan. Angin dapat menerbangkan awan yang
terbentuk sebelumnya dan membawanya pergi sehingga hujan turun di
tempat lain dari proses sebelumnya. Tetesan air hujan jatuh ke tanah
karena awan yang mengandung uap air terlalu rapat dan beban air tidak
dapat lagi ditahan. Tempat hujan sangat tinggi, dimana awan sangat
dingin, hujan turun sebagai salju atau es. Semakin turun bersama bumi,
semakin banyak es yang mencair dan berubah menjadi air hujan. Suhu
menjadi lebih dingin saat mendekati permukaan dan kemudian
mencairkan gunung es.
4
B. Hujan Frontal
Hujan frontal ini biasanya turun di lintang sedang di mana dua massa yang
berbeda sering bertemu di lintang sedang itu. Pertemuan dua massa udara yang
berbeda ini berarti bahwa udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah, yaitu. daerah subtropis.
5
3. Proses Terjadinya Hujan Frontal
Secara spesifik, hujan frontal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yang
menyebabkan terjadinya hujan frontal ini. Beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya hujan frontal adalah massa udara dingin dan massa udara hangat. Secara
kronologis, proses pembentukan hujan frontal dapat digambarkan dalam beberapa
tahapan sebagai berikut:
Massa udara yang berbeda, yaitu, massa udara panas dan massa udara
dingin, bertemu di daerah yang disebut daerah front. Pertemuan massa
udara hangat dan dingin di daerah frontal ditandai dengan perbedaan
suhu.
Pertemuan dua massa udara yang berbeda dirasakan ketika suhu yang
lebih hangat kemudian menjadi lebih ringan dan cenderung berada di
atas udara yang lebih dingin.
Pertemuan massa udara hangat dan massa udara dingin kemudian
menyebabkan pendinginan mendadak, yaitu. udara dingin mengangkat
udara hangat.
Pendinginan mendadak ini menyebabkan kondensasi. Udara hangat
naik, mengembang dan mendingin.
Proses pendinginan menyebabkan munculnya tetesan air, yaitu sebagai
awan.
Pengembunan ini menyebabkan turunnya hujan. Yakni, tetesan air atau
awan yang dihasilkan menjadi jenuh dan akhirnya jatuh sebagai hujan.
Hujan ini disebut hujan frontal.
6
air untuk berbagai keperluan. Hujan menyediakan air yang cukup bagi
tanaman untuk tumbuh subur.
Meningkatkan pasokan air bersih di daerah sebelumnya. Keuntungan
lain dari hujan adalah pemeliharaan pasokan air bersih. Air hujan
kemudian diserap ke dalam tanah (baik diserap secara alami maupun
diserap oleh akar pohon) hingga terawetkan dengan baik di dalam
tanah. Air yang mengalir ke dalam tanah menjadi air tanah dan menjadi
cadangan air bersih. Air hujan dari bagian depan ini masuk ke dalam
tanah dan menjadi cadangan air bersih untuk bagian depan.
Sebagai bentuk pelepasan kondensat akibat pendinginan mendadak.
Muka hujan yang turun ini merupakan bentuk pelepasan air kondensasi
akibat pendinginan mendadak. Ini sekali lagi merupakan proses
presipitasi frontal, awalnya disebabkan oleh konvergensi massa udara
dingin dan massa udara hangat. Jika pengembunan itu tidak segera
menjadi hujan, hanya menciptakan awan hitam pekat yang
menggantung di udara sebenarnya menimbulkan bahaya. Itulah
sebabnya hujan frontal ini akan datang dan awan hitam yang
menggantung di udara dengan banyak uap air tidak akan datang lagi,
sehingga cuaca akan cerah kembali.
Pemurnian udara lanjutan. Air yang turun dari awan ke tanah dan
melewati udara, membersihkan udara. Pembersihan ini dilakukan untuk
menghilangkan polutan dan zat-zat minor dari udara. Seperti hujan
frontal, ia membersihkan udara di depan. Penjernihan udara ini terjadi
terutama di area frontal saat hujan turun atau terjadi di area frontal.
Mengurangi polusi udara di area front. Air hujan dapat menghilangkan
zat-zat yang tidak perlu, yang mengurangi polusi udara. Hujan frontal
adalah hujan yang jatuh di daerah frontal sehingga hujan ini
mengurangi tingkat pencemaran udara di daerah frontal.
7
5. Dampak Negatif Frontal
Kerusakan tanaman. Kerusakan tanaman ini terjadi terutama ketika air
hujan tidak terserap dengan baik ke dalam tanah, sehingga berhenti.
Genangan air tidak menyebabkan kesuburan tanaman, tetapi merusak
tanaman karena akar yang terendam air dapat membusuk. Oleh karena
itu, air hujan merusak tanaman jika terlalu banyak air yang jatuh dan
menggenang. Beberapa tanaman yang rusak akibat tanaman ini antara
lain tanaman kecil dan sayuran seperti padi, bunga krokot, ubi jalar dll.
Menghindari aktivitas outdoor di area front . Hujan ini menyebabkan air
jatuh dan membasuh bumi. Ini, tentu saja, tidak termasuk aktivitas apa
pun di luar ruangan. Tidak semua kegiatan di luar ruangan berlangsung
seolah-olah tidak hujan. Apalagi saat hujan deras dan dalam waktu yang
lama.
Menghentikan proses pengeringan, Hujan ini justru membuat jemur
menjadi basah jika tidak menempel. Selain itu, hujan biasanya tidak
memiliki terik matahari karena tertutup awan, sehingga dipastikan tidak
memulai proses pengeringan.
Menyebabkan banjir. Banjir dapat terjadi jika hujan terlalu deras dan
berlangsung terlalu lama. Hujan deras yang berlangsung lama membawa
aliran air yang besar, sehingga jika sungai atau saluran air tidak
mencukupi, air akan meledak dan jatuh ke lingkungan. Inilah yang
disebut banjir. Terjadinya banjir ini secara alami menimbulkan berbagai
dampak buruk tidak hanya pada manusia tetapi juga pada hewan,
tumbuhan dan lingkungan.
8
BAB III
KESIMPULAN
Hujan memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah hujan frontal. hujan
frontal adalah hujan yang terjadi karena disebabkan oleh pertemuan massa udara
yang berbeda, yaitu massa udara hangat dan massa udara dingin. Karena perbedaan
massa udara yang bertemu, pendinginan tiba-tiba terjadi, yang mengarah pada
kondensasi, yang kemudian berubah menjadi presipitasi frontal. Adapun
karakteristik dari hujan frontal ini adalah terjadi di daerah front, terjadi karena
adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin, dan dapat
menyebabkan terjadinya hujan es di daerah beriklim tropis.
9
DAFTAR PUSTAKA
10