Anda di halaman 1dari 3

Bendungan Bilibili adalah bendungan terbesar di Sulawesi Selatan,

yang terletak di Kabupaten Gowa, sekitar 30 kimlometer ke arah timur Kota Makassar. Bendungan ini diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 1999. Bendungan dengan waduk 40.428 hektar ini dibangun dengan dana pinjaman luar negeri sebesar Rp 780 miliar kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Bendungan Bilibili menjadi sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gowa dan Makassar. Namun, bila musim hujan, lumpur eks longsor di kaki Gunung Bawakaraeng mengalir masuk ke waduk Bilibili hingga air baku menjdi keruh. Jika tingkat kekeruhan tidak mampu lagi dijernihkan Istalasi Penjernihan Air (IPA) PDAM Gowa dan Makassar, maka sebagian warga Makassar dan Gungguminasa Gowa tidak bisa mendapatkan air bersih dari PDAM. manfaat yang antara lain, pengendalian banjir sungai Jeneberang yang memiliki debit air 2.200 m/detik menjadi 1.200 m/detik; penyediaan air minum dan kebutuhan industri sebesar 3.300 liter/detik; penyediaan air untuk irigasi baik pada musim kemarau maupun musim hujan untuk wilayah Bili-Bili, Kampili, dan Bissua dengan luasan sekitar 24.585 ha pada musim hujan dan 19.540 ha pada musim kemarau; sebagai pembangkit listrik tenaga air sebesar 16,30 MW; pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pariwisata; dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat dengan terbukanya lapangan kerja perikan darat, peternakan ayam potong, dll Bendungan Bili-bili

Bendungan Bili-bili merupakan bendungan terbesar di Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa, sekitar 30 kilometer ke arah Timur Kota Makasar Bendungan ini diresmikan pada tahun 1989. Benduangn dengan waduk 40.428 ha ini dibangun dengan dana pinjmanan luar negeri sebesar Rp. 780 miliar kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency ( JICA). Bendungan Bili-bili menjadi sumber air baku bagi Perusahaan daerah Aliran Minum ( PDAM) Gowa dan Makassar bermanfaat sebagai pengendali banjir Sungai Jeneberang dari debit 2.200

meter kibek per detik menjadi 1.200 meter kibek per detik. Bendungan ini juga berfungsi sebagai PLTA dengan kapasitas 16,3 Meter. Namun, bila hujan, lumpur ekslongsor di kaki Gunung Bawakaraeng mengalir masuk ke waduk Bili-bili hingga air baku menjadi keruh. Jika tingkat tidak mampu lagi dijernihkan istalasi Penjernihan Air (IPA) PDAM Gowa dan Makasar.

Informasi Infrastruktur Propins i: Sulawesi Selatan Sektor : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Mula I : 1988 Tahun Selesai :1995 Tipe : Urugan batu dengan inti tanah Tinggi Diatas Dasar Sungai : 56 m Tinggi Diatas Galian : 73 m Panjang Puncak :1808 m Lebar Puncak : 10 m Volume Tubuh Bendungan : 5290000 m Biaya : Konsultan : CTI Engineering Co. Ltd, PT. Indah Karya, PT. Exza International Kontraktor : Hazana, PT. Brantas Abipraya Manfaat : Irigasi Lokasi :

Anda mungkin juga menyukai