Anda di halaman 1dari 34

Draff / krangka rancangan

AD/ART Organisasi
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GAMBAR / LOGO

ANGGARAN DASAR
NAMA ORGANISASI
MUQADIMAH
Isi Muqodimah :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
N AMA
Organisasi ini bernama :

Pasal 2
WAK T U
Organisasi ini didirikan di :

Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN
Berkedudukan di:
BAB II
YURIDIKSI, ASAS, CIRI, SIFAT, VISI DAN MISI

Pasal 1
YURIDIKSI
Organisasi ini tunduk kepada hukum yang berlaku di INDONESIA.

Pasal 2
AZ AS
pancasila dan UUD 45.

Pasal 3
CIRI

Pasal 4
S I FAT
Bersifat :
Pasal 5
VISI
Apa :
Pasal 6
MISI
Apa :

BAB III
LAMBANG
Lambang/logo dan penjabarannya

BAB IV
FUNGSI
Pasal 1
Fungsi Lembaga

Pasal 2
FUNGSI OPERASIONAL
Implementasi/aplikasi organisasi :
BAB V
U S AH A
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, organisasi ini akan lebih menggiatkan anggotanya untuk dapat
bersosialisasi.Mengadakan aktifitas / kegiatan yang bertujuan menggali potensi organisasi dari potensi anggota
sendiri.
BAB VI
ATURAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Pasal 1
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 2
Apabila kemudian hari terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam
Anggaran Dasar ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya oleh Musyawarah Anggota.

Pasal 3
Anggaran Dasar ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Perumus sebagai pengembangan Pengurus yang dipilih
pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Pasal 4
Anggaran Dasar ini ditetapkan di :

Pasal 5

Anggaran Dasar ini dikukuhkan pada Pertemuan / Rapat Perumusan / Rapat Kerja, pada hari :

ANGGARAN RUMAH TANGGA


Nama organisasi :
MUQADIMAH

ISI MUQADIMAH :
BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
JENIS-JENIS ANGGOTA
Ayat 1
Anggota Inti adalah Anggota yang aktif dan PERNAH Aktif dalam setiap kegiatan / aktifitas Organisasi dan
tercatat sebagai anggota yang dibuktikan dengan adanya Nomor Induk Anggota (NIA) pada Kartu Tanda
Anggota (KTA).

Ayat 2
Anggota Simpatisan adalah Anggota yang bersimpati dan menjadi penyokong dari setiap kegiatan :

Ayat 3
Anggota Kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa terhadap organisasi atau tokoh-tokoh yang di
anggap penting dalam perkembangan Organisasi yang selanjutnya disebut sebagai Dewan Penasehat /
Kehormatan.

Pasal 2
PERSYARATAN KEANGGOTAAN
Ayat 1

Ayat 2
Untuk dapat menjadi Anggota Inti atau Anggota Simpatisan, harus mengisi formulir permohonan untuk menjadi
anggota.

Ayat 3
Untuk dapat menjadi Anggota Inti dan Simpatisan harus memiliki Kartu Tanda Anggota ( KTA ) yang
didalamnya terdapat Nomor Induk Anggota ( NIA ) yang dijelaskan diAyat 2

Ayat 4
Untuk dapat menjadi Anggota Kehormatan, harus diusulkan oleh Pengurus
pada Musyawarah Anggota dan di putuskan oleh
Musyawarah Anggota melalui Surat Keputusan Pengangkatan.
Ayat 5
Anggota Inti atau Anggota Simpatisan atau Anggota Kehormatan
harus menerima, tunduk dan patuh pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi.

Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

HAK HAK ANGGOTA


Ayat 1
Anggota Inti, Anggota Simpatisan, serta Anggota Kehormatan
berhak memberikan saran dan pendapat.

Ayat 2
Anggota Inti dan Simpatisan berhak di pilih dan memilih dalam Kepengurusan Organisasi maupun acara-acara
yang di selenggarakan oleh organisasi.
Ayat 3

Anggota Inti dan Simpatisan, serta Anggota Kehormatan berhak menggunakan fasilitas organisasi,serta
mendapatkan pelayanan yang disediakan oleh Organisasi.
KEWAJIBAN ANGGOTA
Ayat 4
Anggota Inti dan Simpatisan, serta Anggota Kehormatan berkewajiban mematuhi peraturan-peraturan,
ketentuan-ketentuan dan tata tertib organisasi serta menjaga dan menjunjung nama baik organisasi.
Ayat 5
Anggota Inti, Simpatisan dan Kehormatan Wajib memakai identitas Organisasi dalam setiap
kegiatan/acara/aktifitas yang dilakukan oleh Organisasi.
Pasal 4
BERAKHIRNYA STATUS KEANGGOTAAN
Ayat 1
Anggota Inti, Simpatisan akan berakhir keanggotaannya apabila meninggal dunia, mengundurkan diri atau
diberhentikan oleh Pengurus.

Ayat 2
Pemberhentian terhadap Anggota Inti dan Simpatisan harus diawali oleh peringatan dari pengurus dan
diputuskan oleh Pengurus.
Ayat 3
Anggota Inti dan Simpatisan yang diberhentikan keanggotaannya,
dapat membela dirinya pada Pengurus, apabila diperlukan
bahkan sampai pada Musyawarah Anggota.
Ayat 4
Anggota Kehormatan akan berakhir keanggotaannya apabila meninggal dunia, mengundurkan diri atau
diberhentikan oleh Musyawarah Anggota yang sebelumnya di usulkan oleh Pengurus pada Musyawarah
Anggota.
Ayat 5
Anggota Kehormatan yang di berhentikan oleh Musyawarah Anggota melalui Surat Keputusan Pemberhentian.

BAB II
KEPENGURUSAN

Pasal 1
SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI
Ayat 1
Pengurus Organisasi terdiri dari ANGGOTA INTI
Ayat 2
Pengurus berjumlah minimal 3 (Tiga) orang, yang terdiri atas
Ketua, Sekretaris, Bendahara.
Ayat 3
Jika ada event yang di selenggarakan oleh Organisasi, maka dapat di buat
susunan kepengurusan di luar Pengurus Organisasi yang kemudian
di sebut sebagai Pengurus Event.
Ayat 4
Pengurus Organisasi boleh merangkap tugas menjadi Pengurus Event yang di selenggarakan oleh Organisasi
kecuali Ketua Pengurus.
Ayat 5
Anggota Kehormatan masuk kedalam susunan pengurus
sebagai Dewan Penasehat.
Pasal 2
PERSYARATAN PENGURUS ORGANISASI
Ayat 1
Ditunjuk atau ditentukan, oleh dan atau dipilih oleh anggota pada rapat Musyawarah Anggota.
Ayat 2
Pengurus Organisasi adalah Anggota Biasa yang memenuhi persyaratan hukum setempat dalam
memperjuangkan kepentingan organisasi.

Ayat 3
Selalu hadir dan loyal terhadap kepentingan Organisasi.
Pasal 3
HAK, KEWAJIBAN, TUGAS, WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB PENGURUS
Ayat 1
Pengurus Organisasi berkewajiban membuat Program Kerja Organisasi.
Ayat 2
Pengurus Organisasi bertugas melaksanakan Program Kerja Organisasi.
Ayat 3
Pengurus Organisasi dalam melaksanakan Program Kerja Organisasi berhak membuat Kepengurusan Event.

Ayat 4
Pengurus Organisasi berkewajiban Mengawasi pelaksanaan
kerja Kepengurusan Event.
Ayat 5
Pengurus Organisasi berhak memberhentikan Anggota Simpatisan atau Anggota Biasa yang melakukan
pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan organisasi,dan mengabaikan Peringatan dan teguran dari Pengurus.
Ayat 6
Pengurus Organisasi bertanggungjawab kepada Musyawarah Anggota.
Pasal 4
MASA KEPENGURUSAN
Ayat 1
Masa jabatan Anggota Pengurus Organisasi adalah 5 (lima)
tahun, dan dapat tunjuk dan dipilih kembali.
Ayat 2
Anggota Pengurus Organisasi akan berakhir kepengurusannya apabila meninggal dunia atau mengundurkan diri,
yang selanjutnya di tunjuk pengganti sementara sampai Musyawarah Anggota di adakan.

Ayat 3
Pengurus Organisasi dapat di berhentikan oleh Musyawarah Anggota dengan persetujuan sekurang-kurangnya
dua pertiga suara yang hadir.
BAB III
RAPAT-RAPAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 1
RAPAT MUSYAWARAH ANGGOTA
Ayat 1
Pengambil keputusan tertinggi ditangan Musyawarah Anggota.
Ayat 2
Musyawarah Anggota dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, dan di pimpin oleh Dewan
Presidium.
Ayat 3
Musyawarah Anggota bertugas memilih dan menetapkan
Anggota Pengurus Organisasi.
Ayat 4
Musyawarah Anggota dapat memberhentikan Pengurus Organisasi dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua
pertiga suara yang hadir.
Ayat 5
Musyawarah Anggota mengesahkan rencana kerja pengurus
Organisasi dan menilai pelaksanaannya.
Ayat 6
Musyawarah Anggota berhak memberikan pengarahan,
pertimbangandan teguran kepada Dewan Pengurus.
Ayat 7
Keputusan Musyawarah Anggota diambil secara musyawarah mufakat,
tetapi apabila diperlukan dapat dilakukan pemungutan suara.
Ayat 8

Musyawarah Anggota dapat di adakan secara luar biasa dengan usulan dari Anggota biasa atau Pengurus
Organisasi jika di perlukan.
Pasal 2
Dewan Presidium
Ayat 1
Dewan Presidium terdiri dari ANGGOTA Simpatisan diluar Pengurus Organisasi.

Ayat 2
Dewan Presidium berjumlah minimal 3 (Tiga) orang, terdiri atas
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris.
Ayat 3
Dewan Presidium dipilih oleh Anggota Biasa dan saran
Anggota Simpatisan melalui milis.
Ayat 4
Dewan Presidium bertugas menyelenggarakan Musyawarah Anggota dan memimpin Musyawarah Anggota.
Ayat 5
Dewan Presidium berakhir masa kerjanya seiring dengan berakhirnya Musyawarah Anggota.
BAB IV
K E U AN G AN
Pasal 1
Keuangan organisasi berasal dari Infaq anggota, uang pangkal dan iuran sukarela,

Pasal 2
Ketentuan mengenai uang pangkal dan uang iuran akan diputuskan dalam keputusan Pengurus Organisasi.

BAB V
ATURAN PERALIHAN / PENUTUP

Pasal 1
Hal - hal lain yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam keputusan terpisah.
Pasal 2
Apabila kemudian hari terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, maka akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya oleh Musyawarah Anggota.
Pasal 3
Anggaran Rumah Tangga ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Perumus sebagai pengembangan Pengurus yang
dipilih pada pertemuan ke-III

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pimpinan Sidang,

Sekretaris Sidang,

?
Mengetahui,

Pembina,

Penasehat,

Panduan Membuat AD/ART Organisasi

1. AD/ART Organisasi
AD/ART berfungsi untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu organisasi
AD berfungsi juga sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan/hukum dalam
konteks tertentu dalam organisasi
ART berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik pada AD atau yang
tidak diterangkan dalam AD, Karena AD hanya mengemukakan pokok-pokok
mekanisme organisasi saja.
ART adalah perincian pelaksanaan AD
Ketentuan pada ART relatif lebih mudah dirubah daripada ketentuan pada AD.
Hal-hal yang tercantum dalam setiap AD/ART suatu organisasi tergantung dari
perhatian organisasi tersebut kepada suatu hal. Ada suatu hal yang dalam suatu
organisasi dimasukkan dalam AD atau ART-nya karena dianggap penting, tetapi
diorganisasi lain bisa jadi hal tersebut tidak dimasukkan dalam AD atau ART
organisasi tersebut karena dianggap tidak penting.
Sebagai contoh garis besar gambaran AD/ART dapat seperti berikut :
ANGGARAN DASAR :
MUKADIMAH
o Menerangkan dasar-dasar pelaksanaan/keberadaan/fungsi organisasi tersebut
BAB I : NAMA dan TEMPAT
Pasal 1 :
(1) Organisasi ini bernama (nama organisasi)
(2) (nama organisasi) berkedudukan di .(tempat)
Pasal 2 :
(nama organisasi) didirikan pada . untuk waktu yang tidak
ditentukan.
BAB II : AZAS, SIFAT dan TUJUAN
Pasal 3 :

(nama organisasi) berazaskan Pancasila


Pasal 4 :
(nama organisasi) merupakan organisasi . (politik, social, dll) yang
bersifat (kekeluargaan dll.)
Pasal 5 :
. (nama organisasi) bertujuan : (menjelaskan visi organisasi)
BAB III : USAHA-USAHA (menjelaskan misi organisasi)
BAB IV : KEANGGOTAAN
Pasal 7 :
(1) Anggota (nama organisasi) adalah setiap orang yang memenuhi syarat dan
sudah disahkan
(2) Ketentuan mengenai keanggotaan (nama organisasi) diatur dalam ART
BAB V : ORGANISASI
Pasal 8 :
(1) (nama organisasi) mempunyai wilayah kerja di
Jika dirasa perlu bisa saja menerangkan hierarki kepengurusan
Pasal 9 :
(1) Kekuasaan tertinggi pada
(2) Kepengurusan diatur dalam .
Pasal 10 :
Pengurus bertugas :
BAB VI : MUSYAWARAH dan RAPAT
Pasal 11 :
(1) Musyawarah diadakan pada
Pasal 12 :
(1) Musyawarah . memiliki wewenang
Pasal 13 :
Dalam keadaan luar biasa dapat diadakan musyawarah
Pasal 14 :
Pengambilan keputusan dalam musyarah dan rapat-rapat yang tersebut pad
pasal-pasal dalam bab IV diatas dilakukan dengan
BAB VII : LAMBANG
Pasal 15 :
(nama organisasi) mempunyai lambang dengan bentuk serta makna
sebagaimana diatur dalam ART
BAB VIII : KEUANGAN
Pasal 16 :
Keuangan . (nama organisasi) diperoleh dari :

a. Uang pangkal dan uang iuran


b. Sumbangan dalam bentuk apapun yang sah dan tidak mengikat
c. Penerimaan-penerimaan lain yang sah
d. Usaha yang sah
Pasal 17 :
Besarnya uang pangkal dan uang iuran ditetapkan oleh .
Pasal 18 :
Dana yang diperoleh dipergunakan untuk membiayai
BAB IX : ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 19 :
(1) Hal-hal yang tidak diatur didalam Anggaran Dasar akan diatur didalam Anggaran
Rumah Tangga yang merupakan pula perincian pelaksanaan Anggaran Dasar
(2) ART dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan
dengan AD
BAB X : PERUBAHAN ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 20 :
(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh .
(2) Perubahan AD dan ART dianggap sah jika
BAB XI : PEMBUBARAN
Pasal 21 :
Pembubaran (nama organisasi) ditetapkan dan diatur dalam . , atas
permintaan .
(atau dapat juga alasan-alasan lainnya)
BAB XII : PENUTUP
Pasal 22 :
Hal-hal lain yang tidak diatur di dalam AD dan ART, diatur dalam .
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
(PENGESAHAN)
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I : UMUM
Pasal 1 :
Anggaran Rumah Tangga (nama organisasi) merupakan pengaturan lebih
lanjut dari AD .. (nama organisasi)
BAB II : ORGANISASI (nama organisasi)
Menjelaskan spesifikasi misi dan pembagian tanggungjawab dari kerja organisasi
BAB III : PENDIDIKAN
Menjelaskan proses pendidikan / jenjang pendidikan dll.

BAB IV : PERTEMUAN / KERJASAMA DENGAN (ORGANISASI LAINNYA YANG


SESIFAT)
BAB V : KEANGGOTAAN
Keanggotaan (nama organisasi) terdiri dari :
a. Anggota Muda
b. Anggota Biasa
c. Anggota kehormatan
Pasal 10 :
(1) Anggota Muda
Dijelaskan persyaratannya
(2) Anggota Biasa
Dijelaskan persyaratannya
(3) Anggota Kehormatan
Berdasarkan pertimbangan jasa, dll.
Pasal 11 :
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban :
Pasal 12 :
(1) Keanggotaan seseorang diberhentikan karena :
(2) Pemberhentian sementara dilakukan oleh
Pasal 13 :
Pengurus dibentuk oleh . dengan cara .. untuk masa kerja ..
Pasal 14 :
Pengurus mempunyai hak dan kewajiban :
BAB VI : MUSYAWARAH dan RAPAT
Pasal 36 :
(1) Musyawarah diselenggarakan kali dalam . (jangka waktu)
(2) Musyawarah . dihadiri oleh :
(3) Sidang dianggap sah jika .
BAB VII : LAMBANG dan PENGGUNAANNYA
Pasal 37
BAB VIII : KEUANGAN
BAB VIX : KETENTUAN PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini diatur dalam .
Ditetapkan di :

ANGGARAN DASAR
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT ( LSM )
BUMI LESTARI
BAB I
NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Nama Organisasi
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) ini diberi nama BUMI
LESTARI yang didirikan di kota Pasuruan pada tanggal 18
Desember 2011
Pasal 2
Tempat dan Kedudukan
Pengurus lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI
sekretariat ini beralamat di
Jln.Kalimantan No.31 kota Pasuruan provinsi Jawa Timur
Pasal 3
Waktu
Masa berlaku lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI
LESTARI ini tidak terbatas dan sesuai dengan izin legalitas
notarisIjin
operasional
pada
Dinas
Kesejahteraan
Sosial
/
Bakesbanglinmas Kota PASURUAN dan Dinas Kesejahteraan
Sosial Provinsi.Jawa Timur
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI
berasaskan kekeluargaan, berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945
Pasal 5

Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI


mempunyai tujuan menghimpun potensi yang ada bersamasama mengupayakan kesejahteraan masyarakat menunjang
program
Pemerintah
dalam
menangani
permasalahan
lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan.
BAB III
BENTUK DAN SIFAT
Pasal 6
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI.
berbentuk kumpulan yang terdiri dari elemen-elemen
masyarakat yang peduli terhadap lingkungan :

Mempererat
persatuan
dan
mempertebal
rasa
kekeluargaan masyarakat.

Meningkatkan kesejateraan masyarakat.


Pasal 7
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI bersifat
non-politik
dan
semata-mata
melaksanakan
usaha
kesejahteraan sosial.
BAB IV
USAHA-USAHA
Pasal 8
Untuk mencapai tujuan organisasi, lembaga swadaya
masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI menyelenggarakan
berbagai usaha-usaha yang terkait dengan kesejahteraan sosial
.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 9

Keanggotaan LSM BUMI LESTARI terdiri dari beberapa


elemen masyarakat yang peduli lingkungan.

Keanggotaan, bersifat permanen/tetap selama masih aktif.


Pasal 10
a.
Setiap anggota mempunyai kewajiban mentaati Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan peraturan
tentang lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI
umumnya.
b.
Memelihara solidaritas dan rasa kesetiakawanan social
antar anggota.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 11
Sruktur lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI
sebagai berikut :
a.
Pelindung
b.

Penasehat

c.

Pengurus Harian

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Departemen departemen

Sosial Budaya

Lingkungan Hidup

Pertanian

Peternakan

Pendidikan

Pemuda dan Olahraga

Ekonomi

Kesehatan

Pasal 12
Periode Masa Bakti Kepengurusan
Periode masa bakti kepengurusan lembaga swadaya
masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI adalah 5 (lima) tahun
BAB VIII
PERBENDAHARAAN
Keuangan lembaga swadaya masyarakat
LESTARI . diperoleh dari;
a.
Iuran anggota.
b.

( LSM )

BUMI

Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat .

c.
Usaha-usaha yang diperoleh secara sah dan tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Pasal 14
1.
Tahun buku lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI
LESTARI.
2.
Minimal 2 (dua) bulan sesudah tahun buku, pengurus
wajib memberikan pertanggung jawaban perbendaharaan
kepada anggota melalui rapat anggota.
BAB VIII
RAPAT
Pasal 15
1.
Rapat anggota merupakan badan tertinggi dalam lembaga
swadaya masyarakat( LSM ) BUMI LESTARI
2.
Rapat dapat dilaksanakan setiap bulan satu kali sebagai
evaluasi dan laporan pertanggungjawaban kinerja pengurus.
3.
Rapat memilih, mengangkat dan mengesahkan pengurus
baru setiap lima tahun.

4.
Rapat
menetapkan
program
dilaksanakan oleh pengurus.

kerja

5.

Tiap anggota mempunyai hak satu suara

6.

Hak suara anggota tidak dapat diwakilkan

yang

harus

7.
Keputusan dianggap sah apabila dihadiri 50% plus 1 dari
jumlah anggota.
8.
Keputusan diambil dengan musyawarah mufakat dan/atau
suara terbanyak.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PERUBAHAN
ORGANISASI
Pasal 16
Perubahan Anggaran Dasar.
1.
Perubahan atau penyempurnaan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi dapat dilakukan
sesuai dengan perkembangan organisasi.
2.
Rapat perubahan atau penyempurnaan Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi harus
melalui rapat anggota yang dihadiri lebih dari setengah yang
hadir.
Pasal 17
Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi hanya dapat dilakukan melalui keputusan
rapat yang diadakan secara khusus yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 50% plus 1 dari jumlah anggota.

BAB X
LAIN-LAIN
Pasal 18
Lembaga swadaya masyarakat ( lsm ) BUMI LESTARI

berdiri dan ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2011

Pasal 19
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini akan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga yang tidak bertentangan
dengan makna dari Anggaran Dasar.

Pasal 20
1.
Rapat dilaksanakan di Pasuruan
Desember 2011

pada

tanggal

18

2.
Anggaran Dasar ini berlaku terhitung mulai tanggal
ditetapkan oleh rapat anggota.
DITETAPKAN DI : Pasuruan
PADA TANGGAL : 18 Desember 2011

ANGGARAN RUMAH TANGGA


LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT ( LSM )
BUMI LESTARI

BAB I
KEHADIRAN, KEABSAHAN DAN PERTUMBUHAN
ORGANISASI

Pasal 1
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI ini
didirikan dan berdasarkan kesepakatan melalui musyawarah
bersama yang tumbuh dan berkembang dimulai dari kerukunan
social keluarga yang berbentuk arisan (atau lainnya,
dikondisikan) dan pelayanan social, suka dan duka.
BAB II
KEANGGOTAAN
Anggota lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI .
terdiri dari:

Anggota biasa yaitu mereka yang memenuhi ketentuan


yang berlaku pada Anggaran Rumah Tangga.

Anggota luar biasa yaitu anggota yang terdaftar dan


melunasi iuran tapi tidak aktif dalam pertemuan rutin.

Mereka yang simpati terhadap


masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI

lembaga

swadaya

Pasal 3
Kewajiban Anggota
1.
Anggota biasa mempunyai kewajiban sesuai ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan membayar
iuran
anggota
sebesar
Rp.
,(..) perjiwa setiap bulan.
2.
Mengikuti pertemuan dan arisan bulanan atau pertemuan
lainnya suka dan duka.
3.
Membayar
uang
pangkal
sebesar
Rp.
.. setiap pendaftaran anggota baru.
4.
Setiap anggota berkewajiban mentaati semua ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan
lainnya.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban

1.
Setiap anggota (suami,isteri,anak) yang sakit dan dirawat
di rumah sakit berhak menerima uang santunan sebesar Rp.
..dan hanya 2 (dua) kali
dalam setahun.
2.
Bagi anggota sebagaimana dimaksud diatas, yang
meninggal dunia berhak mendapatkan santunan sebesar Rp.
+..
Pasal 5
Status Keanggotaan
Seseorang anggota biasa atau anggota luar biasa berhenti dari
keanggotaannya apabila:
a.
Meninggal dunia,
b.
Atas permintaan
organisasi hilang, dan
c.

sendiri,

maka

hak-haknya

dalam

Tidak lagi memenuhi syarat-syarat keanggotaan.

BAB III
PENGURUS
Pertemuan pada tanggal 18 Desember 2011 telah memilih
pengurus organisasi ( LSM ) BUMI LESTARI sebagai berikut;

PENGURUS

PELINDUNG /PEMBINA

: WALIKOTA PASURUAN

PENASEHAT

: ARIF ZAINUDIN,SH

KETUA

: SAIFUL ASHARI

SEKRETARIS

: Drs.EDI SUPRIADI

BANDAHARA

: H. SUBAKIR

HUMAS

: H. ABDUL ROKHIM

DEPARTEMEN KEBERSIHAN LINGK.HIDUP

: ABDAN ZANUARDY
: A.GHOZALI

DEPARTEMEN DIKSOSBUD

: SUSIONO
: DIDIK ARIFIN

DEPARTEMEN PERTANIAN

: H. MUSLIKH

DEPARTEMEN PETERNAKAN

: H. SUDARSO

DEPARTEMEN KESEHATAN

: SAMSUL ARIFIN

DEPARTEMEN EKONOMI

: ROBBY SUGIARTO

DEPARTEMEN KESENIAN, PEMUDA & OLAH RAGA

: A. ROKHMAN

Pasal 6
Wewenang dan Pertanggungjawaban
Pengurus melaksanakan semua hal-hal yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga lembaga
swadaya
masyarakat
(
LSM
)
BUMI
dan
mempertanggungjawabkannya hasil kegiatan kepada anggota
melalui rapat yang dilaksanakan setahun sekali, paling lambat
akhir tahun berikutnya.

1.

BAB IV
RAPAT
Pasal 7
Rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh:

a.
Sekurang-kurangnya dari jumlah anggota lembaga
swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI

b.

Pengurus hadir semua.

2.

Acara rapat meliputi antara lain:

a.

Pengesahan tata tertib rapat.

b.

Pengesahan jadwal acara rapat.

c.

Pembacaan laporan pengurus.

d.

Tanggapan.

e.

Pengesahan pertanggungjawaban pengurus.

f.
Pandangan umum dan pembahasan program kerja, untuk
tahun kerja berikutnya.
g.

Pemilihan pengurus baru.


BAB V
PEMBUBARAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
( LSM ) BUMI LESTARI

Pasal 8
Pembubaran lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI
LESTARI dilakukan apabila tujuan organisasi social tidak
tercapai dan tidak memungkinkan lagi dilakukan atau
diwujudkan.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART) ini akan diatur melalui rapat anggota.
Anggaran Rumah Tangga (ART) lembaga swadaya masyarakat
( LSM ) BUMI LESTARI ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

DITETAPKAN DI : Pasuruan
PADA TANGGAL : 18 Desember 2011

GERAKAN PEMERHATI LINGKUNGAN HIDUP


DAN PERTAMBANGAN MOROWALI; LSM
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
GERAKAN PEMERHATI LINGKUNGAN HIDUP DAN
PERTAMBANGAN

(GER: PELITA KAB. MOROWALI)

PROVINSI SULAWESI TENGAH


Sekretariat: Jln. Trans Sulawesi, Bungku Tengah Kab Morowali Prov.
Sulawesi Tengah

BISMILLAHI RAHMANIRRAHIM

MUKADDIMAH
Dengan rahmat Tuhan Yang maha Esa bahwa Kab. Morowali Prov.
Sulawesi Tengah merupakan wilayah kesatuan republik Indonesia yang
terbentuk seiring dengan perkembangan Otonomi daerah, sebagai upaya
bangsa dalam memberikan kesempatan dan peluang bagi daerah untuk
mewujudkan masyarakat adil makmur dan sentosa sesuai dengan cita cita
dan amanat UUD 1945 dan pancasila.
Generasi muda merupakan harapan bangsa dituntut untuk dapat
memberikan perubahan yang baik bagi daerahnya sehingga tanggung
jawab tersebut yang merupakan Ruh dalam jiwa dalam semangat
perjuangan pemuda pelajar, mahasiswa, masyarakat adalah bagian
daripada generasi muda yang dituntut untuk tampil kedepan sebagai
warna

dalam

menentukan

dan

mengontrol

pemerintahan

dan

pembangunan daerah dan bangsa.


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GER: PELITA Kab. Morowali
Prov. Sulawesi Tengah adalah organisasi kemasyarakatan yang diharapkan
dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat serta memberikan regulasi
atau pemikiran sebagai partisipasi dalam pembangunan daerah dan
bangsa sebagai wujud tanggung jawab, ketulusan hati dan pengabdian
yang tinggi. Maka dengan ini kami dari LSM GER: PELITA Kab. Morowali
Prov.

Sulawesi

Tengah

dengan

kesadaran

dan

tanggung

jawab

menghimpun diri kami (Pemuda, Pelajarm, Mahasiswa dan Masyarakat)


dalam sebuah organisasi/ lembaga kemasyarakatan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

ANGGARAN DASAR
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
GERAKAN: PEMERHATI LINGKUNGAN DAN PERTAMBANGAN
KAB. MOROWALI PROV. SULAWESI TENGAH
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
PASAL 1
NAMA

Organisasi ini bernama: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)


Gerakan: Pemerhati Lingkungan Dan Pertambangan Kab. Morowali, yang
selanjutnya disebut GER: PELITA Kab. Morowali Prov. Sulawesi
Tengah.
PASAL 2
WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

LSM-GER: PELITA Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah, didirikan di


Bungku Tengah Pada tanggal .......... - .......... dan berkedudukan di Bungku
Tengah Kab. Morowali Prov. Sulaweasi Tengah.
BAB II
AZAS

LSM- GER: PELITA Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah, berazaskan


Pancasila dan UUD 1945.
BAB III
TUJUAN, USAHA DAN SIFAT
PASAL 4

a.

Terbinanya

unsur

insani

terbentuknya

pemerintahan

pemerintahan

yang

Bersih

masyarakat
yang
(clean

dan

bagus

generasi

(good

muda

serta

governance)

governance) Kab.

Morowali

dan
Prov.

Sulawesi Tengah sehingga mempunyai kodifikasi Ketaqwaan, Intelektual,


dan profesionalitas pada penghargaan Harkat dan martabat manusia.
b.

Terbinanya Unsur masyarakat, pemudan pelajar dan mahasiswa Kab.


Morowali Prov. Sulawesi Tengah yang berkualitas, bermoral, kritis, inovativ
dan mandiri serta mampu berperan aktif dalam proses pembangunan dan
bebbagai aspek kehidupan.

c.

Terbinanya

dan

terpeliharanya

tali

silaturahim

Pemuda

Pelajar,

Mahasiswa, dan Masyarakat Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah.


PASAL 5
USAHA

a.

Mempelopori pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap


lingkungan hidup dan pertambangan untuk kemaslahatan masa depan
daerah, umat dan bangsa.

b.

Mengadakan potensi kratif kailmuan, sosial masyarakat dan budaya.

c.

Berperan

aktif

dalam

lini

kemasyarakatan,

kepemudaan,

dan

kemahasiswaan untuk menopang pembangunan nasional dan daerah.


d.

Membangun mitra yang baik antar masyarakat, pemuda, mahasiswa dan


pemerintah yang dilandasi semanagat membangun untuk kesejahteraan
masyarakat Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah.

e.

Usaha-usaha lain yang sesuai dengan azas organisasi yang berguna


untuk mencapai tujuan.
PASAL 6
SIFAT

LSM-GER:PELITA Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah. Bersifat


independen.
STATUS, FUNGSI DAN PERAN
PASAL 7
STATUS

LSM-GER-PELITA

adalah

organisasi

kemasyarakatan

sebagai

lembaga aspirasi rakyat/ masyarakat pemuda, pelajar dan mahasiswa.


Pasal 8
Fungsi

Lsm-ger-pelita

adalah

mediator pemersatu

pemuda

pelajar,

mahasiswa, masyarakat dan pemerintah dalam pengembangan potensi


daerah.
PASAL 9
PERAN

LSM-GER-PELITA

adalah

sebagai

pembaharu

lingkungan

hidup

kehutanan dan pertambangan (social control)


BAB V (KEANGGOTAAN)
PASAL 10

a.

Angota lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah adalah


pemuda, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat.
BAB VI
STUKTUR ORGANISASI
PASAL 11

KEKUASAAN

Kekuasaan tertinggi adalah musyawarah besar (mubes).


PASAL 12
KEPEMIMPINAN
a.

Kepemimpinan organisasi dipegang oleh pengurus lsm-ger:pelita Kab.


Morowali Prov. Sulawesi Tengah.

b.

Pengurus lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah sekurangkurangnya terdiri atas ketua umum, wakil keta umum, sekertaris umum
dan bendahara umum.
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 13

Pengambilan keputusan organisasi lsm-ger:pelita Kab. Morowali


Prov. Sulawesi Tengah meliputi:
a.

Musyawarah Besar (Mubes)

b.

Musyarah luar Biasa (Muslub)

c.

Rapat Pengurus (Rapeng)

ANGGARAN RUMAH TANGGA


LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
GERAKAN: PEMERHATI LINGKUNGAN DAN PERTAMBANGAN
KAB. MOROWALI PROV. SULAWESI TENGAH
LSM-GER:PELITA KAB. MOROWALI PROV. SULAWESI TENGAH.
BAB I
KEANGGOTAAN
PASAL 1

Anggota

lsm-ger:pelita

adalah

pemuda

pelajar,

masyarakat Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah.


PASAL 2
MASA KEANGGOTAAN

mahasiswa

dan

masa keanggotaan lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi


Tengah dinyatakan berakhir apabila:
a.

Melanggar AD/ ART

b.

Meninggal Dunia

c.

Atas Permintaan Sendiri

d.

Diberhentikan/ dipecat
PASAL 3
KEWAJIBAN ANGGOTA

a.

Menjaga nama baik lembaga/ organisasi

b.

Ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan organisasi, mentaati dan


menjalankan AD/ART lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah.
PASAL 4
HAK ANGGOTA

a.

Setiap anggota lsm-ger:pelita memiliki hak untuk memilih dan dipilih

b.

Setiap anggota lsm-ger:pelita mempunyai hak mengajukan saran atau


usulan dan pendapat baik secara lisan maupun tertulis
PASAL 5
RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN

a.

Dalam keadaan tertentu anggota lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov.


Sulawesi Tengah merangkap menjadi anggota lembaga/ organisasi lain
atas persetujuan pengurus lsm-ger:pelita

b.

Anggota lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah yang


mempunyai kedudukan pada organisasi lain diluar lsm-ger:pelita Kab.
Morowali Prov. Sulawesi Tengah harus menyesuaikan tingdandakan
dengan AD/ART
PASAL 6
SKORSING/ PEMECATAN (ANGGOTA)

a.

Anggota lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah dapat di


skorsing/ di pecat apabila:

Bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam


AD/ART lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah

Merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi.

b.

Anggota yang di skorsing/ pecat dapat melakukan pembelaan dan tata


cara pembelaannya diatur dalam ketentuan sendiri.
BAB II
PASAL 7
MUSYAWARAH (STATUS)

a.

Musyawarah besar adalah musyawarah yang dilakukan oleh pemuda,


pelajar,

mahasiswa

dan

masyarakat

(anggota

lsm-ger:pelita)

Kab.

Morowali Prov. Sulawesi Tengah


b.

Musyawarah

besar

diselenggaraka

oleh

anggota/

pengurus

lsm-

Ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah


c.

Musyawarah besar dilakukan satu kali dalam satu periode kepengurusan


PASAL 8
KEKUASAAN DAN WEWENANG

a.

Meminta laporan pertanggung jawaban pengurus lsm-Ger:pelita Kab.


Morowali Prov. Sulawesi Tengah

b.

Menentukan garis-garis besar program kerja

c.

Memberhentikan pengurus lama dan memilih pengus baru


PASAL 9
TATATERTIB MUSYAWARAH

a.

Peserta musyawarah terdiri dari pemuda pelajar, mahasiswa dan


masyarakat Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah

b.

Pengurus

lsm-ger:pelita

Kab.

Morowali

Prov.

Sulawesi

Tengah

bertangguang jawab atas jalannya musyawarah


c.

Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara, sedangkan peserta
peninjau hanya memiliki hak bicara

d.

Pimpinan sidang musyawarah dipilih dari peserta

e.

Musyawarah dapat dinyataka sah apabila, dihadiri dari separuh jumlah


anggota

f.

Apabila ayat (e) tidak terpenuhi maka musyawarah diundur 2x5 menit,
setelah itu dinyatakan sah

g.

Setelah laporan pertanggung jawaban ketua umum diterima oleh peserta


musyawarah maka pengurus dinyatakan demisioner
PASAL 10

KEPEMIMPINAN
STATUS

a.

Pengurus ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah adalah badan


adimistrasi kepemimpinan tertinggi dalam organisasi

b.

Masa jabatan pengurus ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah


adalah 2 tahun terhitung sejak ditetapkan
PASAL 11
PERSONALIA PENGURUS GER:PELITA KAB. MOROWALI

a.

Formasi pengurus ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah


sekurang kurangnya terdiri dari ketua umum, wakil ketua umum,
sekertaris umum dan bendahara umum, maksimal pengurus tidak
terbatas

b.

Yang menjadi pengurus ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah


adalah Pemuda pelajar, mahasiswa dan masyarakat
PASAL 12
TUGAS DAN WEWENANG

a.

Selambat-lambatnya 30 hari setelah musyawarah personal pengurus


besar lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah harus sudah
terbentuk

b.

Pengurus besar lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah dapat


menjalankan tugasnya setelah pengurus yang baru telah dilantik

c.

Melakukan hasil-hasil ketetapan musyawarah pada akhir periode

d.

Melaksakan sidang pleno setiap semester kegiatan atau setidaknya 4x


selama periode kepengurusan

e.

Menyelenggarakan musyawarah pada akhir periode

f.

Menyiapkan Draft materi musyawarah

g.

Menyiapkan laporan pertanggung jawaban kepada anggota melalui


musyawarah

h.

Dapat

menskorsing,

memecat

dan

merehabilitasi

musyawarah terhadap anggota/ pengurus


PASAL 13
LAMBANG

dengan

jalan

Lambang dan atribut-atribut lainnya dapat diatur dan ditetapkan


oleh musyawarah atau dapat dibahas atau ditetapkan dalam aturan
khusus organisasi
BAB III
PERUBAHAN AD/ ART

PASAL 14

Pembahasan AD/ART hanya dapat dilakukan oleh musyawarah besar


(Mubes)
BAB IV
PEMBUBARAN
PASAL 15

Pembubaran lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah


hanya dapat dilakukan oleh musyawarah besar.
KEPUTUSAN PEMBUBARAN
(PASAL 16)

Lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah sekurangkurangnya disetujui oleh 2 atau 3 orang peserta musyawarah besar
HARTA BENDA
(PASAL 17)

Lsm-ger:pelita

Kab.

Morowali

Prov.

Sulawesi

Tengah

setelah

dibubarkan akan diserahkan pada yayasan amal


BAB V
ATURAN TAMBAHAN
(PASAL 18)

Setiap anggota lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah


dianggap telah mengetahui anggaran dasar (AD) anngaran rumah tangga
(ART) organisasi untuk dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai