AD/ART Organisasi
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GAMBAR / LOGO
ANGGARAN DASAR
NAMA ORGANISASI
MUQADIMAH
Isi Muqodimah :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
N AMA
Organisasi ini bernama :
Pasal 2
WAK T U
Organisasi ini didirikan di :
Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN
Berkedudukan di:
BAB II
YURIDIKSI, ASAS, CIRI, SIFAT, VISI DAN MISI
Pasal 1
YURIDIKSI
Organisasi ini tunduk kepada hukum yang berlaku di INDONESIA.
Pasal 2
AZ AS
pancasila dan UUD 45.
Pasal 3
CIRI
Pasal 4
S I FAT
Bersifat :
Pasal 5
VISI
Apa :
Pasal 6
MISI
Apa :
BAB III
LAMBANG
Lambang/logo dan penjabarannya
BAB IV
FUNGSI
Pasal 1
Fungsi Lembaga
Pasal 2
FUNGSI OPERASIONAL
Implementasi/aplikasi organisasi :
BAB V
U S AH A
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, organisasi ini akan lebih menggiatkan anggotanya untuk dapat
bersosialisasi.Mengadakan aktifitas / kegiatan yang bertujuan menggali potensi organisasi dari potensi anggota
sendiri.
BAB VI
ATURAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Pasal 1
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 2
Apabila kemudian hari terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam
Anggaran Dasar ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya oleh Musyawarah Anggota.
Pasal 3
Anggaran Dasar ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Perumus sebagai pengembangan Pengurus yang dipilih
pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Pasal 4
Anggaran Dasar ini ditetapkan di :
Pasal 5
Anggaran Dasar ini dikukuhkan pada Pertemuan / Rapat Perumusan / Rapat Kerja, pada hari :
ISI MUQADIMAH :
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
JENIS-JENIS ANGGOTA
Ayat 1
Anggota Inti adalah Anggota yang aktif dan PERNAH Aktif dalam setiap kegiatan / aktifitas Organisasi dan
tercatat sebagai anggota yang dibuktikan dengan adanya Nomor Induk Anggota (NIA) pada Kartu Tanda
Anggota (KTA).
Ayat 2
Anggota Simpatisan adalah Anggota yang bersimpati dan menjadi penyokong dari setiap kegiatan :
Ayat 3
Anggota Kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa terhadap organisasi atau tokoh-tokoh yang di
anggap penting dalam perkembangan Organisasi yang selanjutnya disebut sebagai Dewan Penasehat /
Kehormatan.
Pasal 2
PERSYARATAN KEANGGOTAAN
Ayat 1
Ayat 2
Untuk dapat menjadi Anggota Inti atau Anggota Simpatisan, harus mengisi formulir permohonan untuk menjadi
anggota.
Ayat 3
Untuk dapat menjadi Anggota Inti dan Simpatisan harus memiliki Kartu Tanda Anggota ( KTA ) yang
didalamnya terdapat Nomor Induk Anggota ( NIA ) yang dijelaskan diAyat 2
Ayat 4
Untuk dapat menjadi Anggota Kehormatan, harus diusulkan oleh Pengurus
pada Musyawarah Anggota dan di putuskan oleh
Musyawarah Anggota melalui Surat Keputusan Pengangkatan.
Ayat 5
Anggota Inti atau Anggota Simpatisan atau Anggota Kehormatan
harus menerima, tunduk dan patuh pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Ayat 2
Anggota Inti dan Simpatisan berhak di pilih dan memilih dalam Kepengurusan Organisasi maupun acara-acara
yang di selenggarakan oleh organisasi.
Ayat 3
Anggota Inti dan Simpatisan, serta Anggota Kehormatan berhak menggunakan fasilitas organisasi,serta
mendapatkan pelayanan yang disediakan oleh Organisasi.
KEWAJIBAN ANGGOTA
Ayat 4
Anggota Inti dan Simpatisan, serta Anggota Kehormatan berkewajiban mematuhi peraturan-peraturan,
ketentuan-ketentuan dan tata tertib organisasi serta menjaga dan menjunjung nama baik organisasi.
Ayat 5
Anggota Inti, Simpatisan dan Kehormatan Wajib memakai identitas Organisasi dalam setiap
kegiatan/acara/aktifitas yang dilakukan oleh Organisasi.
Pasal 4
BERAKHIRNYA STATUS KEANGGOTAAN
Ayat 1
Anggota Inti, Simpatisan akan berakhir keanggotaannya apabila meninggal dunia, mengundurkan diri atau
diberhentikan oleh Pengurus.
Ayat 2
Pemberhentian terhadap Anggota Inti dan Simpatisan harus diawali oleh peringatan dari pengurus dan
diputuskan oleh Pengurus.
Ayat 3
Anggota Inti dan Simpatisan yang diberhentikan keanggotaannya,
dapat membela dirinya pada Pengurus, apabila diperlukan
bahkan sampai pada Musyawarah Anggota.
Ayat 4
Anggota Kehormatan akan berakhir keanggotaannya apabila meninggal dunia, mengundurkan diri atau
diberhentikan oleh Musyawarah Anggota yang sebelumnya di usulkan oleh Pengurus pada Musyawarah
Anggota.
Ayat 5
Anggota Kehormatan yang di berhentikan oleh Musyawarah Anggota melalui Surat Keputusan Pemberhentian.
BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 1
SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI
Ayat 1
Pengurus Organisasi terdiri dari ANGGOTA INTI
Ayat 2
Pengurus berjumlah minimal 3 (Tiga) orang, yang terdiri atas
Ketua, Sekretaris, Bendahara.
Ayat 3
Jika ada event yang di selenggarakan oleh Organisasi, maka dapat di buat
susunan kepengurusan di luar Pengurus Organisasi yang kemudian
di sebut sebagai Pengurus Event.
Ayat 4
Pengurus Organisasi boleh merangkap tugas menjadi Pengurus Event yang di selenggarakan oleh Organisasi
kecuali Ketua Pengurus.
Ayat 5
Anggota Kehormatan masuk kedalam susunan pengurus
sebagai Dewan Penasehat.
Pasal 2
PERSYARATAN PENGURUS ORGANISASI
Ayat 1
Ditunjuk atau ditentukan, oleh dan atau dipilih oleh anggota pada rapat Musyawarah Anggota.
Ayat 2
Pengurus Organisasi adalah Anggota Biasa yang memenuhi persyaratan hukum setempat dalam
memperjuangkan kepentingan organisasi.
Ayat 3
Selalu hadir dan loyal terhadap kepentingan Organisasi.
Pasal 3
HAK, KEWAJIBAN, TUGAS, WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB PENGURUS
Ayat 1
Pengurus Organisasi berkewajiban membuat Program Kerja Organisasi.
Ayat 2
Pengurus Organisasi bertugas melaksanakan Program Kerja Organisasi.
Ayat 3
Pengurus Organisasi dalam melaksanakan Program Kerja Organisasi berhak membuat Kepengurusan Event.
Ayat 4
Pengurus Organisasi berkewajiban Mengawasi pelaksanaan
kerja Kepengurusan Event.
Ayat 5
Pengurus Organisasi berhak memberhentikan Anggota Simpatisan atau Anggota Biasa yang melakukan
pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan organisasi,dan mengabaikan Peringatan dan teguran dari Pengurus.
Ayat 6
Pengurus Organisasi bertanggungjawab kepada Musyawarah Anggota.
Pasal 4
MASA KEPENGURUSAN
Ayat 1
Masa jabatan Anggota Pengurus Organisasi adalah 5 (lima)
tahun, dan dapat tunjuk dan dipilih kembali.
Ayat 2
Anggota Pengurus Organisasi akan berakhir kepengurusannya apabila meninggal dunia atau mengundurkan diri,
yang selanjutnya di tunjuk pengganti sementara sampai Musyawarah Anggota di adakan.
Ayat 3
Pengurus Organisasi dapat di berhentikan oleh Musyawarah Anggota dengan persetujuan sekurang-kurangnya
dua pertiga suara yang hadir.
BAB III
RAPAT-RAPAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 1
RAPAT MUSYAWARAH ANGGOTA
Ayat 1
Pengambil keputusan tertinggi ditangan Musyawarah Anggota.
Ayat 2
Musyawarah Anggota dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, dan di pimpin oleh Dewan
Presidium.
Ayat 3
Musyawarah Anggota bertugas memilih dan menetapkan
Anggota Pengurus Organisasi.
Ayat 4
Musyawarah Anggota dapat memberhentikan Pengurus Organisasi dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua
pertiga suara yang hadir.
Ayat 5
Musyawarah Anggota mengesahkan rencana kerja pengurus
Organisasi dan menilai pelaksanaannya.
Ayat 6
Musyawarah Anggota berhak memberikan pengarahan,
pertimbangandan teguran kepada Dewan Pengurus.
Ayat 7
Keputusan Musyawarah Anggota diambil secara musyawarah mufakat,
tetapi apabila diperlukan dapat dilakukan pemungutan suara.
Ayat 8
Musyawarah Anggota dapat di adakan secara luar biasa dengan usulan dari Anggota biasa atau Pengurus
Organisasi jika di perlukan.
Pasal 2
Dewan Presidium
Ayat 1
Dewan Presidium terdiri dari ANGGOTA Simpatisan diluar Pengurus Organisasi.
Ayat 2
Dewan Presidium berjumlah minimal 3 (Tiga) orang, terdiri atas
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris.
Ayat 3
Dewan Presidium dipilih oleh Anggota Biasa dan saran
Anggota Simpatisan melalui milis.
Ayat 4
Dewan Presidium bertugas menyelenggarakan Musyawarah Anggota dan memimpin Musyawarah Anggota.
Ayat 5
Dewan Presidium berakhir masa kerjanya seiring dengan berakhirnya Musyawarah Anggota.
BAB IV
K E U AN G AN
Pasal 1
Keuangan organisasi berasal dari Infaq anggota, uang pangkal dan iuran sukarela,
Pasal 2
Ketentuan mengenai uang pangkal dan uang iuran akan diputuskan dalam keputusan Pengurus Organisasi.
BAB V
ATURAN PERALIHAN / PENUTUP
Pasal 1
Hal - hal lain yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam keputusan terpisah.
Pasal 2
Apabila kemudian hari terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, maka akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya oleh Musyawarah Anggota.
Pasal 3
Anggaran Rumah Tangga ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Perumus sebagai pengembangan Pengurus yang
dipilih pada pertemuan ke-III
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pimpinan Sidang,
Sekretaris Sidang,
?
Mengetahui,
Pembina,
Penasehat,
1. AD/ART Organisasi
AD/ART berfungsi untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu organisasi
AD berfungsi juga sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan/hukum dalam
konteks tertentu dalam organisasi
ART berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik pada AD atau yang
tidak diterangkan dalam AD, Karena AD hanya mengemukakan pokok-pokok
mekanisme organisasi saja.
ART adalah perincian pelaksanaan AD
Ketentuan pada ART relatif lebih mudah dirubah daripada ketentuan pada AD.
Hal-hal yang tercantum dalam setiap AD/ART suatu organisasi tergantung dari
perhatian organisasi tersebut kepada suatu hal. Ada suatu hal yang dalam suatu
organisasi dimasukkan dalam AD atau ART-nya karena dianggap penting, tetapi
diorganisasi lain bisa jadi hal tersebut tidak dimasukkan dalam AD atau ART
organisasi tersebut karena dianggap tidak penting.
Sebagai contoh garis besar gambaran AD/ART dapat seperti berikut :
ANGGARAN DASAR :
MUKADIMAH
o Menerangkan dasar-dasar pelaksanaan/keberadaan/fungsi organisasi tersebut
BAB I : NAMA dan TEMPAT
Pasal 1 :
(1) Organisasi ini bernama (nama organisasi)
(2) (nama organisasi) berkedudukan di .(tempat)
Pasal 2 :
(nama organisasi) didirikan pada . untuk waktu yang tidak
ditentukan.
BAB II : AZAS, SIFAT dan TUJUAN
Pasal 3 :
ANGGARAN DASAR
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT ( LSM )
BUMI LESTARI
BAB I
NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Nama Organisasi
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) ini diberi nama BUMI
LESTARI yang didirikan di kota Pasuruan pada tanggal 18
Desember 2011
Pasal 2
Tempat dan Kedudukan
Pengurus lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI
sekretariat ini beralamat di
Jln.Kalimantan No.31 kota Pasuruan provinsi Jawa Timur
Pasal 3
Waktu
Masa berlaku lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI
LESTARI ini tidak terbatas dan sesuai dengan izin legalitas
notarisIjin
operasional
pada
Dinas
Kesejahteraan
Sosial
/
Bakesbanglinmas Kota PASURUAN dan Dinas Kesejahteraan
Sosial Provinsi.Jawa Timur
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI
berasaskan kekeluargaan, berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945
Pasal 5
Mempererat
persatuan
dan
mempertebal
rasa
kekeluargaan masyarakat.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Penasehat
c.
Pengurus Harian
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Departemen departemen
Sosial Budaya
Lingkungan Hidup
Pertanian
Peternakan
Pendidikan
Ekonomi
Kesehatan
Pasal 12
Periode Masa Bakti Kepengurusan
Periode masa bakti kepengurusan lembaga swadaya
masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI adalah 5 (lima) tahun
BAB VIII
PERBENDAHARAAN
Keuangan lembaga swadaya masyarakat
LESTARI . diperoleh dari;
a.
Iuran anggota.
b.
( LSM )
BUMI
c.
Usaha-usaha yang diperoleh secara sah dan tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pasal 14
1.
Tahun buku lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI
LESTARI.
2.
Minimal 2 (dua) bulan sesudah tahun buku, pengurus
wajib memberikan pertanggung jawaban perbendaharaan
kepada anggota melalui rapat anggota.
BAB VIII
RAPAT
Pasal 15
1.
Rapat anggota merupakan badan tertinggi dalam lembaga
swadaya masyarakat( LSM ) BUMI LESTARI
2.
Rapat dapat dilaksanakan setiap bulan satu kali sebagai
evaluasi dan laporan pertanggungjawaban kinerja pengurus.
3.
Rapat memilih, mengangkat dan mengesahkan pengurus
baru setiap lima tahun.
4.
Rapat
menetapkan
program
dilaksanakan oleh pengurus.
kerja
5.
6.
yang
harus
7.
Keputusan dianggap sah apabila dihadiri 50% plus 1 dari
jumlah anggota.
8.
Keputusan diambil dengan musyawarah mufakat dan/atau
suara terbanyak.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PERUBAHAN
ORGANISASI
Pasal 16
Perubahan Anggaran Dasar.
1.
Perubahan atau penyempurnaan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi dapat dilakukan
sesuai dengan perkembangan organisasi.
2.
Rapat perubahan atau penyempurnaan Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi harus
melalui rapat anggota yang dihadiri lebih dari setengah yang
hadir.
Pasal 17
Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi hanya dapat dilakukan melalui keputusan
rapat yang diadakan secara khusus yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 50% plus 1 dari jumlah anggota.
BAB X
LAIN-LAIN
Pasal 18
Lembaga swadaya masyarakat ( lsm ) BUMI LESTARI
Pasal 19
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini akan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga yang tidak bertentangan
dengan makna dari Anggaran Dasar.
Pasal 20
1.
Rapat dilaksanakan di Pasuruan
Desember 2011
pada
tanggal
18
2.
Anggaran Dasar ini berlaku terhitung mulai tanggal
ditetapkan oleh rapat anggota.
DITETAPKAN DI : Pasuruan
PADA TANGGAL : 18 Desember 2011
BAB I
KEHADIRAN, KEABSAHAN DAN PERTUMBUHAN
ORGANISASI
Pasal 1
Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI ini
didirikan dan berdasarkan kesepakatan melalui musyawarah
bersama yang tumbuh dan berkembang dimulai dari kerukunan
social keluarga yang berbentuk arisan (atau lainnya,
dikondisikan) dan pelayanan social, suka dan duka.
BAB II
KEANGGOTAAN
Anggota lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI .
terdiri dari:
lembaga
swadaya
Pasal 3
Kewajiban Anggota
1.
Anggota biasa mempunyai kewajiban sesuai ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan membayar
iuran
anggota
sebesar
Rp.
,(..) perjiwa setiap bulan.
2.
Mengikuti pertemuan dan arisan bulanan atau pertemuan
lainnya suka dan duka.
3.
Membayar
uang
pangkal
sebesar
Rp.
.. setiap pendaftaran anggota baru.
4.
Setiap anggota berkewajiban mentaati semua ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan
lainnya.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban
1.
Setiap anggota (suami,isteri,anak) yang sakit dan dirawat
di rumah sakit berhak menerima uang santunan sebesar Rp.
..dan hanya 2 (dua) kali
dalam setahun.
2.
Bagi anggota sebagaimana dimaksud diatas, yang
meninggal dunia berhak mendapatkan santunan sebesar Rp.
+..
Pasal 5
Status Keanggotaan
Seseorang anggota biasa atau anggota luar biasa berhenti dari
keanggotaannya apabila:
a.
Meninggal dunia,
b.
Atas permintaan
organisasi hilang, dan
c.
sendiri,
maka
hak-haknya
dalam
BAB III
PENGURUS
Pertemuan pada tanggal 18 Desember 2011 telah memilih
pengurus organisasi ( LSM ) BUMI LESTARI sebagai berikut;
PENGURUS
PELINDUNG /PEMBINA
: WALIKOTA PASURUAN
PENASEHAT
: ARIF ZAINUDIN,SH
KETUA
: SAIFUL ASHARI
SEKRETARIS
: Drs.EDI SUPRIADI
BANDAHARA
: H. SUBAKIR
HUMAS
: H. ABDUL ROKHIM
: ABDAN ZANUARDY
: A.GHOZALI
DEPARTEMEN DIKSOSBUD
: SUSIONO
: DIDIK ARIFIN
DEPARTEMEN PERTANIAN
: H. MUSLIKH
DEPARTEMEN PETERNAKAN
: H. SUDARSO
DEPARTEMEN KESEHATAN
: SAMSUL ARIFIN
DEPARTEMEN EKONOMI
: ROBBY SUGIARTO
: A. ROKHMAN
Pasal 6
Wewenang dan Pertanggungjawaban
Pengurus melaksanakan semua hal-hal yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga lembaga
swadaya
masyarakat
(
LSM
)
BUMI
dan
mempertanggungjawabkannya hasil kegiatan kepada anggota
melalui rapat yang dilaksanakan setahun sekali, paling lambat
akhir tahun berikutnya.
1.
BAB IV
RAPAT
Pasal 7
Rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh:
a.
Sekurang-kurangnya dari jumlah anggota lembaga
swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI LESTARI
b.
2.
a.
b.
c.
d.
Tanggapan.
e.
f.
Pandangan umum dan pembahasan program kerja, untuk
tahun kerja berikutnya.
g.
Pasal 8
Pembubaran lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) BUMI
LESTARI dilakukan apabila tujuan organisasi social tidak
tercapai dan tidak memungkinkan lagi dilakukan atau
diwujudkan.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART) ini akan diatur melalui rapat anggota.
Anggaran Rumah Tangga (ART) lembaga swadaya masyarakat
( LSM ) BUMI LESTARI ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
DITETAPKAN DI : Pasuruan
PADA TANGGAL : 18 Desember 2011
BISMILLAHI RAHMANIRRAHIM
MUKADDIMAH
Dengan rahmat Tuhan Yang maha Esa bahwa Kab. Morowali Prov.
Sulawesi Tengah merupakan wilayah kesatuan republik Indonesia yang
terbentuk seiring dengan perkembangan Otonomi daerah, sebagai upaya
bangsa dalam memberikan kesempatan dan peluang bagi daerah untuk
mewujudkan masyarakat adil makmur dan sentosa sesuai dengan cita cita
dan amanat UUD 1945 dan pancasila.
Generasi muda merupakan harapan bangsa dituntut untuk dapat
memberikan perubahan yang baik bagi daerahnya sehingga tanggung
jawab tersebut yang merupakan Ruh dalam jiwa dalam semangat
perjuangan pemuda pelajar, mahasiswa, masyarakat adalah bagian
daripada generasi muda yang dituntut untuk tampil kedepan sebagai
warna
dalam
menentukan
dan
mengontrol
pemerintahan
dan
Sulawesi
Tengah
dengan
kesadaran
dan
tanggung
jawab
ANGGARAN DASAR
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
GERAKAN: PEMERHATI LINGKUNGAN DAN PERTAMBANGAN
KAB. MOROWALI PROV. SULAWESI TENGAH
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
PASAL 1
NAMA
a.
Terbinanya
unsur
insani
terbentuknya
pemerintahan
pemerintahan
yang
Bersih
masyarakat
yang
(clean
dan
bagus
generasi
(good
muda
serta
governance)
governance) Kab.
Morowali
dan
Prov.
c.
Terbinanya
dan
terpeliharanya
tali
silaturahim
Pemuda
Pelajar,
a.
b.
c.
Berperan
aktif
dalam
lini
kemasyarakatan,
kepemudaan,
dan
e.
LSM-GER-PELITA
adalah
organisasi
kemasyarakatan
sebagai
Lsm-ger-pelita
adalah
mediator pemersatu
pemuda
pelajar,
LSM-GER-PELITA
adalah
sebagai
pembaharu
lingkungan
hidup
a.
KEKUASAAN
b.
Pengurus lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah sekurangkurangnya terdiri atas ketua umum, wakil keta umum, sekertaris umum
dan bendahara umum.
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 13
b.
c.
Anggota
lsm-ger:pelita
adalah
pemuda
pelajar,
mahasiswa
dan
b.
Meninggal Dunia
c.
d.
Diberhentikan/ dipecat
PASAL 3
KEWAJIBAN ANGGOTA
a.
b.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
a.
mahasiswa
dan
masyarakat
(anggota
lsm-ger:pelita)
Kab.
Musyawarah
besar
diselenggaraka
oleh
anggota/
pengurus
lsm-
a.
b.
c.
a.
b.
Pengurus
lsm-ger:pelita
Kab.
Morowali
Prov.
Sulawesi
Tengah
Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara, sedangkan peserta
peninjau hanya memiliki hak bicara
d.
e.
f.
Apabila ayat (e) tidak terpenuhi maka musyawarah diundur 2x5 menit,
setelah itu dinyatakan sah
g.
KEPEMIMPINAN
STATUS
a.
b.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Dapat
menskorsing,
memecat
dan
merehabilitasi
dengan
jalan
PASAL 14
Lsm-ger:pelita Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah sekurangkurangnya disetujui oleh 2 atau 3 orang peserta musyawarah besar
HARTA BENDA
(PASAL 17)
Lsm-ger:pelita
Kab.
Morowali
Prov.
Sulawesi
Tengah
setelah