Anda di halaman 1dari 10

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR UNPAR


(I.A.A.U.)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga (ART) Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (I.A.A.U.) ini bersumber
pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Keluarga Alumni (AD/ART IKA)
UNPAR oleh karena itu tidak bertentangan dengan AD/ART IKA UNPAR dan AD Ikatan
Alumni Arsitektur UNPAR (I.A.A.U.).

BAB II

ATRIBUT

Pasal 2

Atribut I.A.A.U. adalah sama dengan atribut UNPAR, yaitu :


1. Lambang I.A.A.U. sama dengan lambang UNPAR dengan dasar dan bertuliskan Ikatan
Alumni Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Parahyangan.
2. Semboyan I.A.A.U. adalah “BAKUNING HYANG MRIH GUNA SANTYAYA BAKTI”,
yang berarti “Berdasarkan keTuhanan menuntut Ilmu untuk dibaktikan kepada Masyarakat”.
3. Panji I.A.A.U. berbentuk segi empat dengan perbandingan ukuran Panjang dan ukuran lebar
adalah 3:2 (tiga berbanding dua), berwarna kuning dan ditengahnya ditempatkan lambang
I.A.A.U. sebagaimana diatur dalam ayat 1 pasal ini.

Anggaran Rumah Tangga hal. 1


BAB III

KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 3

Keanggotaan I.A.A.U. :
1. Anggota I.A.A.U. adalah mereka sebagaimana dimaksud dalam :
a. Bab VI Pasal 10 Anggaran Dasar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNPAR dan
b. Bav IV Pasal 7 dan 8 Anggaran Dasar Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (I.A.A.U.)
2. Lulusan Sarjana (S1) secara langsung/ otomatis menjadi Anggota Biasa I.A.A.U, dan lulusan
S2 dan S3 secara langsung/ otomatis menjadi Anggota Luar Biasa
3. Untuk Anggota Luar Biasa selain yang ditetapkan di ayat 2 diatas, pendaftaran Anggota
dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh I.A.A.U.
4. Pendaftaran anggota dapat dilakukan melalui I.A.A.U. Pusat atau melalui Perwakilan.
5. Bukti keanggotaan I.A.A.U. dikeluarkan oleh Pengurus Pusat I.A.A.U. berupa :
a. Kartu Anggota
b. Alamat email yang dikeluarkan oleh I.A.A.U. melalui website I.A.A.U.

Pasal 4

Kewajiban Anggota I.A.A.U. :


1. Menjunjung tinggi asas, tujuan, nama dan kehormatan I.A.A.U. serta Universitas Katolik
Parahyangan.
2. Ikut berperan serta secara aktif dalam mengembangkan I.A.A.U.
3. Ikut mendukung sumber daya yang diperlukan I.A.A.U.untuk jalannya program kegiatan dan
pelayanan I.A.A.U. kepada Anggotanya
4. Mentaati AD/ART, Keputusan Kongres dan Kongres Luar Biasa dan keputusan Pengurus
I.A.A.U.
5. Membina dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan kegotong-royongan
sesama Anggota.
6. Menjalankan semua kewajiban yang disepakati bersama antara I.A.A.U. dengan organisasi
lainnya.

Pasal 5

Hak Anggota I.A.A.U. :


1. Menerima perlakuan yang sama dari organisasi
2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus organisasi

Anggaran Rumah Tangga hal. 2


3. Menghadiri dan mengikuti kegiatan organisasi
4. Menyampaikan pendapat dan saran demi pengembangan dan kemajuan I.A.A.U.
5. Memperoleh pembinaan, pembelaan dan perlindungan dari I.A.A.U.
6. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak yang sama dengan Anggota
Biasa kecuali hak untuk dipilih menjadi Ketua I.A.A.U.

Pasal 6

Keanggotaan I.A.A.U. berhenti karena :


1. Meninggal dunia.
2. Atas permintaan sendiri secara tertulis.
3. Atas keputusan Dewan Kehormatan I.A.A.U. oleh sebab adanya tindakan merugikan dan
atau pelanggaran ketentuan dasar dari organisasi.

BAB IV

KEPENGURUSAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 7

PENGURUS PUSAT
1. Badan/Lembaga pelaksana tertinggi organisasi, sebagai pelaksanana keputusan-keputusan
Kongres disebut sebagai Pengurus Pusat.
2. Pengurus Pusat terdiri dari :
a. Ketua Umum
b. Ketua-ketua Bidang
c. Sekretaris Umum
d. Bendahara Umum
3. Anggota Pimpinan Pusat selain Ketua Umum, dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Umum.
4. Ketua Umum terpilih untuk periode berikutnya ditetapkan dalam Kongres di akhir tahun
masa administrasi Pengurus Pusat berjalan.

Pasal 8

PERWAKILAN/KOMISARIAT
1. Perwakilan/Komisariat adalah kelompok Anggota yang membentuk kelompoknya
berdasarkan :

Anggaran Rumah Tangga hal. 3


a. Keinginan bebas untuk saling menggabungkan diri atas dasar Angkatan masuk (S1, S2,
dan S3), yang disebut sebagai Perwakilan Angkatan.
b. Kesamaan lokasi/daerah tempat tinggal.
c. Kesamaan minat, profesi, atau hobby/kegemaran tertentu.
2. Selama terkait dengan atribut, dan fasilitas I.A.A.U. maka terbentuknya Perwakilan harus
disetujui, diputuskan dan didaftarkan oleh Pengurus Pusat.
3. Jumlah Anggota dalam sebuah Perwakilan minimal adalah 10 orang dengan seorang Ketua
sebagai pimpinannya.
4. Seorang Anggota dapat menjadi Anggota beberapa Perwakilan.
5. Ketua Perwakilan tidak boleh merangkap jabatan pada Pengurus Pusat.
6. Anggota Perwakilan dapat membentuk, menyusun organisasi dan mengadakan rapat sesuai
kebutuhan.
7. Dalam mengadakan kegiatan, Perwakilan harus melaporkan untuk mendapat persetujuan
Pengurus Pusat, mengkoordinasikan dan bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat.
8. Tata cara organisasi Perwakilan dalam menetapkan kepengurusan Perwakilan tidak harus
sama dengan tata cara Kepengurusan Pusat.

BAB V

DEWAN KEHORMATAN DAN DEWAN PENASEHAT

Pasal 9

1. Dewan Kehoramtan terdiri dari seoroang Ketua dan beberapa Anggota.


2. Ketua dan Anggota Dewan Kehormatan adalah mereka yang pernah menjadi Pengurus Inti
I.A.A.U.
3. Dewan Kehormatan dipilih dan disahkan dalam Kongres I.A.A.U.
4. Dewan Kehormatan mempunyai tugas untuk berperan aktif dalam memberikan saran dan
pertimbangan kepada Pengurus I.A.A.U. demi perkembangan Organisasi, Terutama pada
masalah kode etik Anggota dan kegiatan Anggota.
5. Dewan kehormatan minimal terdiri dari 3(tiga) orang atau lebih, yang berjumlah ganjil.

Pasal 11

1. Dewan Kehormatan mengadakan rapat atau pertemuan sesuai kebutuhan.


2. Rapat Dewan Kehormatan dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri
sekurang kurangnya setengah dari jumlah Anggota Dewan Kehormatan. Apabila jumlah
yang hadir tidak mencapai Quorum, maka rapat akan ditunda selama lamanya 1(satu) jam
dan setelah itu dapat dilaksanakan tanpa memperhatikan jumlah yang hadir.

Anggaran Rumah Tangga hal. 4


3. Keputusan rapat Dewan Kehormatan dianggap sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya
setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.

Pasal 12

1. Dewan Penasehat terdiri dari seorang Ketua dan beberapa Anggota.


2. Dewan Penasehat dipilih, diangkat dan disahkan oleh Pengurus Pusat.
3. Dewan Penasehat mempunyai masa jabatan yang sama dengan masa jabatan Pengurus yang
memilihnya.
4. Dewan Penasehat mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab memberikan petunjuk
dan saran yang dianggap perlu dalam setiap kegiatan I.A.A.U. demi kepentingan
pengembangan organisasi

Pasal 13

1. Dewan Penasehat mengadakan rapat atau pertemuan sesuai dengan kebutuhan.


4. Rapat Dewan Penasehat dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri
sekurang kurangnya setengah dari jumlah Anggota Dewan Penasehat. Apabila jumlah yang
hadir tidak mencapai Quorum, maka rapat akan ditunda selama lamanya 1(satu) jam dan
setelah itu dapat dilaksanakan tanpa memperhatikan jumlah yang hadir.
2. Keputusan rapat Dewan Penasehat dapat disampaikan ke Pengurus Pusat apabila disetujui
oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.

BAB VI

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS

Pasal 14

1. Pengurus Pusat mempunyai tugas dan kewajiban untuk :


a. Melaksanakan segala keputusan Kongres dan Kongres Luar Biasa.
b. Menegakkan disiplin dan aturan organisasi.
c. Membela nama dan kehormatan organisasi dan pada Anggota.
d. Mewakili organisasi dalam hubungan dan atau urusan dengan pihak luar.
e. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Anggota, badan badan di
dalam I.A.A.U, dan dalam Kongres atau Kongres Luar Biasa.
2. Pengurus Pusat berwenang untuk :
a. Menentukan kebijakan organisasi.

Anggaran Rumah Tangga hal. 5


b. Membentuk badan-badan/Lembaga-lembaga pembantu yang diperlukan.
c. Menunjuk ahi atau tenaga pendukung kegiatan di kepengurusan pusat.
3. Pengurus Pusat dapat melaksanakan hal-hal strategis dibawah ini dengan hanya dapat
dilaksanakan oleh ketua I.A.A.U. selaku Pimpinan Pengurus Pusat, yaitu :
a. Menandatangani kejasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan organisasi
I.A.A.U.
b. Menyetujui usulan dan ajuan yang diusulkan oleh Anggota pengurus dan Anggota badan-
badan di dalam I.A.A.U. dalam hal yang terkait dengan penggunaan sumber daya
organisasi I.A.A.U.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenangnya, seluruh unsur Pengurus harus
berpedoman pada norma, etika, Anggaran Dasar, Anggatan Rumah Tangga, dan Peraturan
organisasi I.A.A.U. yan gtelah ditetpkan.

BAB VII

PERSYARATAN PENGURUS

Pasal 16

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Pengurus I.A.A.U. adalah :


a. Anggota Biasa I.A.A.U.
b. Mempuyai kemampuan untuk memimpin, mandiri serta berinisiatif.
c. Mampu bekerjasama.
d. Mempunyai reputasi yang baik.
e. Tidak sedang terkena kasus hukum.

BAB VIII

KEKOSONGAN PERSONALIA ANGGOTA PENGURUS PUSAT

Pasal 17

1. Lowongan pada personalia Pengurus dapat terjadi karena:

Anggaran Rumah Tangga hal. 6


a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan
2. Pemberhentian Anggota Pengurus diputuskan dalam rapat paripurna/pleno Pengurus Pusat.
3. Pemberhentian Anggota Pengurus didasarkan atas usulan pada rapat paripurna/pleno
Pengurus Pusat setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
4. Lowongan yang terjadi harus diisi dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
setelah keputusan disahkan.
5. Prosedur pemberhentian Anggota Pengurus yang lebih rinci, diatur dalam Peraturan
Organisasi.

BAB IX

KONGRES, KONGRES LUAR BIASA DAN RAPAT

Pasal 18

1. Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi I.A.A.U. dan diadakan sekurang-
kurangnya diadakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun, sesuai dengan Bab VIII, pasal 15
Anggaran Dasar I.A.A.U.
2. Kongres yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat, dimaksudkan untuk :
a. Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan atau
peraturan organisasi I.A.A.U. lainnya.
b. Menetapkan Program Umum I.A.A.U.
c. Menetapkan Ketua Umum I.A.A.U.
d. Menilai, mengesahkan, atau menolak pertanggungjawaban Ketua Umum I.A.A.U. yang
sedang berjalan.
e. Menetapkan kebijaksanaan dan keputusan yang diperlukan.
3. Peserta Kongres adalah :
a. Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan.
b. Pengurus Pusat dan Pengurus Perwakilan
c. Undangan lain sebagai Peninjau atau pemberi masukan.
4. Dalam merubah, atau menyempurnakan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga,
Kongres dapat menunjuk Kelompok Kerja (PokJa) yang disepakati oleh Anggota yang hadir.
Hasil kerja Kelompok Kerja ini yang akan ditawarkan untuk dapat disetujui dan disahkan
dalam Kongres.
5. Kongres dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang dipilih dalam Kongres dengan didampingi
oleh Starring Comitee (SC) yang telah dibentuk sebelumnya di masa persiapan Kongres.
6. Bilamana dianggap perlu, Kongres dapat mengangkat suatu Panitia Pemeriksa untuk
memeriksa Laporan Keuangan dapat dimintakan untuk diperiksa Kantor Akuntan Publik.

Anggaran Rumah Tangga hal. 7


Dalam hal seperti ini, Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat dan Pengurus Pusat tidak
diperkenankan menjadi bagian dari Panitia Pemeriksa.

Pasal 19

1. Kongres Luar Biasa diadakan Khusus untuk mengatasi suatu masalah atau keadaan tertentu
yang mendesak, yang dianggap sangat penting dan atau mengancam kelangsungan hidup
I.A.A.U.
2. Tatacara diadakannya Kongres Luar Biasa, diatur dalam Peraturan Organisasi.
3. Keputusan Kongres Luar Biasa mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan
Kongres.
4. Peserta Kongres Luar Biasa sama dengan yang tercantum Pasal 15 ayat 4 diatas, kecuali
undangan yang bukan Anggota I.A.A.U.

Pasal 20

Rapat Kerja Pengurus Pusat :


1. Rapat Kerja Pengurus Pusat adalah suatu Rapat yang dimaksudkan untuk mengevaluasi
pelaksanaan Program Kerja Pengurus I.A.A.U. atau untuk mengambil keputusan terhadap
masalah tertentu.
2. Rapat Kerja Pengurus Pusat diadakan sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun
selama kepengurusan dan diselenggarakan oleh Pengurus Pusat.
3. Peserta Rapat Kerja Pengurus Pusat terdiri dari :
a. Pimpinan Pusat.
b. Unsur Pengurus Perwakilan yang dianggap berkaitan dengan program-program Pengurus
Pusat.
c. Undangan lain yang dianggap dapat memberi masukkan.

Pasal 21

Rapat Paripurna Pengurus :


Adalah suatu rapat yang diadakan oleh Pimpinan Pusat untuk :
1. Menyusun Rencana Kerja Tahunan berdasarkan Program Umum hasil Kongres.
2. Mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan yang sudah berjalan, guna Menyusun
Rencana Kerja Tahunan selanjutnya.
3. Mengambil keputusan terhadap suatu masalah tertentu.
4. Rapat Paripurna Pengurus Pusat diadakan sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam 6(enam)
bulan.

Anggaran Rumah Tangga hal. 8


5. Peserta Rapat Paripurna Pengurus terdiri dari :
a. Seluruh Pengurus Pusat.
b. Seluruh Pengurus Perwakilan.
c. Dewan Kehormatan.
d. Dewan Penasehat.

Pasal 22

Rapat Harian Pengurus Pusat


1. Rapat Harian Pengurus Pusat adalah suatu rapat yang diadakan oleh Pengurus Pusat untuk :
a. Mengambil keputusan yang bersifat teknis
b. Mengadakan koordinasi pelaksanaan tugas antar ketua-ketua bidang dan anggotanya.
2. Rapat Harian Pengurus Pusat diadakan sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam 2 (dua)
minggu.

Pasal 23

1. Dalam setiap Kongres dan Rapat seperti yang dimaskud dalam Bab VIII pasal 16,17 dan 18
Anggaran Rumah Tangga ini, maka Kongres ataupun Rapat tersebut dinyatakan sah apabila
dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah satu peserta yang menyatakan akan hadir.
2. Apabila jumlah Anggota yang hadir tidak mencapai Quorum, maka Kongres atau Rapat
harus ditunda sekurang-kurangnya 1(satu) jam, dan setelah itu Kongres atau Rapat dapat
dilaksanakan tanpa memperhatikan jumlah yan Ghadir dan dapat mengambil keputusan yang
sah.
3. Keputusan yang sah dalam Rapat atau Kongres, mengacu pada Pasal 20 Ayat 1 dan Ayat 2
tersebut diatas, adalah apabila disetujui oleh lebih dari setengah yang hadir.

BAB X

PENUTUP

Pasal 24

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam Peraturan
Organisasi, yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
3. Pembubaran organisasi harus melalui Kongres Luar Biasa yang aturannya mengikuti aturan
Kongres atau

Anggaran Rumah Tangga hal. 9


Ditetapkan di Bandung
Pada Kongres ke VI Ikatan Alumni Arsitektur Unpar
04 Juni 2016
Disusun oleh Tim POKJA
Penasehat :
1. Ir. Ridwan Kurnia, IAI
2. Ir. Yuyus Mulia
3. Dr. Purnama Salura
Ketua POKJA :
Ir. Ilham
Anggota POKJA :
1. Ir. Lautaman Dwikarya
2. Ir. Ivan Djohari
3. Ir. Awan Suryadharmawan
4. Sony Ajangsono, S.T.
5. Michael Adiwinata, S.T.

Anggaran Rumah Tangga hal. 10

Anda mungkin juga menyukai