BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga (ART) Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (I.A.A.U.) ini bersumber
pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Keluarga Alumni (AD/ART IKA)
UNPAR oleh karena itu tidak bertentangan dengan AD/ART IKA UNPAR dan AD Ikatan
Alumni Arsitektur UNPAR (I.A.A.U.).
BAB II
ATRIBUT
Pasal 2
Pasal 3
Keanggotaan I.A.A.U. :
1. Anggota I.A.A.U. adalah mereka sebagaimana dimaksud dalam :
a. Bab VI Pasal 10 Anggaran Dasar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNPAR dan
b. Bav IV Pasal 7 dan 8 Anggaran Dasar Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (I.A.A.U.)
2. Lulusan Sarjana (S1) secara langsung/ otomatis menjadi Anggota Biasa I.A.A.U, dan lulusan
S2 dan S3 secara langsung/ otomatis menjadi Anggota Luar Biasa
3. Untuk Anggota Luar Biasa selain yang ditetapkan di ayat 2 diatas, pendaftaran Anggota
dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh I.A.A.U.
4. Pendaftaran anggota dapat dilakukan melalui I.A.A.U. Pusat atau melalui Perwakilan.
5. Bukti keanggotaan I.A.A.U. dikeluarkan oleh Pengurus Pusat I.A.A.U. berupa :
a. Kartu Anggota
b. Alamat email yang dikeluarkan oleh I.A.A.U. melalui website I.A.A.U.
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
Pasal 7
PENGURUS PUSAT
1. Badan/Lembaga pelaksana tertinggi organisasi, sebagai pelaksanana keputusan-keputusan
Kongres disebut sebagai Pengurus Pusat.
2. Pengurus Pusat terdiri dari :
a. Ketua Umum
b. Ketua-ketua Bidang
c. Sekretaris Umum
d. Bendahara Umum
3. Anggota Pimpinan Pusat selain Ketua Umum, dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Umum.
4. Ketua Umum terpilih untuk periode berikutnya ditetapkan dalam Kongres di akhir tahun
masa administrasi Pengurus Pusat berjalan.
Pasal 8
PERWAKILAN/KOMISARIAT
1. Perwakilan/Komisariat adalah kelompok Anggota yang membentuk kelompoknya
berdasarkan :
BAB V
Pasal 9
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
BAB VI
Pasal 14
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenangnya, seluruh unsur Pengurus harus
berpedoman pada norma, etika, Anggaran Dasar, Anggatan Rumah Tangga, dan Peraturan
organisasi I.A.A.U. yan gtelah ditetpkan.
BAB VII
PERSYARATAN PENGURUS
Pasal 16
BAB VIII
Pasal 17
BAB IX
Pasal 18
1. Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi I.A.A.U. dan diadakan sekurang-
kurangnya diadakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun, sesuai dengan Bab VIII, pasal 15
Anggaran Dasar I.A.A.U.
2. Kongres yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat, dimaksudkan untuk :
a. Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan atau
peraturan organisasi I.A.A.U. lainnya.
b. Menetapkan Program Umum I.A.A.U.
c. Menetapkan Ketua Umum I.A.A.U.
d. Menilai, mengesahkan, atau menolak pertanggungjawaban Ketua Umum I.A.A.U. yang
sedang berjalan.
e. Menetapkan kebijaksanaan dan keputusan yang diperlukan.
3. Peserta Kongres adalah :
a. Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan.
b. Pengurus Pusat dan Pengurus Perwakilan
c. Undangan lain sebagai Peninjau atau pemberi masukan.
4. Dalam merubah, atau menyempurnakan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga,
Kongres dapat menunjuk Kelompok Kerja (PokJa) yang disepakati oleh Anggota yang hadir.
Hasil kerja Kelompok Kerja ini yang akan ditawarkan untuk dapat disetujui dan disahkan
dalam Kongres.
5. Kongres dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang dipilih dalam Kongres dengan didampingi
oleh Starring Comitee (SC) yang telah dibentuk sebelumnya di masa persiapan Kongres.
6. Bilamana dianggap perlu, Kongres dapat mengangkat suatu Panitia Pemeriksa untuk
memeriksa Laporan Keuangan dapat dimintakan untuk diperiksa Kantor Akuntan Publik.
Pasal 19
1. Kongres Luar Biasa diadakan Khusus untuk mengatasi suatu masalah atau keadaan tertentu
yang mendesak, yang dianggap sangat penting dan atau mengancam kelangsungan hidup
I.A.A.U.
2. Tatacara diadakannya Kongres Luar Biasa, diatur dalam Peraturan Organisasi.
3. Keputusan Kongres Luar Biasa mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan
Kongres.
4. Peserta Kongres Luar Biasa sama dengan yang tercantum Pasal 15 ayat 4 diatas, kecuali
undangan yang bukan Anggota I.A.A.U.
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
1. Dalam setiap Kongres dan Rapat seperti yang dimaskud dalam Bab VIII pasal 16,17 dan 18
Anggaran Rumah Tangga ini, maka Kongres ataupun Rapat tersebut dinyatakan sah apabila
dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah satu peserta yang menyatakan akan hadir.
2. Apabila jumlah Anggota yang hadir tidak mencapai Quorum, maka Kongres atau Rapat
harus ditunda sekurang-kurangnya 1(satu) jam, dan setelah itu Kongres atau Rapat dapat
dilaksanakan tanpa memperhatikan jumlah yan Ghadir dan dapat mengambil keputusan yang
sah.
3. Keputusan yang sah dalam Rapat atau Kongres, mengacu pada Pasal 20 Ayat 1 dan Ayat 2
tersebut diatas, adalah apabila disetujui oleh lebih dari setengah yang hadir.
BAB X
PENUTUP
Pasal 24
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam Peraturan
Organisasi, yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
3. Pembubaran organisasi harus melalui Kongres Luar Biasa yang aturannya mengikuti aturan
Kongres atau