Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN ORGANISASI DAN PEDOMAN ANGGOTA SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA

Nomor : 31/SOG-INA/PUSAT/II/2014 TENTANG MEKANISME DAN TATA KERJA PENGURUS PUSAT SOG INDONESIA Menimbang : a. Bahwa Ketua umum Scooter Owners Group Indonesia masa bakti 2014-2017 mempunyai tanggung jawab penuh untuk menjalankan amanat Munas Scooter Owners Group Indonesia. Bahwa efektifitas dan efisiensi kelancaran pelaksanaan tugas dan wewenang Pengurus Pusat dengan Cabang dan Brother maka perlu diatur dalam mekanisme dan tata kerja. Anggaran Dasar SOG Indonesia Anggaran Rumah Tangga SOG Indonesia. Keputusan Munas VI Scooter Owners Group Indonesia 2013 di Hotel Lingga Jalan Soekarno-Hatta Bandung.

b.

Mengingat

1. 2. 3.

tahun

Memperhatikan

Rapat Pertama Ketua Umum SOG Indonesia tanggal 1 Desember 2013 di Sekretariat SOG Indonesia Jalan Pasteur No. 2 Bandung Jawa Barat tentang Susunan Pengurus SOG Indonesia Pusat dan Job description. MEMUTUSKAN

Menetapkan

Pedoman Organisasi dan Pedoman Anggota Scooter Owners Group Indonesia

PEDOMAN ORGANISASI SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA


BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dalam peraturan ini : 1. 2. 3. Pengurus SOG Indonesia Pusat yang terdiri dari Ketua Umum dengan dibantu jajaran kepengurusannya adalah Pimpinan Pusat yang diputuskan dalam Munas Scooter Owners Group Indonesia. Pendiri adalah sekumpulan orang yang telah mendirikan dan membentuk perkumpulan SOG dengan tujuan dan cita-cita yang sama. Dewan Pembina dan Penasehat dan Pembina Brother terdiri dari beberapa orang yang dipilih dari Pendiri SOG atau Anggota SOG atau Anggota Kehormatan yang berdedikasi tinggi dan loyal terhadap perkumpulan, berkepribadian baik, arif dan bijaksana sehingga dapat menjadi panutan bagi anggota perkumpulan dan diangkat oleh Rapat Pengurus Pusat / Muyawarah Nasional. Dewan Pembina Mempunyai hak dan wewenang untuk : Memberikan saran dan pendapat baik diminta ataupun tidak kepada Pengurus atas dugaan adanya pelanggaran terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan atau kode Etik perkumpulan.

4.

5. 6. 7. 8.

Dewan Pembina mempunyai kewenangan/berhak untuk memanggil dan meminta keterangan dari Ketua Umum / Ketua Cabang / Brother terkait pengurusan organisasi Scooter Owners Group, serta dapat melakukan pengawasan secara langsung berkaitan dengan kinerja kepengurusan dan dapat mengambil keputusan untuk memberhentikan Ketua Umum apabila dianggap melanggar AD dan ART dan dianggap tidak mampu untuk menjadi Ketua Umum. Pengurus Cabang adalah Perangkat organisasi SOG Indonesia untuk melaksanakan program-program dan kebijakan Pengurus Pusat di tingkat Kota/Kabupaten. Pengurus Brother adalah Perangkat organisasi SOG Indonesia untuk melaksanakan program-program dan kebijakan Pengurus SOG Indonesia di tingkat Negara tempat Brother berkedudukan. Anggota SOG adalah orang perorangan yang terdaftar dan telah memenuhi persyaratan secara sah sebagaimana tecantum pada AD/ART SOG Indonesia dan Pedoman Anggota Hal-hal lain yang menyangkut keperluan Organisasi SOG yang belum tercantum dalam pasal ini akan diterbitkan oleh pengurus Pusat dan bidang sesuai kebutuhannya. Pasal 2

Mekanisme dan Tata Kerja dimaksud dalam keputusan ini adalah mencakup pembagian tugas Ketua Umum SOG Indonesia yang meliputi Hak, Kewajiban, tanggung jawab dan wewenang, periodisasi, pengambilan keputusan dan kesekretariatan. BAB II HAK DAN KEWAJIBAN KETUA UMUM PUSAT SOG INDONESIA Pasal 3 KETUA UMUM PUSAT SOG INDONESIA Berdasarkan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. AD/ART bahwa hak dan kewajiban Ketua Umum adalah :

Ketua umum SOG Indonesia adalah Pemegang Kebijakan tertinggi dalam organisasi dan penanggung jawab pelaksanaan hasil keputusan Munas. Memimpin Anggota SOG seluruh cabang di Indonesia dan Brothers di Luar Negeri Menyampaikan pertanggung jawaban kepada Munas. Melaksanakan pengukuhan dengan diterbitkan surat Keputusan (SK) baik dalam negeri (Cabang) maupun luar negeri (Brothers). Memimpin Ketua Harian, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Bidang yang diperlukan di SOG Indonesia. Mengukuhkan dan memberhentikan Ketua Cabang / Brothers sesuai ketentuan AD/ART Scooter Owners Grup Indonesia. Meminta laporan dari Ketua Harian dan pimpinan Cabang. Mengeluarkan piagam penghargaan kepada mereka yang berjasa pada SOG dan mengeluarkan Surat Keputusan (SK). Mengeluarkan Kartu Tanda Anggota. Pasal 4 PENDIRI

1. 2.

3.

Pendiri SOG yang diistilahkan dengan Founders adalah sekumpulan anggota SOG yang mempunyai keinginan untuk mendirikan dan membentuk perkumpulan dengan tujuan dan cita-cita yang sama. Pendiri SOG tidak diperkenankan diangkat dan dicalonkan untuk menjabat sebagai Ketua Umum, hal ini agar tidak terjadi tumpang tindih jabatan dan wewenang dalam perkumpulan dan menghindari kerancuan dan konflik kepentingan dalam sitem perkumpulan. Pendiri SOG mempunyai hak dalam pengawasan dan penegakan kode Etik, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta permasalahan perkumpulan dalam

menjungjung tinggi nama baik dan keutuhan perkumpulan yang berdasarkan kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pasal 5

DEWAN PEMBINA PUSAT dan PENASEHAT CABANG/BROTHERS Dewan Pembina Pusat dan Penasehat Cabang/Brother : Dewan Pembina Pusat dan Penasehat Cabang/Brother mempunyai tugas dan wewenang : 1. Dewan Pembina Pusat dan Pembina Brother terdiri dari beberapa orang yang dipilih dari Pendiri SOG atau Anggota SOG atau Anggota Kehormatan yang berdedikasi tinggi dan loyal terhadap perkumpulan, berkepribadian baik, arif dan bijaksana sehingga dapat menjadi panutan bagi anggota perkumpulan dan diangkat oleh Rapat Pengurus Pusat / Musyawarah Nasional. 2. Penasehat Cabang / Brother terdiri dari beberapa orang yang dipilih dari Perintis SOG Cabang/Brother atau anggota SOG Cabang/Brother atau anggota kehormatan yang berdedikasi tinggi dan loyal terhadap perkumpulan, berkepribadian baik, arif dan bijaksana sehingga dapat menjadi panutan bagi anggota perkumpulan dan diangkat oleh Rapat Pengurus Cabang/Brother untuk Penasehat Cabang/Brother. 3. Dewan Pembina mempunyai hak dan kewenangan untuk : Memberikan saran dan pendapat baik diminta ataupun tidak kepada Pengurus atas dugaan adanya pelanggaran terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan atau Kode Etik perkumpulan. 4. Dewan Pembina mempunyai kewenangan/berhak untuk memanggil dan meminta keterangan dari Ketua Umum / Ketua Cabang / Brother terkait pengurus organisasi Scooter Owners Group, serta dapat melakukan pengawasan secara langsung berkaitan dengan kinerja kepengurusan dan dapat mengambil keputusan untuk memberhentikan Ketua Umum apabila dianggap melanggar AD dan ART dan dianggap tidak untuk menjadi Ketua Umum. Dewan Penasehat mempunyai tugas-tugas dan wewenang : 1. Dewan Penasehat sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang 2. Menjaga kemurnian AD/ART Scooter Owners Group 3. Memberikan arahan/pertimbangan/nasehat baik secara perorangan maupun kolektif kepada pengurus Pusat baik diminta/tidak. Pasal 6

KETUA UMUM 1. Mempunyai Tugas a. b. c. 2. Memimpin, mengatur dan mengkoordinasikan kebijakan tercantum pada hasil Munas, AD/ART SOG. Mengatur dan mengkoordinasikan pembagian tugas diantara Pengurus Pimpinan Pusat Scooter Owners Group Indonesia Memimpin Rapat Pengurus Pusat SOG Indonesia yang bersifat Nasional, Pleno ataupun harian.

Wewenang a. b. c. d. Memimpin langsung atau tidak langsung menyangkut pelaksanaan kebijakan organisasi baik dalam bentuk konsultasi, koordinasi maupun informasi. Menginvetarisir secara langsung dan tidak langsung tentang segala hal dan segala kejadian, baik mengenai pengurus maupun tindakan pemilikan seluruh perangkat SOG. Bersama Sekretaris Umum menandatangani surat-surat dan keputusankeputusan SOG Pusat Indonesia dan surat-surat penting lainnya. Bersama Bendahara Umum menandatangani cek dan sejenisnya yang akan dikeluarkan.

Pasal 7 KETUA HARIAN 1. Tugas a. b. c. d. Membantu tugas-tugas Ketua Umum Mewakili Ketua Umum apabila berhalangan Membuat Laporan kepada rapat harian dan pleno Melaksanakan Bidang Khusus masing-masing : 1) 2) 3) 2. Wewenang a. b. c. Menjalankan wewenang Ketua Umum apabila berhalangan Merumuskan pelaksanaan Program Bidang masing-masing. Menandatanggani surat sesuai bidangnya. Pasal 8 SEKRETARIS UMUM 1. Tugas a. Membantu Ketua Umum dan Ketua-Ketua dalam menjalankan tugas dan wewenang masing-masing. b. Memimpin dan mengkoordinasikan kesekretariatan serta c. Bertanggungjawab atas kelancaran administrasi umum. d. Bersama wakil-wakil sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara mengusahakan dan melengkapi perangkat pendukungan sekretariat (kantor) e. Mengatur dan mengkoordinasikan pembagian tugas diantara wakil-wakil Sekretaris. Wewenang a. b. c. d. e. Mengkoordinir undangan atas penunjukan Ketua Umum memimpin Kegiatan sehari-hari Sekretariat. Merumuskan naskah rancangan peraturan dan keputusan Pelaksanaan program Ketua Umum Pusat. Bersama Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara menyusun dan merencanakan Anggaran pendapatan dan belanja rutin program pengembangan/rintisan Ketua Umum dan Harian. Bersama Ketua Umum menandatangani surat-surat dan keputusan-keputusan Ketua Umum SOG Indonesia Pasal 9 WAKIL-WAKIL SEKRETARIS 1. Tugas a. b. c. d. e. Membantu tugas-tugas Kesekretariatan dan Sekretaris Umum Menandatangani surat-surat biasa Mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan Melaksanakan tugas khusus yang menyangkut urusan Pengembangan rintisan program, urusan rutin dan pemantapan organisasi : 1) Sekretaris I membantu Ketua Harian dan bidang-bidang di Pengurus SOG Indonesia, Cabang dan Brother. Mengkoodinir dan memfasilitasi kegiatan Bidang di SOG Indonesia serta mengkoordinir Cabang dan Brother. Mengkoordinir dan memfasilitasi Biro dan Bidang di SOG Indonesia. Mengkoodinir dan memfasilitasi Cabang dan Brother, organisasi dan keanggotaan.

2.

2) 2. Wewenang a. b.

Staff sekretaris membantu dalam lingkungan SOG Indonesia.

pembuatan surat

menyurat

di

Melakukan wewenang Kesekretariatan apabila Sekretaris Umum berhalangan. Menangani pelaksanaan tugas khusus masing-masing. Pasal 10 BENDAHARA UMUM

1.

Tugas a. b. c. d. e. f. Mengatur dan mencatat penerima, penyimpanan, mengeluaran uang dan cek serta surat-surat/barang-barang berharga serta semua inventaris milik Pengurus Pusat SOG Indonesia. Membuat petunjuk teknis tentang tata cara permintaan, pembayaran dan pengeluaran keuangan serta pedayagunaan semua inventaris Pengurus Pusat SOG Indonesia. Membuat laporan tertulis situasi keuangan dan kekayaan Pengurus SOG Pusat Indonesia setiap triwulan dari tahunan kepada rapat pengurus harian. Mengatur dan mengkoordinasikan pembagian tugas dengan wakil-wakil Bendahara. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk diaudit oleh auditor external apabila ada. Menghimpun dana dan kekayaan dari segala sumber yang halal dan tidak mengikat.

2.

Wewenang a. b. c. Bersama wakil-wakil Bendahara, Sekretaris Umum menyusun dan merencanakan Anggaran pendapatan dan belanja rutin serta anggaran program pembangunan/rintisan Ketua Umum Pusat SOG Indonesia. Menyusun Kebijakan Keuangan Pusat SOG Indonesia. Mengusulkan auditor external. Pasal 11

PENGURUS LENGKAP dan ANGGOTA PLENO 1. Pengurus lengkap Pusat Scooter Owners Group Indonesia terdiri dari Ketua Umum, Ketua Harian, Sekretaris umum, Bendahara Umum ditambah dengan Biro Umum, Biro Kegiatan, Biro IT, Biro Dana dan Usaha dan Biro Tata Tertib (TATIB). Anggota Pleno terdiri dari Pengurus Harian di jajaran Pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia dan atau yang terkait secara struktural organisasi bila diperlukan. BAB III RAPAT-RAPAT PENGURUS PUSAT SOG INDONESIA 1. Rapat Pengurus Pusat diadakan setiap saat bila dipandang perlu dan dihadiri oleh Ketua Umum, Ketua Harian dan pengurus lainnya serta Pendiri dan Dewan Pembina bila dianggap perlu. Membahas : a. b. Masalah-masalah yang berkaitan dengan tugas dan Organisasi terkait. Perkembangan Organisasi SOG Indonesia secara keseluruhan.

2.

2.

c.

Evaluasi terhadap fungsi pengelola, pengendali, pengawasan dan arahan penentuan kebijakan yang telah dan akan dilakukan oleh PP SOG Indonesia. Pasal 12 RAPAT PENGURUS HARIAN PP SOG Indonesia

1.

Rapat Pengurus Harian PP SOG Indonesia, diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali yang dihadiri oleh Ketua Umum, Ketua-Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara Umum dan Biro terkait . Rapat tersebut membahas dan menentukan : a. b. c. d. e. f. g. h. Masalah-masalah rutin Rencana dan materi Rapat Pleno dan Rapat Gabungan Kebijakan Umum Evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kebijakan PP SOG Indonesia. Masalah-masalah yang mendesak Evaluasi pelaksanaan program masing-masing bidang dan rencana ke depan. Pelaksanaan keputusan-keputusan Rapat PP SOG INDONESIA Perencanaan program, Anggaran pendapatan dan belanja serta laporan keuangan kegiatan/pelaksanaan program oleh masing-masing bidang dan atau penanggung jawab program. Pasal 13 RAPAT HARIAN PP SOG INDONESIA

2.

1. 2.

Rapat Harian PP SOG INDONESIA yang diperluas diadakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dihadiri oleh Pengurus Harian PP SOG Indonesia, Ketua/Pimpinan dan Sekretaris dan Ketua-Ketua Bidang terkait. Rapat tersebut membahas dan menentukan : a. Masalah-masalah dan perkembangan perangkat organisasi Pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia secara menyeluruh. b. Mensosialisasikan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan organisasi PP SOG Indonesia kepada Perangkat organisasi. c. Merencanakan program pengembangan dan rintisan. d. Mengesahkan atau mengevaluasi rencana anggaran pendapatan dan belanja serta laporan keuangan. e. Memberikan persetujuan pendirian Cabang / Brothers baru. f. Masalah-masalah penting lainnya. Pasal 14 KETUA HARIAN

Mempunyai tugas dan wewenang : 1. 2. 3. Mendistribusikan Undangan dan surat-surat yang masuk. Mengatur pelaksanaan harian Pengurus SOG Pusat Indonesia dan Perencanaan rapatrapat Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Umum atau Pengurus Harian.

Pasal 15

SEKRETARIAT 1 Mempunyai tugas dan wewenang : 1. 2. 3. Membantu Pelaksana Harian Distribusi kerja dengan anggota kesekretariatan. Membantu tugas-tugas Ketua Umum, sekretaris Umum serta Pengurus Harian Lainnya. BAB IV PERIODISASI Pasal 16 Karena Kepemimpinan pada Organisasi SOG Indonesia mengutamakan keharmonisan serta pemerataan tugas dan kewajiban agar hasil Munas dapat terlaksana dengan baik, maka diatur Periodenisasi dalam 4 (Empat) tahun secara bergantian yang ditunjuk sebagai Ketua Umum dan mempertanggungjawaban tugasnya kepada MUNAS. BAB V TENTANG SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA CABANG & BROTHER Pasal 17 KETENTUAN UMUM Yang dimaksud dalam peraturan ini dengan : SCOOTER OWNERS GROUP CABANG 1. 2. 3. 4. 5. Cabang adalah bentuk kepengurusan SOG Indonesia di tingkat kota/kabupaten di wilayah Negara Republik Indonesia. Yang selanjutnya dikukuhkan sebagai Scooter Owners Group Indonesia Cabang(disesuaikan dengan cabang berkedudukan). Cabang dapat membentuk Distrik/Rayon sebagai tempat untuk kepanjangan informasi dan komunikasi serta dapat menunjuk/menugaskan seorang Anggota Cabang yang ditunjuk sebagai Koordinator Distrik/Rayon. Distrik/Rayon tidak dibentuk sebagai anak Cabang/anak Organisasi dan tidak diangkat seorang Ketua Ranting melainkan Koordinator dan tidak memiliki Pengurus dan anggota Distrik/Rayon. Untuk pertama kalinya Pengurus Cabang dapat dibentuk oleh Pengurus Pusat atas kewenangan yang akan diatur oleh Pengurus Pusat. Pengurus Cabang dapat mengangkat Penasehat. Pasal 18 PENGURUS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN 1. 2. 3. 4. Pengurus Cabang adalah pelaksana kebijakan Organisasi Scooter Owners Group Indonesia di tingkat Kota/kabupaten di Wilayah Indonesia. Pengurus Cabang terdiri dari seorang Ketua Cabang, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara serta bidang bidang lainnya apabila dianggap perlu. Masa bhakti yang diputuskan oleh Muscab dan ditetapkan/diangkat melalui Surat Keputusan Ketua Umum Scooter Owners Group Indonesia yang menjabat pada masa itu. Pengurus Cabang berwenang menjalankan urusan perkumpulan pada tingkat Kota/kabupaten dan apabila berhubungan dengan wilayah lain maka Pengurus Cabang harus berkoordinasi dengan Pengurus Cabang yang terkait. Dalam hal kegiatan yang

5.

dilakukan melibatkan/menyertakan instansi pada tingkat Pusat, maka Pengurus Cabang harus berkoordinasi dengan Pengurus Scooter Owners Group Indonesia. Cabang melaksanakan Muscab sekurang kurangnya 3 bulan sebelum pelaksanaan MUNAS. Pasal 19 SYARAT DAN KETENTUAN MEMBUKA CABANG

1.

2.

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Sekurang kurangnya memiliki 15 orang Anggota atau lebih dan telah terdaftar resmi sebagai Anggota Scooter Owners Group Indonesia sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan aktif dalam kegiatan cabang yang merekomendasikan atau cabang terdekat di wilayahnya. Mengajukan surat permohonan dan proposal dilengkapi surat keterangan dari cabang yang merekomendasikan dan atau referensi untuk pembukaan atau pendirian cabang baru Scooter Owners Group Indonesia kepada Pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia. Telah memiliki susunan pengurus sesuai AD/ART Scooter Owners Group Indonesia. Melakukan kunjungan kepada Scooter Owners Group Indonesia Pusat untuk melakukan Koordinasi, konsolidasi dan silaturahmi antara pengurus pusat dan pengurus Calon Cabangnya. Harus memenuhi peraturan sebagaimana tercantum dalam AD/ART Scooter Owners Group Indonesia. Menyerahkan surat keterangan peleburan/pembubaran klub sebelumnya apabila sebelumnya telah membentuk atau menjadi anggota klub lainnya. Sebagai bukti telah memenuhi syarat sesuai AD/ART Scooter Owners Group Indonesia. Ketua Umum Scooter Owners Group Indonesia akan mengeluarkan SK (Surat Keputusan) tentangnya. Cabang yang telah mendapat persetujuan berhak menggunakan nama Scooter Owners Group Indonesia Cabang..(sesuai kedudukan Cabang). Pasal 20 SCOOTER OWNERS GROUP BROTHERS

1.

2. 3. 4. 5.

Brothers adalah bentuk kepengurusan Scooter Owners Group Indonesia di tingkat kota Negara diluar wilayah Negara Republik Indonesia. Yang selanjutnya dikukuhkan sebagai Scooter Owners Group Indonesia Brothers(disesuaikan dengan Negara Brothers berkedudukan). Brothers dapat membentuk Distrik/Rayon sebagai tempat untuk kepanjangan informasi dan komunikasi serta dapat menunjuk/menugaskan seorang Anggota Brothers yang ditunjuk sebagai Koordinator Distrik/Rayon. Distrik/Rayon tidak dibentuk sebagai anak Cabang/anak Organisasi dan tidak diangkat seorang Ketua Ranting melainkan Koordinator dan tidak memiliki Pengurus dan anggota Distrik/Rayon. Untuk pertama kalinya Pengurus Brothers dapat dibentuk oleh Pengurus Pusat atas kewenangan yang akan diatur oleh Pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia. Pengurus Brothers dapat mengangkat Dewan Pembina/Pelindung dan Penasehat. Pasal 21 SYARAT DAN KETENTUAN MEMBUKA BROTHERS

1. 2. 3. 4.

Mengajukan surat permohonan dan proposal dilengkapi Brothers kepada Pengurus pusat Scooter Owners Group Indonesia. Sekurang kurangnya memiliki 15 orang Anggota atau lebih dan telah memiliki susunan pengurus sesuai AD/ART Scooter Owners Group Indonesia. Melakukan kunjungan/melakukan Koordinasi, konsolidasi kepada Scooter Owners Group Indonesia Pusat untuk silaturahmi pengurus pusat dan pengurus Calon Brothers nya. Harus memenuhi peraturan sebagaimana tercantum dalam AD/ART Scooter Owners Group Indonesia.

5. 6. 7.

Menyerahkan surat keterangan peleburan/pembubaran klub sebelumnya apabila sebelumnya telah membentuk atau menjadi anggota klub lainnya. Sebagai bukti telah memenuhi syarat sesuai AD/ART Scooter Owners Group Indonesia. Ketua Umum Scooter Owners Group Indonesia akan mengeluarkan SK (Surat Keputusan) tentangnya. Brothers yang telah mendapat persetujuan berhak menggunakan nama Scooter Owners Group Indonesia Brothers..(sesuai kedudukan Brothers)

PEDOMAN ANGGOTA SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA


BAB VI SYARAT DAN KETENTUAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Setiap dari Anggota Scooter Owners Group Indonesia harus dapat memahami, memiliki dan mengamalkan 5 (lima) sifat dasar : 1. 2. 3. 4. 5. KESATRIA BIJAKSANA PANTANG MUNDUR BESAR HATI JUJUR Pasal 22 KEANGGOTAAN 1. Anggota Biasa Anggota Biasa adalah orang perorangan yang telah mendaftarkan diri dan memenuhi syarat sah seperti tercantum pada AD/ART Scooter Owners Group Inonesia. 2. Anggota Kehormatan : Anggota Kehormatan adalah orang perorangan dan atau institusi mengingat kontribusi, dedikasi serta pembinaan terhadap kemajuan Scooter Owners Group Indonesia dan atau kegiatannya merupakan suatu kehormatan bagi perkembangan Scooter Owners Group Indonesia yang dapat diusulkan dan disahkan oleh pengurus cabang masing-masing kecuali Anggota kehormatan yang disusulkan dan diangkat di tingkat pusat dan disahkan melalui rapat pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia. Pasal 23 PENDAFTARAN ANGGOTA BARU 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Berusia 17 tahun memiliki SIM C yang masih berlaku sesuai ketentuan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Memilki kendaraan bermotor roda dua jenis Scooter dengan kelengkapan dan STNK yang berlaku dan sah sesuai ketentuan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Mendaftarkan diri melalui sekretariat Cabang tempat calon Anggota berkedudukan, dan atau tempat yang ditentukan oleh pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia. Membaca dan memahami AD/ART serta Pedoman Anggota Scooter Owners Group Indonesia. Mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan : a. Kartu Identitas lainya (KTP/Paspor) b. Pas photo masing masing 2 buah ukuran 2x3 cm dan 4x6cm. Membaca dan memahami AD/ART serta Pedoman Anggota Scooter Owners Group Indonesia. Membayar biaya/uang pendaftaran sesuai dengan ketentuan keputusan pengurus pusat Scooter Owners Group Indonesia. Membayar biaya/uang iuran anggota tahunan sesuai dengan ketentuan keputusan pengurus pusat SOG Indonesia. Pasal 24

PELANTIKAN ANGGOTA BARU 1. 2. 3. 4. 5. Pelantikan Anggota baru akan menggunakan nama atau sebutan angkatan yang ditentukan melalui musyawarah dan ditetapkan dengan surat keputusan pengurus pusat Scooter Owners Group Indonesia. Dilaksanakan oleh Panitia Khusus yang dibentuk dengan wewenang penuh Pengurus Cabang/Brothers dengan mengajukan surat kepada pengurus pusat Scooter Owners Group Indonesia sebagai pemberitahuan. Pelaksanaan pelantikan dihadiri oleh Pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia dengan terlebih dahulu mengajukan surat permohonan untuk itu. Test Intelegensi, berupa pemahaman Anggota baru mengenai Scooter Owners Group Indonesia. Uji physic dan mental. Pasal 25 HAK ANGGOTA 1. Anggota Kehormatan memiliki hak : a. b. c. 2. 1. 2. 3. Mengikuti segala kegiatan di Scooter Owners Group Indonesia. Mengeluarkan saran dan pendapat dalam Musyawarah Nasional, tetapi tidak memiliki hak suara. Dapat dipilih menjadi pengurus atau pembina atau Penasehat

Anggota Biasa memiliki hak : Mendapat buku saku AD/ART, Pedoman Anggota dan Pedoman Organisasi Scooter Owners Group Indonesia. Mendapatkan kaos kebesaran SOG Indonesia. Mendapatkan Sticker Oval Scooter Owners Group Indonesia Cabang beserta Nomor Register Anggota (NRA) dan berkewajiban menempelkan pada Scooter yang terdaftar di formulir pendaftaran sesuai ketentuan terdapat pada Pedoman Anggota tentang Atribut Scooter Owners Group Indonesia. Mendapatkan 1 pita bagian atas saja untuk digunakan pada rompi sesuai ketentuan pada Pedoman Anggota tentang Atribut Scooter Owners Group Indonesia. Mendapatkan dan menggunakan pita bagian atas (point 4) dan bagian bawah setelah : a. Melakukan kehadiran sekurang kurangnya 12 kali atau selama 3 bulan setiap malam minggu dan atau menghadiri event/kegiatan dengan bukti kehadiran ditanda tangani pengurus/senior/pendiri. b. Mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Logo Kelelawar (Kalong) atau FullColor dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Telah melakukan perjalanan sekurang kurangnya sejauh 60km, dilakukan baik secara berkelompok atau perorangan dengan bukti surat jalan yang dikeluarkan oleh Sekretariat Scooter Owners Group Indonesia dan atau Pengurus Cabang tempat pendaftar berkedudukan. 2) Sekurang-kurangnya 5 kali mengikuti Event/kegiatan yang dilaksanakan Scooter Owners Group Indonesia. 3) Telah mengikuti Pelantikan anggota baru yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Scooter Owners Group Indonesia, yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali (setelah kewajiban tentang itu terpenuhi) dan atau oleh pengurus pusat Scooter Owners Group Indonesia dengan mengajukan permohonan untuk itu. 4) Full collor(tidak termasuk KTA didalamnya) dapat diberikan atas kebijakan Pengurus cabang dengan persyaratan yang kelayakan dan kepatutan sehingga dapat dipertanggung jawabkan untuk hal itu.

4. 5.

Pasal 26 KEWAJIBAN ANGGOTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menjunjung tinggi nama baik, memelihara martabat serta kehormatan Organisasi SOG Indonesia. Mentaati dan melaksanakan segala bentuk ketentuan AD/ART, kode etik dan Pedoman Anggota keputusan Musyawarah Nasional dan ketentuan yang menjadi ketetapan Organisasi. Menegakan disiplin dalam melaksanakan kegiatan dan kode etik Anggota. Lapor hadir di Sekretariat sekurang kurangnya 1(satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Membayar Her Registrasi dan iuran wajib Bagi Anggota yang telah terdaftar selama 1 Tahun. Hal hal lain yang perlu diperhatikan adalah : a. Mengamalkan lima sifat Anggota 1) Ksatria 2) Bijaksana 3) Pantang Mundur 4) Besar hati 5) Jujur b. Menjauhkan diri dari perbuatan penyalahgunaan waktu, Uang dan material SOG Indonesia. c. Melaporkan kepada pengurus apabila melihat langsung dan tidak langsung tentang point b. d. Menjadi suritauladan bagi masyarakat umum dalam berlalulintas dengan memahami menghayati dan melaksanakan aturan dan kode etik berlalu lintas . Pasal 27 LARANGAN BAGI ANGGOTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menggunakan Nama dan Fasilitas SOG Indonesia untuk kepentingan Pribadi. Mengendarai kendaraannya dibawah pengaruh Alkohol, Narkotika dan atau sejenisnya yang dapat membahayakan diri sendiri dan masyarakat umum. Melanggar peraturan dan tata tertib lalu lintas sesuai peraturan Kepolisian Republik Indonesia. Meminjamkan dan atau memperjualbelikan atribut dan status keanggotaan kepada sesama Anggota dan orang lain. Terdaftar sebagai Anggota Organisasi/club sejenis. Menggunakan sandal jepit dan sejenisnya dalam mengikuti perjalanan/Tour/kegiatan SOG Indonesia. Bab XIII tentang Pedoman Anggota dalam buku Pedoman Anggota Scooter Owners Group Indonesia. Pasal 28 KLASIFIKASI PELANGGARAN 1. Pelanggaran Ringan a. b. 2. Adalah pelanggaran yang dilakukan atas unsur ketidaksengajaan / khilaf. Bersikap/bertingkah laku dan atau berbuat yang mencerminkan rendahnya kesadaran dan tanggung Jawab.

Pelanggaran Sedang a. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan kepentingan dan atau mencemarkan nama baik Scooter Owners Group Indonesia. b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya kelancaran, keselamatan dan ketentraman Scooter Owners Group Indonesia. c. Bersikap/bertingkah laku dengan unsur kesengajaan yang mencerminkan sikap dan jiwa tidak bertanggung jawab dan ketidakjujuran. d. Tidak aktif dalam kegiatan kegiatan Scooter Owners Group Indonesia.

e. 3.

Tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota sekurang kurangnya dalam kurun 1 tahun.

Pelanggaran Berat a. Tindakan penyelewengan terhadap ideologi Negara Republik Indonesia Pancasila, UUD 45, AD/ART SOG Indonesia dan atau terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan Negara, Pemerintah dan Organisasi SOG Indonesia. b. Melakukan tindak pidana kejahatan/kriminalitas baik di dalam Organisasi ataupun di wilayah umum. c. Dengan sengaja melakukan tindakan, bersikap, bertingkah laku dan berbuat yang dapat membahayakan kepentingan dan atau nama baik organisasi. d. Mengabaikan dan atau tidak melaksanakan kewajiban selaku anggota SOG Indonesia selama sekurang kurangnya dalam kurun 1 tahun. Pasal 29 JENIS DAN PROSEDUR PENERAPAN SANKSI

1.

Jenis a. b. c. d. e.

sanksi yang dikenakan : Teguran Lisan Peringatan tertulis Pemberhentian semetara /Skorsing Diberhentikan sebagai Anggota Diberhentikan secara tidak hormat

2.

Prosedur penerapan Sanksi : a. b. c. d. Team terdiri dari : Tatib/security SOGI, Sekretaris, Bendahara Umum dan Ketua Harian berkewajiban untuk Membantu Ketua Umum dalam proses pengambilan keputusan. Team dapat mengusulkan jenis sanksi. Sanksi Teguran Lisan / lisan tertulis dilaksanakan oleh Tatib /security SOGI da diketahui oleh Ketua Harian. Sanksi lainnya diberikan dengan surat keputusan Ketua Umum.

3.

Tindakan Korektif : Untuk penerapan Sanksi terhadap Anggota yang melakukan pelanggaran , Tatib/ security SOG-I dan atau ketua Harian berdasarkan kepada : a. Fakta- fakta pelanggaran b. Dasar penerapan Sanksi c. Kesanggupan pelanggar untuk dapat melakukan perbaikan / tindakan korektif dalam bentuk nyata dan positif. d. Tindakan korektif bersifat segera dalam pelaksanaanya. Pasal 30 TATA CARA PEMEBERHENTIAN / PEMECATAN ANGGOTA

Tata cara Pemberhentian sementara / skorsing terhadap Anggota Scooter Owners Group Indonesia dikeluarkannya SP1, SP2, SP3 dari pengurus pusat atas usulan, saran dan musyawarah Ketua dan Pengurus Cabang/Brothers, Dewan Pembina / Pendiri atas pelanggaran : 1. Perbuatan yang merupakan pelanggaran berat terhadap kode etik ,AD/ART,Pedoman Anggota dan keputusan keputusan sah yang dikeluarkan pengurus pusat Scooter Owners Group Indonesia. Mencemarkan, merugikan dan merendahkan martabat dan atau nama baik Scooter Owners Group Indonesia.

2.

3.

Penyalahgunaan nama Organisasi dalam hal ini adalah Scooter Owners Group Indonesia untuk kepentingan Pribadi dan termasuk didalamnya pelanggaran disiplin seperti : a. Pelanggaran terhadap kewajiban sebagai Anggota di Scooter Owners Group Indonesia. b. Melakukan tindakan bertentangan dengan AD/ART, Pedoman Anggota, Pedoman Organisasi dan keputusan keputusan Pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia tentang Anggota. Yang dimaksud pada ayat 1 tentang a. SP1 adalah teguran lisan tertulis. b. SP2 adalah tindakan tertulis. c. SP3 adalah skorsing selama 3 bulan. SP1 dan SP2 berlaku surut dalam kurun waktu 2 minggu dari tanggal ditetapkannya. Setiap anggota yang terkena sanksi skorsing dapat melakukan Banding kepada Musyawarah Anggota. Rehabilitasi anggota yang dinyatakan tidak bersalah dalam keputusan Musyawarah yang berwenang dalam hal itu, menjadi kewajiban team/komisi disiplin. Apabila anggota yang terkena sanksi skorsing terbukti bersalah setelah dilaksanakan musyawarah Anggota dan Pengurus tentang hal itu maka tindakan pemecatan dilaksanakan kepadanya melalui Surat Keputusan Pengurus Pusat Scooter Owners Group Indonesia Pasal 31 BERAKHIRNYA KEANGGOTAAAN

4.

5. 6. 7.

1. 2. 3. 4.

Bubarnya perkumpulan/klub bersangkutan. Meninggal Dunia. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri atau diberhentikan secara tidak hormat bila terbukti melanggar kode etik dan atau telah merugikan nama baik Scooter Owners Group Indonesia sebagaimana tercantum dalam AD/ART, Pedoman Anggota. Tidak melaksanakan kewajiban administratif selama 1 (satu) tahun dan kewenangan untuk itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Cabang Scooter Owners Group Indonesia. PENUTUP Segala ketentuan diluar ketentuan Mekanisme dan Tata Kerja dinyatakan tidak berlaku. Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketentuan mekanisme dan Tata Kerja ini akan diatur lebih lanjut oleh Pengurus Pusat SOG Indonesia. Terlampir adalah beberapa ketentuan yang berkait dengan Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pengurus SOG Pusat Indonesia yang perlu lebih diperinci dan dikembangkan yang mana lampiran tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Mekanisme dan Tata Kerja Ketua Umum SOG Pusat Indonesia. Ketentuan Mekanisme dan Tata Kerja ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ada terdapat kekeliruan dalam ketentuan ini maka akan diadakan peninjauan kembali. Bandung di Tertanggal : B a n d u n g : 25 Januari 2014

1. 2. 3.

4.

PENGURUS PUSAT SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA

Ir. Erwin Yulizar Ketua Umum

KETERANGAN PASAL Pasal-pasal berkenaan tentang Scooter Owners Group Indonesia Cabang dan Brothers : ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB V tentang susunan dan alat perlengkapan Organisasi. Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 ayat 2 Cukup jelas

ANGGARAN DASAR Bab III tentang susunan dan alat perlengkapan Organisasi. Bagian Pertama Pasal 9 ayat 1b, 3 Cukup jelas Bagian Kedua Pasal 11 Cukup jelas Bagian Keempat Tentang pengurus cabang dan Brother. Pasal 11 Cukup jelas

PEDOMAN ORGANISASI DAN PEDOMAN ANGGOTA

SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA

Disusun oleh : Pengurus Pusat SOG Indonesia 2014-2017

Bandung, 2 Februari 2014

Anda mungkin juga menyukai