Anda di halaman 1dari 22

ANGGARAN DASAR

&

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB
( BYONIC )
DAFTAR ISI
Daftar Isi . 2
Pendahuluan . 3
Anggaran Dasar
Bab I Ketentuan Umum
Pasal 1 Nama .............. 4
Pasal 2 Waktu 4
Pasal 3 Tempat Kedudukan 4
Pasal 4 Sifat dan Bentuk . 4
Bab II Azas dan Tujuan
Pasal 5 Azas .. 5
Pasal 6 Tujuan 5
Bab III Struktur, Keanggotaan, dan Musyawarah
Pasal 7 Struktur .. 6
Pasal 8 Keanggotaan 7
Pasal 9 Musyawarah . 7
Pasal 10 Kewajiban dan Hak Musyawarah 8
Bab IV Keuangan
Pasal 11 Sumber Keuangan 9
Pasal 12 Pertanggungjawaban Keuangan 10
Bab V Pembubaran
Pasal 13 Pembubaran .. 10
Bab VI Penutup
Pasal 14 Penutup .. 10

Anggaran Rumah Tangga


Bab I Umum
Pasal 1 Umum 11
Bab II Kepengurusan
Pasal 2 Kepengurusan . 11
Bab III Keanggotaan
Pasal 3 Persyaratan . 16
Bab IV Hak dan Kewajiban
Pasal 4 Hak 17
Pasal 5 Kewajiban 18
Bab V Sanksi
Pasal 6 Sanksi .. 19
Bab VI Penggunaan dan Laporan Keuangan
Pasal 7 Penggunaan Keuangan . 19
Pasal 8 Laporan Keuangan . 19
Bab VII Penutup
Pasal 9 Penutup . 20

2
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB
( BYONIC )

PENDAHULUAN

Bahwa sesungguhnya kegiatan Byson Yamaha Owner Indonesia Club

(BYONIC) merupakan kegitan sosial dan penyaluran hoby, khususnya di

bidang automotif sepeda motor yang penuh manfaat.

Dengan demikian kegiatan Byson Yamaha Owner Indonesia Club

(BYONIC) merupakan hasil karya anak-anak bangsa dalam rangka

pencapaian cita-cita Nasional, seperti yang terkandung dalam Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan Rakhmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan

luhur untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara demi pengembangan dan

pembangunan, maka atas dasar peraturan dan perundang-undangan

Pemerintah Republik Indonesia berdirilah wadah tunggal Byson Yamaha

Owner Indonesia Club (BYONIC).

3
ANGGARAN DASAR
BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Nama

Organisasi ini adalah BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB yang


selanjutnya di singkat BYONIC.

Pasal 2

Waktu

BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB Didirikan pada tanggal 10, bulan
Oktober, tahun 2010 (10.10.10) di Jakarta, sebagai Ibukota Negara Indonesia.

Pasal 3

Tempat Kedudukan

Tempat kedudukan dari BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB berada di


Jakarta, Indonesia.

Pasal 4

Sifat dan Bentuk

BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB (BYONIC) adalah Organisasi


Otomotif sepeda motor yang bersifat mandiri dan terbuka serta berbentuk non
politik dan tidak mencari keuntungan.

4
BAB II

AZAS DAN TUJUAN

Pasal 5

Azas

BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB adalah Organisasi yang berazaskan


kepada Pancasila dan UUD 1945

Pasal 6

Tujuan

1. Membangun Persatuan dan Persaudaraan Dengan sesama anggota


Byonic.
2. Meningkatkan Apresiasi dan kreatifitas pemuda dalam pembangunan
nasional.
3. Meningkatkan Prestasi dalam bidang Otomotif.
4. Merekatkan nilai-nilai kesetiakawanan di kalangan club-club motor yang
ada di Indonesia.
5. Aktif ikut serta dalam mendukung Program-program pemerintahan
6. Aktif ikut serta menjaga stabilitas dan keamanan Masyarakat.
7. Aktif ikut serta dalam kehidupan sosial masyarakat.
8. Aktif dalam menjaga serta memelihara nilai-nilai luhur budaya Indonesia.
9. Membangun Anggota BYONIC yang menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi.
10. Membangun Usaha Bersama untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota
Byonic.

5
11. Mengadakan Kerjasama Dengan berbagai elemen Masyarakat untuk
melakukan pendidikan latihan untuk Pemberdayaan . Meningkatkan
pengetahuan tentang tata cara berkendara dengan baik dan benar.

BAB III

STRUKTUR, KEANGGOTAAN, DAN MUSYAWARAH

Pasal 7

Struktur

Struktur Organisasi BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB tersusun sebagai


berikut :

Dewan Pembina
Dewan Penasehat
Dewan Pengurus :

1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Divisi Wisata dan Sosial
6. Divisi Humas
7. Divisi Dokumentasi
8. Divisi Tata Tertib
9. Divisi Logistik
10. Divisi Keanggotaan
11. Divisi Kesehatan dan Olahraga
12. Divisi Rohani

6
Pasal 8

Keanggotaan

1. Anggota BYONIC terdiri dari :

a. Anggota biasa
b. Anggota kehormatan

2. Nomor keanggotaan ditandai dengan adanya Nomor Regist Anggota


(NRA) dengan di awali pada huruf nomor polisi kendaraan tersebut yang
terdaftar pada wilayah hukum masing-masing dan atau sesuai wilayah
tempat berkumpulnya anggota tersebut.
3. Khusus untuk daerah atau wilayah yang berbeda kabupaten/kotamadya
dibelakang angka NRA diberikan kode huruf atau inisial dari nama
wilayahnya masing-masing, tidak termasuk daerah Jadetabek.

Pasal 9

Musyawarah

Musyawarah BYONIC dilaksanakan untuk tiap tingkat organisasi sebagai berikut :

1. Musyawarah Nasional untuk tingkat Nasional selanjutnya disebut Munas.


2. Musyawarah Daerah/Provinsi untuk tingkat Daerah/Provinsi selanjutnya
disebut Musda.
3. Musyawarah Wilayah/Kabupaten/Kotamadya untuk tingkat
Wilayah/Kabupaten/Kotamadya selanjutnya disebut Muswil.

7
Pasal 10

KEWAJIBAN DAN HAK MUSYAWARAH

1. Musyawarah Nasional :

a. Munas merupakan forum tertinggi dalam BYONIC yang bersidang minimal


satu kali dalam satu tahun.
b. Munas meminta Laporan pertanggungjawaban Ketua Umum BYONIC
beserta jajaran pengurus Nasional.
c. Munas menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
BYONIC.
d. Munas memilih, mengangkat dan memberhentikan Ketua Umum BYONIC.

2. Musyawarah Daerah/Provinsi :

a. Musda merupakan forum tertinggi di tingkat daerah/provinsi dan


bersidang minimal satu kali dalam enam bulan.
b. Musda meminta Laporan Pertanggungjawaban Ketua BYONIC
Daerah/Provinsi dan jajaran pengurus Daerah/Provinsi.
c. Musda menetapkan Kebijakan Umum BYONIC Daerah/Provinsi
berdasarkan Rencana dan Program Induk BYONIC Nasional.
d. Musda memilih, mengangkat dan memberhentikan Ketua Daerah/Provinsi.

3. Musyawarah Wilayah/Kabupaten :

a. Muswil merupakan forum tertinggi di tingkat Wilayah/Kabupaten dan


bersidang minimal satu kali dalam tiga bulan.
b. Muswil meminta Laporan Pertanggungjawaban Ketua Wilayah/Kabupaten
dan jajaran Pengurus Wilayah/Kabupaten.
c. Muswil menetapkan Kebijakan BYONIC Wilayah/Kabupaten berdasarkan
Rencana Kerja dan Program Kerja BYONIC Daerah/Provinsi.
d. Muswil memilih, mengangkat dan memberhentikan Ketua BYONIC
Wilayah/kabupaten.

8
BAB IV

KEUANGAN

Pasal 11

Sumber Keuangan

Keuangan BYONIC diperoleh dari :

1. Sumber Keuangan Pengurus Wilayah :

a. Uang Pendaftaran Anggota


b. Iuran Sukarela
c. Sumbangan
d. Sumber Keuangan Lainnya
e. Iuran Rutin / Pokok

2. Sumber Keuangan Pengurus Daerah :

a. Iuran dari Byonic Wilayah


b. Iuran Sukarela
c. Sumbangan
d. Sumber Keuangan Lainnya

3. Sumber Keuangan Pengurus Nasional :

a. Iuran dari Byonic Daerah / Byonic Wilayah


b. Iuran Sukarela
c. Sumbangan
d. Sumber Keuangan Lainnya

Pasal 12

Pertanggungjawaban Keuangan

Laporan keuangan BYONIC dikelola oleh bendahara Nasional, Daerah dan


Wilayah serta dipertanggungjawabkan setiap 3 bulan.

9
BAB V

PEMBUBARAN

Pasal 13

BYONIC hanya dapat dibubarkan berdasarkan :

a. Keputusan Munas melalui suara terbanyak dari perwakilan masing


masing wilayah yang terdaftar di BYONIC.
b. Alasan Hukum.

BAB VI

PENUTUP

Pasal 14

1. Anggaran Dasar ini ditetapkan pada Musyawarah Nasional Ke Tiga (III)


yang dilaksanakan di Beji, Depok pada tanggal 10 bulan Mei tahun 2014.
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

10
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BYSON YAMAHA OWNER INDONESIA CLUB

BAB I

UMUM

Pasal 1

1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Sasar


BYONIC yang telah disahkan pada Munas Ke Tiga (III) BYONIC pada
tanggal 10 bulan Mei tahun 2014.
2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran secara tehnis dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar BYONIC.

BAB II

KEPENGURUSAN

Pasal 2

1. Ketua Umum :

a. Warga Negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani.


b. Dipilih secara sah di dalam Munas secara Demokrasi oleh perwakilan
wilayah BYONIC.
c. Ketua umum menunjuk langsung Wakil Ketua Umum, sekertaris,
bendahara dan kepala divisi humas, divisi keanggotaan, divisi wisata &
sosisal, divisi dokumentasi, divisi tata tertib, divisi Logistik, divisi
kesehatan dan olahraga serta divisi rohani untuk membantu
melaksanakan tugas sehari-hari sesuai dengan kompetensinya masing
- masing.

11
d. Ketua Umum menjabat selama kurun waktu 2 (dua) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
e. Ketua Umum menjabat maksimal selama 2 (dua) periode.
f. Ketua Umum berdomisili di Ibukota Negara.
g. Apabila Ketua Umum mengundurkan diri sebelum masa jabatan
berakhir maka terlebih dahulu harus diadakan MuNas luar biasa.

2. Ketua Daerah :

a. Warga Negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani.


b. Dipilih secara sah di dalam Musda secara Demokrasi oleh perwakilan
wilayah BYONIC.
c. Ketua Daerah menunjuk langsung Wakil Ketua Daerah, sekertaris,
bendahara dan kepala divisi humas, divisi keanggotaan, divisi wisata &
sosisal, divisi dokumentasi, divisi tata tertib, divisi Logistik, divisi
kesehatan dan olahraga serta divisi rohani untuk membantu
melaksanakan tugas sehari-hari sesuai dengan kompetensinya masing
- masing.
d. Ketua Daerah menjabat selama kurun waktu 2 (dua) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
e. Ketua Daerah menjabat maksimal selama 2 (dua) periode
f. Apabila Ketua Daerah mengundurkan diri sebelum masa jabatan
berakhir maka terlebih dahulu harus diadakan MusDa luar biasa.

12
3. Ketua Wilayah :

a. Warga Negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani.


b. Dipilih secara sah di dalam Muswil secara Demokrasi oleh anggota
BYONIC wilayah yang bersangkutan.
c. Ketua wilayah menunjuk langsung Wakil Ketua wilayah, sekertaris,
bendahara dan kepala divisi humas, divisi keanggotaan, divisi wisata &
sosisal, divisi dokumentasi, divisi tata tertib, divisi Logistik, divisi
kesehatan dan olahraga serta divisi rohani untuk membantu
melaksanakan tugas sehari-hari sesuai dengan kompetensinya masing
- masing.
d. Ketua Wilayah menjabat selama kurun waktu 2 (dua) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
e. Ketua Wilayah menjabat maksimal selama 2 (dua) periode.
f. Apabila Ketua Wilayah mengundurkan diri sebelum masa jabatan
berakhir maka terlebih dahulu harus diadakan MusWil luar biasa.

4. Dewan Pengurus terdiri dari :

a. Dewan Pengurus Nasional

1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum
3. Sekertaris
4. Bendahara
5. Divisi Keanggotaan
6. Divisi Wisata dan sosial
7. Divisi Humas
8. Divisi Dokumentasi
9. Divisi Tat tertib
10. Divisi Logistik.

13
11. Divisi Kesehatan dan Olahraga.
12. Divisi Rohani

b. Dewan Pengurus Daerah/Provinsi

1. Ketua Daerah setingkat Provinsi


2. Wakil Ketua Daerah
3. Sekertaris
4. Bendahara
5. Divisi Keanggotaan
6. Divisi Wisata dan sosial
7. Divisi Humas
8. Divisi Dokumentasi
9. Divisi Tat tertib
10. Divisi Logistik.
11. Divisi Kesehatan dan Olahraga.
12. Divisi Rohani.

c. Dewan Pengurus Wilayah/Kabupaten/Kotamadaya

1. Ketua Wilayah setingkat Kabupaten atau setingkat lainnya.


2. Wakil Ketua Wilayah
3. Sekertaris
4. Bendahara
5. Divisi Keanggotaan
6. Divisi Wisata dan sosial
7. Divisi Humas
8. Divisi Dokumentasi
9. Divisi Tat tertib
10. Divisi Logistik
11. Divisi Kesehatan dan Olahraga.

14
12. Divisi Rohani.

5. Dewan Pembina :
a. Warga Negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani.
b. Dipilih secara sah di dalam Munas secara Demokrasi oleh perwakilan
wilayah BYONIC.
c. Dewan Pembina berjumlah maksimal 3 orang, dimana salah satunya
menjabat ketua dewan pembina.
d. Dewan Pembina menjabat selama kurun waktu 2 (dua) tahun dan
dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
e. Dewan Pembina menjabat maksimal selama 2 (dua) periode.

4. Dewan Penasehat

a. Warga Negara Indonesia, Sehat jasmani dan rohani.


b. Dipilih secara sah di dalam Munas secara Demokrasi oleh anggota
BYONIC.
c. Dewan Penasehat berjumlah maksimal 3 orang, dimana salah satunya
menjabat ketua dewan penasehat.
d. Dewan Penasehat menjabat selama kurun waktu 2 (dua) tahun dan
dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
e. Dewan Penasehat menjabat maksimal selama 2 (dua) periode.

15
BAB III

KEANGGOTAAN

Pasal 3

Persyaratan

1. Anggota Biasa :

a. Warga Negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani.


b. Memiliki Surat Ijin Mengemudi tipe C yang masih berlaku
c. Bersedia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ,
ketentuan-ketentuan Byonic lainnya serta ketentuan - ketentuan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
d. Mengajukan permohonan kepada Pengurus wilayah yang
bersangkutan dan disetujui.
e. Memiliki kendaraan bermotor yaitu Yamaha Byson beserta
Kelengkapan surat-surat kendaraan.
f. Tidak terdaftar dan tergabung di klub motor lainnya dengan varian
yang sama (Yamaha Byson).

2. Anggota Kehormatan :

a. Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing


b. Berjasa terhadap perkembangan BYONIC.

3. Tanda Keanggootaan :

a. Masing masing anggota biasa dan kehormatan berhak memiliki NRA


dan KTA (Kartu tanda anggota) sebagai tanda keanggotaan.
b. Nomor keanggotaan ditandai dengan adanya Nomor Registrasi
Anggota (NRA) dengan di awali pada huruf nomor polisi kendaraan

16
tersebut yang terdaftar pada wilayah hukum masing-masing atau
sesuai wilayah tempat berkumpulnya anggota tersebut.
c. Khusus untuk daerah atau wilayah yang berbeda
kabupaten/kotamadya dibelakang angka NRA diberikan kode huruf
atau inisial dari nama wilayahnya masing-masing, tidak termasuk
daerah Jadetabek.
d. Setiap anggota yang akan memiliki Nomor Regist Anggota (NRA),
Wajib hadir pada setiap pertemuan minimal 3x di wilayahnya masing
masing.
e. Pengambilan nomor keanggotaan berada di Pengurus Daerah.
f. Setiap anggota kehormatan berhak mendapatkan Nomor Regist
Anggota (NRA) atas pertimbangan ketua umum / wakil ketua umum
beserta dewan Pembina dan dewan Penasehat.

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 4

Hak

1. Anggota Biasa memiliki hak :

a. Berbicara dalam setiap forum-forum musyawarah dengan


memperhatikan tata tertib dan etika.
b. Memberikan suara dalam pemilihan Ketua Wilayah.
c. Berhak Dipilih sebagai Dewan Pengurus, Dewan Penasehat dan
Dewan Pembina.

17
d. Mendapatkan pelayanan administrasi dari organisasi BYONIC.

2. Anggota Kehormatan memiliki hak :

a. Berbicara dalam setiap forum-forum musyawarah dengan


memperhatikan tata tertib dan etika.
b. Mendapatkan pelayanan administrasi dari organisasi.

Pasal 5

Kewajiban

1. Anggota Biasa memiliki kewajiban :

a. Mentaati peraturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


organisasi Byonic lainnya dan perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
b. Membayar iuran pokok dan iuran lainnya yang ditentukan
organisasi.
c. Menghadiri undangan rapat.
d. Melaksanakan segala keputusan yang telah diambil dalam
Munas/Musda/Muswil.
e. Memelihara, memajukan dan mengembangkan kegiatan BYONIC di
tingkat Nasional maupun Internasional
f. Memelihara dan menjaga nama baik BYONIC.

2. Anggota Kehormatan memiliki Kewajiban :

a. Mentaati peraturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


organisasi dan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
b. Memelihara dan menjaga nama baik BYONIC.

18
BAB V

SANKSI

Pasal 6

Anggota yang melalaikan kewajiban seperti pada pasal 5 Anggaran Rumah


Tangga ini, atau melakukan tindakan yang merugikan organisasi atau
mencemarkan nama baik organisasi dapat dikenakan sanksi-sanksi sesuai
dengan berat ringannya pelanggaran yang dilakukan berupa :

a. Peringatan tertulis.

b. Pemberhentian sementara.

c. Pemberhentian tetap.

BAB VI

PENGGUNAAN DAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 7

Penggunaan Keuangan

Penggunaan keuangan adalah untuk :

a. Pengeluaran rutin.

b. Kegiatan-kegiatan organisasi.

c. Pengeluaran khusus.

d. Pengeluaran lain yang ditentukan oleh Pengurus

19
Pasal 8

Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat secara berkala setiap Triwulan, dan disampaikan


pertanggung jawaban keuangan dari bendahara kepada Ketua Umum dan
selanjutnya Ketua Umum menyampaikan kepada kepengurusan daerah .

BAB VII

PENUTUP

Pasal 9

1. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan dan hanya dapat
diubah saat Munas.
2. Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini,
akan diatur dalam Peraturan Organisasi, dan peraturan tersebut tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga ini.
3. Anggaran Rumah Tangga ini di sahkan oleh Musyawarah Nasional Ke
Tiga(III) BYONIC pada hari Sabtu tanggal 10 bulan Mei tahun 2014.

20
TANDA TERIMA

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : ...........................................................................................

Alamat : ...........................................................................................

No Pol : ...........................................................................................

No Telp : ...........................................................................................

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa kami :

a. Telah menerima 1 (satu) berkas Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran


Rumah Tangga (ART) BYONIC yang wajib kami terapkan sebagai panduan
atau acuan selama menjadi Anggota BYONIC.

b. Akan mengembalikan berkas ini sebagai inventaris BYONIC pada saat


sudah tidak menjadi Anggota BYONIC.

......,..

Yang Menyerahkan Yang Menerima

() (.)

* Untuk Anggota

21
TANDA TERIMA

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : ...........................................................................................

Alamat : ...........................................................................................

No Pol : ...........................................................................................

No Telp : ...........................................................................................

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa kami :

c. Telah menerima 1 (satu) berkas Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran


Rumah Tangga (ART) BYONIC yang wajib kami terapkan sebagai panduan
atau acuan selama menjadi Anggota BYONIC.

d. Akan mengembalikan berkas ini sebagai inventaris BYONIC pada saat


sudah tidak menjadi Anggota BYONIC.

......,..

Yang Menyerahkan Yang Menerima

() (.)

* Untuk Pengurus

22

Anda mungkin juga menyukai