Anda di halaman 1dari 11

DRAFT

ANGGARAN DASAR
IKATAN KELUARGA ALUMNI SMAN 3 TARUTUNG

PEMBUKAAN


BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1 : Definisi dan Nama Organisasi


1. Alumni SMAN 3 Tarutung adalah mereka yang dinyatakan lulus dari SMAN 3 Tarutung.
2. Organisasi ini bernama Ikatan Keluarga Alumni SMAN 3 Tarutung yang disebut dengan IKA SMAN
3 Tarutung, yang merupakan satu-satunya organisasi Alumni SMAN 3 Tarutung yang
keberadaannya bisa mewakili dan mengatasnamakan Alumni SMAN 3 Tarutung.
3. IKA SMAN 3 Tarutung merupakan organisasi yang bersifat independen dan tidak berada dibawah
naungan organisasi manapun.

Pasal 2 : Waktu dan Kedudukan


1. IKA SMAN 3 Tarutung didirikan di Tarutung pada tanggal 28 Agustus 2021 dan selanjutnya
berdiri untuk waktu yang tidak terbatas.
2. IKA SMAN 3 Tarutung berkedudukan di Tarutung.
3. IKA SMAN 3 Tarutung berbentuk kesatuan yang mempunyai cabang-cabang di wilayah dimana
terdapat Alumni SMAN 3 Tarutung.
4. Organisasi wilayah IKA SMAN 3 Tarutung berkedudukan di ibukota provinsi dan/atau kota lainnya
yang berada di Republik Indonesia serta negara lain yang dianggap perlu.

BAB II
ASAS, NILAI, DAN TUJUAN

Pasal 3 : Asas dan Nilai


1. IKA SMAN 3 Tarutung berasaskan Pancasila.
2. IKA SMAN 3 Tarutung mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, keterbukaan, akuntabilitas, dan
kecintaan terhadap almamater.

Pasal 4 : Tujuan
1. Mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan antar Alumni SMAN 3 Tarutung.
2. Mendukung kegiatan pengembangan SMAN 3 Tarutung.
3. Menjalin kerja sama dengan civitas akademika SMAN 3 Tarutung.
4. Menumbuhkan, membina dan mengembangkan Alumni SMAN 3 Tarutung ke arah kematangan
berpikir, integritas sosial yang tinggi dan memiliki kepribadian paripurna yang berlandaskan
iman dan takwa serta mendorong pengembangan minat setiap Alumni SMAN 3 Tarutung.

BAB III
KEANGGOTAAN DAN KEDAULATAN

Pasal 5 : Keanggotaan
1. Anggota IKA SMAN 3 Tarutung adalah alumni SMA Negeri 3 Tarutung.
2. Keanggotaan IKA SMAN 3 Tarutung terdiri dari:
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Kehormatan.
3. Hak Anggota:
a. Anggota Biasa mempunyai hak suara dan hak dipilih.
b. Anggota Kehormatan mempunyai hak usul.

4. Kewajiban Anggota
a. Bertanggung jawab mewujudkan visi dan misi organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga organisasi;
b. Bertanggung jawab mewujudkan dan membina persaudaraan dalam kehidupan organisasi.

Pasal 6: Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi IKA SMAN 3 Tarutung sepenuhnya berada di tangan anggota dan diwujudkan
melalui Kongres IKA SMAN 3 Tarutung.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 7: Susunan Organisasi


1. Susunan Organisasi IKA SMAN 3 Tarutung terdiri dari:
a. Kongres;
b. Majelis Perwakilan Alumni;
c. Pengurus Pusat;
d. Pengurus Wilayah.

2. Kongres
a. Kongres adalah pelaksana kedaulatan tertinggi dalam IKA SMAN 3 Tarutung;
b. Kongres berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode kepengurusan;
c. Kongres berlangsung atas panggilan Pengurus Pusat atau permintaan sekurang-kurangnya
dua pertiga dari jumlah anggota Majelis Perwakilan Alumni;
d. Kongres luar biasa dapat dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga
dari jumlah anggota Majelis Perwakilan Alumni.

3. Majelis Perwakilan Alumni


a. Majelis Perwakilan Alumni merupakan bentuk perwakilan seluruh anggota IKA SMAN 3
Tarutung yang terdiri dari perwakilan setiap Angkatan;
b. Majelis Perwakilan Alumni dipimpin oleh 1 (satu) orang ketua dan sekurang-kurangnya 1
(satu) yang berasal dari anggota Majelis Perwakilan Alumni;
c. Majelis Perwakilan Alumni bekerja selama 2 (dua) tahun dan dapat diganti apabila
diusulkan oleh Angkatan yang mengutus.

4. Pengurus Pusat
a. Pengurus Pusat dipimpin oleh seorang Ketua Umum;
b. Ketua Umum dipilih secara demokrasi oleh anggota untuk masa kerja 2 (dua) tahun.

5. Pengurus Wilayah:
a. Wilayah dipimpin oleh Pengurus Wilayah;
b. Pengurus Wilayah dipilih oleh anggota wilayah untuk masa kerja 2 (dua) tahun;
c. Pengurus Wilayah dapat menyusun/menetapkan aturan/peraturan wilayah yang selaras
dengan peraturan diatasnya;
d. Dalam hal pengurus wilayah menyusun/menetapkan aturan/peraturan wilayah, maka
Pengurus Wilayah wajib melaporkan aturan/peraturan wilayah ke Pengurus Pusat.

BAB V
KONGRES DAN RAPAT

Pasal 8 : Kongres
1. Kongres merupakan lembaga pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat pusat dan
dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode kepengurusan.
2. Kongres berwenang untuk:
a. Menetapkan dan mengesahkan AD/ART IKA SMAN 3 Tarutung dan/atau perubahannya;
b. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Majelis Perwakilan Alumni dan Pengurus
Pusat;
c. Memilih dan menetapkan Ketua dan Anggota Majelis Perwakilan Alumni;
d. Menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat;
e. Melaksanakan kewenangan lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART IKA SMAN 3
Tarutung.
3. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan Kongres diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
4. Keputusan kongres diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dan apabila diperlukan
keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak.
5. Pemungutan suara terbanyak dalam kongres dilakukan dengan 1 (satu) peserta 1 (satu) suara.

Pasal 9: Kongres Luar Biasa


1. Kongres Luar Biasa merupakan kongres yang dilakukan atas kebutuhan khusus yang dilakukan
sebelum masa kongres berikutnya.
2. Kongres Luar Biasa berwenang untuk:
a. Menetapkan dan mengesahkan Proses Referendum untuk pembubaran organisasi;
b. Menetapkan pemberhentian Ketua Umum Pengurus Pusat;
c. Melaksanakan kewenangan lain yang bersifat sangat penting dan berada diluar
kewenangan kongres yang tidak bertentangan dengan AD/ART IKA SMAN 3 Tarutung.
3. Tata cara, peserta dan wewenang Kongres Luar Biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga IKA
SMAN 3 Tarutung.

Pasal 10: Rapat


1. Rapat adalah pertemuan yang diadakan di tingkat pusat atau wilayah yang berhubungan dengan
program kerja dan kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Jenis, tata cara, peserta dan wewenang rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga IKA SMAN 3
Tarutung.
BAB VI
KEGIATAN, USAHA, DAN KEUANGAN

Pasal 11: Kegiatan


Kegiatan adalah segala bentuk kegiatan IKA SMAN 3 Tarutung yang dilaksanakan secara langsung
maupun tidak langsung dan dimaksudkan untuk membantu upaya pencapaian Tujuan IKA SMAN 3
Tarutung.

Pasal 12: Usaha


1. Usaha adalah segala bentuk kegiatan komersial maupun non komersial IKA SMAN 3 Tarutung
yang pembentukannya difasilitasi oleh IKA SMAN 3 Tarutung dan tidak bertentangan dengan
Dasar, Nilai-Nilai dan Tujuan IKA SMAN 3 Tarutung.
2. Usaha yang menggunakan nama dan/atau logo IKA SMAN 3 Tarutung, memberdayakan atau
bekerjasama dengan unit usaha yang dibentuk oleh anggota IKA SMAN 3 Tarutung atau dengan
pihak lain, harus melalui persetujuan Pengurus Pusat IKA SMAN 3 Tarutung.
3. IKA SMAN 3 Tarutung dapat memfasilitasi dan memberdayakan anggota IKA SMAN 3 Tarutung
yang memiliki usaha secara individu melalui pertimbangan Pengurus Pusat.

Pasal 13: Keuangan


Sumber – sumber keuangan IKA SMAN 3 Tarutung terdiri dari:
1. Iuran anggota;
2. Donasi yang tidak mengikat;
3. Hasil kegiatan dan usaha;
4. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 14: Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IKA SMAN 3 Tarutung hanya
dapat diputuskan dan disahkan di dalam Kongres.
2. Syarat–syarat serta tata cara untuk mengambil keputusan tentang Perubahan dimaksud diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga IKA SMAN 3 Tarutung.

BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 15: Pembubaran Organisasi


1. Pembubaran IKA SMAN 3 Tarutung hanya dapat diputuskan oleh Referendum yang
pelaksanaannya diputuskan dan disahkan dalam Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan
khusus untuk itu.
2. Dalam hal terjadi pembubaran IKA SMAN 3 Tarutung, maka seluruh aset dan keuangan milik IKA
SMAN 3 Tarutung akan dihibahkan kepada badan sosial dan/atau kemanusiaan.
3. Syarat–syarat serta tata cara untuk mengambil keputusan tentang Pembubaran dimaksud, diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga IKA SMAN 3 Tarutung.
BAB IX
ATURAN PERALIHAN DAN PENUTUP

Pasal 16: Aturan Peralihan


1. Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar IKA SMAN 3 Tarutung tahun 2022, maka segala peraturan
atau ketentuan yang pernah ada dan bertentangan atau menyimpang dari Anggaran Dasar IKA
SMAN 3 Tarutung ini dinyatakan tidak berlaku.
2. Majelis Perwakilan Alumni dibentuk selambat-lambatnya sebelum kepengurusan periode ini
berakhir.

Pasal 17: Penutup


1. Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar IKA SMAN 3 Tarutung, akan diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga IKA SMAN 3 Tarutung.
2. Anggaran Dasar IKA SMAN 3 Tarutung ini berlaku sejak ditetapkan.
DRAFT
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KELUARGA ALUMNI SMAN 3 TARUTUNG

BAB I
LOGO

Pasal 1: Logo
1. Bentuk dan arti logo IKA SMAN 3 Tarutung ini adalah sesuai dengan yang ditetapkan dan
disahkan dalam Kongres pertama IKA SMAN 3 Tarutung.
2. Pemakaian dan/atau penggunaan logo diatur dan ditetapkan oleh Majelis Perwakilan Alumni.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2: Anggota Biasa


Anggota biasa adalah alumni yang telah menyelesaikan Program Pendidikan dari SMAN 3 Tarutung,
kecuali yang bersangkutan kehilangan keanggotaan IKA SMAN 3 Tarutung.

Pasal 3: Anggota Kehormatan


1. Yang berhak diusulkan dan ditetapkan menjadi Anggota Kehormatan adalah setiap orang yang
dianggap telah berjasa pada SMAN 3 Tarutung dan/atau IKA SMAN 3 Tarutung.
2. Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pengurus Wilayah dan/atau Pengurus Pusat dan ditetapkan
oleh Pengurus Pusat serta disahkan oleh Majelis Perwakilan Alumni.
3. Tata cara dan syarat-syarat penetapan Anggota Kehormatan diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 4: Penerimaan dan Pemberhentian Anggota


1. Seluruh alumni SMAN 3 Tarutung serta merta menjadi anggota biasa IKA SMAN 3 Tarutung dan
ditetapkan oleh pengurus pusat serta pengurus wilayah terdekat.
2. Anggota Kehormatan diangkat oleh Pengurus Pusat setelah mendapat rekomendasi dari Majelis
Perwakilan Alumni.
3. Pemberhentian keanggotaan berlaku karena:
a. Meninggal dunia;
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis kepada Pengurus Pusat atau melalui Pengurus
Wilayah yang kemudian diteruskan kepada Pengurus Pusat;
c. Diberhentikan sementara oleh Pengurus Pusat dan yang bersangkutan berhak melakukan
pembelaan dalam Kongres;
d. Diberhentikan permanen dengan keputusan Kongres.
4. Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah wajib menyusun daftar anggota yang diterbitkan saat
penetapan anggota baru dalam sebuah surat keputusan Pengurus Pusat.
BAB III
KONGRES

Pasal 5: Kongres
1. Peserta Kongres adalah utusan dari Majelis Perwakilan Alumni, Pengurus Pusat, Pengurus
Wilayah, dan Anggota Biasa diluar pengurus yang terdiri dari:
a. Sebanyak ⅔ (dua pertiga) dari jumlah anggota Majelis Perwakilan Alumni;
b. Sebanyak ¾ (tiga perempat) dari jumlah Pengurus Pusat;
c. Sebanyak ½ (seperdua) dari masing-masing Pengurus Wilayah;
d. Sebanyak ¼ (satu perempat) dari total Anggota Biasa diluar pengurus.
2. Kuota forum Kongres dihitung berdasarkan ½ jumlah utusan plus 1 (satu).
3. Kongres dilaksanakan oleh Majelis Perwakilan Alumni.
4. Kongres dipimpin oleh Pimpinan Sidang Kongres yang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota Majelis
Perwakilan Alumni.

Pasal 6: Kongres Luar Biasa


1. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan berdasarkan Keputusan Majelis Perwakilan Alumni
dan Pengurus Pusat.
2. Dalam hal adanya usulan pemberhentian Ketua Umum dari Majelis Perwakilan Alumni, Kongres
Luar Biasa harus dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah usulan tersebut.
3. Kongres Luar Biasa untuk pemberhentian Ketua Umum dapat diselenggarakan berdasarkan
Keputusan Majelis Perwakilan Alumni yang didukung oleh ⅔ (dua pertiga) jumlah keseluruhan
alumni diluar Majelis Perwakilan Alumni.
4. Khusus untuk menetapkan penyelenggaraan Referendum pembubaran IKA SMAN 3 Tarutung,
kuorum Sidang Pleno adalah ¾ (tiga perempat) jumlah Peserta Kongres.
5. Penentuan peserta Kongres Luar Biasa merujuk pada tata cara penentuan peserta Kongres.
6. Pimpinan sidang Kongres Luar Biasa terdiri dari sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan
berjumlah ganjil yang dipilih dari dan oleh Utusan yang hadir dalam Kongres Luar Biasa.
7. Segala sesuatu yang menyangkut penyelenggaraan sidang-sidang Kongres Luar Biasa diatur
dalam Tata Tertib Sidang yang ditetapkan dan disahkan dalam Sidang Pleno pertama.
8. Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Majelis Perwakilan Alumni.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 7: Majelis Perwakilan Alumni


1. Majelis Perwakilan Alumni adalah badan perwakilan IKA SMAN 3 Tarutung.
2. Majelis Perwakilan Alumni bertanggjungjawab kepada anggota alumni.

Pasal 8: Tugas dan Kewenangan Majelis Perwakilan Alumni


1. Mengesahkan Peraturan Organisasi IKA SMAN 3 Tarutung.
2. Menyelenggarakan Kongres.
3. Menyelenggarakan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Umum.
4. Melakukan pengawasan terhadap kinerja pengurus IKA SMAN 3 Tarutung.
5. Mengajukan pertanyaan dan/ atau permintaan keterangan kepada Pengurus Pusat serta
melaksanakan penyelidikan mengenai kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan kebijakan
dan kegiatan Pengurus Pusat. Apabila dipandang perlu, Majelis Perwakilan Alumni dapat
menunjuk orang atau pihak lain yang kompeten untuk membantu penyelidikan dimaksud.
6. Menyelenggarakan rapat dengar pendapat dengan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah IKA
SMAN 3 Tarutung serta Anggota IKA SMAN 3 Tarutung pada umumnya tentang berbagai
masalah di lingkungan IKA SMAN 3 Tarutung ataupun masalah-masalah nasional dan
internasional yang menjadi pusat perhatian masyarakat luas.
7. Mengusulkan pemberhentian Ketua Umum kepada kongres luar biasa.

Pasal 9 : Pengurus Pusat


1. Pengurus Pusat adalah Badan Pengurus Harian IKA SMAN 3 Tarutung di tingkat pusat.
2. Pengurus Pusat beranggotakan Ketua Umum dan anggota-anggota lainnya yang terdiri dari
Wakil Ketua Umum, 2 (dua) orang Sekretaris Umum, 2 (dua) orang Bendahara Umum serta para
Koordinator dan Anggota Divisi.
3. Ketua Umum dipilih dalam suatu pemilihan umum yang diselenggarakan oleh Majelis Alumni.
4. Tata cara pencalonan dan pemilihan ketua umum diatur lebih lanjut dalam sebuah keputusan
Majelis Alumni.
5. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Umum bertanggung jawab kepada Kongres serta berhak
untuk mengangkat dan atau memberhentikan anggota-anggota Pengurus Pusat lainnya.
6. Ketua Umum dapat membentuk lembaga-lembaga lain yang dianggap perlu untuk menjalankan
fungsi organisasi.
7. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap atau sebab lain yang tidak bisa menjalankan fungsinya
sebagai Ketua Umum, kedudukannya digantikan oleh Wakil Ketua Umum sampai dengan
dipilihnya Ketua Umum dan kepengurusan yang baru.
8. Pergantian pengurus Pusat harus disertai dengan serah terima yang selengkap-lengkapnya.

Pasal 10 : Tugas dan Kewenangan Pengurus Pusat


1. Melaksanakan Program Kerja Pengurus Pusat berdasarkan Rencana Anggaran Penerimaan dan
Belanja IKA SMAN 3 Tarutung yang telah disetujui bersama dalam kongres.
2. Mewakili IKA SMAN 3 Tarutung dalam hubungannya dengan pihak-pihak di luar IKA SMAN 3
Tarutung.
3. Menyiapkan dan mengusulkan Peraturan Organisasi IKA ITS untuk ditetapkan dan disahkan oleh
Majelis Perwakilan Alumni.
4. memberikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan kepada kongres.
5. Membentuk dan atau mengesahkan badan-badan dan atau lembaga-lembaga lain di lingkungan
organisasi IKA SMAN 3 Tarutung termasuk membuka kantor atau sekretariat sepanjang tidak
bertentangan dengan AD/ART IKA SMAN 3 Tarutung dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
6. Mengawasi Pengurus Wilayah untuk proses penggantian kepengurusan dalam hal Pengurus
Wilayah berhalangan tetap dan/atau melakukan pelanggaran yang membahayakan organisasi.
7. Memfasilitasi Musyawarah Wilayah apabila karena suatu hal tidak dapat dilakukan oleh
Pengurus Wilayah.
8. Memperpanjang masa kepengurusan wilayah dan/atau mengangkat Pengurus Wilayah
sementara sampai dilaksanakan Musyawarah Wilayah.
9. Kewenangan lain yang ditetapkan oleh Kongres.
Pasal 11 : Pengurus Wilayah
1. Pengurus Wilayah adalah Badan Pengurus Harian IKA SMAN 3 Tarutung di tingkat wilayah.
2. Pengurus Wilayah beranggotakan sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu
koordinator, sekretaris dan bendahara.
3. Pengurus Wilayah dipilih melalui musyawarah wilayah.

Pasal 12 : Tugas dan Kewenangan Pengurus Wilayah


1. Melaksanakan Program Kerja yang disesuaikan dengan program kerja Pengurus Pusat.
2. Mengadakan dan melaksanakan Musyawarah Wilayah.
3. Mewakili IKA SMAN 3 Tarutung dalam melaksanakan urusan-urusan organisasi dalam cakupan
wilayah masing-masing.
4. Melaporkan segala bentuk kegiatan kepada Pengurus Pusat.

Pasal 13 : Rapat-Rapat
Rapat kepengurusan IKA SMAN 3 Tarutung terdiri dari :
1. Rapat Harian Pengurus Pusat, dan/ atau Pengurus Wilayah, yang bisa diadakan setiap saat sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
2. Rapat Pleno adalah rapat-rapat yang diadakan di tingkat pusat atau wilayah yang berhubungan
dengan program kerja dan kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi yang dilaksanakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam periode kepengurusan.
3. Rapat Dengar Pendapat antara Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Majelis Perwakilan Alumni
yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun.

Pasal 14 : Tingkat Keputusan Organisasi


1. Organisasi ini mempunyai tingkat keputusan dengan urut-urutan dari yang tertinggi sampai
terendah sebagai berikut:
a. Anggaran Dasar
b. Anggaran Rumah Tangga
c. Keputusan kongres
d. Keputusan Majelis Alumni
e. Keputusan Pengurus Pusat
f. Keputusan Pengurus Wilayah
2. Keputusan yang lebih rendah tunduk kepada keputusan yang lebih tinggi sesuai dengan
tingkatan keputusan organisasi.

BAB V
PEMILIHAN KETUA UMUM DAN WAKIL KETUA UMUM,
PENGURUS PUSAT, DAN MAJELIS PERWAKILAN ALUMNI

Pasal 15 : Tata cara pemilihan Ketua umum dan Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat
1. Ketua umum dan wakil ketua umum dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh Anggota
Alumni.
2. Calon Ketua Umum dan wakil ketua umum Pengurus Pusat IKA SMAN 3 Tarutung diusulkan dari
dan oleh anggota IKA ITS, dengan sebesar-besarnya partisipasi anggota IKA SMAN 3 Tarutung.
3. Penjaringan Calon Ketua Umum dan wakil ketua umum Pengurus Pusat IKA SMAN 3 Tarutung
dilakukan secara langsung.
4. Syarat dan tata cara penjaringan tersebut diatur dalam Peraturan Organisasi yang diusulkan oleh
Pengurus Pusat IKA SMAN 3 Tarutung dan disahkan Majelis Perwakilan Alumni.

Pasal 16 : Pemilihan Majelis Perwakilan Alumni


1. Pemilihan anggota Majelis Perwakilan Alumni dilaksanakan berdasarkan musyawarah tiap
angkatan.
2. Penetapan dan Pengesahan anggota Majelis Perwakilan Alumni dilaksanakan melalui Kongres.

BAB VI
KEGIATAN, USAHA, DAN KEUANGAN

Pasal 17 : Kegiatan dan Usaha


1. Kegiatan dan Usaha di tingkat pusat dan wilayah disesuaikan dengan program kerja dan
pelaksanaan tujuan organisasi di tingkat pusat, wilayah yang bersangkutan.
2. Mekanisme pelaksanaan kegiatan dan usaha disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di
tingkat masing-masing jenis usaha sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART IKA SMAN 3
Tarutung.

Pasal 18 : Keuangan
1. Pengurus Pusat memiliki kewenangan dalam mengelola keuangan organisasi.
2. Seluruh Anggota IKA SMAN 3 Tarutung wajib membayar iuran anggota sesuai dengan nominal
yang ditentukan oleh Pengurus Pusat.
3. Laporan keuangan dibuat berkala secara layak dan transparan untuk setiap 1 (satu) tahun buku,
dan dipertanggungjawabkan saat periode kepengurusan berakhir.

BAB VII
PENUTUP

1. Dengan ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga IKA SMAN 3 Tarutung, maka segala peraturan
atau ketentuan yang pernah ada dan bertentangan atau menyimpang dari Anggaran Rumah
Tangga IKA SMAN 3 Tarutung ini dinyatakan tidak berlaku.
2. Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga IKA SMAN 3 Tarutung, akan
ditetapkan dalam Peraturan Organisasi sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART, dasar dan
tujuan organisasi.
3. Anggaran Rumah Tangga IKA SMAN 3 Tarutung ini berlaku sejak ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai