ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN DASAR
( I K I )
MUKADIMAH
Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa, bahwa ketenangan dan rasa aman adalah hak
segenap warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu ketenangan
dan rasa aman tersebut harus diwujudkan secara bersungguh-sungguh dan terus-
menerus.
Dalam menjalankan peran dan tugasnya, IKI mengembangkan pola pikir dan sikap
positif anggotanya, mengikuti perkembangan IPTEK dan berupaya secara inovatif untuk
melakukan pengembangan usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta
penyelamatan
ANGGARAN DASAR
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
Pasal 4
Pasal 5
(1) IKI adalah organisasi yang merupakan wadah persatuan Instansi Pemadam
Kebakaran seluruh Indonesia dan Badan/Lembaga/Organisasi/Asosiasi yang menurut
fungsinya bergerak atau berhubungan erat dengan bidang kebakaran dan penyelamatan;
Pasal 6
Tujuan didirikannya IKI adalah untuk mewujudkan kerjasama antar anggota dan mitra
kerja dalam rangka meningkatkan pelayanan bidang kebakaran dan penyelamatan.
Pasal 7
BAB III
Pasal 8
(2) Bendera IKI ditetapkan oleh Dewan Pimpinan dan disahkan oleh Musyawarah
Besar IKI;
(3) Mars dan Hymne ditetapkan oleh Dewan Pimpinan dan disahkan oleh
Mubes IKI;
(4) Penjelasan tentang Lambang dan Bendera ditetapkan oleh Dewan Pimpinan.
BAB IV
Pasal 9
a. Anggota Biasa;
Pasal 10
a. Hak Suara;
(2) Kewajiban anggota IKI adalah memegang teguh Anggaran Dasar atau Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dan atau berkaitan
dengan lingkup siat, tujuan, dan kegiatan IKI;
(3) Tata cara penggunaan kewajiban dan hak diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB V
ORGANISASI
Pasal 11
b. Dewan Pengurus.
Pasal 12
a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
d. Anggota.
Pasal 13
b. Ketua I,
c. Ketua II;
d. Sekretaris Umum;
f. Bendahara;
Pasal 14
BAB VI
Pasal 15
(3) Musyawarah Luar Biasa diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota;
(4) Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa dihadiri oleh Dewan Pembina,
Dewan Pengurus, dan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota.
Pasal 16
Pasal 17
a. Ketua terpilih;
b. Dewan Pembina;
c. Pengurus lama;
d. Unsur Korwil
a. Rapat Kerja;
d. Rapat Koordinasi.
(2) Rapat-rapat dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB VII
Pasal 19
BAB VIII
Pasal 20
Anggaran Dasar ini dapat diubah oleh Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa,
atas persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta
Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa, yang hadir.
BAB IV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 21
(1) Organisasi ini dapat dibubarkan atas permintaan 2/3 (dua pertiga) dari
jumlah anggota dan mendapat persetujuan 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota yang hadir
dalam Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa;
(2) Apabila organisasi ini dinyatakan bubar, maka segala kekayaan dilimpahkan
kepada badan-badan amal/sosial kemasyarakatan.
BAB X
PENUTUP
Pasal 22
(1) Anggaran Dasar ini dinyatakan berlaku setelah mendapat persetujuan dari
Musyawarah Besar;
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Dewan
Pengurus dengan Surat Keputusan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Anggota Biasa adalah Instansi Pemadam Kebakaran atau Unit Pengelola
Kebakaran Pemerintah Kabupaten/Kota maupun Unit Pengelola Kebakaran Pemerintah
Propinsi;
(2) Anggota Luar Biasa adalah Badan Usaha Milik Negara dan swasta serta
Asosiasi yang terkait di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
Pasal 5
Dewan Pembina :
Memberikan saran pertimbangan kepada pengurus diminta atau tidak dalam melaksanakan
kegiatan organisasi sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran
Rumah Tangga;
Pasal 6
Dewan Pengurus :
f. Menetapkan segala ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 7
Koordinator Wilayah :
BAB IV
KEORGANISASIAN
Pasal 8
(1) Unsur Departemen pada kepengurusan untuk sementara waktu terdiri dari :
b. Departemen Litbang;
(2) Setiap bidang dipimpin oleh Ketua Bidang dibantu seorang sekretaris dan
beberapa orang anggota sesuai dengan kebutuhan;
Pasal 9
Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Madura, Bali, dan Nusa
Tenggara;
Sumatera : Utara, Barat, Selatan, Nangroe Aceh Darussalam, Prov. Bengkulu, Jambi,
Prov. Riau, Kep. Riau (Batam) dan Bangka Belitung;
Pasal 10
Pengisian lowongan kepengurusan antar waktu baik karena berhalangan tetap ataupun
karena mengundurkan diri dan atau dikarenakan alasan lain yang dibenarkan
berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dengan
Surat Keputusan Dewan Pengurus melalui Rapat Kerja.
BAB V
Pasal 11
Rapat kerja :
(3) Rapat kerja diadakan oleh Dewan Pengurus dan dihadiri oleh :
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
(1) Rapat Koordinasi Bidang dan atau Wilayah Koordinasi diselenggarakan oleh
Ketua Bidang dan atau Koordinator Wilayah;
(2) Rapat Koordinator Bidang dan atau Wilayah Koordinasi diadakan sewaktu-
waktu sesuai dengan kebutuhan.
BAB VI
Pasal 15
(1) Ketentuan mengenai iuran bulanan, subsidi, sumbangan, dan tata cara
pengurusannya ditetapkan dengan Keputusan Dewan Pengurus;
(2) Iuran bulanan dan pendapatan lain yang sah digunakan untuk membiayai semua
kegiatan organisasi;
(3) Setiap pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) pasal ini harus dipertanggungjawabkan dalam Rapat Kerja.
Pasal 16
(2) Dewan Pengurus membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada seluruh
anggota melalui Koordinator Wilayah.
BAB VII
SEKRETARIAT
Pasal 17
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 18
(1) Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan berlaku setelah mendapat persetujuan
dari Musyawarah Besar;
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh
Dewan Pengurus dengan Surat Keputusan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
-----------------------------------------------------------------------------------
--------------------