Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN KERJASAMA ANTAR DESA


KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT
SUMATERA UTARA

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun dan ditetapkan sebagai pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar.
Penafsiran di Anggaran Rumah Tangga ini tidak boleh menyimpang dari Anggaran Dasar organisasi ini.
2. Anggaran Rumah Tangga ini disusun dalam rangka menata hubungan dan cara kerja BKAD
KECAMATAN SELESAI dalam mewujudkan tujuan organisasi.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2
UNSUR-UNSUR KEANGGOTAAN
1. Anggota BKAD KECAMATAN SELESAI terdiri dari perwakilan desa/kelurahan yang berasal dari unsur-
unsur :
i. Kepala Desa/Lurah.
ii. BPD/Tokoh Masyarakat/Agama/Pemuda.
iii. Wakil Masyarakat/Kelompok perempuan/LPMD/K/TPK.
2. Jumlah perwakilan setiap desa sebanyak 6 (enam) orang, dan 3 (tiga) orang diantaranya adalah perempuan.

Pasal 6
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
1. Anggota BKAD KECAMATAN SELESAI menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
peraturan BKAD KECAMATAN SELESAI yang berlaku dan bersedia menjalankan usaha-usaha organisasi.
2. Mengajukan permohonan untuk menjadi anggota BKAD KECAMATAN SELESAI secara resmi dan tertulis
kepada Pengurus Harian BKAD KECAMATAN SELESAI.
3. Penerimaan atau penolakan sebagai anggota BKAD KECAMATAN SELESAI diputuskan/ditetapkan di Forum
MAD.

Pasal 7
HAK ANGGOTA
1. Berhak menerima manfaat program atau bantuan sesuai ketentuan dan peraturan yang ditetapkan BKAD
Kecamatan Selesai.
2. Berhak menyampaikan pendapat dan saran baik lisan maupun tulisan kepada BKAD KECAMATAN SELESAI.

3. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus Harian BKAD maupun jabatan lainnya yang ada di BKAD Kecamatan
Selesai dan kelembagaan pendukung BKAD Kecamatan Selesai.
4. Mengusulkan Forum MAD Luar Biasa yang disertai dengan alasan-alasannya.

Pasal 8
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Memajukan, memperkuat, membela dan menjaga nama baik BKAD Kecamatan Selesai.
2. Mematuhi dan menjalankan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan BKAD
Kecamatan Selesai.
3. Membantu Pengurus Harian BKAD di dalam menjalankan usaha-usaha BKAD guna mencapai maksud dan
tujuan BKAD.
4. Mengikuti MAD.
5. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan BKAD Kecamatan Selesai.
6. Menghadiri dan atau memberitahukan halangannya menghadiri rapat-rapat, pertemuan serta kegiatan
perkumpulan berdasarkan undangan BKAD.
7. Menginformasikan kepada Pengurus segala BKAD Kecamatan Selesai segala sesuatu yang wajar dan perlu
dipantau dan atau ditindaklanjuti oleh organisasi dalam mencapai tujuan BKAD Kecamatan Selesai
Pasal 9
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Keanggotaan seseorang dalam BKAD SELESAI dapat berakhir atas ketetapan Badan Pengurus karena anggota
yang bersangkutan:
Meninggal dunia
Menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan secara tertulis kepada Badan Pengurus dan atau dianggap telah
mengundurkan diri untuk kemudian ditetapkan dalam Rapat Umum Anggota.
Diberhentikan oleh Rapat Umum Anggota setelah mendengar laporan dan usulan Badan Pengurus karena
melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan aturan BKAD SELESAI lainnya.
Tidak menghadiri Rapat Umum Anggota BKAD SELESAI selama 3 (tiga) kali berturut – turut tanpa surat dan
pemberitahuan.
Tidak membayar iuran selama 3 (tahun) tahun berturut – turut dan telah mendapatkan peringatan tertulis dari Badan
pengurus.
Syarat-syarat dan tata cara pengunduran diri dan pemberhentian keanggotaan Perkumpulan akan diatur lebih lanjut
dalam peraturan perkumpulan.

Pasal 10
SANKSI
1. Sanksi adalah keputusan yang diambil Badan Pengurus terhadap Anggota yang dinilai melakukan sesuatu
pelanggaran.
2. Anggota dapat diberikan sanksi berupa :
a. Surat peringatan.
b. Skorsing.
c. Pemecatan.
3. Tinggkat Sanksi yang diberikan akan diputuskan dalam Rapat Umum Anggota.

Pasal 11
PELANGGARAN
Pelanggaran BKAD SELESAI adalah sesuatu perbuatan yang dinilai melanggar Anggaran Dasar /Anggaran Rumah
Tangga, keputusan- keputusan serta peraturan-peraturan BKAD SELESAI yang dilakukan Anggota BKAD
SELESAI.

Pasal 12
PEMBELAAN DIRI
Setiap anggota BKAD SELESAI berhak melakukan pembelaan diri sebelum sanksi diberikan.

Pasal 13
TATA CARA PEMBERIAN SANKSI / PEMECATAN DAN PEMBELAAN DIRI
Tata cara pemberian sanksi / pemecatan dan pembelaan diri diatur kemudian dalam ketentuan/ peraturan tersendiri
oleh Badan Pengurus untuk ditetapkan dalam Rapat Umum Anggota.

BAB III
RAPAT UMUM ANGGOTA

Pasal 14
STATUS
1. Rapat Umum Anggota adalah forum pengambilan keputusan dan kebijakan tertinggi dalam dan dilaksanakan
sekali dalam 3 (tiga ) tahun.
2. Apabila anggota berhalangan hadir dalam Rapat Umum Anggota, maka yang bersangkutan dapat memberi
kuasa secara tertulis kepada hanya satu anggota Perkumpulan yang lainnya untuk mewakilinya.

Pasal 15
SAHNYA RAPAT UMUM ANGGOTA
1. Rapat Umum Anggota sah apabila dihadiri ½ n + 1 ( setengah n tambah satu ) dari jumlah keseluruhan
anggota BKAD SELESAI pada ayat 1 tersebut bila tidak kuorum atau tidak tercapai, maka Badan Pengurus
sekali lagi mengundang Rapat Umum Anggota dalam tenggang waktu 14 ( empat belas ) hari setelah Rapat
Umum Anggota yang pertama tersebut, di mana Rapat Umum Anggota tersebut sah mengambil atau
menetapkan keputusan-keputusan tanpa mengindahkan ketentuan pada ayat 1 tersebut.

Pasal 16
KEKUASAAN DAN WEWENANG RAPAT UMUM ANGGOTA
1. Memberhentikan dan mengangkat Dewan Pembina perkumpulan dan Badan Pengurus BKAD selesai .
2. Memberhentikan dan menetapkan satu orang dari Badan Pengurus untuk menjadi Direktur Eksekutif sebagai
pelaksana program.
3. Memberhentikan dan mengangkat anggota BKAD SELESAI.
4. Menetapkan pokok – pokok program kerja dan anggaran BKAD SELESAI.
5. Mengevaluasi dan mensahkan Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pembina.
6. Mengevaluasi dan mensahkan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Program Kerja dan Laporan
Keuangan Badan Pengurus
7. Membentuk badan-badan lain yang dianggap penting guna melengkapi struktur kelembagan yang sudah
ditetapkan.
8. Mensahkan atau merubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan-Peraturan BKAD
SELESAI.

Pasal 17
PESERTA RAPAT UMUM ANGGOTA
1. Peserta Rapat Umum Anggota BKAD SELESAI terdiri dari Anggota Perkumpulan serta peserta lainnya yang
diundang resmi oleh Badan Pengurus.

Pasal 18
HAK SUARA
1. Peserta anggota perkumpulan mempunyai hak bicara dan hak suara.
2. Peserta lainnya atau peninjau mempunyai hak bicara.

Pasal 19
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Keputusasn diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat tidak memungkinkan, maka sebagai jalan terakhir diadakan
pemungutan suara (voting) atas suara terbanyak.

Pasal 20
RAPAT UMUM ANGGOTA LUAR BIASA
1. Dalam keadaan yang luar biasa, Rapat Umum Anggota Luar Biasa dapat diadakan.
2. Ketentuan keadaan yang dinilai luar biasa ditetapkan dalam peraturan BKAD SELESAI .
3. Rapat Umum Anggota Luar Biasa dapat dilakukan atas permintaan 2/3 anggota BKAD SELESAI.
4. Rapat Umum Anggota Luar Biasa juga dapat dilakukan atas permintaan Dewan Pembina dan Badan Pengurus.
5. Rapat Umum Anggota Luar Biasa sah untuk mengambil keputusan, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3
( dua per tiga ) dari jumlah keseluruhan anggota BKAD SELESAI.
6. Kekuasaan dan wewenang serta pelaksanaan Rapat Umum Anggota Luar Biasa sama dengan Rapat Umum
Anggota.
7. Tata cara pelaksanaan Rapat Umum Anggota Luar Biasa ini akan diatur dalam peraturan BKAD SELESAI.

BAB IV
DEWAN PEMBINA

Pasal 21
STATUS
1. Dewan Pembina adalah badan BKAD SELESAI yang diberi kewenangan dan tugas untuk melakukan
pengawasan terhadap Badan Pengurus.
2. Dewan Pembina bertanggungjawab kepada Rapat Umum Anggota.

Pasal 22
PENGANGKATAN
1. Dewan Pembina dipilih dari anggota-anggota BKAD SELESAI melalui Rapat Umum Anggota.
2. Untuk melengkapi susunan kepengurusan Dewan Pembina maka anggota Dewan Pembina memilih diantara
anggota Dewan Pembina sekurang-kurangnya satu orang Ketua, satu orang Sekretaris dan satu orang anggota.

Pasal 23
MASA JABATAN
1. Dewan Pembina BKAD SELESAI diangkat untuk jangka waktu 3 ( tiga ) tahun lamanya dan dapat dipilih
kembali untuk paling lama 2 ( dua ) periode kepengurusan secara berturut-turut pada jabatan yang sama.
2. Anggota Dewan Pembina yang telah berakhir masa jabatannya ( 2 periode berturut-turut) dapat dipilih kembali
setelah istirahat selama 1 (satu) periode.

Pasal 24
SYARAT - SYARAT DEWAN PEMBINA
1. Anggota BKAD SELESAI yang telah teruji dan memiliki komitmen dalam membesarkan perkumpulan.
2. Memahami dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan perkumpulan.
3. Menyatakan kesediaanya secara tertulis menjadi Dewan Pembina.
4. Memenuhi kewajibannya di perkumpulan yang berkaitan dengan uang pangkal dan uang iuran.

Pasal 25
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PEMBINA
1. Mengawasi pelaksanaan seluruh program, kegiatan, keputusan, kebijakan, dan keuangan Badan Pengurus.
2. Mengontrol pelaksanaan hasil Rapat Umum Anggota, Rapat Badan Pengurus dan Rapat Kerja Badan pengurus
yang dijalankan Badan Pengurus.
3. Bersama-sama dengan Badan Pengurus menyelenggarakan Rapat Umum Anggota.
4. Bersama-sama dengan Badan Pengurus menyiapkan draf materi Rapat Umum Anggota.
5. Menyampaikan hasil pengawasan pelaksanaan ketetapan Rapat Umum Anggota
6. Mengusulkan pembentukkan lembaga dan Badan-badan khusus BKAD SELESAI kepada Badan Pengurus.
7. Menghadiri Rapat Kerja Badan Pengurus atas undangan resmi Badan Pengurus.
8. Memanggil Badan Pengurus ex officio Direktur Eksekutif untuk melaksanakan Rapat Umum Luar Biasa bila
Dewan Pembina memandang Dewan Pengurus melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
perkumpulan dan dapat mengusulkan pengantian Badan Pengurus kepada Rapat Umum Luar Biasa.
9. Dewan Pembina dapat mengusulkan dan meminta Direktur Eksekutif untuk menonaktifkan atau
memberhentikan anggota Badan Pengurus lainnya yang dianggap melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan perkumpulan lainnya.

Pasal 26
HAK DAN KEWAJIBAN DEWAN PEMBINA
1. Dewan Pembina BKAD SELESAI wajib melakukan pengawasan terhadap Badan Pengurus dalam menjalankan
hasil Rapat Umum Anggota, rapat kerja Badan Pengurus dan rapat Badan Pengurus.
2. Dewan Pembina wajib menampung, menerima dan membahas persoalan dan aspirasi anggota BKAD SELESAI
dan diteruskan kepada Badan Pengurus.
3. Bersama-sama dengan Badan Pengurus melakukan Rapat Umum Anggota.
4. Dewan Pembina wajib mempertanggungjawabkan tugasnya di Rapat Umum Anggota.
5. Berhak meminta penjelasan secara tertulis dan lisan kepada Badan Pengurus.
6. Berhak memeriksa pembukuan dan dokumen-dokumen Badan Pengurus lainnya dalam rangka melaksanakan
tugas pengawasannya.
7. Berhak memberikan usul-usul kepada Badan Pengurus baik diminta atau tidak diminta.

Pasal 27
PEMBERHENTIAN DEWAN PEMBINA
1. Anggota Dewan Pembina BKAD SELESAI dapat diberhentikan atau dipecat dari jabatannya atas usul Dewan
Pembina karena melakukan kesalahan atau melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
BKAD SELESAI lainnya yang merugikan, baik materiil maupun nama baik BKAD SELESAI.
2. Anggota Dewan Pembina yang diberhentikan atau atau dipecat diberikan hak untuk melakukan pembelaan diri.
3. Tata cara pemberhentian atau pemecatan dan tata cara pembelaan diri akan diatur dalam aturan BKAD
SELESAI.
BAB V
BADAN PENGURUS

Pasal 28
STATUS
1. Badan Pengurus adalah badan yang memimpin BKAD SELESAI dalam mencapai tujuan perkumpulan.
2. Badan Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Umum Anggota.

Pasal 29
PENGANGKATAN
1. Badan Pengurus dipilih dari anggota-anggota BKAD SELESAI melalui Rapat Umum Anggota.
2. Untuk melengkapi susunan kepengurusan maka anggota Badan Pengurus memilih diantara anggota Badan
Pengurus sekurang-kurangnya satu orang Ketua Harian, satu orang Sekretaris dan satu orang Bendahara.

Pasal 30
MASA JABATAN
Badan Pengurus BKAD SELESAI diangkat untuk jangka waktu 3 ( tiga ) tahun lamanya dan dapat dipilih
kembali untuk periode kepengurusan secara berturut-turut pada jabatan yang sama.

Pasal 31
SYARAT - SYARAT BADAN PENGURUS
1. Anggota BKAD SELESAI yang telah teruji dan memiliki komitmen dalam membesarkan BKAD SELESAI.
2. Mengetahui dan memahami permasalahan lingkungan Hidup.
3. Mengetahui dan memahami Undang-undang dan peraturan-peraturan di bidang lingkungan hidup.
4. Memahami dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan BKAD SELESAI.
5. Menyatakan kesediaanya secara tertulis menjadi Badan Pengurus.
6. Memenuhi kewajibannya di BKAD SELESAI yang berkaitan dengan uang pangkal dan uang iuran.

Pasal 32
TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGURUS
1. Badan Pengurus melakukan segala upaya dalam rangka mewujudkan maksud dan tujuan BKAD SELESAI.
2. Ketua dan Sekretaris Badan Pengurus secara bersama – sama mewakili Perkumpulan di dalam dan di luar
pengadilan.
3. Menjalankan dan menjabarkan seluruh keputusan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Anggota.
4. Melaporkan Pelaksanaan Program Kerja dan Laporan Keuangan Tahunan Perkumpulan pada Rapat Umum
Anggota.
5. Mempersiapkan Rencana Program dan Anggaran tahunan BKAD SELESAI.
6. Mengawasi dan Mengevaluasi Laporkan Pelaksanaan Program dan keuangan dari Direktur eksekutif ex officio
Badan Pengurus.
7. Menetapkan pengangkatan dan pemberhentian staf berdasarkan usul dari Direktur eksekutif.
8. Mempersiapkan perubahan dan atau amandemen rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
9. Membuat dan merancang Peraturan Keuangan dan peraturan lainnya yang dianggap perlu dan sesuai dengan
kebutuhan Perkumpulan.
10. Badan Pengurus berdasarkan usulan dari Direktur eksekutif dapat mengangkat sejumlah staf. Staf ini
dimaksudkan untuk membantu Badan Pengurus / Direktur eksekutif dalam menjalankan tugas-tugas yang
disepakati oleh Rapat Umum Anggota BKAD SELESAI.

Pasal 33
HAK DAN KEWAJIBAN BADAN PENGURUS
1. Badan Pengurus wajib melaksanakan hasil Rapat Umum Anggota, Rapat Badan Pengurus, dan Rapat Kerja
Badan Pengurus.
2. Badan Pengurus wajib melaksanakan Rapat Kerja dan Rapat Badan Pengurus.
3. Badan Pengurus bersama-sama dengan Dewan Pembina wajib menyelenggarakan Rapat Umum Anggota.
4. Badan Pengurus berhak mendapatkan layanan dan fasilitas dari perkumpulan sesuai dengan kemampuan BKAD
SELESAI.

Pasal 34
PEMBERHENTIAN BADAN PENGURUS
1. Anggota Badan Pengurus BKAD SELESAI dapat diberhentikan atau dipecat dari jabatannya atas usul Badan
Pengurus karena melakukan kesalahan atau melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan perkumpulan lainnya yang merugikan, baik materiil maupun nama baik BKAD SELESAI.
2. Anggota Badan Pengurus yang diberhentikan atau atau dipecat diberikan hak untuk melakukan pembelaan diri.
3. Tata cara pemberhentian atau pemecatan dan tata cara pembelaan diri akan diatur dalam aturan BKAD
SELESAI .

Pasal 35
DIREKTUR EKSEKUTIF
Salah seorang Anggota Badan Pengurus secara ex officio Direktur Eksekutif Perkumpulan dan dipilih melalui Rapat
Umum Anggota Komunitas Peduli Indonesia Hijau .
Direktur Eksekutif adalah penanggungjawab Pelaksana Program Komunitas Peduli Indonesia Hijau .
Masa Jabatan Direktur Eksekutif 3 ( tiga ) tahun ) terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum
Anggota dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali masa Jabatan
Dalam melaksanakan program dan keuangan Komunitas Peduli Indonesia Hijau Direktur Eksekutif dibantu
beberapa Kepala Divisi dan beberapa staff.
Direktur Eksekutif bertanggungjawab kepada Badan Pengurus.
Direktur Eksekutif memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
Menyusun rencana program dan keuangan enam bulanan untuk disampaikan kepada Badan Pengurus
Melaksanakan dan melaporkan realisasi program dan keuangan 6 (enam) bulanan yang telah disahkan Badan
Pengurus.
Mengusulkan sanksi, pengangkatan dan pemberhentian Kepala Divisi dan staff kepada Badan Pengurus.
Melaksanakan Rapat Staff yang dihadiri Direktur Eksekutif, Kepala Divisi dan staff dan dilaksanakan setiap 3
(tiga) bulan sekali atau sekurang-kurangnya 4 (empat) kali setahun.
Rapat Staff membahas dan mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan dan keuangan Komunitas Peduli
Indonesia Hijau.

BAB VI
RAPAT-RAPAT ORGANISASI

Pasal 36
RAPAT DEWAN PEMBINA
1. Rapat Dewan Pembina diadakan dari waktu ke waktu pada saat dianggap perlu oleh para Anggota Dewan
Pembina dan harus dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
2. Rapat Dewan Pembina dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
anggota Dewan Pembina.
3. Rapat Dewan Pembina bertugas dan berwenang untuk mengawasi, membahas dan mengevaluasi seluruh
program kerja, kegiatan, keputusan, kebijakan, dan keuangan Badan Pengurus serta berwenang untuk
membentuk lembaga/badan khusus perkumpulan, memberhentikan dan menon-aktifkan Badan Pengurus.
4. Rapat Dewan Pembina bertugas dan berwenang membahas perkembangan internal dan eksternal BKAD
SELESAI serta mengeluarkan kebijakan-kebijkan strategis untuk menyikapinya.
5. Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Dewan Pembina tanggungjawab Ketua dan Sekretaris Dewan Pembina.
6. Pengambilan Keputusan dalam Rapat Dewan Pembina dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat, tetapi
apabila mufakat tidak tercapai maka dilakukan dengan suara terbanyak (voting).

Pasal 37
RAPAT BADAN PENGURUS
1. Rapat Badan Pengurus dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
anggota Badan Pengurus.
1. Rapat Badan Pengurus bertugas dan berwenang untuk menyusun dan mensahkan rencana program kerja ,
rencana keuangan, kebijakan dan strategi lainnya setiap 6 ( enam ) bulan.
2. Rapat Badan Pengurus bertugas dan berwenang untuk mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program
kerja ,keuangan, kebijakan dan strategi lainnya setiap 6 ( enam ) bulan.
2. Rapat Badan Pengurus mendengarkan, membahas dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja, keuangan,
kebijakan dan strategi lainnya dari Direktur eksekutif ex officio Badan Pengurus.
3. Rapat Badan Pengurus dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah dilaksanakannya Rapat Kerja
Badan Pengurus.
4. Rapat Badan Pengurus bertugas dan berwenang mengangkat, memberhentikan, dan memberikan sanksi kepada
staff berdasarkan usulan Direktur Eksekutif ataupun anggota Badan Pengurus lainnya.
5. Rapat Badan Pengurus bertugas dan berwenang membahas perkembangan internal dan eksternal BKAD
SELESAI serta mengeluarkan kebijakan-kebijkan strategis untuk menyikapinya.
6. Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Badan Pengurus tanggungjawab Ketua dan Sekretaris Badan Pengurus dan
wajib mengundang secara resmi anggota Badan Pengurus lainnya.
7. Bila ketentuan point 3 ( tiga) diatas tidak dilaksanakan maka Dewan Pembina berhak memanggil secara resmi
Badan Pengurus untuk diminta penjelasannya, bila belum dilaksanakan juga, Dewan Pembina dapat
mengeluarkan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali, dan bila belum terlaksana juga maka Dewan Pembina
dapat memberhentikan Badan Pengurus dan mengangkat Pelaksana Badan Pengurus.
8. Pengambilan Keputusan dalam Rapat Badan Pengurus dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat, tetapi
apabila mufakat tidak tercapai maka dilakukan dengan suara terbanyak (voting).

Pasal 38
RAPAT KERJA BADAN PENGURUS
3. Rapat Kerja Badan Pengurus adalah rapat yang dilaksanakan untuk menjabarkan program yang merupakan
amanah Rapat Umum Anggota.
4. Rapat Kerja Badan Pengurus dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
Dewan Pembina dan Badan Pengurus
5. Rapat Kerja Badan Pengurus bertugas dan berwenang menyusun untuk 1 ( satu ) tahun rencana program kerja ,
rencana keuangan dan menyusun rencana-rencana, kebijakan dan strategi lainnya berkaitan dengan
pengembangan dan penguatan BKAD SELESAI.
6. Rapat Kerja Badan Pengurus merupakan rapat kerja bersama antara Dewan Pembina dengan Badan Pengurus.
7. Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Kerja tanggungjawab Badan Pengurus dan wajib mengundang secara resmi
Dewan Pembina.
8. Rapat Kerja Badan Pengurus dilaksanakan selambat-lambatnya satu bulan setelah dilaksanakannya Rapat
Umum Anggota.
9. Bila ketentuan poin 4 ( empat) diatas tidak dilaksanakan maka Dewan Pembina berhak memanggil secara resmi
Badan Pengurus untuk diminta penjelasannya, bila belum dilaksanakan juga, Dewan Pembina dapat
mengeluarkan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali, dan bila belum terlaksana juga maka Dewan Pembina
dapat memberhentikan Badan Pengurus dan mengangkat Pelaksana Badan Pengurus.
10. Pengambilan Keputusan dalam Rapat Kerja Badan Pengurus dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat,
tetapi apabila mufakat tidak tercapai maka dilakukan dengan suara terbanyak (voting)

BAB VII
HUBUNGAN KERJA SAMA

PASAL 39
Pengurus Harian BKAD SELESAI dapat menjalin hubungan kerja sama dengan pihak lain dalam bentuk ataupun
cara yang disetujui secara bersama oleh Forum Masyarakat Antar Desa, dengan prinsip tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD SELESAI.

BAB VI
KELEMBAGAAN PENDUKUNG BKAD

Pasal 40
Bentuk Kelembagaan Pendukung
Bentuk kelembagaan pendukung yang ditetapkan oleh BKAD dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan tanggung
jawabnya sebagai berikut :
1. Kelembagaan yang bersifat tetap atau permanen adalah kelembagaan yang secara operasional sepanjang tahun,
yaitu :
a). Unit Pengelola Kegiatan adalah lembaga yang berfungsi dan bertanggung jawab sebagai pelaksana mandat
BKAD.
b). Badan Pengawas UPK adalah lembaga yang berfungsi dan bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan terhadap lembaga UPK.
c). Pengurus kelembagaan yang bersifat tetap untuk jangka waktu tertentu yang berasal dari anggota
masyarakat yang bersifat independen dan dipilih serta ditetapkan berdasarkan keputusan BKAD dan bukan
sebagai pengurus dan anggota BKAD
2. Kelembagaan yang bersifat ad-hoc atau sementara adalah kelembagaan yang bekerja jika diperlukan atau
dibutuhkan sebagai pendukung kelembagaan :
a) Tim Verifikasi adalah lembaga yang berfungsi dan bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan verifikasi
terutama dalam proses perencanaan kegiatan yang didanai oleh UPK.
b) Tim Pendanaan adalah lembaga yang berfungsi dan bertanggung jawab dalam keputusan pendanaan yang
akan dilakukan oleh UPK, pendanaan yang dimaksud adalah pendanaan pinjaman perguliran.
c) Tim Penyehatan adalah lembaga yang berfungsi dan bertanggung jawab dalam penyehatan pinjaman
bermasalah selanjutnya disebut Tim Penyehatan.
d) Tim lainnya yang akan ditentukan dan ditetapkan jika dipandang perlu.

Pasal 41
Unit Pengelola Kegiatan
1). UPK adalah lembaga yang diberi mandat oleh MAD untuk melaksanakan pengelolaan kegiatan dan keuangan
BKAD.
2). Pengelolaan UPK dilaksanakan oleh kepengurusan yang dipilih dan diangkat oleh MAD.
3). Pengurus UPK disesuaikan dengan kebutuhan, sekurang-kurangnya terdiri dari satu orang Ketua, satu orang
Sekretaris dan satu orang Bendahara
4). Kriteria pengurus UPK adalah sebagai berikut :
a). Diusulkan oleh desa.
b). Sebagai tenaga sukarela yang mempunyai komitmen dalam pengembangan kapasitas masyarakat.
c). Mempunyai jiwa pemimpin dan jujur.
d). Berasal dan berdomisili di wilayah kecamatan setempat.
e). Pendidikan minimal SLTA atau yang sederajat.
f). Memiliki kemampuan dan pengalaman dalam pengembangan ekonomi serta pemberdayaan masyarakat.
g). Memiliki waktu yang cukup dalam melaksanakan tugasnya.
h). Bukan aparat pemerintahan desa, kecamatan dan atau kabupaten.
i). Diterima dimasyarakat dan tidak pernah terlibat dalam perkara pidana.
j). Tidak pernah terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyalahgunaan dana program
masyarakat atau instansi lain.
5). Pengurus UPK dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk periode
kepengurusan berikutnya.
6). Pengurus UPK dapat diberhentikan oleh MAD setiap waktu bila terbukti :
a). Pengurus UPK melakukan penyelewengan yang merugikan BKAD, UPK dan masyarakat.
b). Pengurus UPK tidak lagi mentaati AD ART BKAD dan keputusan MAD dan BKAD.
c). Pengurus UPK tidak mampu lagi menjalankan tugasnya.
d). Pengurus UPK mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
7). Pengurus UPK yang masa jabatannya telah habis atau diberhentikan maka penggantiannya harus melalui
MAD.
8). Apabila Pengurus UPK berhalangan tetap atau mengundurkan diri karena sesuatu hal maka penggantiannya
harus melalui MAD.
9). Pengurus UPK berhak atas honor/gaji dan tunjangan lainnya.
10). Pengurus UPK berhak menerima bonus dari UPK.
11). Memimpin organisasi dan mengelola kegiatan UPK.
12). UPK wajib membuat dan mencatat setiap kejadian yang berkaitan dengan keuangan dan kegiatan UPK, baik
untuk kegiatan pengembangan UEP, SPP, pembangunan sarana prasarana maupun kegiatan peningkatan
kualitas hidup.
13). UPK wajib memberikan laporan keuangan dan perkembangan UPK kepada BP UPK dan mempertanggung
jawabkannya kepada MAD melalui BKAD.
14). UPK harus melaksanakan segala ketentuan dalam PPK dan keputusan-keputusan lainnya yang dibuat oleh
MAD dan BKAD.
15). UPK wajib mempertanggung jawabkan hasil kepengurusannya minimal 1 (satu ) kali dalam setahun kepada
BKAD melalui MAD.

PASAL 42
Badan Pengawas Unit Pengelola Kegiatan
1). BP-UPK adalah lembaga yang diberi mandat oleh MAD untuk mengawasi dan memeriksa pengelolaan
kegiatan dan keuangan UPK.
2). Pengelolaan BP-UPK dilaksanakan oleh kepengurusan yang dipilih dan diangkat oleh MAD.
3). Kepengurusan BP-UPK sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu ) orang Ketua merangkap anggota dan 2 (dua)
orang anggota.
4). Kriteria pengurus BP-UPK adalah :
a) Tenaga sukarela yang mempunyai komitmen dalam pengembangan kapasitas masyarakat.
b) Jujur dan bertanggung jawab.
c) Dapat diterima dan dihargai dengan baik oleh masyarakat sekecamatan.
d) Bukan aparat kecamatan .
e) Berpengalaman dalam administrasi dan pelaporan program.
f) Mempunyai cukup waktu.
g) Tidak pernah terlibat dalam perkara pidana.
h) Tidak pernah terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyalahgunaan dana program
masyarakat atau instansi lain.
5). BP-UPK adalah lembaga yang mengawasi dan memeriksa pengelolaan kegiatan dan keuangan UPK.
6). Kepengawasan dan pemeriksaan kegiatan dan keuangan UPK pada dasarnya dilakukan sekurang-kurangnya
setiap 3 (tiga) bulan diluar pemeriksaan insidentil.
7). BP-UPK wajib memberikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada MAD lewat BKAD.
8). BP-UPK berhak memberikan saran baik, secara lisan maupun tertulis kepada UPK.
9). BP-UPK berhak memberikan teguran dan pembinaan baik secara lisan maupun tertulis kepada UPK bilamana
BP-UPK menemukan pelanggaran AD ART BKAD dan keputusan MAD serta keputusan BKAD.
10). BP UPK berhak memberikan rekomendasi kepada BKAD untuk menonaktifkan sementara pengurus UPK,
bilamana pengurus UPK di indikasikan melakukan penyelewengan.
11). BP UPK wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya minimal 1 (satu ) kali dalam setahun kepada
MAD lewat BKAD.
12). Masa bakti kepengurusan BP-UPK adalah 3 (tiga) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk periode
kepengurusan berikutnya.

Pasal 43
Tim Pendanaan
1). Tim Pendanaan adalah tim yang diberi mandat MAD untuk membahas dan mengambil keputusan pendanaan
kegiatan yang dibentuk berdasarkan kondisi tertentu.
2). Pengelolaan Tim Pendanaan dilaksanakan oleh kepengurusan yang dipilih dan diangkat oleh MAD.
3). Kepengurusan Tim Pendanaan sekurang-kurangnya 5 (lima) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1
(satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang Anggota, dimana salah satu anggota berasal dari unsur kelompok
SPP.
4). Tim Pendanaan dipimpin oleh Ketua Tim Pendanaan.
5). Tim Pendanaan wajib memberikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada MAD lewat BKAD.
6). Kriteria pengurus Tim Pendanaan :
a). Sebagai tenaga sukarela yang mempunyai komitmen dalam pengembangan kapasitas masyarakat.
b). Jujur dan bertanggung jawab serta tidak memihak.
c). Dapat diterima dan dihargai dengan baik oleh masyarakat sekecamatan.
d). Berpengalaman dalam pengembangan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat.
e). Mempunyai cukup waktu.
f). Tidak pernah terlibat dalam perkara pidana.
g). Tidak pernah terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyalahgunaan dana program
masyarakat atau instansi lain.
7). Proses legalisasi dari kegiatan yang disepakati melalui Tim Pendanaan harus ditandatangani oleh Ketua
BKAD dan diketahui oleh Camat.
8). Hasil keputusan Tim Pendanaan tertuang dalam bentuk Surat Penetapan Camat.
9). Tim Pendanaan merupakan lembaga pembahas dan pengambilan keputusan pendanaan kegiatan yang terdiri
dari wakil-wakil MAD dan BKAD dalam wilayah kerja PNPM-MP.
10). Tim Pendanaan memiliki wewenang untuk menentukan :
a). Memutuskan pendanaan kegiatan pinjaman perguliran UEP dan SPP.
b). Menolak pengajuan pinjaman perguliran.
c). Memutuskan besarnya pinjaman perguliran sesuai dengan rekomendasi Tim Verifikasi.
11). Masa bakti kepengurusan adalah 3 (tiga) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

Pasal 44
Tim Verifikasi
1). Tim Verifikasi adalah lembaga yang diberi mandat oleh MAD untuk memeriksa dan menilai usulan kegiatan.
2). Pengelolaan Tim Verifikasi dilaksanakan oleh kepengurusan yang dipilih dan diangkat oleh MAD.
3). Kepengurusan Tim Verifikasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua
merangkap anggota, 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota dan 1 (satu) orang anggota.
4). Tim Verifikasi dipimpin oleh Ketua Tim Verifikasi.
5). Kriteria pengurus Tim Verifikasi :
a). Sebagai tenaga sukarela yang mempunyai komitmen dalam pengembangan kapasitas masyarakat.
b). Jujur dan bertanggung jawab.
c). Dapat diterima dan dihargai dengan baik oleh masyarakat sekecamatan
d). Berpengalaman dalam pengembangan usaha.
e). Mempunyai cukup waktu.
f). Tidak pernah terlibat dalam perkara pidana.
g). Tidak pernah terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyalahgunaan dana program
masyarakat atau instansi lain.
7) Penilaian dan pemeriksaan usulan kegiatan terutama kegiatan UEP dan SPP pada dasarnya dilakukan sesuai
dengan kebutuhan.
8) Tim Verifikasi berhak memberikan rekomendasi, penilaian dan pemeriksaan usulan kegiatan dan pinjaman
perguliran UEP dan SPP sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan Tim Pendanaan.
9) Tim Verifikasi berhak mengurangi jumlah pengajuan pinjaman kelompok sesuai dengan hasil penilaian dan
pemeriksaan terhadap kelompok tersebut.
10) Dalam melaksanakan tugasnya Tim Verifikasi berhak mendapatkan informasi dan data pendukung lapangan
dari UPK dan kelompok.
11) Masa bakti kepengurusan adalah 3 (tiga) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

Pasal 45
Tim Penyehatan
1). Tim Penyehatan adalah tim yang diberi mandat MAD untuk membahas dan mengambil keputusan penyehatan
pinjaman.
2). Pengelolaan Tim Penyehatan dilaksanakan oleh kepengurusan yang dipilih dan diangkat oleh MAD.
3). Tim Penyehatan dipimpin oleh Ketua Tim Penyehatan.
4). Kepengurusan Tim Penyehatan sekurang-kurangnya 3 ( tiga ) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua
merangkap anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota dan 1 (satu) orang anggota.
5). Kriteria pengurus Tim Penyehatan adalah :
a). Sebagai tenaga sukarela yang mempunyai komitmen dalam pengembangan kapasitas masyarakat.
b). Jujur dan bertanggung jawab serta disegani oleh masyarakat sekecamatan.
c). Dapat diterima dan dihargai dengan baik oleh masyarakat sekecamatan.
d). Berpengalaman dalam pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat.
e). Mempunyai cukup waktu.
f). Tidak pernah terlibat dalam perkara pidana.
g). Tidak pernah terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyalahgunaan dana program
masyarakat atau instansi lain.
6). Proses legalisasi dari kegiatan yang disepakati melalui Tim Penyehatan harus ditandatangani oleh Ketua
BKAD dan diketahui oleh Camat.
7). Tim Penyehatan merupakan lembaga penilai dan pembahas penyehatan pinjaman yang terdiri dari wakil-
wakil MAD.
8). Tim Penyehatan memiliki wewenang untuk menentukan :
a). Mengajukan pola penyehatan pinjaman kepada MAD lewat BKAD.
b). Memutuskan pemberian sanksi kepada kelompok yang pinjamannya bermasalah sesuai dengan
keputusan MAD.
c). Penyehatan pinjaman yang dilakukan oleh Tim Penyehatan adalah pinjaman bermasalah kategori
kolektibilitas IV dan V.
d). Penyehatan pinjaman dilakukan dengan cara penjadwalan ulang, mengubah sistem angsuran,
kompensasi, atau cara lainnya yang sesuai dengan kondisi kelompok.
9). Masa bakti kepengurusan adalah 3 (tiga) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.
BAB VII
HUBUNGAN
BKAD DENGAN UPK DAN LEMBAGA-LEMBAGA PENDUKUNG

Pasal 46
Hubungan BKAD dengan UPK
1). UPK sebagai pelaksana mandat MAD kepada BKAD dalam pengelolaaan kegiatan dan keuangan.
2). BKAD melakukan pengawasan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada UPK.

Pasal 47
Hubungan BKAD dengan BP UPK
1). BP-UPK sebagai pelaksana mandat MAD kepada BKAD dalam pengawasan pengelolaaan kegiatan dan
keuangan yang dilaksanakan UPK.
2). BKAD melakukan pengawasan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada BP UPK.

Pasal 48
Hubungan BKAD dengan Tim Verifikasi
1. Tim Verifikasi sebagai pelaksana mandat MAD kepada BKAD dalam penilaian dan pemeriksaan usulan
kegiatan.
2. BKAD melakukan pengawasan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Tim Verifikasi.

Pasal 49
Hubungan BKAD dengan Tim Pendanaan
1). Tim Pendanaan sebagai pelaksana mandat MAD kepada BKAD dalam membahas dan memutuskan
pendanaan usulan kegiatan.
2). BKAD melakukan pengawasan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Tim Pendanaan.

Pasal 50
Hubungan BKAD dengan Tim Penyehatan
1). Tim Penyehatan sebagai pelaksana mandat MAD kepada BKAD dalam penyehatan pinjaman bermasalah.
2). BKAD melakukan pengawasan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Tim Penyehatan.

BAB VIII
HUBUNGAN
UPK DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA PENDUKUNG

Pasal 51
Hubungan UPK dengan BP UPK
1). BP UPK adalah lembaga pendukung yang mengawasi rencana dan hasil kegiatan serta keuangan UPK.
2). UPK wajib memberikan laporan kegiatan dan keuangan UPK kepada BP UPK secara periodik.
3). UPK wajib memberikan informasi dan data-data kegiatan serta keuangan kepada BP UPK pada saat BP UPK
melakukan pemeriksaan dan pengawasan.
4). BP UPK berhak memberikan saran baik secara lisan maupun tertulis kepada UPK.
5). BP UPK berhak memberikan teguran baik secara lisan maupun tertulis kepada UPK bilamana BP UPK
menemukan pelanggaran terhadap AD ART BKAD dan keputusan MAD dan keputusan BKAD.
6). BP UPK berhak memberikan rekomendasi kepada MAD lewat BKAD untuk menonaktifkan sementara
pengurus UPK, bilamana pengurus UPK diindikasikan melakukan penyelewengan.

Pasal 52
Hubungan UPK dengan Tim Verifikasi
1). Tim Verifikasi adalah mitra kerja UPK dalam pengembangan kegiatan UPK.
2). Tim Verifikasi adalah lembaga pendukung yang bertugas membantu UPK dalam memeriksa dan menilai
rencana usulan kegiatan.

Pasal 53
Hubungan UPK dengan Tim Pendanaan
1). Tim Pendanaan adalah mitra kerja UPK dalam pembahasan pendanaan kegiatan UPK.
2). Tim Pendanaan adalah lembaga pendukung yang bertugas membantu UPK dalam membahas dan
memutuskan pendanaan kegiatan UPK.

Pasal 54
Hubungan UPK dengan Tim Penyehatan
1). Tim Penyehatan Pinjaman adalah mitra kerja UPK dalam menangani tunggakan pinjaman yang ada di
kelompok UEP maupun kelompok SPP.
2). Tim Penyehatan Pinjaman adalah lembaga pendukung yang bertugas membantu UPK memeriksa, menilai dan
menentukan pola penyehatan pinjaman bermasalah.

BAB IX
HUBUNGAN
UPK DENGAN TPU, UPK DENGAN TPK, UPK DENGAN TP3, UPK DENGAN KELOMPOK UEP DAN
SPP

Pasal 55
Hubungan UPK dengan TPU
1). TPU adalah tim yang membantu menuliskan usulan kegiatan pembangunan masyarakat.
2). UPK mempunyai kewajiban untuk memberikan pendampingan kepada TPU.

Pasal 56
Hubungan UPK dengan TPK
1). TPK adalah tim yang melaksanakan kegiatan dan pengelolaan keuangan pembangunan masyarakat.
2). UPK memiliki kewajiban untuk memberikan pendampingan kepada TPK.

Pasal 57
Hubungan UPK dengan TP3
1). TP3 adalah tim yang melaksanakan pemeliharaan dan pengelolaan hasil kegiatan pembangunan masyarakat.
2). UPK berhak meminta laporan kegiatan pemeliharaan dari TP3 minimal setiap 3 bln.
3). UPK memiliki kewajiban untuk memberikan pendampingan kepada TP3.

Pasal 58
Hubungan UPK dengan Kelompok UEP dan SPP
1). Kelompok UEP dan SPP adalah mitra kerja binaan UPK dalam pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat.
2). UPK wajib memberikan pendampingan kepada kelompok UEP dan SPP baik pendampingan administrasi
kegiatan, pelatihan maupun pengembangan usaha.

BAB X
PENGELOLAAN DANA

Pasal 59
Pengelolaan
1). Pengelolaan kekayaan BKAD dilakukan oleh UPK.
2). Modal dana kegiatan UEP dan SPP dan penambahan modal dipergunakan untuk pengembangan ekonomi
masyarakat melalui pengembangan ekonomi kelompok-kelompok UEP dan SPP.
3). Modal dana kerjasama program dipergunakan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
4). Modal dana pinjaman dan penanaman modal dipergunakan untuk pengembangan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan ekonomi kelompok-kelompok UEP dan SPP.

BAB. XII
SURPLUS DAN PENGELOLAAN SURPLUS UNIT PENGELOLA KEGIATAN

Pasal 60
SURPLUS
1. Surplus adalah pendapatan setelah dikurangi biaya UPK selama jangka waktu satu tahun buku.
2. Pendapatan adalah semua pendapatan UPK baik pendapatan operasional,pendapatan non operasional dan
pendapatan lain-lain yang diperoleh UPK selama jangka waktu satu tahun buku.
3. Biaya adalah semua biaya UPK baik biaya operasional,biaya non-operasional dan biaya lain-lain yang
dikeluarkan UPK selama jangka waktu satu tahun buku.

Pasal61
PENGGUNAAN SURPLUS UPK

1. Surplus UPK dapat dipergunakan untuk :


a. Penambahan modal UPK minimal 50 %
b. Pengembangan kelembagaan UPK dan Kelompok sebesar 10 %
c. Bonus pengurus UPK sebesar 5 %
d. Dana social untuk bantuan masyarakat miskin minimal sebesar 15 %

BAB XII
PEMBUKUAN

Pasal 62
Tahun Buku
1). Tahun buku UPK dimulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2). UPK wajib menyelenggarakan pembukuan yang bersifat transparan dan akuntabel
3). UPK pada setiap akhir tutup buku wajib mengadakan perhitungan operasional kegiatan, neraca dan
perhitungan hasil kegiatan lainnya.

BAB XIII
PERSELISIHAN

Pasal 63
Perselisihan
1). Apabila terjadi perselisihan, penyimpangan dan lain-lain yang dilakukan oleh UPK, BP UPK, Tim
Verifikasi, Tim Penyehatan, Tim Pendanaan dan Kelompok serta Anggota Kelompok akan diselesaikan
secara musyawarah, apabila tidak tercapai kata sepakat maka akan diselesaikan melalui jalur hukum yang
berlaku
2). Penyelesaian Perselisihan kerja sama antar desa dalam satu kecamatan, difasilitasi oleh Camat
3). Penyelesaian Perselisihan kerja sama antar desa pada kecamatan yang berbeda dalam satu Kabupaten/Kota
difasilitasi oleh Bupati/Walikota
4). Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan secara adil dan tidak
memihak.
5). Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) bersifat final.
6). Penyelesaian Perselisihan kerja sama desa dengan pihak ketiga dalam satu kecamatan, difasilitasi oleh Camat.
7). Penyelesaian Perselisihan kerja sama desa dengan pihak ketiga pada kecamatan yang berbeda dalam satu
Kabupaten/Kota difasilitasi oleh Bupati/Walikota.
8). Apabila pihak ketiga tidak menerima penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) dapat mengajukan penyelesaian ke pengadilan.

BAB XIV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN

Pasal 64
Pembubaran BKAD
1). Yang berhak membubarkan BKAD adalah MAD yang dilaksanakan khusus untuk itu
2). Pembubaran dapat dilakukan setelah dilakukan upaya-upaya penyelamatan dan penyehatan serta BKAD
dinyatakan pailit
3). Untuk menyatakan BKAD pailit, maka harus dibentuk Tim Khusus yang terdiri dari unsur perwakilan MAD,
Pengurus BKAD, pengurus UPK dan Pengurus BP UPK
Pasal 65
Pembagian Harta atau Hutang
Harta atau hutang yang masih ada pada saat pembubaran, pembagian harta dan pemenuhan kewajiban hutang akan
ditentukan oleh MAD, sesuai dengan peraturan yang berlaku

BAB XV
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN KEPUTUSAN MAD-BKAD

Pasal 66
Keputusan MAD-BKAD
BKAD menetapkan keputusan BKAD yang memuat peraturan pelaksanaan Anggaran Rumah Tangga dan tidak
boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

BAB XVI
ATURAN PERALIHAN

Pasal 67
Peralihan
Sebelum ditetapkannya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini, maka untuk pengurus kelembagaan yang
sudah ada dapat ditetapkan sebagai pengurus BKAD dan pengurus kelembagaan pendukung lainnya.

BAB XVII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 68
Aturan Tambahan
Semua keputusan untuk merubah Anggaran Dasar ini harus diputuskan dalam MAD khusus dengan perwakilan desa
minimal 50 % plus 1 orang

BAB XVIII
PENUTUP

PASAL 69
Hal-Hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-
peraturan lain BKAD SELESAI yang disahkan dalam Forum Musyawarah Antar Desa.

Ditetapkan;
Di : Selesai
Tanggal : 23 Januari 2014

Pimpinan Sidang

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH ANTAR DESA

Ketua Sidang Sekretaris/ Notulis

Rajin Meliala Saidah


Mengetahui
Camat ………………

………………………….
NIP. ……………………

Wakil Masyarakat :
Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan
1. .................... ..................... 6. .................... .....................
2. .................... ..................... 7. .................... .....................
3. .................... ..................... 8. .................... .....................
4. .................... ..................... 9. .................... .....................
5. .................... ..................... 10. .................... .....................

Anda mungkin juga menyukai