BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Koperasi ini bernama CREDIT UNION dan untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar
ini disebut CU.
2. Koperasi ini adalah jenis Credit Union.
3. CU berkedudukan di (nama kota) negara Republik Indonesia.
BAB II
ASAS, LANDASAN, DAN PRINSIP
Pasal 2
Asas
Credit Union (CU) berasaskan Pancasila.
Pasal 3
Landasan
Credit Union (CU) berlandaskan:
1.
Undang-Undang
konstitusional.
2.
3.
Dasar
Negara
Republik
Indonesia
sebagai
landasan
Pasal 4
Prinsip
1. CU melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi di Indonesia yaitu:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil dan sebanding
dengan besarnya jasa masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. Otonomi dan kemandirian dengan mengindahkan kesepakatan bersama;
f. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan informasi perkoperasian;
g. Kerjasama antar Credit Union melalui jaringan.
2. CU melaksanakan kegiatannya dengan mengorganisasi pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip
tersebut pada ayat (1) pasal ini dan kaidah-kaidah usaha ekonomi.
BAB III
TUJUAN DAN KEGIATAN USAHA
Pasal 5
Tujuan didirikan CU adalah untuk :
a. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
b. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional.
Pasal 6
3.
4.
Menyetujui Anggaran
ketentuanyang berlaku.
Dasar,
Anggaran
Rumah
Tangga,
dan
ketentuan-
Pasal 8
Ketentuan mengenai keanggotaan CU sebagai berikut:
1.
Anggota luar biasa adalah mereka yang bermaksud menjadi anggota, namun
tidak dapat memenuhi seluruh persyaratan sebagai anggota.
a.
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau diputuskan dalam Rapat Anggota;
b.
Berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan yang bertujuan memajukan CU;
c.
d.
Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam CU.
Pasal 10
f.
Memperoleh Sisa Hasil Usaha sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Pasal 11
1.
Mereka yang telah melunasi pembayaran Simpanan Pokok, akan tetapi secara
formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administratif, belum tercatat
dalam Buku Daftar Anggota, atau belum membayar seluruh Simpanan Pokok
termasuk Simpanan Wajib dan lain-lain sebagaimana diatur dalam Anggaran
informasi
mengenai
perkembangan
usaha
dan
tingkat
c. Mengajukan pendapat, saran, dan usul untuk kebaikan dan kemajuan CU.
Pasal 12
1. Setiap Anggota Luar biasa mempunyai kewajiban:
a.
Membayar Simpanan Wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga atau diputuskan dalam Rapat Anggota.
b.
Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
c.
Pasal 13
tidak
lagi
memenuhi
persyaratan
Tangga,
dan
perubahan
Anggaran
Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari (satu per dua) dari jumlah
anggota CU dan disetujui oleh lebih dari (satu per dua) bagian dari jumlah
anggota yang hadir, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.
2.
Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tidak tercapai,
maka Rapat Anggota tersebut ditunda dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari untuk rapat kedua, dan untuk itu diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya
secara terulis.
3.
Apabila dalam rapat kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini
kourum tetap belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan
keputusan
Rapat
Anggota
berdasarkan
musyawarah
untuk
mencapai mufakat.
2.
Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat
3.
masing-masing
6.
Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat atau pernyataan
keputusan rapat yang ditandatangani Notaris.
7.
8.
Pasal 17
Tempat, acara, tata tertib, dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan
terlebih dahulu kepada anggota sekurang-kurangnya 15 ( lima belas) hari sebelum
pelaksanaan Rapat Anggota.
Pasal 18
1.
Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus CU, kecuali Anggaran Dasar
menentukan lain.
2.
Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus CU dan/atau oleh
Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota tersebut
3.
Pemilihan Pimpinan dan Sekretaris Sidang dipimpin oleh Pengurus CU dan dipilih
dari anggota yang hadir yang tidak memangku jabatan Pengurus, Pengawas, dan
Pengelola atau Karyawan CU.
4.
Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh
Notaris.
5.
Berita Acara Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh Notaris menjadi bukti
yang sah terhadap semua anggota CU dan pihak ketiga.
Pasal 19
1.
Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam Anggaran Dasar.
2.
Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan:
a.
b.
c.
Neraca dan laporan laba rugi untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31
buku.
Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
yang membahas dan mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja CU juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku/anggaran
dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.
4.
yang
bersangkutan
Apabila Rapat Anggota rencana kerja dan rencana Anggaran Pendapatan dan
belanja seperti dimaksud dalam ayat (3) pasal ini belum mampu dilaksanakan
karena alasan yang obyektif dan rasional seperti efisiensi, maka:
a.
Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja dapat dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan
dengan cara dan waktu tersendiri.
b.
c.
mendapat persetujuan.
Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau
Peraturan Khusus.
Pasal 20
1.
ketentuan:
i. Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ( tiga per empat) dari jumlah anggota.
ii. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah anggota yang hadir
1.
a.
ketentuan:
i. Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ( tiga per empat) dari jumlah anggota.
ii. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya (tiga per empat) dari
jumlah anggota yang hadir.
1.
a.
dengan ketentuan:
i. Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ( satu perdua) dari jumlah anggota.
ii. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya (satu per dua) dari jumlah
anggota yang hadir.
1.
Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
atau Ketentuan Khusus.
Pasal 21
1.
Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat
diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan
c.
d.
3.
Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusannya mengikat seluruh anggota,
apabila:
a.
b.
4.
yang hadir.
Ketentuan dan pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
PENGURUS
Pasal 22
1. Pengurus CU dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut:
a. Mematuhi visi, misi, dan nilai-nilai dasar CU
b. Tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon legislatif, atau calon
pejabat publik pemerintahan.
c. Jujur, bertanggung jawab, dan berdedikasi tinggi pada CU
d. Menyediakan waktu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan CU
e. Mendapat dukungan dari keluarga
f. Mempunyai keterampilan kerja dan berwawasan luas
g. Sudah menjadi anggota CU sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan/atau aktif
sebagai penggerak CU di tempat pelayanannya yang aktivitasnya diketahui
oleh Pengurus;
h. Antar Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda
sampai derajat ketiga;
3. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 ( tiga) tahun;
4. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.
5. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk
masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi dalam mengelola
CU.
6. Telah menandatangani perjanjian bahwa ia menyediakan waktu, berkeinginan
melayani anggota, mau terus belajar dan mengembangkan diri, bersedia mengikuti
pelatihan atau pendidikan Credit Union, dan sanggup bekerja sama dalam tim.
7. Tata cara pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, dan sumpah/janji pengurus diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 23
1. Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 ( tiga) orang.
2. Pengurus terdiri sekurang-kurangnya:
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Bendahara;
c. Seorang Sekretaris
3. Susunan Pengurus diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai
kebutuhan organisasi dan kegiatan usaha CU.
4. Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang dan kuasa untuk
mengelola CU.
5. Apabila CU belum mampu mengangkat Manajer, maka salah satu dari Pengurus dapat
bertindak sebagai pengelola dan Pengurus yang
melepaskan sementara jabatannya sebagai Pengurus;
bersangkutan
tidak
harus
6. Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang, dan tanggung
jawab, dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawas diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 24
1. Fungsi dasar Pengurus adalah untuk menjalankan usaha CU, dengan dipandu undangundang koperasi, AD/ART, dan kebijakan CU, sehingga sasaran dan tujuan CU dapat
dicapai secara efektif melalui kompetensi dan derajat profesionalitas tinggi, yaitu
sebagai :
a. Fungsi Pengambil Keputusan Utama: Pengurus memiliki wewenang dan tanggung
jawab dalam perumusan kebijakan umum dan perencanaan strategis
untuk kepentingan pertumbuhan dan manajemen CU
b. Fungsi Penasihat: Pengurus menjalankan kapasitas penasehat bagi manajemen CU,
panitia-panitia dalam Pengurus, dan anggota. Dalam hal ini Pengurus dapat
memberikan nasihat tentang pentingnya kebijakan simpanan dan pinjaman,
AD/ART, bahkan perubahan strategi pasar demi kesehatan CU.
c. Fungsi Wali: Pengurus mewakili para anggota dan pelayan atas nama anggota.
Dalam hal ini Pengurus secara berhati-hati memantau dan meninjau pinjaman
beredar, dengan tekanan khusus untuk membatasi dan mengontrol pinjaman
lalai.
d. Fungsi Mengabdi: Tugas penting Pengurus adalah memastikan kelangsungan hidup
CU.
e. Fungsi Simbolik: Pengurus berperan sebagai simbol kekuatan kepemimpinan di
dalam CU dan masyarakat. Pengurus harus menunjukkan fungsi mereka dengan
derajat profesionalitas, integritas, dan kualitas moral yang tinggi.
2. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 25
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah:
a. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha CU.
b. Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama CU.
c. Mewakili CU di dalam dan di luar pengadilan.
d. Mengajukan rencana kerja, dan rencana anggaran pendapatan dan belanja CU.
e. Menyelenggarakan Rapat Anggota, serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan
tugas kepengurusannya;
f. Memutuskan penerimaan
anggota
baru,
penolakan
anggota
baru,
serta
pemberhentian anggota;
g. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan
memperlihatkanbukti-bukti yang diperlukan;
h. Memberikan keterangan dan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya
organisasi dan usaha CU;
i. Memelihara kerukunan diantara
anggota
dan
mencegah
segala
hal
yang
menyebabkan perselisihan;
j. Menanggung kerugian CU sebagai akibat kelalaiannya, dengan ketentuan:
a. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa
anggota Pengurus, maka kerugian ditanggung oleh anggota Pengurus
yang bersangkutan;
b. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijakan yang telah diputuskan
dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota
kecuali menanggung kerugian yang diderita CU;
Pengurus
tanpa
memberhentikan
pimpinan
tertinggi
pengelola
(CEO/GM/Manajer).
b.
Membuka cabang/perwakilan usaha, baik di dalam maupun di luar wilayah
c.
d.
diperlukan.
e.
Menerima kontribusi atau penggantian biaya operasional dari tugas yang
diberikan kepadanya.
Pasal 27
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir, apabila terbukti:
a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan
keuangan serta nama baik CU.
b. Tidak mentaati ketentuan Undang-Undang perkoperasian beserta peraturan
dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
dan Keputusan Rapat Anggota.
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan CU.
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang ekonomi dan
keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengurus dengan dihadiri oleh seorang Pengawas dapat mengangkat
penggantinya dengan cara:
a. Menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut.
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus
tersebut.
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2)
pasal ini harus dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat
Anggota berikutnya.
BAB VII
PENGAWAS
Pasal 28
Fungsi Pengawas
1. Pengawas menjembatani Pengurus dengan anggota atau Pengurus dengan auditor.
2. Fungsi utama Pengawas adalah memastikan bahwa asset CU terlindungi dan dikelola
secara efisien sesuai kerangka kerja dan kebijakan yang tepat dan berkualitas.
3. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 29
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian, pengawasan, akuntansi,
jujur, dan berdedikasi tinggi terhadap CU.
b. Memiliki kemampuan keterampilan kerja
dan
wawasan
di
bidang
pengawasan.
c. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan/atau aktif
sebagai penggerak CU di
diketahui oleh Pengurus.
tempat pelayanannya
yang
aktivitasnya
serta
sumpah
Pasal 32
Menerima kontribusi atau penggantian biaya operasional dari tugas yang diberikan
kepadanya
Pasal 33
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir, apabilaterbukti:
a. Melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik
CU;
b. Tidak mentaati ketentuan Undang Undang perkoperasian beserta peraturan
dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
dan Keputusan Rapat Anggota.
2. Dalam hal salah seorang Pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir, rapat
Pengawas dengan dihadiri oleh wakil Pengurus dapat mengangkat penggantinya
dengan cara:
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota Pengawas yang lain;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas
tersebut.
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini,
dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat untuk dimintakan
pengesahan, atau memilih mengangkat Pengawas yang lain.
BAB VIII
PENGELOLA USAHA
Pasal 34
1. Pengelolaan usaha CU dilakukan oleh CEO/GM/Manajer dengan dibantu beberapa
orang karyawan yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja
yang dibuat secara tertulis.
2. Pengurus tidak dapat secara langsung melakukan pengelolaan usaha CU, tetapi oleh
seorang pimpinan pengelola yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus.
3. Pengangkatan CEO/GM/Manajer seperti dimaksud dalam ayat (1) pasal ini harus
mendapat persetujuan Rapat Anggota.
4. Persyaratan untuk diangkat menjadi CEO/GM/Manajer adalah:
a. Mempunyai keahlian di bidang usaha atau pernah mengikuti pelatihan di bidang
usaha koperasi atau magang dalam usaha koperasi.
b. Mempunyai pengetahuan dan wawasan di bidang usaha dan keuangan.
c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan atau dihukum
karena terbukti melakukan tindakan pidana di bidang keuangan.
d. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
e. Tidak mempunyai hubungan sedarah dan semenda sampai derajat ketiga
dengan Pengurus.
f. Belum pernah terbukti melakukan tindakan pidana apapun.
5. Dalam melaksanakan tugasnya CEO/GM/Manajer bertanggung jawab kepada Pengurus.
6. Dalam hal Pengurus menjadi pengelola usaha, maka Pengurus disamping harus
memenuhi persyaratan Pasal 22 dan Pasal 25, juga harus memenuhi ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 35
Tugas dan kewajiban CEO/GM/Manajer adalah :
a. Melaksanakan kebijakan Pengurus dalam mengelola usaha CU.
b. Mengendalikan dan mengkoordinasi semua kegiatan usaha yang dilaksanakan
oleh para karyawan;
c. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang-bidang
usaha, dan mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota, Kontrak kerja, dan
ketentuan lainnya
pekerjaannya.
yang
berlaku
pada
CU
yang
berkaitan
dengan
usaha
dan
kemampuan
diri
untuk
melaksanakan
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan wewenang
Manager dan karyawan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, ketentuan khusus,
dan kontrak kerja.
BAB IX
PENASIHAT
Pasal 37
1. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Penasihat atas persetujuan Rapat
Anggota.
2. Penasihat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan organisasi dan
usaha CU, baik diminta atau tidak diminta.
3. Penasihat berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
BAB X
PEMBUKUAN CU
Pasal 38
1. Tahun buku usaha CU berjalan mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember, dan pada
tiap akhir bulan Desember pembukuan CU ditutup.
2. CU wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia, Standar Akutansi Indonesia pada umumnya,
serta Standar Akuntansi Koperasi pada khususnya.
3. Pada waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan CU ditutup, maka
Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit
oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat
Anggota dengan disertai hasil audit Pengawas.
4. Apabila diperlukan, laporan tahunan Pengawas dapat diaudit oleh akuntan publik atas
permintaan Rapat Anggota, atau apabila CU tidak mengangkat Pengawas tetap,
maka Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan
ke Rapat Anggota dan hasil
pertanggungjawaban Pengurus.
audit
tersebut
menjadi
perbandingan laporan
5. Ketentuan
pengaturan
lebih
lanjut mengenai
isi, bentuk,
susunan
laporan pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus.
BAB XI
MODAL CU
Pasal 39
1. CU mempunyai modal yang diperoleh dari uang simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan sukarela, uang pinjaman, dan penerimaan lain yang sah.
2. Modal dasar yang disetor pada saat pendirian CU ditetapkan sebesar Rp xxxxx
(xxxx rupiah) yang berasal dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib dari para
pendiri.
3. Rapat Anggota menetapkan jumlah setinggi-tingginya yang dapat disediakan sebagai
uang kas dan kelebihannya dengan segera harus disimpan atas nama CU.
4. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan kuitansi yang
ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Pengurus atau
pegawai yang ditunjuk oleh Pengurus.
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 40
1. Setiap anggota harus menyimpan uang atas namanya pada CU berupa: Simpanan
Pokok sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan Simpanan Wajib sebesar
Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) setiap bulan, kecuali ditentukan lain oleh Rapat
Anggota.
2. Uang Simpanan Pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus, akan tetapi Pengurus
dengan pertimbangan tertentu dapat mengizinkan anggota untuk membayarnya
dengan angsuran per bulan, maksimal 36 (tiga puluh enam) kali angsuran.
3. Setiap anggota yang akan mengangsur
kesanggupan itu secara tertulis.
Simpanan
Pokok
harus
menyatakan
4. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib atas namanya pada CU
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.
5. Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan sukarela atas namanya pada
CU, baik tabungan atau simpanan berjangka.
6. Anggota diperbolehkan mengajukan pinjaman setelah menjadi anggota selama
minimal 3 (tiga) bulan.
7. Pada waktu keanggotaan diakhiri, jumlah Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
merupakan suatu tagihan pada CU, setelah dikurangi bagian tanggungan kerugian
apabila CU mengalami kerugian.
Pasal 41
1. Uang Simpanan Pokok tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti
sebagai anggota.
2. Uang simpanan yang merupakan Simpanan Berjangka dapat diminta kembali menurut
Peraturan Khusus atau perjanjian.
3. Jika diperlukan, CU dapat mengadakan simpanan khusus yang diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Khusus.
Pasal 42
1. Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 13 ayat (1) butir a., maka Uang
Simpanan Pokok dan Uang Simpanan Wajib setelah dipotong dengan bagian
tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dengan segera
selambat-lambatnya satu bulan kemudian.
2. Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 13 ayat (1) butir b., maka Uang
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan
yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang bersangkutan dalam waktu satu bulan
sesudah Rapat Anggota Tahunan yang akan datang.
3. Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 13 ayat (1) butir c., maka Uang
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan
yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang bersangkutan pada saat resmi berhenti.
4. Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 13 ayat (1) butir d., maka Uang
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan
yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang bersangkutan tanpa perhitungan balas
jasa simpanan.
BAB XIII
PINJAMAN ANGGOTA
Pasal 43
1. Pelayanan pinjaman dan atau pelayanan jasa keuangan lain diberikan kepada anggota
CU untuk meningkatkan kesejahteraan atau melakukan usaha produktif dan
konsumtif.
2. Ketentuan mengenai jumlah maksimal, jangka waktu pengembalian, dan suku
bunga pinjaman, serta syarat-syarat dan tata cara memperolehnya, diatur lebih
lanjut dalam peraturan khusus.
BAB XIV
SISA HASIL USAHA
Pasal 44
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan CU yang diperoleh dalam satu tahun buku,
setelah dikurangi dengan penyusutan nilai inventaris, segala biaya operasional, biaya
Balas Jasa Simpanan, termasuk Dividen, dan Dana Cadangan Risiko, serta pajak.
2. Dividen adalah Balas Jasa Simpanan Saham (Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib)
yang besarannya ditetapkan oleh Rapat Anggota.
3. Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan sebagai berikut:
a. Untuk Dana Cadangan Umum sebesar 25 %
b. Untuk Dana Pengurus dan Pengawas sebesar 20 %
c. Untuk Dana Karyawan sebesar 10 %
d. Untuk Dana Sosial sebesar 5 %
e. Untuk Dana Pendidikan sebesar 15 %
f. Untuk Dana Pembangunan Daerah Kerja sebesar 5 %
g. Selebihnya untuk balas jasa kepada anggota penyimpan sebanding dengan
simpanannya dan anggota peminjam sebanding dengan jasanya dalam
usaha CU.
4. Tata cara dan ketentuan untuk pembagian Sisa Hasil Usaha diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Khusus.
Pasal 45
1. Dana Cadangan Umum adalah kekayaan CU yang tidak boleh dibagikan kepada
anggota.
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk menggunakan sebanyak-banyaknya 75%
dari seluruh Dana Cadangan Umum untuk perluasan usaha CU.
3. Sekurang-kurangnya 25% dari Dana Cadangan Umum harus disimpan di Bank atau
lembaga keuangan lainnya.
BAB XV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 46
1. Kerugian yang diderita CU pada akhir suatu tahun buku, ditutup dengan Dana
Cadangan.
2. Jika kerugian yang diderita CU pada akhir suatu tahun buku tidak dapat ditutup dengan
Dana Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat
Anggota dapat memutuskan untuk membebankan kerugian tersebut di atas kepada
anggota, masing-masing hanya sebatas Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib.
3. Bilamana kerugian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini tidak dapat
dipenuhi, maka Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebaskan bagian
kerugian yang belum terpenuhi, ditutup atau diperhitungkan dengan SHU tahuntahun berikutnya.
Pasal 47
1. Bilamana CU dibubarkan, dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan CU
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajiban, maka seluruh
anggota CU diwajibkan menanggung kerugian itu hanya sebatas Simpanan Pokok
dan Simpanan Wajib.
2. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian yang menyebabkan
kerugian diselesaikan menurut hukum yang berlaku.
BAB XVI
SANKSI
Pasal 48
Dalam hal Pengurus, Pengawas, dan anggota CU tidak melaksanakan tugas dan
kewajibannya, maka yang bersangkutan dapat dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga, Rapat Pengurus, dan Rapat Anggota.
Pasal 49
1. Apabila usaha CU mengalami kerugian material yang disebabkan oleh kelalaian
Pengelola, kerugian tersebut wajib ditanggung oleh Pengelola yang pengaturannya
lebih lanjut dituangkan dalam surat perjanjian kerja.
2. Pembuktian atas hal yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berdasarkan keputusan
rapat gabungan Pengurus dan Pengawas.
BAB XVII
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 50
Pembubaran CU dapat dilakukan berdasarkan :
1. Keputusan Rapat Anggota;
2. Keputusan Pemerintah.
Pasal 51
1. Dalam hal pembubaran CU dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Anggota,
penyelenggaraannya diatur sesuai pasal 20 ayat (1) butir b.
2. Keputusan Rapat Anggota yang diselenggarakan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) pasal ini, harusdimuat dalam Berita Acara yang antara lain berisi :
a. Tanggal dan tempat diadakan rapat;
b. Jumlah seluruh anggota dan jumlah anggota yang hadir;
c. Acara Rapat;
d. Jumlah yang setuju dan tidak setuju terhadap pembubaran CU;
e. Daftar Kuasa Rapat Anggota yang ditunjuk oleh Rapat Anggota dalam rapat
pembubaran;
f. Daftar Panitia Penyelesaian yang ditunjuk oleh Rapat Anggota dalam rapat
pembubaran;
g. Batas waktu pembubaran CU.
3. Keputusan Pembubaran CU oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis oleh
Kuasa Rapat Anggota kepada semua kreditor CU dan Pemerintah.
Pasal 52
1. Panitia Penyelesaian bertanggung jawab kepada Kuasa Rapat Anggota,
2. Panitia Penyelesaian mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban sebagai berikut :
a. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama CU
b. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan
pembayaran
yang
Dasar
hanya
dapat
dilakukan
selama
tidak
BAB I : UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini menetapkan hal-hal yang perlu diatur lebih lanjut dari
ketentuan yang ada di dalam Anggaran Dasar.
BAB
II
TUJUAN
Pasal 2
1.
Meningkatkan kesejahteraan hidup melalui tiga pilar Credit Union (CU) yaitu
Pendidikan, Swadaya, dan Solidaritas:
1.
Pendidikan: Membangun pola hidup benar dan sehat yang menjadi modal
dasar menuju kesejahteraan hidup yaitu antara lain: berpikir positif,
perencanaan hidup jangka panjang, mandiri, jujur, tekun, budaya menabung,
tidak konsumtif, dan hemat. Meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, kepribadian, dan kebiasaan baik sebagai insan CU.
2.
wawasan,
2.
3.
Permohonan untuk menjadi anggota Credit Union(CU) diajukan oleh calon anggota
kepada Pengurus secara tertulis dengan mengisi formulir Surat Permohonan
Menjadi Anggota (SPMA) yang sudah tersedia dengan
melampirkan pasfoto4x6 sebanyak 2(dua) lembar dan dua lembar
fotokopi Kartu Tanda Penduduk serta satu lembar fotokopi Kartu Keluarga.
2.
Setiap anggota baru harus menyetor Uang Pangkal, Simpanan Saham, Simpanan
Wajib, Simpanan Unggulan, Dana kontribusi Gedung, Kontribusi
Pendidikan, iuran solidaritasdukacita yang besarnya diatur dalam Pola
Kebijakan Pengurus.
3.
Setiap anggota baru untuk menjadi anggota dengan segala hak dan
kewajibannya, wajib mengikuti pendidikan selama 1 (satu) hari penuh, memahami
Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan Pola Kebijakan
Pengurus.
4.
Anggota Luar Biasa dapat diterima bilamana Pengurus menganggap perlu.
5.
Pasal 4
Tindakan Anggota Yang Dianggap Tidak Lagi Memenuhi Persyaratan Keanggotaan dan
atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan lain
yang berlakuseperti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal 5
Tata Cara Pemberhentian Anggota
1.
Anggota yang diberhentikan karena meninggal dunia, maka:
1.
Ahli waris wajib menyerahkan surat/akte kematian dan bukti diri yang sah
sebagai ahli waris untuk mendapatkan hak -hak Anggota yang meninggal.
1.
2.
2.
Duka
2.
3.
2.
3.
2.
3.
1.
2.
Pengurus.
3.
Sekretaris
4.
Pengurus
memberitahukan
keputusan
tersebut
kepada
Pengelola.
Pengelola menghitung sisa kewajiban atau simpanan dari Anggota
tersebut dan memanggil Anggota tersebut dan memberitahukan Keputusan
Rapat Pengurus atas pemberhentiannya untuk menyelesaikan kewajiban dan
5.
tersebut ke pos titipan pihak ketiga atau kewajiban lain pada pihak ketiga.
6.
Pengelola mencatat tanggal berhentinya Anggota tersebut pada Buku
4.
Daftar Anggota.
Anggota yang diberhentikan karena CU membubarkan diri atau dibubarkan oleh
Pemerintah, maka:
1.
Panitia Penyelesaian menghitung seluruh kewajiban dan simpanan dari
2.
masing-masing Anggota.
Anggota menerima sisa hasil likuidasi yang menjadi haknya atau
membayar bagian kerugian yang menjadi tanggung jawabnya sebatas
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib yang sudah dibayarkannya.
5.
Pasal 6
Pembayaran Simpanan Anggota Yang Berhenti
1.
Apabila anggota berhenti sebelum tutup
tahun
buku,
(Simpanan
Anggota
hanya
Pokok, Simpanan
Apabila anggota berhenti setelah tutup tahun buku dan sebelum Rapat Anggota
Tahunan, Anggota berhak mengambil seluruh jumlah simpanan ditambah bagian
Sisa Hasil Usaha atau dikurangi bagian kerugian dari tahun yang bersangkutan.
Pasal 7
Penyelesaian Pinjaman Anggota Yang Tidak Lagi Memenuhi Persyaratan
Keanggotaan
1.
Anggota berkewajiban mengembalikan sisa pinjaman termasuk bunga dan denda,
dan kehilangan haknya sebagai Anggota dalam program JALINAN dan SOLDUTA.
2.
Apabila Anggota tidak melaksanakan kewajiban seperti yang disebut dalam ayat
(1), maka CU berhak mengambil aset peminjam, baik yang diagunkan maupun
tidak diagunkan, untuk melunasi sisa kewajiban.
BAB IV : R A P A T A N G G O T A
Pasal 8
Agenda Rapat
1.
Rapat Anggota memutuskan hal hal yang telah diagendakan dalam Undangan
2.
Rapat Anggota.
Dalam Rapat Anggota, Anggota Biasa berhak memperoleh keterangan yang
berkaitan dengan CU dari Pengurus dan/atau Pengawas, sepanjang berhubungan
dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan CU.
3.
Rapat Anggota dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan,
kecuali semua Anggota Biasa hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Anggota dan
Pasal 9
Anggota Yang Memiliki Hak Suara Dalam Rapat Anggota
Anggota yang memiliki Hak Suara dalam Rapat Anggota adalah Anggota Biasa yang
sudah melunasi semua kewajiban baik simpanan maupun pinjaman sampai dengan tiga
bulan sebelum bulan diadakannya Rapat Anggota. (Contoh: Rapat Anggota akan
diadakan pada 19 Februari 201X, maka tiga bulan sebelum bulan diadakannya Rapat
Anggota adalah bulan November 201X-1, sehingga Anggota Biasa yang memiliki Hak
Suara dalam Rapat Anggota tersebut adalah Anggota Biasa yang sudah melunasi
Simpanan Wajib sampai dengan bulan November 201X-1).
Pasal 10
Pelaksanaan Rapat Anggota dengan Sistem Perwakilan
1.
Rapat Anggota ditetapkan paling banyak dihadiri 200 (dua ratus) orang yang
mempunyai hak suara.
2.
Apabila jumlah seluruh Anggota Biasa CU yang berhak hadir atau diwakili sudah
mencapai100 (seratus) orang atau lebih, Rapat Anggota dilaksanakan dengan
sistem perwakilan, yaitu Rapat Anggota dilaksanakan dengan peserta sebagian
Anggota Biasa yang mewakili seluruhAnggota Biasa dengan perbandingan
sedemikian rupa sehingga jumlah wakil Anggota Biasa peserta Rapat Anggota
paling banyak 100 (dua ratus) orang.
3.
4.
2.
5.
Pasal 11
1.
Selain penyelenggaraan Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,
Rapat Anggota dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video
konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua
peserta Rapat Anggota saling melihat dan mendengar secara langsung serta
berpartisipasi dalam rapat.
2.
3.
4.
Pasal 12
Penundaan Rapat Anggota yang Tidak Memenuhi Kuorum
1.
Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 15 ayat (1)
tidak tercapai, maka Rapat Anggota tersebut ditunda maksimal 2 (dua) jam dari
waktu pembukaan yang disebutkan dalam undangan.
2.
Apabila sesudah penundaan selama 2 (dua) jam tetap tidak mencapai kuorum,
maka Rapat Anggota ditunda. Dan untuk Rapat Anggota kedua, Pengurus wajib
mengadakan pemanggilan kembali kedua kalinya kepada para Anggota Biasa atau
wakil Anggota Biasa yang memiliki Hak Suara per telepon atau faksimile.
3.
Dalam hal kuorum Rapat Anggota kedua sebagaimana dimaksud dalam Anggaran
Dasar Pasal 15 ayat (3) tidak tercapai, Rapat Anggota tetap dilaksanakan dengan
persetujuan dari 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 13
Keputusan Rapat Anggota Tanpa Mengadakan rapat
1.
Keputusan Rapat Anggota tanpa mengadakan rapat dilakukan untuk mengambil
keputusan-keputusan penting seperti:
1.
Pemilihan Pengurus dan Pengawas;
2.
3.
Pasal 14
Rapat Anggota Tahunan
1.
Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap pertama
yang disebut PRA RAT dilaksanakan di setiap Tempat Pelayanan (TP), dan tahap
kedua yang disebut RAT di Kantor Pusat CU yang wajib diikuti oleh perwakilan
anggota CU dari masing-masing TP.
2.
Penunjukan wakil dari TP untuk mengikuti RAT dilakukan oleh para anggota dari
masing-masing TP dalam PRA RAT.
3.
PRA
RAT diadakan selambat-lambatnya
(tujuh)
hari
sebelum
2.
4.
3.
Pasal 15
Rapat Anggota Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
1.
Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan berdasarkan
hasil kinerja triwulan ketiga (per September) dari tiap-tiap TP dan sudah diterima
oleh Pengurus selambat-lambatnya akhir Oktober.
2.
3.
2.
Pasal 16
Rapat Anggota Khusus
1.
2.
BAB V : KEPENGURUSAN
Pasal 17
1.
Ketua
Wakil Ketua I Bidang Pendidikan
4.
5.
Bendahara
3.
2.
Anggota
berjumlah
4 (empat) orang
yang
merupakan
perwakilan
dari
Penanggung Jawab TP
3.
. Masa jabatan Pengurus dibatasi 2 (dua) periode untuk jabatan yang sama.
4.
3.
Rapat Pengurus yang dihadiri oleh seorang Pengawas memilih dan menetapkan
Pengurus pengganti berdasarkan usulan calon dari TP
Pasal 19
Tugas Pengurus
1.
Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan Pola-pola Kebijakan Umum
CU. Secara khusus Pengurus bertindak atas nama dan bertanggungjawab kepada
anggota
CU
atas
pelaksanaan
dari
kebijakan-kebijakan
yang
telah
digariskannya, yang meliputi:
1.
Kebijakan perihal cara-cara permohonan dan penerimaan anggota.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2.
12.
13.
Pengurus
membentuk Panitia Pemilihan Pengurus
dan
Pengawas selambatlambatnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum Rapat Anggota diadakan. Panitia
Pemilihan beranggotakan 7 (tujuh) orang yang terdiri dari unsur Pengurus lama dan
unsur anggota.
2.
Panitia
Pemilihan sebaiknya
bersifat
partisipatif
menggambarkan keterwakilan dari tiap wilayah pengembangan CU.
3.
4.
5.
yang
yang
dan
6.
Khusus.
7.
Anggota CU yang mencalonkan diri menjadi Pengurus/Pengawas tidak dapat
menjadi Panitia Pemilihan.
Pasal 21
Jabatan dalam Pengurus
Tugas dan wewenang Pengurus adalah sebagai berikut:
KETUA:
1.
1.
2.
dan kerjasama.
2.
3.
4.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dalam bidang kredit anggota CU:
1.
Memantau kualitas kredit secara teratur,
2.
3.
SEKRETARIS:
1.
Bersama Ketua menandatangani surat-surat organisasi.
2.
3.
4.
5.
6.
BENDAHARA:
1.
Bersama Ketua menandatangani surat-surat berharga keuangan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
ANGGOTA
1.
Bertanggung jawab mewakili aspirasi dari TP atas kebijakan dari Pengurus.
2.
3.
dan memastikan
Pengurus dan kebijakan lainnya di TP.
dilaksanakannya
keputusan-keputusan
Pasal 22
KORDINATOR TP
1.
1.
Koordinator
TP (Tempat
Pelayanan) adalah
anggota
CU
yang
dipilih oleh anggota TP yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Pengurus
untuk membantu melakukan supervisi dan pengembangan CU di wilayah
yang ditunjuk.
2.
3.
4.
Pengurus.
5.
Tugas dan wewenang Koordinator TP diatur dalam kebijakan Pengurus.
BAB VIII : HAK DAN KEWAJIBAN BADAN PENGAWAS
Pasal 23
1.
2.
Mengadakan penelitian tentang usaha-usaha CU serta memeriksa bukubuku laporan keuangan bulanan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga)
bulan.
Dengan suara bulat memberhentikan sementara dari jabatan anggota
Pengurus, bila hal ini dianggap perlu demi kepentingan usaha CU, serta
mengadakan Rapat Luar Biasa/Khusus selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari setelah skorsing dilakukan untuk mempertimbangkan dan memutuskan
tindakan yang perlu diambil berdasarkan laporan lengkap Badan Pengawas.
3.
4.
5.
2.
1.
Pasal 25
1.
1.
Rapat Pengurus diselenggarakan oleh Pengurus dan diadakan sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sekali, dihadiri oleh Pengurus untuk:
1.
Membahas dan menetapkan indikator kunci keberhasilan CU,
2.
2.
2.
3.
hal-hal
yang
bersifat
teknis,
simpanan
lain,
yang dicatat
dalam
1.
1.
Simpanan Pokok adalah jumlah minimal yang masih harus ada dalam
2.
3.
Pengurus.
4.
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak mendapat imbalan berupa
balas jasa simpanan, tetapi memperoleh dividen pada akhir tahun buku yang
perhitungannyaberdasar ketentuan yang berlaku.
5.
Uang Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali
selama Anggota belum berhenti sebagai Anggota.
6.
7.
Untuk Simpanan
khusus
(Pagan
dan
Simpanan
ketentuannya diatur dalam Pola Kebijakan Pengurus.
8.
Berjangka),
bersangkutan selambat-
Pasal 27
Pelayanan Pinjaman dan atau pelayanan keuangan lain diberikan kepada anggota CU
untuk meningkatkan kesejahteraan atau melakukan usaha produktif dan konsumtif diatur
sebagai berikut:
1.
1.
peraturan khusus.
2.
Besarnya bunga pinjaman ditetapkan dalam kebijakan Pengurus.
3.
Perubahan dalam suku bunga pinjaman berlaku pula untuk sisa pinjaman
anggota.
4.
5.
6.
Apabila Rapat Anggota menolak kebijakan Pengurus sesuai ayat (4), maka
setiap selisih dalam perhitungan bunga terhadap pinjaman anggota harus
diperhitungkan kembali.
Setiap peminjam harus memiliki penjamin. Ketentuan lebih lanjut diatur
agar
menjadi
anggota
CU yang
baik
Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan CU yang diperoleh dalam satu
tahun buku, setelah dikurangi dengan penyusutan nilai inventaris, segala
biaya operasional, biaya Balas Jasa Simpanan, termasuk Dividen, dan Dana
Cadangan Risiko, serta pajak.
2.
3.
setelah
pembagian
dividen
4.
Perubahan terhadap Anggaran Rumah Tangga (ART) ini hanya dapat dilakukan
berdasarkan keputusan 2/3 dari anggota yang hadir dan setiap anggota
mempunyai satu hak suara dalamRapat Anggota Tahunan atau Rapat Anggota
Khusus.
2.
3.
4.
tersedia untuk diperiksa oleh anggota dan siapa saja yang mendapat izin untuk itu.
5.
Amandemen terhadap Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan selama
tidak bertentangan dengan:
1.
Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku;
2.
Anggaran Rumah Tangga ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab
agar benar-benar dapat berfungsi maksimal untuk kemajuan CU.
3.
Anggaran Dasar ini disahkan oleh Rapat Anggota CU yang dilaksanakan di xxxx
tanggal xxx