KATA PEMBUKA
P : Bapak Ibu dan saudara sekalian yang dikasihi Tuhan,
dengan hadirnya hari Rabu Abu, kita masuk dalam
masa Prapaskah, masa penuh rahmat Tuhan. Pada
hari ini (malam), kita secara khusus mempersiapkan
hati, pikiran dan seluruh jiwa raga kita, supaya dapat
memulai masa pertobatan ini dengan hati yang
terbuka, yang berarti siap dan berani melepaskan
cara hidup manusia lama kita, dan masuk dalam
hidup yang baru.
Daun palma dari Minggu Palma tahun lalu lambang
hidup manusia lama, akan kita bakar, abunya akan
dioleskan pada dahi kita pada hari Rabu Abu. Atau
hari Kamis, Jumat, dan Sabtu pagi (bagi yang belum
terima pada hari Rabu Abu), supaya kita menyadari
bahwa manusia berasal dari abu, dan akan kembali
menjadi abu; manusia berasal dari tanah, akan
kembali menjadi tanah.
Abu hanya merupakan lambang, tanda yang akan
menunjukkan apa yang ada dalam hati dan pikiran
kita. Menyadari akan hal ini, marilah kita hening
sejenak, melihat diri pribadi kita masing-masing, yang
penuh dosa dan kesalahan, dan kemudian mohon
ampun kepada Tuhan.
TOBAT
P : Tuhan Yesus, Engkau datang untuk memperbaiki
hidup manusia sebagai gambar dan citra Allah yang
rusak akibat dosa.
Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami
P : Tuhan Yesus, Engkau berkenan mengorbankan diri,
demi kebahagiaan dan keselamatan umat manusia.
Kristus kasihanilah kami.
U : Kristus kasihanilah kami.
P : Tuhan Yesus, sebagaimana Engkau telah
menunjukkan kerelaanMu, kami pun juga ingin
mengambil bagian dalam korbanMu, yakni ikut
memperbaiki kehidupan masyarakat di manapun kami
berada.
Tuhan kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami.
P : Semoga Allah yang mahakuasa berkenan
mengasihani kita, mengampuni dosa-dosa kita dan
kelak mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
DOA PEMBUKA
P : Marilah berdoa,
Allah yang mahabaik, kami bersyukur kepadaMu
karena kami telah Kau perkenankan memulai masa
pra paskah, masa pertobatan, masa yang penuh
rahmat dan belas kasihanMu, serta pengampunan
atas dosa-dosa kami. Masa pertobatan ini akan kami
jalani dengan perbuatan-perbuatan kasih, tanggap
terhadap penderitaan sesama, terlebih mereka yang
memerlukan uluran tangan kami, sebagai wujud nyata
keikutsertaan kami dalam pembangunan. Semoga
dengan demikian, semakin lama hidup kami semakin
menyerupai Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin.
BACAAN PERTAMA – (Yunus 3 : 1 – 10)
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai,
demikian:
“Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu,
berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah
sampai kepada-Ku.”
Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh
dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di
sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia
membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk
berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh
dari hadapan TUHAN.
Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu
terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir
terpukul hancur.
Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak
kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut
segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi
Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling
bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata:
“Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak?
Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah
itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.”
Lalu berkatalah mereka satu sama lain: “Marilah kita
buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita
ditimpa oleh malapetaka ini.” Mereka membuang undi dan
Yunuslah yang kena undi.
Berkatalah mereka kepadanya: “Beritahukan kepada
kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa
pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa
negerimu dan dari bangsa manakah engkau?”
Sahutnya kepada mereka: “Aku seorang Ibrani; aku takut
akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah
menjadikan lautan dan daratan.”
Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata
kepadanya: “Apa yang telah kauperbuat?” -- sebab orang-
orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari
hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada
mereka.
HOMILI
P : Marilah berdoa
Ya Tuhan Allah kami, semoga Engkau berkenan
menghancurkan kedurhakaan kami. Baharuilah hati
kami, patahkanlah dan hancurkanlah kesombongan
yang bercokol di dalam darah daging kami. Semoga
Engkau berkenan menggantinya dengan berkat
kerendahan hati yang sejati. Besarkanlah nyala api
cinta kami kepadaMu. Arahkanlah hidup kami hanya
kepadaMu. Hidupkanlah api cinta kami terhadap
sesama. Hapuskanlah sikap dan perbuatan kami yang
tidak berkenan di hadiratMu dan limpahkanlah kepada
kami rahmat pengampunan dan belaskasihanMu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin.
DOA PUJIAN
P : Bapak, Ibu dan saudara sekalian, Tuhan itu
mahapengasih. Dia selalu setia mengasihi kita,
walaupun kita sering mengkhianati kasih setiaNya.
Tak henti-hentinya Tuhan menawarkan
pengampunan, dan memanggil orang-orang berdosa
untuk datang kepadaNya. Untuk itu, marilah kita
berdoa:
Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa yang mahakasih, dalam masa pra paskah,
Engkau memanggil kami untuk mawas diri, menyesali
akan kekurangan, dosa dan kesalahan kami, dan
bertobat di hadapanMu. Karena itu, perkenankanlah
kami berdoa.
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa yang maharahim, Engkau menghendaki agar
kami terlepas dari belenggu nafsu liar, dan terhadap
hal-hal yang kurang baik, agar kami dapat
mengerjakan semua pekerjaan kami tanpa harus
mengesampingkan masalah surgawi. Karena itu,
perkenankanlah kami berdoa :
U : Terpujilah Allah sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa, Engkau menghendaki agar kami selalu
bersyukur kepadaMu dengan cara hidup sederhana
dan rendah hati, agar dengan demikian kami dapat
melaksanakan kehendakMu, rela berbagi, dan mau
memberikan bantuan kepada sesama kami yang
berkekurangan. Karena itu, perkenankanlah kami
berdoa :
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa, Engkau telah mempersiapkan kami
menyongsong Paskah, dan kelak kami dapat
menikmati Paskah kekal bersama Dikau di surga.
Karena itu, perkenankanlah kami berdoa :
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya
P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala masa.
DOA UMAT
P : Pada masa penuh rahmat, marilah kita
mempersembahkan kepada Bapa kita di surga
keinginan kita untuk memperbaharui diri kita, Gereja
dan masyarakat.
1. Semoga umat Allah terus menerus memperbaharui
diri, baik para pemimpin maupun para warga. Kami
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
2. Semoga di masa tobat yang segera datang,
seluruh umat kristiani semakin sanggup melayani
dengan rendah hati. Kami mohon…
3. Semoga mereka yang berdosa dan putus asa
berdamai lagi dengan Allah, diri sendiri dan
masyarakat. Kami mohon…
4. Bagi mereka yang sakit jiwa atau badannya dan
merasa dikhianati oleh sahabat: semoga mereka
semua tetap percaya kepada Allah dan sesama.
Kami mohon…
P : Tuhan Allah kami, semoga di masa pra paskah nanti,
Engkau selalu memberi kesempatan baru kepada
kami untuk lebih maju dalam cinta kepadaMu dan
kepada sesama kami. Tolonglah kami untuk hidup
dalam Roh Yesus Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
BERKAT PENUTUP
NYANYIAN PENUTUP : PS 606 atau yang sesuai