Anda di halaman 1dari 8

IBADAT

PEMBAKARAN DAUN PALMA UNTUK RABU ABU

NYANYIAN PEMBUKA : PS 596 atau yang sesuai


TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin
P : Semoga Allah yang mahamurah memberikan rahmat
yang berlimpah kepada kita dan damai sejahteraNya
beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

KATA PEMBUKA
P : Bapak Ibu dan saudara sekalian yang dikasihi Tuhan,
dengan hadirnya hari Rabu Abu, kita masuk dalam
masa Prapaskah, masa penuh rahmat Tuhan. Pada
hari ini (malam), kita secara khusus mempersiapkan
hati, pikiran dan seluruh jiwa raga kita, supaya dapat
memulai masa pertobatan ini dengan hati yang
terbuka, yang berarti siap dan berani melepaskan
cara hidup manusia lama kita, dan masuk dalam
hidup yang baru.
Daun palma dari Minggu Palma tahun lalu lambang
hidup manusia lama, akan kita bakar, abunya akan
dioleskan pada dahi kita pada hari Rabu Abu. Atau
hari Kamis, Jumat, dan Sabtu pagi (bagi yang belum
terima pada hari Rabu Abu), supaya kita menyadari
bahwa manusia berasal dari abu, dan akan kembali
menjadi abu; manusia berasal dari tanah, akan
kembali menjadi tanah.
Abu hanya merupakan lambang, tanda yang akan
menunjukkan apa yang ada dalam hati dan pikiran
kita. Menyadari akan hal ini, marilah kita hening
sejenak, melihat diri pribadi kita masing-masing, yang
penuh dosa dan kesalahan, dan kemudian mohon
ampun kepada Tuhan.
TOBAT
P : Tuhan Yesus, Engkau datang untuk memperbaiki
hidup manusia sebagai gambar dan citra Allah yang
rusak akibat dosa.
Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami
P : Tuhan Yesus, Engkau berkenan mengorbankan diri,
demi kebahagiaan dan keselamatan umat manusia.
Kristus kasihanilah kami.
U : Kristus kasihanilah kami.
P : Tuhan Yesus, sebagaimana Engkau telah
menunjukkan kerelaanMu, kami pun juga ingin
mengambil bagian dalam korbanMu, yakni ikut
memperbaiki kehidupan masyarakat di manapun kami
berada.
Tuhan kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami.
P : Semoga Allah yang mahakuasa berkenan
mengasihani kita, mengampuni dosa-dosa kita dan
kelak mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

DOA PEMBUKA
P : Marilah berdoa,
Allah yang mahabaik, kami bersyukur kepadaMu
karena kami telah Kau perkenankan memulai masa
pra paskah, masa pertobatan, masa yang penuh
rahmat dan belas kasihanMu, serta pengampunan
atas dosa-dosa kami. Masa pertobatan ini akan kami
jalani dengan perbuatan-perbuatan kasih, tanggap
terhadap penderitaan sesama, terlebih mereka yang
memerlukan uluran tangan kami, sebagai wujud nyata
keikutsertaan kami dalam pembangunan. Semoga
dengan demikian, semakin lama hidup kami semakin
menyerupai Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin.
BACAAN PERTAMA – (Yunus 3 : 1 – 10)
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai,
demikian:
“Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu,
berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah
sampai kepada-Ku.”
Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh
dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di
sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia
membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk
berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh
dari hadapan TUHAN.
Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu
terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir
terpukul hancur.
Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak
kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut
segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi
Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling
bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata:
“Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak?
Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah
itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.”
Lalu berkatalah mereka satu sama lain: “Marilah kita
buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita
ditimpa oleh malapetaka ini.” Mereka membuang undi dan
Yunuslah yang kena undi.
Berkatalah mereka kepadanya: “Beritahukan kepada
kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa
pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa
negerimu dan dari bangsa manakah engkau?”
Sahutnya kepada mereka: “Aku seorang Ibrani; aku takut
akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah
menjadikan lautan dan daratan.”
Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata
kepadanya: “Apa yang telah kauperbuat?” -- sebab orang-
orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari
hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada
mereka.

MAZMUR 51: 3-4.6.7-8 (Buku Mzm hal 206)


Ulangan :
Kasihanilah ya Tuhan, Kaulah pengampun yang
rahim, dan belas kasihMu tak terhingga.

1. Kasihanilah aku ya Allah, menurut kasih setiaMu,


menurut besarnya rahmatMu hapuskanlah
pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku
berdosa, yang jahat dalam pandanganMu
kulakukan. Maka Engkau adil bila menghukum aku,
dan tepatlah penghukumanMu.
3. Sungguh dalam kesalahan aku diperanakkan
dalam dosa aku dikandung ibuku. Tetapi Engkau
berkenan akan ketulusan hati, dan dalam relung-
relung hati Kau ajarkan hikmat kepadaku.

BAIT PENGANTAR INJIL


Alleluya,
Ayat : Manusia hidup tidak dari roti saja, tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah.
Alleluya,

BACAAN INJIL – Lukas 13:1.6-9


Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang
membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang
darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang
mereka persembahkan.
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang
mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya,
dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi
ia tidak menemukannya.
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah
tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini
dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini!
Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini
lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan
memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia
berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

HOMILI

UPACARA PEMBAKARAN DAUN PALMA


P : Bapak, Ibu dan Saudara sekalian. Bertobat berarti
berani meninggalkan cara hidup yang lama, cara
hidup yang menjurus, mengarah kepada
kedurhakaan, keserakahan, nafsu liar, ketidak setiaan
dan berani memasuki ke dalam hidup menurut
kehendak Tuhan, yaitu jalan yang mengarah kepada
kesucian, keadilan dan kesetiaan. Daun palma yang
telah dibakar melambangkan bahwa kita dengan rela
mau meninggalkan cara hidup lama itu. Daun palma
yang semula kita gunakan untuk menyambut Tuhan
Yesus yang memasuki pintu gerbang Yerusalem,
sekarang ini sudah kering, kotor dan penuh dengan
debu, kita relakan untuk dibakar ke dalam api. Api
yang kita imani sebagai lambang cinta kasih ilahi.
Bersama dengan lenyapnya daun palma dalam api,
marilah kita serahkan kepada Tuhan seluruh
kedurhakaan, keserakahan, nafsu liar dan seluruh
dosa kita. Semoga Tuhan berkenan mengampuninya.

P : Marilah berdoa
Ya Tuhan Allah kami, semoga Engkau berkenan
menghancurkan kedurhakaan kami. Baharuilah hati
kami, patahkanlah dan hancurkanlah kesombongan
yang bercokol di dalam darah daging kami. Semoga
Engkau berkenan menggantinya dengan berkat
kerendahan hati yang sejati. Besarkanlah nyala api
cinta kami kepadaMu. Arahkanlah hidup kami hanya
kepadaMu. Hidupkanlah api cinta kami terhadap
sesama. Hapuskanlah sikap dan perbuatan kami yang
tidak berkenan di hadiratMu dan limpahkanlah kepada
kami rahmat pengampunan dan belaskasihanMu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin.

Daun palma dibakar

DOA MOHON BERKAT


P : Marilah kita berdoa,
Tuhan yang mahakasih, kami percaya bahwa Engkau
akan bergembira apabila kami bertobat dan mau
kembali kepadaMu. Kami juga ingin untuk tetap
menjadi milikMu. Karena itu kami mohon, semoga
Engkau berkenan menerima pertobatan kami. Tuhan
yang mahakasih, umat Perjanjian Lama menunjukkan
pertobatannya dengan bersimpuh di atas abu. Kami
juga menyadari kesalahan kami, dan mohon
pengampunanMu. Semoga Engkau berkenan
menurunkan berkat atas abu ini, supaya kami yang
memasuki masa puasa dengan diolesi abu suci pada
dahi kami masing-masing selalu sadar bahwa di
hadapanMu, kami hanyalah debu. Kami percaya atas
kemurahanMu, karena itu kami memberanikan diri
memohon kepadaMu, terimalah pertobatan kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin.

DOA PUJIAN
P : Bapak, Ibu dan saudara sekalian, Tuhan itu
mahapengasih. Dia selalu setia mengasihi kita,
walaupun kita sering mengkhianati kasih setiaNya.
Tak henti-hentinya Tuhan menawarkan
pengampunan, dan memanggil orang-orang berdosa
untuk datang kepadaNya. Untuk itu, marilah kita
berdoa:
Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa yang mahakasih, dalam masa pra paskah,
Engkau memanggil kami untuk mawas diri, menyesali
akan kekurangan, dosa dan kesalahan kami, dan
bertobat di hadapanMu. Karena itu, perkenankanlah
kami berdoa.
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa yang maharahim, Engkau menghendaki agar
kami terlepas dari belenggu nafsu liar, dan terhadap
hal-hal yang kurang baik, agar kami dapat
mengerjakan semua pekerjaan kami tanpa harus
mengesampingkan masalah surgawi. Karena itu,
perkenankanlah kami berdoa :
U : Terpujilah Allah sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa, Engkau menghendaki agar kami selalu
bersyukur kepadaMu dengan cara hidup sederhana
dan rendah hati, agar dengan demikian kami dapat
melaksanakan kehendakMu, rela berbagi, dan mau
memberikan bantuan kepada sesama kami yang
berkekurangan. Karena itu, perkenankanlah kami
berdoa :
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya.
P : Bapa, Engkau telah mempersiapkan kami
menyongsong Paskah, dan kelak kami dapat
menikmati Paskah kekal bersama Dikau di surga.
Karena itu, perkenankanlah kami berdoa :
U : Terpujilah Allah, sebab besar kasih setiaNya
P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala masa.

DOA UMAT
P : Pada masa penuh rahmat, marilah kita
mempersembahkan kepada Bapa kita di surga
keinginan kita untuk memperbaharui diri kita, Gereja
dan masyarakat.
1. Semoga umat Allah terus menerus memperbaharui
diri, baik para pemimpin maupun para warga. Kami
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
2. Semoga di masa tobat yang segera datang,
seluruh umat kristiani semakin sanggup melayani
dengan rendah hati. Kami mohon…
3. Semoga mereka yang berdosa dan putus asa
berdamai lagi dengan Allah, diri sendiri dan
masyarakat. Kami mohon…
4. Bagi mereka yang sakit jiwa atau badannya dan
merasa dikhianati oleh sahabat: semoga mereka
semua tetap percaya kepada Allah dan sesama.
Kami mohon…
P : Tuhan Allah kami, semoga di masa pra paskah nanti,
Engkau selalu memberi kesempatan baru kepada
kami untuk lebih maju dalam cinta kepadaMu dan
kepada sesama kami. Tolonglah kami untuk hidup
dalam Roh Yesus Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.

DOA BAPA KAMI


DOA PENUTUP
P : Ya Allah yang mahamurah, sumber segala berkat dan
rahmat. Engkau mengetahui keadaan hidup kami
masing-masing. Walaupun banyak dosa dan
kesalahan yang telah kami perbuat, Engkau tetap
mengasihi kami. Engkau menganugerahi kami masa
pertobatan, masa yang harus kami pergunakan untuk
mawas diri, lebih mengarahkan hati dan hidup kami
kepadaMu. Semoga kami dapat menggunakan masa
ini dengan sebaik-baiknya, sehingga kami dapat
melakukan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin.

BERKAT PENUTUP
NYANYIAN PENUTUP : PS 606 atau yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai