RAPAT PIMPINAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
TAHUN 2022
KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Nomor : 02.RAPIM.2022
Tentang
KEANGGOTAAN IKATAN MAHASISWA LEBAK
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi Tentang Keanggotaan Ikatan Mahasiswa
Lebak
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari
terdapat kekeliruan
KETIGA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : 22 April 2022
Pukul : 18.10 WIB
PIMPINAN
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Kaidah keanggotaan Ikatan Mahasiswa Lebak ini merupakan penjabaran dari Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMALA, khususnya yang berkenaan dengan ketentuan
keanggotaaan:
1. Yang dimaksud dengan Kaidah Keanggotaan IMALA adalah serangkaian ketentuan
yang mengatur segala sesuatu yang mengenai hal ikhwal keanggotaan
2. Yang dimaksud dengan anggota didalam Peraturan Organisasi ini adalah sebagaimana
pengertiannya menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMALA
3. Yang dimaksud dengan organisasi di dalam Peraturan organisasi ini adalah IMALA
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 2
Hak Anggota
Pasal 3
Kewajiban Anggota
BAB III
PERANGKAPAN KEANGGOTAAN DAN JABATAN
Pasal 4
1. Setiap anggota dan kader tidak dapat merangkap menjadi anggota dan pengurus pada
organisasi kedaerahan yang secara azas dan tujuan berbeda dengan IMALA
2. Setiap anggota dan kader IMALA tidak boleh merangkap jabatan pada setiap jenjang
level kepengurusan di IMALA
Pasal 5
Perangkapan keanggotaan sebagaimana diatur di dalam pasal 4 ayat (1) dan (2)di atas
dapat dikenakan sanksi pemberhentian dari keanggotaan IMALA
BAB IV
PENGHARGAAN KEANGGOTAAN
Pasal 6
Pasal 7
BAB V
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN
Pasal 8
Kategori Pemberhentian
Pasal 9
Wewenang Pemberhentian
Pasal 10
Prosedur Naik Banding
1. Anggota yang diberhentikan secara tidak terhormat dapat mengajukan permohonan naik
banding kepada Pengurus Pusat selambat-lambatnya 30 hari setelah ditetapkannya Surat
Keputusan Pengurus Cabang
2. Pengurus Pusat dapat membentuk sebuah tim untuk mengadili anggota yang
diberhentikan pada tingkat kasasi, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Organisasi
3. Dalam proses peradilan sebagaimana dimaksud oleh ayat (2) diatas, PengurusPengurus
Pusat atau tim mahkamah yang dibentuknya dapat meminta keterangan dari seorang atau
lebih saksi ahli
4. Keputusan Pengurus Pusat dapat mengukuhkan, memperbaiki atau membatalkan Surat
Keputusan Pengurus Cabang tentang pemberhentian anggota tersebut
5. Keputusan Pengurus Pusat bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat dan
ditetapkan dalam rapat pleno BPH IMALA
BAB VI
PENUTUP
Pasal 11
1. Hal-hal yang belum diatur didalam ketetapan ini, akan diatur kemudian didalam
peraturan organisasi atau produk hukum organisasi lainnya
2. Ketetapan ini diputuskan oleh RAPAT PIMPINAN Ikatan Mahasiswa lebak
(IMALA)
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota
KEPUTUSAN RAPIM
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Nomor : 03.RAPIM.2022
Tentang :
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERMUSYAWARATAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Permusyawaratan Ikatan Mahasiswa Lebak.
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10WIB
PIMPINAN
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
RAPAT PLENO LENGKAP DAN RAPAT PLENO BPH
Pasal 2
Rapat Pleno Lengkap
Pasal 3
Rapat Pleno BPH
1. Rapat Pleno BPH dilaksanakan oleh setiap tingkatan kepengurusan IMALA (PP,
PC,PK)
2. Rapat Pleno BPH dihadiri oleh 2/3 dari jumlah Badan Pengurus Harian (BPH) di
masing-masing tingkatan kepengurusan IMALA
3. Rapat Pleno BPH dilakukan dalam pengambilan keputusan yang sifatnya mendesak
yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan AD/ART dan PO
4. Rapat Pleno BPH dilaksanakan minimal tiga bulan sekali atau diselenggarakan
berdasarkan kebutuhan organisasi (tentatif) di setiaptingkatan kepengurusan IMALA
BAB III
KONGRES, RAPIM DAN RAKERPUS
Pasal 4
Kongres
Pasal 5
Rapat Pimpinan
Pasal 6
Rapat Kerja Pusat
1. RAKER dihadiri oleh seluruh Badan Pengurus Harian (BPH) dan pengurus lainnya
baik pengurus bidang dan lembaga PP IMALA
2. RAKER merumuskan garis-garis besar kerja PP IMALA selama satu periode dan
master plan IMALA kedepan
3. Perumusan garis-garis besar kerja IMALA selama satu periode harus mengacukepada
rekomendasi Kongres dan hasil RAPIM
1. RAKERCAB dihadiri oleh seluruh Badan Pengurus Harian (BPH) danpengurus lainnya baik
pengurus biro dan lembaga PC
2. RAKERCAB melanjutkan pembahasan hasil rumusan garis-garis kerja PKCyang disesuaikan
dengan wilayah kerja PC selama satu periode dan Master plan PC kedepan
3. Perumusan garis-garis besar kerja IMALA selama satu periode harus mengacu kepada
rekomendasi, Kongres, hasil RAPIM.
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN LUAR BIASA
Pasal 15
Kongres Luar Biasa
1. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan jika diusulkan secara tertulis oleh 2/3
jumlah PC dan PK definitif
2. Kongres Luar Biasa dianggap sah jika dihadiri 2/3 jumlah PC dan PK definitif
3. Kongres Luar Biasa dianggap sah apabila, telahter bukti dan diputuskan adanya
pelanggaran konstitusional
Pasal 16
Musyawah Cabang Luar Biasa
1. Konferensi Cabang Luar Biasa dapat diselenggarakan jika diusulkan secara tertulis
oleh 2/3 PK.
2. Konferensi Cabang Luar Biasa dapat diselenggarakan jika mendapat
persetujuan dari Pengurus Pusat
3. Konferensi Cabang Luar Biasa dianggap sah jika dihadiri 2/3 jumlah PK
Pasal 18
Musyawarah Komisariat Luar Biasa
Pasal 20
BAB X
PENUTUP
Pasal 21
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian pada Ketetapan
Pleno atau produk hukum organisasi lainnya
2. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota
KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Nomor : 04.RAPIM.2022
Tentang
STRATEGI REKRUTMEN KEPEMIMPINAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi Tentang Strategi Rekrutmen
Kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Lebak
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali di kemudian hari jika
terdapat kekeliruan
KETIGA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN
RAPAT PIMPINAN (RAPIM) IKATAN MAHASISWA LEBAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Mekanisme Rekruitmen kepemimpinan
Pasal 2
Pasal 3
Rekruitmen Kepemimpinan
di level Pengurus Komisariat
Pasal 7
Rekruitmen Kepemimpinan
di level Pengurus Pusat
BAB III
PERSYARATAN MENJADI KETUA DAN PENGURUS
Pasal 9
Syarat-Syarat Menjadi Ketua dan Pengurus Komisariat
1. Ketua dan BPH Pengurus Komisariat minimal telah dinyatakan mengikuti LMO-TD
dan dibuktikan dengan sertifikat kelulusan LMO-TD
2. Ketua Komisariat IMALA maksimal berumur 21 tahun pada saat terpilih
3. Ketua Komisariat IMALA maksimal semester 5 pada saat terpilih
4. Ketua Komisariat minimal memiliki IPK 2.50 bagi fakultas eksakta dan IPK
3.00 untuk fakultas non eksakta
Pasal 10
Syarat-Syarat Menjadi Ketua Dan Pengurus Cabang
1. Ketua dan BPH Pengurus Cabang IMALA minimal telah dinyatakan mengikuti LMO-
TL dan dibuktikan dengan Sertifikat kelulusan LMO-TL
2. Pengurus Cabang IMALA selain unsur Ketua dan BPH Minimal telah dinyatakan
mengikuti LMO-TD dan dibuktikan dengan sertifikat kelulusan LMO-TD
3. Ketua dan BPH Pengurus Cabang IMALA maksimal Semester 7 padasaat terpilih atau
dibentuk
4. Ketua Cabang, Ketua IMALA Cabang, dan Pengurus Harian Cabang minimal memiliki
IPK 2.50 bagi fakultas eksakta dan IPK 3.00 untuk fakultas non eksakta
Pasal 12
Syarat-Syarat Menjadi Ketua Umum dan Pengurus Pusat
1. Ketua Umum dan BPH Pengurus Pusat IMALA minimal telah mengikuti LMO-TL
dibuktikan dengan sertifikat kelulusan LMO-TL
2. Pengurus Pusat IMALA selain unsur Ketua Umum dan BPH minimal telah mengikuti
LMO-TL dan dibuktikan dengan sertifikat kelulusan LMO-TL
3. Ketua Umum dan BPH Pengurus Pusat maksimal semester 14 atau Lulus S1 pada saat
terpilih atau dibentuk
4. Ketua Umum dan BPH Pengurus Pusat IMALA maksimal Lulus S1
5. Selain Ketua Umum dan BPH Pengurus Pusat IMALA, minimal semester 9 dan belum
mencapai 3 tahun terhitung semenjak dinyatakan lulus
6. Ketua Umum dan seluruh Pengurus Besar minimal memiliki IPK 2.50 bagi fakultas
eksakta dan IPK 3.00 untuk fakultas non eksakta pada saat S1
BAB IV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 13
Pasal 14
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian didalam
Ketetapan Pleno atau produk hukum organisasi lainnya
2. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota
KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Nomor : 04.RAPIM.2022
Tentang
SYARAT-SYARAT PENGAJUAN SK DAN
PELANTIKAN IKATAN MAHASISWA LEBAK
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi Tentang Strategi Rekrutmen
Kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Lebak
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali di kemudian hari jika
terdapat kekeliruan
KETIGA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN
RAPAT PIMPINAN (RAPIM) IKATAN MAHASISWA LEBAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PENGAJUAN SK PC DAN PC KEPADA PP
Pasal 2
Pengajuan SK Pengurus Cabang (PC)
Pasal 4
Pengajuan SK Pengurus Komisariat (PK)
BAB IV
SK RESHUFFLE
Pasal 6
Pasal 7
Syarat Pengajuan SK Reshuffe
BAB V
PELANTIKAN
Pasal 8
BAB VI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 9
Untuk memaksimalkan dan mewujudkan tertib administrasi dan organisasi, maka SK tidak
akan diberikan sebelum segala ketentuan yang ada dipenuhi sesuai dengan Peraturan
Organisasi ini
BAB VII
PENUTUP
Pasal 10
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam keputusan ini, akan diatur kemudian didalam
Ketetapan Pleno atau produk hukum organisasi lainnya
2. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota
KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Nomor : 04.RAPIM.2022
Tentang
PEMBENTUKAN, PEMEKARAN DAN PEMBEKUAN PC DAN PK
IKATAN MAHASISWA LEBAK
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi Tentang Strategi Rekrutmen
Kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Lebak
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali di kemudian hari jika
terdapat kekeliruan
KETIGA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN
RAPAT PIMPINAN (RAPIM) IKATAN MAHASISWA LEBAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MEKANISME PEMBENTUKAN
PC DAN PK
Pasal 2
BAB III
WEWENANG PEMBENTUKAN
PENGURUS CABANG (PC) DAN PENGURUS KOMISARIAT (PK)
Pasal 3
Pasal 4
BAB IV
MEKANISME PEMEKARAN PC DAN PK
Pasal 5
BAB V
STATUS DAN AKREDITASI
Pasal 6
Status
Pasal 7
Pasal 8
Akreditasi
Pasal 9
Pengguguran Pengurus Cabang
BAB VI
KEPUTUSAN PENGGUGURAN PC DAN PK
Pasal 11
Keputusan Penguguran PC
Pasal 12
Keputusan Pengguguran Cabang
Pasal 13
Pembentukan Komisariat Persiapan
1. Telah memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam AD/ART meliputi:
a. Komisariat dapat dibentuk di setiap perguruan tinggi
b. Komisariat berkedudukan di Perguruan Tinggi
c. Komisariat dapat di bentuk di fakultas, apabila fakultas berada di wilayahkabupaten
tersebut
d. Setiap Perguruan Tinggi hanya dapat memiliki satu (1) Komisariat
e. Komisariat dapat dibentuk apabila sekurang-kurangnya telah ada 10 Anggota
2. Anggota IMALA dapat mengusulkan surat permohonan pembentukan Pengurus Komisariat
persiapan kepada PC.
3. PC membentuk tim yang bertugas memfasilitasi pembentukan pengurus komisariat.
4. Tugas tim berakhir setelah terbentuknya Pengurus Komisariat.
5. Surat permohonan pembentukan Komisariat harus melampirkan: Berita acara pembentukan.
a) Jumlah anggota disertai bukti fotocopy minimal 25 (dua puluh lima) KartuTanda
Mahasiswa (KTM).
b) Fotocopy bukti telah mengikuti pengkaderan formal (Mapaba) di PMII.
6. PC dapat memverifikasi kelengkapan administrasi untuk menjadikan PK persiapan
setelah kelengkapan diatas terpenuhi
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 14
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian didalam Peraturan
Organisasi atau produk hukum organisasi lainnya.
2. Ketetapan ini ditetapkan oleh Rapat Pimpinan Ikatan Mahasiswa Lebak
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota
KEPUTUSAN RAPIM
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Nomor : 10.RAPIM.2022
Tentang :
PEMBEKUAN KEPENGURUSAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi Tentang Pembekuan Kepengurusan Ikatan
Mahasiswa Lebak.
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari
terdapat kekeliruan.
KETIGA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN
RAPAT PIMPINAN (RAPIM) IKATAN MAHASISWA LEBAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
SEBAB-SEBAB PEMBEKUAN
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Usulan, Keputusan dan Peringatan
Pasal 5
PC dan PK
BAB V
PENGURUS CARETAKER
Pasal 6
Susunan dan Personalia
1. Susunan pengurus sementara yang disebut caretaker terdiri dari seorangketua, seorang
sekretaris, dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang anggota.
2. Ketua pengurus caretaker direkrut dari pengurus harian kepengurusan sekurang-
kurangnya setingkat di atasnya.
Pasal 7
Tugas
Pasal 8
Masa Bhakti
1. Masa Bhakti pengurus caretaker hanya sampai terpilihnya ketua dan terbentuknya
kepengurusan baru melalui musyawarah maksimal 3 (tiga) bulan sejak dibekukannya
kepengurusan yang bersangkutan dan tidak dapat diperpanjang.
2. Dalam hal ketua kepengurusan belum bisa terpilih melalui konferensi yang khusus
diadakan untuk itu, maka pengurus caretaker dapat dibentuk kembali melalui rapat pleno
PP IMALA.
3. Caretaker hanya dapat dibentuk maksimal 2 (dua) kali
4. Jika sampai caretaker selesai masa tugasnya belum terlaksana konferensi dan
terbentuknya kepengurusan baru maka kepengurusan tersebut dibekukan secara
permanen.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
1. Hal-hal yang berkaitan dengan pembekuan kepengurusan dan belum diatur dalam
Peraturan organisasi ini akan diputuskan kemudian oleh pengurus yang berwenang
mengesahkan atau memberi surat keputusan kepengurusan yang bersangkutan sekurang-
kurangnya melalui rapat pleno.
2. Peraturan organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota
PERATURAN ORGANISASI
Tentang :
TATA CARA PENGISIAN LOWONGAN JABATAN ANTAR WAKTU
IKATAN MAHASISWA LEBAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Kaidah tata cara pengisian lowongan jabatan antar waktu Ikatan Mahasiswa Lebak ini
merupakan penjabaran dari AD/ART IMALA
2. Peraturan organisasi tentang tata cara pengisian pengurus lowongan antar waktu ini
merupakan pedoman untuk menyatakan jabatan lowongan sekaligus tata cara mengisi
jabatan pengurus yang sudah dinyatakan lowong itu di semua tingkatan
3. Pengisian jabatan antar waktu hanya bisa dilakukan apabila jabatan pengurus sudah
dinyatakan lowong oleh pleno pengurus
4. Peserta rapat pleno adalah BPH IMALA
BAB II
SEBAB-SEBAB LOWONG
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
1. Personalia kepengurusan organisasi bisa dinyatakan diberhentikan melalui rapat pleno apabila
terlebih dahulu sudah diberikan peringatan tertulis tiga kali masing-masing dengan jeda waktu satu
bulan
2. Apabila sudah diberi peringatan tertulis sebagai mana dimaksud ayat (1) tetap tidak aktif atau
memberi jawaban yang tidak bisaditerima oleh pengurus pleno, maka dianggap memenuhi
syarat untuk dinyatakan diberhentikan
3. Personalia kepengurusan bisa dinyatakan otomatis berhenti karena menjadi anggota dan atau
pengurus partai politik, anggota dan atau pengurus organisasi lain yang asas dan tujuannnya
bertentangan dengan IMALA yang dibuktikan dengan SK atau KTA dan lainnya.
Pasal 5
1. Pengisian jabatan lowongan antar waktu yang kemudian disebut pejabat sementara (Pjs)
2. Pengisian jabatan lowongan antar waktu personalia kepengurusan organisasidilakukan
oleh rapat pleno pengurus harian
Pasal 6
1. Pengisian jabatan lowongan unsur ketua, unsur sekretaris dan bendahara diambil dari
personalia pengurus harian yang lain sesuai bidangnya, dan atau ketua/anggota lembaga,
koordinator/anggota sesuai dengan garis koordinasinya
2. Pengisian jabatan lowongan antar waktu personalia ketua/anggota lembaga,
koordinator/anggota bisa diambil dari figur di luar struktur yang dipilih danditetapkan
oleh rapat pleno BPH
Pasal 7
Pengurus Sementara
1. Sebelum jabatan yang lowong diisi, kepengurusan melalui rapat pleno BPHdapat
mengisinya dengan pengurus sementara
2. Pengurus sementara dapat berfungsi sebagai pengurus definitif
3. Pengurus sementara menjalankan tugas sampai akhir masa bakti kepenggurusan dan tidak bisa
diperpanjang
4. Penunjukan pengurus sementara dapat dilakukan pada jajaran pengurus harian lain nya untuk
BPH maupun non-pengurus harian sesuai bidangnya, kecuali mandataris
Pasal 8
Pejabat Sementara
1. Pejabat sementara ketua umum selanjutnya disingkat Pjs ditetapkan melalui rapat pleno
pengurus harian, sesuai ART IMALA
2. Jika pengisian pejabat sementara ketua umum dan atau sebagaimana diatur pada poin 1
tidak dapat dipenuhi, maka pejabat sementara ketua umum dan atau ketua dipilih dan
ditetapkan dalam rapat pleno pengurus harian
3. Pejabat sementara ketua umum, dana atau ketua, sekretaris, bendahara maupun lembaga
yang sudah disahkan melalui surat keputusan berfungsi, berwenang dan bertanggungjawab
sebagaimana mestinya dalam menjalankan amanah organisasi
4. Pejabat sementara berlaku sampai akhir masa periode pengurus yang digantikan
5. Dalam hal ada alasan kuat tertentu yang memenuhi ketentuan AD/ART, penjabat
sementara kepengurusan bisa diberhentikan melalui Kongres Luar Biasa, MUSCABLUB
dan MUSKOMLUB
Pasal 9
Pelaksana Tugas (Plt)
1. Apabila Ketua Umum berhalangan sementara maksimal 2 bulan berturut- turut maka
harus ditunjuk Plt melaui mekanisme Rapat Pleno
2. Masa berlaku Plt selama dua (2) bulan sejak ditetapkan oleh rapat pleno dantidak dapat
diperpanjang kembali
3. Apabila melebihi batas waktu yang telah ditentukan maka ditunjuk Pjs sebagaimanayang
diatur dalam pasal 9
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
1. Hal-hal yang berkaitan dengan pengisian jabatan lowongan antar waktu dan belum diatur
dalam peraturan organisasi ini, akan diputuskan bersama kemudian oleh rapat Pleno BPH
PP IMALA
2. Peraturan organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota
:
SISTEM PENGKADERAN
POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI
RAPAT PIMPINAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK
TAHUN 2022
SISTEM PENGKADERAN
IKATAN MAHASISWA LEBAK (IMALA)
A. Pendahuluan
Telah menjadi fitrah manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan hakekat
dirinya yang tercipta dari unsur keduniawian (lahiriah) dan unsur ruh (illahiah), keduanya
memerlukan keseimbangan untuk dipenuhi. Sebagai makhluk tuhan, setiap manusia
mengemban tugas dan bertanggung jawab sebagai kholifah di muka bumiuntuk senantiasa
mengerjakan “amar ma’ruf nahi munkar” (menyerbu kebaikan dan mencegah kemungkaran)
dengan demikian sudah menjadi keharusan betjuang untuk dirinya sendiri maupun untuk
orang lain. Bahwa dalam membentuk sebuah eksistensi organisasi secara kontinuitas tentunya
harus bertolak pada proses kaderisasi sebagai media pencapaian tujuan organisasi tersebut
dalam menggapai perjuangannya. Pada pencapaian strategis yang mampu mewujudkan
militansi dan soliditas kader dalam konteks gerakan intelektualnya yang didukung dengan
basis kekuatan moral yang menjadikan seorang kader hanya menggantungkan dirinya hanya
kepada Tuhan yang Maha Esa. Bahwa perwujudan eksistensi dan militansi kader bukanlah
sebuah keniscayaan tanpa harus mengalami proses panjang, sehingga masuk pada beberapa
tahapan-tahapan yang harus dicapai, sehingga proses kaderisasi mengalami dinamisasi yang
masuk pada tingkat- tingkatan yang tersusun secara sistematis.
IMALA sebagai organisasi dalam tingkat primordial menyadari sepenuhnya bahwa proses
perkaderan merupakan bagian terpenting dalam menentukan eksistensi organisasi. Dapat
dikatakan, perkaderan menjadi suatu kebutuhan yang sangat pundamental untuk membentuk
pribadi yang memiliki potensi dan kreativitas dengan berlandaskan pada transcendental dan
tiga pilar IMALA. Pedoman perkaderan merupakan suatu panduan yang terukur dan terarah
serta sistematis dalam menanamkan nilai-nilai perjuangan IMALA yang mulai di berikan pada
saat recruitmen (memilih calon kader) dengan harapan akan tercipta kader-kader yang penuh
dengan loyalitas terhadap organisasi dan cerdas secara berkarakter.
B. Tujuan
Dengan tetap mengacu pada independensi, kekuatan moral dan gerakan intelektual sebagai tiga
pilar perjuangan IMALA, maka eksistensi kader dapat terealisasikan kedalam :
1. Perwujudan kualitas kader pada tingkat militansi dan komitmen kader dalam pencapaian
tujuan organisasi secara terintegrasi.
2. Penataan kembali potensi yang dimiliki kader untuk bertanggung jawab terhadap kepekaan
kepada masyarakat.
C. Pengertian Perkaderan
Perkaderan pada dasarnya adalah usah organisasi yang dilaksanakan secara sadar, terencana,
totalitas, sistematis dan berjenjang yang memungkinkan untuk membina dan mengembangkan
mengaktualisasikan potensi seseorang untuk menjadi kader yang intelektual-propesional yang
mampu menjawab persoalan zaman.
D. Prinsip-Prinsip Perkaderan
Dalam proses perkaderan, IMALA mengedepankan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Perkaderan merupakan cara/media bagi pengembangan kualitas dan potensi anggota
IMALA untuk membina dan meningkatkan kemauan dan kemampuannya dalam rangka
mencapai tujuan IMALA.
2. Usaha-usaha pembinaan kader senantiasa menitikberatkan pada posisi setiap anggota
sebagai obyek sekaligus subyek.
E. Argumentasi Perkaderan
IMALA sebagai sebuah organisasi perkaderan dan perjuangan, keberadaan kader sangat
substansial. Oleh karena itu, ada beberapa aegumen yang dapat dijadikan acuan bagi
organisasi IMALA. Argumentasi tersebut antaralain:
1. Argumentasi idealis
Melalui perkaderan IMALA, diharapkan akan lahir kader-kader yang mampu menjawab
persoalan zaman secara sistematis dengan di lengkapi kemampuan material yang efektif
untuk mengembangkan potensi kreatif yang ada pada dirinya. Dengan demikian tujuan
organisasi dapat berwujud.
2. Argumentasi Strategis
Dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh setiap kader, maka sebuah organisasi
akan di oandang tidak hanya pada tingkatan organisasi itu sendiri, tetapi lebih dari itu
posisi “ organisasi dengan pihak lain akan semakin tinggi.
3. Kemampuan Taktis
Setiap individu-individu kader organisasi dapat mendekatkan diri pada setiap lini baik
lingkungan masyarakat maupun pemerintah dengan harapan dapat memberi dan menerima
berbagai informasi dan sebagainya untuk kemajuan organisasi.
4. Argumentasi Kompetisi
Jika dikatakan hidup adalah persaingan, maka itupun dapat berlaku bagi sebuah organisasi
untuk mempertahankan eksistensi organisasi, maka bagaimana caranya organisasi itu
dapat merekrut sebagai usaha untuk mempertahankan eksistensi organisasi.
F. Iklim perkaderan ( musim)
1. Batasan iklim perkaderan
Untuk menopang optimalisasi perkaderan maka perlu diciptakan iklim atau suasana
perkaderan antara lain :
a) Menumbuhkan keberpihakan terhadap kebebasan dari penindasan dan ketidak
adilan yang dapat merusak nilai –nilai kemanusiaan universal.
b) Menjaga nilai-nilai demokratis dan suasana dialog inklusif selama proses
pekaderan.
c) Menjaga semangat intelektualisme yang kritis dan analisis sebagai persyaratan
dalam dialektika pencarian kebenaran.
d) Menjunjung tinggi molaritas dan integritas
e) Mengikis otorianisme dan senioritas yang dapat menghambat perkembangan
kader.
2. Pola Hubungan
Yang dimaksud dengan pola hubungan disini adalah proses intraksi , dimana pola
hubungan ini terdiri dari pola hubungan antar kader dan pola hubungan antar non
kader.
Pola hubungan antar kader ditegakan diatas prinsip-prinsip :
a) Pola komunikasi persaudaraan yang tebuka , hangat ( penuh kasih ) dan efektif
sebagai ekspresi semangat satu kesatuan yang tak terpisahkan.
b) Bersih darin unsur ekpolatif dan bersifat akal-akalan atau pembusukan karena
akan menodai penilaian persaudaraan kita.
c) Iklas dan beri’tikad baik dalam segala bentuk kerjasama.
d) Menjunjung tinggi etika , menumbuhkembangkan hubungan saling menghargai
G. REKRUITMEN KADER
1) MASA PENGENGENALAN KADER (MPO)
Fase ini merupakan fase awal pendekatan calon kader sebelum menjadi anggota biasa
IMALA. Pada tahap ini aparatur / pengurus IMALA mulai dari tingkat komisariat
sampai cabang diupayakan semaksimal mungkin untuk dapat melakukan pendekatan
baik secara personal atau aktifitas (approach personal and actificity). Pendekatan
tersebut dilakukan secara elegandan didasarkan pada upaya membuka wawasan calon
anggota serta pencitraan IMALA untuk menarik simpati dari calon anggota.
2) SISTEM PERKADERAN
Dalam sistemmatika perkaderan dapat dilakukan dalam dua bagian :
a. Perkaderan formal
perkaderan formal adalah proses penanaman nilai-nilai perjuanga IMALA. Kepada
calon anggota, yang dilakukan secara bersinambungan dan berjenjang, guna
terwujudnya kader- kader yang berkualitas militant dengan harapan dapat melahirkan
kader-kader yang memiliki basic pengetahuan organisasi. Perkaderan ini merupakan
kewajiban bagi setiap calon anggota dinamakan latihan manajemen organisasi (LMO).
b. perkaderan non formal
perkaderan non formal adalah keterlibatan kader dalam berbagai aktivitas dan
peranan kemasyarakatan. Baik sebagai pelaksanaan maupun sebagai pengaruh atau
bahkan sebagai partisipasn. Perkaderan ini sangat penting dan harus diikuti oleh
seluruh kader.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam perkaderan formal setiap
anggota IMALA diwajibkan mengikuti latihan manajemen organisasi (LMO).
Jenjang perkaderan ini terdiri dari :
Latiham manajemen organisasi tingkat lanjut (LMO TL) dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan LMO TL adalah pengurus Cabang atau Pengurus Pusat.
b. Peserta telah lulus mengikuti LMO TD (Dibuktikan dengan sertifikat/surat
keterangan) dalam jangka 6 bulan pasca LMO TD.
Kurikulum LMO TL
a. 3 Pilar Perjuangan IMALA sebagai Landasan Berfikir dan Bergerak 150 menit
b. Strategi Pengembangan Kaderisasi IMALA 150 menit
c. Studi Advokasi Kebijakan dan Anggaran 150 menit
1) Pelatihan Ke-Fasilitatoran
Pelatihan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kader pengelola latihan, mengingat
IMALA membutuhkan pelatih bagi materi-materi pengkaderan.
2) Pelatihan Advokasi
Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan sosial kader IMALA dalam
memperjuangkan kepentingan rakyat dan diharapkan mampu memiliki kemampuan
dasar dalam melakukan aksi dan advokasi.
3) Pelatihan Jurnalistik
Pelatihan Jurnalistik bertujuan untuk kader dapat memahami pentingnya jurnalistik dan
meningkatkan kemampuan menulis. Tujuan yang harus di capai melalui latihan
manajemen organisasi tingkat lanjut (LMO TL) IMALA adalah terbentuknya kader
yang siap bersaing secara lokal, regional maupun nasional. Juga setiap kader turun
langsung ditengah masyarakat secara nyata sebagai bentuk keberpihakan terhadap
rakyat.
KEBIJAKAN ORGANISASI
1. Internal
1) Organisasi
Secara global, ada beberapa point yang harus menjadi prioritas bagi IMALA, yaitu:
a. Melakukan pembenahan secara komperehensif cabang-cabang yang telah
terbentuk
b. Menyebar luaskan cabang ke seluruh wilayah dan membentuk koordinator
pembentukan persiapan di tingkat cabang yang bertujuan menyebarkan dan
membentangkan peran serta fungsi organisasi di tingkat masyarakat.
c. Membentuk coordinator pembentukan persiapan di tingat komisariat di
setiap perguruan tinggi khususnya di kabupaten Lebak.
d. Melaksanakan musyawarah konsolidasi pengurus di tingkat pusat, cabang
dan komisariat sehingga organisasi semakin efektif dan konstruktif.
e. Pembenahan aparatur dan peningkatan peran fungsi secara tegas dsn
tanggung jawab dalam setiap tingkatan organisasi IMALA
2) Perkaderan
Sebagai organisasi perkaderan dan perjuangan, tenu saja tidak lepas dari bagaimana
organisasi dapat melakukan menejemen perkaderan itu sendiri dengan baik. Dalam
masalah perkaderan, ada beberapa poin yang harus dilakukan antara lain:
a. Melaksanakan perkaderan mulai dari recrutmen, peningkatan kualitas kader
sampai pasca perkadran.
b. Pemantauan kurikulum perkaderan sehingga ada kesamaan karakter
organisasi antara semua anggota mulai dari tingkat pusat, cabang, dan
komisariat.
2. Eksternal
1. Hubungan dengan masyarakat (LSM, OKP, Ormas, ORSOSPOL) sebagai
bagian dari element masyarakat Lebak, IMALA secara nyata tidak harus puas
dengan kondisi saat ini. Oleh karena itu, dalam kebijakan eksternal, IMALA
harus melakukan beberapa hal sebagai berikut:
a. Memperkuat citra organisasi di masyarakat sesuai dengan tiga pilar
perjuangan IMALA (independensi, kekuatan moral dan gerakan
intelektual).
b. Memperkuat peran organisasi dalam hal advokasi dan penguatan kesadaran
HAM terhadap masyarakat (menguatkan sensitifitas terhadap persoalan
kerakyatan).
c. Menjalin hubungan dengan seluruh stekholder dengan mengedepankan
semangat kerja sama secara “simbiosis mutualisme”, selama hal itu tidak
bertentangan dengan AD/ART Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA)
2. Hubungan dengan pemerintah (Lembaga Suprastruktur)
Oposisi, itulah pola hubungan yang harus dikedepankan oleh IMALA dengan
pemerintah. Oposisi yang dimaksud ini adalah terus melakukan sikap kritis bilamana
ada kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Oleh karena itu, IMALA harus
melakukan beberapa hal yaitu:
a. Memperkuat dan memperpanjang pengawasan (social control) terhadap
lembaga suprastruktur (eksekutif dan legislative) sebagai upaya
mewujudkan pemerintah yang baik dan bersih (good and clean government)
b. Melakukan dialog dan silaturahim dengan pihak pemerintah daerah sebagai
upaya kontribusi pemikiran sebagai wujud kepedulian dalam pembangunan
dengan mengedepankan semangat independensi dan idealisme.
c. Melakukan kerja sama dengan cara turut serta dalam berbagai program
yang berpihak pada masyarakat.
A. INTERNAL
1. Membantu mengupayakan tersedianya sekretariat di setiap cabang.
2. Mendirikan perpustakaan IMALA dan meminta kepada setiap anggota agar
menyumbang buku.
3. Melengkapi fasilitas\kelengkapan sekretariat organisasi.
4. Membuat data base anggota dan alumni ikatan mahasiswa lebak.
5. Memperbanyak pelatihan untuk meningkatkan kualitas kader. Mendorong,
memfasilitasi dan mengutus kader untuk mengikuti pelatihan yang diadakan
lembaga-lembaga eksternal yang ada di daerah maupun nasional.
6. Memperluas jaringan dengan berbagai kalangan,mulai dari erit birokrat,
pengusaha, ulama, tokoh masyarakat, aktivis mahasiswa, LSM, dan lembaga
pers lainnya.
7. Memperbaiki manajemen organisasi, up-grading pengurus dan mengadakan
KTA bagi anggota.
8. Mengadakan lokarya untuk menyusun kurikulum dan metode perkaderan baku.
9. Melakukan dan meningkatkan mutu konsolidasi antar pengurus pusat dan
cabang.
10. Membuat badan hukum untuk mempermudah fundrising.
11. Melakukan kajian rutin untuk menungkatkan kualitas kader.
B. EKSTERNAL
1. Melakukan pengawasan terhadap proses pembuatan APBD lebak.
2. Melakukan pengkritisan terhadap kebijakan-kebijakan pemda yang
menyangkut kepentingan public.
3. Mempromosikan potensi kebudayaan kabupaten lebak secara luas lagi.
4. Melakukan kajian terhadap isu/masalah-masalah pembangunan lebak.
5. Melakukan advokasi dan pendidikan politik pada masyarakat.
6. Melakukan kerja sama dengan berbagai element sosial kemasyarakatan
(stakeholders) dalam upaya pembangunan di lebak.
7. Mendorong komisariat dan cabang untuk mengadakan LMO dan MPO.
8. Melakukan kerjasama terhadap setiap sekolah tingakat SMA\sederajat untuk
mengadakan pelatihan kompetensi.
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Tanggal : 23 April 2022
Pukul : 14.10 WIB
PIMPINAN SIDANG
RAPAT PIMPINAN (RAPIM)
IKATAN MAHASISWA LEBAK
Ketua Sekretaris
Anggota