PUSAT KEUANGAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PEMBAYARAN

TUNJANGAN KINERJA BAGI
PEGAWAI DI LINGKUNGAN
POLRI
KABID DAL PUSKEU POLRI
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DASAR
1. UNDANG-UNDANG NO. 2 THN 2002 TTG POLRI;
2. UNDANG-UNDANG No. 17 THN 2003 TTG KEUANGAN NEGARA;
3. PERATURAN PEMERINTAH No. 45 THN 2013 TTG TATA CARA PELAKS APBN, DAN PERUBAHAN
TERAAKHIR No. 50 THN 2018;
4. PERATURAN PEMERINTAH No. 29 THN 2001 TTG PERATURAN GAJI ANGGOTA POLRI DAN PERUBAHAN
TERAKHIR No 17 THN 2019;
5. PERATURAN PEMERINTAH No. 7 THN 1977 TTG PERATURAN GAJI PNS DAN PERUBAHAN TERAKHIR No.
15 THN 2019;
6. PERATURAN PRESIDEN No. 103 THN 2018 TTG TUNKIN PEGAWAI DI LINGK POLRI;
7. PERATURAN MENKEU No. 80/PMK.05/2017 TGL 20 JUNI 2017 TTG TATA CARA PEMBAYARAN TUNKIN
PEGAWAI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (K/L);
8. PERATURAN MENKEU No. 210/PMK.05/2022 TTG TATA CARA PEMBAYARAN DLM RANGKA PELAKS APBN;
9. PERATURAN KAPOLRI No. 7 THN 2020 TGL 27 AGUS 2020 TTG TATA CARA PEMBERIAN TUNKIN BAGI
PEGAWAI DI LINGK POLRI;
10. PERATURAN DIRJEN PBN No. 43/PB/2013 TGL 11 MARET 2013 TTG TATA CARA PEMBAYARAN BELANJA
PEGAWAI PADA SATKER POLRI DAN PERUBAHAN TERAKHIR No. 21/PB/2017;
11. SURAT KAPOLRI No. : B/595/I/KEU./2022 TGL 19 JANUARI 2022 PERIHAL ARAHAN TEKNIS PELAKS
PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI POLRI TA. 2022.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perpres No 103 Thn 2018

TTG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI
Pasal 1 1. Pegawai di lingk Polri adalah anggota Polri, PNS, dan pegawai lainnya yg berdasarkan Kep Pejabat yg berwenang diangkat dlm suatu
jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingk Polri;
2. Pegawai Negeri Sipil, yg selanjutnya disingkat PNS adalah WNI yg memenuhi syarat tertentu, diangkat sbg pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan;
3. Pegawai lainnya adalah pegawai yg diangkat pada jabatan yg telah mendapat persetujuan dari Menpan dan RB.

Pasal 2 1. Pegawai di lingk Polri, selain diberikan penghasilan sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan Tunjangan
Kinerja (Tunkin) setiap bulan.
2. Tunkin pegawai di lingk Polri diberikan setelah mempertimbangkan penilaian reformasi birokrasi, capaian kinerja organisasi, dan
capaian kinerja individu.

Pasal 3 1. Tunkin pegawai di lingk Polri tidak diberikan kepada:

a. pegawai di lingk Polri yg tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. pegawai di lingk Polri yg diberhentikan utk sementara atau dinonaktifkan;
c. pegawai di lingk Polri yg diberhentikan dari jab organiknya dgn diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan sbg pegawai;
d. pegawai di lingk Polri yg diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dlm bebas tugas utk menjalani MPP; dan
e. pegawai pada BLU yg telah mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dlm PP No 23 Thn 2005 dan perub No. 74 Thn 2012
ttg Pengelolaan Keuangan BLU.
2. Pegawai di lingk Polri yg diangkat sbg pejabat fungsional dan diberikan tunjangan profesi maka tunkin diberikan sebesar selisih
antara tunkin dgn tunjangan profesi pada kelas jabatan yg sama;
3. jika tunjangan profesi yg diberikan sebgmn dimksd pada ayat 2 lebih besar dari tunkin pada kelas jabatan yg sama maka tunjangan
profesi yang diberikan;
4. ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai di lingk Polri yg tidak diberikan tunkin sebgmn dimksd pada ayat 1 dan selisih antara tunkin
dgn tunjangan profesi pada kelas jab yg sama sebgmn dimksd pada ayat 2 dan ayat 3 diatur dgn Perkap.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perpres No 103 Thn 2018

TTG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI
Pasal 4 Tunkin pegawai di lingk Polri tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden
ini.

Pasal 5 1. Tunkin bagi pegawai di lingk Polri diberikan TMT bulan Juli 2018;
2. Tunkin pegawai di lingk Polri dibayarkan tidak menghilangkan tunjangan-tunjangan lain yg diberikan (ON TOP);
3. Tunkin pegawai di lingk Polri diberikan dgn memperhitungkan capaian kinerja Pegawai setiap bulannya.

Pasal 6 1. Kapolri yg mengepalai dan memimpin polri diberikan tunkin sebesar 150% dari tunkin kelas jabatan 17 di lingk polri;
2. Tunkin bagi kapolri sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan terhitung mulai bulan januari 2oi7.

Pasal 7 2. Pajak penghasilan atas Tunkin sebagaimana dimaksud dlm Pasal 4 dan Pasal 6 dibebankan pada APBN.

Pasal 8 1. Kapolri menetapkan kelas jabatan pada setiap jabatan di lingk Polri sesuai dgn persetujuan dari Menpan dan RB;
2. Perubahan kelas jabatan pada setiap jabatan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 ditetapkan oleh Kapolri setelah mendapat
persetujuan dari Menpan dan RB;
3. Dalam hal perubahan kelas jabatan sebgmn dimaksud pada Ayat 2 mengakibatkan perubahan pagu anggaran, persetujuan
dari Menpan dan RB diberikan setelah berkoordinasi dgn Menkeu.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perpres No 103 Thn 2018

TTG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI
Pasal 9 1. Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh pegawai di lingk Polri wajib melaksanakan agenda Reformasi
Birokrasi sesuai dgn ketentuan peraturan perundangundangan;
2. Pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 dimonitor dan dievaluasi secara berkala oleh
Kapolri dan tim Reformasi Birokrasi Nasional, baik masing-masing maupun bersama-sama.

Pasal Ketentuan lebih lanjut mengenai Tunkin pegawai di lingk Polri sebagaimana dimaksud dlm Pasal 2 s.D Pasal 9 diatur dgn
10 Peraturan Kapolri

Pasal Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yg merupakan peraturan pelaksanaan
11 dari Peraturan Presiden No. 89 Thn 2015 ttg Tunjangan Kinerja pegawai di lingk polri dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dgn ketentuan dlm peraturan presiden ini.

Pasal Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan Presiden No. 89 Thn 2015 ttg Tunjangan Kinerja pegawai di lingk
12 Polri dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tgl diundangkan (tanggal 1 November 2018).
13
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perkap No 7 Thn 2020

TTG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN
POLRI
BAB I KETENTUAN UMUM
PASAL 1

1. PEGAWAI DI LINGK POLRI ADALAH ANGGOTA POLRI, PNS DAN PEGAWAI LAINNYA, YG BERDASARKAN
KEPUTUSAN PEJABAT YG BERWENANG DIANGKAT DLM SUATU JABATAN DAN BEKERJA SECARA PENUH PADA
SATUAN ORGANISASI DI LINGK POLRI.
2. TUNJANGAN KINERJA/TUNKIN ADALAH TUNJANGAN YG DIBERIKAN SBG PENGHARGAAN ATAS PRESTASI YG
TELAH DIRAIH OLEH PEGAWAI DI LINGK POLRI DLM MELAKS TUGAS GUNA TERWUJUDNYA REFORMASI
BIROKRASI.
3. KINERJA ADALAH PRESTASI/KEMAMPUAN KERJA YG DIPERLIHATKAN OLEH SEORANG PEGAWAI DI LINGK
POLRI DLM MENDUKUNG DAN MELAKS TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA;
4. HARI KERJA ADALAH HARI YG TELAH DITETAPKAN SBG WAKTU KERJA BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI.
5. JAM KERJA ADALAH JAM SETIAP HARI KERJA YG DITETAPKAN DLM SATU MINGGU YG DIHITUNG SAAT
MEMULAI KERJA S.D. MENGAKHIRI KERJA YAITU SELAMA 40 JAM.
6. ESELON ADALAH TINGKATAN ATAU JENJANG DLM JABATAN STRUKTURAL DI LINGK ORGANISASI YG DISUSUN
SESUAI PERAN BIDANG TUGAS.
7. KELAS JABATAN ADALAH HUBUNGAN HIERARKI ANTARA JABATAN-JABATAN DLM SATUAN KERJA DAN
INSTANSI DIMANA SATKER ITU ADA.
8. NIVELLERING JABATAN ADALAH PENENTUAN LAPIS-LAPIS JABATAN DLM ESELON JABATAN DI LINGK POLRI.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA

PASAL 2

1. PEGAWAI DI LINGK POLRI SELAIN DIBERIKAN PENGHASILAN SESUAI KETENTUAN PER-UU-AN DIBERIKAN
TUNKIN SETIAP BULAN.
2. TUNKIN DIBERIKAN KEPADA PEGAWAI DI LINGK POLRI YG BEKERJA SECARA PENUH DGN
MEMPERHITUNGKAN KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN HASIL PENILAIAN KINERJA.
3. HASIL PENILAIAN KINERJA SEBAGAI BERIKUT:
a. PENILAIAN KINERJA BAGI ANGGOTA POLRI MENGGUNAKAN SMK;
b. PENILAIAN KINERJA BAGI PNS MENGGUNAKAN PPK; DAN
c. PENILAIAN KINERJA BAGI PEGAWAI LAINNYA DILAKUKAN OLEH KASATKER PENGGUNA.
4. PENILAIAN KINERJA TSB, HARUS MEMENUHI NILAI MINIMAL CUKUP.

PASAL 3

3. BESARAN INDEKS TUNKIN DIBERIKAN BERDASARKAN KELAS JABATAN DGN MEMPERHATIKAN

PANGKAT/GOLONGAN, ESELON/NIVELLERING DAN JABATAN.
4. KELAS JABATAN TSB DITETAPKAN PALING TINGGI 17 DAN PALING RENDAH 1.
5. ESELON/NIVELERING JABATAN TSB DIGUNAKAN SBG PEDOMAN DLM BINKAR DI LINGK POLRI.
6. BESARAN INDEKS TUNKIN PENERIMA & KELAS JABATAN TSB, DITETAPKAN DGN KEP KAPOLRI.

PASAL 4
 
BESARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI LAINNYA DI LINGK POLRI DIBERIKAN BERDASARKAN KELAS JABATAN SESUAI
ESELON YG DITETAPKAN OLEH KAPOLRI ATAS PERSETUJUAN MENPAN DAN RB.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PASAL 5

1. TUNJANGAN KINERJA TIDAK DIBERIKAN KPD PEGAWAI DI LINGK POLRI YG:

a. TIDAK MEMPUNYAI JABATAN TERTENTU;
b. DIBERHENTIKAN UTK SEMENTARA ATAU DINONAKTIFKAN;
c. DIBERHENTIKAN DARI JABATAN ORGANIKNYA DGN DIBERIKAN UANG TUNGGU (PNS);
d. DIBERIKAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA ATAU DLM BEBAS TUGAS UTK MENJALANI MPP; DAN
f. TELAH MENDAPATKAN REMUNERASI BAGI PEGAWAI PADA BADAN LAYANAN UMUM (BLU).
2. TIDAK MEMPUNYAI JABATAN TERTENTU SEBAGAIMANA AYAT (1) HURUF a, MERUPAKAN PEGAWAI DI LINGK
POLRI YG TIDAK MEMILIKI JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL;
3. DIBERHENTIKAN UNTUK SEMENTARA ATAU DINONAKTIFKAN DARI JABATAN DINAS POLRI SEBAGAIMANA AYAT
(1) HURUF b, MERUPAKAN PEGAWAI DI LINGK POLRI YG DIBERHENTIKAN SEMENTARA ATAU DINONAKTIFKAN
DARI JABATAN DINAS POLRI, APABILA DLM PROSES PEMERIKSAAN PELANGGARAN DISIPLIN, KODE ETIK DAN
PIDANA;
4. DLM HAL PEGAWAI DI LINGK POLRI YG TIDAK MEMILIKI JABATAN SEBAGAIMANA AYAT (1), DAPAT DIBERIKAN
TUNJANGAN KINERJA, APABILA SEDANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR 3 BULAN ATAU LEBIH DGN BIAYA
DINAS;
5. PELAKSANAAN TUGAS BELAJAR SEBAGAIMANA AYAT (4) HARUS DGN SURAT PERINTAH/ KEPUTUSAN DARI
PEJABAT YG BERWENANG;
6. PEMBAYARAN TUNKIN TERHADAP PEGAWAI SEBAGAIMANA AYAT (4) DIBAYARKAN 2 TINGKAT DI BAWAH KELAS
JABATAN PADA GOLONGAN KEPANGKATANNYA.
PASAL 6

PEGAWAI NEGERI PADA POLRI YG DITUGASKAN PADA K/L/BADAN/INSTANSI PEMERINTAH DI LUAR POLRI, YG
TIDAK/BELUM DIBERIKAN TUNKIN OLEH K/L/BADAN/INSTANSI PEMERINTAH DI TEMPAT TUGASNYA, TUNKIN
DIBERIKAN OLEH POLRI MELALUI SATKER/SATWIL ASALNYA.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENENTUAN HARI DAN JAM KERJA
PASAL 7
1. HARI KERJA DI LINGK POLRI DLM 1 a. 5 HARI KERJA, SENIN S.D JUMAT; ATAU
MINGGU SETARA 40 JAM DGN b. 6 HARI KERJA, SENIN S.D SABTU.
KETENTUAN:

2. KETENTUAN TSB No. 1 HURUF a a. HARI SENIN S.D KAMIS:

DIATUR JAM KERJA MELIPUTI: 07.00 – 12.00
12.00 – 13.00 (WAKTU ISTIRAHAT)
13.00 – 15.00
b. HARI JUMAT:
07.00 – 11.30
11.30 – 13.00 (WAKTU ISTIRAHAT)
13.00 – 15.30.

3. KETENTUAN TSB No. 1 HURUF b a. HARI SENIN S.D KAMIS:

DIATUR JAM KERJA MELIPUTI: 07.00 – 12.00
12.00 – 13.00 (WAKTU ISTIRAHAT)
13.00 – 14.00
b. HARI JUMAT:
07.00 – 11.30
11.30 – 13.00 (WAKTU ISTIRAHAT)
13.00 – 14.30
c. HARI SABTU
07.00-12.00

4. PENGATURAN HARI DAN JAM KERJA BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI YG BERDINAS DI BIDANG OPSNAL, PELAYANAN
MASYARAKAT DAN LEMDIK DITETAPKAN OLEH MASING-MASING KASATKER, KASATWIL DAN KALEMDIK SESUAI DGN
KEBUTUHAN.

5. PENETAPAN PENGATURAN HARI DAN JAM KERJA TSB TIDAK MENGURANGI JUMLAH JAM KERJA SEBAGAIMANA AYAT 1.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PASAL 8  

1. PENILAIAN KEHADIRAN DILAKS MELALUI DAFTAR KEHADIRAN SECARA ELEKTRONIK DAN/ATAU MANUAL
YG BERFUNGSI UTK MENGUKUR KEHADIRAN PEGAWAI DI LINGK POLRI.
2. HASIL REKAPITULASI DAFTAR KEHADIRAN DIEVALUASI OLEH PENGEMBAN FUNGSI SDM SETIAP AKHIR
BULAN BERJALAN, DAN DISAMPAIKAN KPD PEGAWAI YBS, SBG BAHAN DASAR PENGURANGAN TUNKIN
BULAN BERJALAN.
3. FORMAT DAFTAR KEHADIRAN SEBAGAIMANA AYAT 1, TERCANTUM DLM LAMPIRAN YG MERUPAKAN
BAGIAN TIDAK TERPISAHKAN DARI PERKAP INI.

BAB IV PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA

PASAL 9

PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI DAPAT DILAKUKAN PENGURANGAN.

PASAL 10

PENGURANGAN TUNKIN SEBAGAIMANA PASAL 9 TIDAK BERLAKU BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI APABILA:
a. MENDAPAT PERINTAH UNTUK MENGIKUTI TUGAS BELAJAR;
b. MENJALANKAN TUGAS DLM NEGERI MAUPUN LUAR NEGERI YG DIBUKTIKAN DGN SPRIN;
C. SAKIT 1 S.D 3 HARI YG DIBUKTIKAN DGN SKET DOKTER;
D. CUTI TAHUNAN;
E. CUTI MELAHIRKAN S.D ANAK KEDUA;
F. CUTI ISTIMEWA; DAN
G. CUTI HAJI, UMROH DAN IBADAH KEAGAMAAN LAINNYA.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PASAL 11

1. PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI YG TIDAK MEMENUHI HARI DAN JAM KERJA
DIKENAKAN PENGURANGAN TUNKIN.

2. PENGURANGAN TUNKIN SEBAGAIMANA AYAT 1, DINYATAKAN DLM PERSENTASE (%).

PASAL 12

1. PENGURANGAN TUNKIN SEBAGAIMANA PASAL 11 AYAT 2 DILAKSANAKAN DGN KETENTUAN:

a. TIDAK HADIR TANPA KET DLM BEKERJA DIKURANGI 3 % PER HARI DARI TUNKIN;
b. TIDAK HADIR &TIDAK BEKERJA TANPA KET YG SAH SELAMA 1 BULAN DIKURANGI 100%;
c. TERLAMBAT DATANG ATAU PULANG SEBELUM WAKTUNYA DIKURANGI DGN KETENTUAN:
1. TERLAMBAT 1 S.D 2 JAM DIKURANGI 0,5 (NOL KOMA LIMA) % DARI TUNKIN; DAN
2. TERLAMBAT LEBIH DARI 2 JAM DIKURANGI 0,75 % DARI TUNKIN;
d. SAKIT LEBIH DARI 3 HARI YG DIBUKTIKAN DGN SURAT KET DOKTER, DIKURANGI 0,5 % PER HARI; DAN
e. CUTI KARENA ALASAN PENTING DAN IZIN TERTULIS DARI ATASAN LEBIH DARI 3 HARI YG DIAKUMULASI
DLM 1 BULAN, DIKURANGI 1 % PER HARI.

2. KETERLAMBATAN DATANG ATAU PULANG SEBELUM WAKTUNYA SEBAGAIMANA AYAT 1 HURUF c,

DIAKUMULASI DLM SATU HARI.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V MONITORING DAN EVALUASI

PASAL 13

1. KEGIATAN MONEV DILAKUKAN DLM RANGKA:

a. PENILAIAN CAPAIAN KINERJA; DAN
b. PENGENDALIAN PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI.
2. KEGIATAN MONEV SEBAGAIMANA AYAT 1, DILAKUKAN SECARA OBJEKTIF, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL.

PASAL 14
 
1. PENILAIAN CAPAIAN KINERJA SEBAGAIMANA PASAL 13 AYAT 1 HURUF a, DILAKUKAN UNTUK MENILAI
KEHADIRAN DAN PELAKS TUGAS.
2. HASIL KEGIATAN PENILAIAN CAPAIAN KINERJA SEBAGAIMANA AYAT 1, DITUANGKAN DLM LAPORAN TERTULIS
DAN DISAHKAN OLEH KASATFUNG/ KASATKER/KASATWIL SBG PEDOMAN PENGHITUNGAN TUNKIN
BERIKUTNYA.

PASAL 15

3. PENGENDALIAN PEMBAYARAN TUNKIN SEBAGAIMANA PASAL 13 AYAT 1 HRUF b, DILAKSANAKAN DLM RANGKA
TERTIB ADMINISTRASI PELAKS PEMBAYARAN TUNKIN.
4. PENGENDALIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA DILAKSANAKAN SECARA PERIODIK SETIAP 6 BULAN
OLEH:
a. STAF PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN POLRI;
b. STAF SUMBER DAYA MANUSIA POLRI; DAN
c. PUSAT KEUANGAN POLRI.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN

PASAL 16

1. TERHADAP PEGAWAI DI LINGK POLRI YG DIMUTASIKAN, PENGEMBAN FUNGSI SDM, WAJIB MELAMPIRKAN
DAFTAR KEHADIRAN PADA SURAT KETERANGAN PENGHENTIAN PEMBAYARAN (SKPP), UNTUK
DIPERHITUNGKAN DLM PEMBERIAN TUNKIN PADA BULAN BERIKUTNYA DI TEMPAT TUGAS YG BARU.

2. DLM HAL TERJADI PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI, KELAS JABATAN DAN INDEKS TUNKIN, PEMBERIAN
TUNKIN BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI DISESUAIKAN DGN PERUBAHAN.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

PASAL 17

PERATURAN KAPOLRI INI MULAI BERLAKU PADA TGL DITETAPKAN (27 AGUSTUS 2020).
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME PEMBAYARAN TUNKIN PEGAWAI POLRI

1. MEKANISME PENYALURAN DANA TUNKIN BAGI PEGAWAI POLRI DILAKUKAN SECARA TERPUSAT MELALUI
PUSKEU POLRI KPD BIDKEU MABES/POLDA UTK SELANJUTNYA KABIDKEU MABES/POLDA MENYALURKAN
MELALUI BENDAHARA SATKER ATAU LANGSUNG KE REKENING MASING-MASING PEGAWAI DI LINGK POLRI

2. PELAKS PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI POLRI DILAKUKAN SETIAP BULAN PADA BULAN
BERIKUTNYA SETELAH TGL15 (T+15) YG DIAJUKAN OLEH BENSATKER MELALUI KABIDKEU KPD PUSKEU
POLRI DGN MEGGUNAKAN SARANA EELKRONIK PUSKEU PRESISI;

3. UNTUK BULAN DESEMBER PELAKS PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI POLRI DIBAYARKAN PADA
BULAN BERKENAAN DGN MENGIKUTI PERMENKEU NO. TTG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMANAN DAN
PENGELUARAN NEGARA PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN;

4. PELAKS PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI POLRI DILAKUKAN BERDASARKAN KELAS JABATAN, DAN
TIDAK BERDASARKAN KEPANGKATAN DLM ARTI PEGAWAI POLRI YG BERPANGKAT LEBIH RENDAH
MENDUDUKI JABATAN YG LEBIH TINGGI MAKA DIBAYARKAN SESUAI JABATANNYA, SEHINGGA
PEMBAYARAN TUNKIN MENGIKUTI BESARAN TUNJAB YG DITERIMA OLEH PEGAWAI YBS.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5. TERDAPAT BBRP HAL YG HARUS DIPEDOMANI DLM PELAKS PEMBAYARAN TUNKIN PEGAWAI POLRI SBB:
a. PEGAWAI DI LINGK POLRI YG DITUGASKAN PADA INSTANSI PEMERINTAH DILUAR POLRI YG TIDAK
DIBERIKAN TUNKIN MAKA DAPAT DIBAYARAKAN PADA SATKER POLRI SESUAI PENUGASAN;
b. PEGAWAI POLRI YG SEDANG MELAKS TUGAS BELAJAR 3 BULAN ATAU LEBIH DGN BIAYA DINAS
BERDASARKAN SPRIN/KEP DARI PEJABAT YG BERWENANG MAKA DIBAYARKAN TUNKIN 2 TINGKAT
DIBAWAH KELAS JAB PADA GOL KEPANGKATANNYA;
c. PENGAJUAN PERMINTAAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI UNTUK LULUSAN
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN HARUS DILAMPIRI KEPUTUSAN JABATAN (STRUKTURAL/FUNGSIONAL) DAN
SURAT PERINTAH PELAKSANAAN TUGAS DARI KASATKER SERTA MEMPUNYAI JABATAN
(BAMIN/BANUM/BANIT/BHAYANGKARA PELAKSANA PEMULA) ATAU PAMIN/PANIT/PAUR/KASUBNIT/
BHAYANGKARA PENYELIA);
d. TUNKIN BAGI PEJABAT DI LINGK POLRI YG MELAKS MUTASI JABATAN PADA SATKER YG BARU, DAPAT
DIAJUKAN PADA BULAN BERIKUTNYA SETELAH SEAH TERIMA JABATAN DGN DILAMPIRI SPRIN LAK DAN
BAST;
e. PEGAWAI DI LINGK POLRI YG DIMUTASIKAN PENGEMBAN FUNGSI SDM SATKER WAJIB MELAMPIRKAN
DAFTAR KEHADIRAN PADA SKPP, YG DIGUNAKAN UTK DIPERHITUNGKAN DLM PEMBERIAN TUNKIN PADA
BULAN BERIKUTNYA DITEMPAT TUGAS YG BARU;
f. TUNKIN YG BELUM DIBAYARKAN PADA THN ANGGARAN SEBELUMNYA PALING LAMA 1 THN, MAKA DAPAT
DIBAYARKAN PADA THN ANGGARAN BERIKUTNYA SESUI KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN;
g. BENSATKER MELAKUKAN PEMUNGUTAN PAJAK DAN PENYETORAN PPh 21 KPD BANK PERSEPSI
BERDASARKAN PERHITUNGAN PAJAK PADA APLIKASI PUSKEU PRESISI YG DILAKUKAN TERPISAH ANTARA
ANGGOTA DAN PNS SERTA MELAPORKAN KPD KPP SETEMPAT SESUAI KETENTUAN PERPAJAKAN.
 ANEV PEMBAYARAN TUNKIN T.A. 2022
1. SAMPAI DENGAN PENGAJUAN TUNKIN BULAN JANUARI 2023 MASIH TERDAPAT
DATA NRP GANDA;

2. MASIH TERDAPAT DOBEL PENGAJUAN TUNKIN (1 ORANG PERSONEL DIMINTAKAN

DI 2 SATKER BERBEDA) SEHINGGA BERPOTENSI TERJADI DUPLIKASI;

3. MASIH TERDAPAT ANGGOTA YANG SUDAH PENSIUN DIMINTAKAN TUNKINNYA;

4. MASIH TERDAPAT SATKER YG TIDAK MELAKUKAN PEMOTONGAN TUNKIN

BERDASARKAN ABSENSI;

5. MASIH TERJADI KESALAHAN DALAM PENENTUAN KELAS JABATAN (OPERATOR

SATKER TIDAK TELITI, OPERATOR BIDKEU TIDAK MELAKS VERIFIKASI)

6. PERMASALAHAN PENEMPATAN DALAM JABATAN BAGI PEG PADA POLRI

KHUSUSNYA LULUSAN DIKTUK (PA, BA ATAU CPNS) DAN DIKBANG (SIP, PAG,
SESPIMMA DAN SESPIMMEN).
PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

“PERMASALAHAN DALAM
PELAKSANAAN
PEMBAYARAN TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI PD
POLRI”
PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERMASALAHAN

01 02
PEGAWAI PD POLRI YG MELAKS PEGAWAI PD POLRI
TUGAS BELAJAR (DIK) YG SAKIT MENAHUN

03 04
PEGAWAI PD POLRI YG PEGAWAI PD POLRI
BERMASALAH YG DITUGASKAN DILUAR
STRUKTUR
(PTPN, PT KAI, PERHUTANI)
05
ATURAN SANKSI PEMOTONGAN
TUNKIN BAGI PNS POLRI
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETENTUAN DLM PERKAP NO 7 THN 2020

PASAL 5
1. TUNJANGAN KINERJA TIDAK DIBERIKAN KPD PEGAWAI DI LINGK POLRI YG:
a. TIDAK MEMPUNYAI JABATAN TERTENTU;
b. DIBERHENTIKAN UTK SEMENTARA ATAU DINONAKTIFKAN;
c. DIBERHENTIKAN DARI JABATAN ORGANIKNYA DGN DIBERIKAN UANG TUNGGU (PNS);
d. DIBERIKAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA ATAU DLM BEBAS TUGAS UTK MENJALANI MPP; DAN
f. TELAH MENDAPATKAN REMUNERASI BAGI PEGAWAI PADA BADAN LAYANAN UMUM (BLU).
2. TIDAK MEMPUNYAI JABATAN TERTENTU SEBAGAIMANA AYAT (1) HURUF a, MERUPAKAN PEGAWAI DI LINGK
POLRI YG TIDAK MEMILIKI JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL;
3. DLM HAL PEGAWAI DI LINGK POLRI YG TIDAK MEMILIKI JABATAN SEBAGAIMANA AYAT (1), DAPAT DIBERIKAN
TUNJANGAN KINERJA, APABILA SEDANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR 3 BULAN ATAU LEBIH DGN BIAYA
DINAS;
4. PELAKSANAAN TUGAS BELAJAR SEBAGAIMANA AYAT (4) HARUS DGN SURAT PERINTAH/ KEPUTUSAN DARI
PEJABAT YG BERWENANG;
5. PEMBAYARAN TUNKIN TERHADAP PEGAWAI SEBAGAIMANA AYAT (4) DIBAYARKAN 2 TINGKAT DI BAWAH KELAS
JABATAN PADA GOLONGAN KEPANGKATANNYA.
 PEGAWAI PD POLRI YG MELAKS TUGAS BELAJAR (DIK)
PEG PD POLRI YG MELAKS
TUGAS BELAJAR (DIK) LEBIH
DARI 3 (TIGA) BULAN DAN JAB
YBS TETAP MELEKAT
PEG PD POLRI BERPANGKAT
BINTARA/TAMTAMA YG
MENGIKUTI TUGAS BELAJAR
(DIK) LEBIH DARI 3 (TIGA)
BULAN
PEG PD POLRI YANG
MENGIKUTI TUGAS BELAJAR
(DIK) LEBIH DARI 3 (TIGA)
BULAN ATAS BIAYA SENDIRI
ATAU PIHAK LAIN DILUAR
DINAS (BEASISWA)
TUNKINNYA TETAP DIBAYARKAN
PENUH S.D. SELESAI DIK ATAU MULAI
BULAN KEEMPAT DIBAYARKAN SESUAI
KETENTUAN YG DIATUR DLM PERKAP
YAITU 2 (DUA) TINGKAT DIBAWAH
KELAS JAB PD GOL
KEPANGKATANNYA;
TUNKINNYA TETAP DIBAYARKAN
SESUAI KELAS JABATANNYA ATAU 2
(DUA) TINGKAT DIBAWAH KELAS
JABATAN PADA GOL
KEPANGKATANNYA
TUNKINNYA TIDAK DIBERIKAN ATAU
TETAP DIBAYARKAN TUNKINNYA
SESUAI KETENTUAN YAITU 2 (DUA)
TINGKAT DIBAWAH KELAS JAB PADA
GOL KEPANGKATANNYA SEPANJANG
ADA SURAT PERINTAH DR PEJABAT YG
BERWENANG
 TUNKINNYA TETAP DIBAYARKAN
S.D. SELESAI DIK
 KETIKA YBS SELESAI DIK DAN
TERBIT KEP PENEMPATAN MAKA
BIRO SDM MENERBITKAN KEP
JAB/TR BARU
 KASATKER MENERBITKAN
SPRINLAK SBG DASAR
PEMBAYARAN TUNJAB/TUNKIN
JIKA JAB (TA/BA) MAKA TUNKINNYA
DIBAYARKAN 2 (DUA) TINGKAT
DIBAWAH KELAS JAB PADA GOL
KEPANGKATANNYA
SOLUSI : KASATKER MENERBITKAN
SPRINLAK SBG BANUM/BAMIN
YG TERMASUK KATEGORI BIAYA
DINAS ADL BEASISWA DR PIHAK
LAIN (BAIK DALAM/LUAR NEGERI)
YG TELAH BEKERJASAMA DG POLRI
SERTA HRS ADA SURAT PERINTAH
DR KAPOLRI
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEGAWAI PD POLRI YG SELESAI MELAKS TUGAS BELAJAR (DIK)

PEG PD POLRI YANG SELESAI

KEWENANGAN DLM PENEMPATAN
MENGIKUTI DIK BAIK
TUNKINNYA TIDAK JABATAN PERSONEL
DIKTUK/DIKBANG
(TAJA/BAJA/ PAJA, SIP, PAG DAPAT DIBAYARKAN
DAN SESPIMMA/ SESPIMMEN) KARENA PEMBAYARAN
PEDOMANI
TIDAK DITERBITKAN KEP TUNJANGAN KINERJA
PERKAP NO 16 THN 2012 TTG MUTASI
JAB/TR DAN SPRINLAK DARI DILAKUKAN
ANGGOTA POLRI
PEJABAT YANG BERWENANG BERDASARKAN KELAS
TETAPI FUNGSI SDM HANYA JABATAN YANG SEJALAN
PASAL 27 DAN PASAL 28
MENGELUARKAN SURAT DGN BESARAN
PERINTAH TUNJANGAN JABATAN.
BKO/DIPERBANTUKAN
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETENTUAN DLM PERKAP NO 7 THN 2020

PASAL 11

1. PEMBAYARAN TUNKIN BAGI PEGAWAI DI LINGK POLRI YG TIDAK MEMENUHI HARI DAN JAM KERJA
DIKENAKAN PENGURANGAN TUNKIN.
2. PENGURANGAN TUNKIN SEBAGAIMANA AYAT 1, DINYATAKAN DLM PERSENTASE (%).

PASAL 12

1. PENGURANGAN TUNKIN SEBAGAIMANA PASAL 11 AYAT 2 DILAKSANAKAN DGN KETENTUAN:

a. TIDAK HADIR TANPA KET DLM BEKERJA DIKURANGI 3 % PER HARI DARI TUNKIN;
b. TIDAK HADIR & TIDAK BEKERJA TANPA KET YG SAH SELAMA 1 BULAN DIKURANGI 100%;
c. TERLAMBAT DATANG ATAU PULANG SEBELUM WAKTUNYA DIKURANGI DGN KETENTUAN:
1) TERLAMBAT 1 S.D 2 JAM DIKURANGI 0,5 (NOL KOMA LIMA) % DARI TUNKIN; DAN
2) TERLAMBAT LEBIH DARI 2 JAM DIKURANGI 0,75 % DARI TUNKIN;
d. SAKIT LEBIH DARI 3 HARI YG DIBUKTIKAN DGN SURAT KET DOKTER, DIKURANGI 0,5 % PER HARI; DAN
e. CUTI KARENA ALASAN PENTING DAN IZIN TERTULIS DARI ATASAN LEBIH DARI 3 HARI YG DIAKUMULASI
DLM 1 BULAN, DIKURANGI 1 % PER HARI.
2. KETERLAMBATAN DATANG ATAU PULANG SEBELUM WAKTUNYA SEBAGAIMANA AYAT 1 HURUF c,
DIAKUMULASI DLM SATU HARI.
 ANGGOTA YG SAKIT MENAHUN
PERKAP NO 7 TH 2020 TTG TATACARA
PEMBERIAN TUNKIN BAGI PEGAWAI DI
LINGK POLRI
- Pasal 11
(1) Pembayaran Tunkin bagi Pegawai di lingk
Polri yang tidak memenuhi hari dan jam
kerja dikenakan pengurangan tunkin;
(2) Pengurangan Tunkin sebagaimana ayat 1,
dinyatakan dlm persentase (%).
- pasal 12 ayat 1 huruf d :
pengurangan tunkin sebagaimana pasal 11
ayat 2 dilaks dgn ketentuan sakit lebih dari 3
hari yg dibuktikan dengan Surat Ket Dokter,
dikurangi 0,5 % per hari.
JAWAB:
APABILA TIDAK ADA JAB
(TA/BA/PAMA/PAMEN/PNS) MAKA
TUNKINNYA TIDAK DIBAYARKAN
PASAL 7 PERKAP NO 11 THN 2015 TTG TATACARA PEMBERIAN CUTI & IJIN DI
LING POLRI
(1) Cuti Sakit sebgmn dimksd dalam Pasal 4 huruf b diberikan kepada Pegawai dgn
ketentuan:
a. menderita sakit selama 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) hari yang dibuktikan dengan
surat keterangan istirahat dari dokter;
b. apabila dlm waktu 7 (tujuh) hari Pegawai ybs masih sakit, harus dirujuk dengan surat
keterangan dokter untuk pemeriksaan lanjutan dari RS Polri/RS Umum; dan
c. apabila dlm waktu 30 (tiga puluh) hari secara terus-menerus Pegawai ybs masih sakit
dan dirawat di RS, pejabat yang berwenang, mengeluarkan keputusan Cuti sakit
berdasarkan surat keterangan dokter yang merawat.
(2) Keputusan Cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berlaku paling lama 6
(enam) bulan dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali 6 (enam) bulan.
(3) Apabila setelah 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dinyatakan belum sembuh, Cuti sakit
dapat diperpanjang untuk jangka waktu 6 (enam) bulan berikutnya, dan dapat
diperpanjang setiap 6 (enam) bulan sekali sampai dengan paling lama 3 (tiga) tahun.
(4) Apabila setelah 3 (tiga) tahun dinyatakan belum sembuh, dilaks pemeriksaan kesehatan
oleh Badan Penguji Kesehatan Personel (BPKP) Polri.
JAWAB:
APABILA JAB TETAP MELEKAT MAKA:
- FUNGSI SDM MENERBITKAN
KEP/SURAT CUTI SAKIT YG BERLAKU
UTK 6 BLN;
- TUNKINNYA TETAP DIBAYARKAN DAN
BERLAKU PENGURANGAN 0,5% PER
HARI
 PEGAWAI PD POLRI YG BERMASALAH
PERKAP NO 7 TH 2020 PASAL 5
1. TUNJANGAN KINERJA TIDAK DIBERIKAN KPD PEGAWAI DI LINGK POLRI YG:
a. TIDAK MEMPUNYAI JABATAN TERTENTU;
b. DIBERHENTIKAN UTK SEMENTARA ATAU DINONAKTIFKAN;
c. dst
2. TIDAK MEMPUNYAI JAB TERTENTU SEBAGAIMANA AYAT (1) HURUF a, MRP PEGAWAI DI LINGK POLRI YG
TIDAK MEMILIKI JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL;
3. DIBERHENTIKAN UTK SEMENTARA ATAU DINONAKTIFKAN DARI JABATAN DINAS POLRI SEBGMN AYAT (1)
HURUF b, MRP PEGAWAI DI LINGK POLRI YG DIBERHENTIKAN SEMENTARA ATAU DINONAKTIFKAN DARI
JABATAN DINAS POLRI, APABILA DLM PROSES PEMERIKSAAN PELANGGARAN DISIPLIN, KODE ETIK DAN
PIDANA;

1 2 3 4
PEG PD POLRI DLM PENEMPATAN DLM RGKA DLM RANGKA
DLM RGKA REHABILITASI
YG KHUSUS DEMOSI
RIKSA NARKOBA
BRMASALAH
(MENDAPAT SPRIN)
TETAPI TIDAK SELAMA TIDAK
DIBERHENTIKA TETAP DIBAYARKAN
TETAP DIBAYARKAN DITERBITKAN KEP
N SEMENTARA DIKURANGI TETAP DIBAYARKAN JAB/TR YG BARU TETAP
DIKURANGI
ATAU KETIDAKHADIRAN DIKURANGI DIBAYARKAN
KETIDAKHADIRAN DIKURANGI
DINONAKTIFKA (ABSENSI) KETIDAKHADIRAN
(ABSENSI) KETIDAKHADIRAN
(ABSENSI)
N (ABSENSI)
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PP NO 94 TH 2021
TTG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PASAL 8

1. TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN TERDIRI ATAS:

a. HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
b. HUKUMAN DISIPLIN SEDANG; ATAU
c. HUKUMAN DISIPLIN BERAT
2. JENIS HUKUMAN DISIPLIN RINGAN SEBGMN DIMAKSUD PD AYAT (1) HURUF a TERDIRI ATAS:
a. TEGURAN LISAN;
b. TEGURAN TERTULIS; ATAU
c. PERNYATAAN TIDAK PUAS SECARA TERTULIS
3. JENIS HUKUMAN DISIPLIN SEDANG SEBGMN DIMAKSUD PD AYAT (1) HURUF b TERDIRI ATAS:
a. PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA SEBESAR 25% SELAMA 6 (ENAM) BULAN
b. PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA SEBESAR 25% SELAMA 9 (SEMBILAN) BULAN; ATAU
a. PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA SEBESAR 25% SELAMA 12 (DUA BELAS) BULAN
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KETENTUAN DLM PERKAP NO 7 THN 2020
PASAL 6

PEGAWAI NEGERI PADA POLRI YG DITUGASKAN PADA K/L/BADAN/INSTANSI PEMERINTAH DI LUAR

POLRI, YG TIDAK/BELUM DIBERIKAN TUNKIN OLEH K/L/BADAN/INSTANSI PEMERINTAH DI TEMPAT
TUGASNYA, TUNKIN DIBERIKAN OLEH POLRI MELALUI SATKER/SATWIL ASALNYA.

BAGAIMANA DGN PEGAWAI PD POLRI

YG DITUGASKAN KE INSTANSI LAIN DI LUAR
POLRI (KHUSUSNYA BUMN) AL: PTPN, PERHUTANI,
PT.KAI DIMANA TIDAK DIBERIKAN TUNJANGAN
KINERJA (REMUNERASI)

PEGAWAI DI LINGK POLRI YG DITUGASKAN

PADA INSTANSI PEMERINTAH DILUAR POLRI YG TIDAK DIBERIKAN
TUNKIN MAKA DAPAT DIBAYARKAN PADA SATKER POLRI SESUAI
PENUGASAN
SEPANJANG ADA PEMBERITAHUAN TERTULIS DR INSTANSI DILUAR
POLRI TSB BHW KPD PEG PD POLRI TSB TIDAK DIBAYARKAN HAKNYA
BERUPA TUNJANGAN KINERJA (REMUNERASI)
PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TERIMA
KASIH
 PERMASALAHAN PEMBAYARAN TUNKIN PEG PD
a.
POLRI
PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI YANG MELAKS DIK (TUGAS BELAJAR) LEBIH DARI 3 (TIGA) BULAN
DAN JABATAN YG BERSANGKUTAN TETAP MELEKAT MAKA TUNJANGAN KINERJANYA TETAP
DIBAYARKAN PENUH S.D. SELESAI PENDIDIKAN ATAU MULAI BULAN KEEMPAT DIBAYARKAN SESUAI
KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERKAP NOMOR 7 TAHUN 2020 YAITU 2 (DUA) TINGKAT DIBAWAH
KELAS JABATAN PADA GOLONGAN KEPANGKATANNYA;

b. PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI BERPANGKAT BINTARA/TAMTAMA YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN

LEBIH DARI 3 (TIGA) BULAN TUNJANGAN KINERJANYA TETAP DIBAYARKAN SESUAI KELAS
JABATANNYA ATAU 2 (DUA) TINGKAT DIBAWAH KELAS JABATAN PADA GOLONGAN KEPANGKATANNYA;

c. PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN LEBIH DARI 3 (TIGA) BULAN ATAS
BIAYA SENDIRI ATAU PIHAK LAIN DILUAR DINAS (BEASISWA) TIDAK DIBERIKAN ATAU TETAP
DIBAYARKAN TUNJANGAN KINERJANYA SESUAI KETENTUAN;

d. PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLRI YANG SELESAI MENGIKUTI PENDIDIKAN (SIP, PAG DAN SESPIMMA)
TIDAK DAPAT DIBAYARKAN TUNJANGAN KINERJANYA KARENA FUNGSI SDM HANYA MENGELUARKAN
SURAT PERINTAH BKO/DIPERBANTUKAN ATAU TIDAK DITERBITKAN KEP JABATAN/TR DAN SPRINLAK
DARI PEJABAT YANG BERWENANG KARENA PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA DILAKUKAN
BERDASARKAN KELAS JABATAN YANG SEJALAN DENGAN BESARAN TUNJANGAN JABATAN.
 PUSAT KEUANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERMASALAHAN PEMBAYARAN TUNKIN PEG PD

a. PEGAWAI PD POLRI YANG SAKIT POLRI
MENAHUN

b. PEGAWAI PD POLRI DITUGASKAN KE INSTANSI LAIN DI LUAR POLRI (KHUSUSNYA BUMN) AL: PTPN,
PERHUTANI, PT.KAI

c. PEGAWAI PD POLRI YG BERMASALAH:

1) DLM RGKA RIKSA TETAPI TIDAK DIBERHENTIKAN SEMENTARA

2) SDG MENJALANI REHABILITASI NARKOBA

3) DLM PENEMPATAN KHUSUS

4) PERSONEL YG DEMOSI

d. ATURAN SANKSI PEMOTONGAN TUNKIN BAGI PNS POLRI DGN DIBERLAKUKANNYA PERATURAN
PEMERINTAH NO 94 TH 2021 TTG DISIPLIN PNS (DI PERKAP NO 7 TH 2020, PENGURANGAN HANYA JIKA
TERLAMBAT, TIDAK MASUK KERJA, SAKIT ATAU CUTI)