Main Contractor
Perj.Pemborongan
Sub. Contr.
B B B B
KONSTRUKSI HUKUM ALIH DAYA
(OUTSOURCING) PENYERAHAN “PEKERJAAN”
2. Outsourcing Penyerahan Pekerjaan: Ps 64
Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan dari Perusahaan kepada
Perusahaan lain dilaksanakan melalui perjanjian Penyediaan Jasa
Pekerja/Buruh.
Perusahaan “X”
Perj.Peny.Ja
sa Pek./Brh.
Perush. Penyedia. Jasa Pekerja/Buruh
B B B
ALIH DAYA (OUTSOURCING) YANG SALAH
Dalam alih daya (outsourcing) penyerahan Tenaga
Kerja, menempatkan Pekerja/Buruh “diperjual
belikan” atau di-”tender”-kan seperti layaknya sebuah
benda mati dari perusahaan alih daya (outsourcing)
penyerahan tenaga kerja kepada Perusahaan
Pengguna (User).
Beberapa Perusahaan Alih Daya (outsourcing)
penyerahan tenaga kerja mengikuti dan berusaha
memenangkan “tender” ke Perusahaan Pengguna
(User) dengan mengajukan harga terendah. Berarti
menekan biaya buruh (labor cost).
Setelah memenangkan tender, perusahaan alih daya
(outsourcing) penyerahan tenaga kerja menyuruh
tenaga kerja tersebut untuk bekerja pada perusahaan
pengguna (user). Meskipun pekerjaan dan perintah
dari perusahaan (user), dan upah dari perusahaan alih
daya (outsourcing) penyerahan pekerja, namun
sejatinya upah tersebut berasal dari perusahaan
pengguna (User) juga.
ALIH DAYA (OUTSOURCING) YANG BENAR
Alih Daya (Outsourcing) Penyerahan Pekerjaan,
baik itu berdasarkan perjanjian pemborongan,
ataupun perjanjian penyedia jasa pekerja, tidak
menyerahkan tenaga kerja, akan tetapi pekerjaan.
Memang terjadi pen-”tender”-an, tetapi tidak
menjual tenaga kerja, melainkan pekerjaan, yang
di-”tender”-kan.
Artinya alih daya (Outsourcing) Penyerahan Pekerjaan
menjunjung tinggi segala harkat dan martabat
tenga kerja sebagai manusia.
Oleh karena yang diserahkan kepada perusahaan
pemborong atau perusahaan penyedia jasa pekerja,
adalah “pekerjaan” bukan “tenaga kerja”, yang tidak
ada sangkut pautnya dengan “labor cost” yang harus
ditekan rendah.
Sehingga Alih Daya (Outsourcing) Penyerahan Pekerjaan
tidak menjadi sumber timbulnya perselisihan hubungan
industrial.
Tambahan lagi hubungan kerjanya jelas, terjadi antara
perusahaan pemborong atau perusahaan penyedia jasa
pekerja dengan pekerja/buruhnya.
KESIMPULAN
Alih daya (outsourcing) penyerahan “tenaga kerja”
yang diatur dalam Pasal 66 UU Cipta Kerja telah berubah
menjadi alih daya (outsourcing) Penyerahan
Pekerjaan, karena Pasal 1 ayat (14) PP No: 35 Tahun 20201
memuat pengertian alih daya (outsourcing), yang berbunyi:
“Badan Usaha berbentuk badan hukum yang
memenuhi syarat untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu berdasarkan perjanjian yang disepakati
dengan Perusahaan Pemberi Pekerjaan”, sehingga:
Terjadi penyerahan pekerjaan dari Perusahaan Pemberi
Pekerjaan ke Perusahaan alih daya (outsourcing)
Penyerahan Pekerjaan.
Kejelasan hubungan kerja antara Perusahaan alih daya
(outsourcing) penyerahan “pekerjaan” dengan
pekerja / buruhnya.
Hasil pekerjaan yang dilakukan pekerja/buruh dibawah
pimpinan perusahaan alih daya (outsourcing)
penyerahan pekerjaan menjadi milik perusahaan alih
daya (outsourcing) penyerahan pekerjaan.
“TERIMAKASIH”