“OUTSOURCING”
Dr. Willy Farianto,S.H.,M.Hum
PENGUSAHA PEKERJA
PERJANJIAN KERJA
Perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi
kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
Pasal 64 UU 13/2003
OUTSOURCING
Perjanjian
PPJP/Pemborongan PKWTT
Hasil / pekerjaan
Pasal 64, 65, 66 UU 13/2003; Putusan MK No. 27/PUU-IX/2011; Permenaker 19/2012; SE No. 04/2013
PEKERJAAN YANG DAPAT
DI ALIHKAN
ALUR BISNIS
PERUSAHAAN
OUTSOURCING
PEMBORONGAN
Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan penunjang (non core) dari
perusahaan pemberi kerja kepada perusahaan penerima pekerjaan
melalui perjanjian pemborongan
PEMBORONGAN
ASOSIASI SEKTOR USAHA
di bidang ketenagakerjaan
kabupaten/kota.
PERJANJIAN PEMBORONGAN
ANTARA PEMBERI KERJA DENGAN PENERIMA PEMBORONGAN
Perusahaan Perusahaan
Instansi Ketenagakerjaan
Tertulis
Kab/ Kota menerbitkan
Memuat hak & kewajiban para pihak
bukti Pendaftaran
Menjamin terpenuhinya perlindungan
kerja & syarat-syarat kerja bagi pekerja
Memiliki tenaga kerja yang mempunyai
kompetensi dibidangnya Pendaftaran perjanjian pemborongan oleh penerima
pemborongan ke instansi ketenagakerjaan Kab/Kota
tempat pemborongan pekerjaan dilaksanakan.
(Waktunya 30 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan)
PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAN PENERIMA
PEMBORONGAN DENGAN PEKERJA
o Tertulis
o Memuat ketentuan yang menjamin terpenuhinya hak-hak pekerja dalam hubungan kerja
Perusahaan Perusahaan
Perjanjian penyediaan jasa pekerja dibuat tertulis. Di larang menyerahkan pelaksanaan sebagian atau
Hubungan kerja perusahaan PJP dengan Pekerja dapat seluruh pekerjaan yang diperjanjikannya kepada
PKWT atau PKWTT. perusahaan penyedia jasa pekerja lain.
Pekerjaan yang diserahkan harus merupakan kegiatan jasa Memuat jenis pekerjaan memuat jenis pekerjaan yang
penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan akan dilakukan & penegasan bahwa perusahaan PJP
proses produksi, meliputi: bersedia menerima pekerja dari perusahaan PJP
• usaha pelayanan kebersihan sebelumnya untuk jenis pekerjaan yang terus menerus
• usaha penyediaan makanan bagi pekerja (TUPE)
• usaha tenaga pengaman Bersedia menerima pekerja dari perusahaan PJP
• usaha jasa penunjang di pertambangan & perminyakan sebelumnya untuk jenis pekerjaan tetap/terus menerus
• usaha penyediaan angkutan bagi pekerja Mencantumkan hubungan kerja PJP dengan Pekerja :
PKWT/PKWTT
PERJANJIAN KERJA ANTARA Tertulis
PERUSAHAAN PJP DENGAN PKWT untuk pekerjaan yang tetap ada:
PEKERJA Memuat jaminan kelangsungan bekerja
Jaminan terpenuhinya hak-hak pekerja sesuai peraturan
perundangan dan yang diperjanjikan:
a. hak atas Cuti jika telah memenuhi syarat masa kerja
b. Jaminan sosial
c. THR
d. Hak Istirahat 1 hari dalam satu minggu
e. Hak menerima ganti rugi dalam hal hubungan kerja diakhiri
oleh perusahaan PJP sebelum PKWT berakhir bukan karena
kesalahan pekerja
f. Hak atas penyesuaian upah yang diperhitungkan dari
akumulasi masa kerj yang dilalui
g. Hak-hak yang telah diatur dalam peraturan perusahaan
Note: dan/ atau perjanjian kerja sebelumnya
Apabila hak-hak tidak dipenuhi oleh
perusahaan PJP maka hubungan kerja • Jaminan perhitungan masa kerja apabila terjadi pergantian
berubah menjadi PKWTT, terhitung perusahaan PJP untuk menetapkan upah
sejak ditandatanganinya PKWT.
AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PERJANJIAN
PENYEDIAAN JASA PEKERJA
“Pasal 66 ayat (4) UU Ketenagakerjaan, dinyatakan: Dalam hal ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d,
serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja antara
pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh beralih menjadi
hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerjaan.”
NB: Pasal 30 Permenaker 19/2012 menyatakan bahwa Pasal 28 & 29 (TUPE) dilanggar, maka status hubungan kerja pekerja
dengan perusahaan PJP berubah menjadi PKWTT
Diskusi
Bagaimana implementasi TUPE yang dimaksud oleh Putusan Mahkamah
Konstitusi No.27/PUU-IX/2011 dalam Permenaker 19/2012 & apa bentuk
TUPE yang dimaksud?
TERIMA KASIH