Anda di halaman 1dari 24

SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN
KEPADA PERUSAHAAN LAIN

PT. DOK PANTAI LAMONGAN


2012
LATAR BELAKANG
Putusan
Mahkamah
Konstitusi No.
27/PUU-IX/2011
tanggal
17 Januari 2012

Tuntutan
masyarakat
mengenai
pelaksanaan
outsourcing
DASAR HUKUM

Undang Undang Nomor 13 Tahun


2003 tentang Ketenagakerjaan (pasal
64, 65 dan 66)

Permenakertrans Nomor 19 Tahun


2012 tentang Syarat-syarat
Penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan kepada Perusahaan lain
DEFINISI
PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN
adalah Perusahaan yang menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaannya kepada

PERUSAHAAN PENERIMA PEMBORONGAN PERUSAHAAN PENYEDIAAN JASA


Adalah Perusahaan yang berbentuk badan PEKERJA/BURUH
hukum yang memenuhi syarat untuk Perusahaan yang berbentuk badan hukum
menerima pelaksanaan sebagian pekerjaan Perseroan Terbatas (PT) yang memenuhi
dari Perusahaan Pemberi Pekerjaan syarat untuk melaksanakan kegiatan jasa
penunjang perusahaan pemberi pekerjaan

PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA PEKERJA /BURUH


adalah Perjanjian antara Perusahaan pemberi Adalah perjanjian antara perusahaan pemberi
pekerjaan dengan perusahaan penerima pekerjaan dengan perusahaan penyedia jasa
pemborongan yang memuat hak dan kewajiban pekerja/buruh yang memuat hak dan kewajiban para
para pihak pihak

PEKERJA/BURUH PERJANJIAN KERJA


adalah setiap orang yang bekerja Adalah perjanjian antara perusahaan penerima
pada perusahaan penerima pemborongan atau perusahaan penyedia jasa
pemborongan atau perusahaan pekerja/buruh dengan pekerja/buruh di perusahaan
penyedia jasa pekerja/buruh yang penerima pemborongan atau perusahaan penyedia
menerima upah atau imbalan jasa pekerja/buruh yang memuat hak dan kewajiban
dalam bentuk lain. masing-masing pihak
Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain

Perusahaan
Pemberi Kerja

Perusahaan Perusahaan
Pemborongan Penyedia Jasa
Pekerjaan Pekerja/Buruh
SYARAT PEKERJAAN
yang dapat diserahkan kepada Perusahaan Penerima Pemborongan atau
Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh

PERUSAHAAN PENERIMA PEMBORONGAN Kegiatan jasa penunjang atau yang tidak


berhubungan langsung dengan proses produksi
* Pekerjaan yang dilakukan secara terpisah dari kegiatan
utama, baik manajemen maupun kegiatan pelaksanaan
pekerjaan. PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA/BURUH
* Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung * Usaha Pelayanan kebersihan (Cleaning Service)
dari pemberi pekerjaan
* Usaha Penyediaan Makanan bagi pekerja/Buruh
* Kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan, (Catering)
artinya kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang
mendukung dan memperlancar pelaksanaan kegiatan * Usaha Tenaga Pengamanan (Security/Satuan
utama sesuai dengan alur kegiatan proses pelaksanaan Pengamanan)
pekerjaan yang ditetapkan oleh ASOSIASI SEKTOR USAHA
yang dibentuk sesuai peraturan perundang undangan * Usaha Jasa Penunjang di pertambangan dan
perminyakan; dan
* Tidak menghambat proses produksi secara langsung,
artinya kegiatan tersebut merupakan kegiatan * Usaha Penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh
TAMBAHAN yang apabila tidak dilakukan oleh perusahaan
pemberi pekerjaan, proses pelaksanaan pekerjaan tetap
berjalan sebagaimana mestinya
PROBLEM
ALUR KEGIATAN PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG
DITETAPKAN OLEH ASOSIASI SEKTOR USAHA
(Docking/Galangan Kapal)
BELUM ADA
KEWAJIBAN
ASOSIASI SEKTOR USAHA

Membuat alur kegiatan proses pelaksanaan


pekerjaan sesuai sektor usaha masing-
masing

Proses Awal Alur ini sebagai dasar bagi


perusahaan pemberi
pekerjaan dalam menyerahkan
Proses Akhir sebagian pelaksanaan
pekerjaan melalui
pemborongan pekerjaan
Kegiatan Kegiatan
Utama Penunjang

Dengan memperhatikan 4
Persyaratan Pemborongan
Pekerjaan
ALUR PELAPORAN
JENIS PEKERJAAN PENUNJANG YANG AKAN DISERAHKAN KEPADA PENERIMA
PEMBORONGAN
JENIS PEKERJAAN PENUNJANG

Dilaporkan oleh perusahaan Pemberi Tidak dilaporkan / Bukti Pelaporan belum


Pekerjaan keluar

Instansi Ketenagakerjaan Kab/Kota tempat Perusahaan Pemberi Pekerjaan TETAP


pemborongan pekerjaan dilaksanakan MENYERAHKAN sebagian pelaksanaan
pekerjaan kepada perusahaan penerima
pemborongan

Instansi Ketenagakerjaan Kab/Kota


mengeluarkan bukti pelaporan Jenis KONSEKWENSI
Pekerjaan Penunjang
Hubungan kerja antara pekerja/buruh
dengan perusahaan penerima
Bukti Pelaporan diterima paling lambat 1 pemborongan beralih kepada perusahaan
minggu sejak pelaporan dilaksanakan pemberi pekerjaan
PEMBERI KERJA

Perusahaan A Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan B

Jenis Pekerjaan Sama Jenis Pekerjaan Beda Jenis Pekerjaan Sama Jenis Pekerjaan Beda
seperti pekerjaan A

Lapor Sekali Wajib Lapor Wajib Lapor Wajib Lapor


Perusahaan Pemberi Perusahaan Penerima
Pekerjaan Pemborongan

Perjanjian
Pemborongan
Pekerjaan

Dibuat secara tertulis dan


sekurang-kurangnya
memuat: Didaftarkan oleh Perusahaan
1. Hak & Kewajiban Penerima Pemborongan
Masing-masing Pihak
2. Menjamin perlindungan Instansi
kerja dan syarat kerja bagi Instansi Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
pekerja sesuai perundang Kab/Kota tempat pemborongan mengeluarkan bukti
undangan pekerjaan dilaksanakan Pendaftaran paling
3. Memiliki Tenaga Kerja lambat 5 hari kerja
yang kompeten sejak berkas diterima

paling lambat 30 hari sebelum


pekerjaan dilaksanakan
PERSYARATAN
Perusahaan Pemborongan Perusahaan Penyediaan Jasa
Pekerjaan Pekerja/Buruh
a. Berbentuk Badan Hukum (?) a. Berbentu Badan Huum
b. Memiliki Tanda Daftar Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan b. Memiliki Tanda Daftar
c. Memiliki Izin Usaha Perusahaan
d. Memiliki Bukti Wajib Lapor c. Memiliki Izin Usaha
Ketenagakerjaan di Perusahaan d. Memiliki Bukti Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan
e. Memiliki Izin Operasional
f. Mempunyai Kantor dan Alamat
Tetap
g. Memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) atas nama
Perusahaan
Perusahaan Penerima Pekerja/Buruh
Pemborongan

Perjanjian Kerja
Pemborongan
Pekerjaan

Dibuat secara tertulis dan


sekurang-kurangnya
memuat PKWT PKWTT
Hak-hak pekerja/buruh (Perjanjian Kerja Waktu (Perjanjian Kerja Waktu
sebagaimana diatur dalam Tertentu) Tidak Tertentu)
perundang undangan
PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA PEKERJA/BURUH

Perusahaan Pemberi Perusahaan Penyedia Jasa


Pekerjaan Pekerja/Buruh

Menyerahkan Pelaksanaan
Perjanjian sebagian/seluruh pekerjaan
Penyediaan Jasa kepada Perusahaan Penyedia
Pekerja/Buruh
Jasa Pekerja/Buruh lain

1. Jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh pekerja/Buruh dari perusahaan


Penyedia Jasa Pekerja/Buruh

2. Penegasan kesediaan penyedia jasa untuk menerima pekerja/buruh dari


penyedia jasa sebelumnya untuk jenis pekerjaan yang terus menerus ada di
perusahaan pemberi pekerjaan dalam hal terjadi penggantian perusahaan
penyedia jasa /buruh

3. Penegasan hunbungan kerja antara Perusahaan Penyedia jasa Pekerja/Buruh


dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya berdasarkan Perjanjian Kerja
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Perjanjian Penyediaan PPJP/B
PEMBERI KERJA
Jasa Pekerja/Buruh

Dengan melampiri:

1. Ijin Operasional
Perusahaan Penyedia
Perusahaan Penyedia Jasa Tidak
Jasa Pekerja/Buruh yang Pekerja/Buruh Paling lambat didaftarkan
masih berlaku mendaftarkan pada Instansi 30 hari sejak
Ketenagakerjaan Kab/Kota ditandatanganin
2. Draft Perjanjian kerja tempat pekerjaan ya perjanjian
antara perush. Penyedia dilaksanakan
jasa pekerja dengan
pekerja/buruh
Izin operasional
Perush. Penyedia
Ditolak Diterima Jasa Pekerja/Buruh
PPJP/B dicabut

Instansi
ketenagakerjaan
Tidak bisa melaks. menerbitkan nukti
Pekerjaan dari pendaftaran paling Melaksanakan
pemberi Pekerjaan lambat 7 hari kerja pekerjaan

Proses pendaftaran Tetap Melaks.


awal Pekerjaan
KONSEKWENSI
Apabila Izin Operasional Perusahaan
Penyedia Jasa Pekerja/Buruh dicabut oleh
instansi Ketenagakerjaan Provinsi,

Pemenuhan Hak-hak Pekerja/Buruh tetap


menjadi tanggungjawab Perusahaan Penyedia
Jasa Pekerja/Buruh.
Prosedur Pengurusan Izin Operasional
PPJP/B Mengajukan
permohonan
DENGAN MELAMPIRI :
Berlaku untuk a. Copy Anggaran Dasar yang
Jangka Waktu 3 didalamnya memuat kegiatan
Instansi
tahun dan dapat usaha penyediaan jasa
Ketenagakerjaan
diperpanjang Provinsi tempat pekerja/buruh
pelaksanaan b. Copy pengeesahan sebagai
pekerjaan badan hukum Perseroan
Terbatas (PT)
c. Copy surat ijin usaha
Berlaku diseluruh
penyediaan jasa pekerja/buruh
Kab/Kota di d. Copy tanda daftar perusahaan
Provinsi yang Instansi e. Copy bukti wajib lapor
bersangkutan Ketenagakerjaan ketenagakerjaan di perusahaan
Provinsi Menerbitkan
Izin Operasional
f. Copy pernyataan kepemilikan
kantor atau bukti penyewaan
kantor yang ditandatangani
oleh pimpinan perusahaan
g. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak
Maks. 14 hari kerja
(NPWP) atas nama perusahaan.
Perjanjian Kerja Penyediaan Jasa Pekerja/Buruh
Perjanjian Kerja
Perusahaan Penyedia Penyediaan Jasa PEKERJA/BURUH
Jasa Pekerja/Buruh Pekerja/Buruh

PKWTT
PKWT (Perjanjian Kerja
(Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Waktu Tertentu) Tertentu)

Harus Memuat:
Apabila tidak
1. Jaminan Kelangsungan Bekerja memuat ketentuan
2. Jaminan terpenuhinya hak-hak tersebut
pekerja/buruh sesuai dengN
Perundang undangan
3. Jaminan perhitungan masa kerja
apabila terjadi penggantian Hubungan kerja antara PPJP/B
perusahaan penyedia jasa dengan Pekerja/Buruh berubah
pekerja/buruh untuk menetapkan menjadi hubungan kerja
upah berdasarkan PKWTT
HAK – HAK PEKERJA/BURUH
Hak Cuti (memenuhi syarat masa kerja)

Hak Atas Jaminan Sosial

Hak atas THR

Hak Istirahat (Minimal 1 hari dalam seminggu)

Hak Ganti Rugi apabila hubungan kerja diakhiri sebelum PKWT berakhir dan bukan karena kesalahan
Pekerja

Hak atas penyesuaian Upah yang diperhitungkan dari akumulasi masa kerja yang telah dilalui
GUGATAN

Pekerja/Buruh
Pekerja/Buruh tidak dapat Pengadilan
mendapat Jaminan
Mengajukan Hubungan
Kelangsungan Bekerja
Gugatan Industrial
Konsekwensi Pengalian Pekerjaan Kepada PPJP/B Baru

Masa Kerja yang telah


Pemberi Pekerjaan tidak dilalui oleh Pekerja/Buruh
melanjutkan perjanjian pada PPJP/B yang lama
penyediaan jasa pekerja/Buruh
dan mengalihkan pekerjaan
harus tetap dianggap ada
penyediaan jasa pekerja/buruh dan diperhitungkan oleh
kepada PPJP/B baru PPJP/B yang baru

PPJP/B yang baru harus


melanjutkan perjanjian
kerja yang telah ada
sebelumnya tanpa
mengurangi ketentuan
yang ada dalam perjanjian
kerja yang telah disepakati
PENGAWASAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
DAN TANSMIGRASI NOMOR 19 TAHUN 2012

PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN

MENGAWASI

PELAKSANAAN
PERMENAKERTRANS NOMOR 19
TAHUN 2012
KETENTUAN PERALIHAN

Berlaku mulai tanggal 14


November 2012
Wajib menyesuaikan dg
ketentuan dalam
Permenakertrans Nomor
19 tahun 2012
Paling lambat 12 bulan
Perush. Pemberi sejak diundangkan
Pekerjaan, Perush. (14 November 2013)
Penerima Pemborongan
atau PPJP/B

PPJP/B bertanggungjawab
Tidak melakukan terhadap hak-hak
penyesuaian pekerja/buruh sesuai
perjanjian kerja
KONSEKWENSI PEMBERLAKUAN PERMENAKERTRANS NOMOR 19 TAHUN 2012

PERMENAKERTRAN
S NOMOR 19
TAHUN 2012
DIUNDANGK
AN

Kepmenakertrans Kepmenakertrans
nomor: Nomor:
KEP.101/MEN/VI/2004 KEP.220/MEN/X/2004
DICABUT DAN TIDAK DICABUT DAN TIDAK
BERLAKU BERLAKU
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai