Anda di halaman 1dari 39

ASPEK HUKUM KETANAGAKERJAAN DALAM

PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN :

MEMAHAMI FIGUR HUKUM (RECHTS FIGURE) “OUTSOURCING” PASCA


PUTUSAN MK, PERMENAKERTRANS 19/ 2012, DAN
SE MENAKERTRANS 4/2013
Landasan Yuridis Outsourcing
1. Pasal 64, 65, 66 UU No. 13 tahun 2003
2. Putusan MK No. 27/2011
3. Permenakertrans No. 19 Tahun 2012
4. Surat Edaran Menakertrans No. 4 Th 2013
5. Perda-perda di daerah
DALAM UU 13/2003 TTG
KETENAGAKERJAAN
PROBLEMATIKA NORMATIF

 Pasal 64, 65, 66 UU No. 13 tahun 2003

 Pasal-pasal ini telah diuji ke MK, dan MK memutuskan


Konstitusional, sehingga Outsourcing dalam
Ketenagakerjaan merupakan instrument hokum yang
sah.
PASAL 64

Perusahaan dapat menyerahkan


sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada
perusahaan lainnya melalui perjanjian
pemborongan pekerjaan atau
penyediaan jasa pekerja/buruh yang
dibuat secara tertulis.
JENIS OUTSOURCING
KETENAGAKERJAAN
Membagi pengalihan pelaksanaan
pekerjaan :
1.Pemborongan
2.Penyediaan Jasa Pekerja
PEMBORONGAN

PEMBERI PEKERJAAN
(PERTAMINA)

PENERIMA PEKERJAAN
(PT. CATERING SERVICE)

P P P P P P
OUTSOURCING

PERJANJIAN KERJASAMA

PPJP PENGGUNA JASA


(PT. PPJP RAYA) (PERTAMINA))

HUBUNGAN KERJA

P P P P P P P
DIPEKERJAKAN P
SYARAT PEMBORONGAN
PEKERJAAN
1. Terpisah dari Kegiatan Utama baik
manajemen maupun pelaksanaan;
2. Langsung atau Tidak Langsung dari
Pemberi Kerja;
3. Kegiatan Penunjang
4. Tidak Menghambat Proses Produksi
Secara Langsung

24 A (5)
KETENTUAN-KETENTUAN
PENYERAHAN PEKERJAAN

Perusahaan Penyedia Jasa :


Harus Berbadan Hukum

15 (1)
PENYIMPANGAN BUKAN
BADAN HUKUM
 Banyak perusahaan outsourcing
yang bukan badan hukum
PIHAK-PIHAK PENYERAHAN
PEKERJAAN
1. PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN;

2. PERUSAHAAN PENYEDIA JASA;

3. PEKERJA

15 (1)
HUBUNGAN HUKUM

Perusahaan Pemberi Kerja vs


Perusahaan Penyedia jasa:
Kontrak Perdata (Perjanjian Kerjasama)

8
HUBUNGAN HUKUM

Perusahaan Penyedia jasa vs


Pekerja/ Buruh :
Perjanjian Kerja (Hubungan Kerja)
HUBUNGAN HUKUM

Perusahaan Pemberi Kerja vs


Pekerja/ Buruh :
Tidak Ada Hubungan Kerja
ADA HUBUNGAN HUKUM
 Antara Pemberi Kerja dg Buruh/ Pekerja jika melanggar :

1. Jenis Pekerjaan;

2. Bukan Badan Hukum


KETENTUAN LAIN YG PENTING

 PPJP : harus memiliki Ijin


Operasional
KETENTUAN LAIN YG PENTING

 ANTARA Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa harus


membuat Perjanjian Tertulis, antara lain memuat :
a.jenis pekerjaan;
b.penegasan bahwa hubungan kerja yang terjadi adalah
antara perusahaan penyedia jasa dengan
pekerja/buruh

57
KETENTUAN LAIN YG PENTING

 Perjanjian Didaftarkan di
Disnaker
 Tidak didaftar maka ijin akan
dicabut;
DALAM PUTUSAN MK
PUTUSAN MK
Frasa “…perjanjian kerja waktu tertentu” dalam Pasal 65
ayat (7) dan frasa “…perjanjian kerja untuk waktu
tertentu” dalam Pasal 66 ayat (2) huruf b UU 13 Tahun
2003 bertentangan dengan UUD1945 sepanjang dalam
perjanjian kerja tersebut tidak disyaratkan adanya
pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja/buruh
yang objek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi
pergantian perusahaan yang melaksanakan sebagian
pekerjaan borongan dari perusahaan lain atau
perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
IMPLIKASI PUTUSAN MK
1. MK menyatakan Pasal 59, Pasal 64, Pasal 65
kecuali ayat (7) dan Pasal 66 kecuali ayat (2) huruf
(b) UU No. 13 tahun 2003 tidak bertentangan
dengan UUD 1945.
2. Yang tidak mengikat dalam Pasal 65 ayat (7) dan
Pasal 66 ayat (2) huruf (b) UU No 13 Tahun 2003
hanya mengenai frasa ‘perjanjian kerja waktu
tertentu’ sepanjang tidak mengatur syarat
jaminan pengalihan perlindungan hak  pada
perusahaan pemenang tender berikutnya
PASAL 65 AYAT (7)
Hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat
didasarkan atas perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau
perjanjian kerja waktu tertentu apabila memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59
PASAL 66 AYAT (2)
Penyedia jasa pekerja/buruh untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan
yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. adanya hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh;
b. perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan kerja sebagaimana dimaksud
pada huruf a adalah perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan/atau perjanjian kerja
waktu tidak tertentu yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh
kedua belah pihak;
c. perlindungan upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja, serta perselisihan
yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh; dan
d. perjanjian antara perusahaan pengguna jasa pekerja/buruh dan perusahaan
lain yang bertindak sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dibuat
secara tertulis dan wajib memuat pasal-pasal sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang ini.
DUA MODEL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BURUH
OUTSOURCING MENURUT MK

1. Harus dengan PKWTT

2. Boleh dengan PKWT tapi dengan syarat


Transfer of Undertaking Protection of
Employment
DALAM PERMENAKERTRANS 19 TAHUN 2012
HAL BARU DALAM PERMENAKERTRANS

1. Cakupan Pekerjaan penyediaan jasa pekerja;


2. Yang Mengeluarkan Ijin PPJP;
3. Cakupan Ijin;
4. Badan Hukum PPJP;
5. Wewenang Asosiasi Sektor;
SYARAT MATERIIL PENYERAHAN
PEKERJAAN PADA PIHAK LAIN

1. Tidak Boleh Kegiatan Pokok atau


kegiatan yg berhubungan langsung
dengan proses produksi
2. Boleh untuk kegiatan penunjang
atau kegiatan yang tidak
berhubungan langsung dg proses
produksi
PENYIMPANGAN IMPLEMENTASI
SYARAT MATERIIL OUTSOURCING

Pekerjaan Inti diserahkan pada PPJP.


5 Jenis Pekerjaan Yang bida
di Outsourcingkan
1. usaha pelayanan kebersihan (cleaning service);

2. usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh


(catering);

3. usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan);

4. usaha jasa penunjang di pertambangan dan


perminyakan; dan

5. usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh.


ISI PERJANJIAN OUTSOURCING
a. jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh pekerja/buruh
dari perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh;
b. penegasan bahwa perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh bersedia menerima pekerja/buruh dari
perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh sebelumnya
untuk jenis pekerjaan yang terus menerus ada di
perusahaan pemberi pekerjaan dalam hal terjadi
penggantian perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh;
dan
c. hubungan kerja antara perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh dengan pekerja/buruh yang
dipekerjakannya berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak
tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu
PERJANJIAN OUTSOURCING
HARUS DIDAFTARKAN
Di Disnaker Kabupaten
PPJP HARUS BERBENTUK PT
IJIN OPERASIONAL PPJP

 Dikeluarkan oleh Disnaker Provinsi


 Berlaku Satu Provinsi
 Masa Berlaku 3 Tahun
PERJANJIAN KERJA PPJP DG
BURUH
 Wajib di daftarkan di Disnaker Kabupaten
ALUR PROSES

 Dibuat oleh Asosiasi


 Didaftarkan di Disnaker
DALAM SE MENAKERTRANS 4 TAHUN 2012
SE MENAKERTRANS MENYIMPANGKAN HAKIKAT
PEMBORONGAN
Maksud manajemen terpisah antara perusahaan
pemberi pekerjaan dengan perusahaan penerima
pemborongan, bukan merupakan satu kesatuan
dan merupakan badan hukum yang berbeda.
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang terpisah,
maksudnya adalah bukan lokasinya yang terpisah
tetapi pelaksanaan pekerjaannya yang terpisah.
Hal ini disebabkan ada beberapa jenis pekerjaan
yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di
luar lokasi perusahaan pemberi pekerjaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai