Anda di halaman 1dari 40

BAB 4

Prosedur Perizinan Usaha

Tujuan Pembelajaran
• Mengidentifikasi Surat Izin Tempat
Usaha.
• Mengeidentifikasi Surat Izin Usaha
Perdagangan.
• Mengidentifikasi perizinan usaha
dengan memiliki NPWP.
• Mengidentifikasi Nomor Rekening Bank.
• Mengidentifikasi Tanda Daftar
Perusahaan. Sumber: pixabay.com
Apersepsi
Prosedur adalah alat untuk
membaca, mengarahkan, mengawasi,
dan menerbitkan usaha. Perizinan
usaha tersebut dilakukan agar usaha
yang didirikan memenuhi segala
unsur usaha berbadan hukum. Apa
saja prosedur perizinan usaha?
Dokumen-dokumen apa saja yang
diperlukan untuk mendirikan usaha?
Apa yang dimaksud dengan AMDAL?
Sumber: pixabay.com
Perizinan Usaha
A
1. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Jika perusahaan tidak
menaati dan mematuhi
Surat Izin Tempat syarat-syarat sesuai
Usaha (SITU) dengan permohonan
merupakan pemberian tempat izin usaha, SITU
izin tempat usaha milik perusahaan
kepada seseorang atau tersebut akan dicabut
badan usaha yang atau ditarik, bahkan
tidak menimbulkan dapat dikenakan
gangguan atau tindakan penutupan.
kerusakan lingkungan
di lokasi tertentu.
Sumber: pixabay.com
a. Prosedur pengurusan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
1 Surat pengantar dari RT, lurah/desa, dan camat setempat.

2 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon.

3 Surat permohonan izin usaha dengan ditempeli materai Rp6.000.

4 Berita acara pemeriksaan lokasi usaha oleh camat setempat.

5 Sketsa lokasi tempat usaha lengkap dengan tanda batas.

6 Surat keterangan tidak keberatan dari tetangga (HO).


7 Akta notaris pendirian badan usaha, seperti CV, PT, atau koperasi.

8 Surat kontrak atau sewa tempat usaha.

9 Pas foto 3 x 4 sebanya 2 (dua) lembar.

10 Sertifikat atau surat-surat kepemilikan tanah.

11 Fiskal dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).

12 Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).


13 Blanko izin tempat usaha yang asli.

14 Usaha yang menghasilkan limbah harus melampirkan


surat keterangan dari Bahan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda).

15 Untuk usaha pengolahan dan penjualan kayu harus


melampirkan surat keterangan dari Dinas Kehutanan.

Sumber: pixabay.com
b. Kewajiban membuat peraturan
1) Ketertiban
a) Perusahan yang melakukan kegiatannya melebihi jam kerja harus
memiliki izin khusus sesuai dengan peraturan pemerintah daerah.

b) Adanya larangan bagi perusahaan yang menyimpan barang-barang


produksinya di pinggir jalan umum yang dilalui banyak orang.

c) Penggunaan izin bangunan tidak bertentangan dengan peraturan


pemerintah daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam perizinan
tempat usaha.
2) Keamanan
a) Adanya antisipasi terhadap bahaya-bahaya kebakaran dengan
menyediakan alat-alat kebakaran, serta memasang kamera-kamera
yang dapat memantau aktivitas dalam perusahaan.

b) Bahan-bahan bangunana perusahaan harus terbuat dari bahan


yang tidak mudah terbakar.

c) Perusahaan wajib memahami tentang undang-undang keselamatan


kerja dan ketenagakerjaan agar setiap tenaga kerja dapat terjamin
keselamatan dan kesejahteraannya.
Adanya antisipasi
terhadap bahaya-bahaya
kebakaran dengan
memasang kamera
pengintai yang dapat
memantau aktivitas
dalam perusahaan, jika
suatu perusahaan
memiliki kapasitas
produksi yang besar.
Sumber: pixabay.com
3) Kesehatan
a) Perlunya memerhatikan aspek pencemaran lingkungan, seperti
penyediaan tempat sampah, tidak membuang limbah-limbah ke
sungai yang dapat meracuni air, dan penggunaan sanitasi-sanitasi
kesehatan yang baik.

b) Menyediakan peralatan dan obat-obatan sebagai upaya


pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerja
(P3K).
4) Syarat lainnya

a) Jika perusahaan berada dekat dengan permukiman warga,


perusahaan lebih mengutamakan tenaga kerja sekitarnya yang
memiliki KTP penduduk setempat.

b) Keindahan lingkungan dan penyediaan penghijauan di daerah


sekitarnya harus terjaga.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Surat Izin Usaha


Perdagangan (SIUP) SIUP dapat diberikan
adalah surat izin untuk kepada para wirausaha,
dapat melakukan baik perseorangan, CV,
kegiatan usaha PT, BUMN, firma
perdagangan yang ataupun koperasi.
dikeluarkan instansi
pemerintah melalui
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.

Sumber: pixabay.com
a. Persyaratan membuat SIUP sebagai berikut.
1 Mengisi formulir pendaftaran.

2 Akta pendirian/perubahan perusahaan, seperti PT, CV, koperasi, atau


usaha dagang.

3 Pengesahan kehakiman atau butir setor pengesahan


(PNPB)/pendaftaran pengadilan negeri/pengesahan dinas koperasi.
4 KTP penanggung jawab.

5 Surat Izin Tempat Usaha.


Setelah mengisi formulir
6 Domisili perusahaan.
permohonan SIUP, SIUP
akan diterbitkan dalam
7 Kartu keluarga bagi direksi. waktu selambat-
lambatnya lima hari
8 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). kerja pada jam kerja.

9 Neraca perusahaan.

Sumber: pixabay.com
b. Dasar hukum diterbitkan SIUP, yaitu sebagai berikut.
1
Keputusan Gubernur di setiap provinsi tentang pelimpahan wewenang
pelayanan dan pemberian izin di bidang usaha perindustrian dan
perdagangan.

2
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
289/MPP/Kep/10/2001 tentang Ketentuan Standar Pemberian Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
3. Kepemilikan NPWP

Wajib Pajak (WP), yaitu


orang pribadi atau
badan yang menurut
ketentuan peraturan
perundang-undangan
perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau
pemotongan pajak
tertentu. Sumber: pixabay.com

Sumber: pixabay.com
a. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak

Nomor Pokok Wajib Pajak


Pengusaha kena pajak
(NPWP) adalah nomor
adalah pengusaha yang
yang diberikan kepada
melakukan penyerahan
Wajib Pajak sebagai
Barang Kena Pajak
sarana dalam administrasi
dan/atau penyerahan Jasa
perpajakan yang
Kena Pajak yang dikenai
digunakan sebagai tanda
pajak berdasarkan
pengenal diri atau
Undang-Undang Pajak
identitas Wajib Pajak
Pertambahan Nilai 1984
dalam melaksanakan hak
dan perubahannya.
dan kewajiban
perpajakan.
Sumber: pixabay.com
Info Bisnis
Pentingnya Surat Perizinan Usaha

1. Sebagai sarana perlindungan hukum.


2. Sebagai syarat dalam kegiatan yang sifatnya menunjang
perkembangan usaha.
3. Sebagai syarat mengikuti tender dan syarat mengikuti lelang.
4. Sebagai sarana pengembangan usaha ke levelinternsional.
5. Sebagai sarana promosi dan meningkatkan kredibilitas usaha.
Kredibilitas usaha Anda juga akan semakin terpercaya karena
sudah terbukti secara legal formal sehingga masyarakat tidak ragu
untuk memilih produk barang/jasa Anda.
b. Fungsi NPWP Sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.

Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan


dalam pengawasan administrasi perpajakan.

Keperluan terkait dokumen perpajakan,


Fungsi NPWP termasuk keperluan pelaporan Surat
Pemberitahuan (SPT) Masa dan Tahunan.

Memenuhi kewajiban perpajakan.

Mendapatkan pelayanan dari instansi tertentu


yang mewajibkan pencantuman NPWP dalam
dokumen yang diwajibkan.
c. Tata cara memperoleh
Pihak-pihak yang wajib
Nomor Pokok Wajib Pajak
mendaftarkan diri untuk
Dalam pasal 2 ayat 1 mendapatkan NPWP
KUP dijelaskan bahwa
• Wajib Pajak Badan.
setiap warga negara
• Wajib Pajak orang pribadi.
yang telah memenuhi
• Bentuk Usaha Tetap (BUT).
persyaratan subjektif
• Wajib Pajak yang berlaku
dan/atau objektif
sebagai
dalam bidang
pemungut/pemotong
perpajakan
pajak.
diwajibkan untuk
• Pengusaha Kena Pajak.
memperoleh NPWP.
• Perempuan kawin atas
namanya sendiri.
Sumber: pixabay.com
4. Nomor Rekening Bank (NRB)
Untuk mendapatkan nomor
rekening bank, setiap orang
(pengusaha) atau
perusahaan harus
mendaftar terlebih dahulu
pada bank yang diinginkan
dan selalu online untuk
memperlancar usaha. Sumber: pixabay.com

Sebuah perusahaan yang ingin


membuka rekening bank sendiri haru
sdatang ke bank untuk mengisi dan
membaca beberapa dokumen penting
Sumber: pixabay.com
mengenai informasiperusahaan.
Persyaratan untuk memperoleh nomor rekening bank sebagai berikut.
a
Datang ke bank untuk mendaftarkan diri (membawa fotokopi KTP/SIM).
b
Mengisis formulir nasabah (dapat ditambahkan ATM, tergantung
keinginan nasabah).
c
Untuk perusahaan, minimal dua orang atas nama bendahara dan
manajer untuk satu rekening bank, sedangkan nomor rekening bank
perorangan hanya untuk orang yang bersangkutan.
d
Setelah ketiga persyaratan tersebut sesuai, nomor rekening akan
diterima dan dapat digunakan untuk transaksi lewat bank.
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) a. Hal-hal yang perlu didaftarkan
Tanda Daftar
• Akta pendirian perusahaan.
Perusahaan (TDP)
• Akta perubahan anggaran
adalah daftar catatan
dasar dan laporan kepada
resi sebagai bukti
Menteri Hukum dan Hak
bahwa perusahaan atau
Asasi Manusia Republik
badan usaha telah
Indonesia.
melakukan wajib daftar
• Akta perubahan anggaran
perusahaan sesuai
dasar dan surat
dengan ketentuan
persetujuan Menteri
Undang-Undang No. 3 Sumber: pixabay.com
Hukum dan Hak Asasi
Tahun 1982 tentang
Manusia Republik
Wajib Daftar.
Indonesia.
b. Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

2.
1. Permohonan 3. Perusahaan
Perusahaan 4. Petugas
TDP yang membayar biaya
mengambil kantor
berupa PT dan administrasi
formulir pendaftaran
yayasan harus pendaftaran TDP
pengambilan perusahaan.
mendapatkan sesuai dengan SK
TDP.
pengesahan dan Menteri
persetujuan Perdagangan
akta pendirian. No.286/Kep/II/85.
c. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengurus TDP
1) Untuk PT, CV, Firma, dan Koperasi
• Formulir isian.
• Fotokopi akta pendirian perusahaan.
• Fotokopi pengesahan akta.
• Asli dan fotokopi pengesahan akta pendirian.
• Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha.
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
• Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
• Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
• Fotokopi akta pendirian dan pengesahan.
• Fotokopi KTP penanggung jawab koperasi.
• Bukti setor biaya administrasi.
Sumber: pixabay.com
• Fotokopi paspor jika pemilik adalah WNA.
2) Untuk perusahaan perorangan (PO)

• Formulir isian.
• Fotokopi surat keterangan domisili perusahaan.
• Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
• Fotokopi KTP penanggung jawab.
• Fotokopi NPWP.
• Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha.
• Membuat nomor rekening perusahaan.

Sumber: pixabay.com
Jenis Dokumen
B
1. Dokumen Ditinjau dari Pemakaiannya
a. Dokumen pribadi

Dokumen pribadi adalah


surat-surat berharga yang
dapat dipakai sebagai alat
pembuktian peristiwa
penting yang terjadi pada
seseorang. Contohnya,
Sumber: wikipedia.org
akta kelahiran,
STTB/ijazah, piagam, KTP,
SIM, dan surat nikah. Buku (surat) nikah
Sumber: pixabay.com
b. Dokumen niaga

Dokumen niaga adalah surat-surat niaga yang dapat dipakai


sebagai alat pembuktian peristiwa penting yang terjadi
dalam transaksi jual beli dalam dunia perdagangan.
Contohnya, cek, obligasi, wesel, saham, dan faktur.

Berdasarkan
pemakaiannya, cek
merupakan salah
satu bagian dari
Sumber: pixabay.com
dokumen niaga.
Sumber: pixabay.com
c. Dokumen sejarah
Dokumen sejarah adalah
surat-surat berharga
yang dapat dipakai
sebagai alat pembuktian
atau peristiwa penting
yang terjadi pada masa
lalu. Contohnya, naskah
proklamasi, fosil-fosil
manusia purba, foto Sumber: wikipedia.org

perjuangan, tugu, dan


Naskah proklamasi
batu bertulis.

Sumber: pixabay.com
d. Dokumen pemerintah

Dokumen pemerintah
Contohnya, keputusan
adalah surat-surat
presiden, keputusan
berharga yang dapat
menteri, keputusan
dipakai sebagai alat
daerah, dan naskah
pembuktian peristiwa
kerja sama
penting yang terjadi
antarnegara.
dalam pemerintahan
suatu negara.

Sumber: pixabay.com
2. Dokumen Ditinjau dari Kegunaannya
a Nilai penerangan adalah surat berharga yang dapat digunakan sebagai
alat pembuktian dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

b Nilai perdagangan adalah surat yang dipakai sebagai alat pembuktian


dalam transaksi jual beli dalam suatu perdagangan.

c Nilai yuridis adalah surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat
pembuktian secara hukum dan pengadilan.

d Nilai historis adalah surat berharga yang dapat digunakan senagai alat
pembuktian peristiwa penting yang terjadi di masa lalu.
3. Dokumen Ditinjau dari Sumbernya
a. Dokumen dinamis b. Dokumen statis

Dokumen dinamis Dokumen statis


adalah dokumen adalah dokumen
yang dapat dipakai yang sudah tidak
secara langsung dipergunakan
dalam proses secara langsung
penyelesaian dalam pekerjaan
pekerjaan kantor. kantor.

Sumber: pixabay.com
4. Dokumen Ditinjau dari Penelitian
a. Dokumen primer
Dokumen yang berisi informasi penelitian langsung dari sumbernya.
Contohnya, paten penelitian, laporan, disertasi, dan kertas kerja.

b. Dokumen sekunder
Dokumen yang berisi informasi mengenai literatur primer. Contohnya,
bibliografi.

c. Dokumen tersier
Dokumen yang berisi informasi mengenai literatur sekunder.
Contohnya, buku teks, buku panduan literatur, dan bibliografi.
5. Dokumen Ditinjau dari Ruang Lingkup dan Bentuk Fisiknya
a. Dokumen literal

Dokumen yang ada karena


dicetak, ditulis, digambar,
atau direkam. Contohnya,
buku-buku, majalah, koran,
pita kaset, film, laporan,
disertasi, tesis, brosur, dan
monograf.
Sumber: pixabay.com
b. Dokumen kolporal

Dokumen berwujud benda bersejarah, seperti benda-benda seni dan


benda-benda kuno. Contohnya, keris, arca bata, pualam, pakaian adat,
mata uang kuno, fosil, tugu, batu bersurat, candi, atau film dokumenter.

Sumber: wikipedia.commons.org
C Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
1. Pengertian AMDAL

Analisis mengenai dampak lingkungan


(AMDAL) adalah hasil kajian mengenai
dampak besar dan penting dari suatu kegiatan
usaha yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup yang digunakan untuk proses
pengambilan keputusan mengenai
penyelenggaraan kegiatan usaha di Indonesia.
Sumber: pixabay.com
2. Dasar Hukum Pemberlakuan AMDAL

a Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL.

b Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai ketentuan pengelolaan


lingkungan hidup.

c Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai pengendalian


pencemaran air.

d Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.


e Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai konservasi sumber daya
alam hayati dan ekosistem.

f
Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93,
No. B. 2347/MENLH/12/93 mengenai kriteria usaha wajib AMDAL.

g Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan


permukiman.
3. Kegunaan AMDAL
a. Memberikan masukan terhadap penyusunan
rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat.
c. Bahan informasi bagi perencanaan
pembangunan wilayah.
d. Membantu proses pengambilan keputusan.
e. Memberikan masukan terhadap penyusunan
daerah.

Sumber: pixabay.com
4. Dokumen Pengurusan AMDAL

a. Fotokopi NPWP.
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
c. Fotokopi KTP.
d. Surat Izin Tempat Usaha (SIUP).
e. Denah lokasi perusahaan yang dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
Sumber: pixabay.com

Anda mungkin juga menyukai