Oleh:
Syahrizal, S.H.,M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Literatur
PENGERTIAN PERIZINAN
Pengertian Izin: (salah satu instrumen yang paling
banyak digunakan dalam hukum administrasi
negara)
Di dalam Kamus Hukum, izin dijelaskan sebagai:
perkenan/ izin dari pemerintah berdasarkan undangundang atau peraturan pemerintah yang disyaratkan
untuk perbuatan yang pada umumnya memerlukan
pengawasan khusus, tetapi pada umumnya tidaklah
dianggap sebagai hal-hal yang sama sekali tidak
dikehendaki.
2.
3.
5.
Hal yang pokok pada izin dalam arti sempit ialah bahwa
suatu tindakan dilarang, kecuali diperkenankan dengan
tujuan agar dalam ketentuan yang bersangkutan dengan
perkenan dapat dengan teliti diberikan batas-batas
tertentu bagi tiap kasus. Jadi persoalannya bukanlah
untuk hanya memberi perkenan dalam keadaan-keadaan
yang sangat khusus, tetapi agar tindakan-tindakan yang
diperkenankan
dilakukan
dengan
cara
tertentu
(dicantumkan dalam ketentuan-ketentuan)
a.
b.
c.
d.
Lisensi
Konsesi
Dispensasi
Rekomendasi
Lisensi
Lisensi adalah pengertian khas Indonesia di Negeri Belanda
tidak ada. Istilah tersebut berasal dari Hukum Administrasi
Negara Amerika Serikat, license, yang dalam bahasa Belanda
vergunning.
Jadi pengertian lisensi secara umum adalah: suatu izin yang
memberikan hak untuk menyelenggarakan suatu perusahaan.
Lisensi digunakan untuk menyatakan suatu izin yang
memperkenankan seseorang untuk menjalankan suatu
perusahaan dengan izin khusus atau istimewa.
Lisensi memiliki beberapa syarat dan syarat itu sangat
tergantung kepada apa yang mau dilisensikan. Kalau untuk
nama atau merek tentunya nama tersebut sudah berkembang,
sudah terkenal, dan memiliki brand image. Jadi, nama tersebut
sudah mewakili keunggulan-keunggulan produk atau jasa.
Seperti itu semestinya.
b.
Konsesi:
Merupakan suatu izin berhubungan dengan pekerjaan
yang besar dimana kepentingan umum terlibat erat sekali
sehingga sebenarnya pekerjaan itu menjadi tugas dari
pemerintah, tetapi oleh pemerintah diberikan hak
penyelenggaraannya kepada konsesionaris (pemegang
izin) yang bukan pejabat pemerintah. Bentuknya dapat
berupa kontraktual atau kombinasi antara lisensi dengan
pemberian status tertentu dengan hak dan kewajiban
serta syarat-syarat tertentu.
Prof. var Vollenhoven yang dapat dipakai sebagai
pegangan: Maka yang disebut konsesi itu ialah bila mana
orang-orang partikulir setelah berdamai dengan
Pemerintah, melakukan sebagian dari pekerjaan
Pemerintah.
Bentuk konsesi ini terutama digunakan untuk berbagai
aktivitas yang menyangkut kepentingan umum, yang
tidak mampu dijalankan sendiri oleh Pemerintah, lalu
diserahkan kepada perusahaan-perusahaan swasta. (H.D.
van Wijk)
c.
Dispensasi
Dispensasi ialah keputusan administrasi negara yang
membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan
peraturan yang menolak perbuatan tersebut.
W.K. Prins ,mengatakan bahwa dispensasi adalah:
tindakan pemerintah yang menyebabkan suatu
peraturan perundang-undangan menjadi tidak
berlaku bagi suatu hal yang istimewa (relaxiatio
legis)
Menurut Ateng Syafruddin: dispensasi bertujuan
untuk menembus rintangan yang sebetulnya secara
normal tidak diizinkan, jadi dispensasi berarti
menyisihkan pelarangan dalam hal yang khusus
(relaxatie legis)
d.
Rekomendasi
Rekomendasi dapat diartikan sebagai pertimbangan
yang diberikan oleh badan atau pejabat yang
berwenang untuk digunakan dalam pemberian izin
pada suatu bidang tertentu. Rekomenasi merupakan
suatu instrument yang cukup penting dalam soal
perizinan, karena rekomendasi diberikan oleh badan
atau jabatan yang mempunyai kompetensi dan
kapasitas khusus dalam bidang tertentu, bahkan
didasarkan pada keahlian dalam suatu disiplin
tertentu.
Sifat Izin
Izin bersifat bebas: adalah izin sebagai keputusan tatausaha
negara yang penerbitannya tidak terkait pada aturan dan
hukum tertulis serta organ yang berwenang dalam izin memiliki
kadar kebebasan yang besar dalam memutuskan pemberian
izin.
Izin bersifat terikat, adalah sebagai keputusan tatausaha negara
yang penerbitannya terikat pada aturan dan hukum tertulis dan
tidak tertulis serta organ yang berwenang dalam izin kadar
kebebasannya dan kewenangannya tergantung pada kadar
sejauhmana peraturan perundang-undangan mengaturnya.
Misalnya, IMB, Usaha Industri, dll.
Izin yang bersifat menguntungkan: yaitu merupakan izin yang
mempunyai sifat menguntungkan pada yang bersangkutan. Izin
yang bersifat menguntungkan isinya nyata keputusan
merupakan titik pusat yang memberikan anugrah kepada yang
bersangkutan. Dengan kata lain yang menerima izin diberi hak
atau pemenuhan tuntutan yang tidak akan ada tanpa keputusan
tersebut.
Misalnya: SIM, SIUP, SITU dll.
Urgensi Izin
1. Sebagai Landasan Hukum
Dapat dipahami bahwa kegiatan tertentu memang tidak
dapat dilakukan oleh warga masyarakat tanpa adanya izin
dari organ pemerintah yang berwenang. Kenyataan
tersebut dapat dimengerti karena berbagai hal sering kali
terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh pemohon izin.
Oleh karena itu, izin menjadi dasar hukum bagi pelaku
kagiatan untuk dapat memulai kegiatan tersebut.
Hak dan kewajibannya yang terkait dengan kegiatan akan
lahir setelah izin diterbitkan.
UNSUR-UNSUR PERIZINAN
1.
Wewenang
Dalam Negara Hukum Modern tugas, kewenangan pemerintah tidak
hanya sekedar menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga
mengupayakan kesejahteraan umum (bestuurszorg). Tugas dan
kewenangan pemerintah untuk menjaga ketrtiban dan keamanan
merupakan tugas klasik yang sampai kini masih dipertahankan. Dalam
rangka melaksanakan tugas ini kepada pemerintah diberikan wewenang
dalam bidang pengaturan, yang dari fungsi pengaturan ini muncul
beberapa instrumen yuridis untuk menghadapi peristiwa individual dan
konkret, yaitu dalam bentuk ketetapan.
2.
I
Berbagai aspek dalam ketetapan perizinan akan selalu memuat,
sebagai berikut; (1) persyaratan, (2) hak dan kewajiban, (3) tata cara
(prosedur), (4) jangka waktu keberlakuan, (5) waktu pelayanan, (6)
biaya, (7) mekanisme komplain dan pelayanan sengketa, dan (8)
sanksi.
3.
4.
Peristriwa Kongkrit
Disebut bahwa izin merupakan instrumen yuridis yang berbentuk
ketetapan, yang digunakan oleh pemerintah dalam menghadapi
peristiwa konkret dan individual.
Peristiwa konkret artinya peristiwa yang terjadi pada waktu
tertentu, orang tertentu, tempat tertentu, dan fakta hukum tertentu.
Karena peristiwa konkret ini beragam, sejalan dengan keragaman
perkembanan masyarakat, izin pun memiliki berbagai keragaman.
Izin yang jenisnya beragam itu dibuat dalam proses yang cara
prosedurnya tergantung dari kewenangan pemberi izin, macam
izin dan struktur organisasi instansi yang menerbitkanya.
6. Persyaratan:
Persyaratan merupakan hal yang harus dipenuhi
oleh si
pemohon untuk memperoleh izin. Persyaratan tersebut berupa
dokumen kelengkapan atau surat-surat.
Persyaratan harus bersifat konstitutif dan kondisional.
Bersifat konstitutif adalah karena ditentukan suatu perbuatan
atau tingkah laku tertentu yang harus (terlebih dahulu)
dipenuhi. Artinya dalam hal pemberian izin itu ditentukan suatu
perbuatan konkret, dan bila tidak dipenuhi dapat dikenakan
sanksi.
Bersifat kondisional, karena penilaian tersebut baru ada dan
dapat dilihat serta dapat dinilai setelah perbuatan atau tingkah
laku yang disyaratkan itu terjadi.
Persyarat harus ditentukan secara sepihak oleh pemberi izin,
tidak dapat sekehendak hati si pemohon atau secara arbitrer
(sewenang-wenang), tetapi harus dijalankan dengan peraturan
perundang-undangan..
7.
Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian izin harus ditentukan oleh instansi yang
bersangkutan. Mulai dari pengajuan permohonan sampai
dengan penyelesaian pelayanan.
Dimensi waktu ini melekat, karena adanya tatacara dan
proses perizinan yang ditempuh. Oleh karena itu regulasi dan
deregulasi harus memenuhi criteria:
Disebut dengan jelas
Waktu yang ditetapkan sesingkat mungkin
Diinformasikan secara luas bersama-sama dengan prosedur
dan persyaratan.
8.
Biaya Perizinan
Penetapan besarnya biaya pengurusan perizinan perlu
memperhatikan hal-hal:
Rincian biaya harus jelas untuk setiap perizinan, khususnya yang
memerlukan tindakan seperti penelitian, pemeriksaan, pengukuran
dan pengajuan.
Ditetapkan
oleh
peraturan
perundang-undangan
atau
memperhatikan prosedur sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
b. Sengketa
Apabila penyelesaiann pengaduan oleh pemohon atau pihak yang
dirugikan akibat dikeluarkannya izin, maka dapat melakukan
penyelesaian malalui jalur hukum, yaitu melalui mediasi, atau
kepengadilan untuk penyelesaian sengketa hukum perizinan
tersebut.
Harus adanya mekanisme komplain dalam penyelesaian sengketa
karena adanya berbagai pihak yang terlibat. Yang harus
diperhatikan adalah:
10. Sanksi
Perizinan di Indonesia ke depan harus memperharikan materi
sanksi dengan kriteria sebagai berikut:
a. Disebut secara jelas terkait dengan unsur-unsur yang dapat
diberikan sanksi dan sanksi apa yang diberikan.
b. Jangka waktu pengenaan sanksi disebutkan
c. Mekanisme pengguguran sanksi
Hak-hak masyarakat
Dalam UU No. 25 Tahun 2009, Tentang Pelayanan Publik
dikemukakan hal dan kewajiban masyarakat (yang
memohon izin) dan instansi pemberi layanan perizinan.
Hak-hak masyarakat, yaitu:
a. Mendapatkan pelayanan perizinan yang berikualitas
sesuai dengan azas dan tujuan pelayanan;
a.Mengetahui sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan;
b.Mendapat tanggapan atas keluhan yang diajukan secara
layak;
c.Mendapat perlindungan, dan pemenuhan pelananan;
Kewajiban masyarakat
a. Mengawasi dan memberitahukan kepada instansi
pemberi
layanan
perizinan
untuk
memperbaiki
pelayanannya apabila pelayanannya yang diberikan
tidak sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku;
b. Melaporkan penyimpangan pelaksanaan pelayanan
kepada Ombudsman apabila penyelenggaraan tidak
memperbaiki pelayanan seperti dalam angka 1 di atas;
c. Mematuhi dan memenuhi persyaratan, sistem, dan
mekanisme prosedur pelayanan perizinan;
d. Menjaga dan turut memelihara berbagai sarana dan
prasarana pelayanan umum;
e. Berpartisipasi aktif dan mematuhi segala keputusan
penyelenggaraan.
3.
Peraturan Perundang-undangan
Salah satu prinsip dari negara hukum adalah wetmatigheid van
bestuur atau pemerintahan berdasarkan peraturan perundangundangan. Dengan kata lain, setiap tindakan hukum pemerintah, baik
dalam menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan,
harus didasarkan pada wewenang yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pembuat dan penerbit ketetapan izin merupakan tindakan hukum
pemerintahan. Sebagai tindakan hukum, maka harus ada wewenang
yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan atau harus
berdasarkan pada asas legalitas, tanpa dasar wewenang, tindakan
hukum menjadi tidak sah
Budgetering
Perizinan memiliki fungsi keuangan (budgetering) yaitu menjadi
sumber pendapatan bagi negara. Pemberian lisensi dan izin kepada
masyarakat dilakukan dengan kontraprestasi berupa retribusi
perizinan.
Karena negara mendapatkan kedaulatan dari rakyat, maka retribusi
perizinan hanya bisa dilakukan dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal ini dianut prinsip no taxation without the law .
Penarikan retribusi perizinan hanya dibenarkan jika ada dasar hukum,
yaitu undang-undang dan tau peraturan daerah. Hal ini untuk
menjamin bahwa hak-hak dasar masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan dari pemerintah tidak terlukai karena penarikan retribusi
yang sewenang-wenang dan tidak memiliki dasar hukum.
3.
Reguleren
Perizinan memiliki fungsi pengaturan (reguleren) yaitu menjadi
instrumen pengaturan tindakan dan perilaku masyarakat.
Sebagaimana juga dalam prinsip pemungutan pajak, maka perizinan
dapat mengatur pilihan tindakan dan perilaku masyarakat. Jika
perizinan terkait dengan pengaturan untuk pengelolaan sumber daya
alam, lingkungan, tata ruang, dan aspek strategis lainnya, maka
prosedur dan syarat harus ditetapkan peraturan perundangan.
Terima kasih