Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH : HUKUM PERIZINAN

NAMA : SISNA ABU


NIM : 2174201027
Soal
1. Jelaskan yang dimaksud tindakan hukum?
2. Jelaskan yang dimaksud instrumen hukum administrasi?
3. Jelaskan pengertian izin?
4.Jelaskan pengertian dispensasi?
5. Jelaskan pengertian konsesi?
6. Jelaskan pengertian lisensi?
7. Sebutkan dan jelaskan tujuan perizinan?
8. Sebutkan dan jelaskan fungsi perizinan?
9. Jelaskan isi dan materi dari keputusan izin?
10. Jelaskan yang dimaksud izin sebagai bentuk keputusan pejabat administrasi negara?

Jawab

1. Tindakan hukum berdasarkan sifatnya merupakan tindakan yang dapat menimbulkan


akibat hukum (menciptakan hak dan kewajiban). Akibat hukum yang lahir dari tindakan
hukum adalah akibat-akibat yang memiliki relevansi dengan hukum seperti penciptaan
hubungan hukum baru, perubahan atau pengakhiran hubungan hukum yang ada.

Dengan kata lain akibat-akibat hukum itu di antaranya :


 Jika menimbulkan beberapa perubahan hak, kewajiban atau kewenangan yang ada.
 Bila menimbulkan perubahan kedudukan hukum bagi seseorang atau objek hukum
yang ada).
 Bila terdapat hak-hak, kewajiban, kewenangan, ataupun status tertentu yang
ditetapkan.

Apabila dikatakan bahwa tindakan hukum pemerintahan merupakan pernyataan


kehendak sepihak dari organ pemerintahan dan membawa akibat pada hubungan hukum
atau kehendak hukum yang ada, kehendak organ tersebut tidak boleh mengandung cacat
seperti kekhilafan (dwaling), penipuan (bedrog), paksaan (dwang), dan lain-lain yang
menyebabkan akibat-akibat hukum yang tidak sah. Di samping itu, karena setiap
tindakan hukum pemerintah harus didasarkan pada peraturan perundangundangan yang
berlaku, maka dengan sendirinya tindakan tersebut tidak boleh menyimpang atau
bertentang dengan peraturan yang bersangkutan yang dapat menyebabkan akibat-akibat
hukum yang muncul itu batal (nietig) atau dapat dibatalkan (nietigbaar). Terdapat
perbedaan tindakan hukum administrasi dengan tindakan hukum perdata terutama dalam
sifat mengikatnya, yaitu tindakan hukum administrasi dapat mengikat warga negara
tanpa memerlukan persetujuan dari warga negara bersangkutan, sementara tindakan
hukum perdata diperlukan persesuaian kehendak atau diperlukan persetujuan dari pihak
yang dikenai tindakan hukum tersebut. Hal ini dikarenakan hubungan hukum perdata
bersifat sejajar, sementara hubungan hukum publik itu bersifat sub ordinatf, di satu pihak
pemerintah dilekati dengan kekuasaan publik, di pihak lain warga negara tidak dilekati
dengan kekuasaan yang sama.

2. Instrumen hukum adalah suatu alat atau sarana sebagai dasar hukum perlindungan dan
penegakan hukum tersebut. Hukum ialah suatu perangkat atau kaidah dan asas-asas yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat yang harus mencakup lembaga
(institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum dalam kenyataan.
Pemerintah mempunyai beberapa instrumen untuk menjalankan fungsinya, antara lain
sebagai berikut.
 Peraturan Perundang-Undangan
 Keputusan Tata Usaha Negara
 Peraturan Kebijakan
 Perencanaan
 Perizinan
 Hukum Keperdataan.

3. Pengertian izin menurut devinisi yaitu perkenan atau pernyataan mengabulkan.


Sedangkan istilah mengizinkan mempunyai arti memperkenankan, memperbolehkan,
tidak melarang. Secara garis besar hukum perizinan adalah hukum yang mengatur
hubungan masyarakat dengan Negara dalam hal adanya masyarakat yang memohon izin.
Di samping itu izin juga dapat diartikan, apabila pembuat peraturan, secara umum tidak
melarang sesuatu perbuatan, asal saja dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Dengan demikian maka perbuatan administrasi negara yang memperkenankan
perbuatan tersebut, bersifat suatu izin. Dengan mengikat tindakan-tindakan pada suatu
sistem perizinan, pembuat undang-undang dapat mengejar berbagai tujuan, yaitu

 Keinginan mengarahkan pengendalikan aktivitas-aktivitas tertentu.


 Mencegah bahaya bagi lingungan.
 Keinginan melindungi obyek-obyek tertentu.
 Hendak membagi benda-benda yang sedikit.
 Pengarahan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan.

4. Dispensasi adalah Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud


persetujuan atas permohonan Warga Masyarakat yang merupakan pengecualian terhadap
suatu larangan atau perintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dispensasi dalam pengertian lain adalah pemberian kebebasan dari
pemberlakuan hukum untuk sebuah kasus khusus, dan kemudian diberikan dispensasi ini
yang hanya dapat digunakan oleh orang untuk memiliki wewenang yang sah. Akan
tetapi, orang yang menerima dispensasi tersebut sifatnya tetap terikat pada hukum yang
berlaku. Kemudian sumber lain menjelaskan bahwa dispensasi adalah sebuah
keputusan administrasi negara yang membebaskan suatu perbuatan
dari kekuasaan suatu peraturan yang menolak perbuatan itu. Sedangkan Oleh W.F Prins
dipaparkan bahwa dispensasi ialah tindakan pemerintahan yang menyebabkan sesuatu
peraturan undang-undang menjadi tidak berlaku bagi sesuatu hal yang
istimewa/relazation legis Instansi berhak memberikan dispensasi kepada seseorang akan
tetap harus sesuai dengan cara pemberiannya ditetapkan dalam undang-undang.
5. Konsesi adalah Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud
persetujuan dari kesepakatan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dengan selain Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam pengelolaan fasilitas umum dan/atau sumber daya
alam dan pengelolaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Persetujuan dimaksud diperoleh berdasarkan kesepakatan Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan dengan pihak BUMN, BUMD dan/atau swasta. Kegiatan yang akan
dilaksanakan merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian khusus.

6. Lisensi merupakan suatu bentuk hak untuk melakukan satu atau serangkaian tindakan
atau perbuatan yang diberikan oleh mereka yang berwenang dalam bentuk izin. Tanpa
izin ini, tindakan tersebut termasuk perbuatan yang terlarang, tidak sah, sekaligus
melawan hukum. Dalam lisensi juga terdapat sebuah istilah perjanjian lisensi. Perjanjian
lisensi bisa dilakukan untuk dua pihak atau lebih. Dimana nantinya satu pihak akan
menjadi pemberi lisensi dan pihak lainnya akan menjadi penerima lisensi tersebut.
Ada sejumlah jenis lisensi yang bisa ditemukan dalam dunia bisnis, yakni sebagai
berikut:
 Lisensi Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Lisensi HKI biasa ditemukan pada software komputer. Pemilik lisensi akan
memberikanhak kepada pengguna untuk memakai produk softwarenya. Umumnya,
lisensi HKI punyabeberapa aturan, seperti syarat dan ketentuan, wilayah penggunaan
produk, pembaruan, dan syarat lain yang ditetapkan pemiliknya.
 Lisensi Massal
Lisensi massal juga terdapat di penggunaan software komputer. Pemilik lisensi
memberikan izin kepada perorangan untuk bisa memakai produknya tersebut.
Biasanya lisensi ini tercantum dalam EULSA (End User License Agreement).
 Lisensi Hasil Karya Seni dan Karakter
Pemilik lisensi memberikan izin kepada perusahaan atau perorangan untuk menyalin
dan mendistribusikan hak cipta miliknya yang mengandung seni dan karakter.
 Lisensi Merek Barang dan Jasa
Lisensi ini diberikan oleh pemiliknya kepada perorangan atau perusahaan agar produk
dan layanannya bisa diproduksi dan didistribusikan kembali untuk dijual oleh
penerima lesensi. Penerima lisensi tak perlu takut dengan pelanggaran hukum yang
akan menerimanya selagi lisensi yang didapatkan resmi dan legal.
 Lisensi Bidang Pendidikan
Lisensi dalam bidang pendidikan seperti dalam penggunaan gelar setelah lulus dalam
kurun waktu tertentu dari suatu sekolah atau universitas.

7. Tujuan Tujuan perizinan adalah untuk pengendalian dan pengawasan pemerintah


terhadap aktivitas dalam hal-hal tertentu yang ketentuannya berisi pedoman-pedoman
yang harus dilaksanakan oleh baik yang berkepentingan ataupun oleh pejabat yang
berwenang.
Tujuan perizinan harus dikaitkan dengan peristiwa konkrit yang dihadapi. Secara umum,
tujuan izin adalah:
 Mengarahkan aktivitas-aktivitas tertentu Untuk menyeleksi aktivitas-aktivitas (izin
berdasarkan rank en horecawet, dimana pengurus harus mempunyai syarat-syarat
tertentu)
 Mencegah bahaya bagi lingkungan Memberi izin kepada orang pribadi atau badan
yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, dan pengawasan serta pencegahan
atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, bareang, prasarana,
sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan.
 Melindungi objek-objek tertentu Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah agar tidak
terjadi penyalahgunaan atau perusakan terhadap objek-objek tertentu yang memiliki
izin resmi.
 Membagi objek-objek yang sedikit Memberikan kesempatan bagi seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu dengan memberikan suatu objek untuk kegiatan
dimaksud.

8. Perizinan berfungsi sebagai fungsi penertib dan sebagai pengatur. Sebagai fungsi
penertib, dimaksudkan agar setiap bentuk kegiatan masyarakat tidak bertentangan satu
dengan yang lainnya, sehingga ketertiban dalam setiap segi kehidupan masyarakat dapat
terwujud. ebagai fungsi mengatur dimaksudkan agar perizinan yang ada dapat
dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya, sehingga terdapat penyalahgunaan izin yang
telah diberaikan, dengan kata lain, fungsi pengaturan ini dapat disebut juga sebagai
fungsi yang dimiliki oleh pemerintah. Secara teoritis, perizinan memiliki bebrapa fungsi
sebagaimana dijelaskan berikut :
 Instrumen Rekayasa Pembangunan
Pemerintah dapat membuat regulasi dan keputusan yang memberikan insentif bagi
perumbuhan sosial ekonomi. Demikian juga sebaliknya, regulasi dan keputusan
tersebut dapat pula menjadi penghambat ( sekaligus sumber korupsi) bagi
pembangunan.
 Budgetering
Perizinan memiliki fungsi keuangan (Budgetering), yaitu menjadi sumber pendapatan
bagi negara, pemeberian lisensi dan izin kepada masyarakat dilakukan dengan
kontraprestasi berupa retribusi perizinan.
 Reguleren
Perizinan memiliki fungsi pengaturan (Reguleren), yaitu menjadi instrumen
pengaturan tindakan dan perilaku masyarakat, sebagaimana juga dalam prinsip
pemungutan pajak, maka perizinan dapat mengatur pilihan-pilihan tindakan dan
perilaku masyarakat.

9. Bagian terpenting dari keputusan perijinan adalah diktum, uraian isi mufakat yang
diberikan dengan ijin dan ketentuan-ketentuan, pembatasan-pembatasan atau syarat-
syarat yang dikaitkan pada ijin. Disamping itu, keputusan sering pula memuat pemberian
alasan, dimana ketentuan-ketentuan undang-undang yang diterapkan, penetapan fakta
oleh organ pemerintah dan pertimbangan- pertimbangan hukum yang dilakukan oleh
organ pemerintahan dan pertimbangan-pertimbangan hukum yang dilakukan organ
dicantumkan. Sesuai dengan sifat nya, yang merupakan bagian dari keputusan, izin selalu
dibutat dalam bentuk tertulis. Sebagai keputusan tertulis, secara umum izin memuat hal-
hal sebagai berikut :
 Organ yang Berwenang
Dalam izin dinyatakan siapa yang memberikannya, biasanya dari kepala surat dan
penandataganan izin akan nyata organ mana yang memberikan izin. Pada umum nya
pembuat aturan akan menunjuk organ berwenang dalam sistem perizinan, organ yang
paling bakal mengenai materi dan tugas bersangkutan, dan hampir selalu yang terkait
adalah Organ Pemerintah. Karena itu bila dalam suatu Undang-Undang tidak
dinyatakan dengan tegas organ mana dari lapisan Pemerintah tertentu yang
berwenang, tetapi misalnya hanya dinyatakan secara umum bahwa “haminte” yang
berwenang, maka diduga bahwa yang dimaksud adalah Organ Pemerintah haminte,
yakni wali hamintegan para anggota pengurus harian. Namun, untuk menghindari
keraguan di dalam kebanyakan undang- undang pada permulaanya dicantukan
ketentuan definisi.
 Yang di Alamatkan
Izin ditujukan pada pihak yang berkepentingan. Biasanya izin lahir setelah yang
berekpentingan mengajukan permohonan untuk itu, keputusan ynag memuat izin
dialamatkan pula kepada pihak yang memohon izin. Ini biasanya dialami orang atau
bdan hukum. Dalam hal-hal tertentu, keputusan tentnag izin juga penting bagi pihak
yang berkepentingan. Artinya pihak pemerintah selaku pemebri izin harus pula
mempertimbangkan kepentingan pihak ketiga yang mungkin memiliki keterkaitan
dengan pengunaan izin tersebut.
 Diktum
Keputusan yang memuat izin, demi alasan kepasstian hukum, harus memuat uraian
sejelas mungkin untuk apa izin itu diberikan. Bagian keputusan ini, dimana akibat-
akibat hukum yang ditimbulkan oleh keputusanm dinamakan diktum, yang
merupakan inti dari keputusan.
 Ketentuan-ketentuan, Pembatasan-pembatasan, dan Syarat-syarat
Sebagaimana kebanyakan keputusan, didalamnya mengandunng ketentuan,
pembatasan dan syarat-syarat, demikian pula dengan keputusan yang berisi izin ini.
Ketentuan-ketentuan ialah kewajiban yang dapat dikaitkan pada keputusan yang
menguntungkan. Dalam hal ketentuan-ketentuan tidak dipatuhi, terdapat pelangran
izin. Tentang sanksi yang diberikanatasnya, pemerintah harus memutuskannya
tersendiri. Dalam pembuatan keputusan, termasuk keputusan berisi izin, dimasukan
pembatasan-pembatasan. Pembatsan-pembatsan dibentuk dengan menunjukkan batas-
batas dalam waktu, tempat atau dengan cara lain. Disamping itu, dalam keputusan
dimuat, syarat-syarat. Dengan menetapkan syarat-syarat, akibat-akibat hukum tertentu
digantungkan pada timbulnya suatu peristiwa di kemudian hari yang belum pasti.
 Pemberian Alasan
Pemberian alasan dapat memuat hal-hal seperti penyebutan ketentuan Undang-
Undang pertimbangan-pertimbangan hukum, dan penetapan fakta.
 Pemberitahuan-Pemberitahuan Tambahan
Pemberitahuan tambahan dapat berisi bahwa kepada yang dialamtkan ditunjukkan
akibat-akibat dari pelanggaran ketentuan dalam izin, seperti sanksi-sanksi yang
mungkin diberikan pada ketidakpatuhan.
10. Pembukaan UUD 1945 menetapkan dengan tegas tujan kehidupan bernegara yang
berdasarkan hukum, hal ini berarti bahwa hukum merupakan supermasi atau tiada
kekuasaan lain yang lebih tinggi selain hukum.Upaya merealisasi Negara berdasarkan
hukum dan mewujudkan kehidupan bernegara maka hukum menjadi pengarah,
perekayasa, dan perancang bagaimana bentuk masyarakat hukum untuk mencapai
keadilan. Berkaitan dengan hal tersebut perlu adanya pembentukan peraturan dimana
harus disesuaikan dengan perkembangan masyarakat serta tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip izin terkait dalam hukum publik
oleh karena berkaitan dengan perundang-undangan pengecualiannya apabila ada aspek
perdata yang berupa persetujuan seperti halnya dalam pemberian izin khusus. Izin
merupakan perbuatan Hukum Administrasi Negara bersegi satu yang diaplikasikan
dalam peraturan berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ketentuan
perundang-undangan. ersetujuan dimana disini terlihat adanya kombinasi antara hukum
publik dengan hukum prifat, dengan kata lain izin khusus adalah penyimpamgan dari
sesuatu yang dilarang. Izin yang dimaksud yaitu :

 Dispensi adalah merupakan penetapan yang bersifat deklaratoir, menyatakan bahwa


suatu perundang-undangan tidak berlaku bagi kasus sebagaimana diajukan oleh
seorang pemohon.

 Linsesi adalah izin untuk melukakn suatu yang bersifat komersial serta mendatangkan
laba dan keuntungan.

 Konsesi adalah suatu penetapan administrasi negara yang secara yuridis dan
kompleks, oleh karena merpuakan seperangkat dispensasi-dispensasi, jiin-ijin, serta
lisensi-lisensi disertai dengan pemberian semcam wewenang pemerintah terbatas pada
konsensionaris. Konsesi tidak mudah diberikan oleh karena banyak bahaya
penyelundupan, kekayaan bumi dan kekayaan alam negara dan kadang-kadang
merugikan masyarakat yang bersangkutan. Wewenang pemerintah diberikan kepada
konsensionaris walupun terbatas dapat menimbulkan masalah pilitik dan social yang
cukup rumit, oleh karena perusahaan pemegang konsesi tersebut dapat memindahkan
kampong, dapat membuat jaringan jalan, listrik dan telepon, membentuk barisan
keamanan, mendirikan rumah sakit dan segala sarana laiannya.

Anda mungkin juga menyukai