Anda di halaman 1dari 4

Bab 4

Keputusan tata usaha negara (beschikking)

4.1 ciri-ciri keputusan tata usaha negara/keputusan administratif

Dalam praktik praktik pemerintahan indonesia bentuk keputusan tata usaha negara
sangat beraneka ragam.
Contoh : sk pengangkatan pegawai,izin usaha industri, surat kelakuan baik, akta kelahiran
surat izin mengemudi (sim), sertifikat hak milik atas tanah dll.
Dalam rangkaian norma hukum, keputusan tata usaha negara adalah keputusan
penutup. Apabila kita melihat dampak suatu keputusan terhadap orang yang kepadanya
keputusan itu ditujukan,maka kita dapat membuat pembagian berikut:
-keputusan-keputusan dalam rangka ketentuan-ketentuan larangan atau perintah (gebod)
Sistemnya bahwa undang-undang melarang suatu tindakan tertentuatau tindakan-tindakan
tertentu yang saling berhubungan. Kategori yang paling penting adalah perizinan.
-keputusan-keputusan yang menyediakan sejumlah uang
Subsidi-subsidi diberikan karena penguasa ingin melancarkan kegiatan-kegiatan masyarakat
tertentu
- keputusan-keputusan yang membebankan suatu kewajiban keuangan
Contoh yang paling penting adalah penetapan pajak
- keputusan-keputusan yang memberikan suatu kedudukan
Yaitu keputusan-keputusan yang menyebabkan dapat diperlakukannya beberapa peraturan
yang saling berkaitan bagiseseorang tertentu atau suatudenda tertentu.misalnya pengangkatan
pegawai dalam arti dari undang-undang kepegawaian negeri
- keputusan penyitaan
Tentang kewenangan-kewenangan untuk penyitaan suatu organ penguasa melalui jalan
hukum publik dapatmengadakan penyitaan atas barang-barang dari para warga atau untuk
digunakan demi kepentingan umum, atau untuk menariknya dari lalu lintas.

Pembagian yang berkait-kaitan dengan akibat-akibat hukum tertentu:


- keputusan-keputusan yang bebas dan yang terikat
Keputusan-keputusan bebas bilamana penguasa mempunyai kebebasan bertindak, pada
dasarnya keputusan bebas dapat ditarik kembali, semakin bebas keputusan tersebut, semakin
banyak kemungkinan untuk mengikatkan peraturan-peraturan pada keputusan itu, pada
keputusan bebas dimungkinkan pihak ketiga ikut memutusakan tentang keputusan yang
bersangkutan. Sementara keputusan-keputusan terikat, apabila seolah-olah dapat dibaca
langsung dari undang-undang kapan keputusan itu harus diberikan. Keputusan terikan
dimungkinkan dapat diuji seluruhnya oleh hakim.
- keputusan-keputusan yang memberi keuntungan dan yang memberi beban
Misalnya dalam praktik perizinan pemegang izin diperbolehkan berbuat tindakan-tindakan
tertentu(memberi keuntungan), naun sekaligus pemegang izin terikat pada peraturan-
peraturan tertentu(memberi beban).
- keputusan-keputusan yang seketika akan berakhir dan yang lama berjalan terus
Misalnya, suatu izin bangunan mempunyai kaitan dengan membangun, yang merupakan
tindakan yang akan berakhir seketika.
Pada dasarnya suatu keputusan yang menguntungkan yang berkaitan dengan suatu
tindakan berjalan satu kali saja, sesudah tindakan itu berlalu tidak dapat ditarik lagi. Dalam
keadaan tertentu suatu keputusan yang berjalan lam dapat ditarik kembali sebagai akibat dari
kebijaksanaan yang diubah
- keputusan-keputusan yang bersifat perorangan dan yang bersifat kebendaan
Keputusan yang bersifat perorangan adalah suatu keputusan yang isinya tergantung dari sifat-
sifat pribadi si pemohon misalnya surat kelakuan baik sebagi bukti-bukti sifat pribadinya
Keputusan yang bersifat kebendaan adalahsuatu keputusan yang isinya tergantung dari sifat
obyek yang ersangkutan, misalnya izin mendirikan bangunan.

4.2 kompetensi: atribusi, delegasi, mandat


Kewenangan membuat keputusan hanya dapat diperoleh dengan atribusi atau dengan
delegasi. Atribusi adalah wewenang yang melekat pada suatu jabatan (pasal 1 angka 6 uu no.
5 tahun 1986) menyebutnya wewenang pada badan atau pejabat tata usahanegara yang
dilawankan dengan wewenang yang dilimpahkan. Kita berbicara tentang delegasi dalam hal
ada pemindahan/pengalihan suatu kewenangan yang ada. Apabila kewenangan itu kurang
sempurna ,berarti keputusan yang berdasarkan keputusan itu tidak sah menurut hukum.
Atribusi dan delegasi adalah alat-alat yang membantu memeriksa apakah suatu
badanberwenang atau tidak. Pemikiran nargara hukum apabila penguasa ingin meletakkan
kewajiban-kewajiban pada warga (masyarakat),maka kewenangan ituharus ditemukan dalam
suatu undang-undang. Didalamnya juga terdapat suatu legitimasi yang demokratis.

4.3 susunan intern


Susunan unsur-unsur keputusan :
-nama dari organ yang berwenang
-nama dari yang dialamatkan dan nama dari suatu obyek tertentuyang dilengkapi alamat atau
kongkretitasi lainnya lebih lanjut
-kesempatan yang menimbulkan suatu keputusan
-suatu ikhtisar dari peraturan perundang-undangan yang cocok
-penetapan fakta fakta yang relevan
-pertimbangan-pertimbangan hukum
-keputusan
-motivasi dalam arti sempit
-pemberitahuan-pemberitahuan lebih lanjut
-penandatanganan oleh orang yang berwenang

4.4 keputusan menurut wet arob (belanda)


Keputusan menurut wet arob (belanda)
Keputusan diartikan dalam pasal 2 wet arob (belanda) yang berbunyi:
1. Keputusan menurut undang-undang ini diartikan keputusan
Tertulis dari suatu organ administratif yang ditujukan pada suatu akibat hukum.
2. Bukan termasuk keputusan dalam arti undang-undang ini
Adalah:
A. Suatu keputusan yang mempunyai tujuan umum
B. Suatu tindakan hukum menurut hukum perdata

keputusan tertulis harus berasal dari suatu organ administratif. Istilah dari organ
administratif adalah organ penguasa atau jabatan. Tentang hal itu terdapat di belanda. Ingat
saja pada berbagai organ yang dapat diatur dalam undang-undang dasar, seperti badan-badan
dari walikota-walikota dan dari pemegang undang-undang, badan-badan kotapraja, dll.
Disamping itu, diluar itu undang-undang dasar dan berdasarkan berbagai undang-undang
pendirian badan-badan.
jadi suatu keputusan secara definisi berasal dari suatu organ pemerintah. Bagian ditujukan
kepada suatu akibat hukum menunjukkan, bahwa hal itu harus berkaitan dengan suatu
tindakan hukum untuk membedakannya dari suatu tindakan yang nyata.dengan demikian
tindakan-tindakan nyata yang menyebabkan kerugian tidak dapat dimasukkan dalam
pengertian keputusan.
keputusan-keputusan itu tidak dapat ditujukan terhadap satu orang, namun terhadap suatu
benda yang konkret. Keputusan-keputusan untuk mengadakan tindakan hukum menurut
hukum perdata berada dalam satu garis tindakan-tindakan hukum itu. Apabila penguasa
menggunakan hukum privat sedangkan juga tersedia baginya suatu kewenangan hukum
publik.apabila undang-undang tersebut mengenal suatu jangka waktu untuk mengambil suatu
keputusan, maka dengan berdiam diri sesduah waktu itu lewat, keputusan itu dianggap
ditolak ( pasal 3 uu arob).

4.5 keputusan tata usaha negara menurut undang-undang no. 5 tahun 1986

Berdasarkan ketentuan pasal 1 ayat 4 uu no. 5 tahun 1986, bahwa sengketa tata usaha
negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan
hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usah negara , baik di pusat maupun di daerah,
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 1 angka 3 merumuskan ktun
adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata aha negara yang berisi
tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.
Rumusan pasal 1 angka 3 mengandung elemen-elemen utama sebagai berikut :
-penetapan tertulis’
-(oleh) badan atau pejabat tata usaha negara
-tindakan hukum tata usaha negara
-konkret, individual
-final
-akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata
Dalam kaitannya dengan ktun, di samping keputusan pelaksanaan juga ada keputusan
bebas. Di belanda untuk keputusan terikat diatur dengan peraturan perundang-undangan
hukum tertulis, namun untuk keputusan bebas dapat diatur dengan hukum tak tertulis.
Hukum tata usaha negara = hukum administrasi
Hukum administrasi = hukum publik
Tindakan hukum tun = tindakan hukum publik
Bagi pemerintah, dasar untuk melakukan perbuatan hukum publik adalah adanya
kewenangan yang berkaitan dengan suatu jabatan. Jabatan memperoleh wewenang melalui 3
sumber yakni : atribusi, delegasi dan mandat akan melahirkan kewenangan. Sedangkan, dasar
untuk melakukan perbuatan hukum privat adalah adanya kecakapan bertindak dari subyek
hukum. Dengan perbedaan tersebut, tanggung gugat sehubungan dengan suatu hukum
perbuatan dalam perbuatan hukum publik adalah pada para pejabat, sedangkan tanggung
gugat sehubungan dengan suatu perbuatan hukum privat yang dilakukan pemerintah adalah
badan hukum.

Skema
-atribusi,delegasi,mandat →kewenangan (bevoeghdheid), legal power, competence

*perbuatan hukum publik


Jabatan→kewenangan (bevoegdheid)
*perbuatan hukum privat
Subyek hukum→kecakapan(bekwaamdheid)
4.6 macam-macam keputusan tata negara (beschikking)

Keputusan menurut pendapat van der wel, membedakan diantaranya :


A) de rechtsvastellende beschikkingen
B) de constitutieve beschikkingen, terdiri atas
-belastende beschikkingen (keputusan yg memberi beban)
-begunstigende beschikkingen (keputusan yg menguntungkan); stasus verleningen (penetapan
status)
C) de afwijzende beschikkingen (keputusan penolakan)

E. Utrecht membedakan ketetapan atas :


A) ketetapan positif dan negatif
B) ketetapan deklaratur dan ketetapan konstitutif
C) ketetapan kilat dan ketetapan yang tetap
D) *dispensasi = (pernyataan dari prjabat administrasi yang berwenang, ketentuan uu tertentu
tidak berlaku terhadap kasus yang diajukan sesorang di dalam suratpermintaannya)
*izin/vergunning = dispensasi dari suatu larangan
*lisensi = izin yang bersifat komersial dan mendatangkan laba
*konsesi = penetapan yang memungkinkan kosesionaris mendapat dispensasi,izin,lisensi dan
semacam wewenang.

Dalam buku p. De haan cs. “bestuursrecht in de sociale rechstaat” terdapat pengelompokan


“beschikking” atas :
A) ktun perorangan dan ktun kebendaan.
*ktun perorangan diterbitkan berdasarkan kualitas pribadi orang tertentu
*ktun kebendaan diterbitkan atas dasar kualitas kebendaan
Sebagai contoh adalah sk pengangkatan seseorang dalam jabatan negara (ktun perorangan),
sedangkan sertifikat hak atas tanah (ktun kebendaan).
B) ktun deklaratif dan ktun konstitutif.
*ktun deklaratif (hubungan hukum pada dasarnya sudah ada)
*ktun kosntitutif (ktun merupakan syarat mutlak lahirnya hubungan hukum)
Sebagai contoh yaitu akte kelahiran (ktun deklaratif) dan sertifikat hgb (ktun konstutif).
C) ktun terikat dan ktun bebas.
*ktun terikat (menjalankan ketentuan yang telah ada,tanpa adanya kebebasan
merumuskannya kembali)
*ktun bebas ( didasarkan pada kebebasan bertindak)
Misalnya ketentuan uu lalu lintas jalan menyatakan bahwa untuk memperoleh sim a syarat
usia minimum adalh 17 tahun (ktun terikat) dan gubernur melarang reklame dalam bahasa
asing demi ketertiban umum (ktun bebas).
D) ktun menguntungkan dan ktun yang memberi beban.
*ktun menguntungkan (gugatan berasal dari pihak 3)
*ktun yang memberi beban (gugatan berasal dari pihak 2)
E) ktun kilat dan ktun langgeng
*ktun kilat: adalah ktun yang sekali pakai. Contoh: izin mendirikan bangunan, sk hak pakai
atas tanah selama 5 tahun.
*ktun langgeng: contoh: sertifikat hak milik atas tanah.

Anda mungkin juga menyukai