Dalam praktik praktik pemerintahan indonesia bentuk keputusan tata usaha negara
sangat beraneka ragam.
Contoh : sk pengangkatan pegawai,izin usaha industri, surat kelakuan baik, akta kelahiran
surat izin mengemudi (sim), sertifikat hak milik atas tanah dll.
Dalam rangkaian norma hukum, keputusan tata usaha negara adalah keputusan
penutup. Apabila kita melihat dampak suatu keputusan terhadap orang yang kepadanya
keputusan itu ditujukan,maka kita dapat membuat pembagian berikut:
-keputusan-keputusan dalam rangka ketentuan-ketentuan larangan atau perintah (gebod)
Sistemnya bahwa undang-undang melarang suatu tindakan tertentuatau tindakan-tindakan
tertentu yang saling berhubungan. Kategori yang paling penting adalah perizinan.
-keputusan-keputusan yang menyediakan sejumlah uang
Subsidi-subsidi diberikan karena penguasa ingin melancarkan kegiatan-kegiatan masyarakat
tertentu
- keputusan-keputusan yang membebankan suatu kewajiban keuangan
Contoh yang paling penting adalah penetapan pajak
- keputusan-keputusan yang memberikan suatu kedudukan
Yaitu keputusan-keputusan yang menyebabkan dapat diperlakukannya beberapa peraturan
yang saling berkaitan bagiseseorang tertentu atau suatudenda tertentu.misalnya pengangkatan
pegawai dalam arti dari undang-undang kepegawaian negeri
- keputusan penyitaan
Tentang kewenangan-kewenangan untuk penyitaan suatu organ penguasa melalui jalan
hukum publik dapatmengadakan penyitaan atas barang-barang dari para warga atau untuk
digunakan demi kepentingan umum, atau untuk menariknya dari lalu lintas.
keputusan tertulis harus berasal dari suatu organ administratif. Istilah dari organ
administratif adalah organ penguasa atau jabatan. Tentang hal itu terdapat di belanda. Ingat
saja pada berbagai organ yang dapat diatur dalam undang-undang dasar, seperti badan-badan
dari walikota-walikota dan dari pemegang undang-undang, badan-badan kotapraja, dll.
Disamping itu, diluar itu undang-undang dasar dan berdasarkan berbagai undang-undang
pendirian badan-badan.
jadi suatu keputusan secara definisi berasal dari suatu organ pemerintah. Bagian ditujukan
kepada suatu akibat hukum menunjukkan, bahwa hal itu harus berkaitan dengan suatu
tindakan hukum untuk membedakannya dari suatu tindakan yang nyata.dengan demikian
tindakan-tindakan nyata yang menyebabkan kerugian tidak dapat dimasukkan dalam
pengertian keputusan.
keputusan-keputusan itu tidak dapat ditujukan terhadap satu orang, namun terhadap suatu
benda yang konkret. Keputusan-keputusan untuk mengadakan tindakan hukum menurut
hukum perdata berada dalam satu garis tindakan-tindakan hukum itu. Apabila penguasa
menggunakan hukum privat sedangkan juga tersedia baginya suatu kewenangan hukum
publik.apabila undang-undang tersebut mengenal suatu jangka waktu untuk mengambil suatu
keputusan, maka dengan berdiam diri sesduah waktu itu lewat, keputusan itu dianggap
ditolak ( pasal 3 uu arob).
4.5 keputusan tata usaha negara menurut undang-undang no. 5 tahun 1986
Berdasarkan ketentuan pasal 1 ayat 4 uu no. 5 tahun 1986, bahwa sengketa tata usaha
negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan
hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usah negara , baik di pusat maupun di daerah,
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 1 angka 3 merumuskan ktun
adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata aha negara yang berisi
tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.
Rumusan pasal 1 angka 3 mengandung elemen-elemen utama sebagai berikut :
-penetapan tertulis’
-(oleh) badan atau pejabat tata usaha negara
-tindakan hukum tata usaha negara
-konkret, individual
-final
-akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata
Dalam kaitannya dengan ktun, di samping keputusan pelaksanaan juga ada keputusan
bebas. Di belanda untuk keputusan terikat diatur dengan peraturan perundang-undangan
hukum tertulis, namun untuk keputusan bebas dapat diatur dengan hukum tak tertulis.
Hukum tata usaha negara = hukum administrasi
Hukum administrasi = hukum publik
Tindakan hukum tun = tindakan hukum publik
Bagi pemerintah, dasar untuk melakukan perbuatan hukum publik adalah adanya
kewenangan yang berkaitan dengan suatu jabatan. Jabatan memperoleh wewenang melalui 3
sumber yakni : atribusi, delegasi dan mandat akan melahirkan kewenangan. Sedangkan, dasar
untuk melakukan perbuatan hukum privat adalah adanya kecakapan bertindak dari subyek
hukum. Dengan perbedaan tersebut, tanggung gugat sehubungan dengan suatu hukum
perbuatan dalam perbuatan hukum publik adalah pada para pejabat, sedangkan tanggung
gugat sehubungan dengan suatu perbuatan hukum privat yang dilakukan pemerintah adalah
badan hukum.
Skema
-atribusi,delegasi,mandat →kewenangan (bevoeghdheid), legal power, competence