Anda di halaman 1dari 34

HUBUNGAN KERJA, SYARAT KERJA

{Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan}

Oleh: RIHAT POERBA, SH, MH

DIREKTORAT BINA PEMERIKSAAN NORMA KETENAGAKERJAAN


DITJEN BINWASNAKER DAN K3
hubungan kerja
Hubungan kerja adalah hubungan antara
pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan
perjanjian kerja, yang mempunyai unsur
pekerjaan, upah, dan perintah

Gambaran
Gambaran Hubungan
Hubungan Kerja
Pengusaha
Bukan
Bukan Pengusaha Pekerja
Pekerja
2
PERJANJIAN KERJA

Perjanjian Kerja adalah suatu perjanjian


antara pekerja dan pengusaha secara lisan Insert or Drag & Drop your photo

dan/atau tulisan, baik untuk waktu tertentu


maupun untuk waktu tidak tertentu yang
memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban pekerja dan perusahaan

3
MATERI PERJANJIAN KERJA

 Menurut pasal 54 UU 13/2003, Perjanjian kerja yang


dibuat secara tertulis sekurang kurangnya harus
memuat:
 Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha 
 Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh
 Jabatan atau jenis pekerjaan Insert or Drag & Drop your photo

 Tempat pekerjaan
 Besarnya upah dan cara pembayarannya
 Syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban
pengusaha dan pekerja/buruh
 Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
 Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
 Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
4
Pasal 52 ayat 1 UU 13 No. 13 Tahun 2003

 Kesepakatan kedua belah pihak


Insert or Drag & Drop your photo
 Kemampuan atau kecakapan melakukan
perbuatan hukum
 Adanya pekerjaan yang diperjanjikan
 Pekerjaan yang diperjanjikan tidak
bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan, dan peraturan perundang
undangan yang berlaku.

5
Perjanjian melakukan pekerjaan

Perjanjian untuk melakukan pekerjaan :


1. Perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu (pasien-dokter,
pengacara-principal);
2. Perjanjian Kerja;
3. Perjanjian Pemborongan.
Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara Pekerja/Buruh dengan
Pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja,
hak, dan kewajiban para pihak.
Ciri-ciri Perjanjian Kerja :
4. Adanya upah yang diperjanjikan;
5. Adanya suatu hubungan diperatas/dienstverhouding
Perjanjian Pemborongan menghendaki suatu hasil pekerjaan atas
pembayaran sebagai harga pemborongan.
DELAPAN SARANA PELAKSANAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL

1. Serikat Pekerja/Serikat Buruh;


2. Organisasi Pengusaha;
3. Lembaga Kerja Sama Bipartit;
Perundingan
4. Lembaga Kerja Sama Tripartit; PKB
5. Peraturan Perusahaan; LKS Lembaga
Tripartit PPHI
6. Perjanjian Kerja Bersama;
7. Peraturan Per-UU
Ketenagakerjaan;
LKS Dialog Forum
8. Lembaga Penyelesaian Bipartit Sosial Lainnya
Perselisihan Hubungan
Industrial.

7
PENGATURAN SYARAT KERJA

Adalah Pengaturan mengenai


hak dan kewajiban dan tata
tertib perusahaan yang belum
SYARAT KERJA diatur dalam
perundang-undangan.
peraturan

PERJANJIAN
PERJANJIAN PERATURAN
KERJA
KERJA (PKWT & PERUSAHAAN
BERSAMA
PKWTT) (PP)
(PKB)

8
Dicatatkan secara daring

Berdasarkan jangka waktu atau


selesainya suatu pekerkjaan
SISTEM HUBUNGAN KERJA
PKWT
DIKERJAKAN
PERJANJIAN KERJA
LANGSUNG

PKWTT

HUBUNGAN KERJA
PKWT

PERJANJIAN KERJA
DISERAHKAN
MELALUI ALIH DAYA
PKWTT
PERJANJIAN WAKTU TERTENTU (PKWT)
UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja

a. PKWT diatur berdasarkan jangka waktu atau


selesainya suatu pekerjaan tertentu.

b. PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu


yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan
pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu
dan tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang
bersifat tetap.

11
Lanjutan

d . PKWT dalam Pasal 59 UU CK meliputi:


1. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
2. pekerjaaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak
terlalu lama;
3. pekerjaan yang bersifat musiman; atau
4. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan;
5. pekerjaan yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap.

e. Pekerja/buruh PKWT berhak atas uang kompensasi PKWT sesuai


dengan masa kerja pekerja/buruh di perusahaan yang
bersangkutan (Pasal 61 A UU CK).

12
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 35 TAHUN 2021

Jangka Waktu
Pekerjaan belum selesai
(Paling lama 5
diperpanjang dengan kesepakatan
Tahun) ( akumulasi tidak lebih dari 5
tahun)

PKWT Selesainya Pekerjaan belum selesai


Pekerjaan tertentu dapat diperpanjang
hingga selesainya
pekerjaan

Jenis dan sifat atau


kegiatannya
bersifat tidak tetap
lanjutan

1. Pekerjaan yang diperkirakan


penyelesaiannya tidak terlalu lama
Jangka Waktu 2. Pekerjaan yang bersifat musiman
(Paling lama 5 Tahun) 3. Pekerjaan yang berhubungan dengan
produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam
percobaan atau penjajakan.

Selesainya
Pekerjaan tertentu 1.Pekerjaan yang sekali selesai
2.Pekerjaan sementara sifatnya.

Jenis dan sifat atau kegiatannya 1. Pekerjaan berubah-ubah berdasarkan waktu dan
bersifat tidak tetap volume.
2. Upah berdasarkan kehadiran.
PKWT JANGKA WAKTU

Pekerjaan yang
diperkirakan
penyelesaiannya tidak
terlalu lama

Musim/cuaca:
Dilakukan pada musim atau cuaca tertentu;
Pekerjaan yang
bersifat musiman Kondisi tertentu :
Pekerjaan tambahan untuk memenuhi pesanan/ target.

 Produk baru adalah produk yang sebelumnya belum


Pekerjaan yang berhubungan dengan pernah ada atau pengembangan produk yang sudah
produk baru, kegiatan baru, atau produk ada.
tambahan yang masih dalam percobaan
atau penjajakan.
 Kegiatan baru adalah Usaha yang baru dilaksanakan
oleh Perusahaan
Selesainya Pekerjaan Tertentu

Kesepakatan :
1. Pekerjaan yang sekali • Ruang lingkup dan batasan suatu
selesai pekerjaan selesai, dan

2. Pekerjaan yang sementara • Waktu penyelesaian disesuaikan


dengan selesainya Pekerjaan
sifatnya.
Pemberian
Uang Kompensasi Kompensasi Diberikan pada
saat berakhirnya PKWT
Pengusaha Wajib
memberikan Kompensasi
bagi Pekerja/Buruh PKWT. Dalam hal Perpanjangan PKWT, maka
kompensasi diberikan pada saat
sebelum perpanjangan PKWT

Masa Kerja minimal 1 bulan secara


terus menerus
Kompensasi Perpanjangan
PKWT diberikan saat
berakhirnya PKWT
Besaran Uang Kompensasi
PKWT pada usaha mikro dan
kecil berdasarkan
kesepakatan Kompensasi
tidak berlaku
bagi TKA
Berakhirnya PKWT merupakan wujud kesamaan hak atas
perlindungan dalam hal hubungan kerja berakhir antara pekerja
PKWT dan pekerja PKWTT.
BESARAN KOMPENSASI

PKWT 12
bulan secara 1 Dasar Perhitungan Pembayaran
terus Kompensasi
menerus,
sebesar 1
bulan upah. • Upah Pokok dan Tunjangan Tetap
PKWT 1 bulan atau lebih • Perusahaan tidak menggunakan
tetapi kurang dari 12 Upah Pokok dan Tunjangan Tetap,
2 bulan.
Pembayaran Kompensasi yaitu
Masa Kerja x 1 Bulan
Upah tanpa tunjangan
Upah
12 • Upah terdiri atas Upah Pokok dan
Tunjangan Tidak Tetap, Dasar
PKWT lebih dari 12 bulan perhitungan Kompensasi yaitu
Upah Pokok.
Masa kerja x 1 Bulan Upah 3
12
Latar Belakang

Perjanjian Kerja berakhir :

a) pekerja/buruh meninggal dunia;


b) berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
c) selesainya suatu pekerjaan tertentu;
d) adanya putusan pengadilan dan/atau putusan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
e) adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.

19
PENCATATAN PKWT

1. Pengusaha harus mencatatkan PKWT pada


Kementerian bidang Ketenagakerjaan secara daring
paling lama 3 hari kerja sejak penandatanganan
PKWT.

2. Pencatatan PKWT secara daring belum tersedia,


maka pencatatan PKWT dilakukan oleh Pengusaha
secara tertulis di dinas Ketenagakerjaan
kabupaten/kota, paling lama 7 hari kerja sejak
penandatanganan PKWT.
 

20
AKIBAT HUKUM
1. UU CK No.11 pasal 59 ayat (3) PKWT tidak memenuhi ketentuan ayat (1) dan (2)
PKWT demi hukum menjadi PKWTT:

Ayat (1)

a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya

b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama

c. pekerjaan yang bersifat musiman

d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan; atau

e. Pekerjaan yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap

Ayat (2)

Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang
bersifat tetap.
lanjutan

2. PP 35 pasal 10 ayat (4): Pekerjaan yang jenis dan


sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap dengan
waktu kerja ≥ 21 hari selama 3 bulan berturut demi
hukum berubah menjadi PKWTT
Sanksi Administratif

Pengusaha yang melanggar ketentuan :


• Pasal 61 A UU CK, Pasal 15 ayat (1) PP No.35 Tahun 2021
Pengusaha tidak membayarkan uang kompensasi

• Pasal 17 PP No.35 Tahun2021


Pengusaha membayarkan uang kompensasi tidak sesuai
perhitungan
PERATURAN PERUSAHAAN
PRINSIP
PENGATURAN SYARAT KERJA

Mengatur
lebih rinci

Tidak
Mengatur lebih
bertentangan
baik dari UU
dengan UU

Mengatur yg
Nondiskriminasi belum diatur
dalam UU
PERATURAN PP
PERUSAHAAN
Peraturan yang
dibuat secara
tertulis oleh
Pengusaha yang
memuat syarat-
syarat kerja dan
tata tertib kerja
Dasar Hukum Pembuatan
Peraturan Perusahaan (PP)
1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan;
2. UU No.11 tahun 2020 tentang Cipta
Kerja
3. Permenaker Nomor 28 Tahun 2014
tentang Tata Cara Pembuatan dan
Pengesahan PP serta Pembuatan dan
Pendaftaran PKB.
Prinsip Dasar Pembuatan
Peraturan Perusahaan (PP)
Tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Lebih baik dari peraturan perundang-


undangan yang berlaku

Tidak Diskriminatif

Memiliki pelaksanaan peraturan


perundang-undangan yang berlaku
Peran dan Fungsi PP
 Kepastian hak dan kewajiban antara Pengusaha
dan Pekerja/Buruh
 Sarana peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh
dan keluarganya
 Instrumen penyelesaian keluh kesah ditingkat
pengusaha dan pekerja/buruh
 Mengatur pelaksanaan hubungan kerja antara
pengusaha dan pekerja/buruh dan antara sesama
pekerja/buruh
 Mewujudkan ketenangan bekerja dan ketenangan
berusaha
KETENTUAN PEMBUATAN PP
• PERUSAHAAN YANG MEMPEKERJAKAN PEKERJA/BURUH
SEKURANG-KURANGNYA 10 ORANG WAJIB MEMBUAT PP
• BERLAKU SEJAK DISAHKAN OLEH MENTERI ATAU
PEJABAT YANG BERTANGGUNGJAWAB DIBIDANG
KETENAGAKERJAAN
• TIDAK BERLAKU BAGI PERUSAHAN YANG TELAH
MEMILIKI PKB
• DISUSUN DAN MERUPAKAN TANGGUNGJAWAB DARI
PENGUSAHA YANG BERSANGKUTAN
Lanjutan

• Berlaku paling lama 2 (dua) tahun


• Wajib dilakukan pembaharuan setelah
masa berlaku Peraturan Perusahaan
berakhir
• Selama masa berlaku PP apabila di
perusahaan menghendaki pembuatan
PKB, maka pengusaha wajib melayani
• Dalam hal perundingan PKB tidak
mencapai kesepakatan, maka PP tetap
berlaku sampai habis jangka waktu
berlakunya

La
nju
tan
Hak dan
Kewajiban
Pengusaha

Hak dan
Jangka
Kewajiban
waktu
Pekerja/
berlaku
MUATAN Buruh
PERATURAN
PERUSAHAAN

Tata Tertib Syarat


Perusahaan Kerja
Tahap Pembuatan PP

Sosialisasi
Pengesahan
Pemberian
Saran dan
Penentuan Pertimbangan
Wakil Wakil Pekerja
Persiapan
Pekerja/buruh
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai