Anda di halaman 1dari 13

Hubungan kerja

Oleh
Ni Luh Taruni Darmi Swari
NIM : 2117051091
No Absen : 07
Kelas : 1B
Materi Yang Akan di Bahas :

1. Pengertian hubungan kerja


6. Pengertian hak tenga kerja
2. Undang-undang tentang
7. Perlindungan tenaga kerja
hubungan kerja
8. aspek-aspek tenaga kerja
3. Jenis-jenis perjanjian kerja
9. unsur-unsur tenaga kerja
4. Syarat-syarat hubungan
10. Phk
kerja
5. Pengertian tenaga kerja
Pengertian hubungan kerja
Hubungan kerja adalah hubungan (hukum)
antara pengusaha dengan pekerja/buruh
(karyawan) berdasarkan perjanjian kerja.
Dengan demikian hubungan kerja tersebut
adalah merupakan sesuatu yang abstrak,
sedangkan perjanjian kerja adalah sesuatu
yang konkrit, nyata.
UNDANG-UNDANG YANG
MENGATUR HUBUNGAN KERJA

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian


Perselisihan Hubungan Industrial

Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat


Pekerja/Serikat Buruh

Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Undang-Undang No. 39 Tahun 200 tentang Penempatan dan


Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
JENIS-JENIS HUBUNGAN
KERJA
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) adalah perjanjian yang ditujukan
untuk pekerjaan yang sifatnya temporer atau musiman, yaitu:
1. Perjanjian Kerja • Bersifat sementara dan hanya sekali pengerjaan, contoh: promosi
produk dalam pemasaran
Waktu Tertentu • Pekerjaan dengan waktu pekiraan tidak lama, paling lambat 3 tahun
(PKWT) • Pekerjaan yang bersifat musiman, tergantung cuaca atau kondisi
tertentu
• Berhubungan dengan suatu produk baru baik bentuknya, manfaat,
inovasi produk yang masih dalam tahap percobaan

2. Perjanjian Kerja Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah perjanjian yang
Waktu Tidak Tertentu ditujukan untuk pekerjaan yang sifatnya tetap dan berlangsung secara
terus-menerus.
(PKWTT) • Tidak memiliki batasan waktu dan dapat berjalan terus hingga pension
atau meninggal, contohnya: pegawai kontrak
• Dapat ditentukan dalam masa pecobaan
• Dapat diberlakukan PHK apabila terjadi masalah hubungan kerja atau
alasan tertentu, melalui proses Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial yang tercantum dalam UU.
SYARAT-SYARAT HUBUNGAN KERJA
Syarat kerja adalah hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/ buruh yang diatur
dalam peraturan perundang undangan yang memiliki bagian bagian yaitu:

Memiliki kemampuan dan/ atau kompetensi yang diperlukan


perusahaan.

Cakap secara hukum

Kesediaan untuk menaati aturan.


Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan


1) Menurut undang undang pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk
no. 13 tahun 2003 memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau


2) Menurut kamus besar mengerjakan sesuatu, pekerja, pegawai, dan
Bahasa Indonesia (kbbi) sebagainya.

Kesimpulannya tenaga kerja adalah segala hal


yang berhubungan dengan pegawai, waktu selama
Kesimpulan bekerja dan waktu sesudah bekerja, dengan
tujuannya untuk menghasilkan barang
PENGERTIAN HAK TENAGA KERJA
Hak tenaga kerja adalah hak yang diperoleh
seorang pekerja semenjak diangkat sebagai
karyawan dalam sebuah perusahaan antara
lain hak atas dasar jaminan social,
kesehatan dan keselamatan kerja , setiap
pekerja berhak mendapatkan upah yang
layak, hak dasar untuk berlibur, cuti,
istirahat, memproleh batasan waktu
bekerja.
PERLINDUNGAN HAK TENAGA KERJA
Perlindungan kerja digunakan sebagai penjamin berlangsungnya sistem hubungan
kerja tanpa disertai tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Untuk ini
pengusaha wajib melaksanakan ketentuan perlindungan tersebut sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Secara hukum pada Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang 7 Ketenagakerjaan, memberikan perlindungan bahwa;
“Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk
memperoleh pekerjaan”. Soepomo dalam Abdul Khakim menyatakan bahwa
perlindungan tenaga kerja dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Perlindungan ekonomis, merupakan perlindungan tenaga kerja dalam bentuk
penghasilan yang cukup, ini terpasuk bila tenaga kerja tidak mampu bekerja diluar
kehendaknya
2. Perlindungan sosial, merupakan perlindungan tenaga kerja dalam bentuk jaminan
kesehatan kerja, kebebasan berserikat dan perlindungan hak untuk berorganisasi
3. Perlindungan teknis, yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk keamanan dan
keselamatan kerja.
ASPEK-ASPEK TENAGA KERJA
ASPEK-ASPEK TENAGA KERJA

1. Tenaga kerja itu sendiri


Bentuk hubungan kerja

Pengupahan
2. Faktor yang terdapat dalam
sistem kerja Pekerjaan yang
dilakukan

Lingkungan kerja
UNSUR-UNSUR TENAGA KERJA

1. Unsur Pekerjaan
2.Unsur Upah
3.Unsur Perintah
phk
Pemutusan Hubungan Kerja ini diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia no. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan. Permohonan Pemutusan Hubungan
Kerja dapat dilakukan dengan cara melakukan
permohonan tertulis yang disertai alasan dan dasar
kepada kepala Lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, hal ini disebutkan pada bab Xll pasal
152 UU Ketenagakerjaan. Saat permohonan sudah
diserahkan, nanti Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial akan memberikan penetapan
terhadap permohonan yang diberikan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai