KETENAGAKERJAAN
Definisi
Hukum perburuhan atau
ketenagakerjaan (labour law) adalah
bagian dari hukum berkenaan dengan
pengaturan hubungan perburuhan baik
bersifat perseorangan maupun
kolektif.
Menurut Molenaar, ( dlm Asikin, 1993 : 2)
PKWT adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan
hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu. Akibat dari perjanjian
tersebut, timbul hubungan kerja antara perusahaan dengan pegawai kontrak sehingga pegawai
kontrak akan terikat secara langsung dengan perusahaan tempatnya bekerja.
PKWTT adalah perjanjian kerja yang mengikat karyawan tetap yang tidak memiliki masa
berlaku.
Tenaga kerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:
Tenaga kerja yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu atau khusus yang
diperoleh dari bidang pendidikan. Sebagai contoh: dosen, dokter, guru, pengacara,
Tenaga kerja yang memiliki keahlian pada bidang tertentu atau khusus yang diperoleh
dari pengalaman dan latihan. Sebagai contoh: supir, tukang jahit, montir dan sebagainya.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja yang mengandalkan tenaga, tidak
memerlukan pendidikan maupun pelatihan terlebih dahulu.
Sebagai contoh: kuli, pembantu rumah tangga, buruh kasar
dan sebagainya.
2. Cuti Tahunan
Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap perusahaan
wajib memberikan jatah cuti 1 hari per bulannya pada karyawan
3. Cuti Sakit
Agar bisa memperoleh cuti sakit, tentu saja karyawan harus
melampirkan bukti berupa surat keterangan sakit yang diperoleh
dari tenaga kesehatan.
bahwa hukum ketenagakerjaan harus menjaga ketertiban, keamanan dan keadilan bagi pihak-
pihak yang terkait dalam proses produksi untuk dapat mencapai ketenangan bekerja dan
kelangsungan berusaha.
2. Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari pengusaha
hal ini dilatarbelakangi adanya pengalaman yang selama ini yang sering terjadi kesewenang-
wenangan pengusaha terhadap pekerja/buruh. Untuk itu diperlukan suatu perlindungan hukum
secara komprehensif dan konkret dari pemerintah.
SIFAT HUKUM KETENAGAKERJAAN
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan
perusahaan/majikan.
Menurut pasal 61 UU 13/2003 jo. UU 11/2021 perjanjian kerja dapat berakhir, atau artinya
hubungan kerja berakhir, apabila:
1. Pekerja meninggal dunia
2. Jangka waktu kontrak kerja telah berakhir
3. Selesainya suatu pekerjaan tertentu
4. Adanya putusan pengadilan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
5. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.