Anda di halaman 1dari 13

Hukum

Ketenagakerjaan
Ketentuan Umum
Ketegakerjaan
Sumber Hukum Ketenagakerjaan
Menurut Abdul Khakim

1. Undang-Undang
2. Adat dan Kebiasaan
3. Keputusan Pejabat/Badan Pemerintahan Atau
Lembaga Ketenagakerjaan
4. Yurisprudensi
5. Doktrin
6. Traktat
7. Perjanjian Kerja dan
8. Peraturan Perusahaan Atau Perjanjian Kerja
Bersama
Pengertian Ketenagakerjaan

 Istilah ketenagakerjaan berasal dari kata ”tenaga


kerja”, yang mempunyai pengertian berdasarkan
Pasal 1 angka 2 UU No. 13 Tahun 2003, sebagai :
”Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat”.

 Ketenagakerjaan diartikan sebagai segala hal yang


berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja (Pasal 1
angka 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan)
Pekerja dan Pemberi Kerja

 Pekerja/Buruh adalah Setiap orang yang


bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain. (Pasal 1 ayat 3)

 Pemberi kerja adalah orang perorangan,


pengusaha, badan hukum, atau badan-badan
lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja
dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain. (pasal 1 ayat 4)
Pemeberi Kerja/Pengusaha

Pengusaha adalah :
a. Orang perseorangan, persekutuan, atau
badan hukum yang menjalankan suatu
perusahaan milik sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau
badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan perusahaan bukan miliknya;
c. orang perseorangan, persekutuan, atau
badan hukum yang berada di Indonesia
mewakili perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia”
Pengertian Hukum Ketenagakerjaan

 Dr. E. Utrecht SH. Himpunan peraturan hukum


yang mengatur hubungan kerja dan penyelesaian
perselisihan antara buruh/pekerja dengan majikan.
 Iman Soepomo. Ketenagakejaan yaitu himpunan
peraturan-peraturan baik tertulis maupun tidak
tertulis yg berkenaan dgn kejadian dimana seseorang
bekerja pada orang lain dgn menerima upah.
 Hukum Ketenagakerjaan adalah keseluruhan
peraturan hukum yang berkaitan dengan tenaga
kerja baik sebelum bekerja, selama dalam hubungan
kerja dan sesudah putus hubungan kerja.
Unsur-Unsur Hukum
Ketenagakerjaan

1. Serangkaian peraturan yg berbentuk tertulis


dan tidak tertulis
2. Mengatur ttg kejadian hubungan kerja antara
pekerja dan pengusaha/majikan
3. Adanya orang bekerja pada dan dibawah orang
lain, dgn mendapat upah sebagai balas jasa
4. Mengatur perlindungan pekerja/buruh, meliputi
masalah keadaan sakit, haid, hamil,
melahirkan, keberadaan organisasi
pekerja/buruh dsb.
Tujuan Hukum Ketenagakerjaan

1. Memberdayakan dan mendayagunakan


tenaga kerja secara optimal dan manusiawi;
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja
& penyediaan tenaga kerja yg sesuai dgn
kebutuhan pembangunan nasional &
daerah;
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga
kerja dalam mewujudkan kesejahteraan;
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
dan keluarganya.
Sifat – Sifat Hukum Ketenagakerjaan
1. Imperatif/memaksa (Dwingendrecht)
Bahwa hukum harus ditaati secara mutlak.
Misalnya pengusaha wajib mengikutsertakan
para pekerja dalam BPJS Ketenagakerjaan,
dalam mempekerjakan TKA wajib dapat izin
menteri/pejabat yang ditunjuk, dll.
2. Fakultatif/mengatur/melengkapi
(regelendrecht/aanvulendrecht)
Bahwa ketentuan hukum yang dapat
dikesampingkan pelaksanaannya. Misal,
pengecualian atas larangan mempekerjakan
anak, penyelesaian perselisihan di pengadilan
HI, dll.
Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan

 Hukum Privat (Perdata)


Karena mengatur hubungan orang-
perorangan yaitu antara pekerja dgn
pengusaha
 Hukum Publik (Administrasi dan Pidana)
Karena dalam pelaksanaannya diperlukan
campur tangan pemerintah, contoh :
penetapan upah minimum, perizinan yg
menyangkut ketenagakerjaan, masalah
penyelesaian hubungan industrial, adanya
sanksi terhadap pelanggaran atau tindak pidana di
bidang ketenagakerjaan
Pihak-pihak Dlm Hukum
Ketenagakerjaan

1. Pekerja/buruh;
2. Pengusaha/majikan;
3. Organisasi pekerja/buruh ( SPSI,
FBSI dsb);
4. Orgaisasi pengusaha ( Kadin,
Apindo);
5. Pemerintah/penguasa
Subjek dan Objek
Hk. Ketenagakerjaan

1. Subjek :
• Pekerja
• Pengusaha
• Organisasi Pekerja
2. Objek :
Objek Hukum Ketenagakerjaan yaitu
segala sesuatu yang menjadi tujuan
diberlakukannya Hukum
Ketenagakerjaan.
Sekian dan terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai