Anda di halaman 1dari 29

HUKUM

KETENAGAKERJAAN
Dr. I Made Pria Dharsana, S.H., M.Hum.
I Made Hendrawan Dwi Saputra, S.H., M.Kn.
Materi Pembelajaran

01 Pengertian dan Dasar Pengaturan Hukum


Ketenagakerjaan

02 Asas, Fungsi, Tujuan, dan Ruang Lingkup


Hukum Ketenagakerjaan

03 Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan Dalam


Tata Hukum Indonesia
01
Pengertian dan
Dasar Pengaturan
Hukum
Ketenagakerjaan
Arti Hukum Ketenagakerjaan

HUKUM HUKUM
PERBURUHAN KETENAGAKERJAAN
-Memiliki Arti Sempit- -Memiliki Arti Luas-
Peraturan Yang Mengatur Hubungan Kerja Baik
Hubungan Hukum Di Sebelum, Selama, Atau
Sesudah Kerja.
Dalam Hubungan Kerja
Bagi Pekerja/Buruh
Dengan Pemberi Kerja
Pengertian
Ketenagakerjaan
“Ketenagakerjaan Adalah Segala Sesuatu Yang Berkaitan
Dengan Tenaga Kerja Baik Pada Waktu Sebelum, Selama Dan
Sesudah Masa Kerja.”
Pasal 1 angka 1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dasar Hukum
Pada Dasarnya Hukum Ketenagakerjaan Mempunyai Sifat Melindungi Dan
Menciptakan Rasa Aman, Tentram, Dan Sejahtera Dengan Mewujudkan Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat. Hukum Ketenagakerjaan Dalam Memberi
Perlindungan Harus Berdasarkan Pada Dua Aspek, Yaitu :
• Pertama, Hukum Dalam Perspektif Ideal Diwujudkan Dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
• Kedua, Hukum Normatif Pada Tingkat Implementasi Memberikan
Kontribusi Dalam Bentuk Pengawasan Melalui Aparat Penegak Hukum
Dan Melaksanakan Penindakan Terhadap Pihak-pihak Yang Tidak
Mematuhi Ketentuan Hukum.
• “Tiap-tiap Warga Negara Berhak Atas
Pekerjaan Dan Penghidupan Yang Layak Bagi
Kemanusiaan“.

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2), Pasal 28,


dan Pasal 33 ayat (1) UUD 1945

Undang-Undang
No.13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan
Sebagai UU Ketenagakerjaan Yang Menjadi
Dasar Hukum Dalam Bidang
Ketenagakerjaan
Hal-Hal Yang Diatur Dalam UU
Ketenagakerjaan
● Landasan, Asas, Dan Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan;
Kesempatan Dan Perlakuan Yang Sama Dalam Hal
Ketenagakerjaan;
● Perencanaan Tenaga Kerja Dan Informasi Ketenagakerjaan;
Pelatihan Kerja;
● Penempatan Tenaga Kerja;
● Perluasan Kesempatan Kerja;
● Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
● Hubungan Kerja;
● Perlindungan, Pengupahan, Dan Kesejahteraan;
● Hubungan Industrial;
● Pembinaan; Pengawasan; Penyidikan; Dan
● Ketentuan Pidana Serta Sanksi Administratif Di Bidang
Ketenagakerjaan.
OMNIBUS LAW
INKONSTITUSIONAL
BERSYARAT
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

DIUJI / DIGUGAT

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI


Nomor 91/PUU-XVIII/2020

UU No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
DIRUBAH
Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja menjadi Undang-Undang

DIUJI / DIGUGAT
Dasar Hukum
• Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Ditetapkan Sebagai Payung
Hukum Bidang Hukum Ketenagakerjaan Yang Dibentuk Untuk
Menjaga Ketertiban, Serta Sebagai Kontrol Sosial, Utamanya
Memberikan Landasan dan Pengaturan Hak serta Kewajiban Bagi
Pelaku Ketenagakerjaan (Pengusaha dan Pekerja)
• Sampai Saat Ini Bahwa Pengaturan Hukum Ketenagakerjaan Telah
Mengalami Beberapa Perubahan Dengan Munculnya Omnibus Law
Undang-Undang No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
UU No. 13 Tahun
2003 Peraturan (UU, PP, Perpres, Permen)

DASAR
Kebijakan (Keputusan Instansi)
• Perjanjian Kerja
• Jaminan Sosial dan Kesehatan Tenaga

HUKUM
Kerja
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• Serikat Pekerja
• Tenaga Kerja Asing
• Tenaga Kerja Indonesia di LN
• Pekerja Outsourcing
• Upah Kerja
• Cuti Kerja
UU No. 6 Tahun • PHK
2023
02
Asas, Fungsi, Tujuan
dan Ruang Lingkup
Hukum
Ketenagakerjaan
Landasan dan Asas Hukum Ketenagakerjaan
• Berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 2003, Pembangunan
Ketenagakerjaan Berlandaskan Pancasila Dan Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Dan Dijelaskan Bahwa
Pembangunan Ketenagakerjaan Dilaksanakan Dalam Rangka
Pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya.
• Berdasarkan Pasal 3 UU Nomor 13 Tahun 2003 Pembangunan
Ketenagakerjaan Diselenggarakan Atas Asas Keterpaduan Melalui
Koordinasi Fungsional Lintas Sektoral Pusat Dan Daerah. Di Sini
Terlihat Bahwa Pembangunan Ketenagakerjaan Diatur Dan
Ditentukan Melalui Peraturan Perundang-undangan Yang Harus
Dilaksanakan Di Daerah, Karena Daerah Sudah Diberi Kewenangan
Berdasarkan Otonomi Daerah.
Asas Dalam Hukum Ketenagakerjaan
○ Asas Pembangunan Ketenagakerjaan Pada Dasarnya Sesuai Dengan Asas
Pembangunan Nasional, Khususnya Asas Demokrasi, Asas Adil, Dan Merata.
Hal Ini Dilakukan Karena Pembangunan Ketenagakerjaan Menyangkut
Multidimensi Dan Terkait Dengan Berbagai Pihak, Yaitu Antara Pemerintah,
Pengusaha, Dan Pekerja/Buruh.
○ Oleh Karenanya Pembangunan Ketenagakerjaan Dilakukan Secara Terpadu
Dalam Bentuk Kerja Sama Yang Saling Mendukung. Jadi Dengan Didasarkan
Atas Asas Pembangunan Nasional Makan Asas Hukum Ketenagakerjaan Yaitu
Asas Keterpaduan Melalui Koordinasi Fungsional Lintas Sektoral Pusat Dan
Daerah Dapat Dilaksanakan Dengan Baik Dan Benar
Fungsi Hukum Ketenagakerjaan

Pada Dasarnya, Hukum 1 2 3


Ketenagakerjaan Memiliki
Fungsi Sebagai Pengatur Memberikan Menjamin Hak Menjaga
Hubungan Yang Serasi Dan Kepastian dan Kewajiban Hubungan
Harmonis Bagi Semua Pihak Hukum dan Antara Pekerja Harmonis
Untuk Mengatur, Mengawasi, Keadilan dan Pengusaha Antara Para
dan Membina, Menindak (Perlindungan) Dapat Pekerja Dengan
Seluruh Kegiatan Dalam Bagi Seluruh Terlaksana Perusahaan
Dunia Ketenagakerjaan Pihak Sesuai Dengan
Ketentuan
Hukum
Sehingga Hukum Ketenagakerjaan Dapat Berfungsi Sebagai
Salah Satu Pencegahan Terjadinya Perbudakan Maupun Kerja
Paksa, Serta Memberikan Perlindungan Kepada Tenaga Kerja
Untuk Kedudukan Hukum Yang Sama Serta Seimbang Tanpa
Diskriminasi, Perlindungan Untuk Tidak Kehilangan Pekerjaan
Serta Kehidupan Ekonomi Yang Layak Demi Kesejahteraan
Masyarakat Negara Indonesia.
Tujuan Hukum Ketenagakerjaan
Memberdayakan Dan Mendayagunakan Tenaga Kerja Secara
Optimal Dan Manusiawi

Mewujudkan Pemerataan Kesempatan Kerja Dan Penyediaan


Tenaga Kerja Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Pembangunan
Nasional Dan Daerah

Memberikan Pelindungan Kepada Tenaga Kerja Dalam Mewujudkan


Kesejahteraan

Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja Dan Keluarganya


Ruang Lingkup Hukum Ketenagakerjaan

Pra Kerja Selama Masa Kerja Pasca Kerja


Pengaturan Sebelum Pengaturan Mengenai Pengaturan Setelah Masa
Masa Kerja Yang meliputi Hubungan Hukum Antara Kerja Yang Meliputi
Kesempatan Kerja, Perkerja dengan Tunjangan Pensiun,
Pelatihan PraKerja dll Pengusaha Jaminan Kesejahteraan
Bagi Pekerja Dan
Keluarga Mereka
Ruang Lingkup Hukum Ketenagakerjaan

MENGATUR MELAKSANAKAN MENGATASI


/MENYELESAIKAN

Memberikan Kesempatan Kerja, Hak Dan Kewajiban Pekerja Dan Pengusaha,


Penetapan Dan Perlindungan Upah, Jaminan Kerja, Kesehatan Dan Keamanan
Kerja Dalam Lingkungan Kerja, Non-diskriminasi, Kesepakatan Kerja
Bersama/Kolektif, Peran-serta Serikat Pekerja, Hak Mogok, Penyelenggaraan
Jaminan Kesejahteraan, Tunjangan, Penyelesaian Masalah, Dll.
03
Kedudukan Hukum
Ketenagakerjaan
Dalam Tata Hukum
Indonesia
Penggolongan Hukum Ketenagakerjaan
HUKUM PRIVAT HUKUM PUBLIK

Aspek Hukum Privat Difokuskan Aspek Hukum Publik Difokuskan Pada


Pada Perjanjian Kerja Sebagai Dasar Intervensi Negara Dan Penguasa
Terjadinya Hubungan Kerja Yang Dalam Masalah Hukum
Termasuk Kedalam Hukum Perdata Ketenagakerjaan Baik Dalam
Pendekatan Hukum Tata Negara Dan
Hukum Administrasi Negara Maupun
Dalam Pendekatan Hukum Pidana
Sifat Hukum Ketenagakerjaan
Hukum Ketenagakerjaaan : 1
• Sifat Tertutup (Privat) Karena
Sifat Hukum
Ketenagakerjaan
Sebagai Hukum
Merupakan Hubungan Yang Mengikat Mengatur (Regelend
Satu Pihak Dengan Satu Atau Lebih Recht)

Pihak Lainnya.
• S i fa t Pu b l i k Kare n a A d a n y a W u j u d
2 Sifat Hukum
Ketenagakerjaan
Campur Tangan Pemerintah Negara sebagai Sifat
Memaksa
Dalam Pelaksanaan Hubungan Kerja (Dwingenrecht)
Yang Bertujuan Untuk Mencapai
Kesejahteraan Masyarakat Bersama.
1 Sifat Hukum Ketenagakerjaan sebagai Hukum Mengatur
(Regelend Recht)
• Sifat Mengatur Ini Ditandai Dengan Adanya Peraturan Yang Tidak
Sepenuhnya Bersifat Memaksa, Sehingga Diperbolehkan Terjadinya Atau
Dilakukan Suatu Penyimpangan (Fleksibel) Atas Ketentuan Tersebut Dalam
Perjanjian Baik Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan (PP) Maupun
Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
• Sifat Hukum Ketenagakerjaan Disebut Sebagai Sifat Fakultatif, Yang
Memiliki Definisi Sebagai Hukum Atau Peraturan Yang Mengatur Dan
Melengkapi Yang Dapat Dikesampingkan. Penyimpangan Atau
Penyampingan Aturan Tersebut Tentunya Tidak Dibenarkan Apabila
Bertentangan Dengan Aturan Hukum Yang Berlaku.
2 Sifat Hukum Ketenagakerjaan sebagai Sifat Memaksa
(dwingenrecht)
• Sifat Memaksa Dalam Hukum Ketenagakerjaan Ini Merupakan Peraturan-
peraturan Yang Telah Dicampur Tangani Oleh Pemerintah Negara Yang
Ditegaskan Harus Ditaati Dan Tidak Boleh Dilanggar Oleh Siapapun, Dengan
Upaya Dapat Mengatur Atau Sebagai Pengatur Hubungan Kerja Antara
Penerima Kerja Selaku Tenaga Kerja Atau Pekerja Dan Pemberi Kerja Selaku
Pengusaha Atau Perusahaan.
• Pengaturan Ini Dapat Dijatuhkan Hukuman Atau Pemberian Sanksi Kepada
Setiap Individu Yang Menolak Untuk Mentaati Atau Melanggar Aturan Yang
Memiliki Sifat Memaksa. Seperti Contoh Pengaturan Mengenai Tenaga Kerja
Asing
Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan
Dalam Sistem Hukum Indonesia

1 2 3

HUKUM HUKUM HUKUM


PERDATA ADMINISTRASI PIDANA
NEGARA
1 Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan Didalam Hukum
Perdata
○ Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan Di Bidang Hukum Perdata
Pada Hakikatnya Yang Memegang Peranan Penting Dalam Hukum
Perdata Adalah Para Pihak, Dalam Hal Ini Adalah Pekerja Dan
Pengusaha. Hubungan Antara Mereka Didasarkan Pada Perikatan
Yang Diwujudkan Dalam Perjanjian Kerja dan Perjanjian Kerja
Bersama. Disini Pemerintah Hanya Berlaku Sebagai Pengawas
Atau Lebih Tepatnya Sebagai Fasilitator Apabila Terdapat
Perselisihan Yang Tidak Dapat Mereka Selesaikan Sendiri
2 Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan Didalam Hukum
Administrasi Negara
• Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan Pada Hukum Administrasi Negara,
Dilihat Dari Beberapa Aspek Yaitu Subjek Hukum Dalam Penyelenggaraan
Negara Dan Bagaimana Perannya. Subjek Hukum Dalam Penyelenggaraan
Negara Terdapat Tiga Hal, Yaitu Pejabat, Lembaga, Dan Warga Negara.
• Dalam Hal Ini, Pejabat Adalah Pejabat Negara Yang Tunduk Pada Ketentuan
Hukum Administrasi. Peranannya Berkaitan Dengan Menjalankan Fungsi
Negara Dalam Pembuatan Peraturan Atau Pemberian Izin ( Bestuur ) dan
Kebijakan Dalam Menerbitkan Keputusan (Beschikking) , Bagaimana Negara
Melakukan Pencegahan Terhadap Sesuatu Hal Yang Dapat Terjadi Dan
Bagaimana Hukumnya.
3 Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan Didalam Hukum
Pidana
• Kedudukan Hukum Ketenagakerjaan Dalam Hukum Pidana Adalah
Pentingnya Penerapan Sanksi Hukum Terhadap Tindak Pidana Bagi
Pelanggar Peraturan Perundang-undangan. Tindak Pidana Di
Bidang Ketenagakerjaan Adalah Perbuatan Melawan Hukum Yang
Dilakukan Oleh Pekerja, Pengusaha, Atau Pihak Lain Di Luar
Perusahaan Yang Ancaman Sanksi Pidananya Berdasarkan KUHP,
Undang-undang Ketenagakerjaan, Dan/Atau Undang-undang
Lainnya, Baik Yang Dilakukan Sendiri-sendiri Maupun Bersama-
sama.

Anda mungkin juga menyukai