1. Konstitusi:
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945):
Konstitusi Indonesia adalah hukum tertinggi negara. Meskipun tidak secara
khusus mengatur ketenagakerjaan, UUD 1945 menyediakan dasar hukum untuk
hak-hak asasi manusia dan prinsip-prinsip dasar yang mencakup ketenagakerjaan.
Berikut adalah beberapa prinsip dalam UUD 1945 yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan:
1. Pasal 27 Ayat (2): Pasal ini menyatakan bahwa setiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Prinsip ini
menegaskan hak setiap warga negara untuk memiliki pekerjaan yang memadai
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
2. Pasal 28D Ayat (1): Pasal ini mengakui hak setiap orang untuk bekerja dan
memperoleh penghasilan yang layak dan tetap. Ini menggarisbawahi
pentingnya upah yang adil bagi pekerja.
3. Pasal 28H Ayat (1): Pasal ini mencantumkan hak setiap orang atas
perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda
yang diakui oleh hukum. Ini juga termasuk perlindungan terhadap eksploitasi
dan perlakuan tidak manusiawi di tempat kerja.
4. Pasal 28I Ayat (1): Pasal ini menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk
hidup Sejahtera lahir dan batin, tinggal dan memperoleh lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta memiliki hak untuk memperoleh jaminan sosial. Hal
ini mencakup perlindungan terhadap kondisi kerja yang tidak aman dan tidak
sehat.
Dengan demikian, UUD 1945 merupakan tulang punggung dari kerangka kerja
hukum ketenagakerjaan di Indonesia. Ini menetapkan prinsip-prinsip dasar yang
melindungi hak-hak pekerja dan memastikan bahwa semua peraturan dan undang-
undang ketenagakerjaan lainnya berada dalam batas yang ditetapkan oleh
konstitusi
2. Undang-Undang Ketenagakerjaan:
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:
6. Peraturan Perusahaan:
Peraturan Perusahaan biasa disebut dengan peraturan internal perusahaan atau
kebijakan perusahaan, adalah aturan yang dibuat oleh suatu perusahaan atau
organisasi untuk mengatur perilaku, hak, dan kewajiban antara pengusaha dan
pekerja di dalam perusahaan tersebut. Peraturan Perusahaan biasanya digunakan
sebagai instrumen hukum internal di tingkat perusahaan dan berfungsi sebagai
panduan operasional yang mengatur berbagai aspek ketenagakerjaan di dalam
perusahaan. Ini termasuk peraturan tentang disiplin, cuti, gaji, dan berbagai aspek
lainnya yang relevan dengan lingkungan kerja tertentu. Peraturan Perusahaan
memiliki peran penting dalam hierarki perundangan ketenagakerjaan, meskipun
peraturan ini berada di tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan undang-
undang nasional atau peraturan pemerintah.