Ciri negara hukum kesejahteraan adalah sebagai berikut ( Abrar Saleng: 2004 ) :
Mengutamakan terjaminnya hak-hak asasi sosial-ekonomi rakyat.
Pertimbangan-pertimbangan efisiensi dan manajemen lebih diutamakan
dibanding pembagian kekuasaan yang berorientasi politis, sehingga
peranan eksekutif lebih besar dibandingkan legislatif.
Hak milik tidak bersifat mutlak.
Negara tidak hanya menjaga ketertiban dan keamanan atau sekedar
penjaga malam, melainkan negara turut serta dalam usaha usaha sosial
maupun ekonomi.
Kaidah-kaidah hukum administrasi semakin banyak mengatur sosial
ekonomi dan membebankan kewajiban tertentu pada warga negara.
Peranan hukum publik condong mendesak hukum privat, sebagai
konsekuensi semakin luasnya peranan negara.
Lebih bersifat negara hukum materiil yang mengutamakan keadilan sosial
yang materiil pula.
Berdasarkan ciri-ciri diatas, peranan negara ada pada posisi yang kuat dan
besar dalam menciptakan kesejahteraan umum dan keadilan sosial. Konsepsi ini
dalam berbagai istilah disebut negara sebagai alat pelayanan.
Asas hukum menurut Klanderman yang terdapat pada buku tulisan sudikno
merto kusumo ( 1996:6) menyebutkan bahwa asas hukum berfungsi untuk
mengesahkan dan memiliki pengaruh yang normatif dan mengikat para pihak.
A. Buruh
Dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan).
Buruh adalah tenaga kerja yang bekerja dalam ruang lingkup sektor swasta,buruh
Pada jaman belanda terbagi menjadi dua, yaitu :
Buruh kasar, buruh kasar adalah pekerja yang melakukan pekerjaan kasar
seperti tukang, kuli bangunan, dan mandor bisa disebut juga “Blue
Collar”.
Buruh halus adalah pekerja yang melakukan pekerjaan nya di kantor
pemerintah maupun swasta bisa disebut juga karyawan/pegawai “White
Collar”.
B. Pengusaha.
Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 2003 menjelaskan pengertian
pengusaha adalah
Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan
suatu perusaaan milik sendiri
Orang perseorangan , persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri
sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya
Orang perseorangan , persekutuan, atau badan hukum yang berada di
Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b
yang berkedudukan diluar wilayah Indonesia.
D. Organisasi Pengusaha.
a) KADIN
Kamar dagang dan industri (KADIN) dibentuk melalui Undang-
Undang No. 49 tahun 1973. yang fungsinya adalah sebagai wadah bagi
pengusaha indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian.
b) APINDO
Asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO) adalah organisasi
pengusaha yang khusus mengurus masalah yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan, keadilan dan kemakmuran masyarakat dan mewujudkan
kesejahteraan sosial dalam dunia usaha melalui kerja sama yang terpadu
dan serasi antara pemerintah, pengusaha dan pekerja.
5. Peltihan Kerja
Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan. Hal ini tertuang pada Pasal 11 UU No 13 tahun 2003 menjamin
setiap TK berhak untuk memperoleh dan/ atau meningkatkan dan/atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja.
C. Pengawasan Perburuhan
a) Maksud Pengawasan
Pengawasan perburuhan yang diatur dalam Undang-Undang No. 3
Tahun 1951 dimaksud agarperusahaan yang merupakan aset perekonomian
tersebut dapat berjalan dengan lamcar.
b) Lingkup Pengawasan.
Pengawasan ini dilakukan agar mengamati dan mengawasi
pelaksanaan hak-hak normatif pekerja.
E. Perlindungan Upah.
a) Kebijkan Pengupahan.
Upaya memegang peranan yang penting dan merupakan salah satu
dari hubungan kerja.
b) Pengertian Upah.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1981 ten tang perlindungan
upah , bahwa upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha
kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
c) Komponen Upah.
Pemberian upah yang tidak dalam bentuk uang dibenarkan asal tidak
lebih 25% dari upah yang seharusnya diterima.
d) Ketentuan Pembayaran Upah.
Pengusaha wajib membayar upah kepada para pekerjanya secara
teratur sejak terjadinya hubungan kerja sampai dengan berakhirnya
hubungan kerja.
e) Upah Lembur.
Pengusaha harus mempekerjakan buruuh/pekerja sesuai dengan waktu
kerja yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, jika
melebihi ketentuan tersebut harus dihitung/dibayar lembur.