Anda di halaman 1dari 5

A.

Hakikat Tenaga Kerja


Sebagai seorang manusia kita pasti kita harus memahami hakikat kita pada akhirnya akan
menjadi seorang yang seharusnya berkerja atau yang biasa di katakana adalah kita akan menjadi
seorang tenaga kerja. Namun tahukah anda apa itu tenaga kerja ? mungkin sekilas pendapat
mengatakan seorang tenaga kkerja adalah orang yang mencari kerja namun kita akan lebih
mendalami menganai apa itu tenaga kerja.
Secara garis besar dan umum serta menurut hukum Pengertian Tenaga Kerja dari Undang
Undang dan Jenis Perlindungan – Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Namun demi menjelaskan apa
itu tenaga kerja maka akan banyak Definisi Tenaga Kerja Menurut Para Ahli yang akan kita
temukan dimana salah satunya, Tenaga kerja merupakan sebuah modal utama serta pelaksanaan
dari pembangunan masyarakat pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan masyarakat
tersebut adalah kesejahteraan rakyat termasuk tenaga kerja di dalamnya. Maka seorang tenaga
kerja sebagai pelaksana pembangunan harus di jamin haknya serta diatur kewajibannya dan
dikembangkan daya gunanya dalam menjalankan sesuatu.
Setelah kita mengetahui tenaga kerja maka sebuah bentuk perlindungan tenaga kerja di
Indonesia harus di berdayakan serta wajib di laksanakan. Dimana kewajiban tersebut seharunya
diperhatikan oleh setiap pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan orang untuk bekerja
pada perusahaan tersebut.. maka sebuah keajiban mengenai pemeliharaan dan peningkatan
kesejahteraan yang di maksud haruslah diselenggarakan dalam bentuk jaminan social tenaga
kerja yang bersifat umum untuk dilaksanakan atau dapat juga bersifat dasar yang pasti harus
bersaskan usaha bersama, kekeluargaan dan kegotong royongan sebagai mana yang tercantum
dalam jiwa dan semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Setelah mengetahui apa itu tenaga kerja maka adapun syarat – syarat keselamatan kerja yang
harus dipatuhi antara lain :
1. Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
Dimana seorang tenaga kerja seharunya dapat terhindar dari sebuah kecelakaan dan
sebagai seorang pemberi kerja seharunya meiliki fasilitas yang tidak membahayakan
tenga kerja anda.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
Tidak salah jika kita harus punya kesiagaan dalam menghadapi kebakaran sebab
kebakaran dapat terjadi dari kecerobohan seseorang jadi ada baiknya sebuah perusahaan
memiliki tingkat penguasaan atas keadaan yang tidak di inginkan seperti kebakaran ini.
3. Pencegahan bahaya peledakan
Ada baiknya menjaga diri terhadap ledakan yang dapat membehayakan jiwa dimana kita
dapat mengantisipasinya dengan melakukan peniingkatan kewaspdaan dengan membuat
rambu keselamatan kerja
4. Memberikan kesempatan dimana dapat berupa jalan penyelamatan diri waktu terjadinya
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya dan dapat mengancam jiwa
Dalam sebuah tempat kerja ada baiknya di sediakan jalan emergency dimana akan
memungkinkan anda berkkesempatan lari sebab ruangan ini di siapkan dalam keadaan
darurat atau siaga satu sehingga anda sebagai pekerja dapat merasa safety terhadap
pelayanan yang diberikan
5. Pemberian pertolongan pada sebuah kecelakaan
Pernah mendengar asuransi tenaga kerja ? jika pernah maka ini dapat berupa salah satu
tindakan sebuah perusahaan dalam mewujudkan kesejahteraan dalam perusahaan. Maka
bagi ada para tenaga kerja yang mengalami kecelakaan selaku mengerjakan pekerjaan
nya akan mendapat jaminan kesehatan berobat
6. Memberi alat – alat perlindungan diri pada pekerja anda
Seorang tenaga kerja haruslah memiliki alat pelindung apalagi jika mereka berkerja di
daerah yang cukup estrim atau mereka bergelut dengan pekerjaan yang dapat mengancam
jiwa (seperti ilmuwan yang berkerja dengan bahan kimia), maka di perlukan peralatan
pelindung guna mengurangi kecelakaan saat kerja.

B. Hakikat kontrak kerja, serta perbedaan karyawan kontrak kerja


Kontrak kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan/atau
tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-
syarat kerja, hak dan kewajiban. Setiap perusahaan wajib memberikan kontrak kerja di hari
pertama anda bekerja. Dalam KONTRAK KERJA biasanya terpapar dengan jelas pekerja
memiliki hak mendapat kebijakan perusahaan yang sesuai dengan Undang- undang
ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Di dalamnya juga memuat mengenai prosedur
kerja dan kode disiplin yang ditetapkan perusahaan.
Dari bunyi pasal 1601a KUH Perdata dapat dikatakan bahwa yang dinamakan
KONTRAK KERJA harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Adanya pekerja dan pemberi kerja
Antara pekerja dan pemberi kerja memiliki kedudukan yang tidak sama. Ada pihak
yang kedudukannya diatas (pemberi kerja) dan ada pihak yang kedudukannya
dibawah (pekerja). Karena pemberi kerja mempunyai kewenangan untuk memerintah
pekerja, maka kontrak kerja diperlukan untuk menjabarkan syarat , hak dan
kewajiban pekerja dan si pemberi kerja.
2. Pelaksanaan Kerja
Pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang ditetapkan di perjanjian kerja.
3. Waktu Tertentu
Pelaksanaan kerja dilakukan dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh
pemberi kerja.
4. Adanya Upah yang diterima
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk
sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai
dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan
perundang-undangan, dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara
pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun
keluarganya (Pasal 1 huruf a Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang
Perlindungan Upah).
5. Syarat sahnya kontrak kerja
Pasal 1338 ayat (1) menyatakan bahwa perjanjian yang mengikat hanyalah perjanjian
yang sah. Supaya sah pembuatan perjanjian harus mempedomani Pasal 1320 KHU
Perdata. Pasal 1320 KHU Perdata menentukan syarat sahnya kontrak kerja yaitu
adanya :
a. Kesepakatan
Yang dimaksud dengan kesepakatan di sini adalah adanya rasa ikhlas atau
sukarela di antara pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut. Kesepakatan
tidak ada apabila kontrak dibuat atas dasar paksaan, penipuan, atau kekhilafan.
b. Kewenangan
Pihak-pihak yang membuat kontrak kerja haruslah orang-orang yang oleh hukum
dinyatakan sebagai subyek hukum. Pada dasarnya semua orang menurut hukum
mempunyai kewenangan untuk membuat kontrak. Yang tidak adalah anak-anak,
orang dewasa yang ditempatkan di bawah pengawasan (curatele), dan orang sakit
jiwa. Anak-anak adalah mereka yang belum dewasa yang menurut Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan belum berumur 18 (delapan
belas) tahun. Meskipun belum berumur 18 (delapan belas) tahun, apabila
seseorang telah atau pernah kawin dianggap sudah dewasa, berarti cakap untuk
membuat perjanjian.
c. Objek yang diatur harus jelas
Hal ini penting untuk memberikan jaminan atau kepastian kepada pihak-pihak dan
mencegah timbulnya kontrak fiktif.
d. Kontrak kerja harus sesuai dengan Undang - Undang.
Maksudnya isi kontrak tidak boleh bertentangan dengan perundang-undangan.
Dan tidak boleh bersifat memaksa, ketertiban umum, dan atau kesusilaan.
C. Perbedaan Karyawan Kontrak (Outsourcing) dengan Karyawan Tetap
Beberapa orang takut jika mendengar kata outsourcing. Kenapa? Karena stigma
tentang kata outsourcing lebih melekat pada karyawan outsourcing. Berikut mungkin
dapat menambah informasi Anda tentang perbedaan Karyawan Kontrak (Outsourcing)
dengan Karyawan Tetap:
 Definisi dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan kontrak adalah sbb:
1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu saja,
waktunya terbatas maksimal hanya 3 tahun.
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak dituangkan dalam
“Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu”
3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan
4. Status karyawan kontrak hanya dapat diterapkan untuk pekerjaan tertentu yang
menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu,
yaitu :
• Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya ;
• Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama dan paling lama 3 (tiga) tahun ;
• Pekerjaan yang bersifat musiman; atau
• Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
• Untuk pekerjaan yang bersifat tetap, tidak dapat diberlakukan status karyawan
kontrak.
5. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka
waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan
kerja bukan karena terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disepakati
bersama, maka pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi
kepada pihak lainnya sebesar gaji karyawan sampai batas waktu berakhirnya jangka
waktu perjanjian kerja
6. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan menetapkan ybs menjadi karyawan tetap,
maka masa kontrak tidak dihitung sebagai masa kerja.
 Definisi dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan tetap adalah sbb:
1. Tak ada batasan jangka waktu lamanya bekerja
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak dituangkan dalam
“Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu”
3. Perusahaan dapat mensyaratkan masa percobaan maksimal 3 bulan.
4. Masa kerja dihitung sejak masa percobaan.
5. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja bukan karena pelanggaran berat atau karyawan
mengundurkan diri maka karyawan tetap mendapatkan uang pesangon, uang penghargaan
masa kerja (bagi karyawan yang bekerja minimal 3 tahun) dan uang penggantian hak
sesuai UU yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai