Anda di halaman 1dari 5

PENGHENTIAN AKTIVA TETAP

Nama Anggota Kelompok 1:


Ades Yusi Setiawan (01) Heru Febrianto (15)
Aisyah Putri (02) Indriana Niti H (17)
Ayu Dwi Cahyani (06) Maryati (20)
Dede Dwi Cahyani (07) Prasetyo adi S (24)
Sigit Dwi S (29)
A. PENGERTIAN
Penghentian aktiva tetap yaitu menghentikan aktiva tetap dari pemakaiannya sehingga
tidak lagi digunakan dalam operasi perusahaan atau menghilangkan aktiva tetap dari catatan
perusahaan.
B. TUJUAN
a. Agar rekening-rekening yang berhubungan dengan aktiva tetap dapat menyajikan
informasi mengenai perolehan harga aktiva tetap, akumulasi penyusutan aktiva tetap
dan nilai buku aktiva tetap, secara layak.
b. Agar rekening Laba-Rugi dapat menyajikan informasi mengenai penghasilan dan
biaya secara layak, termasuk di dalamnya laba atau rugi pemberhentian pemakaian
aktiva tetap.

C. DOKUMEN TRANSAKSI PENGHENTIAN AKTIVA TETAP


Bukti transaksi penghentian aktiva tetap yang dapat dijadikan dokumen pencatatan,
antara lain :
a. Bukti penerimaan kas, sebagai bukti transaksi penjualan aktiva tetap
b. Surat order (perintah) pengeluaran aktiva tetap, sebagai bukti pendukung untuk
mengeluarkan aktiva tetap yang dijual atau disingkirkan
c. Bukti memorial, sebagai bukti penghentian aktiva tetap yang tidak dikeluarkan
dari perusahaan.
d. Bukti pengeluaran kas, sebagai bukti pengeluaran kas yang berhubungan dengan
penghentian aktiva tetap.

D. JENIS-JENIS PENGHENTIAN AKTIVA TETAP


Pemberhentian aktiva tetap setelah habis masa ekonomisnya dan belum habis masa
ekonomisnya, ada 3 jenis yaitu:
 Dijual
Apabila aktiva tetap yang telah habis masa penggunaannya dijual, selisih
antara penjualan dengan nilai bukunya (residu) dicatat sebagai laba atau rugi penjualan
aktiva tetap.
Apabila Aktiva tetap yang belum habis masa penggunaanya, karena suatu hal mungkin
saja dijual. Dalam hal tersebut harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang
bersangkutan harus dikeluarkan atau ditutup dari catatan pembukuan. Selisih antara hasil
penjualan dan harga buku aktiva yang dijual, dicatat sebagai laba atau rugi penjualan aktiva
tetap.
A. Perusahaan mendapat Laba: jika hasil penjualan lebih tinggi dari nilai buku, dan
sebaliknya.
B. Perusahaan mendapat Rugi: Jika hasil penjualan lebih rendah dari nilai buku
suatu aktiva tetap.

 Diberhentikan dari penggunaannya tetapi tidak dilepas


Dalam hal demikian, akumulasi penyusutan aktiva tetap yang bersangkutan harus dikeluarkan dari
catatan pembukuan, dengan mendebet akun “akumulasi penyusutan aktiva tetap yang
bersangkutan” dan mengkredit akun “aktiva tetap”. Jika masih terdapat harga buku aktiva yang
bersangkutan, harus dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lain-lain.

 Pemberhentian karena pertukaran aktiva tetap


Sering terjadi aktiva tetap yang belum habis masa penggunaannya ditukar dengan aktiva
tetap yang baru, sementara harga kekuranggannya dibayar dengan uang tunai. Transaksi
demikian biasa disebut dengan tukar tambah (trad in). Dalam hal terjadinya transaksi tukar
tambah harga perolehan aktiva tetap yang diterima adalah harga pasarnya. Selisih antara harga
buku aktiva tetap yang diserahkan dengan harga pertukarannya, dicatat sebagai laba atau rugi
pertukaran aktiva tetap.
Apabila dalam transaksi pertukaran tersebut disertai dengan tambahan uang tunai, harga
pertukaran aktiva tetap yang diserahkan adalah selisih antara harga pasar aktiva yang diterima
dengan jumlah tambahan yang diserahkan.
a. Pertukaran antara aktiva tidak sejenis

Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan
fungsinya tidak sama seperti misalnya pertukaran tanah dengan mesin-mesin, tanah dengan
gedung dan lain-lain. Perbedaan antara nilai wajar aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai
wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi
terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap. Penentuan harga perolehan
dalam pertukaran seperti ini harus didasarkan pada nilai wajar aktiva tetap yang diserahkan
ditambah uang yang dibayarkan. Bila nilai wajar aktiva yang diserahkan tidak diketahui,
maka harga perolehan aktiva baru didasarkan pada nilai wajar aktiva baru
b. Pertukaran antara aktiva sejenis

Aktiva tetap yang lama sering kali di pertukarkan dengan aktiva tetap yang baru dengan
kegunaan yang serupa. Dalam hal ini, penjual memperbolehkan pembeli menentukan harga
untuk aktiva tetap lama yang di pertukarkan. Jumlah ini, di sebut penyisihan pertukaran
( trade in allowance ), dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai buku peralatan
yang lama. Sisa saldo-jumlah yang terutang-dapat di bayarkan dengan uang tunai atau di catat
sebagai kewajiban. Contohnya pertukaran mobil merk Toyota dengan mobil merk Luxio.

E. CONTOH SOAL
 Penjualan aktiva yang masa ekonomisnya telah habis
a. Laba penjualan
Pada tanggal 1 Juli 2008, PT ABC menjual sebuah mobil dengan harga Rp. 20.000.000.
Mobil tersebut dibeli dengan harga perolehan Rp. 60.000.000 pada tanggal 1 Januari 2004.
Dan sampai dengan 1 januari 2008 telah didepresiasi sebesar Rp. 36.000.000. Biaya
depresiasi selama enam bulan untuk tahun 2008 berjumlah Rp. 6.000.000.

a. Hitunglah transaksi penjualan di atas!

b. buatlah jurnal untuk transaksi di atas!


Jawaban :

a. Harga perolehan mobil 60. 000. 000

Kurangi : Akumulasi depresiasi

( 36.000.000 + 6.000.000 ) 42.000.000 _

Nilai buku pada tanggal penjualan 18.000.000

Hasil penjualan mobil 20.000.000

Laba penjualan mobil 2.000.000

b. Jurnal untuk mencatat biaya depresiasi sampai tanggal 1 Juli 2008 :

Biaya Depresiasi Mobil Rp. 6.000.000

Akumulasi Depresiasi Mobil Rp. 6.000.000

Jurnal untuk mencatat penjualan dan laba penjualan mobil 1 juli 2008 :

Kas 20.000.000

Akumulasi Depresiasi Mobil 42.000.000

Mobil 60.000.000

Laba penjualan Aktiva tetap 2.000.000

b. Rugi Penjualan

Data masih seperti diatas, tapi penjualan mobil dengan harga Rp. 15.000.000.

a. Harga perolehan mobil 60.000.000

Kurangi : Akumulasi depresiasi

( 36.000.000 + 6.000.000 ) 42.000.000 -

Nilai buku pada tanggal penjualan 18.000.000

Hasil penjualan mobil 15.000.000 -

Rugi penjualan mobil 3.000.000

b. Jurnal untuk mencatat penjualan dan rugi penjualan mobil 1 juli 2008 :

Kas 15.000.000

Akumulasi Depresiasi Mobil 42.000.000

Rugi penjualan Aktiva tetap 3.000.000

Mobil 60.000.000
 Penjualan aktiva yang belum habis masa ekonomisnya

Kendaraan angkutan AB-215 dengan harga perolehan Rp 120.000.000 dibeli pada November
2005 telah dioperasikan selama 4 tahun telah disusut sebesar Rp 60.000.000. Pada Mei 2008
dijual tunai dengan harga Rp80.000.000.

Perhitungan laba rugi penjualan kendaraan berdasarkan data di atas, sebagai berikut:

Hasil penjualan Rp80.000.000

Harga buku kendaraan:

• Harga perolehan Rp 120.000.000


• Akumulasi penyusutan kendaraan (Rp 60.000.000)
Harga buku kendaraan Rp60.000.000

Laba penjualan Aset tetap Rp20.000.000

Jurnal untuk mencatat laba penjualan kendaraan

Kas 80.000.000

Akumulasi Depresiasi Kendaraan 60.000.000

Kendaraan 120.000.000

Laba penjualan Aktiva tetap 20.000.000

 Diberhentikan dari penggunaannya tetapi tidak dilepas

Mesin yang harga perolehannya Rp 100.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp 90.000.000
diberhentikan dari penggunaannya. Jika mesin yang bersangkutan tidak dilepas, jurnal yang
diperlukan sebagai berikut:
Akumulasi penyusutan mesin Rp 90.000.000

Mesin Rp 90.000.000

4) Pemberhentian karena pertukaran aktiva tetap


 Pertukaran Aktiva Sejenis
Pada tanggal 5 Januari 2008, PT CITRA JAYA menukar sebuah kendaraan lama dengan
kendaraan baru yang harga pasarnya Rp110.000.000. Kendaraan lama yang diserahkan
diperoleh dengan harga Rp80.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp30.000.000. Dalam
pertukaran tersebut PT.CITRA JAYA menyerahkan tambahan uang tunai sebesar Rp57.000.000.

Berdasarkan data contoh diatas, laba rugi pertukaran Aset tetap dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan kendaraan lama Rp 80.000.000

Akumulasi penyusutan pada saat pertukaran (Rp 30.000.000)

Harga buku kendaraan yang diserahkan Rp 50.000.000

Harga pertukaran kendaraan lama:


Harga pasar kendaraan baru yang diterima Rp 110.000.000

Tambahan uang tunai yang diserahkan (Rp 57.000.000)

Harga pertukaran kendaraan lama Rp 53.000.000

Laba pertukaran Aset tetap Rp 3.000.000

Jurnal yang diperlukan

Kendaraan Rp 53.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 30.000.000

Laba pertukaran Aset tetap Rp 3.000.000

Kendaraan Rp 80.000.000

 Pertukaran Aktiva Tidak Sejenis

Pada 1 Februari 2015 PT Unileve, Tbk menukarkan bangunan kantor dengan harga perolehan Rp.
800.000.000 dan sudah disusutkan sebesar Rp. 360.000.000 dengan sebuah mobil baru keluaran
pajero Rp. 540.000.000 dari Nasmoco. Pada saat transaksi pertukaran perusahaan menambah uang
tunai Rp. 125.000.000. Berdasarkan data diatas buatlah jurnalnya

Harga aktiva tetap yang diperoleh :

Hp bangunan kantor Rp. 800.000.000

Akm. Peny bangunan Rp. 360.000.000 –

Nilai Buku bangunan Rp. 440.000.000

Uang tunai Rp. 125.000.000 +

Nilai buku pada saat pertukaran Rp. 565.000.000

Harga kendaraan pajero Rp. 540.000.000 -

Rugi pertukaran Rp. 25.000.000

Jurnal yang diperlukan

Kendaraan pajero Rp. 540.000.000

Akm. Peny bangunan Rp. 360.000.000

Rugi pertukaran Rp. 25.000.000

Bangunan kantor Rp. 800.000.000

Kas Rp. 125.000.000

Anda mungkin juga menyukai