Disusun Oleh
Andre Simanullang
NIM : 042011535027
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerja tertentu yang menurut
jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diadakan untuk
paling lama dua tahun dan boleh diperpanjang atau diperbarui satu kali untuk jangka waktu
paling lama satu tahun.
Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu tersebut, paling lama
tujuh hari sebelum perjanjian kerja waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya
secara tertulis kepada pekerja/buruh yang bersangkutan.
Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang
waktu tiga puluh hari berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu yang lama, pembaruan
perjanjian kerja waktu tertentu ini hanya boleh dilakukan satu kali dan paling lama dua tahun.
Dalam hal terjadinya peralihan hak atas perusahaan sebagai tersebut di atas, segala hak
pekerja/buruh menjadi tanggung jawab pengusaha baru, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian
pengalihan yang tidak mengurangi hak-hak pekerja/buruh. Namun demikian, jika pengusaha,
orang perorangan meninggal dunia, ahli waris pengusaha dapat mengakhiri perjanjian kerja
setelah merundingkannya dengan pekerja/buruh.
Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu dapat dibuat secara tertulis dan lisan. Dalam hal
perjanjian jenis ini dibuat secara lisan, pengsuaha wajib membuat surat pengangkatan bagi
pekerja/buruh. Surat pengangkatan dimaksud sekurang-kurangnya memuat tentang:
Untuk outsourcing, perjanjian kerja karyawan outsourcing ini menggunakan sistem kontrak yang
menurut Undang-undang Ketenagakerjaan Pasal 56 dibagi menjadi 2, yaitu Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu atau PKWT dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu atau PKWTT. Berikut
bunyi pasal 56 UU Ketenagakerjaan:
1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan
atas: Jangka waktu; atau Selesainya suatu pekerjaan tertentu.
1. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup
bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka
yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun
sampai dengan 64 tahun.
2. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan;
Intinya, karyawan outsourcing hanya bisa direkrut untuk mengerjakan pekerjaan di luar
pekerjaan inti perusahaan pengguna jasa.
V. Berita Kasus
Analisis Kasus
Dalam berita diatas maka didapat poin bahwa kasus yang menimpa Ahmad Rizal, di
mana PT Media Prima Human Resource Solution sebagai penyedia tenaga kerja kepada
PT Pembangunan Jaya Ancol telah melakukan pelanggaran UU No 13 tentang
Ketenagakerjaan berupa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak kepada
Ahmad Rizal sejak Februari 2018, selain itu sejak awal diterima bekerja, pelapor tidak
diberikan surat perjanjian yang memuat hak hak dan juga kewajiban pekerja.
VI. Sumber
https://wartakota.tribunnews.com/2018/02/19/kasus-rizal-pt-pembangunan-jaya-ancol-
langgar-hak-pekerja.
Ulasan lengkap : Batasan Akses Data Pribadi Pegawai oleh Perusahaan (hukumonline.com)