No. Presensi : 4
NIM : 195010101111016
1. Jelaskan perbedaan hubungan kerja dan hubungan hukum perdata yang lain?
Hubungan kerja menurut Pasal 1 angka 15 UU No. 13 Tahun 2003 menjelaskan hubungan
kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh berdasarkan perjanjian
kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah dengan demikian jelaslah bahwa
hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja atau
buruh. Selain itu bila merujuk pendapat dari Iman Soepomo menyebutkan hubungan kerja
adalah suatu perjanjian yang diadakan oleh buruh dan majikan, dimana buruh menyatakan
kesanggupannya untuk bekerja pada majikan dengan menerima upah dan dimana majikan
menyatakan kesanggupannya untuk mempekerjakan buruh dengan membayar upah.
Dalam hubungan kerja terdapat 3 unsur utama yaitu pekerjaan, upah, dan perintah. Unsur
perintah dapat dijadikan sebagai pembeda atas hubungan kerja dengan hubungan hukum perdata
lainnya dikarenakan tidak semua hubungan hukum perdata lain mempunyai unsur perintah.
Karena menurut saya, unsur perintah adalah unsur yang paling penting dalam hubungan kerja,
apabila tidak ada unsur perintah maka tidak bisa disebut sebagai hubungan kerja. Selain itu,
dalam hubungan kerja terdapat unsur pekerjaan yang terdapat unsur pelayanan dalam pekerjaan.
Hal tersebut juga menjadi pembeda antara hubungan kerja dengan hubungan perdata lainnya.
PKWT adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan
hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu (Kepmenakertrans No.
100/MEN/VI/2004 ttg Ketentuan Pelaksanaan PKWT). PK dibuat secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dan huruf latin, apabila tidak tertulis maka PKWT menjadi PKWTT
Dalam PKWT tetap terdapat ketentuan yang mengatur tentang hubungan kerja antara
pekerja/buruh dengan pengusaha seperti hak dan kewajiban masing-masing pihak, jabatan, upah,
dan ketentuan lainnya. Hanya saja yang membedakan adalah adanya batasan waktu hubungan
kerja karena karyawan tidak dipekerjakan secara permanen melainkan hanya untuk jangka waktu
tertentu.
Sedangkan PKWTT adalah kontrak kerja ang dibuat dengan jangka waktu yang tidak ditentukan
sehingga karyawan dipekerjakan secara permanen. Berbeda dengan PKWT yang harus dibuat
secara tertulis dan dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan, PKWTT dapat dibuat dalam bentuk
tertulis maupun secara lisan, dan tidak diwajibkan untuk dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan.
PKWTT dapat mensyaratkan masa percobaan paling lama 3 bulan.
Contoh dari pkwt adalah pekerjaan yang tidak tidak tetap seperti perusahaan yang membutuhkan
pekerja bagian kebersihan untuk sementara. Sedangkan pkwtt tidak diperbolehkan untuk
pekerjaan yang tidak tetap, contohnya sebegai administrasi perusahaan karena bagian divisi
tersebut akan selalu dibutuhkan perusahaan dalam jangka panjang.
b. Pelatihan Kerja
Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
melalui pelatihan kerja.
Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja
sesuai dengan bidang tugasnya.
Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti
pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga
pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja.
Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas pengakuan
kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi.
e. Hubungan industrial
Setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/serikat
buruh.
UTS