Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Memahami Pengertian Hak Pekerja /

Karyawan .
Hak, kewajiban adalah dua hal yang saling berkaitan dengan satu sama lainnya. Sulit sekali

mendapatkan salah satunya tanpa melakukan hal lainnya. Artinya hak baru akan diterima jika kamu

melaksanakan kewajiban. Demikian teorinya.

Namun pada praktiknya banyak kasus membuktikan jika pemenuhan hak atau kewajiban tidak selalu

berjalan sempurna. Banyak yang mengartikan hak sebagai hal yang wajib diterima namun tanpa

kewajiban. Di sisi lain, banyak yang sudah melakukan kewajibannya dan malah tidak merasakan hak

yang seharusnya didapatkannya.

Karena itu, ada baik-baik sebelum bekerja kamu memahami apa saja hak karyawan yang bisa kamu

dapatkan. Pemerintah sendiri telah menetapkan regulasi soal hak yang harus didapatkan oleh setiap

tenaga kerja. Pastikan apa yang kamu terima memenuhi semuanya agar kamu tidak dieksploitasi oleh

kantor tempatmu bekerja.

Dalam dunia kerja, baik pekerja maupun pemberi kerja haruslah memahami aturan yang sesuai

dengan Undang-undang ketenagakerjaan . Tidak hanya pekerja, perusahaan juga harus

memperhatikan hak karyawan, sehingga proses bekerja akan lebih lancar.

Dalam dunia kerja, ada beberapa bentuk aturan yang harus dijalankan oleh perusahaan dan

karyawannya. Aturan ini dapat berupa aturan internal perusahaan, atau aturan berdasarkan undang-

undang ketenagakerjaan.

Misalkan saja hak karyawan atau hak perusahaan. Dengan mengerti pengertian hak karyawan dan

pengertian hak kerja, maka akan mengurangi konflik antara karyawan dan perusahaan.
Sebelum membicarakan hak karyawan dan hak perusahaan, ada baiknya jika kamu bangun dulu apa

itu pengertian hak karyawan. Dalam lingkup kerja, hak merupakan sesuatu yang wajib diperoleh oleh

seseorang yang digunakan melakukan kewajiban yang disepakati.

Jika pengertian hak ditinjau dari sisi karyawan adalah sesuatu yang diperoleh karyawan usai

melakukan tugas dan kewajiban yang diberikan perusahaan. Sedangkan pengertian hak perusahaan

adalah memperoleh hasil kerja sesuai kesepakatan yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan.

Ada tiga aspek hak yang harus diberikan perusahaan kepada pekerjanya, antara lain:

1 Hak Dasar

Pengertian hak dasar adalah hak yang diperoleh seorang pekerja semenjak diangkat sebagai

karyawan dalam sebuah perusahaan. Contoh hak dasar ini termasuk:

 Hak untuk mengembangkan potensi kerja, mengembangkan minat, bakat dan

kemampuan

 Hak dasar atas jaminan sosial, kesehatan dan keselamatan kerja

 Setiap pekerja berhak mendapatkan upah yang layak.

 Hak dasar untuk berlibur, cuti, Istirahat, memperoleh kebebasan waktu kerja.

 Hak dasar untuk membentuk serikat pekerja.

 Hak untuk melakukan aksi kerja kerja.

 Hak dasar khusus masalah masalah jam kerja perempuan.

 Hak perlindungan atas pemutusan hubungan kerja.

2 Hak Pribadi

Pengertian hak pribadi adalah hak yang lebih membantu hubungan kerja dengan arah yang lebih

spesifik antara pekerja dan perusahaan, antara lain:


 Hak mengenai hubungan kerja

 Hak mengenai pengaturan jam kerja

 Jaminan kesejahteraan

 Hak mengenai cuti

 Hak mengenai upah

 Hak jika terjadi phk

3 Hak Saat Terjadi PHK

Pengertian hak jika terjadi PHK adalah hal yang hanya dibolehkan hanya dalam keadaan darurat

saja. Jika ini terjadi, ada tiga hak yang harus kamu dapatkan, antara lain:

 Hak mendapatkan uang pesangon

 Hak mendapatkan uang penghargaan masa kerja

 Hak mendapatkan uang penggantian

Perbedaan Hak yang Didapatkan Sesuai dengan Status


Kepegawaian

Banya perusahaan membedakan hak yang bisa diterima karyawannya sesuai dengan status

kepegawaiannya. Dalam hal ini, kita tahu bahwa ada yang namanya karyawan tetap, karyawan

kontrak maupun karyawan outsourcing . Sangat, hak penuh diberikan kepada karyawan tetap dengan

berbagai syarat dan ketentuannya.

Sedangkan karyawan kontrak maupun outsourcing yang memiliki ketebatasan dibandingkan yang

berstatus karyawan tetap. Perbedaan ini bukan hanya berkaitan dengan hak saja namun juga

kewajiban. Namun banyak yang berpendapatan bahwa perbedaannya lebih banyak dari segi hak

dibandingkan kewajiban yang diembannnya.


Apa saja sih perbedaanya? Cek uraian berikut ini.

Jangka Waktu

Perbedaan karyawan tetap dan kontrak yang paling mencolok terletak terletak waktu kerja. Karyawan

tetap memiliki masa kerja yang lebih lama, bisa lima hingga sepuluh tahun setelah diangkat menjadi

karyawan tetap atau bisa saja lebih.

Berbeda dengan karyawan outsourcing . Mereka akan bekerja secara kontrak, misalnya tiga bulan

atau enam bulan, bahkan ada yang satu tahun. Namun, ini pun ada batasnya, maksimal selama tiga

tahun saja.

Perjanjian Kerja

Adanya Surat Perjanjian Kerja juga merupakan bagian dari hak yang harus didapatkan oleh

karyawan. Bedanya, untuk karyawan tidak tetap , surat tersebut disebut Perjanjian Kerja untuk

Waktu Tertentu. Sedangkan untuk karyawan tetap, namanya adalah Surat Perjanjian Kerja untuk

Waktu Tidak Tertentu. Hal ini tentu saja karena karyawan tetap bisa bekerja di perusahaan tersebut

tanpa batas waktu, kecuali ia ingin mengundurkan diri begitu waktunya menjadi tidak menentu.

Sifat Pekerjaan

Perbedaan ini erat kaitannya dengan kewajiban dibandingka hak karyawan itu sendiri. Biasanya,

karyawan kontrak adalah SDM yang memang dipersiapkan untuk pekerjaan, atau pekerjaan yang

sekiranya bisa selesai sebelum waktu tiga bulan, atau juga pekerjaan yang berhubungan dengan

promosi keluarnya produk baru, dan sebagainya. Misalnya, perusahaan periklanan Anda baru saja

mendapatkan klien merek parfum sehingga perlu tenaga kerja untuk melakukan promosi acara dll.
Sedangkan untuk pekerjaan yang sifatnya tetap, seperti perusahaan yang harus terus menghasilkan

produk sesuai dengan permintaan klien, tentunya ia membutuhkan tenaga tetap sehingga kurang

efektif jika ia karyawan secara kontrak.

Jika Terjadi Pemutusan Hubungan Kerja

Aspek perbedaan ini juga sangat penting bagi pekerja dengan status kontrak maupun tetap. Jika

dilihat dari kerja pemutusan hubungan kerja , karyawan tetap lebih menguntungkan karena karyawan

ini akan mendapatkan uang pesangon dan juga penggantian hak-hak jika ada.

Hal ini tetap berlaku baik jika karyawan diberhentikan atau mengundurkan atas kemauannya

sendiri. Pesangon tersebut biasanya akan diberikan untuk karyawan yang sudah bekerja lebih dari

tiga tahun. Sedangkan untuk karyawan kontrak, jika karyawan ingin mengundurkan diri, maka ia

diharuskan membayar biaya, biasanya berupa biaya sejumlah gaji selama periode tertentu.

Malah, jika perusahaan yang menghentikan hubungan kerja, maka ia juga wajib membayar penalti

tersebut. Namun, dengan catatan bahwa pemutusan hubungan kerja ini bukan karena yang jatuh

dalam surat perjanjian kerja.

Anda mungkin juga menyukai