DISUSUN OLEH
NPM : 201061201170
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil”alamin, puji syukur saya haturkan atas kehadirat Allah SWT atas
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dengan judul “Kewajiban Karyawan dan
Perusahaan”. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu mata kuliah Komunikasi
dan Etika Bisnis.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, dengan
segenap kerendahan hati saya mengharapkan arahan, saran ataupun kritikan demi
penyempurnaan hasil penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
berbagai pihak .
Putri Prihantini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam materi ini akan dibahas kewajiban pada dua pihak : karyawan dan perusahaan. Kita
mulai dengan menyoroti kewajiban karyawan terhadap perusahaan. Lalu kita membalikkan
perspektifnya dengan memfokuskan kewajiban perusahaan terhadap karyawan. Tentu saja
materi yang sama bisa dibahas juga dari segi hak. Kewajiban di satu pihak kerap kali (tetapi
tidak selalu) sepadan dengan hak di pihak lain. Membahas secara umum kewajiban
karyawan dan perusahaan mau tidak mau akan menghadapi banyak kesuliatan. Sebab,
diantara karyawan terdapat banyak variasi : ada posisi dan peran yang sangat beragam.
Kalau disini kita berbicara tentang karyawan, yang terutama kita maksudkan adalah
manajer, dalam arti mereka yang memimpin karyawan lain, seperti misalnya kepala bagian.
Alasannya, terutama merekalah yang memikul tanggungjawab dalam perusahaan, sehingga
konsekuensi-konsekuensi etika tampak dengan lebih jelas. Tetapi yang berlaku bagi para
manajer, mutatis mutandis bisa diterapkan juga pada semua karyawan lain.
Kita mempunyai kewajiban untuk selalu mengatakan yang benar dan tidak berbohong.
Demikian juga ada kewajiban untuk tidak mencuri atau menipu, walaupun hal-hal seperti
itu sering terjadi dalam konteks bisnis. Kita ingat saja akan penipuan dengan cek kosong
atau uang palsu, penipuan dengan pembukuan ganda, dll. Di sini tidak ada masalah etis,
yang ada hanyalah masalah motivasi. Orang tahu bahwa perbuatannya tidak baik, namun
merasa tergoda untuk melakukannya demi keuntungan yang diperoleh dengannya. Yang
berlangsung disini adalah konflik motivasional, bukan konflik kewajiban moral, karena
sudah jelas apa yang seharusnya dilakukan. Motivasi merupakan soal untuk agama atau
psikologi, bukan untuk etika. Dalam etika kita membatasi diri pada pertanyaan : bagaimana
dapat kita mengetahui apa yang baik secara moral. Setelah hal itu diketahui, kita andaikan
saja orang akan melakukannya juga.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja kewajiban karyawan pada perusahaan ?
2. Apa saja hak karyawaan dari perusahaan ?
3. Apa saya kewajiban perusahaan pada karyawan ?
4. Apa saja hak perusahaan dari karyawan ?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui kewajiban karyawan pada perusahaa n.
2. Untuk mengetahui hak karyawan dari perusahaan.
3. Untuk mengetahui kewajiban perusahaan pada karyawan
4. Untuk mengetahui hak perusahaan dari karyawan.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kewajiban konfidensialitas
Kewajiban konfidensialitas adalah kewajiban untuk menyimpan informasi yang
bersifat sangat rahasia. Banyak profesi mempunyai suatu kewajiban
konfidensialitas, khususnya profesi yang bertujuan membantu sesama manusia.
Dalam konteks perusahaan juga konfidensialitas bisa memegang peranan
penting. Karena seseorang bekerja pada suatu perusahaan, bisa saja dia
mempunyai akses kepada informasi rahasia. Kewajiban konfidensialitas tidak
saja berlaku selama karyawan bekerja di perusahaan, tetapi berlangsung terus
setelah ia pindah kerja.
c. Kewajiban loyalitas
Kewajiban loyalitas pun merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai
karyawan perusahaan. Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan,
ia harus menghindari apa yang bisa merugikan kepentingan perusahaan. Faktor
utama yang bisa membahayakan terwujudnya loyalitas adalah konflik
kepentingan, artinya konflik antara kepentingan pribadi karyawan dan
kepentingan perusahaan. Karyawan tidak boleh menjalankan kegiatan pribadi,
yang bersaing dengan kepentingan
2. Hak Karyawan Atas Jaminan Sosial dan Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3)
Peraturan mengenai hak karyawan atas jaminan sosial ini tertulis dalam UU
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, UU No. 03 Tahun 1992, UU No. 01 Tahun
1970, Ketetapan Presiden (Keppres) No. 22 Tahun 1993, Peraturan Pemerintah (PP)
No. 14 Tahun 1993, Peraturan Menteri (Permen) No. 4 Tahun 1993, dan No. 1
Tahun 1998.
Jaminan sosial yang harus didapatkan olehh karyawan ini telah disediakan oleh
BPJS Ketenagakerjaan berupa jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan
jaminan hari tua. Juga BPJS Kesehatan berupa jaminan kesehatan karyawan.
Sebagai karyawab, ketika Anda bergabung dengan perusahaan namun tidak
mendapatkan jaminan di atas, maka Anda bisa mengajukan keberatan.
3.1. Kesimpulan
Hak dan kewajiban menjadi hal penting yang harus diperhatikan ketika seorang
karyawan menekan kontrak dengan perusahaan, sebab ada timbal balik yang
mengikat kedua belah pihak di sana.
Sebagai karyawan, perlu diperhatikan bahwa banyak hak yang harus diperjuangkan
ketika bekerja di bawah perusahaan. Mulai dari hak upah yang layak, hak
mendapatka jaminan sosial, jaminan kesehatan, hingga hak pesangon jika karyawan
terkena PHK.
https://zahiraccounting.com/id/blog/ini-dia-kewajiban-karyawan-dan-perusahaan/ , 29
September 2021
https://jalaludinzuhristiedewantara.blogspot.com/2014/09/etika-bisnis-dan-csr-kewajiban-
karyawan.html, 24 September 2014