Anda di halaman 1dari 5

. Apa yang diliputi dan apa yang tidak diliputi oleh kewajiban ketaatan karyawan?

Ketika seseorang bergabung dalam perusahaan maka karyawan tersebut harus konsekwen untuk
mentaati dan patuh pada perintah dan arahan yang diberikan oleh perusahaan karena mereka
terikat dengan perusahaan. Namun, karyawan tidak harus memenuhi perintah yang diberikan atasan
jika perintah tersebut dinilai tidak wajar atau melanggar hukum. Misalnya untuk kepentingan pribadi
atasan bukan untuk kepentingan perusahaan, seperti memperbaiki mobil pribadi milik atasannya.
Karyawan juga tidak perlu mematuhi perintah yang memang demi kepentingan perusahaan, tetapi
tidak sesuai dengan penugasan yang disepakati, misalnya administrasi diberi tugas untuk
membersihkan ruangan.Untuk menghindari masalah kewajiban ketaatan ini adalah dengan
membuat job desc yang jelas dan lengkap saat karyawan mulai masuk bekerja. Deskripsi pekerjaan
ini sebaiknya dibuat cukup fleksibel sehingga kepentingan perusahaan selalu bisa diprioritaskan

2. Jelaskan kewajiban konfidensialitas karyawan. Apa yang termasuk kewajiban itu? Mengapa
karyawan wajib menyimpan rahasia perusahaan?

Kewajiban karyawan selanjutnya adalah kewajiban konfidensialitas atau kerahasiaan. Setiap


karyawan dalam sebuah perusahaan yang memiliki akses terhadap kerahasiaan perusahaan wajib
menyimpan informasi yang bersifat rahasia. Misalnya, bagian keuangan, operasional, atau IT tidak
diperkenankan membuka rahasia perusahaan kepada orang lain. Kewajiban ini tidak hanya dipegang
saat karyawan masih bekerja di perusahaan tersebut, tapi juga ketika sudah resign atau pindah kerja.
Jika seorang karyawan pindah ke tempat baru dengan membawa rahasia perusahaan sebelumnya
dengan harapan mendapat kompensasi yang lebih besar, maka tindakan tersebut dipandang sebagai
perilaku yang tidak etis.

3. Apa yang dimaksud dengan kewajiban loyalitas karyawan? Apa yang merupakan faktor utama
yang membahayakan terwujudnya loyalitas?

Kewajiban loyalitas adalah konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan ia harus
mendukung tujuan-tujuan perusahaan dan turut merealisasikan tujuan tersebut.

Faktor utama yang dapat membahayakan terwujudnya loyalitas adalah konfilk kepentingan (conflict
of interest) artinya konflik kepentingan pribadi karyawan dan kepentingan perusahaan. Karyawan
tidak boleh menjalankan kepentingan pribadi yang bersaing dengan kepentingan perusahaan.

4. Apakah menerima komisi atau hadiah melanggar loyalitas?

Tidak, istilah "komisi" mempunyai juga arti yang tidak menimbulkan masalah etika, karena termasuk
sistem imbalan yang sah. Di sini dimaksudkan komisi dalam arti lain, yaitu jumlah uangyang
diberikan kepada karyawan secara pribadi dalam menjalankan tugas atas nama perusahaannya
dengan perusahaan atau instansi lain.

5. Apakah pindah kerja melanggar kewajiban loyalitas? Bagaimana dalam situasi khusus, seperti
budaya kerja Jepang? Dan bagaimana halnya dengan job-hopper?

Kewajiban loyalitas tidak meniadakan hak karyawan untuk pindah kerja.karyawan tidak mempunyai
kewajiban saja, ia mempunyai hak. Ada ketentuan bahwa karyawan wajib memberitahukan satu,
dua, tiga bulan sebelumnya jika ia mau meninggalkan perusahaan. Di sini tidak ada masalah etika.
Dalam situasi khusus seperti budaya Jepang. Dari hubungan keluarga kita tidaak pernah bisa keluar.
Begitu pula hubungan kerja dengan suatu perusahaan di sana diharapkan akan berlangsung seumur
hidup. Budaya kerja seperti itu jelas menuntut loyalitas khusus dan berpindah kerja bisa dinilai
kurang etis. Disisi lain, keadaan itu perusahaan mempunyai tanggung jawab khusus terhadap
kryawannya.

Seorang job-hopper yang langsung akan berpindah kerja, klau di perusahaan lain ia ditawarkan gaji
lebih tinggi. Biarpun perbedaan gaji tidak seberapa , ia akan memanfaatkan setiap kesempatan
untuk menambah pendapatannya sehingga bisa terjadi ia pindah kerja tiga atau empat kali dalam
setahun.

6. Apa yang dimaksud dengan melapor kesalahan perusahaan (whistle blowing)? Syarat-syarat apa
yang harus dipenuhi supaya pelaporan itu dapat dibenarkan?

Whistle blowing adalah masalah etis yang tidak enak untuk semua pihak yang bersangkutan. Untuk
perusahaan ataupun pelaku bisnis, whistle blowing akan membawakan banyak kerugian secara
materil maupun moril. Mulai dari turunnya pamor perusahaan terhadap produknya, hingga
menurunnya keuntungan yang didapatkan akibat pelaporan ini. Untuk pelapor, whistle blowing
adalah langkah yang diambil dengan berat hati karena resiko yang akan didapatkannya cukup besar.
Di beberapa negara ada kode etik profesi.

Pelaporan bisa dibenarkan secara moral, bila lima syarat berikut terpenuhi:

a. Kesalahan perusahaan harus besar.

Kesalahan ini hanya dapat dilaporkan jika menyebabkan kerugian bagi pihak ketiga, terjadi
pelanggaran hak-hak asasi manusia, dan kegiatan yang dilakukan perusahaan bertentangan dengan
tujuan perusahaan.

b. Pelaporan harus didukung oleh fakta yang jelas dan benar.

c. Pelaporan harus dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya kerugian bagi pihak ketiga,
bukan karena motif lain. Misalnya karyawan memutuskan berhenti dari suatu pekerjaan karena
kecewa dengan atasannya. Setelah ia pergi dari perusahaan itu, ia membuka praktek kurang etis dari
perusahaan seperti tidak membayar pajak. Motif pelaporan ini adalah untuk balas dendam.

d. Penyelesaian masalah secara internal harus dilakukan dulu, sebelum kesalahan perusahaan
dibawa ke luar. Jika karyawan merasa bertanggungjawab, ia harus berusaha dulu untuk
menyelesaikan masalah di dalam perusahaan sendiri melalui jalur yang tepat. Hal ini juga sesuai
dengan kewajiban loyalitasnya. Baru setelah upaya penyelesaian secara internal gagal, ia boleh
memikirkan whistle blowing.

e. Harus ada kemungkinan nyata bahwa pelaporan kesalahan akan mencatat sukses. Jika
sebelumnya orang tahu bahwa pelaporan kesalahan tidak akan menghasilkan apa-apa, misalnya
tidak bisa mencegah terjadinya kerugian untuk pihak ketiga, lebih baik orang tersebut tidak melapor.

7. Apa yang dimaksud dengan diskriminasi di tempat kerja ? Jelaskan dengan beberapa contoh.
Sebutkan beberapa alasan etika mengapa diskriminasi tidak boleh dilakukan.

Membedakan antara berbagai karyawan dengan alasan tidak relevan yang berakar dalam
perasangka. Hal itu bisa terjadi dalam menyeleksi karyawan baru, dalam menyediakan kesempatan
promosi,dalam penggajian dan sebagainya.

- Karena rasisme , sektarianisme atau seksisme dipraktekan dalam bentuk diskriminasi akan tercipta
suatu suasana yang tidak sehat dalam masyarakat. Suasana seperti itu tidak kondusif untuk kegiatan
sosial apapun termasuk juga bisnis, karena itu diskriminasi selalu harus dianggap tidak etis.

- Deontologi menyediakan argumentasi lain. Mereka menggarisbawahi bahwa diskriminasi


melecehkan martabat dari orang yang didiskriminasi. Misalnya mendiskriminasi karyawan yang
warna kulit atau jenis kelamin berarti menyamakan dia dengan satu ciri dan ciri itu justru tidak
relevan dalam hubungan dengan pekerjaan.

- Alasan dari teori keadilan. Diskriminasi bertentangan dengan keadilan, khususnya keadilan
distributif atau keadilan membag, menuntut bahwa kita memperlakukan semu orang dengan cara
yang sama ,selama tidak ada alasan khusus untuk memperlkukan mereka dengan cara berbeda.

8. Bandingkan favoritisme dengan diskriminasi. Bagaimana kualitas etisnya ?

Diskriminasi bersifat negatif (menolak orang-orang tertentu), sedangkan favoritisme bersifat positif
(mengutamakan orang-orang tertentu).

Diskriminasi selalu tidak etis, favoritisme belum tentu.jika perusahaan kecil seperti toko hanya
menerima karyawan yang bersaudara atau berasal dari daerah yang sama atau pemeluk agama yang
sama, mka favoritisme ini tidak bisa dianggap kurang etis. Dapat di mengerti jika perusahaan kecil
mempraktekkan favoritisme karena dengan kekompakan staf itu ia mencapai efisiensi tertinggi.
Tetapi jika perusahaan besar menempuh jalur favoritisme, hal itu lebih sulit diterima karena mau
tidak mau mengakibatkan diskriminasi terhadap orang lain.

9. Jelaskan bagaimana keselamatan dan kesehatan kerja menjadi masalah dalam situasi kerja
modern. Apa yang menjadi dasar etika untuk kewajiban perusahaan ini?

Karena keselamatan kerja bisa terwujud jika tempat kerja itu aman. Dan tempat kerja adalah aman ,
kalau bebas dari resiko terjadiny kecelakan yang mengakibatkan si pekerja cedera atau bahkan mati.

Ada yang mencari dasar itu dalam hak si pekerja. Setiap kerja berhak atau kondisi kerja yang aman
dan sehat.

Ada pengarang lain yang menemukan dasar itu dalam deontologi Kant,khususnya dalam pemikiran
bahwa manusia selalu harus diperlakukan sebagai tujuan pada dirinya dan tidak pernah sebagai
sarana belaka.

Kemungkinan lain adalah menunjukan dasar itu dengan suatu argumentasi utilitarisme. Diperhatikan
bahwa tempat kerja yang aman dan sehat paling menguntungkan bagi masyarakat sendiri khususnya
ekonomi negara.

10. Bagaimana pandangan tentang gaji yang adil sekarang menggabungkan pendapat liberalisme dan
sosialisme? Apa yang menjadi faktor lebih konkret yang kini sering dikemukakan untuk menentukan
adil tidaknya gaji atau upah?

Motif paling mendasar untuk bekerja adalah mendapat imbalan yang memungkinkan kita untuk
hidup dan menghidupi keluarga. Tidak jarang orang bekerja sebagai sukarelawan atau untuk sebuah
organisasi. Prinsip pasar liberalisme (berdasarkan penawaran dan permintaan)dibatasi demi
mengutamakan kebutuhan hidup kum buruh.

Faktor konkret 

- perturan hukum

- upah lazim dalam sektor industri tertentu atau daerah tertentu

- kemampuan perusahaan

- sifat khusus pekerjaan tertentu

- perbandingan dengan upah/gaji lain dalam perusahaan

- perundingan upah/gaji yang fair.


11. Apa yang bisa dikatakan tentang senioritas sebagai kriteria untuk menentukan gaji? Dan
bagaimana pro dan kontra imbalan rahasia?

Senioritas sebagai kriteria untuk menentukan gaji maksudnya, orang yang bekerja lebih lama pada
suatu perusahaan atau instansi mendapat gaji lebih tinggi.

Kebiasaan ini menyimpang dari prinsip bayaran gaji yang sama untuk pekerjaan yang sama. Sebab
dalam hal ini dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama tapi mempunyai senioritas berbeda,
justru digaji dengan cara yang sama. Meskipun demikian, tidak diktakan bahwa cara penggajian ini
tidak adil. Pertimbangan ini dalah bahwa gaji lebih tinggi yang berdasarkan senioritas itu merupakan
semacam penghargaan bagi kesetiaan si karyawan terhadap perusahaan atau profesinya, atau
karyawan senoir memiliki pengalaman lebih banyak dan hal itu membuat ia menjadi tenaga kerja
yang lebih berharga.

12. Apa yang menjadi kewajiban perusahaan dalam memberhentikan karyawan?

Alasan internal perusahaan (restrukturasi, otomatisasi, merger dengan perusahaan lain), alasan
eksternal (konyungtur, resi ekonomi), dan kesalahan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai