Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN
Definisi SMB
Sistem Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan
informasi
bagi
manajemen
unutk
pengidentifikasian
peluang-peluang
penyempurnaan, perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan operasional
mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh
organisasi. Sistem Manajemen Biaya terdiri atas semua alat-alat, teknik-teknik, dan
metode-metode yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem manajemen
biaya.
Sistem manajemen biaya harus mencakup organisasi secara menyeluruh.
Informasi yang dihasilkan mencakup informasi keuangan yang terintegrasi dengan
fungsi-fungsi sistem bukan keuangan dalam suatu organisasi. Lingkungan persaingan
yang semakin tajam mengharuskan perusahaan memberikan perhatian yang lebih
besar pada manajemen biaya dalam semua fungsi dalam organisasi sehingga
membentuk sistem manajemen biaya yang terintegrasi.
Sistem manajemen biaya yang terintegrasi mengharuskan manajemen untuk
menekankan manajemen biaya pada value chain atau rangkaian nilai. Value chain
adalah serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mendesain, mengembangkan,
membeli masukan,memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan melayani
konsumen. Value chain costing (penentuan biaya rangkaian nilai) adalah pembebanan
biaya pada serangkaian aktivitas yang menentukan rangkaian nilai.
Konsep-konsep SMB
SMB didasarkan atas beberapa konsep dasar yaitu : (a) konsep nilai tambah (b)
konsep akuntansi aktivitas dan (c) konsep biaya target.
a) Konsep Nilai Tambah
Semua aktivitas dalam perusahaan harus diidentifikasikan kedalam aktivitas
bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah. Konsep nilai tambah
adalah konsep yang menjelaskan bahwa perusahaan harus berusaha
melaksanakan aktivitas-aktivitas bernilai tambah dengan efisiensi
sempurna dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang yang tidak bernilai
tambah. Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang dapat
menimbulkan keinginan konsumen untuk membeli/menambah nilai bagi
kepuasan konsumen. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas
yang tidak diperlukan untuk menimbulkan keinginan konsumen untuk membeli/
menambah nilai bagi kepuasan konsumen, atau aktivitas-aktivitas yang
diperlukan namun belum dilaksanakan dengan efisiensi sempurna.
Aktivitas menimbulkan biaya, oleh karena itu biaya dapat digolongkan
menjadi dua yaitu : biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah. Biaya
bernilai tambah adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
aktivitas yang bernilai tambah sehingga biaya ini tidak dapat dieliminasi
tanpa mengorbankan nilai suatu produk bagi konsumennya. Biaya tidak
bernilai tambah adalah biaya yang dapat dieliminasi tanpa mengorbankan
nilai suatu produk bagi konsumennya.
Salah satu cara untuk menentukan aktivitas bernilai tambah dan aktivitas
tidak bernilai tambah dalam daur pemanufakturan adalah dengan menganalisis
efisiensi daur pemanufakturan (manufacturing cycles efficiency, MCE).

MCE = Waktu bernilai tambah : (Waktu bernilai tambah + Waktu tidak bernilai
tambah)
Waktu bernilai tambah adalah sebesar waktu pengolahan atau proses,
sedangkan waktu tidak bernilai tambah terdiri atas waktu gerakan, waktu
inspeksi, dan waktu tunggu. Dengan demikian, MCE dapat dinyatakan pula
dengan rumus :
MCE = Waktu pengolahan : [ Waktu pengolahan + (Waktu gerakan+Waktu
inspeksi+Waktu tunggu)]
MCE yang sempurna adalah sebesar 1 atau 100%. Agar tujuan
pengeliminasian waktu atau aktivitas tidak bernilai tambah tercapai, maka
perusahaan harus memproduksi produk tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat waktu
pada setiap tahapan-tahapan produksi. Untuk mencapai MCE sebesar 1 maka
perusahaan harus mengurangi waktu atau aktivitas tidak bernilai tambah menjadi
nol. Salah satu cara untuk mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah adalah
merestrukturisasi proses pemanufakturan ke arah aliran produk secara
berkesinambungan melalui fasilitas (dari struktur departemen-departemen
produksi dan jasa diubah menjadi sel-sel pemanufakturan).
Konsep nilai tambah dan tak bernilai tambah bermanfaat untuk
menganalisis waktu yang tidak bernilai tambah. Waktu yang tidak bernilai
tambah tidak dapat menimbulkan pendapatan. Waktu tidak bernilai
tambah dapat menimbulkan hilangnya waktu proses. Beberapa faktor yang
menimbulkan hilangnya waktu proses beserta penyebabnya antara lain.
Faktor hilangnya waktu proses
1. Waktu turun ( downtime )

Penyebab
Kegagalan, setup, penyesuaian ekuipmen

2. Kecepatan (speed)

Pengangguran, pemberhentian kecil dan


pengurangan kecepatan

3. Masalah mutu

Bahan rusak, kerusakan proses

4. Keselarasan produksi

Ketidakselarasan produksi,
kegagalan proses lainnya.

5. Order

Order yang kurang, regu kerja yang


menganggur

kemacetan,

Selain untuk aktivitas-aktivitas pemanufakturan, konsep ini dapat pula


diterapkan pada fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan misalnya
pengembangan produk atau proses, pembelian, keuangan, pemasaran sehingga
dapat mengetahui aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan atau yang diperlukan
namun dilaksanakan tidak efisien. Fungsi-fungsi lainnya tersebut tidak
berhubungan secara langsung dengan pengolahan produk secara fisik, namun
mempunyai pengaruh yang besar pada pendapatan, biaya, laba, dan investasi
perusahaan. Jadi, penerapan konsep ini pada seluruh aktivitas perusahaan dapat
bermanfaat bagi perencanaan strategis.

b) Konsep Akuntansi Aktivitas


Akuntansi aktivitas adalah proses pengumpulan dan pelacakan kinerja
keuangan dan operasional mengenai aktivitas-aktivitas signifikan
perusahaan dan penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya
dengan yang direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika
diperlukan. Akuntansi aktivitas untuk menentukan biaya aktivitas biasa
disebut penentuan biaya berbasis aktivitas (activity based costing, ABC).
ABC adalah metodologi untuk mengukur biaya dan kinerja aktivitas, sumbersumber dan obyek biaya. Sumber-sumber dibebankan pada aktivitas, selanjutnya
biaya aktivitas dibebankan pada obyek biaya berbasis aktivitas yang
digunakannya. ABC mengakui hubungan sebab akibat antara driver-driver biaya
dengan aktivitas-aktivitas. Untuk menerapkan ABC diperlukan sistem ABC.
Sistem ABC adalah sistem untuk (1) memelihara dan memproses data keungan
dan operasi sumber-sumber, aktivitas-aktivitas, obyek-obyek biaya, driver-driver
biaya, dan ukuran-ukuran kinerja aktivitas perusahaan (2) membebankan biaya
pada aktivitas-aktivitas dan obyek-obyek biaya.
Untuk mengenal akuntansi aktivitas perlu dipahami hirarki aktivitas. Hirarki
aktivitas meliputi :
1. Fungsi-fungsi
Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang mempunyai tujuan tertentu
dalam bisnis. Sebagai contoh fungsi pemanufakturan suatu produk terdiri
atas serangkaian aktivitas-aktivitas individual yang terdiri atas memotongmotong bahan, mengolah bahan yang telah dipotong-potong dengan
menggunakan mesin-mesin menjadi komponen-komponen tertentu,
menghaluskan komponen-komponen, dan merakit komponen-komponen
menjadi produk.
Dalam
suatu
perusahaan
pemanufakturan,
selain
fungsi
pemanufakturan juga memiliki fungsi pengadaan, fungsi pemasaran dan
penjualan, fungsi akuntansi, fungsi personalia, dan sebagainya.
Pengertian fungsi dalam SMB tidak sama dengan pengertian fungsi
dalam organisasi. Pengertian fungsi dalam SMB lebih luas daripada
pengertian fungsi dalam organisasi. Fungsi dalam organisasi berhubungan
dengan pertanggungjawaban utama untuk fungsi tertentu. Sedangkan fungsi
dalam SMB berhubungan dengan serangkaian aktivitas untuk mencapai
tujuan tertentu. Sebagai contoh adalah tanggung jawab atas mutu. Dalam
organisasi tradisional, tanggung jawab atas mutu terutama terletak pada
departemen pengendalian mutu. Dalam SMB, tanggung jawab mutu
terletak pada serangkaian aktifitas (fungsi) yang bertujuan untuk menjamin
mutu sehingga mencakup aktivitas-aktivitas perencanaan mutu desain
produk, inspeksi mutu proses pengolahan, pengerjaan kembali, dan
pelayanan konsumen yang dilaksanakan oleh berbagai departemen.
2.

3.

Proses bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian/urutan/ jaringan kerja aktivitasaktivitas yang saling terkait, saling berhubungan, atau saling tergantung
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses bisnis dapat
dipecah ke dalam beberapa aktivitas.
Aktivitas-aktivitas
Aktivitas adalah tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai

4.

5.

tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran fungsi dengan mengkombinasikan


manusia, teknologi, bahan mentah, metode dan lingkungan secara bersamasama untuk menghasilkan produk atau jasa. Aktivitas dapat dipecah
menjadi beberapa tugas.
Tugas-tugas
Tugas adalah kombinasi elemen-elemen kerja atau operasi yang
menimbulkan suatu aktivitas. Jadi, tugas menjelaskan mengenai bagaimana
suatu aktivitas dilaksanakan. Tugas dapat dipecah menjadi beberapa
operasi.
Operasi
Operasi adalah unit kerja kecil yang digunakan untuk tujuan
perencanaan dan pengendalian.

c) Konsep Biaya Target


Biaya target adalah biaya berbasis pasar yang dihitung dengan
menggunakan harga pasar yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar
yang ditentukan terlebih dahulu.
Biaya target = Harga pasar untuk mencapai pangsa pasar - Laba diharapkan
Untuk menentukan biaya target digunakan penentuan biaya target (target
costing). Penentuan biaya target adalah alat manajemen untuk mengurangi biaya
selama daur hidup produk tertentu. Penentuan biaya target bermanfaat untuk
mengurangi biaya, mempercepat proses pengembangan produk, dan mengurangi
resiko pengenalan produk baru.
Dalam persaingan global, harga pasar perunit didasarkan pada permintaan
dan penawaran di pasar dan sangat dipengaruhi oleh pesaing terbaik kelas dunia.
Harga pasar tidak ditentukan oleh biaya ditambah laba, namun justru harga pasar
dan laba yang diharapkan menentukan biaya target. Jika biaya target lebih rendah
dibandingkan biaya produk yang dianggarkan atau standarnya, maka perusahaan
harus mengarahkan agar biaya dapat turun menuju biaya target sehingga dapat
digunakan untuk senjata bersaing. Pengurangan biaya dapat dicapai melalui
filosofi penyempurnaan berkesinambungan untuk mengeliminasi pemborosan.
Implementasi konsep biaya target dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan sistem pengukuran yang lebih terinci bagi biaya-biaya yang
kinerja berlevel aktivitas sehingga manajemen dapat mengidentifikasikan
kemajuan tujuan biaya target secara menyeluruh.
Tujuan SMB
Tujuan SMB adalah menyediakan informasi untuk membantu manajemen
organisasi dalam menggunakan sumber-sumbernya dengan cara yang paling
menguntungkan untuk menghasilkan produk yang mempunyai keunggulan
daya saing dalam ukuran biaya, mutu, fungsionalitas, dan ketetapan waktu di
pasar dunia. Sesuai dengan definisi tujuan SMB tersebut, SMB juga disebut sebagai
sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Tujuan-tujuan SMB dapat
digolongkan menjadi empat bidang sebagai berikut :
a. Untuk mengidentifikasikan biaya sumber-sumber yang dikonsumsi dalam
melaksanakan aktivitas yang signifikan suatu organisasi (bidang model dan

b.
c.
d.

praktek akuntansi).
Untuk menentukan efisiensi, efektivitas, dan ekonomi aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan (bidang pengukuran kinerja).
Untuk mengidentifikasikan dan menilai aktivitas-aktivitas baru yang dapat
menyempurnakan kinerja masa depan perusahaan (bidang manajemen investasi).
Untuk mencapai tiga tujuan terdahulu dalam lingkungan yang disifati oleh
perubahan teknologi (bidang praktik-praktik pemanufakturan).

Tujuan SMB tersebut dapat dirinci sesuai dengan manfaat-manfaat SMB, yaitu
sebagai berikut :
a. SMB dapat membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian.
SMB dapat digunakan untuk mengumpulkan dan melacak kinerja keuangan
dan operasional mengenai aktivitas-aktivitas signifikan perusahaan dan
penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya dengan yang
direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika diperlukan.
b. SMB dapat membantu manajemen dalam meningkatkan keterlacakan biaya.
Dalam sistem tradisional, biaya overhead pabrik dibebankan pada
produk,proses, atau proyek menggunakan dasar sembarang (umumnya berdasar
unit) sehingga menghasilkan informasi biaya produk yang terdistori
(menimbulkan cost overrun dan cost underrun). Dalam teknologi maju,
biaya overhead didonasi oleh biaya teknologi sehingga sistem biaya tradisional
tidak cocok dan oleh karena itu diperlukan SMB yang dapat menelusuri secara
langsung biaya tersebut pada aktivitasnya pada akhirnya membebankannya
kepada produk atau proses yang mengkonsumsi sumber-sumber tersebut. SMB
dapat menghasilkan informasi yang lebih baik mengenai keterlusuran biaya.
c. SMB dapat membantu perusahaan dalam mengotimalkan kinerja daur-hidup.
Untuk mengetahui keberhasilan produk manajemen harus membuat trade
offs selama daur hidup produk yang meliputi tahap desain, perekayasaan,
pemanufakturan, dan pendukungnya SMB dapat membantu manajemen
memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja daur
hidup produk secara total. Salah satu pertimbangan penting konsep daur hidup
adalah kapitalisasi berbagai jenis biaya yang dalam sistem biaya tradisional
diperlukan sebagai beban (expensed).
d. SMB dapat digunakan sebagai alat untuk membuat keputusan.
Sistem biaya tradisional banyak memusatkan perhatiannya pada biaya
historis sehingga pelaporannya menekankan kepada laporan kinerja historis.
Dalam lingkungan teknologi yang sangat terotomasi sebagian besar biaya
merupakan biaya tetap terhadap produk sehingga manajemen memerlukan alat
yang sangat dinamis untuk membuat keputusan agar organisasi dapat bertahan
hidup dan mencapai tujuannya. SMB dapat menyediakan informasi untuk
pembuatan keputusan mengenai pengaruh desain produk pada biaya produk,
manajemen kapasitas, keputusan beli atau buat dalam lingkungan intensif (padat)
modal, analisis mempertahankan atau melepaskan, dan pemantauan keputusankeputusan strategis lainnya.
e. SMB dapat membantu manajemen dalam proses manajemen investasi.
Proses manajemen investasi dalam lingkungan pemanufakturan maju
mempunyai karakteristik : 1) merupakan portofolio proyek yang saling
berhubungan dan bukanlah berdasar investasi yang berdiri sendiri-sendiri, 2)
kinerja proyek investasi mendasarkan pada pengendalian on going sehingga
perlu selalu dipantau agar dapat mencapai manfaat-manfaat yang direncanakan

f.

g.

untuk dicapai.
SMB dapat mengintegrasikan kriteria pengukuran kinerja dengan kinerja
keuangan.
Strategi-strategi untuk bersaing misalnya mutu, waktu bernilai tambah dan
tidak bernilai tambah, dan fleksibilitas merupakan dasar-dasar penting begi
perusahaan dalam bersaing. Ukuran-ukuran strategis tersebut biasanya
dinyatakan dalam ukuran-ukuran bukan keungan, namun sangat penting untuk
mengkonversikan ukuran-ukuran bukan keuangan tersebut menjadi ukuranukuran keuangan agar terjamin konsistensinya. SMB menyoroti aktivitasaktivitas tidak bernilai tambah dan biaya-biaya yang tidak bernilai tambah agar
dapat dieliminasi.
SMB dapat mendukung berbagai tingkat otomasi dan berbagai macam filosofi
pemanufakturan.
Dalam pabrik pemanufakturan tunggal suatu perusahaan mungkin
menggunakan berbagai level pemanufakturan yang canggih. SMB dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memungkinkan penggunaan data secara fleksibel yang berhubungan
dengan keunikan implementasi sistem tersebut.
2. Memungkinkan untuk menggunakan standar pembagian data (data sharing)
yang dapat dikembangkan kepemanufakturan terintegrasi komputer
(computer integrated manufacturing,CIM)
3. Mendukung pelaporan keungan eksternal (akuntansi keungan).
4. Menggunakan konsep basis data (database) yang memungkinkan
perusahaan menggunakan hanya satu data untuk mendukung pelaporan
ganda (untuk berbagai tujuan).
5. Mendukung pengendalian internal dengan menggunakan fasilitas
pemanufakturan paperless (tanpa kertas dokumen) yang perlu
dikembangkan untuk pengendalian internal dengan pendekatan bukan
tradisional.
Biasanya dalam pemanufakturan tradisional, pabrik diorganisasi berdasarkan
departemen-departemen misalnya departemen-departemen produksi dan
departemen-departemen jasa. Dalam pemanufakturan maju, pabrik
diorganisasikan berdasarkan sel-sel pemanufakturan. Sel pemanufakturan terdiri
atas mesin-mesin yang dikelompokkan dalam keluarga-keluarga mesin yang
biasanya ditata semi lingkaran dan dalam sel tersebut dilakukan pengolahan
bahan baku menjadi satu lini produk tertentu dari awal proses sampai selesai
proses. Untuk mengendalikan perusahaan, para manajer memerlukan informasi
keuangan dan bukan keuangan. Dalam SMB, untuk menghasilkan informasi
menggunakan arsitektur data SMB. Arsitektur data SMB adalah organisasi
informasi biaya yang diperoleh dari pengumpulan data biaya untuk semua
aktivitas yang dilaksanakan oleh unit organisasi tersebut. Arsitektur SMD terdiri
atas sel pemanufakturan, kelompok biaya, aktivitas, ukuran-ukuran kinerja
keuangan (elemen-elemen biaya) dan bukan keuangan.
Kelompok biaya adalah kumpulan biaya yang dapat dihubungkan dengan
setiap kelompok aktivitas yang homogen. Setiap kelompok biaya harus
ditentukan individu yang bertanggung jawab. Aktivitas adalah salah satu satuan
kerja pokok yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, atau kesatuan tindakantindakan dalam suatu organisasi yang bermanfaat bagi para manajer untuk tujuan
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Pemahaman dan

pengendalian biaya setiap aktivitas lebih penting daripada sel-sel biaya secara
individual. Informasi aktivitas adalah informasi yang diperoleh dengan
mengumpulkandan meringkas data lintas semua kelompok biaya yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan atau sekelompok aktivitas. Elemen biaya adalah
pengelompokkan sumber-sumber yang dikonsumsi oleh perusahaan misalnya
biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead berbasis unit, biaya
overhead berbasis batch, dan biaya overhead berbasis penompang produk, biaya
overhead pabrik berbasis penompang fasilitas. Ukuran bukan keuangan adalah
ukuran kinerja penting yang tidak dinyatakan dalam keuangan misalnya waktu,
mutu, fleksibilitas.
Prinsip-prinsip SMB
Desain konseptual SMB didasarkan atas serangkaian prinsip-prinsip pedoman.
Prinsip-prinsip tersebut dapat digunakan pada setiap lingkungan pemanufakturan,
namun implementasinya dapat bervariasi tergantung pada kondisi-kondisi unit
industrinya dan lingkungannya khusus yang dihadapi suatu perusahaan. Prinsipprinsip tersebut kompatible dengan kerangka akuntansi biaya yang ada, namun
merupakan sistem total yang bertitik tolak dari tujuan dan memusatkan pada teoriteori dan praktik-praktik akuntansi biaya yang ada. Prinsip-prinsip SMB mencakup :
a. Prinsip-prinsip biaya
Prinsip biaya adalah prinsip yang menyatakan bahwa SMB untuk mengukur
sumber-sumber yang dikonsumsi dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas penting
bisnis. Pelaporan yang dihasilkan harus dapat memuaskan pihak internal dan
eksternal dalam membuat keputusan strategis, perencanaan dan pengendalian
kegiatan rutin, dan menentukan laba serta posisi keuangan. Beberapa prinsip
pedoman yang dapat diidentifikasikan untuk menyempurnakan manajemen biaya
meliputi :
1. Identifikasikan biaya aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah untuk
menyempurnakan penggunaan sumber-sumber.
Aktivitas adalah tindakan-tindakan yang dilaksanakan atau akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan saran suatu fungsi. Aktivitas dapat
digolongkan menjadi dua yaitu aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai.
Aktivitas menimbulkan biaya aktivitas, dengan demikian biaya aktivitas
dapat digolongkan menjadi dua yaitu biaya aktivitas bernilai tambah dan
tidak bernilai tambah. Biaya produksi dan aktivitas-aktivitas pendukung
yang tidak bernilai tambah harus diidentifikasikan agar memungkinkan dan
dapat dipakai dasar untuk pengurangan atau eliminasi.
2. Akui biaya pemilikan (holding cost) aktiva untuk aktivitas tidak bernilai
tambah yang dapat dilacak secara langsung pada produk tertentu.
Biaya pemilikan adalah biaya pemilikan aktiva, termasuk biaya
penyedia modal yang diinvestasikan dalam aktiva, asuransi, pajak,
penyimpanan, dan penanganan. Pemilikan aktiva untuk aktivitas tidak
bernilai tambah mencerminkan pentingnya perhatian terhadap biaya tidak
bernilai tambah. Hal ini disebabkan karena aktiva tersebut harus dibiayai
dengan kas/utang/modal. Dalam akuntansi biaya tradisional biaya tersebut
diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik dan tidak disajikan secara
khusus dalam laporan keungan. Biaya tersebut sebaiknya dihitung sebagai
biaya imputed dan disajikan dalam pelaporan untuk manajemen.
3. Biaya signifikan harus dilacak secara langsung pada tujuan pelaporan
manajemen.

4.

5.

6.

7.

Informasi biaya memberikan manfaat pada manajemen jika


dihubungkan secara langsung dengan keterlacakan secara teliti biaya
tersebut pada tujuan pelaporan manajemen. Biaya tersebut dihubungkan
secara langsung dengan tujuan-tujuan biaya. Tujuan biaya adalah segala
sesuatu yang menjadi tujuan pengukuran biaya misalnya produk,
konsumen, misalnya proyek-proyek, proses-proses, dan kontrak-kontrak
yang menggunakan biaya. Keterlacakan langsung secara akurat
memerlukan penggolongan biaya ke dalam biaya tetap dan variabel untuk
membebankan biaya tersebut. Penggolongan biaya ke dalam biaya tetap
dan variabel bermanfaat untuk pembuatan keputusan khusus, meskipun
tidak banyak manfaatnya untuk keputusan rutin.
Pemisahan pusat-pusat biaya harus disusun untuk setiap kelompok aktivitas
homogen yang konsisten dengan pertanggungjawaban organisasi.
Semua biaya harus dikumpulkan sesuai dengan aktivitas-aktivitas yang
signifikan dan selanjutnya dihubungkan dengan suatu pusat biayanya. Pusat
biaya harus ditentukan untuk level organisasi yang biayanya mempunyai
hubungan sebab dan akibat yang berarti. Pusat biaya adalah unit dalam
organisasi yang anggran dan biaya sesungguhnya dikumpulkan dan
mempunyai karakteristik yang sama untuk mengukur kinerja dan
membebankan tanggung jawab. Pusat biaya dapat terdiri dari satu atau
lebih pusat kerja, sel kerja, atau stasiun kerja.
Pengumpulan biaya berbasis aktivitas (activity based costing, ABC) dan
pelaporannya dapat meningkatkan keterlacakan biaya.
Aktivitas-aktivitas signifikan dapat diidentifikasikan dan dipisahkan
untuk setiap unit organisasi yang melaksanakannya. Aktivitas yang sama
mungkin dilaksanakan oleh beberapa pusat biaya, namun aktivitas tersebut
harus dikumpulkan secara individual untuk setiap pusat biaya yang
melaksanakan aktivitas tersebut.
Driver biaya setiap dasar pembebanan harus dikembangkan secara terpisah
untuk mencerminkan hubungan sebab akibat antara biaya dengan aktivitas
dan tujuan pelaporan manajemen.
Driver biaya adalah faktor-faktor jika terjadi menimbulkan biaya. Jika
pembebanan biaya secara langsung melalui driver biaya tidak
memungkinkan atau tidak ekonomis, maka perlu ditentukan kelompokkelompok biaya untuk mengumpulkan biaya yang homogen dan
mengalokasikannya sesuai dengan tujuan pelaporan manajemen yang
diinginkan. Alokasi tersebut harus didasarkan pada aturan-aturan yang logis
yang sedapat mungkin menekankan pada hubungan sebab akibat yang
cocok. Implementasi konsep ini berarti dapat menggunakan dasar alokasi
ganda dan memerlukan kemampuan untuk mengubah dasar sebagai akibat
perubahan hubungan sebab akibat.
Biaya harus konsisten dengan persyaratan untuk mendukung manajemen
daur hidup.
Penentuan biaya daur hidup adalah pengumpulan biaya untuk aktivitasaktivitas yang terjadi selama daur hidup produk, dari saat lahirnya sampai
matinya produk tersebut sehingga tidak lagi diproduksi dan dijual pada
konsumen. SMB harus mendukung penentuan biaya daur hidup yaitu
dengan mengumpulkannya biaya untuk aktivitas-aktivitas yang terjadi
selama daur hidup produk. Biaya tersebut mencakup biaya yang terjadinya
berulang-ulang atau biaya dari tahap pengembangan produk, memproduksi

8.

9.

produk, dan logistik yang mendukung hidup produk.


Biaya teknologi harus dibebankan secara langsung pada produk.
Biaya teknologi adalah meliputi harga beli, biaya memulai, bunga,
penyesuaian nilai pasar kini, dan premium risiko pemilikan teknologi.
Biaya teknologi harus menjadi elemen biaya yang dapat dibebankan secara
langsung sebagaimana biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya
teknologi yang semakin meningkat mengharuskan biaya tersebut
dibebankan secara langsung pada berbagai produk, proses, dan proyek yang
menggunakan teknologi tersebut. Penggunaan teknologi dapat diukur
sesuai dengan aktivitasnya misalnya berdasar jam mesin atau waktu
pemakaian dan tidak boleh diperhitungkan berdasar metode depresiasi
tradisional yaitu garis lurus yang mendasar pada jumlah tetap untuk satuan
waktu tertentu.
Biaya produksi yang sesungguhnya harus dibandingkan dengan biaya target
untuk mendukung pengeliminasian pemborosan.
Biaya target adalah biaya berdasar pasar yang dihitung dengan
menggunakan harga jual yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar
yang ditentukan terlebih dahulu.
Biaya target = Harga jual - Laba diinginkan

Perusahaan harus mengukur kemajuan dalam mencapai biaya target


yang telah ditentukan dengan cara membandingkannya dengan biaya
sesungguhnya. Umpan balik yang diperoleh dari pembandingan tersebut
sangat penting bagi perusahaan untuk mengurangi biaya untuk mencapai
biaya target.
10. Pendekatan biaya efektif untuk pengendalian internal harus dikembangkan
pada perusahaan yang terotomasi.
Sistem oengendalian internal harus didasari sistem akuntansi tertentu.
Otomasi perusahaan mendorong perusahaan beroperasi tanpa kertas-kertas
dokumen, oleh karena itu sistem pengendalian internal harus disesuaikan
dengan perubahan-perubahan ke arah otomasi tersebut.
b.

Prinsip-prinsip pengukuran kinerja


Tujuan pengukuran kinerja adalah mengukur seberapa baik aktivitasaktivitas bisnis dilaksanakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang
dikembangkan dalam proses perencanaan strategis, mendukung pengeliminasian
pemborosan. Perusahaan memerlukan informasi keuangan dan bukan keuangan
untuk mengukur kinerja. Agar dapat bermanfaat untuk mengukur kinerja dengan
baik maka informasi yang disajikan harus konsisten. Prinsip-prinsip pengukuran
kinerja mencakup :
1. Ukuran kinerja harus disusun selaras dengan tujuan perusahaan
Ukuran-ukuran kinerja harus menyediakan keterkaitan antara aktivitasaktivitas bisnis dengan proses perencanaan strategis. Perencanaan strategis
adalah proses perencanaan yang meringkas dan menghubungkan tugastugas operasional, sasaran, tujuan dan strategi pokok organisasi. Ukuranukuran tersebut harus konsisten dengan tujuan bisnis yang telah ditentukan
dan harus mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi pencapaian tujuan. Pengukuran kinerja harus mengingat
aksioma you get what you measure. Ukuran-ukuran kinerja harus

2.

3.

4.

c.

disusun secara total sesuai dengan akuntabilitas pribadi yang melaksanakan


aktivitas. Ukuran kinerja harus mencakup rentang tanggung jawab terhadap
aktivitas dan tidak boleh tumpang tindih dengan tanggung jawab lainnya.
Metode pengkuantitatifan dan tujuan setiap ukuran kinerja harus
dikomunikasikan pada jenjang-jenjang dalam organisai dengan tepat.
Hubungan tujuan individu dengan tujuan perusahaan sedapat mungkin
diselaraskan agar meningkatkan pemahaman dan perhatian sehingga dapat
meningkatkan kinerja.
Ukuran-ukuran kinerja harus disusun untuk aktivitas-aktivitas yang
signifikan
Akuntansi bertanggung jawab untuk mengukur masukan (biaya) yang
diperlukan untuk melaksanakan aktivitas dan mengukur keluaran aktivitas
tersebut. Semua aktivitas yang signifikan harus memiliki ukuran-ukuran
tertentu yang disusun untuknya. Dalam pengukuran tersebut perlu
mempertimbangkan perlu tidaknya keterincian setiap aktivitas yang
dilaksanakan.
Ukuran-ukuran kinerja harus disusun untuk meningkatkan visibilitas driverdriver biaya.
Ukurab-ukuran kinerja harus menggunakan driver-driver biaya sebagai
penyebab biaya. Pemahaman dan visibilitas yang semakin baik terhadap
driver-driver biaya dapat membantu para manajer dalam memperoleh
informasi untuk pengendalian biaya.
Aktivitas-aktivitas keuangan dan bukan keuangan harus tercakup dalam
sistem pengukuran kinerja
Jika aktivitas-aktivitas signifikan sudah diidentifikasikasn, maka harus
ditentukan ukuran-ukuran kuantitatif yang mudah untuk dipahami. Ukuranukuran tersebut harus mencerminkan dan menggunakan unit-unit ukuran
yang relevan. Ukuran-ukuran tersebut dapat menggunakan ukuran-ukuran
keuangan dan bukan keuangan. Namun, ukuran bukan keuangan harus
dikonversikan ke dalam ukuran-ukuran keuangan.

Prinsip-prinsip manajemen investasi


Tujuan manajemen investasi adalah untuk mengidentifikasikan sumbersumber dan aktivitas-aktivitas serta optimal yang akan membantu mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya yang telah ditentukan dengan jumlah
pemborosan yang seminimal mungkin. Beberapa prinsip manajemen investasi
adalah sebagai berikut :
1. Manajemen investasi harus ditelaah dengan seksama melebihi proses
penganggaran modal
Manajemen investasi adalah proses pengidentifikasian, pengevaluasian,
dan pengimplementasian aktivitas-aktivitas baru, atau pendekatanpendekatan alternatif untuk menyempurnakan aktivitas-aktivitas yang
sudah ada, dalam rangka penyempurnaan kinerja perusahaan di masa
depan. Manajemen investasi adalah bagian dari proses perencanaan dan
pengembangan aktivitas karena manajemen investasi berpengaruh secara
langsung terhadap pemilihan dan pemilikan teknologi yang digunakan
untuk membuat produk.
Manajemen investasi harus mempertimbangkan fungsi pengembangan
dan pemeliharaan produk atau proses. Menurut pandangan tradisional,
biaya fungsi pengembangan dan pemeliharaan dipandang sebagai biaya

2.

3.

4.

5.

6.

7.

periode yang dikendalikan melalui anggaran pengoperasian. Namun,


menurut SMB, biaya fungsi pengembangan dan pemeliharaan mempunyai
dampak pada struktur biaya dan kinerja operasional perusahaan sehingga
dianjurkan agar biaya fungsi tersebut dipandang sebagai investasi modal
dan bukanlah merupakan biaya pengoperasian.
Keputusan manajemen investasi harus konsisten dengan tujuan dan sasaran
organisasi.
Proses manajemen investasi harus bertitik awal dari rencana strategis.
Investasi pada teknologi pemanufakturan maju harus didrive oleh
peramalan produk dan strategi perusahaan yang berhubungan dengan
perubahan teknologi.
Kriteria ganda harus digunakan untuk mengevaluasi keputusan investasi.
Rasio-rasio biaya dan keuangan, misalnya kembalian investasi, hanya
menggambarkan salah satu aspek investasi. Kriteria-kriteri penyempurnaan
misalnya mutu, through put, efisiensi daur pemanufakturan, fleksibilitas
dapat pula menjadi ukuran-ukuran strategis yang penting. Jadi, berbagai
kriteria keungan dan bukan keuangan dari rencana strategis harus
dipertimbangkan jika mengevaluasi usulan-usulan proyek.
Investasi dan risiko yang melekat harus dipertimbangkan sebagai elemen
yang saling berhubungan dari strategi investasi.
Berbagai manfaat teknologi pemanufakturan maju timbul jika berbagai
aktivitas pemanufakturan saling terkait. Keterkaitan berbagai aktivitas
tersebut dapat menimbulkan sinergi. Sinergi adalah akibat positif dari
penggabungan dua atau lebih elemen sehingga menimbulkan manfaat yang
lebih besar dibandingkan jika elemen-elemen tersebut tidak digabungkan.
Setiap investasi harus dianalisi resiko teknologi dan resiko ekonomisnya.
Resiko teknologi pada dasarnya tergantung pada : 1) apakah tersedia
teknologi yang sudah bersifat komersial atau masih harus dikembangkan,
2) berapa taksiran umur taknologi baru, dan 3) apakah kompatible dengan
fasilitas teknologi yang ada. Resiko ekonomi adalah resiko yang
menunjukkan kemungkinan teknologi tersebut mencapai hasil-hasil
ekonomi yang diproyeksikan.
Data aktivitas harus terlacak pada peluang investasi tertentu.
Jika perusahaan mengimpelementasikan teknologi maju, SMB harus
mencatat dan melaporkan kinerja aktivitas-aktivitas baru atau aktivitasaktivitas yang direvisi dan memantau hasil-hasil sesungguhnya serta
membandingkannya dengan hasil-hasil yang ditargetkan. Akuntansi
aktivitas dapat meningkatkan keterlacakan data yang diperlukan untuk
mempertimbangkan investasi dan penelusuran manfaatnya.
Keputusan manajemen investasi harus mendukung pengurangan atau
pengeliminasian aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah.
Fokus manajemen investasi adalah untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitas baru atau pendekatan-pendekatan alternatif
untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang ada guna menyempurnakan
seluruh kinerja perusahaan. Proyek-proyek investasi yang diusulkan harus
dianalisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap pengeliminasian
pemborosan selama periode yang ditentukan dalam rencana strategis.
Keputusan manajemen investasi harus mendukung pencapaian biaya target.
Keputusan-keputusan invesatasi harus mendukung pencapaian tujuan
target-target biaya yang telah ditentukan untuk mencapai pangsa pasar yang

diinginkan dari suatu produk. Keputusan-keputusan investasi harus


konsisten dengan biaya tingkat aktivitas dan kinerja yang diperlukan untuk
mencapai biaya target secara menyeluruh yang diinginkan.
Elemen-elemen Manajemen Biaya
Sistem manajemen biaya terdiri atas semua alat-alat, teknik-teknik, dan metodemetode yang secara bersama-sama membentuk manajemen biaya. Alat-alat, teknikteknik, dan metode-metode tersebut disebut pula sebagai elemen-elemen manajemen
biaya. Elemen-elemen tersebut mencakup, namun tidak terbatas, topik-topik penting
sebagai berikut :
a. Lingkungan pemanufakturan maju.
Lingkungan pemanufakturan maju adalah lingkungan yang disifati oleh
persaingan yang intensif, teknologi canggih, total quality control (TQC) atau
total quality management (TQM), dan penyempurnaan berkesinambungan.
b. Just in time (JIT)
JIT adalah tarikan permintaan yang bertujuan untuk mengeliminasi
pemborosan dengan cara memproduksi produk hanya sejumlah yang diminta
konsumen dan membeli bahan tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan yang
diperlukan untuk produksi, serta bermutu tinggi dan berharga murah.
c. Total quality management (TQM)
TQM adalah manajemen mutu untuk semua fungsi, proses, dan aktivitas
dalam suatu organisasi agar tercapai penyempurnaan mutu barang dan jasa
secara berkesinambungan sehingga tercapai kerusakan nol dan kepuasan
konsumen.
d. Activity based management (ABM)
ABM adalah sistem yang luas dan pendekatan terintegrasi yang
memusatkan perhatian manajemen pada aktivitas-aktivitas dengan tujuan untuk
menyempurnakan nilai konsumen dan menghasilkan laba dengan menyediakan
nilai tersebut. ABM mencakup analisis driver, analisis aktivitas dan evaluasi
kinerja dengan menggunakan sistem ABC sebagai sumber informasi utama.
e. Akuntansi aktivitas
Akuntansi aktivitas adalah pengumpulan dan pelacakan kinerja keuangan
dan operasional mengenai aktivitas-aktivitas signifikan perusahaan dan
penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya dengan yang
direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika diperlukan. Akuntansi
aktivitas untuk menentukan biaya aktivitas biasa disebut penentuan biaya
berbasis aktivitas (activity based costing,ABC).
f. Activity based costing (ABC)
ABC adalah metodologi untuk mengukur biaya dan kinerja aktivitas,
sumber-sumber, dan obyek-obyek biaya dengan cara membebankan biaya
(sumber-sumber) pada aktivitas, dan membebankan biaya pada obyek-obyek
biaya berbasis aktivitas yang digunakannya.
g. Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja adalah proses untuk mengukur seberapa baik aktivitasaktivitas bisnis yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu
yang dikembangkan dalam proses perencanaan strategis dan mendukung
pengeliminasian pemborosan.
h. Manajemen investasi
Manajemen investasi adalah proses pengidentifikasian, pengevaluasian, dan
peimplementasian aktivitas-aktivitas baru, atau pendekatan-pendekatan alternatif
untuk menyempurnakan aktivitas-aktivitas yang sudah ada dalam rangka

penyempurnaan kinerja perusahaan di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai