PEMBAHASAN
Definisi SMB
Sistem Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan
informasi
bagi
manajemen
unutk
pengidentifikasian
peluang-peluang
penyempurnaan, perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan operasional
mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh
organisasi. Sistem Manajemen Biaya terdiri atas semua alat-alat, teknik-teknik, dan
metode-metode yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem manajemen
biaya.
Sistem manajemen biaya harus mencakup organisasi secara menyeluruh.
Informasi yang dihasilkan mencakup informasi keuangan yang terintegrasi dengan
fungsi-fungsi sistem bukan keuangan dalam suatu organisasi. Lingkungan persaingan
yang semakin tajam mengharuskan perusahaan memberikan perhatian yang lebih
besar pada manajemen biaya dalam semua fungsi dalam organisasi sehingga
membentuk sistem manajemen biaya yang terintegrasi.
Sistem manajemen biaya yang terintegrasi mengharuskan manajemen untuk
menekankan manajemen biaya pada value chain atau rangkaian nilai. Value chain
adalah serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mendesain, mengembangkan,
membeli masukan,memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan melayani
konsumen. Value chain costing (penentuan biaya rangkaian nilai) adalah pembebanan
biaya pada serangkaian aktivitas yang menentukan rangkaian nilai.
Konsep-konsep SMB
SMB didasarkan atas beberapa konsep dasar yaitu : (a) konsep nilai tambah (b)
konsep akuntansi aktivitas dan (c) konsep biaya target.
a) Konsep Nilai Tambah
Semua aktivitas dalam perusahaan harus diidentifikasikan kedalam aktivitas
bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah. Konsep nilai tambah
adalah konsep yang menjelaskan bahwa perusahaan harus berusaha
melaksanakan aktivitas-aktivitas bernilai tambah dengan efisiensi
sempurna dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang yang tidak bernilai
tambah. Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang dapat
menimbulkan keinginan konsumen untuk membeli/menambah nilai bagi
kepuasan konsumen. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas
yang tidak diperlukan untuk menimbulkan keinginan konsumen untuk membeli/
menambah nilai bagi kepuasan konsumen, atau aktivitas-aktivitas yang
diperlukan namun belum dilaksanakan dengan efisiensi sempurna.
Aktivitas menimbulkan biaya, oleh karena itu biaya dapat digolongkan
menjadi dua yaitu : biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah. Biaya
bernilai tambah adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
aktivitas yang bernilai tambah sehingga biaya ini tidak dapat dieliminasi
tanpa mengorbankan nilai suatu produk bagi konsumennya. Biaya tidak
bernilai tambah adalah biaya yang dapat dieliminasi tanpa mengorbankan
nilai suatu produk bagi konsumennya.
Salah satu cara untuk menentukan aktivitas bernilai tambah dan aktivitas
tidak bernilai tambah dalam daur pemanufakturan adalah dengan menganalisis
efisiensi daur pemanufakturan (manufacturing cycles efficiency, MCE).
MCE = Waktu bernilai tambah : (Waktu bernilai tambah + Waktu tidak bernilai
tambah)
Waktu bernilai tambah adalah sebesar waktu pengolahan atau proses,
sedangkan waktu tidak bernilai tambah terdiri atas waktu gerakan, waktu
inspeksi, dan waktu tunggu. Dengan demikian, MCE dapat dinyatakan pula
dengan rumus :
MCE = Waktu pengolahan : [ Waktu pengolahan + (Waktu gerakan+Waktu
inspeksi+Waktu tunggu)]
MCE yang sempurna adalah sebesar 1 atau 100%. Agar tujuan
pengeliminasian waktu atau aktivitas tidak bernilai tambah tercapai, maka
perusahaan harus memproduksi produk tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat waktu
pada setiap tahapan-tahapan produksi. Untuk mencapai MCE sebesar 1 maka
perusahaan harus mengurangi waktu atau aktivitas tidak bernilai tambah menjadi
nol. Salah satu cara untuk mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah adalah
merestrukturisasi proses pemanufakturan ke arah aliran produk secara
berkesinambungan melalui fasilitas (dari struktur departemen-departemen
produksi dan jasa diubah menjadi sel-sel pemanufakturan).
Konsep nilai tambah dan tak bernilai tambah bermanfaat untuk
menganalisis waktu yang tidak bernilai tambah. Waktu yang tidak bernilai
tambah tidak dapat menimbulkan pendapatan. Waktu tidak bernilai
tambah dapat menimbulkan hilangnya waktu proses. Beberapa faktor yang
menimbulkan hilangnya waktu proses beserta penyebabnya antara lain.
Faktor hilangnya waktu proses
1. Waktu turun ( downtime )
Penyebab
Kegagalan, setup, penyesuaian ekuipmen
2. Kecepatan (speed)
3. Masalah mutu
4. Keselarasan produksi
Ketidakselarasan produksi,
kegagalan proses lainnya.
5. Order
kemacetan,
3.
Proses bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian/urutan/ jaringan kerja aktivitasaktivitas yang saling terkait, saling berhubungan, atau saling tergantung
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses bisnis dapat
dipecah ke dalam beberapa aktivitas.
Aktivitas-aktivitas
Aktivitas adalah tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai
4.
5.
b.
c.
d.
praktek akuntansi).
Untuk menentukan efisiensi, efektivitas, dan ekonomi aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan (bidang pengukuran kinerja).
Untuk mengidentifikasikan dan menilai aktivitas-aktivitas baru yang dapat
menyempurnakan kinerja masa depan perusahaan (bidang manajemen investasi).
Untuk mencapai tiga tujuan terdahulu dalam lingkungan yang disifati oleh
perubahan teknologi (bidang praktik-praktik pemanufakturan).
Tujuan SMB tersebut dapat dirinci sesuai dengan manfaat-manfaat SMB, yaitu
sebagai berikut :
a. SMB dapat membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian.
SMB dapat digunakan untuk mengumpulkan dan melacak kinerja keuangan
dan operasional mengenai aktivitas-aktivitas signifikan perusahaan dan
penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya dengan yang
direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika diperlukan.
b. SMB dapat membantu manajemen dalam meningkatkan keterlacakan biaya.
Dalam sistem tradisional, biaya overhead pabrik dibebankan pada
produk,proses, atau proyek menggunakan dasar sembarang (umumnya berdasar
unit) sehingga menghasilkan informasi biaya produk yang terdistori
(menimbulkan cost overrun dan cost underrun). Dalam teknologi maju,
biaya overhead didonasi oleh biaya teknologi sehingga sistem biaya tradisional
tidak cocok dan oleh karena itu diperlukan SMB yang dapat menelusuri secara
langsung biaya tersebut pada aktivitasnya pada akhirnya membebankannya
kepada produk atau proses yang mengkonsumsi sumber-sumber tersebut. SMB
dapat menghasilkan informasi yang lebih baik mengenai keterlusuran biaya.
c. SMB dapat membantu perusahaan dalam mengotimalkan kinerja daur-hidup.
Untuk mengetahui keberhasilan produk manajemen harus membuat trade
offs selama daur hidup produk yang meliputi tahap desain, perekayasaan,
pemanufakturan, dan pendukungnya SMB dapat membantu manajemen
memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja daur
hidup produk secara total. Salah satu pertimbangan penting konsep daur hidup
adalah kapitalisasi berbagai jenis biaya yang dalam sistem biaya tradisional
diperlukan sebagai beban (expensed).
d. SMB dapat digunakan sebagai alat untuk membuat keputusan.
Sistem biaya tradisional banyak memusatkan perhatiannya pada biaya
historis sehingga pelaporannya menekankan kepada laporan kinerja historis.
Dalam lingkungan teknologi yang sangat terotomasi sebagian besar biaya
merupakan biaya tetap terhadap produk sehingga manajemen memerlukan alat
yang sangat dinamis untuk membuat keputusan agar organisasi dapat bertahan
hidup dan mencapai tujuannya. SMB dapat menyediakan informasi untuk
pembuatan keputusan mengenai pengaruh desain produk pada biaya produk,
manajemen kapasitas, keputusan beli atau buat dalam lingkungan intensif (padat)
modal, analisis mempertahankan atau melepaskan, dan pemantauan keputusankeputusan strategis lainnya.
e. SMB dapat membantu manajemen dalam proses manajemen investasi.
Proses manajemen investasi dalam lingkungan pemanufakturan maju
mempunyai karakteristik : 1) merupakan portofolio proyek yang saling
berhubungan dan bukanlah berdasar investasi yang berdiri sendiri-sendiri, 2)
kinerja proyek investasi mendasarkan pada pengendalian on going sehingga
perlu selalu dipantau agar dapat mencapai manfaat-manfaat yang direncanakan
f.
g.
untuk dicapai.
SMB dapat mengintegrasikan kriteria pengukuran kinerja dengan kinerja
keuangan.
Strategi-strategi untuk bersaing misalnya mutu, waktu bernilai tambah dan
tidak bernilai tambah, dan fleksibilitas merupakan dasar-dasar penting begi
perusahaan dalam bersaing. Ukuran-ukuran strategis tersebut biasanya
dinyatakan dalam ukuran-ukuran bukan keungan, namun sangat penting untuk
mengkonversikan ukuran-ukuran bukan keuangan tersebut menjadi ukuranukuran keuangan agar terjamin konsistensinya. SMB menyoroti aktivitasaktivitas tidak bernilai tambah dan biaya-biaya yang tidak bernilai tambah agar
dapat dieliminasi.
SMB dapat mendukung berbagai tingkat otomasi dan berbagai macam filosofi
pemanufakturan.
Dalam pabrik pemanufakturan tunggal suatu perusahaan mungkin
menggunakan berbagai level pemanufakturan yang canggih. SMB dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memungkinkan penggunaan data secara fleksibel yang berhubungan
dengan keunikan implementasi sistem tersebut.
2. Memungkinkan untuk menggunakan standar pembagian data (data sharing)
yang dapat dikembangkan kepemanufakturan terintegrasi komputer
(computer integrated manufacturing,CIM)
3. Mendukung pelaporan keungan eksternal (akuntansi keungan).
4. Menggunakan konsep basis data (database) yang memungkinkan
perusahaan menggunakan hanya satu data untuk mendukung pelaporan
ganda (untuk berbagai tujuan).
5. Mendukung pengendalian internal dengan menggunakan fasilitas
pemanufakturan paperless (tanpa kertas dokumen) yang perlu
dikembangkan untuk pengendalian internal dengan pendekatan bukan
tradisional.
Biasanya dalam pemanufakturan tradisional, pabrik diorganisasi berdasarkan
departemen-departemen misalnya departemen-departemen produksi dan
departemen-departemen jasa. Dalam pemanufakturan maju, pabrik
diorganisasikan berdasarkan sel-sel pemanufakturan. Sel pemanufakturan terdiri
atas mesin-mesin yang dikelompokkan dalam keluarga-keluarga mesin yang
biasanya ditata semi lingkaran dan dalam sel tersebut dilakukan pengolahan
bahan baku menjadi satu lini produk tertentu dari awal proses sampai selesai
proses. Untuk mengendalikan perusahaan, para manajer memerlukan informasi
keuangan dan bukan keuangan. Dalam SMB, untuk menghasilkan informasi
menggunakan arsitektur data SMB. Arsitektur data SMB adalah organisasi
informasi biaya yang diperoleh dari pengumpulan data biaya untuk semua
aktivitas yang dilaksanakan oleh unit organisasi tersebut. Arsitektur SMD terdiri
atas sel pemanufakturan, kelompok biaya, aktivitas, ukuran-ukuran kinerja
keuangan (elemen-elemen biaya) dan bukan keuangan.
Kelompok biaya adalah kumpulan biaya yang dapat dihubungkan dengan
setiap kelompok aktivitas yang homogen. Setiap kelompok biaya harus
ditentukan individu yang bertanggung jawab. Aktivitas adalah salah satu satuan
kerja pokok yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, atau kesatuan tindakantindakan dalam suatu organisasi yang bermanfaat bagi para manajer untuk tujuan
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Pemahaman dan
pengendalian biaya setiap aktivitas lebih penting daripada sel-sel biaya secara
individual. Informasi aktivitas adalah informasi yang diperoleh dengan
mengumpulkandan meringkas data lintas semua kelompok biaya yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan atau sekelompok aktivitas. Elemen biaya adalah
pengelompokkan sumber-sumber yang dikonsumsi oleh perusahaan misalnya
biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead berbasis unit, biaya
overhead berbasis batch, dan biaya overhead berbasis penompang produk, biaya
overhead pabrik berbasis penompang fasilitas. Ukuran bukan keuangan adalah
ukuran kinerja penting yang tidak dinyatakan dalam keuangan misalnya waktu,
mutu, fleksibilitas.
Prinsip-prinsip SMB
Desain konseptual SMB didasarkan atas serangkaian prinsip-prinsip pedoman.
Prinsip-prinsip tersebut dapat digunakan pada setiap lingkungan pemanufakturan,
namun implementasinya dapat bervariasi tergantung pada kondisi-kondisi unit
industrinya dan lingkungannya khusus yang dihadapi suatu perusahaan. Prinsipprinsip tersebut kompatible dengan kerangka akuntansi biaya yang ada, namun
merupakan sistem total yang bertitik tolak dari tujuan dan memusatkan pada teoriteori dan praktik-praktik akuntansi biaya yang ada. Prinsip-prinsip SMB mencakup :
a. Prinsip-prinsip biaya
Prinsip biaya adalah prinsip yang menyatakan bahwa SMB untuk mengukur
sumber-sumber yang dikonsumsi dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas penting
bisnis. Pelaporan yang dihasilkan harus dapat memuaskan pihak internal dan
eksternal dalam membuat keputusan strategis, perencanaan dan pengendalian
kegiatan rutin, dan menentukan laba serta posisi keuangan. Beberapa prinsip
pedoman yang dapat diidentifikasikan untuk menyempurnakan manajemen biaya
meliputi :
1. Identifikasikan biaya aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah untuk
menyempurnakan penggunaan sumber-sumber.
Aktivitas adalah tindakan-tindakan yang dilaksanakan atau akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan saran suatu fungsi. Aktivitas dapat
digolongkan menjadi dua yaitu aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai.
Aktivitas menimbulkan biaya aktivitas, dengan demikian biaya aktivitas
dapat digolongkan menjadi dua yaitu biaya aktivitas bernilai tambah dan
tidak bernilai tambah. Biaya produksi dan aktivitas-aktivitas pendukung
yang tidak bernilai tambah harus diidentifikasikan agar memungkinkan dan
dapat dipakai dasar untuk pengurangan atau eliminasi.
2. Akui biaya pemilikan (holding cost) aktiva untuk aktivitas tidak bernilai
tambah yang dapat dilacak secara langsung pada produk tertentu.
Biaya pemilikan adalah biaya pemilikan aktiva, termasuk biaya
penyedia modal yang diinvestasikan dalam aktiva, asuransi, pajak,
penyimpanan, dan penanganan. Pemilikan aktiva untuk aktivitas tidak
bernilai tambah mencerminkan pentingnya perhatian terhadap biaya tidak
bernilai tambah. Hal ini disebabkan karena aktiva tersebut harus dibiayai
dengan kas/utang/modal. Dalam akuntansi biaya tradisional biaya tersebut
diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik dan tidak disajikan secara
khusus dalam laporan keungan. Biaya tersebut sebaiknya dihitung sebagai
biaya imputed dan disajikan dalam pelaporan untuk manajemen.
3. Biaya signifikan harus dilacak secara langsung pada tujuan pelaporan
manajemen.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
c.
2.
3.
4.
5.
6.
7.