Anda di halaman 1dari 20

Kalkulasi Biaya

Produk
Sampingan Dan
Produk Gabungan

Disusun oleh :
Moch. Arif Setiawan
145020201111050
Definisi
Produk Sampingan adalah satu atau beberapa
produk yang bernilai total relatif kecil dan
diproduksi secara berbarengan dengan produk
yang mempunyai nilai lebih besar
Produk utama adalah produk yang nilainya
lebih besar
Produk gabungan adalah produk yang
diproduksi bersamaan melalui suatu proses,
dimana produk masing-masing produknya
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada
nominal dalam bentuk jadi
Sifat Produk
Produk sampingan dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok menurut kondisi siap jual pada titik pemisahan :
Produk sampingan yang dijual dalam bentuk asal tanpa
memerlukan pemrosesan lanjutan
Produk sampingan yang memerlukan pemrosesan
lanjutan agar dapat dijual

Sifat Produk gabungan yaitu


Biaya bahan yang dapat dibebankan pada semua
kategori pemilihan
Biaya pengolahan selanjutnya yang akan dikeluarkan
secara serentak untuk semua kategori pemilahan yang
berbeda-beda tersebut.
Biaya Gabungan
Biaya Gabungan dapat diartikan sebagai
biaya proses manufaktur dengan beberapa
keluaran yang berbeda.

Ciri-ciri
utama dari biaya gabungan adalah
adanya fakta, bahwa biaya dari beberapa
produk yang berbeda dikeluarkan dalam
jumlah bulat yang tak terbagi untuk
produk-produk tersebut, bukan dalam
jumlah biaya individual untuk masing-
masing produk.
Kesulitan Dalam kalkulasi Biaya
Produksampingan dan produk gabungan
sukar ditentukan nilainya, karena biaya
produk gabungan yang sebenarnya
merupakan biaya yang tidak dapat dibagi.
Sebagai contoh, sebutir biji besi dapat
mengandung timah dan seng. Baik timah
ataupun tidak dapat dihasilkan terlepas
satu sama lain, tanpa terlebih dahulu
melalui tahap pemisahan.
Metode Produk Sampingan
Biaya produk gabungan tidak dialokasikan pada produk
sampingan. Semua pendapatan yang dihasilkan dari penjualan
produk sampingan akan dikredit ke pendapatan atau ke biaya
produk utama. Metodenya adalah :
1. Pendapatan dari penjualan produk sampingan akan
dicantumkan dalam perhitungan laba rugi sebagai :
Pendapatan lain-lain
Pendapatan penjualan tambahan
Suatu pengurangan dari harga pokok penjualan produk utama
Suatu pengurangan dari total biaya pabrikase produk utama

2. Pendapatan dari penjualan produk sampingan setelah


dikurangi biaya untuk memasarkan produk sampingan itu
dan dikurangi lagi dengan biaya pemrosesan tambahan dari
produk sampingan itu, akan dicantumkan dalam
perhitungan rugi laba dengan cara yang sama pada metode
Metode Produk Sampingan
Sebagian dari biaya gabungan akan
dialokasikan pada produk sampingan.
Kemudian biaya persediaan didasarkan atas
biaya yang dialokasikan ini ditambah biaya
pemrosesan selanjutnya. Dalam kategori ini
digunakan, metodenya adalah :
3. Metode Biaya Pengganti
4. Metode Nilai pasar (reversal cost)
Metode 1 : Pengakuan
Pendapatan kotor
Merupakan prosedur khas non biaya di mana
persediaan akhir dari produk utama dinilai berlebihan,
karena sebagian biaya tersebut merupakan biaya
produk sampingan. biaya produksi produk sampingan
tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Hasil Penjualan Produk Sampingan dicatat sebagai
Pendapatan lain-lain
Hasil Penjualan Produk Sampingan dicatat sebagai
Hasil Penjualan
Hasil Penjualan Produk Sampingan dicatat sebagai
Pengurangan Harga
Hasil Penjualan Produk Sampingan Memperkecil
Biaya Produksi
Metode 2 : Pengakuan
Pendapatan Bersih
Perlunyamembebankan sebagian biaya ke
produk sampingan. Walaupun begitu, disini
tidak diupayakan untuk mengalokasikan
biaya produk utama manapun pada produk
sampingan. Beban yang terpakai dalam
pemrosesan lanjutan akan dicatat dalam
perkiraan terpisah.
Metode 3 : metode Biaya
Pengganti
Biasanyaditerapkan oleh perusahaan yang
produk sampingannya digunakan sendiri,
sehingga tidak perlu membeli bahan dan
perlengkapan tertentu dari pemasok luar.
Biaya produksi produk utama akan dikredit
untuk bahan tsb. Dan sisi debet akan
dibebankan ke produk sampingan.
Metode 4 : Metode Nilai Pasar
Pada dasarnya serupa dengan teknik terakhir
yang digambarkan dalam metode 1. Akan
tetapi, metode ini mengurangi biaya pabrikasi
dari produk utama, bukan sebesar hasil
penjualan aktual yang diterima, tetapi sebesar
nilai estimasi produk sampingan pada saat
produk tersebut dihasilkan.
Metode ini didasarkan pada teori bahwa biaya
produk sampingan berkaitan dengan nilai
pasarnya. Hal ini merupakan langkah kearah
pengakuan biaya produk sampingan sebelum
dipisah dari produk utama.
Perhitungan
Produk Produk
Utama Sampingan
Bahan xxxxx xxxxx
Pekerja.. xxxxx xxxxx
Overhead pabrik xxxxx + xxxxx
Total Biaya Produksi. xxxxx xxxxx
Nilai Pasar. xxxxx
Estimasi laba kotor:
Laba operasi yang diandalkan xxxxx
Beban pemasaran dan administrasi xxxxx + xxxxx
Estimasi biaya produksi setelah pemisahan:
Bahan.. xxxxx
Pekerja xxxxx
Overhead Pabrik. xxxx + xxxxx -
Estimasi nilai produk sampingan pada titik pemisahan
Yang dikreditkan ke produk utama xxxx - xxxxx
Biaya produksi bersih produk utamaxxxx
Ditambah kembali biaya produksi actual sesudah
Pemisahan xxxxx +
Total . xxxxx
Total jumlah unit. xxxxx xxxxx
Biaya per unit... xxxxx xxxxx
Konsep Akuntansi Yg Mendasari
Konsep pengakuan aktiva menganjurkan
pencatatan persediaan produk sampingan dalam
periode produksi pada jumlah yang sama dengan
biaya untuk memproduksinya.

Konsep penandingan mensyaratkan pembebanan


biaya perediaan pada [eriode dimana penjualan
dicatat

Konsep materialitas harus dipertimbangkan dalam


oemilihan metode kalkulasi biaya produk
sampingan.
Metode Alokasi Produksi Gabungan
Metode Nilai Pasar atau Nilai Jual yang
didasarkan pada nilai pasar relatif dari
setiap jenis produk gabungan
Metode Biaya per unit rata-rata
Metode rata-rata tertimbang, yang
didasarkan pada standar yang ditentukan
terlebih dahulu atau indeks produksi
Metode kuantitatif atau unit fisik yang
didasarkan pada unit pengukuran fisik
seperti bobot, ukuran linear, atau volume.
Metode Nilai Pasar
Dengan dukungan yang kuat untuk terjadinya metode
nilai pasar atau nilai jual dengan input tertentu dalam
proses pabrikasi gabungan, kedua kondisi harus
terpenuhi:
a. bauran keluaran fisik dapat diubah dengan
mengeluarkan total biaya gabungan relative lebih
besar atau lebih kecil dari pada biaya produksi
lainnya dan 2.
b. Perubahan ini menghasilkan nilai pasar total yang
lebih tinggi atau lebih rendah.
Metode-metodenya yaitu :
Produk gabungan dapat dijual pada titik pemisahan
Produk gabungan tidak dapat dijual pada titik
pemisahan
Metode Biaya Per Unit Rata-Rata
Metode ini berupaya untuk mendistribusikan
total biaya produksi gabungan ke berbagai
produk atas dasar biaya per unit rata-rata.
Dengan menggunakan angka-angka dalam
contoh nilai pasar, metode ini dapat
diilustrasikan sebagai berikut :

Total biaya produksi gabungan = per unit


Jumlah unit yang diproduksi
Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode biaya per unit rata-rata tidak
memberikan jawaban yang memuaskan
terhadap masalah pembagian biaya
gabungan karena masing-masing unit dari
berbagai produk gabungan jelas berbeda.
Karena itu faktor timbangan sering kali
diberikan ke setiap unit berdasarkan
ukuran, kesulitan, waktu yang dibutuhkan,
jenis karyawan, jumlah bahan dll
Metode Unit Kuantitatif
Metode ini berupaya untuk mendistribusikan
total biaya gabungan berdasarkan satuan ukur
tertentu, seperti pon, galon, ton, atau meter
persegi. Akan tetapi, jika produk gabungan
tidak dapat diukur dengan satuan ukur dasar,
maka unit gabungan harus dikonversikan pada
suatu angka pembagi yang dapat dipakai untuk
semua unit yang diproduksi. Misalnya dalam
proses pabrikasi kokas, produk-produk seperti
kokas, ter batubara, bensol, sulfat ammonia,
dan gas diukur dalam satuan yang berbeda.
Analisis untuk Keputusan Manajerial
dan Profitabilitas
Metode pengalokasian biaya gabungan jelas terlalu
dipaksakan hingga jumlah biaya yang harus dibagikan kepada
sejumlah produk yang muncul pada titik pemisahan sukar
untuk ditetapkan tanpa melihat apa tujuannya. Diterimanya
suatu metode alokasi guna pembebanan biaya produksi
gabungan tidak akan memecahkan persoalan. Biaya-biaya
yang sudah dikeluarkan sesudah titik pemisahan melengkapi
manajemen dengan informasi yang dibutuhkan guna
pengambilan keputusan berkaitan dengan pemrosesan
lanjutan untuk memaksimalisasi laba.

Untuk perencanaan laba, dan barangkali sebagai satu-satunya


ukuran yang dapat diandalkan untuk profitabilitas,
manajemen harus memperhitungkan marjin kontribusi untuk
produk sesudah biaya yang terpisah atau biaya masing-
masing produk dikurangkan dari penjualan.

Anda mungkin juga menyukai