Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Etika Dalam Pemasaran dengan
lancar.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya sehingga
pembuatan makalah ini dapat berjalan lancar. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.












BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga
yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman informasi seperti ini, baik-buruknya sebuah
dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan massif (banyak). Menurut penelitian, seorang
konsumen yang tidak puas, rata-rata akan mengeluh kepada 16 orang di sekitarnya.
Sementara yang puas, hanya akan menyebarkan kepada 3 orang disekitarnya.
Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis,
adil dan jujur adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia pemasaran
sekarang.

2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana melakukan produksi dan pemasaran
yang beretika.

3. TUJUAN
Mengetahui etika dalam pemasaran.
Sebagai pembahasan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran










BAB II
PEMBAHASAN

1 . Pemasaran
Menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah suatu proses social yang didalamnyaindividu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan denganmenciptakan,
menaawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilaidengan pihak
lain.Sedangkan Manajemen Pemasaran menurut Philip Kotler adalah seni dan ilmumemilih
pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggandengan menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yangunggul.

2 . Pemasaran holistic

Pemasaran holistis menggabungkan pemasaran yang bertanggungjawab
social dan pemahaman masalah-masalah yang lebih luas serta konteks etis, lingkungan
hidup,hukum dan social dari kegiatan dan program pemasaran. Tanggung jawan
socialmenuntut para pemasar untuk secara cermat mempertimbangkan peran yang
dapatmereka mainkan dari segi kesejahteraan social.Konsep pemasaran social menegaskan
bahwa tugas organisasi adalah menetapkankebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar
sasaran dan menyerahkan kepuasanyang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
ketimbang pesaing dengan cara yangmemelihara atau meningkatkan kesejahteraan konsumen
dan masyarakat. Menurut McCarthy, bauran pemasaran (marketing mix) merupakan
perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
pemasarannya.Bauran pemasaran (marketing mix) atau biasa dikenal dengan 4P meliputi :

- Product (produk)Meliputi keragaman produk, kualitas, design, cirri, nama merk,
kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan.-

- Price (Harga)Meliputi daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode
pembayaran,syarat kredit.-

- Promotion (promosi)Meliputi beberapa hal seperti promosi penjualan, periklanan,
tenaga penjualan, public relation, direct marketing.

- Place (tempat)Meliputi hal-hal seperti salurang pemasaran, cakupan pasar,
lokasi,transportasi.
3 . Etika dalam Pemasaran
Kegiatan pemasaran adalah kegiatan menciptakan, mempromosikan, dan menyampaikan
barang atau jasa kepada para konsumennya. Pemasaran juga berupaya menciptakan nilai yang
lebih dari pandangan konsumen atau pelanggan terhadap suatu produk perusahaan
dibandingkan dengan harga barang atau jasa dimaksud serta menampilkan nilai lebih tinggi
dengan produk pesaingnya.
Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan fungsi utama dalam menentukan bisnis
perusahaan. Tenaga pemasaran merupakan sarana penghubung utama perusahaan dengan
konsumen atau merupakan ujung tombak bisnis perusahaan. Kegiatan pemasaran untuk
produk barang dan jasa, tentu saja berbeda dalam penanganannya. Biasanya untuk produk
barang sering kali diiklankan di media, sedangkan untuk jasa secara etis dan moral relative
sangat sedikit yang diiklankan kepada umum secara terbuka.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, pemasaran bisa dilakukan dengan
situs-situs, email dan lain-lain. Semua dapat dilakukan secara cepat, efisien dan tanpa batasan
wilayah dan waktu. Sehingga persaingan produk dan jasa saat ini semakin ketat, Oleh karena
itu, pemasar dituntut kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan pemasatan tersebut.
Dalam persaingan pemasaran yang begitu ketat, kadang kita menemukan perusahaan yang
melakukan pemasaran tanpa memperhatikan etika. Hal ini mungkain secara jangka pendek
untung, namun jika untuk jangka panjang akan rugi. Karena masyarakat akan meninggalkan
perusahaan yang melakukan kegiatan yang tidak etis tersebut.

4 . Konsep Etika dalam Pemasaran

3 konsep etika dalam pemasaran menurut John R. Boatright adalah :

a. Fairness (Justice)
Fairness menjadi pusat perhatian karena menjadi kebutuhan yang paling dasar
daritransaksi pasar. Setiap pertukaran atau transaksi dianggap fair atau adil ketika
satusama lain memberikan keuntungan (mutually beneficial) dan
memberikaninformasi yang memadai. Namun, pemberian informasi dalam transaksi
ini masih diragukan. Hal inidisebabkan karena penjual tidak memiliki kewajiban
untuk menyediakan semua
informasi yang relevan kepada pembeli/pelanggan, dan pembeli memiliki
suatukewajiban untuk diinformasikan mengenai apa yang dibelinya.Pertanyaan
mengenai siapa yang memiliki kewajiban menyangkut informasi initerbagi menjadi 2
doktrin tradisional dalam pemasaran, yaitu caveat emptor (biarkan pembeli berhati hati)
dan caveat venditor (biarkan penjual berhati hati)

b. Freedom
Freedom berarti memberikan jangkauan pada pilihan konsumen. Freedom
dapatdikatakan tidak ada apabila pemasar melakukan praktik manipulasi,
danmengambil keuntungan dari populasi yang tidak berdaya seperti anak anak,orang
orang miskin, dan kaum lansia.

c. Well-being
Suatu pertimbangan untuk mengevaluasi dampak social dari produk dan
juga periklanan, dan juga product safety.

5 . Norma & Etika Umum dalam Bidang Pemasaran

a. Etika pemasaran dalam konsep produk

o Produk yang dibuat berguna dan dibutuhkan masyarakat.

o Produk yang dibuat berpotensi ekonomi atau benefit

o Produk yang dibuat bernilai tambah tinggi

o Produk yang dapat memuaskan masyarakat

b. Etika pemasaran dalam konteks harga

o Harga diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat.

o Perusahaan mencari margin laba yang layak.

o Harga dibebani cost produksi yang layak.-

c. Etika pemasaran dalam konteks tempat/distribusi

o Barang dijamin keamanan dan keutuhannya.

o Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat.-

d. Etika pemasaran dalam konteks promosi

o Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.

o Sabagai sarana untuk membangun image positif.

o Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.

o Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.

o Tidak mengecewakan konsumen.

Ada tiga fakor yang mempengaruhi manajer pemasaran untuk melakukan tindakan tidak
etis(Schermerhorn,1999), yaitu :

1. Manajer sebagai pribadi. Manajer sebagai pribadi ingin memaksimalkan
keuntungan bagi dirinya sendiri, faktor lain yang mendorong manajer melakukan
perilaku tidak etis yaitu agama dan tingkat pendidikan

2. Organisasi. Adanya aturan tertulis serta kebijakan resmi dari top manajemen
akanmempengaruhi tindakan etis para manajer, sehingga kadangkala mereka
mengabaikan prinsip-prinsip pribadi mereka untuk kepentingan organisasi.

3. Lingkungan, yang ada di sekitarnya yang langsung maupun tidak langsung
membentuk perilaku manajer pemasaran itu.







6 . TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA PEMASARAN
Fakta tentang produk di pasaran masih banyak penggunaan bahan tidak aman &
beracun pada produk makanan, obat dan kosmetik di Indonesia. Seperti formalin, rhodamin,
borax & MSG pada makanan, melamin pada susu bubuk, PPA pada obat flu, mercury & obat
berbahaya lain pada kosmetik. Juga banyak produk yg berdampak negatif bagi kesehatan
(rokok, alkohol) (mengutip kumoro.staff.ugm.ac.id).

kebebasan untuk memilih (freedom of choice) terletak pada konsumen dan produsen,
seringkali terjadi micro-macro dilemma dalam beberapa keputusan konsumen. Secara tidak
sadar keputusan produsen untuk memproduksi suatu barang dan keputusan konsumen untuk
mengkonsumsi barang tersebut akan mempengaruhi lingkungan sekitar termasuk konsumen
itu sendiri dalam jangka panjang.

Contoh kasus:
Power Balance adalah merek gelang yang oleh pembuat dan vendornya diklaim sebagai
produk yang menggunakan teknologi holografis, yang bekerja dengan medan energi alami
tubuh.
Power Balance menggunakan terapi hologram, yaitu pengobatan energi, yang merupakan
cabang dari pengobatan alternatif. Menurut pembuatnya, Power Balance didasarkan pada
gagasan untuk mengoptimalkan aliran energi di dalam tubuh. Hologram pada Power Balance
didesain untuk beresonansi dan merespon medan energi alami tubuh.
Power Balance lebih dipromosikan melalui atlet yang dibayar, dan viral marketing ketimbang
melalui bukti ilmiah. Yang akhirnya perusahaan ini mendapat banyak kritik, dan kebanyakan
adalah tuduhan bahwa mereka mengeluarkan iklan palsu.

Pada Desember 2010, Australian Competition and Consumer Commission (ACCC)
mengharuskan Power Balance untuk membuat pernyataan yang berisi pengakuan bahwa
mereka terlibat dalam tindakan yang menyesatkan. Berikut ini adalah beberapa tindakan
yang harus dilakukan oleh pihak Power Balance:
1. Mempublikasikan iklan yang benar dengan biaya sendiri
2. Berhenti untuk mengklaim bahwa produk Power Balance:
3. Berhenti memproduksi produk yang mengandung kata Performance Technology
4. Mengganti materi promosi dan pemasaran
CEO Power Balance Australia, Tom O'Dowd, mengatakan, "Awalnya kami mengklaim
bahwa produk kami meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas, dan kami tidak
memiliki percobaan acak yang telah diuji sejawat secara ilmiah ataupun tingkatan bukti yang
kami butuhkan untuk mendukung klaim tersebut".

Ketua ACCC, Graeme Samuel menyatakan, "Kami sangat kecewa bahwa begitu banyak
orang yang telah membayar ratusan ribu, bahkan sampai jutaan dolar, untuk membeli gelang
ini". Power Band Australia diharuskan mengeluarkan sejumlah iklan di media Australia yang
berisi pengakuan dan penawaran pengembalian uang.
Dan ini pernyataan dari pihak Power Balance di media.
Dalam iklan, kami menyatakan bahwa gelang tangan Power Balance meningkatkan
kekuatan, keseimbangan dan fleksibilitas Anda. Kami mengakui bahwa tak ada bukti ilmiah
kredibel yang mendukung klaim kami dan maka dari itu kami telah terlibat dalam tindakan
yang menyesatkan melanggar s52 dalam Undang-Undang Praktek Perdagangan 1974. Jika
Anda merasa telah disesatkan oleh promosi kami, kami meminta maaf dan menawarkan
pengembalian uang secara penuh

Pada Desember 2010, Italy's Antitrust Authority mendenda Power Balance sebesar 300,000
Euro (dan perusahaan lainnya sebesar 50,000 Euro) karena tidak menyertakan bukti ilmiah
untuk klaim mereka.
Pada Janauri 2011, Point Break, salah satu penjual resmi gelang Power Balance di Indonesia,
menarik produk tersebut dari seluruh gerainya.
(Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Power_Balance#cite_note-PB-0)

7 . PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMEN
Undang Undang yang dibuat oleh pemerintah.
Pasal s52 Undang Undang Praktik Perdagangan 1974
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 0047/B/J1/87, tentang keharusan menyertakan
sertifikat kesehatan dan sertifikat bebas radiasi untuk makanan impor.
Surat Keputusan Kepala BPOM RI No. HK.00.05.52.4040, tentang kategori pangan.
Dan peraturan pemerintah yang lain tentang perlindungan warga negara dari informasi palsu
dsb.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian mengenai masalah periklanan dan etika bisnis, ada beberapa kesimpulan,
yaitu:
a). Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdapat individu
dan kelompok untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
b). Iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual,
dipasang di dalam media massa atau ditempat umum.
c). Etika Bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah
prilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis.
d). Di Indonesia khususnya terdapat permasalahan-permasalahan dalam dunia periklanan
terutama menyangkut iklan yang tidak mendidik, iklan yang cenderung menjelek-jelekan
produk lain.















DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Pemasaran, Dr. Eva Zhoriva Yusuf & Dr. Lesley Williams
Joko. Sri, Manajemen Produksi dan Operasi, UMM Press, Jaakarta , 2004.
http://cassonsmart.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html, diakses 22 April 2011.
kumoro.staff.ugm.ac.id/.../10.%20Etika%20Produksi%20dan%20Pemasaran.pdf, diakses 22
April 2011.
http://kurnia.blogdetik.com/2010/10/16/iklan-xl-yang-kurang-mendidik/, diakses 22 April
2011.
http://pemasarankokrepot.blogspot.com/2009/10/tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
http://supeksa.wordpress.com/2010/11/19/teori-produksi-dan-etika-produksi-dalam-
ekonomi/, diakses 22 April 2011.

Anda mungkin juga menyukai